Anda di halaman 1dari 10

“Kebudayaan Islam”

MUHAMMAD NIZART ABDILLAH


03420200083
KELAS A3
PENGERTIAN KEBUDAYAAN ISLAM

Kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta yaitu BUDDHAYAH yang merupakan bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal). BUDI  artinya akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan DAYA berarti hasil karya
cipta manusia. Kebudayaan merupakan semua hasil karya, karsa dan cipta manusia di masyarakat .Istilah
"kebudayaan" sering dikaitkan dengan istilah "peradaban“.
Sedangkan pengertian Islam berasal dari bahasa arab yaitu “Aslama-Yuslimu-Islaman” yang artinya
selamat. Menurut istilah, Islam adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh
alam. Kebudayaan merupakan perwujudan segala aktivitas manusia sebagai upaya memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kebudayaan akan terus berkembang, tidak akan berhenti slama masih ada kehidupan manusia.
Hasil perkembangan kebudayaan yang dilandasi oleh nilai-nilai ketuhanan disebut kebudayaan islam.
KONSEP KEBUDAYAAN ISLAM

Islam, datang untuk mengatur dan membimbing masyarakat menuju kepada kehidupan yang baik dan
seimbang. Dengan demikian Islam tidaklah datang untuk menghancurkan budaya yang telah dianut suatu
masyarakat, akan tetapi dalam waktu yang bersamaan Islam menginginkan agar umat manusia ini jauh dan
terhindar dari hal-hal yang yang tidak bermanfaat dan membawa keburukan di dalam kehidupannya,
sehingga Islam perlu meluruskan dan membimbing kebudayaan yang berkembang di masyarakat menuju
kebudayaan yang beradab dan berkemajuan serta mempertinggi derajat kemanusiaan.
 
Prinsip semacam ini, sebenarnya telah mendasari isi Undang-undang Dasar Negara Indonesia, pasal 32, 
walaupun  pdalam praktik dan perinciannya terdapat perbedaan-perbedaan yang sangat menyolok. Dalam
UUD pasal 32, disebutkan : “ Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan,
dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau
memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia “.
PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM

Sebagaimana di ketahui bahwa agama dan kehidupan beragama telah ada dan tumbuh dan berkembang sejak
tahap awal manusia berbudaya di muka bumi. Agama dan kehidupan beragama tersebut merupakan unsur
yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial-budaya tahap awal manusia. Boleh dikatakan bahwa agama dan
kehidupan beragama tersebut merupakan pembawaan atau fitrah bagi manusia. Artinya bahwa dalam diri
manusia, baik secara sendiri maupun secara kelompok terdapat kecenderungan dan dorongan lainnya, yang
dalam kehidupan bersama suatu kelompok atau masyarakat yang hidup dalam suatu lingkungan tertentu
membentuk suatu sistem budaya tertentu. Sistem budaya tersebut terbentuk secara berangsur-angsur sebagai
hasil dari upaya atau budi daya manusia untuk merealisasikan kecenderungan dan dorongan-dorongan, serta
memenuhi kebutuhankebutuhan kehidupannya secara bersama-sama sesuai dan serasi dengan lingkungan
alam sekitarnya.
Baik agama (kehidupan beragama) maupun kehidupan budaya manusia, keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu
merupakan potensi fitrah (pembawaan) manusia, bertumbuh dan berkembang secara terpadu bersama-sama dalam proses
kehidupan manusia secara nyata di muka bumi dan secara bersama pula menyusun suatu sistem budaya dan peradaban suatu
masyarakat/bangsa. Namun keduanya memiliki sifat dasar “ketergantungan dan kepasrahan”, sedangkan kehidupan budaya
mempunyai sifat dasar “kemandirian dan keaktifan”. Oleh karena itu, dalam setiap tahap/fase pertumbuhan dan
perkembangannya menunjukkan adanya gejala, variasi, dan irama yang berbeda antara lingkungan masyarakat/bangsa yang
satu dengan lainnya.20 Agama dan kebudayaan dapat saling memepengaruhi sebab keduanya adalah nilai dan simbol.
Agama adalah simbol ketaatan kepada Tuhan. Demikian pula kebudayaan, agar manusia dapat hidup dilingkungannya.21
Jadi kebudayaan agama adalah simbol yang mewakili nilai agama. Terkait dengan perkembangan kebudayaan Islam, jauh
sebelum Islam masuk, budaya-budaya lokal disekitar semenanjung Arab telah lebih dulu berkembang, sehingga budaya
Islam sendiri banyak beralkulturasi dengan budaya-budaya lokal tersebut. Salah satu kebudayaan yang cukup berpengaruh
terhadap masyarakat Hijaz adalah kebudayaan Abissinia. Populasi rumpun Semit yang menghuni pesisir daya Laut Merah
masuk kesana secara bertahap dari arah Barat daya Arab dan kebudayaan Persia turut mewarnai keadaan penduduk Hijaz
dan perkembangannya pada masa-masa berikutnya. Budaya ini mulai memasuki tanah Arab pada abad kemunculan Islam.
Sedikit demi sedikit orang-orang Arab berasimilasi dengan milliu Persia. Orang Arab bercakap dengan menggunakan bahasa
Persia, merayakan hari-hari besar bangsa Persia dan menikahi perempuan-perempuan Persia.22 Setelah kurun Nabi, dengan
perubahan sosial budaya, di negerinegeri luar Jazirah Arab, yang sosial-budayanya berbeda, sunnah yang merupakan pola
laku Nabi menjadi pola cita utama
Nabi memberikan teladan bagaimana mewujudkan pola cita al-Qur’an dalam kehidupan yang riil. Dalam ruang dan waktu
beliau. Dengan mengasaskan unsurunsur kebudayaan Arab kepada prinsip-prinsip al-Qur’an disamping menumbuhkan
unsur-unsur baru, terbentuklah kebudayaan Islam yang pertama. Selanjutnya setelah masa Rasul, kelompok-kelompok
Muslim mengijtihadkan pola cita (dengan tetap berpegang pada alQur’an dan hadis), bagi negeri dan masanya masing-
masing, yang bermakna membentuk kebudayaannya masing-masing. Perubahan sosial budaya23 dan ijtihad yang berbeda-
beda, berdampak pada perbedaan kebudayaan, walaupun predikatnya sama yaitu Islam. Pembentukan kebudayaan Islam
dalam ruang dan waktu tertentu, mengambil unsur-unsur kebudayaan yang telah ada ketika Islam datang, menjadi bahan-
bahan kebudayaan Islam dengan mengalihkan atau mengubah unsur-unsur itu sesuai dengan pola cita Islam.24 Perubahan
sesuai dengan pola cita Islam disebut juga Islamisasi (proses pembentukan kebudayaan Islam diatas kebudayaan yang telah
ada). Hal itu dilakukan dengan cara sosialisasi dan enkulturasi, dengan tetap mengacu pada prinsip-prinsip yang telah
digariskan oleh alQur’an dan al-Hadis. Namun secara umum perkembangan budaya kita kenal dilakukan dengan dua cara
yaitu invantion dan acomodation. Invantion adalah menggali budaya dari luar sedangkan acomodation adalah menerima
budaya luar, terkait penerimaan budaya terdapat tiga cara pula yaitu: 1. Absorption (penyerapan), yaitu penyerapan budaya
dan pemikiran dari luar seperti pemikiran Yunani dan Romawi. 2. Modification (modifikasi) yaitu penyesuaian budaya luar
sehingga diterima oleh Islam, contoh pembuatan masjid dengan kubah, menara dan undakan 3. Elimination (penyaringan)
yaitu penyaringan budaya antara diterima atau dikeluarkan apabila bertentangan dengan Islam. Dalam Islam sendiri dikenal
zona-zona kebudayaan, dan masing-masing zona mempunyai ciri sendiri-sendiri. Di antaranya Afrika Utara, Afrika Tengah,
Timur Tengah,
Turki, Iran, India, Timur Jauh, dan zona Asia Tenggara misalnya, kita memiliki kebudayaan Islam Aceh, Jawa, Malaysia,
Filipina, dan sebagainya.25 Namun hal yang disepakati oleh para ahli terkait kebudayaan Islam (Muslim) yaitu bahwa
berkembangnya kebudayaan menurut Islam bukanlah value free (bebas nilai), tetapi justru value bound (terikat nilai).
Keterikatan terhadap nilai tersebut bukan hanya terbatas pada wilayah nilai insani, tetapi menembus pada nilai Ilahi sebagai
pusat nilai, yakni keimanan kepada Allah SWT, dan iman mewarnai semua aspek kehidupan atau memengaruhi nilai-nilai
Islam.
NILAI NILAI KEBUDAYAAN ISLAM

Islam diketahui memiliki karakteristik yang khas di bandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya, banyak masyarakat dan
khususnya bagi para pelajar yang acuh tak acuh dengan sejarah Negara, apalagi sejarah paradaban islam. Dewasa ini mereka hanya
memandang sejarah sebagai dongeng yang membosankan untuk di dengar. Padahal, sejarah, apalagi sejarah peradaban islam sangat penting
bagi kita semua.

• Manfaat mengetahui nilai nilai Islam dalam budaya kita antara lain

• Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum muslimin masa lalu

• Memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk diteladani dalam kehidupan sehari-hari.

• Membangun kesadaran generasi muslim akan tanggung jawab terhadap kemajuan dunia Islam.

• Memberikan pelajaran kepada generasi muslim dari setiap kejadian untuk mencontoh/meneladani dari perjuangan para tokoh di masa lalu
guna perbaikan dari dalam diri sendiri,masyarakat,lingkungan negerinya serta demi Islam pada masa yang akan datang.

• Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat terdahulu.
MASJID SEBAGAI PUSAT KEBUDAYAAN ISLAM

Di zaman Rasulullah Muhammad SAW, masjid sudah menjadi pusat berbagai aktifitas umat Islam pada waktu itu. Selain untuk pelaksanaan ibadah,
masjid juga dijadikan tempat untuk melakukan berbagai bentuk aktifitas muamalah.

Sebagai tempat ibadah, selama hidupnya Rasulullah selalu melaksanakan shalat wajib lima waktu secara berjamaah dan menjadi imamnya di masjid di
dekat rumahnya di Kota Madinah. Berbagai bentuk aktifitas muamalah yang bersifat sosial seperti pembagian zakat, penyembelihan qurban, pernikahan,
dan  sebagainya juga dilaksanakan di masjid.

Rasulullah juga menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan. Beliau mengajar murid-muridnya yang sekaligus juga pengikutnya di masjid. Tradisi seperti ini
terus berlanjut sampai sekarang. Di masjid Madinah, sesudah shalat Magrib dan sesudah shalat Subuh, selalu kita temui khalakah-khalakah kecil yang
mengkaji Al Qur'an yang dipimpin seorang syeikh atau guru.

Perguruan tinggi di dunia Islam juga pada awalnya menyatu dengan masjid. Universitas Al Qurawiyyin di Maroko dibangun tahun 859 M, yang bertahan dan
terus berkembang sampai sekarang.

Rasulullah juga menggunakan masjid sebagai ruang pertemuan dan tempat untuk memberikan pengarahan, tempat menyelesaikan sengketa atau pengadilan,
serta mengatur pertahanan dan keamanan negara. Karena itu pelatihan militer dan pelepasan tentara menuju medan perang juga dilakukan di masjid.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai