Karakter merupakan sebuah sifat yang mesti ada pada setiap organisasi
pergerakan, karena dengan karakter yang kuat organisasi tersebut dapat diakui dan
disegani keberadaannya. Namun sebaliknya apabila sebuah organisasi pergerakan
tidak memiliki sebuah karakter maka organisasi tersebut hanya akan dipandang
sebelah mata dan mungkin eksistensinya tidak akan bertahan lama.
Begitu juga dengan seorang pemimpin, menurut Mohammad Natsir dalam
buku “Gagasan dan Gerak Dakwah Natsir” dihalaman 209 dikatakan bahwa:
Kharisma seorang ulama atau pemimpin ditentukan oleh satunya kata dengan
perbuatan, punya prinsip dan pendirian hidup, selalu berorientasi kepada
kebenaran, serta selalu memikirkan umat.
Dari pernyataan Natsir diatas jelas bahwa seorang pemimpin organisasi
pergerakan harus memiliki karakter kepemimpinan yang kuat serta komitmen
kebangsaan yang tegas, sederhana dan senantiasa berupaya menjadi teladan yang
baik bagi yang dipimpin, mampu memberikan motivasi pada anggotanya untuk
senantiasa optimis (tidak putus asa) dan mampu memecahkan masalah, mampu
mengayomi secara adil dan tidak sewenang-wenang, dan mampu mengembangkan
kerjasama secara sinergis antarelemen sosial maupun politik.
KAMMI sebagai sebuah organisasi pergerakan yang berciri khaskan
dakwah dan lahir dari orang-orang yang memiliki pondasi agama serta karakter
yang kuat, sehingga mampu bersaing dan diakui oleh organisasi yang sudah lebih
jauh ada sebelum KAMMI sendiri itu lahir.
KAMMI sendiri memiliki karakter gerakan yang di sebut dengan
Harakatud Tajnid dan Harakatul Amal. Harakutud Tajnid adalah gerakan
pengkaderan. Maksudnya gerakan untuk mencetak kader-kader yang militan dan
berkopeten baik secara rohaniah maupun pemikiran. Sedangkan Harakatul Amal
adalah gerakan amal (perbuatan). Maksudnya setelah menerima materi dari
pengkaderan, maka langkah selanjutnya adalah mempraktekan/mengamalkan
materi tersebut kepada orang lain ataupun pada diri sendiri dikehidupan sehari-
hari.
KAMMI sebagai satu gerakan yang sejak awal sudah memiliki kejelasan
ideologi, yaitu Islam telah memposisikan dirinya menjadi gerakan pengkaderan.
Baik sebagai organisasi kader (harokatut tajnid) dan organisasi pergerakan
(harokatul ‘amal), fungsi kaderisai KAMMI terletak pada penggunaan pendekatan
sistematik dalam keseluruhan proses kaderisasinya
Untuk lebih jelasnya, penulis akan mencoba menerangkan mengenai
turunan kaderisasi KAMMI sebagai berikut.
PARADIGMA GERAKAN
1) KAMMI adalah Gerakan Da’wah Tauhid
1. Gerakan Da’wah Tauhid adalah gerakan pembebasan manusia dari berbagai
bentuk penghambaan terhadap materi, nalar, sesama manusia dan lainnya,
serta mengembalikan pada tempat yang sesungguhnya: Allah SWT.
2. Gerakan Da’wah Tauhid merupakan gerakan yang menyerukan deklarasi
tata peradaban kemanusiaan yang berdasar pada nilai-nilai universal wahyu
ketuhanan (Ilahiyah) yang mewujudkan Islam sebagai rahmat
semesta (rahmatan lil ’alamin).
3. Gerakan Da’wah Tauhid adalah gerakan perjuangan berkelanjutan
menegakkan nilai kebaiakn universal dan meruntuhkan tirani
kemungkaran (amar ma’ruf nahi munkar).
1. KAMMI adalh orang-orang yang berpikir dan berkehendak merdeka. Tak ada
satupun orang yang bisa memaksa kami bertindak. Kami hanya bertindak atas
dasar pemahaman, bukan taqlid, serta atas dasr keikhlasan, bukan mencari pujian
atau kedudukan.
2. Kammi adalah orang-orang yang pemberani. Hanya Allah yang KAMMI takuti.
Tidak ada satupun makhluk yang bisa menggetarkan hati kami atau membuat kami
tertunduk apalagi takut kepadanya. Tiada yang kami takuti kecuatli takut
kepadaNya.
3. Kami adalah para petarung sejati atas nama al-haq kami bertempur, sampai tidak
ada lagi fitnah dibumi ini. Kami bukan golongan orang melarikan diri dari medan
pertempuran atau orang-orang yang enggan pergi berjihad. Kami akan
memenangkansetiap pertarungan dengan menegakan prinsip islam.
4. Kami adalah penghitung resiko yang cermat, tetapi kami bukanlah orang yang
takut mengambil resiko. Syahid adalah kemuliaan dan cita-cita kami. Kami adalah
para perindu surge. Kami akan menyebarkan aromanya didalam kehidupan
keseharian kami kepada suasana lingkungan kami.
Hari-hari kami senantiasa dihiasi dengan tilawah, dzikir, dan saling menasehati
dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang bermanfaat, dan jauh dari
kesia-siaan, serta kerja yang konkrit bagi perbaikan masyarakat. Kami adalah putra
putri kandung dakwah akan beredar bersama dakwah ini kemanapun perginya,
menjadi pembangunya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agesif,
serta penegaknya yang paling kokoh.
5. Kami adalah orang-orang yang senantiasa menyiapkan diri untuk masa depan
Islam. Kami bukanlah orang yang suka berleha-leha, minimalis dan loyo. Kami
senantiasa bertebaran di dalam kehidupan, melakukan eksperimen yang terencana,
dan kami adalah orang-orang yang progresif yang memandang bahwa kehidupan
ini adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus kami menjadi perebut
dalam kemenangan yang hanya kami persembahkan hanya untuk islam.
6. Kami adalah ilmuwan yang tajam analisisnya pemuda yang kritis terhadap
kebatilan, politisi yang piawai dalam memperjuangkan kepentingan umat, seorang
pejuang di siang hari dan rahib dimalam hari, pemimpin yang bermoral