Anda di halaman 1dari 9

Konsep Kebudayaan

dalam Islam
Oleh :
BUYA HAMKA IKRAM 13020130177
SAIFULLAH ALMUJAHID 1302013
SYAHRUL 1302013
MUHAMMAD NUR LINTAR 1302013
Pendahuluan
Islam sebagai agama yang memiliki materi
ajaran yang integral dan komperhensif,
disamping mengandung ajaran utama
yakni sebagai Syari’ah, Islam juga
memotivasi umatnya untuk
mengembangkan kebudayaan Islam, yakni
kebudayaan yang mencerminkan nilai-nilai
Islam.
Difinisi Kebudayaan
Secara umum difinisi kebudayaan dapat dilihat
melalui beberapa pendekatan, antara lain :
1. Pendekatan Deskriftif, menyatakan
kebudayaan merupakan keseluruhan yang
amat kompleks meliputi ilmu pengetahuan,
kepercayaan, seni, hukum, moral, dan
berbagai kemampuan serta kebiasaan yang
di terima manusia sebagai anggota
masyarakat.
2. Pendekatan Historis, kebudayaan
merupakan sejumlah totalitas dari
organisasi dan warisan sosial yang
diterima sebagai sesuatu yang bermakna
yang dipengerahui oleh watak dan sejarah
hidup suatu bangsa.
3. Pendekatan Normatif, kebudayaan
merupakan pandangan hidup dari
sekumpulan ide-ide dan kebiasaan yang
mereka pelajari, mereka miliki kemudian
diwariskan dari satu generasi kegenerasi
lain.
Dari Difinisi Kebudayaan Di Atas,
Maka Dapat Dipahami:

Kebudayaan merupakan sesuatu persoalan


yang sangat luas cakupannya, namun
esensi dari semua itu adalah bahwa
kebudayaan pada dasarnya melekat pada
diri manusia
Kebudayaan Islam
Dari sini, dapat kita difinisikan bahwa
kebudayaan Islam adalah hasil olah akal, budi,
cipta rasa, karsa, dan karya manusia yang
berlandaskan pada nilai-nilai Tauhid dan Syari’ah
Islam. Dengan kata lain, dapat kita pahami
bawa segala sesuatu yang merupakan produk
budaya manusia dapat kita klasifikasikan
kedalam Kebudayaan Islam, manakala produk
budaya tersebut tidak bertentangan dengan
nilai-nilai Tauhid dan Syari’ah
Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan Islam
 Dalam sejarah kebudayaan Islam, Masjid selain
sebagai sarana untuk melakukan ibadah, masjid
juga merupakan Awal mula berkembangnya Islam
dan segala pernak pernik didalamnya, seperti
pemikiran, ekonomi, politik dan kebudanyaan.
 Salah satu fakta yang tidak bisa di pungkiri adalah
bahwa salah satu strategi Rasulullah dalam
membangaun masyarakat madani adalah di awali
dengan mendirikan masjid terlebih dahulu sebagai
sentra pengembangan Islam.
 Dari hal ini, dapat kita pahami bahwa masjid pada
dasarnya memiliki peran ganda yakni selain sebagai
pusat untuk melaksanakan aktifitas ritual, masjid
juga di gunakan sebagai centra hubungan sosial,
seperti pendidikan dan yang lainnya.
Nilai Islam dalam Kebudayaan Indonesia
 Transmisi Islam ke Indonesia bukan hanya pada
sisi ajaran dogmatis keagamaan saja,
melainkan juga di barengi oleh proses akulturasi
budaya antara para pembawa ajaran Islam
dengan budaya lokal setempat.
 Dalam pada itu, kalangan muslim Indonesia
seringkali juga mengalami kerancuan dalam
memahami mana yang ajaran Islam dan mana
yang merupakan hasil akulturasi budaya
setempat. Beberapa pola demikian dapat kita
cermati dalam tradisi memakai pakaian ala arab
seperti gamis dan sorban.
 Beberapa bukti masuknya nilai-nilai Islam dalam
produk budaya setempat atau proses akulturasi,
dapat di lihat dalam pola dakwah yang di
kembangkan oleh para wali di tanah jawa,
seperti Sunan Kali Jaga yang menggunakan
instrumen pewayangan sebagai media dakwah.
 Di samping itu, berkembangnya produk budaya
lokal yang telah mengalami akulturasi dengan
nilai-nilai Islam dapat dilihat juga dalam
perkembangan perkampungan Arab di Indonesia
yang di barengi dengan perkembangan
keseniannya, seperti tari Japens yang
merupakan ciri khas dari masyarakat Arab
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai