Materialisme Historis
Gagasan inti dari prespektif materialisme historis menurut Karl Marx adalah
keutamaan ekonomi. Dengan pendekatan ekonomi, dapat dipahami sifat
masyarakat, dinamika perubahan sosial, lintasan sejarah dan garis-garis masa
depan manusia. Yang dimaksud ekonomi ini adalah pengorganisasian kegiatan
produktif, di mana orang berkumpul untuk memenuhi kebutuhannya akan makaan,
tempat tinggal dan pakaian. Marx meringkasnya sebagai mode of production.
Produksi merupakan dasar dari semua kehidupan sosial dan semua kenyataan
sejarah.
Pemikiran Marx ini lahir sebagai kritik terhadap idealisme filosofi Hegel dan filsafat
Jerman pasca Hegel. Dianggapnya ideologi Jerman begitu abstrak dan menahan
diri untuk mempelajari “dunia nyata”. Marx mengusulkan prosedur yang lebih
membumi, mulai dari "individu nyata, aktivitas mereka dan kondisi material di mana
mereka hidup". Dia menggeser fokus dari spekulasi abstrak ke analisis konkret, dari
filsafat dan metafisika ke ekonomi dan sejarah. Pendekatan materialis ini,
menempatkan tahap pusat sistem ekonomi, didasarkan pada apa yang dianggap
Marx sebagai fakta fundamental dari keberadaan sosial. Manusia dapat hidup jika
mampu mengekrepsikan dirinya dalam bentuk kerja dan berinteraksi dengan alam.
Hal inilah yang membedakan manusia dengan hewan yang secara kodrati hidupnya
terfasilitasi oleh alam. Manusia secara sadar mengupayakan sarana
penghidupannya.
(1) kelas minoritas pemilik, kelas dominan, yang memonopoli tanah, pabrik, dan alat-
alat produksi lainnya, dan
(2) kelas mayoritas produsen, kelas bawahan, massa orang yang benar-benar
melakukan pekerjaan dan memproduksi barang-barangnya.
Dalam konteks masyarakat, cara produksi memiliki konsekuensi yang lebih luas,
dia membentuk seluruh konfigurasi masyarakat, melahirkan "cara hidup yang pasti".
Dan karena itu adalah kerangka kerja di mana individu menghuni dunia ekonomi
mereka dan melatih kemampuan produktif mereka, itu membentuk karakter dan
kualitas manusia juga. Individu dalam masyarakat dipahami serupa dengan kondisi
material produksinya, apa yang mereka hasilkan dan bagaimana mereka
menghasilkan. Sesuai hakekat manusia, setiap individu melalui kerja dapat
mengubah dunia alaminya. Setiap individu dapat mengembangkan kekuatan dan
gagasan baru.
Pemahaman dasar untuk mengenali masyarakat melalui ekonomi/materi seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, bagian lainnya oleh Marx disebut bangunan
atas/ superstruktur. Superstruktur terdiri dari 2 unsur: (1) tatanan institusional dan (2)
tatanan kesadaran kolektif (bangunan atas ideologis).
Dalam hal kesadaran, Marx mempertegas kritik awalnya pada Hegel, dengan
menggarisbawahi perbedaan antara idealisme dan materialisme, "bukan kesadaran
bahwa menentukan hidup, tetapi hidup yang menentukan kesadaran.”
Berbeda dengan ahli sejarah yang melihat sejarah sebagai sesuatu peristiwa yang
spektakuler atau kisah-kisah tentang orang-orang dengan pemikiran yang hebat,
Marx melihat sejarah dari kehidupan ekonomi : industri dan pertukaran, kepemilikan
properti dan kekuatan produktif, perdagangan dan konsumsi, pembagian kerja dan
perjuangan kelas.
Kritik Marx terhadap agama memberikan ilustrasi yang berguna tentang logika
materialisme praksis ini. Agama, Marx terkenal menyatakan, adalah "candu rakyat";
ia melakukan fungsi ideologis. Dengan membuang keinginan untuk dunia yang lebih
baik ke dalam kehidupan setelah kematian, itu mendorong penerimaan bahkan dari
status quo yang paling tidak menyenangkan. Tetapi tidak seperti banyak kritikus,
Marx tidak hanya mengutuk agama, mengeksposnya sebagai khayalan, atau
mencela itu karena menyatakan kebohongan.
Dalam konteks ini menurut Marx tidak relevan mengkritik agama karena
objektivasinya tidak nyata (bukan eksistensi duniawi). Tugas yang benar-benar
mendesak adalah yang praksis: untuk memerangi penderitaan dengan
memberontak melawan "dunia tanpa hati", Jadi, berbeda dengan banyak orang
sezamannya yang filosofis yang meyakini kritik agama sebagai esensi kritik sejati,
Marx mengusulkan pendekatan yang lebih praktis dan materialis: untuk
menggantikan" kritik surga "dengan" kritik bumi ".
Kedua juga menunjukkan bahwa struktur ekonomi masyarakat tidak dapat diubah
hanya dengan "upaya kemauan." Manusia menciptakan sejarahnya sendiri," kata
Marx. Namun hal itu tidak bisa sesukanya yang dipilih sendiri, tetapi dalam situasi
yang secara langsung ditemui, diberikan dan ditransmisikan dari masa lalu.
Apakah revolusi sosial itu mungkin atau tidak tergantung pada keadaan historis,
pada "realitas situasi." Agar revolusi sosial dapat terjadi, dibutuhkan tingkat
perkembangan ekonomi yang tepat. Perbudakan , misalnya, tidak dapat dihapuskan
tanpa perbaikan dalam produksi pertanian, dan sosialisme tidak dapat menggantikan
kapitalisme tanpa peningkatan substansial dalam kekuatan produktif masyarakat.
Masalah yang hadapi sekarang diturunkan kepada kita oleh sejarah, tetapi kita juga
bergantung pada sejarah untuk memberi kita sumber daya dan peluang untuk
mengatasi masalah tersebut.
Daftar Pustaka
Royce, Edward. Classical Social Theory and Modern Society. Marx, Durkheim,
Weber , US, Rowman & Littlefield;2015