Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SEJARAH

TENTANG
PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS DAN GANGGA

DISUSUN OLEH :

1.JOSUA CRISHAN M 6.DICKY PERMANA


2.MUTASAB ARUNG.P 7.MOH.REZA
3.MARCKO STEVEN M 8.CHARLES WESLY
4.TEGUH HERYANTO 9.I PUTU OKPINARWAN
5.MOH.ALI AKBAR 10.CRISANDY P

SMA NEGERI 3 PALU


Peradaban Kuno Hal 1
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang mana telah diberikan anugerah
kepada kita semua termasuk kelompok kami ini yang telah bisa menyelesaikan makalah ynag
berjudul Peradaban lembah sungai Indus & Gangga.

Makalah berisi tentang sejarah kebudayan-kebudayaan pada masa peradaban diatas.


Apabila peradaban L.S Indus terletak di kota Mohenjo-daro, sedangkan L.S Gangga terletak
antara gunung Himalaya dan Windya-kedna. Setelah ini kami akan menjelaskan judul yang
diatas secara jelas.

Oleh karena itu, kritik dan saran dari ibu sangat kami perlukan supaya kami dapat
mengubahnya dan dapat pula sebagai suatu ajaran sehingga dapat membuat makalah dengan
tepat dan benar. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih. Dan apabila ada kesalahan saya
mohon maaf. Semoga apa yang kita buat ini akan diridhai oleh Allah.

Palu, 2 Maret 2013


Penyusun

Ketua kelompok

Peradaban Kuno Hal 2


DAFTAR ISI
Sampul.. 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi... 3
BAB I PENDAHULUAN 4
Latar Belakang. 4
Rumusan Masalah 4
Tujuan.. 4
BAB II PEMBAHASAN. 5
Peradaban Sungai Indus. 5
Peradaban Sungai Gangga. 9
BAB III PENUTUP. 14
Kesimpulan Dan Saran 14
Daftar Pustaka. 15

Peradaban Kuno Hal 3


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Sekarang generasi penerus kita banyak sekali yang tidak mengenal sejarah-sejarah
tentang peradaban-peradaban dunia. Padahal itu sangat penting bagi kita terutama sebagai
ilmu pengetahuan. Tanpa kita mengenal sejarah kita akan kacau-balau karena disitu adalah
sumber ilmu kebudayaan yang berguna dan patut dipelajari. Oleh demikian, kami bertujuan
membuat makalah ini untuk menjelaskan salah satu peradaban dunia yang menceritakan
bagaimana keadaan masyarakat pada masa peradaban tersebut.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan yang dapat kita permasalahkan antara lain :
a. Dimana pusat peradaban lembah sungai Indus & Gangga?
b. Bagaimana lembah sungai Indus menatakan kotanya?
c. Kepercayaan apa yang mereka anut?

C. Tujuan

Tujuan dari menyusun makalah ini:


a. Mengetahui tentang kebudayaan-kebudayaan kuno.
b. Mengetahui seluk-beluk peradaban lembah sungai Indus.
c. Mengetahui system kepercayaannya sebelum adanya islam di dunia
d. Dan juga mengetahui seluk-beluk peradaban sungai Gangga.

Peradaban Kuno Hal 4


BAB II
PEMBAHASAN
1. Peradaban Lembah Sungai Indus

a. Pusat peradaban
Peradaban Lembah Sungai Indus diketahui melalui penemuan-penemuan arkeologi-di
Kota Harappa dan Mohenjodaro. Kota Mohenjodaro diperkirakan sebagai ibukota daerah
Lembah Sungai Indus bagian selatan dan Kota Harappa sebagai ibukota Lembah Sungai
Indus bagian utara. Mohenjodaro dan Harappa merupakan pusat peradaban bangsa India
pada masa lampau.

b. Tata Kota
Di Kota Mohenjodaro dan terdapat gedung-gedung dan rumah tinggal serta pertokoan
dibangun secara teratur dan berdiri kokoh. Gedung-gedung dan rumah tinggal dan pertokoan
itu sudah terbuat dari batu bata lumpur.
Wilayah kota dibagi atas beberapa bagian atau blok. Masing-masing bagian atau blok
berbentuk persegi panjang. Tiap-tiap blok dibagi oleh lorong-lorong yang sama dengan
lainnyaan saling berpotongan. Di tempat itulah mereka mendirikan rumah-rumah dan
gedung-gedung untuk menjalankan pemerintahan.
Lorong-lorong dan jalan-jalan dilengkapi dengan saluran air, sebagai tempat
menyalurkan air dari rumah-rumah ke sungai. Kemudian mereka menjaga saluran itu dengan
baik kebersihannya sehingga saluran tersebut dapat berfungsi dengan baik.

Peradaban Kuno Hal 5


a. Sistem Pertanian dan Pengairan
Daerah Lembah Sungai Indus merupakan daerah yang subur. Pertanian menjadi mata
pencaharian utama masyarakat India. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat telah
berhasil menyalurkan air yang mengalir dari Lembah Sungai Indus sampai jauh ke daerah
pedalaman.
Pembuatan saluran irigasi dan pembangunan daerah-daerah pertanian menunjukkan
bahwa masyarakat Lembah Sungai Indus telah memiliki peradaban yang tinggi. Hasil-hasil
pertanian yang utama adalah padi, gandum, gula/tebu, kapas, teh, dan lain-lain.
Kesuburan ini disebabkan karena sungai Indus yang setiap saat banjir dan meninggalkan
lumpur-lumpur pada daerah yang digenangi banjir itu, sehingga tanah itu subur. Karena
kesuburannya mereka lebih mengutamakan pertanian.

b. Sanitasi (kesehatan)
Masyarakat Mohenjodaro dan Harappa telah memperhatikan sanitasi (kesehatan)
lingkungannya. Teknik-teknik atau cara-cara pembangunan rumah yang telah
memperhatikan faktor-faktor kesehatan dan kebersihan lingkungan yaitu rumah mereka
sudah dilengkapi oleh jendela yang lebar dan berhubungan langsung dengan udara bebas,
sehingga pergantian udara cukup lancar. Disamping itu saluran limbah rumah tangga dan
jamban langsung dihubungkan dengan saluran bawah (umum) tanah yang menuju ke
sungai.

c. Teknologi
Masyarakat Lembah Sungai Indus sudah memiliki ilmu pengetahuan dan
teknologi, Kemampuan mereka dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya
yang ditemukan, seperti bangunan Kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung,
perhiasan emas, perak, dan berbagai macam meterai denganlukisannya yang bermutu tinggi
dan alat-alat peperangan seperti tombak, pedang, dan anak panah.

Peradaban Kuno Hal 6


d. Pemerintahan
Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Maurya antara lain sebagai berikut :
1) Candragupta Maurya
Setelah berhasil menguasai Persia, pasukan Iskandar Zulkarnaen melanjutkan ekspansi
dan menduduki India pada tahun 327 SM melalui Celah Kaibar di Pegunungan Himalaya.
Pendudukan yang dilakukan oleh pasukan Iskandar Zulkarnaen hanya sampai di daerah
Punjab. Pada tahun 324 SM muncul gerakan di bawah Candragupta. Setelah Iskandar
Zulkarnaen meninggal tahun 323 SM, pasukannya berhasil diusir dari daerah Punjab dan
selanjutnya berdirilah Kerajaan Maurya dengan ibu kota di Pattaliputra.
Candragupta Maurya menjadi raja pertama Kerajaan Maurya. Pada masa
pemerintahannya, daerah kekuasaan Kerajaan Maurya diperluas ke arah timur, sehingga
sebagian besar daerah India bagian utara menjadi bagian dari kekuasaannya. Dalam waktu
singkat, wilayah Kerajaan Maurya sudah mencapai daerah yang sangat luas, yaitu daerah
Kashmir di sebelah barat dan Lembah Sungai Gangga di sebelah timur.

2) Ashoka
Ashoka memerintah.Kerajaan Maurya dari tahun 268-232 SM. Ashoka merupakan cucu
dari Candragupta Maurya. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Maurya mengalami masa
yang gemilang. Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasainya. Namun, setelah ia menyaksikan
korban bencana perang yang maha dahsyat di Kalingga, timbul penyesalan dan tidak lagi
melakukan peperangan.
Mula-mula Ashoka beragama Hindu, tetapi kemudian menjadi pengikut agama Buddha.
Sejak saat itu Ashoka menjadikan agama Buddha sebagai agama resmi negara. Setelah
Ashoka meninggal, kerajaan terpecah-belah menjadi kerajaan kecil. Peperangan sering
terjadi dan baru pada abad ke-4 M muncul seorang raja yang berhasil mempersatukan
kerajaan yang terpecah belah itu. Maka berdirilah Kerajaan Gupta dengan Candragupta
I sebagai rajanya.

Peradaban Kuno Hal 7


e. Kepercayaan
Sistem kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Indus bersifat politeisme atau
memuja banyak dewa. Dewa-dewa tersebut misalnya dewa bertanduk besar,dan dewa
perempuan yang melambangkan kesuburan dan kemakmuran disebutDewi Ibu.
Masyarakat lembah Sungai Indus juga menyembah binatang-binatang seperti buaya dan
gajah serta menyembah pohon seperti pohon pipal (beringin). Pemujaan tersebut
dimaksudkan sebagai tanda terima kasih terhadap kehidupan yang dinikmatinya, berupa
kesejahteraan dan perdamaian.

f. Peninggalan kebudayaan
Dari hasil penggalian di kota Harappa ditemukan beberapa arca yang masih sempurna
bentuknya dan dua buah Torso (arca yang telah hilang kepalanya). Salah satu Torso mula-
mula bertangan empat dan berkepala tiga. Berdiri di atas kaki kanan dengan kiri terangkat.
(Patung ini mirip dengan patung Siwa Nataraya dari zaman kesenian Cola, India Selatan).

1) Arca

Di kota Mohenjo-Daro ditemukan arca seseorang pendeta berjanggut. Arca ini memakai
pita yang melingkari kepalanya dan berpakaian baju yang dihiaskan dengan gambar-gambar
yang menyerupai daun semanggi. Biasanya hiasan ini juga lazim dipakai di daerah
msopotamia, Mesir, dan kreta. Arca lain yang ditemukan berbentuk gadis penari yang
terbuat dari perunggu.

2) Alat-alat rumah tangga dan Senjata

Penemuan dari kota Mahenjo-Daro dan Harappa menunjukkan bahwa peralatan-peralatan


rumah tangga dan alat senjata terbuat dari benda-benda logam seperti perunggu. Penemuan
ini membuktikan bahwa lembah ini telah mengenal teknik perundagian. Pengetahuan teknik
itu juga tidak diketahui oleh orang banyak. Oleh karena itu, dari sinilah munculnya system
perekonomian yang dikenal dengan jual beli yaitu tukar menukar barang.

Peradaban Kuno Hal 8


2. Peradaban Lembah Sungai Gangga

a. Pusat peradaban
Pusat peradaban Lembah Sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan
Pegunungan Windya-Kedna. Sungai itu bermata air di pegunungan Himalaya dan mengalir
ke kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares, memalui wilayah
Bangladesh dan bermuara di teluk Benggala.
Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Arya yang termasuk
bangsa Indo-Jerman. Mereka datang dari daerah Kaukasus dan menyebar ke arah timur.
Bangsa Arya memasuki wilayah India antara tahun 200-1500 SM, melalui Celah Kaibar di
Pegunungan Hirnalaya.
Bangsa Arya adalah bangsa peternak dengan kehidupan yang terus mengembara. Setelah
berhasil mengalahkan bangsa Dravida di Lembah Sungai Indus dan menguasai daerah yang
subur, akhirnya mereka hidup menetap. Selanjutnya, mereka menduduki Lembah Sungai
Gangga dan terus mengembangkan kebudayaannya. Kebudayaan lembah sungai Gangga
merupakan campuran antara kebudayaan bangsa Arya dengan bangsa Dravida dikenal
dengan sebutan kebudayaan Hindu.

Munculnya agama Hindu


Pada dasarnya peradaban dan kehidupan Hindu telah tercantum dalam kitab suci Weda
(Weda berarti pengetahuan), juga dalam kitab Brahmana dari Upanisad. Ketiga kita itu
menjadi dasar kehidupan orang-orang Hindu.
Kitab suci Weda merupakan kumpulan dari hasil pemikiran para pendeta (Resi).
Pemikiran-pemikiran para pendeta (Resi) itu dibukukan oleh Resi Wiyasa.

Empat bagian Kitab Weda


Reg-Weda, berisi syair-syair pemujaan kepada dewa-dewa.
Sama-Weda, memuat nyanyian-nyanyian yang dipergunakan, untuk memuja dewa-dewa.
Yayur-Weda, memuat bacaan-bacaan yang diperlukan untuk keselamatan.
Atharwa-Weda, memuat ilmu sihir untuk menghilangkan marabahaya.

Keempat buku itu ditulis pada tahun 550 SM dalam bahasa sansekerta.

Peradaban Kuno Hal 9


Ajaran agama Hindu memuja banyak dewa (polytheisme). Dewa utamanya adalah Dewa
Brahma sebagai pencipta, Dewa Wisnu sebagai pemelihara (pelindung), Dewa Siwa sebagai
dewa penghancur. Di samping itu, juga dipuja dewa-dewa seperti Dewi Saraswati (dewi
kesenian), Dewi Sri (kesuburan), Dewa Baruna (dewa laut), Dewa Bayu (dewa Angin),
Dewa Agni (dewa api), dan lain-lain.
Sungai Gangga juga dianggap keramat dan suci oleh umat Hindu. Menurut kepercayaan
umat Hindu India, air sungai Gangga dapat menyucikan diri manusia dan penghapus
segala dosa. Begitu pula tulang dan abu orang mati dibuang kedalam sungai Gangga, agar
arwah orang yang meninggal dapat masuk surga.

Munculnya agama Buddha


Agama Buddha muncul ketika beberapa golongan menolak dan menentang dengan
pendapat kaum Brahmana. Golongan ini dipimpin oleh Sidharta Gautama (531 SM).
Sidharta Gautama ini adalah putra mahkota dari kerajaan Kapilawastu (Suku Sakia). Ia
termasuk kasta ksatria. Sejak kecil dia dididik dalam kemewahan istana, namun hidupnya
tidak pernah bahagia. Ia merasa menderita berada di lingkungan kemewahan dan
kegemerlapan instana. Akhirnya, Sidharta meninggalkan istana untuk mencari kebahagiaan
hidupnya. Ia terus mencari pelepasan dari samsara (penderitaan) dan setelah kurang lebih 7
tahun mengalami berbagai cobaan berat, penyesalan dan penderitaan, akhirnya ia mendapat
sinar terang di hati sanubarinya dan menjadilah Sidharta Gautama Sang Buddha yang
berarti yang disinari.

Pertama kali sang Buddha berkotbah di Taman Rusa (Benares). Agama Buddha tidak
mengakui kesucian kitab-kitab Weda dan tidak mengakui aturan pembagian kasta di dalam
masyarakat. Oleh karena itu, ajaran agama Buddha sangat menarik bagi golongan kasta
rendah. Kitab suci agama Buddha bernama Tripitaka (Tipitaka).

Peradaban Kuno Hal 10


Setelah seratus tahun Sang Buddha wafat, timbul bermacam-macam penafsiran terhadap
hakikat ajaran Sang Buddha. Akhirnya, penganut ajaran Buddha terbagi menjadi 2 aliran:

a). Buddha Hinayana

aliran Buddha ini melambangkan ajaran Sang Buddha sebagai kereta kecil yang
bermaknasifat tertutup. Penganut aliran ini hanya mengejar pembebasan bagi diri sendiri.
Pada aliran ini yang berhak menjadi Sanggha adalah para biksu dan biksuni yang berada
di Wihara.

b). Buddha Mahayana

aliran ini melambangkan ajaran Sang Buddha sebagai kereta besar yang bermakna sifat
terbuka. Penganut ini mengejar pembebasan bagi diri sendiri, tetapi juga bermisi
pembebasan bagi orang lain. Pada aliran ini setiap orang berhak menjadi Sanggha Buddha,
sejauh sanggup menjalankan ajaran dan petunjuk Sang Buddha.

Persamaan Hindu dan Buddha


Agama Hindu dan Buddha selalu berusaha untuk dapat meletakkan dasar-dasar ajaran
kebenaran dan kehidupan manusia di dunia ini. Maka tindakan yang dilakukan oleh manusia
diarahkan kepada tindakan-tindakan yang di benarkan oleh agama. Dengan demikian, jelas
tujuan kedua agama tersebut.

Agama Hindu maupun Buddha betujuan untuk menyelamatkan umat manusia dari rasa
kegelapan atau mengantarkan umat manusia untuk dapat mencapai tujuan hidupnya.

Perbedaan kedua agama


Pada agama Hindu, kehidupan masyarakat dikelompokkan menjadi 4 golongan yang
disebut dengan kasta. Kasta adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat yang diterima
secara turun-temurun. Kasta dalam agama Hindu terdiri atas:

a) Kasta Brahmana, yaitu pemuka agama atau pendeta.


b) Kasta Ksatria, yaitu pemegang pemerintahan atau raja, bangsawan.
c) Kasta Waisya, yaitu petani atau pedagang.
d) Kasta Sudra, yaitu pembantu atau pekerja kasar.

Peradaban Kuno Hal 11


Dalam agama Buddha, tidak diakui adanya kasta dan bahkan memandang kedudukan
seseorang dalam masyarakat adalah sama. Oleh karena itu, munculnya agama Buddha
menarik perhatian masyarakat dari golongan kelas bawah.

b. Pemerintahan

Perkembangan sistem pemerintahan di Lembah Sungai Gangga merupakan kelanjutanan


sistem pemerintahan masyarakat di daerah Lembah Sungai Indus. Runtuhnya Kerajaan
Maurya menjadikan keadaan kerajaan menjadi kacau dikarenakan peperangan antara
kerajaan-kerajaan kecil yang ingin berkuasa. Keadaan yang kacau, mulai aman kembali
setelah munculnya kerajaan-kerajaan baru. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain:

a) Kerajaan Gupta
Kerajaan ini didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan pusatnya di
lembah sungai Gangga. Pada kerajaan ini Hindu menjadi agama Negara.
Kerajaan Gupta mendapatkan masa keemasannya pada masa pemerintahan Raja Samudra
Gupta (cucu Raja Candragupta I). Seluruh lembah sungai Gangga dan lembah sungai Shindu
(Indus) yang berhasil dikuasainya. Ibu kota kerajaan ini di kota Ayodhia. Sikap raja ini keras
dan kejam serta tidak mengenal kasih sayang kepada musuhnya. Sedangkan kepada
rakyatnya, ia dikenal sebagai raja yang murah hati, serta selalu berusaha untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup rakyatnya.
Kemudian Raja Samudra Gupta digantikan dengan anaknya Candragupta II(375-415
M). Ketika ia berkuasa, kehidupan rakyatnya makmur dan sejahtra. Banyak gedung-gedung
yang didirikan dan banyak ilmu pengetahuan yang semakin meningkat seperti tentang
pelayan yang semakin maju dan lain-lain. Oleh demikian raja ini termasuk raja terakhir yang
mengalami kemajuan pada kerajaan tersebut.
Ketika ia wafat, kerajaan itu mulai mundur. Berbagai suku bangsa asia tengah
melancarkan penyerangan ke kerajaan tersebut. Maka 2 abad, India mengalami masa
kegelapan dan baru pada abad ke-7 M tampil seorang raja yang kuat yang bernama
Harshawardana.

Peradaban Kuno Hal 12


b) Kerajaan Harsha
Ibu kota kerajaan ini adalah Kanay. Salah seorang rajanya yaitu bernama Harshawardana.
Ia adalah seorang pujangga besar.
Pada mulanya raja Harsha memeluk agama Hindu, kemudian ia memeluk agama Buddha.
Wihara dan Stupa banyak dibangunnya yang berada di tepi sungai Gangga, juga tempat-
tempat penginapan dan rumah-rumah sakit yang didirikannya.
Setelah ia berkuasa hingga abad ke-11 M tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang
berkuasa. Pada masa itu India mengalami masa kegelapan.

c. Bentuk kebudayaan lembah sungai Gangga


Kebudayaan lembah sungai Gangga erupakan suatu campuran antara kebudayaan bangsa
Arya dengan bangsa Dravida. Kebudayaan ini lebih dikenal dengan kebudayaan Hindu.
Bangsa Arya yang hidup sebagai pengembala setelah tiba di India dan bertemu dengan
bangsa Dravida yang sudah hidup dengan bercocok tanam, meninggalkan kehidupan sebagai
pengembala dan mulai menetap. Merekapun bercampur (mengadakan asimilasi) sehingga
melahirkan kebudayaan Hindu. Daerah-daerah yang diduduki oleh bangsa Indo-Arya sering
disebut dengan Arya Varta (Negeri Bangsa Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa
Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaanya kemudian dikenal
dengan kebudayaan Dravida.
(buku sejarah).

Peradaban Kuno Hal 13


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan Dan Saran


Dari teori yang telah kami sajikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Lembah sungai Indus ialah suatu kerajaan yang terletak antara pegunungan Himalaya dan
pegunungan Windya-Kedna.
b. Pada peradaban ini. Kota penduduknya sudah sangat tinggi tingkatnya yaitu adanya
selokan-selokan untuk pembuangan limbah rumah tangga dan lainnya.
c. Di peradaban ini belum munculnya agama Hindu, tetapi mereka menganut agama
Polytheisme.
d. Ketika peradaban ini hancur atau terpecah-belah, maka disatukan kembali oleh raja-raja.
Maka yang dimaksud dengan Peradaban Lembah Sungai Gangga yaitu lanjutan dari
peradaban sungai Indus.
e. Pada peradaban ini sudah sangat maju terutama ilmu pengetahuan, kesustraan dan lain-
lain.
f. Kebudayaan sungai Gangga itu berasal dari bercampurnya kebudayaan bangsa Arya
(mengembala) dengan bangsa Dravida (bercocok tanam), sehingga mereka mulai menetap
yang di sebut dengan kebudayaan Hindu.
g. Pada peradaban ini muncul 2 agama:
1) Agama Hindu
2) Agama Buddha

Peradaban Kuno Hal 14


DAFTAR PUSTAKA

http://rizqankakan.blogspot.com/2012/08/kata-pengantar-puji-syukur-kita.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Indusvalleyexcavation.jpg
http://missvenlybiebs.wordpress.com/2012/04/30/makalah-tentang-peradaban-kuno-di-
asia-india-dan-cina/
http://rama-theone.blogspot.com/2012/04/sejarah-peradaban-lembah-sungai-gangga.html

Peradaban Kuno Hal 15

Anda mungkin juga menyukai