MANHAJ HARAKI 1
BAGIAN 1
PERIODE PERTAMA
BERDAKWAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI DAN MERAHASIAKAN STRUKTUR
ORGANISASI
Dakwah secara sembunyi
Fondasi pertama bagi dakwah ini adalah khadijah ra. (istri rasulullah) pertama kali
beriman, Abu Bakar ash Shiddiq (teman akrab), Ali bin Abi Thalib (keponakan), Zaid bin
Haritsah (mantan budak beliau), Utsman Bin Affan, Zubair Bin Awwan, Abdulrahman Bin
Auf, Sa’ad Bin Abi Waqqash, Thallah Bin Ubaidillah.
Berdakwah melalui intelektualitas da’I dan status sosialnya
Status sosial secara alami memiliki hubungan erat dengan manusia yang menyebabkan
intensitas pengaruh mereka di masyarakat.Contohnya abu bakar ash shiddiq yang secara
nasab berasal dari bani taim yang turunan paling lemah namun karna memiliki akhlak
yang mulia, pengetahuan yang tangguh, pekerjaan dan status soaial yang baik
menyebabkan dakwahnya mudah diterima.
Da’wah secara umun
Dakwah rasuluullah adalah untuk semua golongan .ada sekitar 60 sahabat generasi
pertama bersal dari semua lapisan masyarakat Mekkah yang masuk islam.
Peranan wanita dalam periode sirriyah
Terlihat baik sebagai istri, anak, saudara, mupun ibu yang mendampingi kaum lelaki.
Shalat
Menurut riwayat yang kuat, tidak ada satupun periode dakwah kaum muslimin yang sepi
dari pelaksanaan shalat.
Pengetahuan orang qurays tentang dakwah
Orang quraisy belum memberikan perhatian khusus bagi dakwah ini.Setiap orang berhak
menyembah Allah, selama agama tersebut hanya berupa aqidah di hati dan ibadahtidak
mencampuri urusan kehidupan.
Hidup berdampingan antara kaum muslimin dan orang lain
Prinsip yang dianut pada periode ini tidak boleh menampakkan ketidaksetujuan, kecuali
dalam keadaan terpaksa sekali.Tanzhim dan Fikrah harus dirahasiakan sepenuhnya.
Memfokuskan pada pembinaan aqidah
Hanya aqidah yang mampu menunjukkan keteguhan jiwa diatas kebenaran dab
pengorbanan di jalanNya.
0. Berdakwah secara terang-terangan setelah terbentuk kader inti yang kuat
Ada 60 kader inti sahabat rasulullah yang tidak dapat dimusnahkan. Mereka inilah yang
memikul beban dakwah islam di muka bumu ini dan bertanggung jawab melakukan
konfrontasi terbesar melawan musuh-musuh islam.
PERIODE 2
BERDAKWAH SECARA TERANG-TERANGAN
1. Dakwah Kepada Keluarga Dekat
Pada periode dakwah siriyyah (sembunyi-sembunyi) terdapat di rumah nabi
yaitu keluarga dan kerabat terdekat nabi. Setelah beralih ke periode jahriyyah
maka mau tidak mau harus berdakwah kepada keluarga dekat yaitu bani hasyim
dan bani muthallib. Abu thallib memilih untuk melindungi dakwah rasullulah
sampai puncak penghabisan meskipun abu thallib sendiri tidak mau masuk
islam, berbeda dengan abu lahab yang selalu mengecam dakwah beliau.
Perintah dakwah secara terang-terangan ini dibarengi dengan perintah bersabar
dan berlapang dada terhadap kaum musyrikin yang menentang.
2. Berpaling dari kaum musyrikin
Sikap dakwah terhadap kaum musyrikin adalah menghindari gangguan mereka.
Di sisi lain dakwah harus tetap berjalan, tidak boleh mengadakan perlawanan
dan balasan kepada kaum musyrikin yang mengganggu dan menyiksa kaum
muslimin.
2 pemikiran berpaling dari kaum musyrikin adalah:
· Dakwah menjlaskan rambu-rambunya tanpa menimbulkan kemarahan
para musuhnya
· Tidak membalas ganggun materi maknawi yang mereka lancarkan untuk
menghina islam dan kaum muslimin.
3. Rambu-rambu dakwah baru
Garis besar agama ini adalah iman kepada Allah Yang Maha Esa, Rasulullah saw,
hari akhir.
Di masa sekarang umat telah mengganti agama dengan nasionalisme. Yang
menganggap semua agama sama yang berarti pemurtatan agama secara total,
menolak ajaran iman kepada Allah demi kesatuan pemikiran dengan orang
atheis komunis di muka bumi. Kedua panji tersebut berarti penghapusan islam,
al-Qur’an, dan misi Rasulullah saw.
4. Dakwah secara umum
Dilaksanakan sejak Rasulullah mengumumkan universalitas dakwah.Ia adalah
risalah bagi seluruh umat manusia di alam semesta.
Ada 2 masalah yang menjadi ancaman rakyat jahiliyan mekkah :
· Kalimat laa ilaaha illallah yang merarti pertentangan dengan ideology
masyarakat jahiliyah secara total.
· Masalah risalah, mengenai persamaan asal manusia, yang bertentangan
diametral dengan nilai-nilai masyarakat jahiliyah.
5. Sirriyatu at Tanzhim
Dilakukan pemilihan markas pertemuan antara junud dan qiyadah tanpa
diketahui oleh aparat intellijent musuh. Sehingga dipilihlah markas al arqam,
dengan alas an:
· Al-Arqam tidak diketahui keislamanya sehingga kaum kafir quraisy tidak
terfikirkan bahwa pertemuan Rasulullah dan para sahabat berlangsung di
rumahnya.
· Al-Arqam bin Abil Arqam berasal dari bani makhzum yang diketahui besar
permusuhannya dengan bani hasyim.
· Al-Arqam saat masuk islam masih sangat muda (berusia 16 tahun),
sehingga kaum kafir mengira pertemuan tersebut berada di rumah para
sahabat yang sudah cukup usia.
6. Al-Qur’an sumber penerimaan
Generasi ini tidak menerima pelajaran selain dari wahyu Al-Qur’an dan hadits
dari Rasulullah saw, namun mampu merontokkan nilai-nilai jahiliyah, ideology
dan kotoran dalam hati mereka diganti dengan nilai-nilai baru yang datang dari
Allah penguasa alam semesta. Seluruh pengetahuan tentang fiqih, hadits, tafsir,
sejarah.Penyampaian melalui ayat-ayat al Qur’an (sebagai titik tolak).
Sebelumnya generasi ini ummi (tidak mengenal tulisan) dan tidak pernah
menerima ilmu-ilmu sekuler (tsaqafah basyariyah). Ia jauh dari filsafat yunani,
romawi, dan Persia.
7. Pertemuan rutin dan kontinyu
Pertemuan rutin antara para qiyadah dan jundi akan memperkuat tekad mereka
dalam melanjutkan perjalanan dakwah.
8. Shalat secara sembunyi di berbagai lorong
Pada waktu itu mereka baru diwajibkan salat dhuha dan ashar yang masing-
masing 2 rakaat.Shalat pagi terkadang dilaksanakan para sahabat sebelum
banyak mata yang melihatnya.Apabila dating waktu ashar mereka berpencar di
lorong-lorong sendiri-sendiri maupun berdua-dua.
9. Menekankan aspek spiritual
Lebih menekankan pada ibadah, ketaatn, dan amalan-amalan sunnah. Qiyamul
lail diwajibkan pada permulaan ini sebagai tarbiyah iman, mendekatkan diri
pada Allah, sarana untuk dzikrullah, tabattul, dan tawakkal kepadaNYA.Perlu
dibarengi juga dengan simpanan hafalan al Qur’an.Manhajul bina’ dapat dilihat
pada surah al-Muzzammil.
10. Membela diri dalam keadaan darurat
Kaum muslimin yang menolak permusuhan dan gangguan kaum musyrikin dan
musuh maka tidaklah mengapa menghindari gangguannya terutama gangguan
bersifat fisik.Namun pembelaan diri ini tidak boleh bergeser menjadi balas
dendam, permusuhan, dan agitasi.
11. Sabar menanggung siksaan dan penindasan di jalan Allah
Setiap kabilah telah melancarkan berbagai penyiksaan terhadap putra-putra dan
budak-budak mereka untuk memalingkan mereka dari jalan Allah.
12. Orang yang lemah boleh menampakkan kemurtadan
Akibat dahsyatnya penyiksaan yang dialami Ammar bin Yasir akhirnya
menyetujui mereka dalam keadaan terpaksa, kemudian ia dating kepada
rasulullah saw. Meminta maaf seraya menangis. Namun Nabi saw menangkanya,
bahwa tidak mengapa orang lemah dalam keadaan terpaksa menyetujui orang
kafir dalam keadaan sangat terdesak.
13. Usaha menyelamatkan orang-orang dengan sarana yang memungkinkan
Usaha pertama adalah pembasan para budak.Yang bertanggungjawab dengan hal
ini adalah abu bakar ash Shiddiq.Agama menjadikan para pemeluknya dalam
satu anggota.Apabila salah atu anggotanya sakit maka semua ikut merasakannya.
14. Jalan kedua untuk melindungi adalah dengan jalan hijrah
Kaum muslimin dan sahabat rasul hijrah ke Habasyah (Ethiopia) karena takut
fitnah dan menuju ridha Allah dengan membawa agama mereka.
15. Mencari tempat yang aman bagi dakwah dan basis baru sebagai titik tolak
pergerakan
Inilah sasaran hijrah ke Habasyah selain perlindungan dakwah dan para
jundinya jua sebagai suatu basis melindungi aqidah, menjamin kebebasannya,
dan mencairkan kebekuan yang telah tejadi di Mekkah.
16. Memanfaatkan undang-undang kaum musyrik (UU perlindungan & jaminan
keamanan)
Masyarakat jahiliyah sangat melindungi UU pihak yang kuat melindungi pihak
yang lemah.Seperti dilakukan oleh paman rasulullah yaitu Abu Thalib terhadap
perjuangan dakwah beliau dalam menghadapi serangan kaum kafir Quraisy.Juga
ibnu Daghnah dalam melindungi dakwah Abu Bakar, namun akhirnya Abu bakar
memilih mengembalikan perlindungan beliau karena dipaksa untuk membatasi
ibadah. Langkah utama manhaj ini adalah membantu gerakan islam dalam
menghadapi masyarakat yang ada dan membukakan berbagai pintu dakwah di
jalan Allah.
17. Usaha-usaha negative yang dilakukan musuh dalam menghadapi dakwah
Diantaranya adalah:
· Menghina, melecehkan, mendustakan, dan mentertawakan agar
mengalahkan kaum muslimin dan mengalahkan kekuatan moralnya.
· Merusak ajaran islam dengan menyebarkan gambaran palsu dan
menimbulkan keraguan, agar masyarakat awam tidak dapat lagi menerima
dakwahnya.
· Mempertentangkan al Qur’an dengan kisah-kisah orang terdahulu dan
menyibukkan manusia dengan dongeng-dongeng itu.
· Berbagai perundingan tawar menawar untuk mempertemukan islam
dengan jahiliyah di persimpangan jalan.
Kaum muslimin sekarang perlu waspada dengan berbagai terror yang
dilancarkan para musuh islam melalui berbagai media massa.
18. Usaha-usaha negative dalam peperangan, upaya pembunuhan para qiyadah
(pemimpin)
Rasulullah saw. Menghadapi 4 kali usaha pembunuhan:
· Tuntutan secara terang-terangan yang dilancarkan kepada Abu Thalib.
· Upaya pembunuhan oleh abu jahal bin hisyam
· Usaha pembunuhan yang dilakukan para taghut Quraisy.
· Usaha pembunuhan yang dilaksanakan oleh umar bin khattab yang
berakhir dengan keislamannya.
Upaya pembunuhan terhadap pemimpin gerakan islam menegaskan
sejauhmana makar musuh dalam melenyapkan gerakan islam melalui
pembunuhan tokoh dan pemimpinnya.
19. Islamnya Hamzah & Umar serta mengumumkan tantangan kepada masyarakat
jahiliyah
Islamnya Umar dan Hamzah terjadi pada keenam tahun kenabian.Terjadi ketika
kaum muslimin berada dalam situasi kritis menghadapi beberapa rencana kali
pembunuhan terhadap rasulullah. Kedua tokoh tersebut tidak diragukan lagi
akan memberi kekuatan dan wibawa terhadap perjuangan islam.
20. Mengumumkan tantangan dan peranan yang punya punya pribadi
kepemimpinan
Seperti yang dilakukan oleh umar kepada jahiliyah dengan mendatangi
pamannya, Abu Jahal, mengumumkan keislamannya, mencari Jamil bin
Muammar al Jamhi penyampai berita terkenal di kalangan Quraisy untuk
menyampaikan berita keislamannya kepada khalayak ramai, dan menghadapi
kaum musyrikin yang telah memadati lembah sehingga terlihat baku hantam
bagi mereka.
Islamnya umar dan hamzah seperti dukungan militer bagi dakwah saat ini dalam
menjaga stabilitas dakwah dan ibadah.Untuk upaya marhalah (kebertahapan)
dakwah yang abadi ini.
21. Pengejaran musuh terhadap komunitas islam dan keberhasilan kaummuslimin
dalam menggagalkannya
Ketika kaum muslimin berhasil Hijrah ke Habasyah (Ethiopia) maka kaum kafir
berusaha mengejar mereka dan melakukan diplomasi dan memberihadiah untuk
para uskup dan raja untuk mengusir kaum muslimin namun gagal namun gagal.
22. Kecerdasan utusan dalam berdialog dengan raja
Kecerdasan dari ja’far dalam menjelaskan islam dengan suatu gambaran yang
unik yang tidak bias kita temukan bandingannya dalam sejarah. Hingga akhirnya
juga berhasil mendekatkan jiwa raja Najasyi kepada islam.
23. Tidak ada toleransi soal aqidah
Ketika Amer bin Al Ash (utusan kaum kafir quraisy) tidak berhasil mengubah hati
Najasyi, maka ia membuka kartu untuk menanyakan perihal kedudukan Isa di
mata kaum islam, seperti diketahui bahwa Habasyah saat itu mayoritas
beragama nasrani. Akhirnya kaum muslimin tetaplah berkata bahwa Isaadalah
hamba Allah, utusan Allah, Ruh Allah serta kalimatnya yang diturunkan kepada
perawan Maryam yang sangat tekun beribadah.
24. Mengobarkan peperangan di barisan sekutu kaum muslimin dan gaganya makar
ini karena keteguhan dan kerahasiaan
Amer bin al ash berhasil merenggut hati para uskup kerajaan, sehingga ada
sekelompok uskup dan mengompor-ngompori para pendeta untuk
menggulingkan Najasyi yang adil agar kaum muslimin bias diusir dari Habasyah,
namun berkat pertolongan Allah kudeta ini dimenagkan oleh Najasyi, bahkan
Najasyi akhirnya masuk islam meskipun ia masih menyembunyikan
keislamannya di hadapan para uskup dan kerajaaan.
25. Perundingan antara Rasulullah saw dan quraisy : alternative perdamaian
Perundingan terbesar yang dilakukan orang-orang quraisy gagal. Rasulullah saw
menolak semua alternative yang ditawarkan.
26. Netralnya sebagian tokoh dan kabilah akibat perundingan
Utbah manarik diri dari pertarungan melawan Muhammad saw. Demikian pula
kaumnya bani makhzum dan umayyah. Akhirnya rasulullah berhasil membuat
uthbah dan bani umayyah netral dan mengurangi rongrongan musuh terhadap
dakwah islam.
27. Solidaritas kesukuan untuk melindungi pimpinan (Abu thalib, bani hasyim, dan
bani muthallib)
Abu thalib mengambil jalan yang tegas ketikamengajak bani hasyim dan
muthallib untuk melindungai rasulullah saw. Akhirnya mereka memanggul
senjata demi kemuliaan kabilah dan kemuliaan keluarga.
28. Blokade ekonomi dan pemboikotan umum untuk menghancurkan dakwah dan
para sekutunya
Kaum kafir quraisy berusaha memecah belah persatuan antara bani hasyim dan
bani muthallib agar mereka tidak melindungi Muhammad saw, namun rencana
ini gagal karna kaum bani muthallib dan hasyim lebih cenderung untuk
membela rasulullah.
29. Letupan-letupan jahiliyah menghancurkan blockade dan pemboikotan
Beberapa orang dri kaum Quraisy berusaha menyobek-nyobek surat perjanjian.
Tetapi beberapa waktu kemudian Muth’am melihat naskah itu telah berhasil
dimakan rayap, kecuali yang bertuliskan.’’dengan namaMu Allah’’ dan setiap
tulisan nama ‘’Allah’’.
Gerakan islam harus punya kejelian melihat titik lemah musuh sehingga ia dapat
menembus dari titik tersebut.
30. Peran wanita dalam jihad, dakwah, dan sirriyah pada periode ini
Sebagian besar kaum muslimin yang hijrah ke Habsyah adalah bersama istri-istri
mereka, orang yang pertama kali menyambut islam adalah wanita, demikian
orang yang mati syahid pertama kali adalah wanita.
31. Perlawanan secara damai
Pada periode siriyyah kaum muslimin tidak melakukan perlawanan/perang
secara langsung terhadap kaum kafir, berhala, khamr karena periode saat itu
tidak menuntut mereka untuk perang terkait umat muslim yang kekuatannya
masih sangat terbatas dan sedikit.
32. Memanfaatkan unsur-unsur persamaan antara islam dan ideology lain
Terdapat pendekatan antara islam, yahudi dan nasrani pada waktu itu. Sisa
orang nasrani yang tersisa di Mekkah mengakui kerasulan nabi Muhammad.
Oleh sebab itu gerakan islam mengajak berdamai orang-orang yang bisa diajak
damai tanpa mengakui kebatilan orang-orang yang bathil atau mengakui
ideology kafir.
33. Tidak melepaskan satu bagian ajaran sekalipun demi perlindungan.
Rasulullah dihadapkan pada 2 persoalan sepeninggal abu thalib yaitu kaum kafir
menawarkan damai dengan syarat menawar 1 kalimat dari ajaran islam dan
menyebutkan hokum Allah kepada abu thalib. Namun rasulullah dengan tegas
menjawab sesuai dengan aqidah islam.
PERIODE 3
MENDIRIKAN NEGARA
KARAKTERISTIK PERIODE KETIGA
Mencari Pembelaan Di Luar Mekkah
Rasulullah pergi ke luar mekkah untuk mencari perlindungan ke Thaif, kendatipun punya
markas cadangan di Habasyah namun tempat itu telalu jauh sehingga tidak efektif untuk
pergerakan islam. Pertama kali ini juga rasulullah meminta pembelaan yang sebelumnya
hanya mendatangi para kabilah dan orang-orang Arab namun hal ini terbatas pada ajakan
kepada islam.
Mencari jaminan keamana dari musuh di Mekkah
Terfokus pada mencari perlindungan pada pemuka musuh. Dimulai dari Tsaqif kemudian
Muth’am bin Adi beserta kabilah-kabilahnya. Namun ternyata perlindungan ini hanya
terbatas perlindungan pribadi bukan pada kebebasan dakwah.
Mencari perlindungan dari kabilah-kabilah untuk menyampaikan dakwah
Urusan itu terserah kepada Allah, diberikan- Nya kepada siapa yang dikehendakiNya.
Sesungguhnya tidak mungkin ada pembelaan Allah kecuali orang yang telah meliputinya
dari segala seginya.terdapat kecerdasan pandangan politik Nabi saw terkait perjanjian
dengan Syaiban yang saat itu memiliki perjanjian dengan Kisra raja Persia, perjanjian ini
hanya aakan membatasi pergerakan islam:
· Persia sedang dalam puncak kemenangannya setelah berhasil mengalahkan
imperium Romawi dan mengambil palang salib terbesar mereka.
· Enam tahun setelah berdirinya Negara islam, Kisra menyobek-nyobek surat
yang dikirimkan Rasulullah saw. Kepadanya dikirim utusan utuk membawa
Muhammad baik dalam keadaan hidup atau mati. Empat tahun sebelumnya
baru saja merasakan pahitnya kekalahan perang dari Romawi.
Mengarahkan pandangan kepada markas bertolaknya gerakan
Rasulullah berhasil mengajak 6 orang dari Khazraj untuk masuk islam. Sesampainya di
Madinah mereka menceritakan tentang Rasulullah saw dan mengajak mereka orang-orang
Khazraj dan Aus masuk islam sehingga tidak ada rumah di madinah yang tidak
membicarakan Rasulullah saw.
Bai’at pertama dan nilai-nilainya yang baru
Hal yang perlu diperatikan dalam bai’at aqabah pertama ini adalah “
· Langkah politik secara keseluruhan terarahkan untk pembinaan internal
khususnya di Yatsrib sendiri.
· Bai’at ini dinamakan bai’at wanita karena tidak menyebutkan masalah
peperangan.
· Nilai-nilai yang tertuang dalam bai’at ini sebagaimana disebutkan Ubadah bin
Shamit adalah “kami tidak akan mempersekutukan Allah dengan apapun, tidak
akan mencuri, kami tidak akan berzina, kami tidak akan membunuh anak-anak
kami, kami tidak akan berdusta denga apa-apa yang kami perbuat baik yang
ada di belakang atau di depan dan tidak akan membantah perintah beliau
dalam hal kebajikan”.
· Menyatukan kaum Khazraj dan Aus untuk memeluk islam dan menghentikan
pertikaian antar kabilah.
· Pengiriman Mushab bin umair ke madinah untuk mnyaksikan perkembangan
islam disana.
· Melakukan revolusi islam
· Tetap terdapat pembinaan tertentu dan landasan bagi diadakannya
pertempuran.
· Tarbiyyah Makkiyah memakan waktu 13 tahun sedangkan tarbiyah
Madaniyah sekitar 2 tahun, namun yang terpenting adalah kualitas tarbiyah
dan hasilnya. Dan menyambut baiat aqabah ke’2.
Izin untuk melakukan peperangan
Ayat yang pertama kali turun mengizinkan perang yaitu (QS. Al-Hajj [22]:39-41). Baiat
aqabah merupakan pemisah antara 2 periode yaitu periode konfrontasi dengan kalimat
dan konfrontasi dengan senjata.
Persiapan Pembahasan tegaknya Negara
Setelah lewat tengah malam rombongan tiba di sebuah lembah dekat aqabah terdiri dari
73 pria dan 2 wanita.Pertemuan ini dilaksanakan secara sembunyi-sembunyi hingga tidak
ada yang mengetahui gerak-gerik mereka. Membahas persiapan pembahasan tegaknya
Negara telah dilakukan dalam suatu perencanaan politik yang matang sehingga berhasil
melahirkan Negara islam.
Manifesto politik (Bai’at)
Terjadi ketika kaum mukminin menyerang kabilah abu sufyan yang melewati madinah,
karena mereka telah merampas harta kaum mukminin secara paksa, telah berulangkali
mencoba membunuh rasulullah, selanjutnya suara-suara yang tadinya mengajak
melindungi rasulullah kian melemah, orang-orang Quraisy melarang secara paksa
sebagian dari mereka yang mampu berhijrah, mengutus beberapa orang untuk mengejar
kaum muhajirin dan memaksa mereka kembali pulang.
Komunitas kaum paganis di madinah
Kaum paganis yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay berniat untuk membunuh rasulullah
saw. Berikut 3 unsur yang memicu kaum paganis memerangi kaum mukminin :
· Dendam kesumat akibat sirnanya jabatan dan pusat kekuasaan untuk
memimpin Yatsrib
· Perbedaan ideology dan tekad untuk mempertahankan paganisme
· Tekanan dari pihak luar berikut ancaman berbahaya dari orang-orang
quraisy serta konspirasi dari dalam oleh orang-orang yahudi.
Menceraiberaikan komplotan itu dengan sentiment nasionalisme dan kekeluargaan
Kaum muslimin, kaum musyrikin, dan yahudi terlibat saling mencaci hingga hamper
terjadi pertikaian.Rasulullah terus meredakannya hingga mereka tenang.Ketika kaum kafir
quraisy berniat memecahbelah kaum musyrik dan muslimin, maka rasulullah berbicara
kepada mereka (penyembah berhala) dengan bahasa yang dipahami.Beliau menyinggung
tentang nasionalisme padahal beliau adalah rahmatallilalamin membawa persaudaraan
seaqidah, beliau juga menggugah sentiment kebangsaan, keluarga, dan tanah air antar
sesame.Dalam rangka mencegah terjadiy peperangan yang lebih besar, sehingga kaum
musyrikin tidak jadi melancarkan kepada kaum mukmin.
Upaya pemecahbelahan barisan islam
Perang buats yang terjadi antar kaum khazraj dan aus yang pemimpin keduanya terbunuh
dan dimenagkan bani aus masih menyisakan luka.Akibatnya pada suatu hari mereka
saling melempar kata dan saling membanggakan diri, akhirnya kedua kabilah naik darah
dan ssaling menantang pada siang hari melakukan gencatan senjata. Berita itu terdengar
rasulullah saw dan beliau memeperingatkan keduanya, Allah telah memadamkan rencana
jahat musuh mereka dalam diri mereka, akhirnya kaum Aus dan Kazraj saling berpelukan
dan menangis menyesali perbuatannya.
Musuh melecehkannorma-norma demi kepentingan sendiri
Berbagi
‹ Beranda ›
Lihat versi web