Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 3

Kebudayaan,
Nilai,&
Estetika Islam
Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Statistika 2021
KELOMPOK 3

Indry Auliani Fauziah Syifa Haurani


2107016039 2107016003
Eka Riche Febriyani Prayogo Melda Puspitasari
2107016052 2107016005
Nurul Rizky Chairunnisa Zabrina Nathania Fauziyah
2107016054 2107016030
Widya Handayani

2107016061

KEBUDAYAAN, NILAI,& ESTETIKA ISLAM


Pengertian Kebudayaan Perspektif Islam


Dasar-Dasar Pembentukan Budaya Islam
Agama Islam Sebagai Sumber & Pembentuk Kebudayaan Islam
Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan Islam
Konsep Nilai & Sumber Nilai Dalam Islam
SUB Konsep Estetika Dalam Islam

MATERI
PENGERTIAN KEBUDAYAAN DALAM
PERSPEKTIF ISLAM

Islam menurut bahasa berasal dari Bahasa Arab yaitu aslama.


Kata dasarnya salima, berarti sejahtera, tidak tercela.

Menurut Koentjaraningrat: mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan


gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta
keseluruhan dari hasil budi dan karya. Ia juga menyatakan bahwa terdapat
unsur-unsur universal yang terdapat dalam semua kebudayaan yaitu, salah
satunya adalah sistem religi

Menurut Amer Al-Roubai, Islam bukanlah hasil


dari produk budaya Akan tetapi Islam justru
membangun sebuah budaya, sebuah peradaban.
Peradaban yang berdasarkan Al Qur’an dan
Sunnah Nabi tersebut dinamakan peradaban Islam.

Islam mempunyai dua aspek, yakni segi agama dan


segi kebudayaan. Dengan demikian, ada agama
Islam dan ada kebudayaan Islam. Dalam
pandangan ilmiah, antara keduanya dapat
dibedakan, tetapi dalam pandangan Islam sendiri
tak mungkin dipisahkan. Antara yang kedua dan
yang pertama membentuk integrasi
Dasar-Dasar Pembentukan
Budaya Islam
Dasar-dasar Peradaban Islam pertama kali
ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Tujuannya adalah untuk memperkokoh
masyarakat dan negara baru itu

Perkembangan kebudayaan yang didasari dengan nilai-nilai keagamaan


menunjukkan agama memiliki fungsi yang demikian jelas. Maju
mundurnya kehidupan umat manusia disebabkan adanya hal hal yang
terbatas dalam memecahkan berbagai persoalan dalam hidup dan
kehidupan manusia sehingga dibutuhkan suatu petunjuk berupa wahyu
Allah serta sabda Nabi Muhammad sebagai asas kebudayaan manusia
Islam, yang selanjutnya tumbuh dan berkembang menjadi suatu
peradaban yaitu peradaban atau budaya yang Islami.
Dasar-dasar Peradaban Islam
tersebut adalah :

Pembangunan Masjid Ukhuwah Islamiyah


Merupakan hal yang paling fundamental Berakar dari kata kerja akha,
pertama beliau lakukan. Tidak hanya misalnya “akha fulanun shalihan”,
menjadi tempat sholat bagi umat muslim, (Fulan menjadikan Shalih sebagai
tetapi juga sarana penting untuk saudara). Makna ukhuwah menurut
mempersatuakan kaum muslimin dan Imam Hasan Al Banna: Ukhuwah
mempertalikan jiwa mereka, di samping Islamiyah adalah keterikatan hati
tempat merundingkan masalah-masalah dan jiwa satu sama lain dengan
yang dihadapi ikatan aqidah
HUBUNGAN DENGAN
NON-ISLAM
Selain orang-orang Arab Islam, juga terdapat
golongan masyarakat Yahudi dan orang-orang
Arab yang masih menganut agama nenek
moyang mereka. Rasulullah, mengadakan
ikatan perjanjian dengan mereka. Sebuah
piagam yang menjamin kebebasan beragama
orang-orang Yahudi. Setiap golongan
masyarakat memiliki hak-hak tertentu dalam
bidang politik dan keagamaan. Kemerdekaan
setiap golongan pun terjamin dan mereka
bersama-sama saling menjaga dan
berkewajiban menjaga negeri Madinah dari
ancaman ataupun serangan dari luar.
Dari catatan sejarah ini dapat kita pahami bahwa
Rasulullah mengajarakan kepada kita umat muslim
untuk selalu menjalin hubungan yang harmonis
meskipun terhadap orang yang dapat dianggap non-
muslim.

DALAM KONTEKS TOLERANSI ANTAR-UMAT


BERAGAMA, ISLAM MEMILIKI KONSEP YANG JELAS.
“TIDAK ADA PAKSAAN DALAM AGAMA”.

Secara doktrinal, toleransi sepenuhnya diharuskan oleh


Islam. Islam secara definisi adalah “damai”, “selamat” dan
“menyerahkan diri”. Definisi Islam yang demikian sering
dirumuskan dengan istilah “Islam agama rahmatal
lil’ālamîn” (agama yang mengayomi seluruh alam). Ini
berarti bahwa Islam bukan untuk menghapus semua
agama yang sudah ada. Islam menawarkan dialog dan
toleransi dalam bentuk saling menghormati
AGAMA ISLAM SEBAGAI SUMBER &
PEMBENTUK KEBUDAYAAN ISLAM

Agama merupakan bidang yang dapat dibedakan dengan


budaya, tetapi tidak dipisahkan. Agama bernilai mutlak, tidak
berubah karena perubahan waktu dan tempat.

Sedangkan budaya, sekalipun berdasarkan agama dapat berubah


dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat.

Oleh karenanya, agama adalah kebutuhan primer, di sisi lain


budaya adalah kebutuhan sekunder
AGAMA MEMPENGARUHI
PEMBENTUKAN KEBUDAYAAN
Agama mempengaruhi kebudayaan dalam pembentukannya.
Nilainya adalah agama, tetapi simbolnya adalah kebudayaan.
Contohnya adalah bagaimana shalat mempengaruhi
bangunan kehidupannya.

KEBUDAYAAN MEMPENGARUHI
SIMBOL AGAMA
Kebudayaan Indonesia mempengaruhi Islam dengan
pesantren dan kiai yang berasal dari padepokan dan pondok
Interaksi
pesantren.
antara
KEBUDAYAAN MENGGANTIKAN
SISTEM NILAI DAN SIMBOL AGAMA
Agama dan
Kebudayaan
Dengan demikian, antara keduanya saling melengkapi dalam rangka
keharmonisan kehidupan manusia. Jadi kebudayaan merupakan upaya
penjelmaan diri mausia dalam usaha menegakkan eksistensinya dalam
kehidupan. Untuk kemudian agama sebagai sandarannya berupaya
menjadi fondasi keselamatan umat manusia. Pada prinsipnya agama dan
kebudayaan merupakan subjek dan objeknya, yaitu sama-sama terdapat
pada diri manusia.

MASJID SEBAGAI
PUSAT KEBUDAYAAN
ISLAM

Sejak awal berdirinya masjid belum


berpindah dari fungsi yang utama yaitu
untuk melakukan shalat. Namun pada
zaman Rasulullah saw dimanfaatkan
sebagai pusat peradaban dan
kebudayaan Islam
Tempat menyucikan jiwa kaum
muslimin

Tempat bermusyawarah dalam usaha


FUNGSI
menyelesaikan berbagai macam
persoalan umat Islam
MASJID
Tempat membina sikap dasar umat
Islam kepada orang-orang yang
berbeda agama dan suku Fungsi masjid pada zaman nabi
Muhammad SAW selain dijadikan
Tempat meningkatkan kesejahteraan
umat sebagai tempat untuk ibadah juga
berfungsi sebagai
Tempat untuk membaca (perpustakaan)

Tempat sosial
Fungsi masjid sebagai rumah ibadah dan
lembaga pendidikan berjalan secara
harmonis, paling tidak dalam beberapa
abad. Umumnya masjid dibangun sebagai
tempat ibadah, dengan fungsi akademis
sebagai fungsi sekunder. Kemudian, tak
jarang masjid di bangun dengan niat awal
sebagai lembaga pendidikan dengan tidak
mengabaikan fungsinya sebagai tempat
ibadah

Di Indonesia, sejak awal penyebaran Islam, masjid


telah memegang peranan yang cukup besar.
Kedatangan orang-orang Islam ke Indonesia pada
umumnya berprofesi sebagai pedagang, Di sekitar
pusat-pusat dagang itulah, mereka biasanya
membangun sebuah tempat sederhana (masjid),
dimana mereka bisa melakukan shalat dan kegiatan
lainnya sehari-hari.

MASJID PADA AWAL PENYEBARAN


ISLAM DI INDONESIA:

Tempat bertemunya ulama dengan


masyarakat umum.

Tempat pusat kegiatan pendidikan bagi


penduduk pedesaaan.

LEMBAGA PERTAMA DAN UTAMA AGAMA ADALAH


MASJID, RASULULLAH MEMBERIKAN FUNGSI
KEPADA MASJID SEBAGAI:

Pusat peribadatan dan kemasyarakatan

Masjid sebagai pusat kebudayaan


PENGERTIAN NILAI

KONSEP
Nilai berasal dari kata valere dalam bahasa latin, atau
valioir dalam bahasa Prancis kuno yang memiliki arti
konotatifnya (norma yang dipegang teguh oleh

NILAI & masyarakat) atau hargai

SUMBER Menurut istilah nilai adalah suatu seperangkat keyakinan


atau perasaan yag diyakini sebagai suatu identitas yang

NILAI memberikan suatu corak yang khusus kepada pola


pemikiran, perasaan, keterikatan maupun perilaku.

DALAM Nilai dalam Islam pada hakekatnya adalah kumpulan dari


prinsip-prinsip hidup, ajaran-ajaran tentang bagaimana

ISLAM
manusia seharusnya menjalankan kehidupannya didunia
ini, yang satu prinsip dengan lainya saling terkait
membentuk satu kesatuan yang utuh tidak dapat
dipisahkan.

BENTUK NILAI-NILAI ISLAM

Segi Normatif Segi Operatif Sumber Nilai Dalam


Islam
Pertimbangan baik dan Wajib
buruk Sunnah Al-Qur’an
Pertimbangan benar dan Mubah Hadist
salah Makruh
Pertimbangan hak dan batil Haram
Pertimbangan diridhai dan
dikutuk
KONSEP ESTETIKA
DALAM ISLAM
Estetika dalam Islam merupakan perjalanan dari bentuk-bentuk
(sunah) menuju hakikat segala bentuk (ma’na) dari mana manusia
berasal. Dalam tradisi Islam estetika dikaitkan dengan metafisika
atau ontologi, pengetahuan dan pemahaman tentang wujud dan
peringkat-peringkatnya dari yang zahir sampai ke yang batin.
Karya seni dipahami sebagai manifestasi estetika yang paling
tinggi yang diharapkan dapat membawa penikmatnya pada
tingkatan kearifan yang lebih tinggi atau mendorong manusia
melakukan pendakian dari yang zahir menuju yang batin, dari
alam tasybih menuju alam tanzih.
ESTETIKA SENI
ISLAM
Membahas tentang penghargaan bentuk
seni seperti seni kaligrafi, seni ragam hias
tumbuhan dan geometrik menempati
tempat istimewa, sedangkan lukisan dan seni
patung realisme dan naturalisme tidak
begitu diistemewakan dalam kehidupan
Islam. Berkarya seni dalam pandangan islam
adalah ungkapan ekspresi penyucian diri
dari segala bentuk berhala alam yang
bersifat bendawi.
MEMAHAMI DAN
Keindahan duniawi (sensual)
MENILAI
ESTETIKA
DALAM ISLAM Keindahan alam atau ciptaan tuhan

Keindahan akliah
Dalam menilai karya seni Islam, asas
yang sangat penting adalah
kecenderungan akan keimanan, Keindahan rohaniah
ketakwaan, kebahagiaan, dan hasrat
untuk menegakan kebaikan dan
ketidakadilan. Keindahan ilahiyah atau transenden
Imam Al-Gazhali membagi
peringkat keindahan sebagai berikut:
1. Fungsi seni untuk tawajjud.
2. Fungsi seni sebagai tajarrud
3. Fungsi seni sebagai tadzkiya al-nafs
4. Fungsi seni untuk menyampaikan BERDASARKAN PANDANGAN
hikmah PARA SUFI DIJELASKAN
5. Fungsi seni sebagai sarana FUNGSI KARYA SENI SEBAGAI
BERIKUT:
menyebarkan gagasan, pengetahuan
dan informasi yang berguna bagi
kehidupan
6. Fungsi seni diciptakan sebagai puji-
pujian kepada Tuhan yang kuasa
TERIMA KASIH
Maaf jika ada kesalahan atau kekurangan, karena segala kelebihan
datang dari Allah SWT, dan segala kekurangan datang dari kami
sendiri. Selamat Berpuasa

Anda mungkin juga menyukai