TENTANG
PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS DAN GANGGA
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang mana telah diberikan anugerah
kepada kita semua termasuk kelompok kami ini yang telah bisa menyelesaikan makalah ynag
berjudul Peradaban lembah sungai Indus & Gangga.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari ibu sangat kami perlukan supaya kami dapat
mengubahnya dan dapat pula sebagai suatu ajaran sehingga dapat membuat makalah dengan
tepat dan benar. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih. Dan apabila ada kesalahan saya
mohon maaf. Semoga apa yang kita buat ini akan diridhai oleh Allah.
Ketua kelompok
Sekarang generasi penerus kita banyak sekali yang tidak mengenal sejarah-sejarah
tentang peradaban-peradaban dunia. Padahal itu sangat penting bagi kita terutama sebagai
ilmu pengetahuan. Tanpa kita mengenal sejarah kita akan kacau-balau karena disitu adalah
sumber ilmu kebudayaan yang berguna dan patut dipelajari. Oleh demikian, kami bertujuan
membuat makalah ini untuk menjelaskan salah satu peradaban dunia yang menceritakan
bagaimana keadaan masyarakat pada masa peradaban tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan yang dapat kita permasalahkan antara lain :
a. Dimana pusat peradaban lembah sungai Indus & Gangga?
b. Bagaimana lembah sungai Indus menatakan kotanya?
c. Kepercayaan apa yang mereka anut?
C. Tujuan
a. Pusat peradaban
Peradaban Lembah Sungai Indus diketahui melalui penemuan-penemuan arkeologi-di
Kota Harappa dan Mohenjodaro. Kota Mohenjodaro diperkirakan sebagai ibukota daerah
Lembah Sungai Indus bagian selatan dan Kota Harappa sebagai ibukota Lembah Sungai
Indus bagian utara. Mohenjodaro dan Harappa merupakan pusat peradaban bangsa India
pada masa lampau.
b. Tata Kota
Di Kota Mohenjodaro dan terdapat gedung-gedung dan rumah tinggal serta pertokoan
dibangun secara teratur dan berdiri kokoh. Gedung-gedung dan rumah tinggal dan pertokoan
itu sudah terbuat dari batu bata lumpur.
Wilayah kota dibagi atas beberapa bagian atau blok. Masing-masing bagian atau blok
berbentuk persegi panjang. Tiap-tiap blok dibagi oleh lorong-lorong yang sama dengan
lainnyaan saling berpotongan. Di tempat itulah mereka mendirikan rumah-rumah dan
gedung-gedung untuk menjalankan pemerintahan.
Lorong-lorong dan jalan-jalan dilengkapi dengan saluran air, sebagai tempat
menyalurkan air dari rumah-rumah ke sungai. Kemudian mereka menjaga saluran itu dengan
baik kebersihannya sehingga saluran tersebut dapat berfungsi dengan baik.
b. Sanitasi (kesehatan)
Masyarakat Mohenjodaro dan Harappa telah memperhatikan sanitasi (kesehatan)
lingkungannya. Teknik-teknik atau cara-cara pembangunan rumah yang telah
memperhatikan faktor-faktor kesehatan dan kebersihan lingkungan yaitu rumah mereka
sudah dilengkapi oleh jendela yang lebar dan berhubungan langsung dengan udara bebas,
sehingga pergantian udara cukup lancar. Disamping itu saluran limbah rumah tangga dan
jamban langsung dihubungkan dengan saluran bawah (umum) tanah yang menuju ke
sungai.
c. Teknologi
Masyarakat Lembah Sungai Indus sudah memiliki ilmu pengetahuan dan
teknologi, Kemampuan mereka dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya
yang ditemukan, seperti bangunan Kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung,
perhiasan emas, perak, dan berbagai macam meterai denganlukisannya yang bermutu tinggi
dan alat-alat peperangan seperti tombak, pedang, dan anak panah.
2) Ashoka
Ashoka memerintah.Kerajaan Maurya dari tahun 268-232 SM. Ashoka merupakan cucu
dari Candragupta Maurya. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Maurya mengalami masa
yang gemilang. Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasainya. Namun, setelah ia menyaksikan
korban bencana perang yang maha dahsyat di Kalingga, timbul penyesalan dan tidak lagi
melakukan peperangan.
Mula-mula Ashoka beragama Hindu, tetapi kemudian menjadi pengikut agama Buddha.
Sejak saat itu Ashoka menjadikan agama Buddha sebagai agama resmi negara. Setelah
Ashoka meninggal, kerajaan terpecah-belah menjadi kerajaan kecil. Peperangan sering
terjadi dan baru pada abad ke-4 M muncul seorang raja yang berhasil mempersatukan
kerajaan yang terpecah belah itu. Maka berdirilah Kerajaan Gupta dengan Candragupta
I sebagai rajanya.
f. Peninggalan kebudayaan
Dari hasil penggalian di kota Harappa ditemukan beberapa arca yang masih sempurna
bentuknya dan dua buah Torso (arca yang telah hilang kepalanya). Salah satu Torso mula-
mula bertangan empat dan berkepala tiga. Berdiri di atas kaki kanan dengan kiri terangkat.
(Patung ini mirip dengan patung Siwa Nataraya dari zaman kesenian Cola, India Selatan).
1) Arca
Di kota Mohenjo-Daro ditemukan arca seseorang pendeta berjanggut. Arca ini memakai
pita yang melingkari kepalanya dan berpakaian baju yang dihiaskan dengan gambar-gambar
yang menyerupai daun semanggi. Biasanya hiasan ini juga lazim dipakai di daerah
msopotamia, Mesir, dan kreta. Arca lain yang ditemukan berbentuk gadis penari yang
terbuat dari perunggu.
a. Pusat peradaban
Pusat peradaban Lembah Sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan
Pegunungan Windya-Kedna. Sungai itu bermata air di pegunungan Himalaya dan mengalir
ke kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares, memalui wilayah
Bangladesh dan bermuara di teluk Benggala.
Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Arya yang termasuk
bangsa Indo-Jerman. Mereka datang dari daerah Kaukasus dan menyebar ke arah timur.
Bangsa Arya memasuki wilayah India antara tahun 200-1500 SM, melalui Celah Kaibar di
Pegunungan Hirnalaya.
Bangsa Arya adalah bangsa peternak dengan kehidupan yang terus mengembara. Setelah
berhasil mengalahkan bangsa Dravida di Lembah Sungai Indus dan menguasai daerah yang
subur, akhirnya mereka hidup menetap. Selanjutnya, mereka menduduki Lembah Sungai
Gangga dan terus mengembangkan kebudayaannya. Kebudayaan lembah sungai Gangga
merupakan campuran antara kebudayaan bangsa Arya dengan bangsa Dravida dikenal
dengan sebutan kebudayaan Hindu.
Keempat buku itu ditulis pada tahun 550 SM dalam bahasa sansekerta.
Pertama kali sang Buddha berkotbah di Taman Rusa (Benares). Agama Buddha tidak
mengakui kesucian kitab-kitab Weda dan tidak mengakui aturan pembagian kasta di dalam
masyarakat. Oleh karena itu, ajaran agama Buddha sangat menarik bagi golongan kasta
rendah. Kitab suci agama Buddha bernama Tripitaka (Tipitaka).
aliran Buddha ini melambangkan ajaran Sang Buddha sebagai kereta kecil yang
bermaknasifat tertutup. Penganut aliran ini hanya mengejar pembebasan bagi diri sendiri.
Pada aliran ini yang berhak menjadi Sanggha adalah para biksu dan biksuni yang berada
di Wihara.
aliran ini melambangkan ajaran Sang Buddha sebagai kereta besar yang bermakna sifat
terbuka. Penganut ini mengejar pembebasan bagi diri sendiri, tetapi juga bermisi
pembebasan bagi orang lain. Pada aliran ini setiap orang berhak menjadi Sanggha Buddha,
sejauh sanggup menjalankan ajaran dan petunjuk Sang Buddha.
Agama Hindu maupun Buddha betujuan untuk menyelamatkan umat manusia dari rasa
kegelapan atau mengantarkan umat manusia untuk dapat mencapai tujuan hidupnya.
b. Pemerintahan
a) Kerajaan Gupta
Kerajaan ini didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan pusatnya di
lembah sungai Gangga. Pada kerajaan ini Hindu menjadi agama Negara.
Kerajaan Gupta mendapatkan masa keemasannya pada masa pemerintahan Raja Samudra
Gupta (cucu Raja Candragupta I). Seluruh lembah sungai Gangga dan lembah sungai Shindu
(Indus) yang berhasil dikuasainya. Ibu kota kerajaan ini di kota Ayodhia. Sikap raja ini keras
dan kejam serta tidak mengenal kasih sayang kepada musuhnya. Sedangkan kepada
rakyatnya, ia dikenal sebagai raja yang murah hati, serta selalu berusaha untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup rakyatnya.
Kemudian Raja Samudra Gupta digantikan dengan anaknya Candragupta II(375-415
M). Ketika ia berkuasa, kehidupan rakyatnya makmur dan sejahtra. Banyak gedung-gedung
yang didirikan dan banyak ilmu pengetahuan yang semakin meningkat seperti tentang
pelayan yang semakin maju dan lain-lain. Oleh demikian raja ini termasuk raja terakhir yang
mengalami kemajuan pada kerajaan tersebut.
Ketika ia wafat, kerajaan itu mulai mundur. Berbagai suku bangsa asia tengah
melancarkan penyerangan ke kerajaan tersebut. Maka 2 abad, India mengalami masa
kegelapan dan baru pada abad ke-7 M tampil seorang raja yang kuat yang bernama
Harshawardana.
http://rizqankakan.blogspot.com/2012/08/kata-pengantar-puji-syukur-kita.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Indusvalleyexcavation.jpg
http://missvenlybiebs.wordpress.com/2012/04/30/makalah-tentang-peradaban-kuno-di-
asia-india-dan-cina/
http://rama-theone.blogspot.com/2012/04/sejarah-peradaban-lembah-sungai-gangga.html