PEMERINTAHAN UMAR
Dalam sejarah para khalifah, banyak pula yang memberi bukti keberhasilan
mengelola negara, dengan tetap menjaga kemajuan peradaban dunia, agar tetap berada
diatas eksistensi Islam. Salah satu contohnya, ada pada khalifah kedua Umar bin
Khattab, pengganti daripada Abu Bakar dan yang berjasa meletakkan berbagai
fondasi kemajuan peradaban Islam, yang nantinya menjadi estafet formula
pemerintahan bagi khalifah-khalifah selanjutnya.
Periode kekhilafahan Umar bin Khattab identik dengan masa keemasan dalam
perluasan wilayah Islam (the greatest conquest of Islam). Pada masa Abu Bakar, misi
ekspansi Islam terganggu dengan adanya konflik politik internal, yang ujung-
ujungnya mengarah pada disintegrasi bangsa, terutama yang dikobarkan para
pemberontak (ahl ar-riddah). Kontras keadaannya ketika pemerintahan beralih ke
tangan Umar, gelombang ekspansi semakin meluas, dan titik kulminasinya ketika
wilayah Islam sudah meliputi Jazirah Arab, Palestina, Syria, sebagian besar Persia
dan Mesir. Berbagai konsekuensi logis dari adanya perluasan wilayah mulai
berdatangan dan menjadi pekerjaan baru bagi negara, dari munculnya problema baru,
lahir permasalahan sosial-politik yang kian kompleks, hingga masyarakat yang
semakin plural. Karenanya perlu pembenahan dan pembaruan sistem dari sistem
sebelumnya. Terutama pada administrasi internal pemerintahan.
Banyak problema negara terselesaikan oleh Umar dengan langkah-langkah
inovatif yang ia ambil, yang salah satu halnya dengan membangun sistem administrasi
internal baru, yang disebut-sebut dengan administrasi pemerintahan modern oleh
sebagian negarawan juga sejarawan setelah masanya, memimpin kekhilafahan Islam
dengan model praktik kenegaraannya, Umar ibn Khattab digaungkan sebagai “bapak
pemerintahan modern”. Makalah ini menjadi upaya untuk menyajikan gambaran ide
dan kontribusi Umar bin Khattab dalam membangun kemajuan peradaban
pemerintahan Islam.
B. PEMBAHASAN
Umar ibn Khattab masuk Islam pada tahun keenam kenabian, pada usia 27
tahun. Memiliki peran besar dalam Islam baik pada masa hidupnya Rasulullah
ﷺmaupun masa kekhalifahan Abu Bakar, hingga tanggal 22 Jumadil
Akhir tahun 13 Hijriyyah, kekhilafahan berpindah ke tangan Umar. Umar
menjalankan tugas kekhalifahan Islam yang dibebankan padanya dengan sebaik-
baiknya,3 yang pada masa kekuasaannya banyak terjadi penaklukan, banyak timbul
permasalahan luar negeri maupun dalam negeri dan mampu terselesaikan dengan
1
Shahih At-Tautsqi fi Sirah wa Hayah Al Faruq Umar bin Khattab, hal 15.
2
The Early Caliphate (khulafa-ur-rasyidin), hal. 70.
3
Tarikh Al-Khulafa’, hal. 142.
baik, sekaligus memiliki banyak kontribusi yang ia berikan pada Islam termasuk
membangun kemajuan peradaban Islam, yang menjadi estafet amal bagi masa-masa
setelahnya.
Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua
orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana prasarana
tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.5
4
Kamus Terbaru Bahasa Indonesia, Tim Reality Publisher, Surabaya, 2008.
5
Pengertian Dasar Administrasi, FKIP UNS
6
Ilmu Administrasi Negara, Suatu Bacaan Pengantar, 1986. Jakarta: PT gramedia. Hal :3-12
pengimplementasian, dan pengevaluasian kebijakan publik; administrasi
pembangunan; kepemerintahan daerah dan good governance.
Kondisi politik Islam pada masa kepemerintahan Umar ini berjalan stabil.
Usaha perluasan wilayah Islam memperoleh hasil yang sangat gemilang. Namun,
Umar bin Khattab tidak lupa akan sebagian konsekuensi yang pasti akan datang,
dikarenakan proyek perluasan wilayah yang berjalan cepat, Umar segera membangun
administrasi negara, membentuk organisasi-organisasi pengelola negara. Yang terbagi
menjadi:
7
Ali Audah, Ali bin Abi Talib, (Jakarta: PT. Pustaka Utama, 2013), hlm.106.
Umar menempatkan dirinya sebagai Kepala Operasional atau Kepala Negara dengan
membentuk berbagai organisasi di bawahnya.
a. Dewan penasihat tinggi, yang terdiri dari para pemuka sahabat terkenal, antara
lain, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin ‘Auf, Ali bin Abi Thalib, Mu’adz
bin Jabal, dan lain sebagainya.
b. Dewan penasihat umum. Berada satu tingkat dibawah dewan penasihat tinggi.
c. Dewan pertimbangan yang beranggotakan sebagian sahabat muhajirin dan
anshor, perannya insidental terpaut pada keadaan yang terjadi.
d. Al-Katib (terkait dengan sekretariat negara)
e. Al-Wizaarat, wazir yang membantu khalifah dalam urusan pemerintahan
(suatu jabatan setingkat menteri)
2. An-Nidhom Al-Idary, diantara tugas-tugasnya:
o Pemberian wewenang dan otonomi daerah kepada kepala daerah atau disebut
Amir.
o Sebagai lembaga pelayanan umum bagi masyarakat.
o Pembentukan diwan Al-Jund, yang bertugas memberi tunjangan kepada warga
yang berhak sesuai jumlah yang ditentukan, baik sipil maupun militer.
o Membentuk badan perhubungan atau disebut dengan Al-Barid.
o Membentuk badan penjaga keamanan negara atau disebut Al-Syurthah.
3. An-Nidhom Al-Maaly, diantara tugas-tugasnya:
o Bertanggung jawab atas pengelolaan kas negara.
o Pendataan pemasukan dan pengeluaran kas negara.
4. An-Nidhom Al-Harby (bidang kemiliteran)
o Membagi kesatuan militer yang terdiri dari pasukan kavaleri, pasukan
invanteri, pasukan intelijen, dan pelayan militer
o Membentuk armada laut dan menempatkan tentara di wilayah-wilayah kota
garis depan, membentuk suatu garnisun.
o Menjalankan urusan gaji tentara, urusan persenjataan, pengadaan asrama-
asrama dan benteng-benteng pertahanan.
5. An-Nidhom Al-Qadha’i (Lembaga peradilan), diantara tugasnya:
o Memutuskan perkara baik dipemerintahan pusat maupun di daerah. Dengan
menetapkan seorang hakim yang akan menemani gubernur atau amir suatu
wilayah, disebut juga seorang qadhi atau hakim wilayah.
C. PENUTUP
Umar bin khattab, bukanlah sekedar prajurit besar. Dia juga sama ahlinya
dalam administrasi negara. Berbarengan dengan penaklukannya, dia memperagakan
kejeniusan yang unik dalam mengorganisir administrasi sipil dari wilayah yang
diperintahnya. Bila dia melalaikan bagian dari kewajibannya ini, pastilah terjadi
dalam waktu singkat negeri-negeri ini akan lenyap dari Islam. Tetapi, dia melakukan
segala perkara tidak dengan setengah hati.
Islam masuk ke negeri ini dan tetap tinggal disana salah satunya adalah
kontribusi kejeniusan Umar dalam mengelola negara dengan berbagai permasalahan
yang senantiasa muncul, administrasinya yang baik dan perlakuan bijak secara umum
pada masyarakat.dengan datangnya Islam, rakyat semakin sejahtera. Setiap negeri
dibagi dalam beberapa provinsi; pengukuran tanah dan sensus penduduk dilakukan;
kantor-kantor pemerintahan didirikan; dana publik dimulai, dan masih banyak lagi
yang berperan dalam proyek pengawetan sejarah, dan diperkenalkan.
REFERENSI
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008
Ali Audah, Ali bin Abi Talib, (Jakarta: PT. Pustaka Utama, 2013)
Tarikh Al-Khulafa’