Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TEORI SOSIAL

SEJARAH TENTANG MARXISME

Dosen Pengampu : Jimmy Nasroen

Oleh :

M. AGUS SARIFUDIN

BERTHA MALESI

DEBY BILUNG

UNIVERSITAS KALTARA TANJUNG SELOR

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah tugas Teori Sosial ini dengan baik dan
selesai tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung
sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunannya, makalah ini masih jauh


dalam kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
ada supaya tidak terulang kembali.

Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Tanjung Selor,14 Juni 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang ...................................................................................1


B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Maksud dan Tujuan............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Pengertian Marxisme.........................................................................3
B. Pengaruh Marxisme...........................................................................3
C. Tradisi Hegel.....................................................................................4
D. Ilmu Ekonomi Sebagai Dasar............................................................5

BAB III PENUTUP.............................................................................................6

A. Kesimpulan........................................................................................6
B. Saran..................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Didalam disiplin ilmu sejarah banyak sekali faham yang
berkebang mengenai kehidupan manusia. Perkembangan ini petama-tama lahir
didaratan eropa yang kemudian berkembang menguasai dunia, bahkan sampai
sekarangpun manusia masih menggunakan, melaksanakan, mempelajari serta
mengembangkan faham–faham yang pernah berkembang disana.
Perkembangan faham – faham ini menurut teori sejarah dimulai
sejak zaman yunani kuno, dan mengalami perkembangan yang sangat pesat
sekitar abad XV sampai abad XIX. Pada masa itu muncul beberapa tokoh
fulsuf yang terkemuka sebagai pengembang filsuf – filsuf yunani kuno. Tokoh
– tokoh itu antara lain Karl Marx, Hegel, Montesque, dll. Tokoh – tokoh itu
masing – masing membawa sebuah pemikiran yang besar sehingga menjadi
sebuah faham atau aliran.
Aliran–aliran yang berkembang besar dimasa itu antara lain
naturalisme, idealisme, sosialisme, materialisme, kapitalisme, marxisme, dll.
Masing–masing faham itu antara satu dengan yang lainnya selalu saja
berkaitan karena tiap–tiap filsuf yang mendukung sebuah teori maka
cinderung mengembangkannya dan menjadi aliran yang baru, begitupun juga
dengan penentang sebuah teori maka mereka akan membuat teori
antitesisyang kemudian juga menjadi aliran baru.
Dari sekian banyaknya aliran yang berkebang di eropa maka kami
sebagai kaum akademisi ingin mempelajari lebih jauh salah satu aliran
tersebut yaitu ideologi marxisme. Dalam pandangan masyarakat umum
banyak sekali pendapat yang mengatakan bahwa sosialisme, marxisme dan
komunisme merupaka satu kesatuan yang tak terpisahkan. Masyarakat
indonesia yang telah tersakiti denagn adanya pemberontaakan kaum komunis
langsung saja menghakimi bahwa kominis itu haram berada pada pikiran

1
masyarakat indonesia, begitupunjuga denga marxisme dan sosialisme yang
dianggap sebagai cikal bakal kominisme.
Oleh sebab itu kami ingin memberikan sebuah konsep pemikiran
yang berbeda dalam memandang marxsisme dalam konteks ilmiah yang
balance(seimbang). Sehingga dalam mempelajari ilmu sosial kita akan benar–
benar mendapat manfaat serta ilmu dalam mengaembangkan ilmu sejarah pada
kususnya serta mendapatkan bekal dalam menjalani kehidupan yang kompleks
dalam bermasyarakat secara utuh damai tentram dan sejahtera.

B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan kemiskinan yang terjadi, penulis mencoba untuk
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Pengertian serta lahirnya Marxisme.
2. Bagaimana Pengaruh Marxisme.
3. Apa itu tradisi Hegel?
4. Apa ilmu yang menjadi dasar pemikiran Marxisme?

C. Tujuan dan Manfaat


Dalam melakukan pembahasan permasalahan yang sesuai dengan judul
makalah, penulis mempunyai beberapa tujuan yang di harapkan dapat di capai
dalam pengamatan ini adalah untuk mengetahui :
1. Konsep pemikiran yang seimbang tentang marxisme.
2. Perkembangan ideologi dan tokoh-tokoh marxisme.
3. Masalah-masalah yang timbul dari teori marxisme.

Selain tujuan, penulis juga mengharapkan dengan pengamatan dapat


memberikan manfaat. Adapun manfaatnya sebagai berikut :

1. Menambah khasanah ilmu pengetahuan


2. Memberikan wawasan pengetahuan perkembangan ilmu sosial pada
umumnya dan ilmu sejarah pada khususnya

2
3. Memberikan pemahaman kepada penulis dan pembaca mengenai
marxisme.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Marxisme
Marxisme adalah sebuah paham yang berdasar pada pandangan-
pandangan Karl Marx. Awalnya Marx menyusun sebuah teori besar yang
berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik. Pengikut
teori ini disebut sebagai Marxis. Marxisme mencakup materialisme dialektis
dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial.
Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini
tertuang dalam buku Manifesto Komunis yang ditulis oleh Marx dan
Friedrich Engels, Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham
kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang
dengan mengorbankan kaum proletar. Kondisi kaum proletar sangat
menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum,
sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.
Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh.
Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan
pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang kaya. Untuk
menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme
perlu diganti dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan,
menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.
Inilah dasar dari marxisme.

B. Pengaruh Marxisme
Marxisme merupakan sistem pemikiran memadukan tiga tradisi intelektual
yang masi telah sangat berkembang saat itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik
Prancis, dan ilmu ekonomi Inggris. Marxisme tidak bisa begitu saja
dikategorikan sebagai “filsafat” seperti filsafat lainnya, sebab marxisme

3
mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan
pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat setelahnya. Itulah
sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin mengabaikannya

C. Tradisi Hegel
Dalam mengemukakan teori ini, Marx sangat dipengaruhi oleh Hegel.
Bahkan sampai saat ini pun kalangan Marxis masih menggunakan terminologi
Hegel. Ada baiknya jika di sini disebutkan satu persatu ide Hegelianisme yang
juga menjadi isi penting dari Marxisme:
a. Pertama, realitas bukanlah suatu keadaan tertentu, melainkan sebuah proses
sejarah yang terus berlangsung.
b. Kedua, karena realitas merupakan suatu proses sejarah yang terus
berlangsung, kunci untuk memahami realitas adalah memahami hakikat
perubahan sejarah.
c. Ketiga, perubahan sejarah tidak bersifat acak, melainkan mengikuti suatu
hukum yang dapat ditemukan.
d. Keempat, hukum perubahan itu adalah dialektika, yakni pola gerakan
triadik yang terus berulang antara tesis, antitesis, dan sintesis.
e. Kelima, yang membuat hukum ini terus bekerja adalah alienasi-yang
menjamin bahwa urutan keadaan itu pada akhirnya akan dibawa menuju
sebuah akhir akibat kontradiksi-kontradiksi dalam dirinya.
f. Keenam, proses itu berjalan di luar kendali manusia, bergerak karena
hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia hanya terbawa arus
bersama dengannya.
g. Ketujuh, proses itu akan terus berlangsung sampai tercapai suatu situasi, di
mana semua kontradiksi internal sudah terselesaikan.
h. Kedelapan, ketika situasi tanpa konflik ini tercapai, manusia tidak lagi
terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan yang bekerja di luar kendali mereka.
Akan tetapi, untuk pertama kalinya manusia akan mampu menentukan jalan
hidup mereka sendiri dan tentunya mereka sendiri akan menjadi penentu
perubahan.

5
i. Kesembilan, pada saat inilah untuk pertama kalinya manusia dimungkinkan
untuk memperolah kebebasannya dan pemenuhan diri.
j. Kesepuluh, bentuk masyarakat yang memungkinkan kebebasan dan
pemenuhan diri itu bukanlah masyarakat yang terpecah-pecah atas
individu-individu yang berdiri sendiri seperti dibayangkan oleh orang
liberal. Akan tetapi, merupakan sebuah masyarakat organik, di mana
individu-individu terserap ke dalam suatu totalitas yang lebih besar,
sehingga lebih mungkin memberi pemenuhan daripada kehidupan mereka
yang terpisah-pisah.
k. Dari kesepuluh kesamaan tersebut, kuantitas materiil yang semakin
kompleks bisa berubah menjadi suatu kualitas baru.

D. Ilmu Ekonomi Sebagai Dasar


Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang harus dilakukan manusia
agar dapat terus hidup adalah mendapatkan sarana untuk tetap bertahan hidup.
Apapun yang bisa menghasilkan pangan, sandang, dan papan bagi mereka,
serta untuk memenuhi kebutuhan dasar. Tidak ada yang bisa menghindar dari
tugas memproduksi hal-hal itu. Namun, ketika cara-cara produksi berkembang
dari tahap primitif, segera muncul kebutuhan agar tiap individu dapat
melakukan spesialisasi karena pemikiran mereka akan lebih makmur dengan
cara itu. Lalu, orang menjadi bergantung satu dengan yang lain. Produksi
sarana hidup kini menjadi aktivitas sosial, bukan lagi aktivitas individu.
Dalam saling ketergantungan ini (masyarakat), setiap orang ditentukan
hubungannya dengan sarana produksi. "Apa yang kulakukan seorang diri untuk
penghidupanku menentukan sebagian besar hal pokok dalam cara hidupku, dan
sekaligus merupakan kontribusiku terhadap masyarakat secara
keseluruhan."Hubungan ini juga menentukan siapa saja yang punya
kepentingan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja
yang bertentangan dengan kepentinganku.
Dengan cara pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi,
yang juga mengakibatkan timbulnya konflik di antara kelas-kelas itu.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Segala konsep pemikiran manusia lahir dari situasi kontekstual yang di


anggap keluar dari idealisnya. Begitu juga dengan lahirnya konsep marxisme
yang di ambil dari ide pemikiran Karl Marx yang muncul karena arogansi
knsep kapitalis yang merugikan kaum miskin atau proletariat.

Karl marx berusaha merumuskan suatu konsep pemerintahan dan


sistem ekonmi yang baik dan berpihak keada kaum iskin karena rakyat
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam konsep demokratis yang
mejadi landasan fikir filsuf pada masa itu. Akan tetapi dalam realitanya hal
tersebut dilupakan oleh konseptor kapitalis yaitu Weber. Sebelum Marx,
Hegel juga sudah mengkritisi sistem ini namun cuma dalam teori idealis yang
mana menurut Marx hal ini kurang bermaka karena hanya berkutat pada
dunia ide. Oleh sebab itu Marx melakukan kritik terhadap teori-teori Hegel,
dengan metode materialis dialektisnya Marx menulis sebuah karya besar yang
di sebut dengan manifesto communist sebagai bentuk nyata solusi terhadap
arogansi kapitalis.

Dari konteks ekonomi marx yang memang menentang hegemonitas


terus mengkoreksi kapitalis dan melahirkan sebuah karya yang disebut das
kapitalis. Marx menyatakan bahwa kaum elit sangat di untungkan dengan
konsep ini sehingga perlu sebuah revolusi pemikiran untuk melawan
hegemoni elitis.

Kefilsafatan marx tidak perlu di ragukan lagi karena dari buah


pemikiranya sangat bermanfaat terhadap perkembangan kehidupan manusia
masa kini. Sehingga kita tidaklah bijak jika menghakimi marxisme

7
merupakan ajaran yang terlarang dak sesat karena pada dasarnya pendapat
manusia itu tidak ada yang salah karena kebenaran sendiri sifatnya relatif
kontekstual.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, semoga yang terdapat


dalam pembahasan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua pada
umumnya dan khususnya bagi para pembaca. Apabila dalam makalah ini
terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun pemaparannya, kami selaku
pemakalah mohon maaf. Dan tidak lupa kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan makalah yang
akan datang.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/marxisme.

Anda mungkin juga menyukai