Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DEDI MIZWAR

KELAS : C2

TUGAS : REVIEW “MATERIALISME HISTORIS” KARL MARX

MATA KULIAH : TEORI-TEORI SOSIAL KLASIK

1. Sosialime ilmiah
Marx mengklaim bahwa sosialismenya ilmiah karena bertumpu pada pengetahuan
tentang hukum objektif perkembangan sosial. Pengetahuan ini disebut pandangan
materialis tentang sejarah.  
Sosialisme itu ilmiah menurut klaim Marx. Marx percaya bahwa ia telah
menemukan hukum-hukum objektif perkembangan sejarah. Dengan bantuan hukum
objektif ini, Marx dapat menjelaskan mengapa ada kepemilikan alat-alat produksi, seperti
apa struktur kekuasaan masyarakat dan faktor-faktor apa yang menentukan perubahan.
Hukum dasar perkembangan sosial adalah produksi kebutuhan material manusia
menentukan bentuk masyarakat dan perkembangannya. Engels mengatakan bahwa fakta
sederhana, yang sejauh ini dikaburkan oleh tumbuh-tumbuhan ideologis, bahwa sebelum
terlibat dalam politik, sains, seni, agama, orang pertama-tama harus makan, minum,
hidup dan berpakaian; Sehingga produksi alat-alat hidup material bersifat langsung dan
dengan demikian tingkat perkembangan ekonomi suatu masyarakat atau zaman tertentu
menjadi dasar bagi berkembangnya bentuk pemerintahan, kepercayaan hukum, kesenian
bahkan kepercayaan keagamaan masyarakat yang bersangkutan.
2. Keadaan dan kesadaran dalam pandangan Marx
Prinsip dasar pandangan materialis terhadap sejarah dapat dirumuskan sebagai
berikut: “Kesadaran manusia tidak menentukan kondisinya, tetapi sebaliknya, kondisi
sosialnya menentukan kesadarannya.” Menurut Marx, kesadaran tidak menentukan
perkembangan masyarakat, jadi bukan apa yang dipikirkan orang tentang dirinya sendiri,
melainkan keadaan masyarakat yang sebenarnya. 
Menurut Marx, cara berpikir orang ditentukan oleh cara mereka
bekerja."Kesadaran tidak lain adalah keadaan sadar (kesadaran), dan keadaan manusia
adalah proses yang benar-benar manusiawi. Jadi untuk memahami sejarah dan arah
perubahan, seseorang harus memperhatikan apa yang dipikirkan seseorang, tetapi
bagaimana dia bertindak dan bagaimana dia menghasilkan. Marx berasumsi bahwa setiap
orang berpikir sesuai dengan kepentingannya. Marx menganggap baik apa yang
menjamin keberadaan dan kegunaannya, dan buruk apa yang mengancamnya. 
Marx tidak menggunakan kata materialisme dalam pengertian filosofis, sebagai
keyakinan bahwa hakikat semua realitas adalah material, tetapi ia ingin menunjukkan
faktor-faktor penentu sejarah ini bukan pemikiran, tetapi "kondisi material" manusia, dan
kondisi material ini bukanlah seperti yang diharapkan, faktor-faktor seperti ras, iklim,
pola makan, tetapi produksi kebutuhan material manusia. 
3. Basis dan bangunan atas
Berkaitan dengan basis, ada dua faktor yang menentukan. Yaitu kekuatan
produksi dan hubungan produksi. Kekuatan produktif adalah kekuatan yang digunakan
masyarakat untuk memperbaiki dan mengubah alam. Tenaga produktif terdiri dari tiga
unsur: Alat, orang dengan keterampilan dan pengalaman mereka sendiri dalam produksi
(teknologi).
Sedangkan bangunan atas dalam pandangan terdiri dari dua bagian tatanan
institusional dan tatanan kesadaran kolektif atau, menurut terminologi Marxisme,
superstruktur ideologis. Tata kelembagaan atau institusional adalah segala macam pranata
yang mengatur kehidupan bersama masyarakat di luar bidang produksi, yaitu organisasi
pasar, dan meliputi sistem hukum dan negara. Kesadaran kolektif terdiri dari semua
sistem kepercayaan, norma, dan nilai yang memberikan kerangka pemahaman, makna,
dan arahan spiritual dari usaha manusia. 
4. Mekanisme perubahan masyarakat
Marx menjelaskan perubahan atau perkembangan masyarakat. Marx berkata:
“Pada suatu tahap perkembangan tertentu, tenaga-tenaga produktif material masyarakat
berkonflik dengan hubungan-hubungan produksi yang ada atau – itu hanya istilah hukum
dengan hubungan-hubungan milik yang sampai sekarang telah mereka gerakkan. Tenaga-
tenaga ini – tenaga-tenaga produktif , kondisi ini sekarang telah menjadi rantai, fase
revolusi sosial dimulai, fondasi ekonomi berubah, seluruh superstruktur raksasa berputar
lebih lambat atau lebih cepat. 
Marx berpendapat bahwa semua perubahan sosial harus bersifat revolusioner.
Tidak ada perubahan bertahap. Sejarah dipahami sebagai pergantian terus menerus antara
keadaan stabil dan tidak berubah, yang dapat berlangsung lama, dan antara keadaan
shock dan revolusi, yang berlangsung hanya sebentar dan menghasilkan struktur
kekuasaan baru. Perubahan harus datang melalui revolusi karena kelas atas menolak
perubahan karena mereka tertarik mempertahankan status mereka. Jadi perubahan baru
bisa terjadi jika kelas bawah cukup kuat untuk memaksakannya pada kelas atas, dan itu
adalah sebuah revolusi.
Kelas bawah mendapatkan kekuatan untuk menumbangkan sistem kekuasaan
yang ada melalui perjuangan kelas yang berlangsung lama sebelum mereka dapat
mematahkan kekuatan kelas atas. Pada awalnya mereka pasti tertindas dan tidak berhasil.
Namun seiring berjalannya waktu, daya juang kelas bawah semakin besar, sehingga
akhirnya mampu mengalahkan kelas atas. Kemenangan ini menghasilkan struktur sosial
yang lebih tinggi. Marx berpendapat bahwa perjuangan kelas adalah mesin kemajuan
sejarah.

Beberapa Catatan

Pandangan materialism historis merupakan dasar klaim Karl Marx bahwa


sosialismenya adalah ilmiah. Marx merasa telah menghilangkan segala kesewenangan
dan unsure kebetulan sebagai factor penentu sejarah, karena ia menghilangkan kebebasan
kehendak manusia sebagai factor perubahan masyarakat yang relevan. Semuanya
akhirnya ditentukan oleh suatu factor objektif, yaitu tenaga tenaga produktif. Diantara
tenaga tenaga produktif, unsur alat kerja adalah yang paling pertama. Dan pemakaian alat
kerja ditentukan oleh bentuknya yang objektif, bukan oleh kehendak orang lain. Begitu
pula penyempurnaan dan pengembangan alat alat kerja baru bukan karena selera orang,
melainkan karena tekanan objektif kebutuhan untuk mempermudah usaha untuk
menjamin kebutuhan hidup. Tenaga tenaga produktif itu menentukan hubungan
hubungan produksi dan hubungan hubungan itu menentukan pelembagaan politis
masyarakat serta struktur legitimasi ideologis. Dengan demikian perkembangan sejarah
sampai sekarang dapat dijelaskan secara ilmiah dan pasti, dan arah perkembangan
masyarakat di masa depan dapat dikalkulasi berdasarkan analisis sistem ekonomi yang
terdapat pada saat sekarang. Karena itu, tidak salahlah mereka yang menganggap teori
inti Marx sebagai deterministic: kebebasan manusia tidak memainkan peranan, sejarah
ditentukan oleh faktor-faktor ekonomis objektif.

Meskipun Marx adalah seorang pemikir yang penting, ia mendekati banyak soal
secara berat sebelah, hanya dalam perspektif social ekonomis. Yang positif dalam
pemikiran Marx ialah bahwa ia telah membuka kedok dari banyak sistem nilai yang
disebut suci dan sopan, dan yang memang sama sekali tidak suci dan sopan. Marx
memberi arah yang lebih praktis terhadap filsafat, dan banyak tuntutan dari "manifesto
komunis" yang dalam abad yang lalu masih kelihatan mustahil, sekarang sudah diterima
secara umum sebagai hak hak asasi manusia di banyak Negara.

Anda mungkin juga menyukai