Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Islam dan Pancasila

Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni. Pancasila merupakan dasar dan ideologi Negara
Republik Indonesia. Pancasila juga merupakan pedoman bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila dikatakan sebagai dasar negara artinya
setiap yang menyangkut dengan urusan-urusan atau masalah harus dilandasi dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila. Indonesia terkenal dengan berbagai jenis suku,
bangsa dan juga agama, salah satunya adalah Islam. Islam merupakan agama yang
mayoritasnya dianut oleh Negara Indonesia. Banyak terjadi perdebatan antara Islam dan
Pancasila. Akibatnya banyak wacana-wacana atau isu-isu yang menyebutkan bahwa
Pancasila itu bertentangangan dengan Islam.

Sejauh ini penyajian-penyajan isu seperti itu memang efektif dalam mengandalakan
pengetahuan masyarakat tenatang wawasan ke Islaman dan ke Indonesiaan. Dan pasda
saatnya ia mampu melahirkan sikap keterutupan dan prasangka-prasangka buruk terhadap
orang-orang atau kelompok masyarakat lain. Oleh karena itu, isu itu sering kali menjelma
menjadi bola panas yang bisa dimainkan di tengah kehidupan masyarakat. Pertentangan itu di
karenakan banyak ormas-ormas yang menolak isi dari Pancasila tersebut. Ormas-ormas itu
menginginkan Islam menjadi ideologi negara karena faktor tertentu.

Pada tahun 1953-1955 terjadi pedebatan bebas konstituate. Perdebatan konstituate


adalah perdebatan antara yang memilih Islam dan Pancasila. Perbedaan pendapat ini
membawa mereka ke dalam pengelompokan pemikiran dalam sidang konstituate. Dari
kelompok pemikir Islam, mereka mengajukan Islam sebagai dasar Negara merupakan suatu
usaha untuk membentuk tatanan Negara yang dapat menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan
aman. Hal itulah yang mendorong mereka berusaha keras untuk menggolkan keinginan
mereka. Kedua kelompok pemikiran Pancasila, Kelompok ini terdiri atas kelompok-
kelompok kecil yang alasan mereka masing-masing saling berbeda untuk mempertahankan
Pancasila dan menolak Islam sebagai dasar Negara.
Dalam ajaran Islam, semua aturan-aturan kehidupan didasarkan pada kitab yang Allah
SWT. turunkan kepada Nabi Muhammad SAW. yaitu Al-Quran. Al-Quran itu merupakan
induk dari semua sila yang memberikan banyak nilai hidup yang menghidupkan, sedangkan
Pancasila adalah suatu perumusan dari lima cita-kebajikan sebagai hasil permusyawaratan
antara pemimpin-pemimpin. Pancasila sebagai perumusan, tidak bertentangan dengan Al-
Quran kecuali kalau diisi dengan apa yang memang bertentangan dengan isi al-Quran itu.

Sebenarnya, Pancasila tidak bertentangan dengan agama Islam. Layaknya, sila-sila


yang tertera dalam Pancasila, terutama pada sila ke 1 yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha
Esa”. Pada sila ini mengatakan bahwa Tuhan itu Esa, begitu juga dalam Islam, Islam
mengatakan bahwa Allah itu Esa. Dengan demikian, sila-sila dalam Pancasila itu menjadi
sangat mustahil akan bersebrangan dengan Islam. Sebaliknya, tidak ada satu pun ajaran Islam
yang bertentangan dengan sila-sila dalam Pancasila. Islam sebagai agama menyediakan nilai-
nilai universal serta Islam lahir untuk menebar rahmat dan perdamaian bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara. Sementara itu, Pancasila tetap menjadi ideologi dalam
memosisikan agama, baik dari dalam maupun dari luar. Pancasila dan Islam bukan untuk
dipertentangkan dan juga bukan untuk dipisahkan. Pancasila itu dasar negara, Islam itu
adalah aqidah yang harus dipedomi.

Pada dasarnya, Islam dan pancasila adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan sebab
keduanya bertujuan mewujudkan perdamaian di muka bumi. Untuk itu perlu ada rumusan
dan diplomasi baru guna menjadikan keduanya sebagai ruh bangsa Indonesia. Indonesia yang
dapat membentuk masyarakatnya dapat berbangsa tanpa merasa berdosa kepada Tuhannya,
demikian pula dapat beragama tanpa merasa mengkhianati bangsanya. Menjadikan agama
untuk mengisi pancasila agar tidak bertentangan secara vertical kepada Tuhan. Yakinlah
bahwa pancasila merupakan impelementasi atau turunan dari ajaran Islam melalui ajaran
hablun minannas (hubungan kepada sesame manusia). Begitu pula melalui ajaran
persaudaraan sesama manusia (ukhuwah basyariyah) dan persaudaraan sesama anak bangsa
(ukhuwah wathoniyah).

Jadi, tidak perlu ada lagi perseteruan antara Pancasila dan Islam apabila seluruh
masyarakat Indonesia harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Selain itu, kita juga
harus mempunyai kemauan yang keras guna mewujudkan negara Indonesia yang aman,
makmur dan nyaman bagi setiap orang yang berada di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai