DEPENDS ON THE SITUATION. ' Tidak ada satu hal pun yang selalu benar atau selalu salah, sesuatu bisa benar dan bermoral dalam sebuah situasi, namun bisa berubah menjadi immoral dalam situasi yang lain.
Hanya ada satu parameter pasti yang selalu baik
dan bermoral untuk setiap orang, dimana pun, dalam situasi apapun : CINTA ASUMSI
OTONOMI MORAL_(Apa yang wajib dilakukan seseorang dalam situasi kongkrit
tidak dapat disimpulkan dari suatu hukum moral umum, namun harus diputuskan secara bebas oleh setiap individu). Tidak ada perbuatan yang baik/jahat dalam dirinya sendiri, semuanya tergantung situasi Setiap Situasi itu unik dan individual Hukum moral harus diterjemahkan dalam situasi, tidak bisa ditaati begitu saja Pandangan umum, tradisi, budaya, agama, dll tetap diakui dan membantu dalam pengambilan keputusan moral, tetapi tidak menentukan. Kedudukannya hanya sebagai “penasehat namun tidak memiliki hak veto” Moralitas: Antara Legalisme dan Antinomisme LATAR BELAKANG FILOSOFIS: OTENTISITAS MANUSIA
EKSISTENSIALISME__Tidak melihat manusia
sekedar sebagai unsur dalam sebuah sistem secara menyeluruh, namun manusia harus setia kepada dirinya sendiri, keasliannya. PERSONALISME__Melihat manusia sebagai persona yang memberi penilaian dan mengambil sikap. PRINSIP-PRINSIP
PRAGMATISME __ Keputusan yang benar adalah yang berguna,
memuaskan dan terpenuhi tujuan. RELATIVISME __ Semua hukum dan aturan moral tidak memiliki nilai yang pasti, tergantung situasi. POSITIVISME __ Menolak kodrat/takdir/aturan yang tinggal dilaksanakan. Penilaian moral adalah keputusan individual yang diambil secara bebas dengan cinta sebagai hukum satu-satunya. PERSONALISME __ Yang bernilai pada dirinya sendiri adalah manusia, eksistensinya, perkembangannya, situasi yang dihadapinya. Hanya ada Satu Hal Norma tertinggi keputusan adalah yang Baik pada dirinya Cinta sendiri: Cinta
Keputusan Cinta ENAM PERNYATAAN Cinta dan Keadilan itu
dibuat sesuai situasi, sama, karena bukan berdasar ETIKA SITUASI keadilan adalah cinta sistem/aturan yang dibagikan
Hanya tujuan membenarkan alat.
Cinta hanya menghendaki kebaikan Cinta adalah alat untuk mencapai untuk sesama, kita menyukainya atau tujuan, dan tujuan akhir haruslah tidak perwujudan dari cinta Komponen Cinta Intimacy, Passion, Commitment Infatuation (keterpesonaan) – passion saja Empty – commitment saja Companionate (kasihan) – intimacy & commitment Romantic – passion & intimacy KARAKTERISTIK CINTA KNOWLEDGE RESPECT CARE RESPONSIBILITY ETIKA KONTEMPORER
ANTI-NATURALISME ETIK (GEORGE EDWARD MOORE)
ETIKA NILAI (MAX SCHELER) ETIKA EMOTIVISME (A.J. AYER) ETIKA EKSISTENSIALISME (J.P. SARTRE) FENOMENOLOGI ORANG LAIN (EMMANUEL LEVINAS) BEHAVIORISME (B.F. SKINNER) TAHAP PERKEMBANGAN MORAL (LAWRENCE KOHLBERG) ETIKA MASA DEPAN (HANS JONAS) KEMBALI KE KEUTAMAAN (ALASDAIR MACINTYRE) ETIKA DISKURSUS (JURGEN HABERMAS) ETIKA IRONIS LIBERAL (RICHARD RORTY)