Anda di halaman 1dari 4

Adi fadlillah muhammad

22421044

WORKSHOP METODOLOGI SEJARAH SERI X: SEJARAH SOSIAL

Jumat, 26 Mei 2023

Narasumber :

 Dr. Ari sapto, M. Hum.

Moderator :

 Dr. DANANG R. Puguh, M. Hum.

Seminar Workshop Metodologi Sejarah Seri X dengan tema Sejarah Sosial diadakan secara online
dengan menggunakan platform zoom pada hari jumat, 26 Mei 2023 pukul 13.30 WIB. Materi
dibawakan oleh Dr. Ari sapto, M. Hum serta Dr. Danang R. Puguh, M. Hum. Sebagai moderatoe
seminar ini.

Sejarah Sosial

oleh Dr. Ari sapto, M. Hum.

Setelah pemaparan sekilas materi tentang sejarah sosial oleh Dr. Danang R. Puguh, M. Hum.
Penjelasan lebih lengkapnya selalu narasumber seminar workshop ini oleh Dr. Ari sapto, M. Hum.
Menyampaikan materi berkaitan dengan pengertian sejarah sosial yaitu penulisan sejarah yang
menempatkan masyarakat sebagai bahan utama dan titik pijak utama sebuah kajian. Sejaraj sosial
menurut para ahli ialah:

 Sartono Kartodirdjo adalah gambaran tentang masa lalu manusia dan sekitarnya sebagai
makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap.
 G. M. Travelyan menyebut sejarah sosial sebagai “sejarah rakyat dengan menghilangkan
politiknya”.

Ruang lingkup sejarah sosial adalah ruang lingkup masyarakat tingkat sejarah sosial cukup luas, yakni
lapisan masyarakat dari tingkat atas sampai lapisan bawah. Sejarah Sosial mengkaji masalah sejarah
masyarakat yakni kondisi masyarakat, kegiatan masyarakat,stratifikasi masyarakat dan sebagainya.

Subtema sejarah sosial adalah mengambil masalah fakta sosial, seperti; tema kemiskinan,
perbanditan, kekerasan, kriminalitas, dan sebagainya.

Aliran dalam sejarah sosial adalah: Positivisme atau neo-positivisme merupakan Aliran pemikiran
yang membatasi pikiran pada segala hal yang dapat dibuktikan dengan pengamatan atau pada
analisis definisi dan relasi antara istilah-istilah. Idealisme merupakan suatu aliran filsafat yang
mengagungkan jiwa. Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan, yaitu dunia
idea.

Kategori sejarawan adalah sejarawan informal dan sejarawan akademis. Sejarawan akademis
disebut juga sebagai sejarawan profesional. Mereka menempuh pendidikan formal di dalam
lembaga pendidikan sejarah. Ilmu yang mereka pelajari berasal dari metodologi ilmiah dan teori-
teori ilmiah di bidang sejarah. Sementara sejarawan informal disebut juga sejarawan amatir. Mereka
tidak menempuh pendidikan formal di dalam lembaga pendidikan sejarah. Namun, mereka
menempuh pendidikan formal lain seperti hukum, eksakta atau agama.
Beberapa aliran pemikiran yang berpengaruh ialah: pertama, sintesis idiosentrik baru fungsionalis
dari Malinowski dan Parsons dan sosiologi makro Weber; kedua, sosiologi agama dari Weber; ketiga,
pemikiran etnografi yang dipengaruhi oleh filsafat bahasa Wittgensteinian sebagaimana didukung
oleh Ryle, Winch, dan Evans-Prichard; keempat, pengaruh yang sangat kuat dari teori-teori semiotik
Kenneth Burke dan Suzanne Langer; dan kelima, pengaruh dari teori hermeneutik yang
dikembangkan oleh Ricoeur dan yang lainnya.

Pada tahun 1970an terdapat empat aliran metodologi sejarah yang munul dan
berkembang.Keempat metodologi yang berkembang pada tahun tersebut adalah empiris positifis,
individualis, struturalis, dan struktural sistematis.

Orang pertama yang menulis secara sistematis tentang bahaya pertumbuhan penduduk adalah
Thomas Robert Malthus. Ia adalah salah seorang pendeta dan juga ahli politik ekonomi bangsa
Inggris. Pada tahun 1978 ia menerbitkan buku analisis kependudukan berjudul “Essay On The
Principle of Population” dan mempertahankan pendapatnya bahwa “natural law” atau hukum
alamiah yang mempengaruhi atau menentukan pertumbuhan penduduk. Menurut Malthus,
penduduk akan selalu bertambah lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan bahan makanan,
kecuali terhambat oleh karena apa yang ia sebutkan sebagai moral restrains, seperti misalnya wabah
penyakit atau malapetaka.

Sejarah naratif adalah membuat deskripsi tentang masa lampau dengan merekonstruksi apa yang
terjadi serta diuraikan sebagai cerita, dengan kata lain kejadian kejadian penting diseleksi dan diatur
menurut poros waktu sedemikian rupa, sehingga tersusun sebagai cerita. Problema narasi sejarah
harus dianalisis secara independen dari investigasi sejarah itu sendiri. Penulisnya sejarah harus
diatur menurut kaidah atau aturan sendiri dan metode sasi sendiri. Pemanfaatan teori linguistik
mandiri.

Sejarah kritis tercipta karena adanya serangkaian kritik tajam terhadap pemikiran filsafat sejarah
spekulatif baik dari sudut logika ataupun metodologi, maka lahirlah suatu pemikiran baru dalam
filsafat sejarah yang disebutkan sebagai aliran filsafat sejarah kritis. Teori dan metodologi yang
diperlukan tidak semata bertujuan menceritakan tapi menerangkan kejadian dan mengkaji kausal,
kondisional dan kontekstual.

Teori sejarah sosial adalah Teori sosial telah mengalami banyak perkembangan dalam beberapa
dekade terakhir ini. Beberapa sosiolog dan antropolog, seperti para sejarawan, telah membuat
“cultural turn”. Dengan demikian, kebudayaan menjadi lebih difokuskan. Bakhtin dan Gombrich,
misalnya, mendiskusikannya secara lebih panjang, demikian pula Thomas Kuhn. Di sisi lain,
berkembangnya “teori pilihan rasional” (rational choice theory) membawa kami untuk
menambahkan seksi baru, yaitu tentang “problem” pada pembahasan konflik di antara sejarawan
yang menekankan rasionalitas dengan pihak yang lebih mengutamakan relativisme kultural.

Didalam penulisan sejarah terdapat model-model untuk menulis sejarah yaitu model yang bersifat
sinkronis dan diakronis. Dalam sebuah model yang sinkronis masyarakat digambarkan sebagai
sebuah sistem yang terdiri dari struktur dan bagiannya.

Model lingkaran Sentral model ini tidak menulis mengenai kota atau masyarakat dari awal, tetapi
dari titik yangsudah menjadi. Setiap penulisan yang bertolak dari titik sejarah ditengah-tengah
demikian biasanya selalu mulai dengan lukisan sinkronis tentang masyarakat itu, baru kemudian
secaradiakronis ditunjukkan pertumbuhannya.
Model interval merupakan kumpulan dari lukisan sinkronis yang diurutkan dalam kronologis
sehingga tampak perkembangannya, sekalipun tidak tanpak benar hubungan sebab akibat.

Model tingkat perkembangan adalah penerapan dari teori perkembangan masyarakat yang diangkat
darisosiologi. Model-model yang banyak dipakai dalam menerangkan perkembangan sejarahialah
mark dan rostow.

Model jangka panjang, menengah dan pendek. Fernand braudel membagi sejarah dalam tiga macam
yaitu:

 Sejarah jangka panjang yaitu yang perubahannya sangat lamban, merupakan


perulanganyang konstan dan perkembangan waktu yang tidak dapat dilihat. Sejarah ini
mengenaihubungan manusia dengan lingkungannya.
 Sejarah jangka menengah yaitu perkembangan yang lamban, tetapi dapat dirasakan
ritmenya.
 Sejarah jangka pendek yaitu sejarah dari kejadian-kejadian. Disinisejarah berjalan dengan
serba cepat, pendek-pendek, dalam fluktuasi yang mengelisakan. Braudel menyebutkan
sebagai sejarah yang berimensi individual atau individual time.

Model sistematis ini sangat sesuai untuk menelusuri sejarah sosial dalam arti perubahan sosial.
Dalam model ini diterapkan pendekatan Behavioral Scienses untuk sejarah dan hasilnya adalah
sejarah institusional yang menekankan lebih banyak pada perubahan dalam perilakuyang terkondisi
daripada uraian sejarah yang melukiskan kejadian politik, orang-orang besar,dan kejadian-kejadian
yang menarik.

Pemaparan materi beliau ditutup oleh istilah cicero (106-43 SM) “kaidah pertama dalam sejarah
ialah takut menyatakan kebohongan, kaidah berikutnya adalah tidak takut menyatakan kebenaran”

Anda mungkin juga menyukai