Anda di halaman 1dari 2

BUDIDAYA BERKELANJUTAN DI INDONESIA

Aquaculture has an important role in the development of many national economies and plays a key role in rural
development in Asia-Pacific including Indonesia. Budidaya memiliki peran penting dalam pengembangan
banyak ekonomi nasional dan memainkan peranan penting dalam pembangunan pedesaan di Asia-
Pasifik termasuk Indonesia. With the expansion of aquaculture products, there is a growing concern over the
impacts of aquaculture on environmental sustainability and also over the requirements on quality and food safety
by consumers and regulators. Dengan perluasan produk perikanan, ada kekhawatiran atas dampak
akuakultur pada kelestarian lingkungan dan juga atas ketentuan mengenai kualitas dan keamanan
pangan oleh konsumen dan regulator. For this reason, there is a need to improve aquaculture technology
and management system in Indonesia to address the need for eco-friendly production process and food safety
concerns for the sustainability of national aquaculture. Untuk alasan ini, ada kebutuhan untuk
meningkatkan teknologi budidaya dan sistem manajemen di Indonesia untuk mengatasi kebutuhan
untuk proses produksi ramah lingkungan dan kekhawatiran keamanan makanan bagi
keberlangsungan akuakultur nasional. The Indonesian Fisheries Act No 31 (2004) mentioned among others
that the Indonesian Fisheries Management should be done for job opportunity, and for fisher, farmer and related
community welfare, and also for fisheries resources and environmental sustainability. UU Perikanan Indonesia
No 31 (2004) menyebutkan antara lain bahwa Manajemen Perikanan Indonesia harus dilakukan
untuk kesempatan kerja, dan untuk nelayan, petani dan kesejahteraan masyarakat yang terkait, dan
juga untuk perikanan sumber daya dan kelestarian lingkungan. In addition, it is also mentioned that the
product from both captured and aquaculture fisheries should meet quality standard and product safety. Selain
itu, juga disebutkan bahwa produk dari kedua ditangkap dan perikanan budidaya harus memenuhi
standar mutu dan produk keselamatan. The most critical factors to achieve sustainable aquaculture in
Indonesia are availability of good quality seed, good practice in growing-out system, aquaculture environments,
fish health management, quality of product and marketing. Faktor yang paling penting untuk mencapai
budidaya yang berkelanjutan di Indonesia adalah ketersediaan benih berkualitas baik, praktek yang
baik dalam sistem tumbuh-out, lingkungan budidaya, ikan manajemen kesehatan, kualitas produk
dan pemasaran. This reviews Indonesian aquaculture related with sustainable practices and management
schemes toward preserving the aquaculture environment, meeting food safety requirements for aquaculture
products, and achieving product quality and safety. Ini review akuakultur Indonesia terkait dengan
praktek-praktek berkelanjutan dan skema manajemen terhadap akuakultur yang melestarikan
lingkungan, yang memenuhi persyaratan keamanan makanan untuk produk akuakultur, dan
mencapai produk kualitas dan keselamatan.
PENDAHULUAN

Aquaculture has an important role in the development of many national economies and plays a key role in rural
development. Budidaya memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi nasional banyak dan
memainkan peran penting dalam pembangunan pedesaan. Farmers in the Asia Pacific Region contribute
over 80 percent of the world’s aquaculture production, with China producing 50 percent of global production
(Haylor and Bland 2001). Petani di kawasan Asia Pasifik memberikan kontribusi lebih dari 80 persen
produksi perikanan budidaya dunia, dengan China memproduksi 50 persen produksi global (Haylor
dan Bland 2001). At the global level, aquaculture is one of the fastest growing food production sector (9.6 per
cent/yr in the last decade), a fact that will ultimately change the way that is perceived as food (Josupeit et al.
2001). Pada tingkat global, akuakultur merupakan salah satu sektor makanan tercepat produksi
tumbuh (9,6 persen / tahun dalam dekade terakhir), suatu fakta yang pada akhirnya akan mengubah
cara yang dianggap sebagai makanan (Josupeit et al 2001.). In Indonesia, the production of Aquaculture
increased from 994,962 tons (2000) to 1.4 million tons (2004) or increased at the rate of 10.36 percent per year.
Di Indonesia, produksi Akuakultur meningkat dari 994.962 ton (2000) menjadi 1,4 juta ton (2004)
atau meningkat pada tingkat 10,36 persen per tahun.

As the expansion of aquaculture product, there is a growing concern over the impacts of aquaculture on
the environmental sustainability and also over the requirements on quality and food safety by consumers and
regulators. Sebagai perluasan produk akuakultur, ada kekhawatiran atas dampak akuakultur terhadap
kelestarian lingkungan dan juga atas ketentuan mengenai kualitas dan keamanan pangan oleh
konsumen dan regulator. In the Asian and Pacific region there is also increasing demand among consumers
for high-quality, eco-friendly, and safe aquaculture products. Di wilayah Asia dan Pasifik ada juga mengalami
peningkatan permintaan antara para konsumen atas berkualitas tinggi, ramah lingkungan, dan
produk perikanan yang aman. The rapid expansion of marine finfish in the Asia Pacific region has led to
concerns regarding its long-term sustainability. Ekspansi yang cepat dari ikan laut di wilayah Asia Pasifik
telah menimbulkan keprihatinan mengenai keberlanjutan jangka panjang .

It has been mentioned, for example, that the major bottlenecks in the development of sustainable marine finish
are availability of fingerlings, grow-out feeds, environmental issues, disease and marketing (Rimmer and Sugama
2005). Telah disebutkan, misalnya, bahwa hambatan utama dalam pengembangan selesai kelautan
berkelanjutan adalah ketersediaan benih, tumbuh-out feed, isu lingkungan, penyakit dan pemasaran
(Rimmer dan Sugama 2005). The Conference on Aquaculture in the Third Millennium in Bangkok (February
2000), noted that there was a need to develop and adopt policies and practices that ensure environmental
sustainability, and also as consumer awareness, aquaculture producers, suppliers and processors will need to
improve the quality of products and enhance product safety and nutritional value (NACA/FAO 2000). Konferensi
Aquaculture di Milenium Ketiga di Bangkok (Februari 2000), mencatat bahwa ada kebutuhan untuk
mengembangkan dan mengadopsi kebijakan dan praktek-praktek yang menjamin keberlanjutan
lingkungan, dan juga sebagai kesadaran konsumen, produsen akuakultur, pemasok dan prosesor
akan perlu meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan keamanan produk dan nilai gizi (NACA /
FAO 2000). In the consideration of Indonesian Fisheries Act No 31 (2004) it is mentioned among others that the
Indonesia Fisheries Management should be 72 done for job opportunity, and for fisher, farmer and related-
community welfare, and also for fisheries resources and environmental sustainability. Dalam pertimbangan
UU Perikanan Indonesia No 31 (2004) disebutkan antara lain bahwa Indonesia harus Pengelolaan
Perikanan 72 dilakukan untuk kesempatan kerja, dan untuk nelayan, petani dan kesejahteraan
terkait-masyarakat, dan juga untuk sumber daya perikanan dan kelestarian lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai