2 September 2020
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/artefak/article/view/3203
Abstrak
Dalam pandangan Karl Marx, aktifitas ekonomi dari masyarakat merupakan dasar sebagai
faktor pendorong gerak sejarah. Marx mengungkapkan bahwa gerak sejarah terjadi karena
adanya pertentangan kelas sosial di masyarakat. Kelas sosial tersebut merupakan pola gerak
sejarah. Metode yang digunakan merupakan metode historis yang mencakup heuristic, kritik,
interpretasi dan historiografi. Artikel ini mengangkat pada tiga masalah utama, yakni irama dari
aktifitas manusia sebagai pola gerak sejarah dalam pandangan Karl Marx, landasan pokok
filsafat sebagai motor penggerak, dan muara sebagai tujuan akhir gerak sejarah.
Abstract
In Karl Marx’s view, the economic activity of society is the basis as a driving factor for
historical movement. Marx revealed that the historical movement occurred because of the
conflict of social classes in society. The social class is a pattern of historical movement. The
method used is a historical method that includes heuristics, critics, interpretation and
historiography. This article addressed three main problems, the movement of human activity as
a pattern of historical movement, the basic foundation of philosophy as a driving force, and the
ultimate goal of historical movement.
Halaman | 63
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [63-74]
Halaman | 64
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [63-74]
Halaman | 65
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [63-74]
Halaman | 66
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [63-74]
Halaman | 67
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [63-74]
Halaman | 68
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [63-74]
Halaman | 69
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [63-74]
yang mendahului, sumber dari segala menjadi referensi pengetahuan yang akan
pengetahuan, tetapi dengan serta merta datang. Aktifitas produktif yang telah
Marx menerima pendirian orang-orang lewat merupakan pengetahuan untuk
realis berkaitan dengan kesadaran dan tindakan produktif selanjutnya. Marx
tindakan sadarnya (Lichtheim, G. 1961). seperti para sejarawan filosofis lainnya
Konsepsi sejarah Marx adalah memberikan argumentasi tentang
perjalanan kehidupan manusia, tempat perjalanan sejarah sebagai sebuah gerak
menyadar manusia (men-consciusness) akibat aktifitas manusia dalam
yang memisahkan dirinya dengan hubungannya dengan faktor material.
binatang-binatang lainnya (other species) Pengetahuan manusia selalu berkembang
di muka bumi. Perjalanan sejarah seiring dengan perkembangan hasil
merupakan rangkaian proses kontinuitas produktifitasnya, itulah sebabnya setiap
dari generasi ke generasi (fase historis). generasi memiliki karakter dan keunikan
Penelusurannya seperti digambarkan oleh sendiri, dan dalam istilah Hegel disebut
Giddens dimulai dari sistem pra kelas, sebagai roh jaman (Ozinga, 1991).
dunia kuno, feodalisme, dan kapitalisme. Temuan pendahulunya itu juga pada
Menurut Marx pada dasarnya setiap gilirannya menentukan temuan-temuan
materi atau benda memiliki nilai guna generasi penerusnya dalam bentuk
(nilai pakai) tanpa memiliki nilai apapun, berbeda yang telah dimodifikasi
kecuali manusia mengubahnya dalam disesuaikan kebutuhan fase sejarahnya.
waktu kerja sehingga melahirkan Pergerakan sejarah menurut Marx
produktifitas kerja hingga hasil kerja terjadi lewat aktifitas praktis material,
(komoditas) (Marx, 1979; Marandika, maka dengan demikian sejarah Marx
2018). Udara, tanah, padang rumput, adalah sejarah matrialis, Engels menyebut
hutan, tumbuhan liar dan seterusnya dengan matrealisme histories. Tekanan
adalah materi yang siap pakai, tetapi pada pengkajian proses produksi material
apakah memiliki nilai selain nilai pakai, mendorong Marx untuk membedah
tentu tidak sebelum manusia melakukan konsep ekonomi untuk melihat
kegiatan praktis kerja pada bahan-bahan perkembangan masyarakat. Istilah
materi tersebut, sehingga materi itu matrealisme histories merupakan konsep
berubah bentuk dan memiliki nilai yang yang diberikan oleh Engels atas
secara sosial lebih baik. Sejarah telah pandangan Marx terhadap perkembangan
membuktikan bahwa setiap fase selalu sejarah. Tulisan itu bisa ditemukan dalam
berbeda, makan sejarah tidak pernah sosialisme: utopis dan ilmiah.
terulang atau bisa dikatakan hanya terjadi Perkembangan masyarakat dalam setiap
sekali seumur hidup. Dalam kegiatan babakan sejarah digerakan oleh faktor
produktif tersirat di dalamnya sebuah material yaitu proses produksi. Kegiatan
sistem (cara dan hubungan produksi) produksi di dalamnya terdapat
bagaimana produksi itu tercipta, mekanisme sosial yaitu sebuah cara
merupakan sebab periode sejarah masyarakat tentang bagaimana memenuhi
terbentuk. kebutuhan individu dalam dimensi sosial.
Setiap periode berbeda, tetapi saling Lebih lanjutnya konsep ini memetakan
menopang, karena pengetahuan terdahulu dua pemikiran tentang produksi, yaitu
Halaman | 70
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [63-74]
Halaman | 71
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [63-74]
Halaman | 72
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [63-74]
Halaman | 73
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [63-74]
Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Marx, K. 1972. Karl Marx: The Essential
Humaniora. Vol. 1 (1), 1-9. Writing. Edt: Frederic L. Bender.
Departemen Prop. CC. PKI. 1946. London: Westview Press.
Manifesto Partai Komunis. Marx, K. 1979. The Letters of Karl Marx.
Yogyakarta. Terj. Saul K. Padover. New Jersey:
Down, Robert. 1961. Buku-buku jang Prentice-Hall Inc.
Merobah Dunia. Djakarta: P.T. McLellan, D. 1971. The Thought of Karl
Pembangunan. Marx: An Introduction. Ed. ke-2.
Farihah, I. 2015. Filsafat Materialisme London: The Macmillan Press Ltd.
Karl Marx (Epistimologi Dialectical McLellan, D. 1977. Karl Marx: Selected
and Historical Materialism). Writing. London: Oxford
FIKRAH: Jurnal Ilmu Aqidah dan University.
Studi Keagamaan. Vol. 2 (2), 431- McNight, A. N. 2010. A Pragmatic and
454. Pedagogically Minded Revaluation
Gottschalk, L. 2008. Mengerti Sejarah. of Historical Materialism. Journal
Jakarta: Universitas Indonesia. for Critical Education Policy
Hook, S. 1975. Revolution, Reform and Studies.Vol. 8 (2), 103-129.
Social Justice: Study in the Theory Mercuse, Herbet. 2004. Rasio dan
and Practice of Marxism. New Revolusi; Menyuguhkan Kembali
York: New York University Press. Doktrin Hegel untuk Umum. Pustaka
Ismail, I & Basir, M.Z.K. 2012. Karl Marx Pelajar. Yogyakarta. 2004.
dan Konsep Perjuangan Kelas Mukherjee, Subrata & Ramaswamy,
Sosial. International Journal of Sushila. 2000. A History of Socialist
Islamic Thought. Vol. 1(June), 27- Thought: From the Precursors to
33. the Present. New Delhi: Sage
Lerner, W. 1982. A History of Socialism Publication Ltd.
and Communism in Modern Times: Ozinga, R. J. 1991. Communism: Story of
Theorists, Activistsand Humanists. the Idea and Its Implementation. Ed.
London: Prentice-Hall International ke-2. London: Prentice-Hall
Inc. International Ltd.
Lichtheim, G. 1961. Marxism: A
Historical and Critical Study.
London: Routledge and Kegan Paul.
Marandika. 2018. Keterasingan Manusia
Menurut Karl Marx. Jurnal
TSAQAFAH. Vol. 14 (2), 299-322.
Marx, K & Engels, F. 1976. Collected
Work. New York: International
Publishers.
Marx, K. 1892. Poverty of Philosophy.
Moscow: Foreign Language
Publishing House.
Marx, K. 1959. Capital. Jil 1. Moscow:
Progress Publisher.
Marx, K. 1970. The Communist Manifesto
of Karl Marx and Friedrich Engels.
New York: Pathfinder Press.
Halaman | 74