Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEBUDAYAAN ISLAM

OLEH :

NAMA : NABILLA CINTA NASYWA SAPUTRI


NIM: 22010410053
JURUSAN : MANAJEMEN (SP)
DOSEN : IBURIYANI PUJIANA,M.Pd

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
Tambak Bayan, Jl. Proklamasi Jl. Babarsari No.1, Tambak Bayan, Caturtunggal, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang maha esa,atas rahmat dan hidayahnya ,penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Kebudayaan Islam “dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran pendidikan agama islam.Selain
itu,makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang kebudayaan islam bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Riyani Pujiana S.pd,M.Pd
selaku dosen pendidikan agama islam .Ucapan terimakasih juga di sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari sempurna.oleh sebab itu,saran dan kritik yang membangun di harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta,7 Mei 2023

Nabilla Cinta Nasywa Saputri


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
islam sudah mulai berkembang lagi sejak abad ke 7 dan berkembang secara pesat keseluruh
dunia dari waktu ke waktu. Dalam penyebarannya secara otomatis islam telah meletakkan
nilai nilai kebudayaannya. Yang harus di biasakan dengan kebudayaan merupakan segala
sesuatu yang di ciptakan oleh umat manusia dan sebagai keseluruhan gagasan dan karya
manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi dan
karyannya itu .Kebudayaan itu melekat dengan diri manusia artinya manusia yang
menciptakan kebudayaan sejak zaman dahulu hinggasekarang.Kebudayaan Islam adalah hasil
olah akal, budi, cipta, rasa, karsa, dan karya manusiayang berlandaskan pada nilai-nilai
tauhid. Islam sangat menghargai akal manusia untuk berkiprah dan berkembang. Hasil olah
akal,budi,rasa,dan karsa yang telah terseleksi olehnilai-nilai kemanusiaan yang bersifat
universal berkembang menjadi sebuah peradaban.Dalam perkembangannya perlu dibimbing
oleh wahyu dan aturan-aturan yangmengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang
bersumber pada nafsu hewani, sehinggaakan merugikan dirinya sendiri. Di sini agama
berfungsi untuk membimbing manusia dalammengembangkan akal budinya sehingga
menghasilkan kebudayaan yang beradab atau perdaban Islam.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Kebudayaan?
2. Bagaimana konsep kebudayaan islam?
3.Mengapa masjid sebagai pusat peradaban islam?
4.Bagaimana nilai nilai dalam budaya islam?
5. Bagaimana sejarah intelektual islam?
PEMBAHASAN

A. Apa pengertian kebudayaan?

Secara umum, kebudayaan adalah istilah yang menunjukkan segala hasil karya manusia

yang berkaitan dengan pengungkapan bentuk. Kebudayaan merupakan wadah, tempat, di

mana hakikat manusia memperkembangkan diri. Antara hakikat manusia dengan

pengembangan diri (kebudayaan) tersebut terjalin hubungan, korealsi yang tidak dapat

dipisahkan. Dalam perkembangannya, kebudayaan sering dipengaruhi oleh banyak faktor,

seperti tempat, waktu, dan kondisi masyarakat, sehingga lahir suatu bentuk kebudayaan

khusus, seperti kebudyaan Islam, kebudayaan Timur, dan kebudayaan Barat (Ensiklopedi

Indonesia ; 1705)

Kebudayaan lahir dari olah akal budi, jiwa atau hati nurani manusia. Bentuk kebudayaan

tersebut selalu mencerminkan nilai-nilai kehidupan yang diyakini, yang dirasa, dan

diharapkan memberikan kebaikan dalam hidup. Oleh karena itu, kebudayaan yang

mencerminkan nilai-nilai kehidupan tersebut juga disebut peradaban. Kebudayaan atau

peradaban yang dipengaruhi oleh nilai-nilai ajaran Islam disebut kebuadayaan ayau

peradaban Islam.

B. Bagaimana konsep kebudayaan islam?

Dalam ajaran Islam, aktivitas kehidupan manusia dalam bentuk olah akal budi nuraninya

harus dibimbing oleh wahyu. Akal budi nurani manusia memiliki keterbatasan dan

dipengaruhi oleh pengalaman, baik pgalaman pribadi masyarakat lingkungannya. Sekalipun

aktivitas akal budi nurani manusia dalam bentuk kebudayaan atau peradaban tersebut

diyakini atau diharapkan dapat memberikan kebaikan bagi masyarakat yang melahirkan

kebudayaan peradaban tersebut, dalam pandangan masyakarat lain belum tentu dinilai baik.

Oleh karena itu, sejak awal manusia dilahirkan, Allah Yang Maha Tahu akan keterbatasan

manusia menurunkan wahyu sebagai pembimbing arah olah akal budi nurani manusia
tersebut, agar tidak berkembang, dan melahirkan kebudayaan atau peradaban yang

bertentangan dengan nilai-nilai universal kemanusiaan yang dianggap menguntungkan

sekelompok masyarakat tertentu, tetapi merugikan sekelompok masyarakat lainnya. Wahyu

Al Quran sebagai wahyu terakhir yang diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah Muhammad

SAW menjadi petunjuk dan pembimbing serta menjaga nilai-nilai universalitas kemanusiaan

tersebut, sekalipun memberikan toleransi perwujudan kebudayaan atau peradaban khusus.

Sehubungan dengan hasil perkembangan kebudayaan yang dilandasi oleh nilai-nilao

Ketuhanan yang disebut dengan peradaban Islam, maka fungsi agama disini semakin jelas.

Ketika perkembangan dan dinamika kehidupan umat manusia itu sendiri mengalami

kebekuan karena keterbatasan dalam memecahkan persoalan-persoalan kehidupannya

sendiri, maka bimbingan wahyu sangat dibutuhkan. Kebudayaan dan peradaban akan terus

berkembang dan tidak akan pernah berhenti sepanjang kehidupan umat manusia. Segala

sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas dan kreativitas manusia, baik dalam bentuk

hubungan dengan sesame manusia maupun dengan lingkungan hidupnya, maka

kebudayaan atau peradaban akan mengalami perubahan dan perkembangan. Hal ini karena

manusia di samping makhluk social, juga makhluk budaya. Relativitas manusia secara terus

menerus membutuhkan bimbingan wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah SAW agar

perkembangan kebudayaan atau peradabannya tersebut berkembang dalam jalur yang

benar, yang memberikan mafaat bagi kehidupan manusia itu sendiri maupun makhluk Allah

pada umumnya.

C. Mengapa masjid sebagai pusat peradaban islam?


Masjid biasanya dipahami oleh sebagian besar masyarakat merupakan rumah ibadah,
terutama untuk shalat, padahal sebenarnya masjid memiliki fungsiyang demikian luas
daripada sekedar untuk shalat. Masjid pada awal berdirinya belum berpindah dari fungsi yang
utama yaitu untuk melakukan shalat, namun perlu diketahui bahwa masjid pada zaman
Rasulullah saw dimanfaatkan sebagai pusat peradaban dan kebudayaan Islam. Nabi
Muhammad saw menumbuhkembangkan agama Islam termasuk didalamnya mengajarkan AI
Qur'an, Al Hadits, bermusyawarah untuk mufakat d'alam usaha menyelesaikan berbagai
macam persoalan umat Islam, membina sikap dasar umat Islam kepada orang-orang
nonmuslim, sehingga segala macam ikhtiar untuk mengembangkan kesejahteraan umat Islam
justru berasal dari masjid (Diskusi Kelompok Lokakarya MPK UGM, 2003: 38). Masjid
merupakan ajang untuk mengumumkan hal-hal penting terutama berkaitan dengan hidup dan
kehidupan umat Islam. Persoalan suka dan duka, peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar
masjid diberitahukan kepada masyarakat melalui masjid. Masjid juga berfungsi dalam hal
pendidikan dan penerangan untuk masyarakat serta merupakan tempat belajar bagi semua
orang yang akan belajar dan mendalami agama. Pada waktu Nabi Muhammad saw masih
hidup, semua pertanyaan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, agama maupun masalah
hukum langsung dilontarkan dan dicarikan jawabannya secara langsung oleh beliau, maka
ketika itu belum diperlukan kepustakaan Islam. Asas Islam didalamnya mengandung
kepustakaan, hal ini dapat dilihat pada waktu turunnya wahyu yang pertama yaitu surat Al
Alaq ayat 1-5, artinya:

"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan"

'''Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah"

"Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah"

"Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam"

"Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya" (Departemen

. Agama, 1989: 1079).

Ayat tersebut mengandung makna bahwa tempat bersandar kepustakaan adalah membaca dan
menulis, tanpa menulis maupun membaca buku-buku tidak pernah ada. Membaca :dan
menulis merupakan pertanda bagi lahirnya kepustakaan Islam sesudah nabi wafat. Kitab yang
pertama dan utama dalam Islam adalah kitab suci Al Qur'an. Kitab yang kedua adalah As
Sunnah (AI Hadits). Kitab-kitab yang ditulis setelah Al Qur'an dan As Sunnah memiliki sifat
menjelaskan, membahas, memberi penafsiran, mengoIah, menumbuhkembangkan, dan
meneruskan kedua kitab tersebut. Kepustakaan Islam adalah pusat pendidikan, pengajaran,
dan dakwah Islam. Pada waktu Nabi Muhammad saw masih hidup, perpustakaan belum
tersedia, tetapi secara keseluruhan berdasarkan pada wahyu pertama sebagaimana termaktub
dalam Al Qur'an. Mereka yang berkeinginan mengembangkan i1mu pengetahuan dan
memperdalam ilmu, maka masjid merupakan perpustakaan sekaligus sebagai gudang ilmu
(Gazalba, 1975: 119).Masjid berfungsi sebagai tempat sosial, yang dipergunakan seperti hotel
bagi seseorang sedang mengadakan perjalanan (musafir), hal itu juga pernah dialami oleh
seorang budak wanita yang baru dibebaskan, karena tidak memiliki rumah kemudian ia
mendirikan kemah di halaman masjid (Gazalba, 1975: 121).Orang-orang di dalam masjid
mengumandangkan ayat-ayat Al Qur'an dengan suara merdu, juga diperdengarkan lagu-Iagu
yang berciri khas Islami. Masjid berasal dari istilah sajada, yasjudu yang mengandung arti
bersujud atau bersembahyang. Masjid merupakan rumah Allah (Baitullah), sehingga
orangyang masuk ke masjid diperintahkan shalat sunnah tahiyatul masjid (menghargai
masjid) sebanyak dua rakaat.Nabi Muhammad saw bersabda dalam hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Dawud ra,: "Jika seseorang memasuki masjid jangan dahuiu duduk
sebelummengerjakan shalat dua rakaat" (Tim Penulis Ensiklopedi Islam, 1997: 169).
Kata masjid (bentuk mufrad/tunggal) dan masajid (bentuk jamak) banyak didapat di dalam Al
Qur'an, misal: "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki
masjid..." (AI Qur'an surat AI A'raf ayat 31). "Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang
yang menghalang-halangi menyebut nama Allah di dalam masjid-masjidNya dan berusaha
untuk merobohkannya? ..."(AI Qur'an surat Al Baqarah ayat 114). "Hanyalah yang
memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudianserta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapapun)
selain kepada Allah....." (AI Qur'an surat At Taubah ayat 18). "Dan sesungguhnya masjid-
masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun
didalamnya disamping (menyembah) Allah" (AIQur'an surat AI Jin ayat 18). (Departemen
Agama, 1989: 225,31, 280, 985). Masjid pertama kali didirikan oleh Nabi Muhammad saw di
Madinah, yaitu pada tahun 622 bulan Ra~iulawal tahun I Hijriyah, bertepatan' dengan awal
mula Nabi Muhammad saw bertempat tinggal di Madinah, masjid tersebut adalah masjid
Madinah (Masjid Nabawi), adalah masjid utama ketiga sesudah Masjidil Haram dan Masjidil
Aqsa.Sejarah pertumbunan bangunan masjid berkaitan erat dengan perkembangan daerah
Islam dan timbulnya kota-kota baru. Pada waktu awal tumbuh kembangnya Islam ke berbagai
negara, umat Islaln bertempat tinggal ditempat yang baru, dengan menggunakan sarana
masjid sebagaiajang untuk kepentingan sosial. Masjid adalah hasil budaya umat Islam dalam
bidang teknologi konstruksi yang sudah diawali semenjak awal mula dan merupakan corak
khas negara atau Kota Islam (Tim Penulis Ensiklopedi Islam, 1997: 169-171). Masjid juga
salah satu bentuk pengejawantahan tumbuhnya kebudayaan Islam yang demikian penting.
Bentuk bangunan masjid juga menggambarkan" Allah (Sang Pencipta) serta merupakan
pertanda tingkat tumbuhkembangnya kebudayaan Islam.Konstruksi masjid yang indah dan
melnpesonakan dapat ditemukan di Spanyol, India, Suria, Kairo, Baghdad serta beberapa
daerah di Afrika juga merupakan pertanda sejarah monumen umat Islam yang pernah
mengalami zaman keemasan pada bidang teknologi konstruksi, seni dan ekonomi.Seni
arsitektur yang demikian indah kelihatan dalam berbagai masjid berada di seantero. dunia
tidak timbul secara mendadak, namun melalui proses pertumbuhan secara tahap demi tahap.
Diawali dari konstruksi bangunan yang sederhana sampai pada bentuk bangunan yang
sempurna, terjadi dari satu generasi ke generasi berikutnya.Seni arsitektur masjid tidak
terlepas dari pengaruh seni arsitektur Arab,Persia, Byzantium, India, Mesir, dan Gothik.
Bangunan dan ciri khas arsitektur masjid, semenjak zaman para khalifah sampai saat ini
terdapat perbedaan antara satu dengan yang lainnya, tetapi secara keseluruhan dilandasi
adanya jiwa ketauhidan dan perwujudan rasa cinta dan kasih sayang kepada Allah SWT.

D. Bagaimana nilai nilai dalam budaya islam?


Islam masuk ke indonesia lengkap dengan budayanya. Karena islam masuk dan berkembang
dari negri Arab, maka islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas dari budayaArabnya.
Pada awal-awal masuknya dakwah islam ke Indoesia dirasakan sangat sulitmembedakan
mana ajaran islam dan mana budaya barat. Masyarakat awam menyamakanantara perilaku
yang ditampilkan oleh orang Arab dengan perilaku ajaran islam. Seolah-olahapa yang
dilakukan orang Arab tersebut mencerminkan ajaran islam, bahkan hingga kini budaya Arab
masih melekat pada tradisi masyarakat Indonesia. Dalam perkembangan dakwah islam di
Indonesia para da’i mendakwahkan ajaran islam melalui bahasa budaya,sebagaimana
dilakukan oleh para wali di tanah Jawa. Karena kehebatan para wali Allahdalam mengemas
ajaran islam dengan budaya setempat sehingga masyarakat tidak sadar bahwa nilai-nilai islam
telah masuk dan menjadi teradisi dalam kehidupan sehari-hri mereka.Lebih jauh lagi bahwa
nilai-nilai islam sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkandari kebudayaan
mereka.Seperti dalam upacara-upacara, adab dan penggunaan bahasa sehari-hari. Bahasa
Arab/ Al Qur’an sudah banyak masuk dalam bahasa daerah bahkan kedalam bahasaIndonesia
baku. Semua itu tanpa disadari bahwa apa yang dilakukannya merupakan bagian dari ajaran
Islam. Banyak tradisi masyarakat indonesia yang bernuansa islami, biasanya tradisi
tersebutdilaksanakan untuk memperingati hari besar umat islam, seperti misalnya perayaan
sekatenyang diselenggarakan untuk menyambut maulid nabi, ada juga perayaan yang
dimaksudkanuntuk memperingati perjuangan penyebaran ajaran islam seperti perayaan tabuik
di Pariaman( Sumatera Barat ) yang diselenggarakan 10 muharam

E. Bagaimana sejarah intelektual islam?


Perkembangan pemikiran islam mempunyai sejarah yang panjang dalam arti seluas luasnya.
Tradisi pemikiran di kalangan umat islam berkembang seiring kemunculan islam itu sendiri.
Dengan menggunkan teori yang dikembangkan oleh Harun Nasution (1986),dilihat dari segi
perkembangannya,sejarah intelektual islam dapat dikelompokkan menjadi 3 masa yaitu ,asa
klasik antara tahun 650-1250M , masa pertengahan antara tahun 1250-1800M dan masa
modern,yaitu sejak tahun 1800 sampai sekarang. Pada masa klasik,lahir ulamaMadzab seperti
Imam Hanafi,Imam Maliki, Imam Hambali dan Imam Syafi i bersama dengan itu lahir pula
filosof muslim seperti Al-Kindi tahun 801 M seorang filosof muslim pertama, Ar Razi
(filosof besar)tahun 865M, Al Farabi tahun870 M.dia dikenal sebagai pembangun agung
sistem filsafat,Berikutnya Ibnu Maskawaih tahun 930 M ,merupakan pemikir terkenal tentang
pendidikan akhlak,kemudian Ibnu Sina tahun 1037 M , Ibnu Bajjah tahun 1183M dan Ibnu
Rusydi tahun 1126 M.
Pada masa pertengahan yaitu tahun yaitu tahun 1250 – 1800 M dalam catatan sejarah
pemikiran islam masa ini merupakan fase kemunduran,karena filsafat mulai dijauhkan dari
umat islam,sehingga ada kecenderungan akal dipertentangkan dengan wahyu,iman dengan
ilmi,dunia dengan akhirat dan pengaruhnya terasa sampai sekarang.
Ini merupakan awal kemunduran ilmu pengetahuan dan filsafat di dunia islam. Sejarah
dengan perdebatandi kalangan filsuf muslim juga terjadi perdebatan antara fuqoha dengan
para ahli teologi. Pemikiran saat itu adalah pemikiran satu alur antara agama dengan ilmu dan
aturan urusan dunia dengan urusan akhirat. Titik puncaknya adalah ketika para ulama sudah
mendekat kepada para penguasa pemerintah,sehngga fatwa fatwa mereka tidak diikuti lagi
oleh umatnya dan kondisi umat menjadi carut marut kehilangan figur pemimpin yang di
cintainya.
Ada pertayaan mendasar yang di lontarkan oleh intelektual muslim. Mengapa umat islam
tidak bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi modern?Bukankah dahulu yang
menguasai ilmu dan filsafat orang orang muslim? Jawabannya sangat sederhana,yaitu karena
orang islam tidak mau melanjutkan tradisi keilmuan yang di wariskan oleh para ulama besar
masa klasik dan masa pertengahan. Pada masa kejayaan banyak terbuai dengan kemegahan
yang bersifat material,oleh karena itu,pada jaman modern ini nampaknya jarang sekali para
ilmuwan dan tokoh tokoh ilmu berkaliber dunia yang lahir dari negara negara kaya dari timur
tengah atau dari negara negara yang penduduknya mayoritas islam seperti negara indonesia
ini.
PENUTUP

Kesimpulan
Kata agama dan kebudayaan merupakan dua kata yang seringkali bertumpang tindih,sehingga
mengaburkan pamahaman kita terhadap keduanya. Banyak pandangan
yangmenyatakan agama merupakan bagian dari kebudayaan, tetapi tak sedikit
pula yangmenyatakan kebudayaan merupakan hasil dari agama. Hal ini seringkali
membingungkanketika kita harus meletakan agama (Islam) dalam konteks kehidupan kita
sehari-hari. Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT, dengan perantara wahyu
yang di berikan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disebarkan untuk umat manusia dan
kebudayaan adalah semua hasil karya,rasa dan cipta masyarakat. Agama merupakan sumber
kebudayaan dengan kata lain kebudayaan bentuk nyata dari agama islam itu sendiri.Budaya
hasil daya cipta manusia dengan menggunakan dan mengarahkan segenap potensi yang
dimilikinya. Dan pada pra islam banyak yang mengandung atau berbau keislaman.
DAFTAR PUSTAKA

https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F333912%2Fmod_resource
%2Fcontent%2F4%2F5.%20KEBUDAYAAN
%20ISLAM.pdf&forcedownload=1https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?
file=%2F333912%2Fmod_resource%2Fcontent%2F4%2F5.%20KEBUDAYAAN
%20ISLAM.pdf&forcedownload=1

http://mbahduan.blogspot.com/2012/03/makalah-kebudayaan-islam.

htmlhttp://imaza17.blogspot.com/2012/02/makalah-sejarah-kebudayaan-islam.

htmlhttp://menjaga-bumi.blogspot.com/2012/02/cara-membuat-makalah-yang-baik-
dan.
htmlhttp://pandidikan.blogspot.com/2010/10/islam-dan-kebudayaan.htmlHasjmy

https://setneg.go.id/baca/index/
masjid_menjadi_pusat_peradaban_dan_pemberdayaan_umat_islam

https://id.scribd.com/doc/311028211/Makalah-Agama-Konsep-Kebudayaan-Islam

Anda mungkin juga menyukai