. .
•
LONTARAK BUGIS
TIDAl< DIPERDAGANGANKAN UNTUK UMUM
LONTARAK BUGIS
. Muhammad Sikki
Nt. ldH I ~, 1: (! ~
111. I Q --!" ,_ q£"
Tt.. a c:? •r '
KATA PENGANTAR
iii
Muhammad Sikki, sedangkan penyuntingannya oleh Dra. Lustantini
Septiningsih.
r '· · 01 liZ r , ' . •- ;r 't · ,.• \;. , , , \• .~ .;,
IV
' .'
PRAKATA
v
berharga. Untuk merekaitu, sepatutnyalah disampaikan ucapan terima kasih.
Kalau ada yang boleh diutamakan, ucapan terima kasih yahg khusus
ingin ditujukan kepada Drs. Muhammad Salim dan Nyonya Ridwan yang
telah rela menyerahkan naskah Lontara Bugis milik pribadinya untuk
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Mudah-mudahan naskah terjemahan Lontara Bugis ini memberikan
manfaat sebagaimana yang diharapkan.
Penyusun,
Muhammad Sikki
VI
DAFTARISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..... ..... ...... ....... ........ .. ........... ...... ..................... 111
Pendahuluan .... ........ .... ... .. .. ...... ... .. .... ... .... .. ..... .. ...... ..... .. .. ..... .... ...... 1
I. Pau-Paunna Budi Setihara ......... ............. ........ ..... .. .... .. ....... ....... 10
II. Sureh-Sureh .... .... ....... ... ... ........... ....... .. .. .... ....... ... ....... ... .... .... .. . 88
III. Puang Rimanggalatung .... .. .. .. ......................... ... ... .... .... .... ......... 136
IV. Pau-Paunna Meompalo .... ... ........ ............... ........ ... .. .. .... ... .... ...... 172
VII
PENDAHULUAN
2. Surek-surek
Judu1 aslinya "Surek-surek" ialah "Lontara dan Surek-surek", yaitu
beberapa naskah yang dikumpulkan disalin ulang oleh Muh. Salim, BA,
Kantor Pembinaan Kebudayaan Kabupaten Sidenrong Rappang, 1975.
Naskah yang sudah terkumpul itu terdiri atas (1) "Lontara-Lotowa",
(2) "Lontarakna Labadulla", (3) "Lontarakna Sai1e", (4) "Surek-surekna La
Nohong", (5) "Surek-surekna Ambo wellang", (6) "Surek-surekna kantoro
Kabudayaan".
lsi naskah tersebut terdiri atas 43 pasal. Salah satu di antaranya, yaitu
Pasal 16 : "Makkaso1ang e ri Arung Mangkauk e enrenge To Mabbicara e",
dimuat dalam naskah terjemahan ini.
3. Puang Rimagga1atung
Naskah "Puang Rimaggalatung" ditemukan pada koleksi naskah Kantor
pembinaan kebudayaan Kabupaten Sidenreng Rappang. Isinya merupakan
kumpu1an buah pikian seorang cendekiawan Bugis yang bemama La
Tandamparen puang ri Maggalatung. Ia dapat disejajark:an dengan filosuf
daerah Sulawesi Selatan lainnya, seperti Nene Allomo yang berasal dari
Sidenreng Rappang, Maccae ri Luwu yang berasal dari Luwu, Kajao
Laliddong yang berasal dari Bone, Boto Lempangang yang berasal dari
Gowa. dan Arubbila yang berasal dari Sidenreng.
Riwayat hidup Puang Rimaggalatung secara singkat adalah sebagai
berikut.
Asal Keturunan
La Tandampare Puangri Maggalatung adalah anak tunggal dari La
tompiwanua (menurut kronik Wajo). Ia adalah keturunan dari Kaisar (Batara)
dari Kerajaan Cobatabi. Ibunya adalah we Tenri Lai anak Arung Palakka
dari Bone.
Masa Mudanya
La Tandampare lahir dan dibesarkan di lingkungan istana Arung
palakka. Karena ia sangat dimanjakan dan mungkin karena calon pengganti
Arung Palakka, ia terkenal sangat nakal dan suka berbuat keonaran.
Kegemarannya ialah berkelahi dan mengganggu masyarakat di Palakka.
4
4. Pau-paunna Meompalo
Naskah "Pau-paunna Meompalo" ditemukan pada koleksi naskah Muh.
Salim, BA. Menurut tern a dan fungsinya, "Pau-paunna Meompalo" sebagai
satu karya sastra ciapat dimasukkan dalam golongan sastra sejarah. Menu rut
Darusuprata (Bahasa dan Sastra. Tahun II No.5, 1976) ciri-ciri sastra sejarah
adalah sebagai berikut. Unsur-unsur sastra yang mengandung m itologi dalam
jalinan geneologi atau silsilah yang dihubungkan dengan dewa-dewa,
bidadari-bidadari, tokoh-tokoh wayang, dan nabi-nabi berselang-seling
dengan legenda yang bertalian dengan pola dasar alam pikiran pokok
kehidupan yang cukup kuno yang mengandung unsur-unsur tanah, api, dan
udara.
"Pau-paunna Meompalo" atau "Hikayat Meompalo" sangat populer
dikalangan orang~orang. Naskah itu disebut "Meompalo Bolong ede" . atau
"Meompa/o Karel/ae" .
Menurut artinya, meompalo ialah kucing jantan yang wama bulunya
sekurang-k."Urangnya mempunyai kombinasi tiga warna. Apabila warna hi tam
yang menonjol. ia disebut Meompalo Bolongede. Kalau wama kekuning-
kuningan yang menonjol, ia disebut Meompalo Karellae.
Walaupun hikayat itu berjudul "Pau-paunna Meompalo" peranan
Meompalo di sini hanyalah sebagai pengawal Sangiasserri atau Sang Hiang
Sri. Jadi, Sangiansserrilah yang berperanan sebagai pelaku protagonis.
Meompalo dan Sangiasserri adalah titi.san dewa. Pada mulanya
6
berpedoman pada pengertian secara umum itu, pengertian kata demi kata
serta larik demi larik dapat ditafsirkan.
Perlu dijelaskan pula bahwa arti atau maksud yang terkandung pada
suatu e/ong tidak sempit, tidak terikat pada satu segi saja, tetapi terbuka
berbagai kemungkinan untuk penafsirannya. Penafsiran itu dapat saja
berbeda-beda pada setiap pribadi, tergantung pada suasana, waktu, dan
tempat yang melatarbelakangi tercetusnya sebuah elong. Sebagai contoh.
suatu elong pada suatu saat dianggap sebagai pencerminan kehidupan
keluarga seseorang, tetapi di tempat lain penerapan elong itu dianggap
sebagai elong masyarakat.
C. Proses Penerjemahan
Pada naskah terjemahan ini, proses penerjemahan berlangsung sebagai
berikut.
10
II
appetuana.
Seperti finnan Allah taala didalam Kuaemutosia makkedanna Alia
Quran. taala ri laleng Koreng.
Tuulijullaila finnahaari wa Tuuliju/laila finnahaari
tuulijunnahaara fillaili. watuulijunnahaara fillaili.
Artinya, adapun malam itu keluar Bettuanna iatu wenni e massu i ri
dari siang dan siang itu keluar dari esso e, esso e masu i ri wenni e.
mal am.
Begitulah juga kebaikan dan Makkotoni tu deceng e na jak e.
kejahatan.
Apabila malam telah berlindung, Na rekko mallinruni wenni e
siang (hari) pun terbitlah. ompotonisia esso wee.
Terbukalah semua pikiran dan Tattimpak manettoni innna wa e
mata (penglihatan). enrenge ma e.
Sempumakanlah terangnya Na sokkukna tajnna pakkita e ri
penglihatan kepada semua yang sininna naira e.
dilihatnya.
Semuanya melakukan yang Pada napogaukni nyamekki-
menyenangkan hati. ninnawa e
Ramailah pennainan yang baik Marowani accule-culeng
serta mulia dipandang orang. madeceng e enrenge malebbi e
naita tau.
Semua kaum keluarga dan Enrenge sininna wija-wijanna
sahabatnya berkumpul enrenge sellaona, medepu-
menyenangkan hati. reppungeng manyamek kininnawa.
Hanyalah orang yang jahat dan Sangadinnasia to majakgauk e
orang bodoh yang tidak merasa enrenge to bonngiJ e tepporio i,
senang.
Ia senantiasa berusaha manennungon muasia maelo e
melaksanakan keinginannya untuk paddupai ri nawa-nawanna e,
berbuat jahat serta aniaya. pegaukjak enrenge ceko.
16
Engkau kira, dunia ini akan sdalu Muasengi sini makuannani lino.
demiki an.
ltulah yang clinamakan tabu yang lana ritu riaseng sapa, enrenge
hesar. pemmali maraja.
Walaupun cngkau menyukainya. Maunni pekkomemta muelorinna.
Satu lagi. orang yanb buruk Seuaro paimeng, iatu to majak nawa-
pikiran walaupun ia baik, sama nmva e, mawzi madeceng nzenna,
juga iharatnya kucing dengan ikan. kotonisatu alm·apanna meong e na
hale.
27
l) Arung Mangkauk: raja yang berdaulat; gelar khusus bagi raja Bone.
2) to mabbicara: penguasa.
3) adek : adat-istiadat; tata-krama; ketentuan; kebiasaan; dewan
pemerintahan.
88
89
Hal yang lima macam ini tidak lana e gau ewe lima e uangenna
boleh kamu pabbicara l) dan temmakkulle mubicara iko
pemangku adat membicarakannya. pabbicara e, enrenge pakkatenni
adek e ia man eng.
Mintalah persetujuan raja baru Ellaungisa elo ri datu e muinappa
kamu membicarakannya. bicara i.
Pertama, anak bangsawan. Seuani, anak arung e.
Kedua, hamba yang diberi Maduanna, ata menyameng e.
kebebasan.
Ketiga, hamba yang baru Matellunna, ata nappa tau
dimerdekakan. tongeng e.
Keempat, orang-orang dalam Maeppana, ata ribolanna.
istana.
Kelima, hamba yang menebus Malimanna, ata melli eng i alena.
dirinya.
Kecuali negeri yang membelinya Sangadinna wanua e me IIi wi ri
dari raja, baru dapat dicampuri datu e, makkullemua nabicara
oleh adek. adek.
Karena dua keburukannya kalau Apa dua i jakna nakko ribicarai
dibicarakan tanpa persetujuan na tania elona datu e.
adat.
Pertama, kalau raja tidak Seuani, nakko napotea i datu e.
menyetujuinya.
Kedua, kalau ia tidak mau Maduanna, nakko tea i ribicara.
dibicarakan.
Ia mengatakan bahwa saya tidak lasa napoada makkeda e deksa
mau diurus oleh adek karena umaelo nabicara adek apa deksa
mereka tidak mempunyai hak atas appunnang ri aleku.
diri saya.
KanlU adek, kalau rakyat sudah lko adek e nakko engkani maddep-
berkumpul, san1paikanlah kepada pungeng ianamupallebbangiangi
mereka bahwa jujurlah kalian. tau tebbek e makkeda e malempu-
ko mennang.
Jagalah perbuatan dan kata- Atutui wi gaukmu enrenge ada-
katamu. adammu.
Hanya dari perbuatan dan kata- Apa kumui tu ri pangkaukeng e
kata munculnya kebaikan dan enrenge ri ada-ada e mempo
kejahatan. deceng e enrenge jak e.
Mulut itu tinggal di atas, tetapi Apa iatu timu e monro ri wawo i,
sering terjerumus. nae macoa ritallopori.
113
2) anak cerak : putera/puteri raja yang lahir dari ibu yang bukan
bangsawan.
123
dan nanti pada hari yang lain baru saramu, naesso laingpa
kanm bawa, jika ada sesuatu yang mutiwirengi nakko engka aga-aga
ingin kamu berikan kepadanya. mele mutiwirengi.
Itu pulalah yang menjadi tanda ke- Tanra maupektoi wanua e nakko
beruntungan negeri jik.a ada engka pabbicara makkua ero
pabbicara yang demikian pangkaukenna.
kelakuannya.
I'
III. PUANG RIMANGGALATUNG
136
137
Jika tidak baik, janganlah kau la- Na rekko engkai majak, ajasia
kukan karena kejahatannya akan mupogauk i, nrewek i matti jakna
kembali kepadamu. riko.
Berkata Puang Rimaggalatung Makkeda i Puang Rimaggalatung
kepada To Madualeng dan To ri To Madualeng sibawa ri To
Nampe. Nampe.
Selama aku diangkat Arung Matoa Angkakku na ala Arung M atoa to
oleh orang-orang Wajo, hanya Wajo e, wekka eppa muak rettek
empat kali aku menetapkan bicara.
hukum.
Dan itulah yang dituruti, satu kali Na ia rio/a, siseng i urettekeng
aku menetapkan hukum bicaranna pallaonruma e, bicara
perpertanian, "hukum mappassena asenna.
mempersatukan" namanya.
Satu kali aku menetapkan hukum Sisengi urettekeng bicaranna
bagi nelayan, penyadap nira, pakkaja e, passari e, bicara
"hukum memawas diri" namanya. watakkale asenna.
Satu kali aku menetapkan hukum · Sisengi urettekeng bicaranna
bagi pedagang, "hukum kejujuran" pabbaluk e, bicara lempuk asenna.
namanya.
Satu kali aku menetapkan hukum Sisengi urettekeng bicaranna to
bagi orang banyak, "hukum maega e, bicara tongeng tellu
kebenaran tiga dimensi" namanya. asenna.
Kata Puang Rimanggalatung, yang Makkeda i Puang Rimaggalatung,
dapat diwarisi dan diwariskan di iamai rimana ripammanarng ri
Wajo, addanrengeng yang tiga. wajo, Addanrengeng e ia tellu.
Abbate lompong yang tiga. Abbate Lompong e ia te/lu.
Akkarungeng mabbicara. Abbate Akkarungeng Mabbicara e, Abbate
caddi keseluruhannya. caddi e ia maneng.
Kata Puang Rimaggalatung. Makkeda i Puang Rimaggalatung.
Yang membawa akibat buruk di Na ia mpawa e jak ri
bidang pertanian ialah gara-gara loanrumang e, gaukna A rung e
139
tandanya ada hamba raja yang ongka ritu ata Arung Mattarasu ri
memaki-maki di jalanan atau di pallawangeng e, iarega ri pasak e
pasar dan tidak dimarahi atau tenriacaireng, tenriampareang ri
dilarang oleh raja. puanna.
Jika babi yang merusak padi, tan- Na rekko bawi makkanro ri ase,
danya raja berbuat sewenang- elonami Arung e kua ri pabbanua
wenang kepada rakyat dan tidak e natea ripakaingek. Maduanna na
mau diperingatkan. Kedua apabila rekko manro pettang i
petani makan dalam keadaan pallaonruma e.
gelap.
Jika tiba masanya padi berbuah Na ia rekko napikni tikkeng lisek
lalu tidak kunjung berisi, tanda- ase we na dek na/lisek, bicara
nya ada perkara yang sudah pura ritu tenri pallisek.
diputusskan, tetapi tidak
diberlakukan.
Jika buah padi tidak mau keluar, Na ia na rekko tea i lessu buana
tandanya raja mendendam kepada ase we Arung e ritu mattampuk-
rakyatnya. Kedua, apabila tampukengi pabbapabbanuanna.
pabbicara naik pitam waktu Maduanna na rekko engka
memutuskan perkara seseorang. Pabbicara macai na rekko
napettui wi bicaranna tau we.
Jika butir padi yang berisi hanya Na ia na rekko maisi cappak i ase
bagian ujungnya, tetapi hampa we, makapa panna, madeceng lila
bagian pangkalnya, tandanya ina majak rupa Pabbicara e.
pabbicara manis di mulut, tetapi
tindakannya jahat.
Jika butir padi yang berisi hanya Na rekko maisi wi panna ase we
bagian pangkalnya, tetapi hampa na makapa cappakna, maja ada-
bagian ujungnya. tandanya ada i Pabbicara e madeceng
pabbicara jahat di mulut, tetapi tampuk ati.
hatinya baik.
Jika padi berselang-seling yang Na rekko siollek i ase we maisek e
han1pa dengan yang bernas, makapa e, bicara ri saliweng
tandanya peraturan dari daerah mpanua ritu ripauttama ri wanua
142
kara itu harus ditunda, lalu engkau maelo ripatinawu mulao mudio
mandi dan mensucikan diri muappepaccing mupake bau-
kemudian memakai wangi- bauang.
wangian.
Kanm berbaring seorang diri dan Muleu ri ale-ale muappeangi ri
serahkanlah kepada Tuhan dewata e iaro pangewanna to dua
sengketa kedua orang itu. e.
Jangan berhenti mengingat dan Aja mupaja marengerrang sibawa
memikirkan penuturan kedua mannawa-nawa ri tutunna ro tau
orang itu. dua e.
Pertimbangkanlah keduanya, dan Pasitimbang-timbangi, na rekko
apabila engkau sudah bangun motoktw rekko ele i iaiannani
pada pagi hari, apa sja yang nawerekko dewata e, iani
diilhamkan Thhan kepadamu, murettekengi.
itulah yang engkau ambil sebagai
keputusan.
Keputusan itulah yang Tuhan Pattarona tu dewata e.
inginkan.
Apabila empat faktor utama pada Na rekko marettek eppa i urekna
perkara dapat diselesaikan, hasil bicara e, sawe i ase we, sawetoi
padi akan berlipat ganda, binatang olokkolok e ri /a/eng mpanua.
temak pun akan berkembang biak
di dalam negeri.
Pergaulan masyarakat pun akan Maroatoni lawangeng e.
menjadi ramai.
Apabila faktor utama dalam Na rekko dek narettek urekna
perkara tidak putus lalu terus bicara e na ripurang, tea i lao
diselesaikan, Sang Hiang Sri tidak pole isekna Sangiang Serri e.
akan memberikan hasil.
Kerbau banyak yang mati. Makkamate-mateang i tedong e.
Jika sengaja mengambil keputusan Na rekko riattungkai wi pasalai
yang salah dalan1 menyelesaikan rettek bicara e, mal/ari wi tikka e,
perkara, kemarau akan menjadi nanrei api wanua e, to manang i
147
Yaitu hakim yang pilih kasih, yang lana ritu pabbicara makkalepek,
seharusnya dipersalahkan, tetapi olo e sa/a natongengeng i.
dibenarkannya.
Ia dipengaruhi sifat aimya. Sipak uwaena ritu kedo. Na ia
Airitu bersifat pandai dan teliti,
uwae macea namaniniksa, ia kia
tetapi tidak tegas, di mana yang
do gettenna iani malloppo-loppo,
kerendahan, di mana yang hina, ke
matuna-tuna iani naccoloki.
sanalah ia mengalir.
Keempat, ia mempertimbangkan Maeppana natanngak i wali-wali
kedua belah pihak berdasarkan urekna bicara e eppa e nappenisik
pada empat faktor utama dari i ia maneng naonro i massappa
sesuatu perkara, itulah yang naellau i ri dewata seuwa e,
diteliti satu demi satu sebagai tenriaboo tenriatau,·tenriolo
sumber bahan dan memohonkan tenrimunri, tenriawa tenriasek,
kepada Tuhan Yang Maha Esa agar teccukuk tecconga.
ia tidak berpihak di kiri atau di
kanan tidak di depan atau di
belakang, tidak di atas atau di
bawah, tidak memandang yang di
bawah atau memandang yang di
atas, tidak satu pun yang akan
diambil selain yang dibenarkan
oleh hati nuraninya sendiri, yang
benar akan dicari kebenarannya,
yang salah akan dicari
kesalahannya.
Setelah dilihat keduanya, Engkana naita ia dua, napampa-
diserahkan kebenarannya kepada ekni atongengenna tongeng e,
yang benar dan diserahkan pula nawereng tono asalanna sa La e.
kesalahan kepada yang salah.
159
172
173
*To Barek-Barek e :
179
245
246
penggantimu.
-- - ~ i ~ -a u.)
'U S .H PE at
PENGEMSAR
DArARTUU
DAI l(.E
PERPUSTAKAAN
PUSAT BAHASA
•
.