Anda di halaman 1dari 7

Diskusi Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Bermasyarakat Di

Sidoarjo

Kelompok 2 / 2A1 / Informatika

1. M Fajar Atorik

2. M Firgiawan (171080200035)

3. Moh Viqi Z (171080200046)

4. Rizky Ar Rafii (171080200056)

5. M. Rizky Pratama (171080200060)

6. Rifky Dwi K (171080200067)

7. Ferro Jala (171080200065)

8. M. Yahya B (171080200070)

9. Lucky Johan (171080200075)

10. Prasadhana (171080200076)

11. Dimas Fajar (171080200269)

12. Dwi Aqnur (171080200271)

13. Helmu Taufik (171080200270)


Makna dari keragaman itu sendiri berasal dari kata "ragam" yang menurut KBBI artinya
tingkah laku, macam, jenis , lagu : musik, warna, corak dan laras(tata bahasa). Jadi secara
garis besar kergaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terhadap perbedaan2
dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama & keyakinan, ideologi,adat
kesopanan,serta situasi ekonomi

Sedangkan masyarakat itu sendiri berakar dari kata musyarak (dalam bahasa arab/ lebih
abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-
entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu
sama lain)

Sidoarjo merupakan wilayah yang memiliki kemajemukan di lihat dari penganut agama.
Semua agama yang diakui oleh Pemerintah: Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan
Konghuchu, sepintas, umat beragama di daerah ini terkesan bisa hidup rukun dan saling
menghormati, namun dari hasil pengamatan ditemukan bahwa kerukunan umat beragama
didaerah ini masih tetap mempunyai potensi konflik walaupun tidak begitu besar.

Contohnya kegiatan keberagaman dalam lingkup umum:

Pada setiap tahun peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kab. sidoarjo, masyarakat
mengadakan tradisi kegiatan lelang bandeng tradisional di alun-alun sidoarjo, jadi dalam hal
itu pun kita tidak tau masyarakat yg datang itu dari agama apa,ras maupun suku apa, status
perekonomiannya apa, tpi mereka semua datang dg tujuan memeriahkan budaya tradisi
sidoarjo, bahwa dg adnya keragaman itu semua dpt mencerminkan bahwa sidoarjo akan
tampak lebih indah dan damai

Dalam bidang keagamaan


Masyarakat Islam antara aliran satu dengan aliran yang lainnya memiliki paham yang berbeda,
namun meskipun aliran-aliran tersebut berbeda, dalam kehidupan sosial keagamaan antara aliran satu
dengan lainnya saat ini memiliki sikap yang toleran antara sesama aliran, tidak bermusuhan satu
sama lain, sehingga tidak jarang dalam acara yang diselenggarakan oleh aliran tertentu, aliran-aliran
yang lain diundang dan datang dalam acara aliran tertentu tersebut, semisal jika aliran NU
melakukan tahlilan, maka masyarakat Muhammadiyah ikut diundang dan atas sikap toleransi
terhadap aliran lainnya, maka aliran Muhammadiyah ikut dalam acara tahlilan tersebut, begitu juga
dengan aliran-aliran lainnya seperti LDII, tetapi berbeda dengan aliran komunitas Salafi yang tidak
mau datang.

Dalam hal toleransi antar umat beragama ditunjukkan sikap kelompok oraganisasi pemuda NU(GP
Anshor) atau KOKAM(Muhammadiyah) yang membantu pengamanan Geraja saat Kebaktian atau
hari – hari penting.

Harmoni antar umat beragama di Sidoarjo tampaknya memiliki kaitan erat dengan
kebudayaan Jawa dan pesisir yang sangat mencintai hidup secara harmoni. Semua agama
yang berkembang di Sidoarjo tidak dapat meninggalkan tradisi Jawa dan pesisir. Masing-
masing agama berdialog dengan tradisi yang ada. Bahkan toleransi dan harmoni itu bukan
hanya warisan budaya Jawa, tetapi Asia Tenggara pada umumnya. Musyawarah mufakat
tampaknya penting dalam budaya bagi masyarakat sekitar kita. Meskipun ada yang
memberikan penilaian bahwa hal itu merupakan ‘mitos’ atau cara agama pendatang untuk
menyesuaikan diri dengan sikap dan prilaku tradisional.

Pengaruh Dalam bidang politik


Secara keseluruhan, dari aliran keagamaan Islam yang berkembang di Sidoarjo mereka
memilih atau mengikuti bermacam - macam partai politik yang ada, seperti halnya aliran
Nahdlatul Ulama yang kebanyakan memilih partai dari NU sendiri yaitu Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB), tetapi walaupun begitu, di dalam kenyataanya kelompok mereka, secara
keseluruhan tidak mengikuti atau memilih partai PKB, ada juga yang memilih partai lain
seperti, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Golkar, Partai PDIP, Partai Demokrat, dan
yang lain-lainnya.

Berbeda dengan Muhammadiyah, Muhammadiyah lebih bisa bersatu dan malah bisa
mempengaruhi masyarakat di luar muhammadiyah untuk mengikuti politiknya dengan
memilih Partai Amanat Nasional (PAN).

Berbeda dengan dua aliran keagamaan Islam lainnya ini yaitu Lembaga Dakwah Islam
Indonesia (LDII) dan Komunitas Salafi. Mereka LDII memang dulu lebih memilih atau
fanatik ke dalam Partai Golkar, walaupun begitu tetap memberi pengaruh kepada
masyarakat terhadap perpolitik di daerah tersebut.

Sedangkan Komunitas Salafi lebih unik dan aneh, karena dalam masalah Politik, Kelompok
mereka memilih bungkam mulut alias golput, dan tidak memilih dari Partai manapun,
walaupun begitu, kelompok mereka (Salafi) tetap mengakui kepemimpinan siapa yang
terpilih menjadi Wakil Rakyat, Presiden, Gubernur, Bupati.

Pengaruh Dalam Bidang Budaya:

Didalam kota Sidoarjo kita mengenal warisan leluhur yaitu

1. Wayang Potehi

Kesenian adalah kesenian khas China, keberadaannya melekat dengan klenteng atau rumah
ibadah Tionghoa. Di Sidoarjo ada di klenteng Tjong Hok Kiong di Jalan Hang Tuah, di
kawasan Pasar Ikan.

Di Sidoarjo, wayang potehi hanya digelar saat perayaan hari jadi Makco Thian Siang Seng
Bo di Kelenteng Tjong Hok Kiong, Jalan Hang Tuah Sidoarjo. Wayang potehi di Sidoarjo
merupakan bagian dari ritual umat Tridharma ketimbang hiburan biasa. Karena itu, jarang
sekali orang luar yang menikmati kesenian langka ini. Padahal, unsur hiburan dan intrik di
wayang potehi justru lebih banyak daripada wayang kulit.

2. Tari Ujung
Di daerah lain disebut Seni Tiban. Tari Ujung merupakan ritual untuk mendatangkan hujan, namun
Ujung Sidoarjo memiliki latar belakang sejarah sebagai peninggalan masa kerajaan Majapahit,
dimana penduduk disiapkan melatih kanuragan melawan musuh. Kelompok Seni Ujung terdapat di
kecamatan Tarik.

Kalau kita kaitkan dalam kelompok aliran keagamaan islam seperti

Nahdlatul Ulama, karena Nahdlatul Ulama’ sendiri memiliki budaya ataupun tradisi yang
sangat banyak dibanding dengan aliran-aliran keagamaan Islam yang lainnya Seperti
Muhammadiyah, Komunitas Salafi, Lembagai Dakwah Islam Indonesia (LDII) sendiri tidak
mempunyai budaya yang bisa mempengaruhi penduduk masyarakat, sehingga dalam bidang
budaya inilah aliran Nahdlatul Ulama’ yang mayoritas mempengaruhi masyarakat
Kecamatan Solokuro, diantara budaya yang mempengaruhi masyarakat yaitu:

Nyadran,Tahlilan, Ziarah Kubur, dll

Sisi positif pengaruh keragaman terhadap kehidupan bermasyarakat di sidoarjo iku

1.adanya sika toleransi antar sesama masyarakat sidoarjo

2. memperkaya budaya nasional lewat masyarakat sidoarjo

3. menumbuhkan sikap nasionalisme

4. sebagai pemersatu dalam masyarakat

Bila ditelusuri pada akhir-akhir ini, di Sidoarjo belum terdengar adanya konflik terbuka yang
muncul ke permukaan, karena masyarakat Sidoarjo dikenal dengan masyarakat Pancasilais
yang religius, perbedaan etnis, agama, partai, golongan dsb tidak menghalangi untuk
mewujudkan kerukunan dan perdamaian di tengah masyarakat.

Setiap masyarakat manapun mempunyai potensi untuk berkonflik, tetapi konflik itu ada
yang bersifat destruktif dan ada yang bersifat fungsional. Keragaman yang dikelola dengan
baik dapat menjadi modal social untuk membangun daerah atau bangsa, tetapi jika tidak
mampu mengelolanya, akan menjadi ancaman yang menakutkan keutuhan masyarakat.
Dengan demikian prasangka yang menyangkut SARA perlu diarahkan pada prasangka-
prasangka yang kondusif
Sumber Referensi :

Jurnal digilib.uinsby.ac.id/3940

surabaya.tribunnews.com/tag/sidoarjo/?url=2015/07/03/fkub-tugas...keberagaman...
91
92

Anda mungkin juga menyukai