materi sebagai obyek indrawi belaka. • Sentralitas pada obyek ini dibalikkan oleh Marx dengan menunjukkan peran sentral subyek, manusia, dalam materi. • Menurut Marx, keseluruhan obyek yang menyusun realitas ini tak lain adalah efek dari aktivitas subyek. MATERIALISME
• Marx menunjukkan bahwa selain obyek material, yang
menyusun realitas materi adalah juga hasil laku, kerja, praxis manusia. • Tak ada yang sepenuhnya natural dalam realitas keseharian, tak ada nostalgia akan kemurnian azali. Kenaikan harga sembako tidaklah alami, begitu juga hutan-hutan yang jadi gundul di Kalimantan, pemanasan global dan matinya seorang buruh pabrik. Semuanya adalah efek dari konfigurasi aktivitas manusia yang tertentu. • Sikap kritis yang menolak untuk memandang realitas secara natural dan mengakui adanya intervensi subyektif yang justru mengkonstitusi kenyataan sehari-hari inilah materialisme dalam perspektif Marx. DIALEKTIKA • Proposisi dasar dialektika adalah bahwa segala hal berada dalam proses perubahan, pergerakan dan perkembangan yang terus- menerus. Bahkan ketika bagi kita tidak terlihat sesuatupun terjadi, dalam kenyataannya, materi selalu berubah. Molekul, atom dan partikel- partikel sub-atomik terus bertukar tempat, selalu dalam pergerakan. • Dialektika, dengan demikian, adalah sebuah interpretasi yang pada hakikatnya dinamik atas segala gejala dan proses yang terjadi dalam segala tingkat materi, baik yang organik maupun yang anorganik. DIALEKTIKA: MELANJUTKAN HEGEL • Marx berhutang budi pada pemikiran Hegel tentang dialektika sebab dengannya realitas dapat dilihat sebagai sesuatu yang senantiasa berubah, cair dan bergerak terus menerus. • Realitas, dengan demikian, adalah efek dari aktivitas subyektif yang, pada gilirannya, mendeterminasi aktivitas subyektif itu sendiri. • Gerak determinasi resiprokal atau gerak dialektis inilah yang juga ditekankan oleh Marx. DIALEKTIKA: MEREVISI HEGEL
• "Metode dialektika saya, bukan hanya berbeda
dengan Hegel, tapi persis kebalikannya. Bagi Hegel, proses kehidupan dari otak manusia, yaitu proses berpikir, adalah inti hakikat dari dunia nyata, dan dunia nyata hanyalah sekedar bentuk "Ide" yang eksternal dan fenomenal. Bagi saya, sebaliknya, ide bukanlah apa-apa melainkan dunia nyata yang tercermin dalam pikiran manusia, dan diterjemahkan dalam bentuk-bentuk pikiran." Dialektika
• Hukum dialektika: Tesa Antitesa
Sintesa • Sejarah manusia dari dulu sampai nanti adalah dialektik Kapitalisme (terjadi eksploitasi) Krisis kapitalisme Sosialisme (Dlm masyarakat sosialisme, tdk ada eksploitasi shg lebih adil) SEJARAH Menurut Marx sejarah umat manusia sejak zaman primitif dibentuk oleh faktor-faktor kebendaaan. Awal sejarah manusia dimulai dengan adanya pemilikan pribadi yang kemudian menimbulkan pertarungan memperebutkan materi atau kekayaan ekonomi. Materi atau bendalah yang menjadi faktor konstitutif proses sosial politik historis kemanusiaan. Marx menyangkal argumen Hegel maupun Weber yang melihat faktor non-bendawi, roh, dan gagasan berpengaruh dan menentukan sejarah. Inilah paham materialisme sejarah Marx_Kalau ada yang kesannya semacam itu, biasanya sifatnya sublimasi dari materi. SEJARAH Mempelajari sejarah manusia, tak bisa dipisahkan, berarti juga mempelajari sejarah masyarakat. Yang membedakan manusia dengan binatang lainnya adalah manusia, secara sadar, memproduksi bahan- bahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menggunakan atau membuat alat produksi yang terbuat dari berbagai macam bahan. Untuk bisa melakukan hal tersebut, manusia harus secara sadar saling bekerjasama dengan sesamanya_dari sini lahirlah masyarakat. Kesadaran dan cita-cita manusia ditentukan oleh keadaannya dalam masyarakat dalam hal ini kedudukannya dalam kelas sosial. BANGUNAN ATAS & BANGUNAN BAWAH MASYARAKAT Marxis juga memiliki sebuah asumsi yakni Economic Determinism, yang menganggap bahwa sistem ekonomi memengaruhi sistem- sistem yang lainnya; semua sistem ditentukan oleh faktor ekonomis. Dalam Economic Determinism, terdapat 2 buah struktur, yakni Basic Structure dan Super Structure. Basic Structure adalah ekonomi, sedangkan Super Structure adalah agama, politik, budaya, bahasa, dll. Jadi, Basic Structure-lah yang menentukan Super Structure. RELASI EKONOMI MEMPENGARUHI RELASI SOSIAL Marx percaya bhw institusi politik, hukum, sistem kepercayaan & bahkan bentuk keluarga akan menyesuaikan bentuknya dengan sistem ekonomi (mode of production) Misalnya sistem hukum hanya utk melindungi kepemilikan pribadi atau negara hanya sebagai agen kelas penguasa RELASI SOSIAL MEMPENGARUHI KESADARAN Kesadaran dan cita-cita manusia ditentukan oleh keadaannya dalam masyarakat dalam hal ini kedudukannya dalam kelas sosial. Sebagai contoh kaum buruh (kelas proletar). Ketiadaan atas kepemilikan alat-alat produksi membuat buruh secara historis terpaksa tidak punya banyak pilihan bertindak. Tujuan dan kegiatan historisnya telah digariskan dalam keadaan hidupnya yang “bergantung” dari kemauan kelas pemilik alat-alat-produksi. Karena keadaan ini, cara produksi menentukan cara manusia berpikir. Dalam hal ini, cara berpikir buruh karena bergantung pada kelas atas adalah bagaimana untuk dapat bertahan hidup (survive). Sedangkan pada kelas atasnya adalah untuk menguasai sebanyak-banyak alat produksi. MASYARAKAT DAN PRODUKSI Cara produksi dalam masyarakat menentukan kondisi politik/ideologi yang dipakai termasuk apa yang benar/salah secara moral Misalnya dalam masyarakat petani lama, orang tua menentukan jodoh anaknya, karena berhubungan dengan siapa yang akan mewarisi tanah pertaniannya. Biasanya masyarakat kelas penguasa/pemilik-lah yang menentukan benar/salah. DUA KELAS MASYARAKAT: ZAMAN KUNO: WARGA BEBAS – BUDAK
MASYARAKAT FEODAL ABAD TENGAH:
TUAN TANAH – BURUH BANGSAWAN – RAKYAT BIASA
MASYARAKAT BORJUIS/KAPITALIS : PEMODAL - PEKERJA KERJA DAN KESADARAN
KERJA MEMPENGARUHI KESADARAN
KESADARAN MEMPENGARUHI CARA KITA BEKERJA CARA BERPIKIR KITA TERKAIT ERAT DENGAN YANG KITA LAKUKAN ESENSI MANUSIA ADALAH KERJA Dalam masyarakat kapitalis, orang bekerja untuk orang lain, sehingga pekerjaannya itu merupakan sesuatu yang di luar dirinya atau sesuatu yang tidak dimilikinya Pekerja menjadi asing dengan pekerjaannya_dia pun menjadi asing dengan dirinya sendiri (teralienasi) Pekerja terus menghasilkan barang yang membuat pemodal makin lama makin kaya. Pemodal mengantongi nilai yang diciptakan oleh pekerja Lalu pemodal menanamkan sebagian keuntungannya untuk modal baru, misalnya memoderenkan produksi untuk efektifitas, sehingga harga barang lebih murah dan lebih untung. Tapi dalam jangka panjang hal ini akan melahirkan kontradiksi, kapitalisme akan menghancurkan dirinya sendiri KALAU IA UNTUNG= Ketika ia melakukan efisiensi, misalnya dengan mesin-mesin baru, pabrik semakin besar, semakin sedikit dibutuhkan pekerja—semakin banyak pengangguran—masalah sosial akan meningkat. KALAU IA RUGI= ia akan menurunkan upah/PHK, para pekerja akan sangat miskin dan daya beli mereka pun akan jatuh. Hal ini pun membahayakan pemodal. Akan terjadi revolusi—kaum proletar/pekerja akan mengambil alih sarana produksi Lalu muncul kelas baru, dimana kaum proletar menekan kaum borjuis (Kediktatoran Proletar) Muncul masyarakat tanpa kelas, sarana produksi dimiliki oleh semua. Mottonya: “Dari setiap orang sesuai kemampuannya untuk setiap orang sesuai kebutuhannya.”