NAMAKU KAMMI
an autobiographical sketch
Namaku
KAMMI.
Orang-orang
juga
memanggilku demikian, lebih praktis dibanding
melafalkan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia. Kalau engkau teringat sesuatu begitu
memanggilku, tentulah sebuah akronim KAMMI yang
mencatat prestasi besar (dan akhirnya kelam?) sebuah
jaringan gerakan mahasiswa Indonesia dalam rentang
sejarah Indonesia 66-an. Konon, atas alasan citra
historis itulah founding fathers-ku mengambil nama
5
16
Serial 1
Komunitas Antik dari Yogya
Entah mengapa komunitas antik ini mampu
bertahan. Mereka adalah gerombolan 15-an orang
ikhwan. Berganti-ganti tiap waktu tetapi tetap dengan
keantikan yang sama. Dalam terminologi wayang,
mereka adalah punakawan yang amat setia bagi
KAMMI Daerah Yogyakarta. Mulai hadir di sebuah
sekretariat kumuh seharga 5 jutaan dari tahun 1998
hingga 2001. Bergabung dan membesar di sekretariat
KAMMI termegah di Indonesia, yang berlantai
keramik-bertingkat dua-berkamar luas, seharga 15
jutaan tahun 2001-2003. Dan masih saja membersamai
KAMMI Daerah ketika harus mengungsi ke sekretariat
yang kumuh lagi tahun ini.
Sebagian dari mereka adalah kader-kader yang
'tak terpakai' dari dakwah kampus. Tentu karena
mereka bengal, juga mungkin nakal. Mungkin karena
'terlalu kritis' terhadap manajemen dakwah kampus,
atau karena 'tidak sopan' pada bos-bos kampus
mereka yang berwibawa.
Atau mungkin juga karena bacaan aneh-aneh
yang tersimpan di kamar-kamar mereka. Di sana,
jangan harap ada koleksi Majmu'atur Rasail, Manhaj
17
19
Serial 2
Tentang Fitri
Saya sekalipun belum pernah berjumpa
dengannya. Tapi, karena Allah dan juga karena
teknologi informasi, kami merasa dekat. Pernah suatu
saat ia meminta dianggap adik, untuk kemudian
tergopoh-gopoh meralatnya. Takut menjadi fitnah
katanya.
Ia seorang akhwat KAMMI Daerah Solo, staf
Departemen Pengabdian Masyarakat. Pada ujung
Ramadhan lalu, di Solo, ia - hampir sendirian mengurus jatah buka bersama untuk 100 orang dari
Jami'aturrahmah untuk KAMMI Teritorial V. Hampir
sendirian, kerena hampir seluruh pengurus KAMMI
Daerah Solo telah mudik, sementara Ramadhan
hampir usai.
Ia selenggarakan itu di rumahnya. Dengan
melanggar ketentuan Jami'aturrahmah yaitu harus
diselenggarakan di masjid. Di rumah, karena tidak ada
masjid yang layak di dekat rumahnya - sebuah daerah
kristenisasi dengan seorang pastur misionaris yang
amat kaya. Acaranya sukses, lebih dari seratus orang kebanyakan anak-anak - yang menghadiri acaranya.
Sebagian dari mereka adalah anak asuh Yayasan Al
20
22
Serial 3
No Ikhwan No Cry
Kalau ada seorang akhwat mengeluh karena
tidak ada ikhwan yang membantunya, maka
ceritakanlah padanya tentang KAMMI Daerah Madiun.
Tidak ada pengurus berjenis ikhwan di sana. Semuanya
- 4 orang - adalah akhwat.
Bermula dari sang ketua yang selesai kuliah dan
harus pulang ke kampung halaman. Menjadi guru.
Dilanjutkan Kadep Kastratnya, yang harus kursus
Bahasa Inggris di Kediri. Karena kuliah Inggrisnya
mungkin belum cukup bagi dia untuk, menjadi guru.
Terakhir, ketua baru hasil Musdalub mengikuti jejak
keduanya, pulang kembali ke kampung halaman di
Ngawi. Menjadi guru.
Alhasil, pengurus yang tersisa - keempat
akhwat itu - lah yang mengurus KAMMI Daerah, yang
juga numpang di kontrakan para akhwat.
Demikian sedikitkah? Tidak adakah kader
'berkualitas' yang bersedia mengurus KAMMI? Ooo,
jangan salah. Seorang mantan PP KAMMI - Achmad
Fauzi Ichsan - adalah orang Madiun. Tiga dari lima
orang staf ahli Ketua Teritorial V, sekaligus mantan elit
23
KAMMI Daerah Semarang - Harsono, Riyono, Suliana adalah orang Madiun pula. Beberapa elit KAMMI
Daerah Purwokerto - Suliani dan Irfan - pun orang
Madiun. Bahkan juga Sugianto, Ketua KAMMI Daerah
Kalimantan Tengah. Tapi ya itu, mereka adalah orang
Madiun yang besar di daerah lain. Sehingga di Madiun,
ya tetap saja kurang orang.
Nah terpaksalah akhwat-akhwat itu yang
menyelesaikan semuanya. Salah seorang di antaranya
sama sekali tidak pernah ikut KAMMI sewaktu kuliah di
Malang. Tapi, sejak ia lulus dan pulang ke Madiun
hingga sekarang, waktunya justru habis untuk KAMMI.
Padahal ia selama kuliah (ironisnya) justru tidak
pernah ikut DM. Ia pulalah yang sekarang de facto
menjadi mas'ul bagi KAMMI Daerah Madiun.
Ya mujahidah itulah yang mengurus semuanya.
Mengurus mulai DM-1, DM-2, MK-1, MK-2,
demonstrasi, bakti sosial, hinga kesekretariatan. Harus
ia yang hadir saat Lokakarya Kaderisasi Teritorial V,
juga saat Mukernas Surabaya. Juga dipastikan, saat
Loknas Kaderisasi besok di Banten, ia pulalah yang
akan hadir.
Karena ia ngurus pula sebuah partai Islam,
maka ia harus berbagi. Berbagi dengan kebesaran hati.
Karena di sana, mengurus KAMMI tidaklah cukup
untuk disebut 'telah berdakwah'. Maka ia menjadi
benteng bagi KAMMI saat KAMMI 'dipojokkan',
menjadi pelindung bagi kader-kader KAMMI saat
24
25
Serial 4
KAMMI Merah
Saya teringat pada sejarah Syarekat Islam (SI)
pada awal abad ini ketika harus bercerita tentang
KAMMI Daerah Semarang. SI mundur karena terpecah
menjadi dua: SI Merah dan SI Putih. SI Merah muncul
karena masuknya paham komunis di tubuh SI pada
serikat pekerja kereta api di Semarang.
Nah, KAMMI Merah itu pun muncul dari
Semarang. KAMMI Merah? Ya karena saya pikir, satusatunya KAMMI yang punya jaket kebesaran berwarna
merah ya cuma KAMMI Daerah Semarang. Benarbenar jaket kebesaran, karena sepanjang sejarah, ya
begitulah jaketnya. Dengan warna sama, dengan
bentuk sama.
Maka kalau KAMMI demonstrasi di jalanan
panas Semarang, maka merahlah Semarang. Kalau ada
rapat nasional KAMMI, maka yang merah adalah
Semarang.
Sekali waktu, ikutlah demonstrasi bersama
mereka. Demonstrasi yang mengasyikkan. Dengan
lagu-lagu 'merah' alias 'kiri' yang mereka akuisisi
26
28
Serial 5
Kurang Anjar,
Dasar Grendeng!!
Kali ini dari kota Mendoan, markas KAMMI
Daerah Purwokerto yang tepatnya berada persis di
sebelah Kampus Unsoed, kampung Grendeng. Kota
yang ramah bagi orang-orang yang 'cablakan': terus
terang, terbuka, egaliter, dan apa adanya.
Januari itu, kami Rapat Koordinasi Teritorial V
di Purwokerto menjelang berangkat bersama-sama ke
Bogor untuk mengikuti Rapat Kerja Nasional KAMMI.
Sehari semalam kami rapat mengasyikkan, dan
berhasil menyelesaikan konsep-konsep besar: draft
usulan kaderisasi KAMMI, agenda-agenda politik,
jaringan bisnis KAMMI, menghitung-hitung utang
KAMMI Daerah, hingga usulan agar KAMMI Pusat
mensubsidi KAMMI Daerah.
Rapat itu ditutup dengan 'bantingan' bersama
untuk membiayai keberangkatan ke Bogor. Ba'da Isya,
bis datang, dan para Teritorial V-ers berbondongbondong masuk. Semuanya, kecuali satu orang. Semua
sabar menunggu, hingga sang supir habis kesabaran.
29
Serial 6
Lelaki
yang Memilih Menikah
dengan Pena dan Buku
Kami pernah dengan sadar melanggar
peraturan KAMMI sendiri. Pertama, ketika kami
menerima sesorang yang diketahui bukan
mahasiswa menjadi anggota sebuah gerakan
mahasiswa, menjadi AB-1 bahkan AB-2. Kedua, ketika
kami malah mengangkat orang tersebut menjadi salah
seorang Ketua Departemen pada KAMMI Daerah,
sementara aturan internal kami mempersyaratkan
ketua departemen haruslah berstatus AB-3.
Konsekuensi atas pelanggaran tersebut, akhirnya
KAMMI terima pada waktu-waktu berikutnya.
Ia memang memilih untuk tidak kuliah. Sesuai
prosedur lulusan SMA ia pernah tercatat di sebuah
akademi komputer, juga pada jurusan matematika
sebuah IAIN. Tapi sungguh, ia hanya benar-benar
tercatat. Mungkin, ia memang benar-benar penganut
paham sekolah itu candu . Mungkin pula ia memang
sedang amat tidak percaya pada sistem pendidikan
31
32
34
Serial 7
Yang Jatuh Yang Meneguh,
Yang Jatuh Yang Meluruh
KAMMI memberi kami ragam-ragam cerita
indah, meski demikan kadangkala kami juga harus
bertemu dengan debar-debar yang membuat
adrenalin kami membuncah. KAMMI mengajarkan
kami untuk menyukai tantangan, maka pada hari itu
kami memutuskan untuk mengadakan sebuah Dauroh
Marhalah I di sebuah daerah tinggi berbukit-bukit.
Kalau anda pernah mendengar fiksi epik terpanjang di
Indonesia [bayangkanlah sebuah serial cerita di Koran
harian yang bertahan selaam 15 tahun hingga
penulisnya wafat] karya S.H. Mintarja berjudul Api di
Bukit Menoreh, di bukit itu pulalah DM I tersebut
kami selenggarakan. Tepatnya di kompleks Gua
Kiskendo, yang menurut legenda di situlah tempat kera
putih epos Ramayana bernama Hanoman bertapa.
Maka kami berbagi cerita tentang indahnya
Islam, serunya dakwah, hebohnya KAMMI bersamasama di bukit para kera bertahta itu. Kami menyukai
tantangan. Maka pulangnya kami memilih melewati
jalan yang lebih pendek yang berarti lebih terjal
dengan pinggiran berjurang-jurang. Pada sebuah
35
itu, mobil itu, dan biaya obat kader yang gegar otak
itu.
Tetapi KAMMI tetap mengajarkan kami
menyukai tantangan. Satu setengah tahun kemudian
kami mengadakan Dauroh Marhalah II, lagi-lagi di
sebuah bukit. Kini giliran di daerah Magelang. Daerah
yang bukit-bukitnya menjadi tempat militer kita
bukan kera-kera - berlatih perang. Kami patuh pada
konsep Dauroh Marhalah II yang (istilah akh Gian
Ketua Kaderisasi KAMMI Lampung) askari alias
militeristis.
Sehingga, seperti para militer Indonesia yang
jago-jago itu, kami pun meluangkan untuk berlatih
perang-perangan di sela-sela DM II. Peperangan yang
seru di malam hari. Tentu juga bagi akhwat-akhwat
KAMMI yang pemberani itu. Melatih mereka siap
untuk berjihad dengan harta dan jiwa mereka saat
Allah membutuhkan pertolongan.
Harta dan nyawa? Kami menyukai tantangan,
tapi hari itu kami kembali berdebar-debar. Nyawa
seorang akhwat harus terancam saat di medan latihan
perang. Ia bersama-sama beberapa akhwat lain
menemukan
akhwat musuh
yang sendirian.
Beramai-ramai ia mengeroyok akhwat itu. Satu hal
yang mereka tidak tahu, juga yang dilupakan oleh sang
akhwat musuh itu: bahwa akhwat musuh itu
punya kemampuan beladiri. Keterdesakan membuat
sebuah jurus terlontar, dan sang akhwat pengeroyok
itu terlontar. Kepalanya jatuh duluan.
37
38
39
Serial 8
Cerita tentang Betis
Adalah Ibn Katsir dalam tafsirnya yang
meriwayatkan respon Rasulullah saw atas ejekan para
sahabatnya terhadap seseorang yang ia muliakan.
Rasulullah saw berkata Apakah kamu merasa heran
dengan dua betis yang kecil? Demi yang jiwaku berada
dalam gengaman-Nya, kedua betis itu dalam
timbangan yang lebih berat daripada Gunung Uhud.
Betis-betis yang mengecil itu adalah milik Abdullah ibn
Masud r.a., salah satu dari tiga Abdullah mufasirin
Quran yang terhandal (selainnya adalah Abdullah ibn
Abbas r.a.dan Abdullah ibn Umar r.a.).
Di KAMMI, saya menjumpai betis-betis
semacam itu. Betis pertama milik seseorang yang
berwajah tampan - mirip Rano Karno - yang bertubuh
kuat dan gagah. Polio menyebabkan salah satu
betisnya mengecil hingga ia pun harus berteman setia
dengan sebuah kruk. Betis kedua milik seorang
berwajah bayi, baby face, innocent, alias wajah tak
berdosa. Keduanya betisnya memang kecil karena
memang tubuhnya yang kecil. 110-an sentimenter.
Betis ketiga milik seseorang yang memang bertubuh
kecil sekaligus kedua kakinya mengecil karena polio.
***
40
nun jauh dari Yogya di Magelang. Percayalah, ialah karena keunikannya di kampus - yang membuat
KAMMI begitu dikenal di kampus yang sedang belajar
anti-KAMMI. Ya, karena di kampus UMM (Universitas
Muhammadiyah Magelang, tempat ia kuliah),
sebagaimana di kampus Muhammadiyah lainnya,
KAMMI dianggap pengganggu yang akan membawa
Muhammadiyah pada partai tertentu. Selain karena
ada IMM yang enggan monopolinya di kampus
Muhammadiyah dicabut.
Maka rektor jadi baik kepada KAMMI, wakil
rektor, juga dekan-dekan. Ruangan kampus dapat
dengan mudah dipakai untuk acara KAMMI. Pun
militer di Magelang yang sempat menyangkanya anak
SD ketika ia meminta ijin menggunakan kompleks
Akmil untuk acara KAMMI. Untuk tuduhan begitu, ia
akan dengan gagah menunjukkan KTMnya: Saya
Mahasiswa.
Sembari
berseloroh
temen-temennya
menganggap bahwa ia begitu menghemat biaya
koordinasi KAMMI Magelang ke Yogya yang lumayan
jauh. Kalaupun harus naik motor, teman-teman
KAMMI cukup menyelipkannya di tengah-tengah
pengemudi dan pemboncengnya. Kalaupun harus naik
bis, tidak perlu bayar kursi tambahan. Toh ia bisa
dipangku.
Baru belakangan saya tahu ia bernama depan
Antonius. Mualaf sejak ia kecil di SMP. Yang memilih
lari dari keluarganya daripada menggadaikan
42
"Beringsut-ingsut ke Pangkuan-Mu"
pekakkan telingaku, ya Allah, pekakkanlah
bila segala yang akan kudengar
akan menghilangkan suara bisik-bisikMu
dalam hatiku
dan butakan mataku, ya Allah, butakanlah
bila segala yang akan kulihat
akan menghalangi pandanganku
ke wajahMu
katupkan mulutku, ya Allah, katupkanlah
44
amin.
(H.S. Djurtatap, Leher dan Dasi, 2000)
47
Serial 9
Bersama Menggelar Sajadah
Cinta Membangu Masjid
bagi Indonesia
Kesadaran adalah matahari//Kesabaran adalah
bumi//Keberanian
menjadi
cakrawala//Dan
perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata (W.S.
Rendra, Paman Doblang, 1984)
Menikah.
Rasa senyap begitu mengerjap saat kata itu
harus tereja. Seolah melempar sukmaku ke ruang
kosong tak bertepi. Yang mengajakku bertemu dengan
kilasan-kilasan yang begitu menghentak dan mengharu
biru.
Bertemu dengan penghujung Maret 2004 dini
hari saat berteriak dalam sepi: Insya Allah! Bismillah.
Bertemu dengan sebuah dluha, sesudah air mata yang
terderai, dengan selular menunjuk langit Purbalingga
dan berkirim pesan pendek: Ya! Bismillah.
Rasa itu semakin menghentak ketika harus
bertemu kembali dengan episode hidup yang gegap
gempita itu. Melihat sosok diri yang berdiri menjulang
48
51
55
Serial 10
Bunga-bunga Mekar
di Sekeliling Tangan Kekar
Kebiasaan jelek elit KAMMI yang suka
melupakan hal-hal yang justru fundamental dalam
gerakannya sering merepotkan. Kebiasaan yang
sayangnya suka berulang hingga saat menjelang
Muktamar IV besok. Pada setiap mengisi Dauroh
Marhalah I sebelum Muktamar KAMMI III di Lampung,
saya suka kerepotan. Karena menjadi spesialisasi
pengisi materi terakhir Ke-KAMMI-an , saya mesti
kehujanan dengan beragam pertanyaan. Termasuk
pertanyaan dasar ini: Apa makna lambang KAMMI?
Tahukah anda maknanya? Saat itu, saya suka
menjawabnya dengan asal dan ngawur. Kan mumpung
belum ada yang resmi. Teman-teman, KAMMI ingin
mengangkat dunia yang (isinya Indonesia doang) dari
peradaban bumi yang nir-wahyu menuju peradaban
yang
mulia,
manusiawi,
dan
bertauhid.
Mengangkatnya hingga membuatnya semakin
menghijau. Lha tangan yang kekar itu (tangan saya
tidak kekar sama sekali!!) menggambarkan tangan
ikhwan-ikhwan KAMMI yang kokoh mengangkatnya,
56
Serial 11
Kalau Ingin Perubahan,
Tegakkanlah Malam dan
Bangunlah Lebih Awal
Seharusnyalah, tidak ada yang begitu
mengenaskan bagi kita - aktivis dakwah - kecuali kalau
kita dalam tidak sempat menegakkan malam (qiyaamul
layl) dan mengisi awal pagi dengan kegiatan yang
membawa perubahan. ***
KAMMI adalah pembawa obor perubahan.
Malam itu, tengah tahun 2001, KAMMI mengadakan
muhasabah dan qiyaamul layl berjamaah. Beratus
orang - ikhwan dan akhwat - hadir, diam, menangis,
dan khusyu. Ya, ruh kami berkata bahwa reformasi
Indonesia harus kami selamatkan. Indonesia
berantakan, dan fatwa telah jelas tersampaikan.
Strategi pun terancang, semuanya terkomunikasikan.
Siang besoknya itu, sang presiden mau datang
dan mengunjungi kampus kami. Kami tahu dia akan
berbicara omong kosong, sementara ia enggan
bertanggung jawab. Maka kami melawan. Kami enggan
ia datang.
62
65
Serial 12
Maaf,
Muktamar
Tidak di Kaltim
Mohon maaf, Muktamar tidak akan di Kaltim
pada September besok ini. Tetapi memang betul
Muktamar ada di Yogya pada tahun 2000. Muktamar
pun memang ada di Lampung pada tahun 2002. Tetapi
jangan harap ada Muktamar di Kaltim. Hanya
keajaiban yang membuatnya mungkin.
Menurut sebagian besar kader KAMMI Yogya,
Muktamar selalu di Yogyakarta. Mungkin seperti kata
gagah orang Madura kalau ditanya siapa Gubernur
Jawa Timur sekarang. Mereka akan menjawab
Gubernur Jawa Timur itu ya Moehammad Noer (yang
asli Madura!). Lha kalau dijawab balik bahwa Gubernur
Jawa Timur sekarang itu Imam Santoso, mereka akan
menjawab, ah itu kan cuma penggantinya.
Gubernurnya ya tetap Moehammad Noer.
66
68
Serial 13
Ilayka yaa Amirunaa
Sesungguhnya
hanya
bagi
Allah-lah
tempatsegala puji yang terus akansenantiasa
terlantunkan oleh hamba-hamba-Nya pada setiap saat
dalam segala ruang.
Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Muhammad, Rasul akhir zaman, yang
menunjuki manusia jalan kehidupan. Kepada
keluarganya, kepada para sahabatnya, dan kepada
para pengikutnya yang mengikuti jalannya dengan
taat.
Semoga limpahan barakah juga tercurah
kepada mereka yang memilih melintasi jalan yang
terjal dan membatu bernama jalan dakwah. Terlebih
kepada mereka yang telah memilih pengorbanan lebih
besar dengan memimpin manusia di jalan tersebut.
Sekali lagi ya Allah, kumohonkan pula
limpahkan rahmat-Mu secara khusus untuk seorang
lelaki kurus tinggi menjulang. Yang senyumnya seolah
enggan lepas dari wajah imutnya. Yang suara bas
hangatnya telah berubah makna dari semata
69
71
72
prinsip
73
Bunga-bunga
Haraki
Oleh : evie fitria
74
Serial 1
Ketika kupilih jalan ini untuk
bergerak menyambung mimpi
yang sempat tertunda
Empat tahun silam adalah perkenalan kami
dengan KAMMI. Tak banyak yang berubah, masih saja
KAMMI dengan ciri khasnya yang heroik sekaligus
"radikal".
Kami sendiri tak banyak berkomentar ketika
pertama kali mengenal KAMMI. Sebuah organisasi
gerakan yang menurut kaca mata kami masih imutimut alias masih bayi. Yang sewajarnya masih
merangkak dan masih makan bubur yang pasti lebut
sekali. Namun itu takkan pernah dialami oleh KAMMI.
Suatu pergerakan yang lahir langsung besar. Yang
diawal kelahirannya telah melesat berlari kencang dan
langsung makan apel tidak bubur lembut lagi (istilah ini
kami kutip dari Akh Nana Sudiana ketika Daurah
Marhalah I di UMY).
Memang sebuah peristiwa yang fenomenal,
betapa tidak, berbagai sejarah pada awal '98 telah
diukir, hingga menyusul sejarah-sejarah KAMMI yang
lainnya. Tak berlebihan kiranya, ketika kami paparkan
75
77
Serial 2
Episode
Orientasi Akademia ICA
Kami pikir, kami perlu untuk memberitakan
sesuatu kepada kawan-kawan KAMMI di seluruh
Indonesia. Tentang sekolah peradaban Islam yang
sedang kami bangun yang bernama ICA [Islamic
Civilization Academy], oleh KAMMI DIY.
Kami merasa sangat bersyukur, atas
kemudahan-kemudahan yang di berikan oleh Allah
pada acara ICA (Islamic Civilization Academy).
Persiapan yang kami lakukan memang tidak lama
[hanya kurang dari 2 bulan] dan tidaklah mudah,
seperti apa yang kami bayangkan sebelumnya. Untuk
sebuah program pendidikan[yang menurut kami
besar], kami membutuhkan pakar pendidikan untuk
memberikan masukan-masukan yang berharaga
tentang pola-pola dan sistem pendidikan yang
kualified . Beruntung KAMMI mempunyai kader yang
pakar pendidikan.
Beberapa pekan sebelum acara untuk orientasi
ICA, kami benar-benar harus bekerja keras untuk
pesiapan perangakat yang dibutuhkan.
78
82
Serial 3
The story of Moon,
Stars and Sun
Kekurangan itu bukan untuk saling mencaci,
tetapi untuk saling melengkapi. Begitu kiranya
statemen hikmah, yang kalau boleh saya simpulkan:
No Body Perfect! Memahami karakter "aneh" dari
Bulan, Bintang dan Matahari di KAMMI.
Saya memang termasuk pendatang baru di
jajaran pengurus kamda jogja [belum ada setahun].
Namun demikian, tak berarti saya tidak tahu tentang
kamda jogja, termasuk personelnya. Saya menemukan
bermacam karakter "aneh" di dalamnya. Jangan
kaget, "aneh" di sini bukan makna negatif, justru
sebaliknya. Salah tiga karakter aneh itu adalah bulan,
bintang dan matahari. Boleh jadi anda akan penasaran;
"aneh" yang seperti apa?
Bermula dari ketika saya menjadi bagian dari
pengelola ICA [Islamic Civiization Academy]. Kami, dari
tim sangat perlu masukan-masukan dan ide-ide
cemerlang dari para pemikir-pemikir KAMMI Jogja.
Orang pertama yang kami libatkan dalam ide-ide ICA
adalah Akh Mu'tamar. Saya sendiri cukup terkesan
83
86
Serial 4
Akhwat, Jomblo, Perjuangan
Ketika semakin lama saya perhatikan tentang
kondisi para akhwat di KAMMI, terutama para akhwat
yang menduduki angkatan '98 kebawah, saya merasa
kagum tapi sekaligus khawatir.
Saya banyak menemukan hal-hal yang baru
ketika memulai ber-interaksi intensif dengan para
ikhwah di haraki KAMMI Daerah, terutama akhwatnya.
Ketika saya perhatikan dengan seksama, beberapa
akhwat KAMMI itu ada [atau mungkin malah banyak]
yang belum menikah. Terutama para akhwat yang
masih "tegar" dijalan dakwah pergerakan harokah
mahasiswa [KAMMI]. Mereka adalah mujahidahmujahidah Islam sejati dengan angkatan-angkatan
yang relatif tua yang cukup mengkhawatirkan, seperti
angkatan '98, '97, bahkan '96, yang sampai sekarang
belum menemukan mujahid sejatinya untuk sekedar
menemani hidupnya.
Ada teman saya [masih kader KAMMI], seorang
akhwat dari Madiun. Beliau benar-benar tidak
diragukan lagi sense of belong-nya terhadap KAMMI.
Walau aktifitas beliau tidak hanya di KAMMI, bahkan di
sebuah partai Islam. Namun terkadang masih
mendahulukan aktifitasnya di KAMMI,[tentu saja
87
88
92
(evie_f)
96
Serial 5
Sebuah Pelurusan Persepsi
Selama ini apa yang kita pikirkan tentang hidup,
pastilah tidak jauh dari kata menikah. Allah berkata di
beberapa surat-Nya, menikah adalah setengah dari
dien Islam atau setengah dari iman seorang mumin.
Namun terkadang kita sering kecele terhadap arti
pernikahan. Pilihan yang Insya Allah sekali dalam umur
hidup kita, tidak seharusnya kita maknai pada nafsu
humanisme kita an sihc. Namun perlu dimaknai
dengan sakralistik sumpah kita terhadap Allah,
perjuangan dijalan-Nya, teman sehidup kita, dan
seterusnya. Sudah sepantasnya jika awal menuju
pemilihan calon teman hidup, tidak bisa dianggap
enteng. Perlu seleksi ketat, agar apa yang kita idealkan
dalam benak hidup kita, tercapai. Sebuah keniscayaan
dakwah Islam akan tercapai dengan tangan kecil kita.
Bicara tentang tahap awal pernikahan [baca:
taaruf] tidak boleh dianggap sepele [jka kita mengaku
sebagai kader dakwah dan kader tarbiyah]. Apalagi
masalah akhlak dan fikroh, itu perlu di pertimbangkan
dari berbagai sisi. Terutama jika dilihat dari masa
depan dakwah dan tarbiyah. Sebuah taaruf yang baik
merupakan cerminan akhlak dan tujuan hidup
seseorang. Jika taaruf saja bermasalah [memakai
97
100
101
102
Serial 6
Degradasi Moral Ikhwah
Ikhwah = manusia. Manusia = lemah dan alpha.
Adakalanya kita sering mendengar tentang tidak
manusianya manusia [?]. Maksudnya, manusia sering
berbuat, bertindak dan berbicara tidak selayaknya
manusia [hal ini bisa diterjemahkan dengan hewan,
tumbuhan, jin atau syetan]. Anda tahu, tentang
maraknya prostitusi di Indonesia [atau di dunia barat
seperti Amrika dan Eropa pada umumnya]? Atau
dahsyatnya mode taaruf merah jambu dikalangan
ikhwah yang sekali lagi saya sebut kurang pas bahkan
tidak layak jika dilakukan oleh sebagian kader tarbiyah
atau kader dakwah-bisa PKS atau KAMMI atau LDK,
atau apalah namanya.
Prostitusi adalah akibat dari degradasi moral
yang sangat ekstrim [amat, sangat, sekali]. Pergeseran
ini terjadi dari tuntutan sebuah mode yang mau tak
mau perlu untuk dipenuhi. Misal: pacaran jarak jauh
[hanya pake surat] itu tidak afdhol jika tidak ketemu.
Setelah ketemu, komentar selanjutnya adalah pacaran
tidak pas jika hanya ketemu-ketemu saja. Pacaran
harus ada bumbu-bumbu kenangan yang berarti.
Maka timbulah banyak intepretasi yang diciptakan
tentang bumbu-bumbu kenangan yang berarti itu
oleh para petualang sex. Ujungnya adalah, pacaran
103
***
(evie_f)
107
Serial 7
Ruang Penyadaran Tentang
Paradigma Gerakan KAMMI
Indonesia kini sedang hamil tua untuk
melahirkan manusia besar, yang akan mengubah
sejarah, saya harap itu KAMMI Rekayasa Sosial:
Jalaludin Rakhmat.
Saat ini sejarah megalami pembusukan.
Fenomena jungkir balik sejarah adalah sebuah hal yang
biasa terjadi. Mengubah sejarah adalah keniscayaan
bagi para kader dakwah demi mewujudkan peradaban
Islam. Yusuf Qordowi mengatakan bahwa kebangkitan
Islam akan muncul dari Indonesia. Hal ini bisa dilihat
dari tiga hal: pertama: Indonesia adalah negeri dengan
populasi muslim terbesar di dunia, kedua: para
pemuda Islam di Indonesia berpotensi memiliki ghiroh
perjuangan Islam yang tinggi [militan], ketiga: umat
memiliki kebebasan berpikir. Tiga modal itulah yang
membuat Yusuf Qordowi berani meramalkan tentang
kebangkitan Islam akan dimulai dari Indonesia.
Jika kita melihat konteks permasalahan yang
terjadi di Indonesia pasca reformasi, Indonesia kini
sedang hamil tua. Begitu banyak peran yang dapat kita
ambil dan kita mainkan. Keberadaan Gerakan
108
***
(evie_f)
112
Serial 8
Kok Defisit Dan Hutang Lagi!
Setiap kali kegiatan Daurah Marhalah I
komisariat UAD [karena saya berasal dari UAD], pasti
meninggalkan hutang alias defisit finansial. Setiap kali
musyawarah komisariat [muskom] UAD, juga
mengalami defisit. Apapun kegiatannya, lebih sering
defisist ketimbang profit. Ujungnya bantingan
panitia bareng-bareng. Belakangan saya baru tahu
kalau komisariat UNY setiap kali akhir periode
kepengurusan meninggalkan hutang.
Permasalahan utama yang sering terjadi setiap
kali selesai kegiatan KAMMI adalah defisit finansial
[hutang]. Entah itu Daurah Marhalah, entah itu
pertemuan keluarga besar kader KAMMI, atau
mungkin rapat besar, seperti muskom hingga
muktamar. Waktu saya masih jadi kader baru di
KAMMI, saya sempat kaget karena setiap kali selesai
kegiatan di komisariat, pasti defisit. Lalu saya berfikir,
apakah setiap komisariat KAMMI selalu mengalami
defisit finansial jika selesai kegiatan? Semoga untuk
wilayah kamda dan pp KAMMI tidak demikian adanya.
Ketika saya mulai banyak berinteraksi dengan
kamda, sekali lagi saya menemukan masalah ini
kembali. Deifsit finansial! Mungkin bagi kader yang
113
***
(evie_f)
116
Serial 9
Yah, Mumpung Nasi
Belum Jadi Bubur
Ketika PKS menjadi bahan berita media,
KAMMI sebaliknya. Ketika PKS disorot atas prestasi
fenomenalnya, KAMMI memilih kesendirian dalam
akses media. Ketika media menyorot cerita sukses PKS,
masih ada yang terluput tentang siapa operator di
belakangnya. KAMMI, dalam hal ini hanya menjadi
operator yg baik dalam menjalankan titah induknya.
Apabila ini yang terus terjadi, apabila PKS temaram
dalam pemerintahan dan parlemen, bagaimana
KAMMI bersikap?
Tulisan di atas saya kutip dari saudara Yusuf
Maulana, yang beliau kirim via e_mail KAMMI Yogya
[afwan akhi, saya belum ijin ke antum :-)].Tulisan itu
begitu menohok hatiku. Selama ini, apa yang dirasakan
sebagian kader tentang itu, tidak jauh berbeda. Sekali
lagi tentang peran KAMMI dimata internal maupun
eksternal, masih dipertanyakan. Pernah suatu kali saya
melihat tulisan tentang KAMMI yang dimuat di salah
satu majalah Islam yang mengatakan bahwa KAMMI
adalah sayap gerakan mahasiswa dari suatu partai
Islam. Namun suatu kali yang lain di edisinya
117
Punya intelektual//
mengapa masih suka ikut-ikutan?//
121
Punya potensi//
mengapa hanya menjadi operator dibelakang layar?//
Punya gerakan//
mengapa hanya mau digerakkan orang lain?//
Punya prestasi//
mengapa yang menikmati orang lain?//
Kalau begitu//
Apa yang bisa dibaggakan KAMMI?//
Apakah eforia 98?//
Karena telah berhasil menumbangkan Penguasa
Tiran?//
Atau karena ......//
122
Di sini//
Aku masih punya mimpi yang panjang tentang
KAMMI//
Aku masih punya obsesi besar tentang masa depan
KAMMI yang cerah//
Aku masih ingin KAMMI dewasa dan mandiri dalam
persoalan//
Aku masih punya optimisme//
Kalau suatu saat KAMMI menjadi garda terdepan dari
pergerakan mahasiwa//
Tolong//
Aku hanya butuh waktu//
123
124
Serial 15
Srikandi KAMMI
Yang Tegar dan Pemberani
Saya teringat seorang Umar Bin Khatab.
Sebelum masuk Islam, beliau adalah seorang yang
sangat cerdas dan pandai, sekaligus keras terhadap
kaum muslimin. Setelah hidayah menyapa hatinya, dia
tetap cerdas, pandai dan keras tetapi hanya kepada
kaum kafir.
Mungkin tidak banyak kader yang mengenal
akhwat ini. Karena akhwat ini dulu mantan aktivis
mahasiswa induk dari gerakan Islam terbesar nomor
dua di negeri ini. Namanya Vitriyani, seorang akhwat
dari KAMMI Komisariat STAIN Purwokerto. Kenal
KAMMI sekitar tahun 2000, tepatnya semester 7.
Aktivitasnya di KAMMI Purwokerto tidak terlihat sama
sekali, karena ia bukan aktivis KAMMI Daerah. Ia hanya
berkecimpung di komisariat, itupun pada masa akhir
kuliahnya. Kapada saya mengatakan bahwa ia lebih
suka di komisariat karena ia ingin secara langsung
memberi ruang sadar bagi teman-temannnya di
organisasinya dulu untuk memahami hakikat dakwah
Islami.
125
129
Serial 16
Lelaki Pecinta Bidadari
Saya sebenarnya tidak begitu suka ketika harus
bercerita tentang lelaki ini. Saya tak yakin dia punya
kelebihan sebagai ikhwan. Karena banyak orang-orang
yang mengenalnya dengan sebutan ikhwan kuwur
(nyleneh). Tapi satu hal yang unik dari lelaki ini, ia
selalu bercerita tentang kerinduannya yang mendalam
kepada bidadari. Jangan salah persepsi,. yang
dimaksud bidadari adalah bidadari Syurga.
Berkali-kali ia selalu mengatakan ingin syahid
agar ia bisa bertemu dengan Allah dan bidadariNya.
Karena ia percaya bahwa Allah telah menyediakan
bidadari Syurga untuknya. Ia sangat cemburu sekali
manakala seorang temannya syahid dalam kecelakaan
di kereta. Ia berkata, bahwa temanku itu telah
merebut bidadarinya di syurga.
Lelaki ini pernah terdaftar sebagai kader
KAMMI Komisariat UAD. Ia juga pernah duduk sebagai
staf kastrat di komisariat tersebut. Saya dan temanteman pernah mencoba membuat rekayasa agar ia
masuk ke dalam KAMMI lebih jauh. Tapi sayang ia
terlalu cerdas untuk mengetahui rencana kami. Hingga
terakhir kemarin, ketika Kamda jogja meminta dia
130
Medio Maret 05
Nb: Kepada Wayir Nuri, saya ucapkan selamat
berjuang atas segala pengabdianmu pada dakwah
Islam. Ketika Allah berkehendak, saya yakin kamu pasti
menjadi syahid dan bertemu dengan Bidadarimu di
Syurga.
(evie_f)
133
Serial 17
Bukti Cinta Seorang Akhwat
Saya punya kenangan tersendiri dengan
seorang akhwat dari KAMMI Komisariat UAD. Saya
kenal, ketika pertama kali diskusi dengannya. Mengasyikkan sekali. Ia sungguh-sungguh mencintai KAMMI
dan ia membuktikannya. Tapi yang saya ingat, ia tidak
pernah mau masuk ke kamda, padahal berkali-kali
kadep APM (Advokasi Pemberdayaan Masyarakat)
Kamda Jogja menelponya untuk jadi patner dakwah di
departemennya. Entah mengapa, komisariat lebih
menarik hatinya, mungkin ia bisa lebih dekat dengan
kader-kadernya.
Bukti cintanya yang pertama. Ketika ia masih di
struktural KAMMI komisariat UAD, ia selalu menjadi
garda terdepan akhwat yang paling tegas dan
semangat di antara akhwat yang lain. Ketika temantemannya mulai malas untuk ikut rapat panitia atau
PH, ia yang selalu rajin menelpon. Ia selalu
menegaskan, bahwa jika dakwah ini bukan kita yang
memulai dan menggerakkan, siapa lagi? Adik-adiknya
di komisariat selalu merasa nyaman berada di
dekatnya, karena sifat keibuannya yang selalu
membesarkan hatinya untuk selalu tegar dijalan
dakwah.
134
136
Serial 18
Tentang Wanita
Saya jadi teringat lagu: Wanita di jajah pria
sejak dulu kala, tapi pria selalu tunduk di depan
kerlingan mata wanita , dan seterusnya. Karena saya
tidak begitu hapal lagu tempo dulu itu.
Sejarah telah mancatatnya, seorang lelaki sehebat
apapun akan tunduk pada kata-kata manis dan rayuan
wanita. Lihat saja Julius Caesar, seorang penguasa
Roma yang gagah perkasa, rela meninggalkan tahtanya
hanya untuk bersama Cleopatra yang katanya super
cantik nan seksi. Setelah itu, disusul takluknya sang
pahlawan perang, Marx Anthoni, lemes setelah
melihat kecantikan Cleopatra. Kemudian seorang
Napoleon yang terkenal perkasa-pun akhirnya takluk
tak berdaya di depan wanita.
Di lain waktu, seorang Khalil Ghibran begitu
bernafsunya bercerita segala hal tentang wanita. Mulai
dari rambut panjang bergelombang, suara manis nan
merdu, kedipan mata yang lentik, tubuh yang indah
gemulai, hingga kibasan parfum saat lewat di
depannya. Sungguh mempesona!
Namun ironisnya, pada jaman Rosulullah
sebelum futuh makah, setiap bayi perempuan yang
lahir selalu dikubur hidup-hidup. Alasannya sepele:
137
140
lelaki yang tak pandai menilai isi hati para wanita yang
mencintainya.
Kemudian Anis Matta pernah mengatakan,
bahwa di belakang laki-laki hebat, tersembunyi wanita
yang luar biasa. Ada pula isu, kalau SBY sering suplai
kebijakan dari istrinya. Konon seorang Abdulah Puteh
juga sering di bawah kendali sang istri.
Memang, membicarakan wanita tidak akan pernah
selesai. Oleh karena itu, untuk serial ini: Bagi Bunga
Haraki, Diam Berarti Mati akan berakhir sampai disini.
Jangan sedih dan khawatir, karena Insya Allah dilain
waktu akan hadir serial baru. Seperti pada kalimat
pertama alinea ini (memang, membicarakan wanita
tidak akan pernah selesai. red), akan lebih banyak
berbicara tentang perempuan / wanita. Banyak hal
yang akan di ungkap dan di paparkan tentang
perempuan,
yakni
cinta,
cita,
perjuangan,
pengorbanan, harga diri, profil perempuan dahsyat,
siroh (sejarah) perempuan dalam berbagai segi
kehidupan, bahkan sisi lain kehidupan para perempuan
sehari-hari dan sebagainya. Maka, perempuanperempuan manakah yang akan membiarkan sosoksosok bayi mungil menjadi pembunuh kejam kodrat
dan harga diri wanita?
Saya akan mengambil judul serial dengan:
Perempuan-perempuan. Mengapa tidak wanita?
Padahal wanita menurut istilah kamus bahasa
Indonesia lebih sopan, santun dan bahkan lebih
terhormat ketimbang istilah perempuan. Karena istilah
perempuan bisa dinikmati oleh semua kelas sosial,
141
142
Mekar Bersama
Bunga Haroki,
KAMMI
Oleh : Aji Kurnia Dermawan (Izzatul Ikhwan)
143
Serial 1
KAMMI Menuju
Trend Gerakan Masa Depan
Realitas Objektif Transisi Demokrasi?
Pemilu langsung pertama tahun ini telah
dilaksanakan dengan relatif demokratis, ini sekaligus
menandai lahirnya pemerintahan baru yang
dilegitimasi oleh aturan dan prosedural pemilu yang
baru pula. Hasilnya adalah terpilihnya duet Susilo
Bambang Yudoyono dan Yusuf Kala.
Sebagian pengamat secara objektif melihat
kondisi ini menandakan harapan transisi demokrasi,
setidaknya karena dua representasi status quo, Golkar
dan PDIP dengan capresnya tersingkir dari arena
politik. Menurut Eep Saefullah, tahapan ini
berlangsung dengan telah adanya pemerintahan atau
pemimpin baru yang bekerja dengan legitimasi yang
memadai atau kuat.
Dibawah pemerintahan inilah dilakukan
kembali penataan kembali seluruh perangkat-baik
perangkat keras maupun lunak-yang menyokong
sistem politik, ekonomi, dan sosial. Penataan kembali
144
146
Pemikiran-pemikiran
futuristik
terhadap
gerakan mahasiwa mesti diskenario dengan rencana
strategis yang baik. Plan of Action (POA) jangka pendek
dan panjang harus didukung dengan paradigma yang
jelas diawal, sehingga gerakan mahasiswa dapat secara
konsisten melaksanakannya. Kedepan, sesuai dengan
demokratisasi yang sedikit banyak stabil, maka
gerakan mahasiswa harus mengarahkan fokus
gerakannya kepada gerakan intelektual profetik. Hal ini
lebih karena kondisional, penyelesaian persoalan
bangsa kedepan harus dilakukan dengan analisa yang
ilmiah sekaligus transendental. Dengan demikian
gerakan mahasiswa tidak berputar-putar pada kasus
sekarang saja, tetap bertindak visioner. Gerakan
intelektual disini berarti dalam hal penyikapanpenyikapan yang dilakukan harus didasari oleh nalar
akal dan dilanjutkan dengan strategi gerak yang ilmiah.
Dalam hal ini setidaknya ada empat perangkatnya
Lokus, Riset, Jurnalistik, dan Networking.
Pertama, Lokus digunakan sebagai forum
diskusi disipliner yang dipecah-pecah menjadi lokus
hukum, ekonomi, pendidikan dll. Kedua, Riset sangat
penting dalam hal ini untuk menganalisis, mengkaji,
dan merekomendasikan kebijakan dilapangan yang
diambil. Kemandegan gerakan mahasiswa sejauh ini
adalah karena mereka bergerak tanpa didukung oleh
data dan informasi yang memadai. Sehingga sebagian
terkadang gagap dalam bersikap bahkan beberapa kali
salah mengambil sikap. Data dan informasi yang kerap
selama ini dipakai adalah data sekunder, dari media
147
# Oleh Aji KD
Penulis adalah Ketum KAMMI UNS, Solo ((Izzatul
Ikhwan)
149
Serial 2
Harokatut Tajnid
Sulit membayangkan akan seperti apa wajah
Indonesia saat ini, manakala tidak lahir sebuah organ
gerakan anak-anak muda yang bersemangat pada 29
Maret 19998 lalu. Berhimpun dalam wadah KAMMI,
para aktivis dakwah yang selama 20 tahun aktivitasnya
di LDK terus terjadi penguatan-penguatan visi
keagamaan, intelektual dan juga politik ini. Begitu
Mahfudz Zidiq menuliskan sekapur sirih untuk
mewarnai paragraf pertama di halaman pertama
bukunya KAMMI dan pergulatan reformasi terbitan
tahun 2003.
Hanya ada dua buku yang secara spesifik
mengulas tentang KAMMI, buku tersebut dan lainnya
ditulis Andi Rahmat dan Muhammad Najib, keduanya
mantan pengurus KAMMI Pusat. Bukunya Mahfudz
Sidik jauh lebih tebal dan sarat referensi karena
sebenarnya itu tesis beliau di Program Sarjana Ilmu
Politik, Universitas Nasional, Jakarta. Tidak salah kalau
sepekan ini ada teman yang menghubungi untuk
meminjam buku ini. Dia tidak berlebihan menulis
realitas itu, justru disitulah informasi penting yang
menjadi key words untuk mengetahui dan mengenali
KAMMI.
150
154
Serial 4
Build Together !
Pemilu Raya Mahasiswa UNS telah menjadi
sejarah yang meninggalkan hikmah. Bahwa
Kedewasaan untuk menang dan kalah adalah bumbu
paling manis dari sajian demokrasi. Kedewasaan bagi
yang yang menang, berarti menganggap dirinnya tidak
superior dalam segala hal, sekaligus sadar bahwa yang
membuatnya adigdaya tidak lebih adalah suaranya
yang lebih banyak.
Tetapi sisi yang lain yaitu menyangkut
kompetensi dan kredibilitas baru akan diuji setelah
berkuasa. Pada sisi inilah pemenang selalu mencari
infus kekuatan yang berupa dukungan legitimasi,
kontribusi gagasan dan mekanisme self control.
Demikian pula kedewasaan bagi yang kalah,
berarti sadar bahwa sampai batas itulah kekuatannya
dan sadar pula bahwa kalah dalam mekanisme
demokrasi (baca:pemilu) bukan berarti mengalah
dalam membangun demokrasi. Titik temu antara
kedewasaan pemenang dan kedewasaan yang kalah
semacam tadi menurut hemat saya dinamakan
konsensus membangun bersama; build together
Membangun bersama dalam kamus demokrasi
kontemporer tidaklah dimaknai secara pragmatis
155
157
159
Serial 5
Ideologi Dan Asholah Gerakan
Pluralitas ideologi adalah kenyataan sejarah
gerakan mahasiswa dibelahan dunia manapun,
termasuk Indonesia.Gerakan mahasiswa tidak bisa
dilepaskan dari basis ideologis, karena basis ideogis
merupakan manifestasi dari cita-cita besarnya.
Menurut Arbi Sanit, secara khusus ideologi adalah
perangkat cita-cita tentang kehidupan masyarakat dan
negara yang tersusun secara alamiah atau di rancang
secara sistematis dalam rangka memenuhi kebutuhan
segenap warganya.
Agama yang diideologikan termasuk ke dalam
ideologi yang tersususun secara alamiah karena proses
pembentukannya terjadi secara berangsur-angsur dan
tanpa melalui suatu prosedur yang diatur secara ketat.
Lain halnya ideologi Marxisme, Komunisme, atau
marhaenisme, yang memang dirancang secara
sistematik oleh penggagasnya (ideolog). Ideologi ini
merupakan sistem penjelasan terhadap eksistensi,
sejarah, dan cita-cita besarnya kelak. Sebagai sistem
penjelasan, ideologi berfungsi untuk menempatkan
seseorang atau sekelompok orang dalam satu posisi
dan sikap politik tertentu. Ideologi akan membantu
organisasi itu menafsirkan peristiwa-peristiwa yang
160
dihadapi,
politiknya.
sekaligus
merumuskan
kepentingan
164
Serial 6
Akhwat Haroki;
Nalar Intelektual
dan Sensitivitas Perasaan
Tulisan ini adalah diskursus yang wajar dan
mengalir biasa saja, tanpa dibalut sentimental gender
apalagi pretensi khusus terhadap akhwat. Beberapa
artikel yang mengupas kaum bani hawa semacam ini
mungkin sudah kerap berlalulalang. Hanya saja
pembahasan mengenai tema semacam ini kebanyakan
akan mengalir sampai jauh (kayak sungai bengawan
solo), yang ujung-ujungnya dibekukan oleh timpalan
interupsi yakni tabu.
Saya berusaha menulis tidak mengalir sampai
jauh (sebagaimana kebanyakan orang), ini sekedar
meletakan masalah (qodhoya dakwah) secara wajar
dan biasa dan mensandarkan pada patron refrensi
dakwah kita. Dengan demikian saya bisa bebas dari
interupsi melanggar internal roles, kaidah
kejamaahan. Tentu masih ingat bagi saya, ketika
165
dengan
170
Serial 7
Afdhalul Amal
dalam Muskernas
Sejumput pagi berpeluh embun di hari itu, dua
puluh satu februari, pagi setelah malam penutupan
mukernas KAMMI di Cibubur tidak terasa segar bagi
ritmik nafas dan degup jantung ini. Gundah
menggulana, karena muskernas berjalan biasa-biasa
saja, padahal semua orang yang hadir seharusnya tahu
bahwa muskernas harus diset luarbiasa. Muskernas
berjalan apa adanya, dengan draft yang ala kadarnya ,
program kerja yang biasa dan ditambah lagi pengurus
pusat tidak seberapa.
Saya bersama tiga ikhwah dari Solo hadir
terlambat di mukernas, bukannya ingin melestarikan
tradisi keterlambatan di KAMMI, tapi karena saku ini
baru terisi pada hari kedua mukernas. Bergegas
dengan kereta rakyat, kelas ekonomi bagi saya ini
adalah kedua kalinya karenanya batin ini sudah siap
dengan konsekuensi yang harus ditanggung.
Pengamen, jasa kebersihan, penjual akan ikut
meramaikan orkestra kereta yang hiruk-pikuk. Seolah
tidak mau tahu dengan kegaduhan dikereta, saya
mencari
keindahan
alam
mimpimatapun
171
175
Serial 8
Ices, Trend Setter Kaderisasi
Gerakan KAMMI UNS
Melalui lokakarya yang diselenggarakan oleh
Forum AB II KAMMI UNS, akhirnya dibentuklah Islamic
Civilization Engineering School (ICES). KAMMI UNS
menyadari bahwa harus ada sistem dan model
kaderisasi yang baru yang lebih progresif dan
compatibel (sesuai) dengan konteks zaman. AB II
melalui lokakaryanya mengevaluasi atas efektivitas
pentahapan suplemen kaderisasi Anggota Biasa (AB) I.
Selama ini pentahapan suplemen kaderisasi untuk AB I
dilaksanakan dengan Madrasah Klasikal dan Khos yang
secara umum dapat dikatakan gagal. Kesimpulan ini
diambil mengingat munculnya permasalahan dari segi
konsep dan menejemen pelaksanaan, sistem
pendidikan yang monoton (ceramah satu arah),
intensitas yang tidak memenuhi target, kualifikasi
pemateri yang tidak kafaah, dan legitimasi yang lemah
sebagai sebuah pentahapan suplemen wajib
kaderisasi.
ICES didirikan karena secara filosofi KAMMI
adalah harokatuttajnid (organisasi kader) yang harus
harus memiliki pola kaderisasi (polkad) yang integratif,
sistem pentahapan suplemen (marhalah tastqif) yang
efektif sekaligus sarana (wasilah) yang profesional.
176
179
Serial 9
Imalu Alaa Makanatikum.
Inni Amil
Hasan Al Banna pernah menceritakan salah
satu muridnya yang istimewa, muridnya mula-mula
keluar dari tempat kerjanya di Kairo Kamis petang. Isya
ia berjamaah di Munia dan memberikan haflah (acara
peringatan) pada masyarakat. Khutbah jumat di
Manthalub di hadapan ribuan jamaah. Asharnya ia
berceramah di Asyiut. Malam sabtu di mulai dengan
shalat Isya ia masih menyempatkan diri bertemu
dengan saudara-saudaranya di Syauwhat. Sabtu pagi ia
kembali ke pabrik sebelum waktu kerja dimulai. Hanya
ada satu penjelasan dari pengalaman ini, murid Al
Banna bekerja dengan Ihsanul amal, amal terbaik yang
berkelanjutan, kongkrit dengan keringat antusiasme
yang prima.
Saat ini, kita dihimpun dalam organisasi
pergerakan (harokatul amal) yang besar dan
berpengaruh dalam realitas sosial-politik sekarang
(waqisiyasi) dan esok. Bergabung didalamnya, berarti
bekerja, bergerak, berubah dan mengubah realitas
sosial-politik itu. Lihatlah ketinggian semangat
Shalahuddin Al Ayyubi, sultan dan panglima perang
dari suku kurdi, dia tidak termasuk orang yang pintar
180
183
Serial 10
The Channel Of Love
Cinta adalah bahasa universal orang yang
menaruh hati dan perasaannya pada orang lain. Selalu
ada kerinduan dan kesyahduan dalam hubungan yang
terjaga antara keduanya. Selalu saja mengharapkan
pertemuan dan terjaga dalam kesetiaan. Banyak novel,
sastra, film, puisi, sajak maupun lagu yang
mengangkatnya sebagai lirik yang laris dipasaran. Kata
ini memang fenomenal sekaligus spektakuler
karenanya kata seorang sahabat, cinta dapat
mengubah dunia. Namun ingat, memang benar cinta
dekat dengan kasih sayang, kedamaian, dan
persahabatan, tapi oleh sebagian ikhwah dikampus
cinta sudah terlanjur dikonotasikan jelek. Cinta adalah
bahasa orang yang sedang pacaran. Begitu tanggapan
ketusnya.
Kalaupun ada bahasa lain yang lebih aman,
tidak membawa fitnah dan prasangka, mungkin saya
akan memakainya. Ternyata tidak, cinta memang
bahasa yang selaras dengan makna filosofinya, sejauh
kita menaruhnya pada saluran dan frekuensi yang
tepat, jelas, jernih dan bening, tidak bercampur
dengan gelombang lainnya, menaruhnya pada The
Channel of Love, Saluran Cinta. Marilah kita berpikir
184
Serial 11
Kerinduanku pada Nayu
Selalu saja langkah saya rapuh, karena trenyuh
begitu menginjakan kaki diperkampungan bantaran
sungai Nayu, pinggiran utara Solo. Sesekali melempar
senyum pada orang-orang yang berpapasan. Sebagian
yang lain ketus, terutama beberapa remaja yang
berpenampilan seram, entahlah apa memang begitu
kondisi orang-orang pinggiran, karena tekanan batin,
ekonomi dan segala keterbatasan lainnya. Hari itu,
seperti sebelum-sebelumnya. saya berpenampilan
biasa, kaos oblong dan sandal jepit, maksud saya agar
enak bergaul dengan orang disana.
Kedatangan saya, tentu saja tidak lagi asing
bagi mereka, beberapa kali sudah saya berkunjung,
ngobrol dengan mereka, bahkan ramadhan kemarin
saya berbuka bersama dengan mereka, tidak hanya itu,
kita berjamaah maghrib di pelataran rumah,
beratapkan angkasa raya. Petang itu udara begitu
dingin, disamping pelataran sudah sungai. Sementara
kertas koran sebagai sajadah, basah karena lembabnya
tanah. Sujud petang itu terasa lebih khusuk, batin ini
tenang dibalut ketentraman. Bagi saya, hari itu
bersejarah, datang ke Solo untuk kuliah, bisa diberikan
kesempatan bergaul dengan masyarakat di sudut Solo,
yang jarang dikunjungi orang Solo sekalipun.
187
Bayangan kisah lama itu buyar, begitu anakanak kecil merebut menarik tangan saya kuat-kuat,
mengajak bermain bola sepak dilapangan ditengahtengah sungai, ya ditengah-tengah sungai ada
gundukan tanah lapang yang cukup untuk bermain
bola. Mereka lebih dari dua puluhan orang, laki-laki
dan perempuan. Hampir setiap waktu, mereka
berkelahi atau setidaknya memaki-maki dan berkata
jorok satu sama lainnya, itu sudah biasa untuk
kehidupan mereka. Untuk bisa bermain dilapangan itu,
tentu saja kita harus mau menyebrang sungai yang
kotornya minta ampun. Sebelumnya kita harus
menuruni dinding sungai yang curam, karenanya
sejulur tali disediakan untuk membantu naik dan turun
kebawah.
Setengah hari saya bermain dengan mereka.
Jelang siang, permainan diakhiri, sumur di pinggiran
sungai dipakai untuk membersihkan debu dan kotoran
yang melekat sekujur tangan dan kaki. Saya kedapatan
jatah terakhir untuk menimba air sumur. Kaki, tangan,
dan rambut saya cuci setidaknya untuk sementara,
begitu pulang tentu tak ada alasan untuk tidak mandi.
Begitulah satu sisi kehidupan mereka. Entahlah
bagaimana sepanjang malam disana. Saya sendiri baru
sebatas siang dan menjelang petang, bermalam disana
belum kesampaian. Bukan apa-apa bingung mencari
kamar yang bisa menampung saya, buat keluarga
mereka saja bisa jadi kurang, apalagi ditambah saya.
Air mata ini menetes, meresapi makna cerita
nayu. Perubahan terasa masih panjang, ada sebagaian
188
189
Serial 12
Thinking Critically,
Acting Tactically
Dalam salah satu pidato muktamar Ikhwan, Al
Banna
membukanya
dengan
bersemangat:
Sebenarnya saya mengharapkan agar kita senantiasa
bekerja secara terus menerus, tanpa banyak bicara.
Saya berharap pembahasan tentang ikhwan dan
langkah-langkah mereka akan terbukti sendirinya
dengan kerja dan amal yang dilakukan.
Bagi saya sendiri, berjuang itu tak hanya
bersuara namun dengan bukti dan langkah nyata.
KAMMI harus mengambil pelajaran dari Ikhwan dalam
sisi perhatiannya terhadap amal. Salah satu berita
menginformasikan, Kantor Ikhwan selalu hidup
dengan berbagai macam aktivitas dan kegiatan.
Semuanya berkesinambungan. Istimroriyatulamal.
KAMMI sekarang sedang memiliki masalah disini. Mata
rantai gerakannya yang seharusnya melesat cepat dan
lugas, sewaktu-waktu macet. KAMMI gagal
menyambung estafeta amal perjuangan yang
sebenarnya ini diperlukan untuk mengimbangi estafeta
kemungkaran. Dalam usianya yang prematur, yang
seharusnya gesit dan lincah malah sebaliknya tertatih190
adaptasi
langkah kecil saja tak ada. Lalu dimana-mana berbusabusa tentang gagasan ini. Saya berharap KAMMI UNS
menjadi contoh buat yang lainnya. Dengan sumber
daya yang kita miliki, kita sudah bekerja sama dengan
Radio (Mq fm Solo) yang frekuensinya sangat luas.
Bukankah ini aset dan piranti informasi, sosialisasi, dan
edukasi politik untuk masyarakat yang luas.
Disinilah manifestasi gerakan taktis itu, kita bisa
menghemat tenaga turun dilapangan untuk
mensosialisasikan agenda gerakan kita, melalui media
elektronika tadi, gerakan kita jauh lebih efektif dan
secara akseptabilitas publik lebih luas. Itupun rutin
dilakukan, setiap pekan, sungguh ini gerakan taktis
yang berkesinambungan. Pekerjaan ini menuntut SDM
yang kita miliki harus menguasai materi, peta
persoalan, membaca berita, mengakses data dll.
Kedua, soal research centre, saya mengakui,
KOMPAS terdepan dalam memainkan gerakan ini.
Hampir setiap pekan, selalu kita baca hasil laporan
risetnya. Riset ini jugalah yang sewaktu-waktu bisa
menjadi kekuatan kontrol yang lugas, seperti kasus
pungutan liar di kantor bea cukai, yang kali pertama
dibuka oleh hasil risiet Universitas Indonesia. Mulailah
dari yang kecil, kalau mau serius dengan ini semua,
mau untuk mendokumentasikan potongan-potongan
berita dimedia cetak, membaca juklak-juknis proposal
penelitian, khawatirnya sudah jauh-jauh kita bicara
riset, ternyata membuat proposal kegiatan saja susah.
KAMMI akan disibukan dengan agenda riset karena
gerakan ini menuntut intensitas dan progresifitas yang
192
prima.
Mengidentifikasi
masalah,
membuat
metodologi, mencari dasar kepustakaan dan
pemikiran, mengambil sample, bertemu responden dll,
dengan begitu KAMMI terlepas dari kemandegan.
Itupun kalau anda mau sibuk.
193
Serial 14
Memupuk
Taman Persemaian Gerakan
Kampus telah mempertemukan banyak sekali
harokah dakwah. Saya mengetahui itu belakangan,
setelah saya sendiri berbaiat satu diantara yang
banyak itu. Ya, KAMMI. Kampus adalah taman
persemaian pemikiran dan gerakan dakwah, hanya ada
satu alasan kenapa demikian, lantaran disana
berkumpul mahasiswa yang terbuka menerima
perubahan. Tidak bisa disalahkan apabila setiap
pergerakan berlomba-lomba merekrut mahasiswamahasiswa
yang
sebagaian
besar
belum
berpengalaman dalam dinamika pergerakan. Saya
pribadi terbuka dan bahagia ketika menerima muhibah
ikhwah dari Gema Pembebasan, temen-temen bilang
ini anak mudanya Hizbut Tahrir. Kita mulai berdiskusi,
hingga mengalirkan kesejukan dan ketentraman. Rasarasanya tidak banyak perbedaan yang besar, kita
sama-sama komitmen pada tujuan untuk mencapai
masyarakat yang tegak diatas sistem islam. Kalaupun
metodenya berbeda, jadikanlah kelebihan salah
satunya menutupi kelemahan lainnya, demikian
sebaliknya. Dalam satu kesempatan diforum, saya
ditanya apakah benar dakwah Front Pembela Islam
(FPI) yang keras itu. Saya menjawabnya, secara umum
194
197
Serial 15
Evaluasi atas
Lokalitas Gerakan KAMMI
Saya termasuk didalamnya, menyepakati
KAMMI harus diset dilevel lokal. Diakhir tahun 2004
setelah pemilu itu, kita membuat starting pointnya
melalui seminar. Lalu semuanya berlanjut melalui
pokja-pokja dan aktualisasi gerakan dengan isu lokal.
Saya jadi ingat, DM III di Semarang tahun kemarin ,
saya mempresentasikan makalah saya gerakan
intelektual yang transformatif. Berulang-ulang saya
meyakinkan peserta dan panitia, transformatif disini
artinya KAMMI harus tanggap dengan lingkungan riil
terdekatnya. Hari ini saya masih konsisten, diskusi
pekanan KAMMI di radio di Solo semuanya masalah
kedaerahan, hampir tidak menyebut masalah elitis.
Ketua Gema Pembebasan, anak mudanya
Hizbut
Tahrir
pada
kesempatan
muhibah
mengingatkan KAMMI. Ikhwah ini khawatir kalau porsi
perhatian gerakan KAMMI melulu lokal, maka KAMMI
lemah dijaringan internalnya, bahkan bisa tidak solid,
lanjut beliau justru inilah yang dinginkan oleh
pengambil kebijakan di pusat, agar struktural
gerakannya mahasiswa pecah. Saya menjawabnya
lugas saja; saya adalah orang kedua yang khawatir juga
198
201
Serial 16
Saya Ingin Menyambutnya
Dengan Istimewa
Tanggal 15-19 Agustus kemarin, mahasiswa
baru (maru) datang pertama kali untuk mengikuti
masa registrasi. Bagi semua pihak ini penting, bagi
maru sendiri ini berkaitan dengan masalah
administrasi kemahasiswaannya. Pihak lain yang
berkepentingan dengan masa tiga hari ini adalah
organisasi mahasiswa, yang mengambil kesempatan ini
untuk aktivitas pelayanan, pencitraan, dan perekrutan
anggota. Aktivitas ini telah berlangsung hampir setiap
tahun sejalan dengan tanggungjawab masing-masing
organisasi mahasiswa dalam mengarahkan maru.
Untuk menjembati aktivitas ini maka hampir
semua
organisasi
mahasiswa
menggunakan
pendekatan persuasif dan edukatif. Pendekatan yang
persuasif dirasa lebih efektif dengan cara melayani
kebutuhan maru terutama pada masalah-masalah
teknis dilapangan. Organisasi mahasiswa harus mampu
menjadi fasilitator yang baik dalam hal pelayanan dan
akses informasi. Pendekatan yang edukatif dilakukan
dengan
cara
memberikan
stimulan-stimulan
pendidikan keorganisasiaan bahkan pendidikan politik
secara umum kepada maru. Disamping itu organisasi
mahasiswa harus menggunakan metode komunikasi
202
204
205
Serial 17
Think Slow Move Slow
akhwat KAMMI Solo
Berada ditengah-tengah (jangan difahami lain)
akhwat KAMMI di Solo memang serba salah. Saya
merasakannya sejak petama kali bergabung di Kastrat
pada awal-awal kuliah, pun sampai sekarang.
Sebenarnya banyak kelemahannya, cuman yang paling
saya rasakan adalah mereka kerap think slow move
slow. Loadingnya lama. Terutama pas kita diskusi pasti
harus menunggu untuk menyamakan frekuensi.
Tolong dimaklumi akh, penerimaan akhwat kan
berbeda demikian nasehat salah satu diantaranya. Itu
pas diskusi. Apalagi pas sesi tanya jawab, diam seribu
bahasa. Tiap kali demikian, selalu saya menarik nafas
panjang dan mencoba tetap berpikiran positip. Belum
lama ini saya berkesempatan menjadi co trainer Cipto
Utomo dari Motivasindo Persada Jakarta dalam sebuah
Leadership Menegerial Training tingkat Joglosemar.
Saya berpartner dengan dua co trainer akhwat.
Usianya lebih dewasa dari saya. Pikirannya cepat, pun
gerakannya. Dia gak mau kompromi dengan kesalahan,
semuanya harus perfect. Karena dia jadi komandan
disiplin, suaranya tegas dan perangainya keras. Pun
dikelas. Mungkin ini satu-satunya akhwat, ya satusatunya ketika dia memberanikan diri mengisi training
206
Penyusun
Eko Susanto
208
209
Daftar pustaka
www.kammi.or.id
www.kammisuka.multiply.com
210