Anda di halaman 1dari 4

Peran Ilmu sosiologi dan ekonomi dalam

pandangan filsafat sejarah spekulatif

Muhammad Alfaraby, Sulthan Thalib


Program Studi Pendidikan Sejarah B, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Jakarta
Email: alfrby19@gmail.com, sultanthlb@gmail.com

Abstrak
Filsafat sejarah spekulatif mencoba untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang sejarah melalui spekulasi atau pengandaian. Pendekatan ini
melibatkan pemikiran dan refleksi abstrak tentang masa lalu yang melampaui
batas-batas pemahaman yang diberikan oleh sumber-sumber sejarah yang
konkret. Oleh sebab itu bantuan disiplin ilmu lain memiliki andil dalam
mempengaruhi pandangan filsafat sejarah spekulatif. Disini penulis mencoba
untuk mencari relevansi antara ilmu sosiologi dan ilmu ekonomi membangun
pikiran sejarawan contoh-contohnya diambil dari buku ”refleksi tentang
sejarah” karya ankersmith tentang pendapat-pendapat sejarah.

Kata kunci:

Pendahuluan
"Sejarah adalah sebuah fakta. politik hingga seluk mendasar tentang
Namun, fakta itu tidak ada sendiri. hidup penulis. Hal ini dimaksudkan
Fakta yang tidak dipahami, tidak agar pembaca mengetahui motif
diberi arti, dan tidak diinterpretasikan sejarawan dalam menulis karya
tidaklah ada. Kebenaran sejarah sejarah. Kita biasa menyebutnya
bukanlah kebenaran yang absolut, sebagai subjektifitas sejarah dimana
melainkan kebenaran yang bersifat selaras dengan filsafat sejarah
relatif”. Kira-kira begitulah kutipan spekulatif yang melakukan
dari E.H. Carr dalam bukunya what is pendekatan-pendekatan abstrak
history dimana ia menuliskan dalam sehingga memerlukan interpretasi
memahami sejarah perlu dilakukan sejarawan. Dalam hal ini penulis
pendekatan pribadi terhadap mengaitkan hubungan konsep-konsep
penulisnya. Sehingga pembaca dapat sosiologis yang digunakan sebagai
mengetahui latar belakang penulis dasar menulis sejarah, contohnya teori
mulai dari latar ekonomi, orientasi marxis yang banyak dilirik karena
didalamnya terdapat analisis Konsep lainnya seperti Sosialisasi,
cemerlang marx terhadap gerakan Deviansi, dan Kontrol Sosial
masyrakat dan teorinya ditopang oleh berkaitan erat dengan visi
basis sosial-ekonomis. Hingga strukturalistis terhadap masyarakat.
munculnya peneliti annales yang Yang dimana dengan sosialisasi ialah
menggunakan teori ekonomi dalam semua produser yang merupakan
mengungkap sejarah. sarana, untuk mendidik seseorang
menjadi eksponen tradisi-tradisi di
Pembahasan dalam masyarakat dan sekaligus
Relevansi antara teori sosiologi memberinya motivasi, agar
sampai teori marxisme berhubungan melestarikan tradisi-tradisi yang ada
erat bagi sejarah. Karena teori di masyarakat. Praktisnya, semua
tersebut memiliki segi-segi spekulatif masyarakat memiliki stratifikasi
yang diharapkan melahirkan hasil social, yaitu hirearki atau susunan-
yang baru. Konsep sosiologis ini juga susunan kelas social. Menurut Marx,
menawarkan sarana-sarana penelitian keanggotaan kita dalam salah satu
kepada seorang sejarawan yang kelas social ditentukan oleh
dipercaya. Sistem, Struktur, dan kedudukan produksi. Sedangkan
Fungsi justru berasal dari teori Makro menurut Weber dan sosiolog lainnya,
sosiologi. Konsep-konsep tersebut kelas-kelas social memiliki sejumlah
tidak dapat dipergunakan dengan kepentingan bersama dan, oleh karena
tepat dan dengan cara yang dapat itu, dapat bertindak sebagai pelaku
dipertanggungjawabkan. Tanpa supraindividual dalam proses sejarah.
menerima teori makro yang dulu
Sejarawan Perancis, Mousnier
menghasilkan konsep tadi. Seorang
berpendapat jika konsep kelas social
sejarawan dapat saja berbicara soal
tidak cocok untuk masyarakat
struktur masyarakat Jawa di masa
Perancis di abad ke-17. Istilah itu
Hayam Wuruk, tanpa menggaris
membuat kesan, seolah-olah
bawahi pandangan statis yang
masyarakat tersusun berlapis secara
merupakan ciri khas bagi kebanyakan
horizontal. Ironinya, ikatan vertical di
teori structural.
Perancis lebih kuat daripada
Selanjutnya di konsep peran social Horizontal. Karena di masa itu
diartikan sebagai individu yang hidup perancis masih menganut sistem
di masyarakat memiliki peran yang hirearki. Akhirnya, Mousnier
seperti apa. Konsep tersebut juga mengatakan definsi Patront Client.
menentukan harapan masyarakat Yang maksudnya adalah seorang
mengenai perilaku atau kebiasaan tokoh yang berpengaruh dan kaya
sehari-harinya. Seperti yang berhasil untuk mengendalikan
dikatakan oleh Bourdieu tentang masyarakat karena modalnya tersebut.
Habitus dan Arena, “individu dipaksa Akhirnya Patront Client menciptakan
untuk memperlihatkan dirinya di piramida kelas di masyarakat. Sebuah
masyarakat yang akhirnya individu teori, memberi kemungkinan agar
tersebut mencapai tujuannya di dengan cukup obyektif dapat
masyarakat yaitu pengakuan social menetapkan, variable mana dalam
atau mobilitas social teori itu dapat diterapkan terhadap
masa silam.
Temuan pertama ada pada kelompok Setelah 1970, para peneliti sejarah
sejarawan perancis, yang mengisi menyadari bahwa pendekatan ala
kolom di majalah Annales tertarik Braudel dengan pendalaman terhadap
pada aspek ekonomis masa silam. aspek ekonomis condong berat
Kedua kelompok kliometri, penganut sebelah, terjadi ketimpangan dengan
new economic history, selangkah aspek lain mengakibatkan
lebih maju mereka meniliti sejarah ketidakserasian penulisan dan
lewat aspek-aspek ekonomi dengan menyimpang dari penulisan sejarah
teori-teori ekonomi yang berkembang global. Terdapat kritik terhadap para
selama awal abad 20 penulis annales, antara lain penulisan
sejarah yang kurang terpadu akibat
Fernand Braudel adalah motor dari dari kontradiksi metode yang
mazhab annales lewat karya dilakukan dalam penulisan. Yaitu
pertamanya Laut tengah dan terdapat dua pihak, pertama ingin
sekitarnya pada zaman Phillips II, memecahkan masalah historis dengan
melihat sejarah lewar pembagian metode analitis sementara yang kedua
waktu konsep tiga lapis yakni jangka ingin menulis sejarah global
Panjang yang dipengaruhi oleh membutuhkan metode sintesis.
geografi dimana sejarah kewilayahan Setelah itu terdapat pendapat bahwa
menjadi struktur terbentuknya segala para penulis annales berhasil
kehidupan, prosesnya berjalan sangat merombak metodelogi penelitian
lambat. Kedua yaitu aspek ekonomi sejarah, hal ini karena para sejarawan
disebutkan sebagai lapisan jangka annales menganggap bahwa perlu
menengah dalam sejarah menjadi ilmu sendiri dalam mengkaji sejarah
sebuah kegiatan dimana masyarakat lewat aspek ekonomis, tetapi hal ini
saling melakukan kontak banyak dikritik oleh para sejarawan,
perekonomian. Yang terakhir adalah mengungkapkan bahwa para peneliti
aspek politik yang menjadi lapisan annales tidak benar-benar mengkaji
paling atas, lapisan yang diartikan aspek ekonomis dalam sejarah dengan
sebagai peristiwa dan cepat berubah. modul-modul dan teori ekonomi.

Kesimpulan
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai