Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya kami diberikan kesehatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah
yang membahas tentang komunisme ini berulang kali mengalami penyempurnaan hingga baru
kemudian dapat kami selesaikan.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan khususnya
bagi para pembaca.

Tangerang 03, Oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.................................................................................................1
Rumusan Masalah............................................................................................1
Tujuan................................................................................................
Manfaat...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Komunisme.................................................................
Ajaran Karl Marx.......................................................................................
Nilai-nilai Komunisme......................................................................
Pandangan mengenai Negara dan Demokrasi...................................
Runtuhnya Kekuasaan Komunisme...........................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan...........................................................................
Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Marxisme adalah sebuah faham yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl


Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan system ekonomi,
system social,dan system politik. Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis. Marxisme
mencakup materialism dialektis dan materialism historis serta penerapannya pada
kehidupan sosial. Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini
tertuang dalam buku Manifesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan Friedrich Engels.
Marxisme merupakan bentuk protes marx terhadap faham kapitalisme. Ia menganggap
bahwa kaum capital mengumpulakan uang dengan mengorbankan kaum proletar.
Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan
upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.
Banyak kaum proletar yang harus hidup didaerah pinggiran dan kumuh. Marx
berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya “kepemilikan pribadi” dan
pengguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya. Untuk menyejahterakan
kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme diganti dengan paham
komunisme.bila kondisi ini terus dibiarkan,menurut Marx,kaum proletar akan
memberontak dan menuntut keadilan.inilah dasar dari Marxisme.
Pengaruh Marxisme yaitu mengapa marxisme merupakan system pemikiran yang
amat kaya adalah bahwa marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masing-
masing telah sangat berkembang saat itu, yaitu filsafat Jerman,teori politik perancis,dan
ilmu ekonomi Inggris.  Marxisme tidak bias begitu saja dikategorikan sebagai “filsafat”
seperti filsafat lainnya,sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama
dan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat
setelahnya, itulah sebabnya,sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin
mengabaikannya.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) No. XXV/1996 bahwa
mempelajari paham Komunisme/Marxisme-Leninisme dalam rangka mengamankan
Pancasila dan secara ilmiah, seperti di universitas-universitas, dapat dilakukan secara
terpimpin. 

2. Rumusan Masalah
 Apa pengertian dari Komunisme?
 Apa itu ajaran Karl Marx?
 Bagaimana perkembangan Marxisme-Leninisme di Uni Soviet?
 Bagaimana runtuhnya kekuasan komunis?
3. Tujuan
 Menjelaskan pengertian dari komunisme.
 Menjelaskan apa itu ajaran Karl Marx.
 Menjelaskan perkembangan Marxisme-Leninisme di Uni Soviet.
 Menjelaskan bagaimana runtuhnya kekuasaan komunis

4. Manfaat
 Meningkatkan pengetahuan tentang komunisme.
 Mengetahui dan memahmi apa itu ajaran Karl Marx.
 Menngetahui dan memahami perkembangan Marxisme-Leninisme di Uni Soviet.
 Mengetahui bagaimana runtuhnya kekuasaan komunis.
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Komunisme
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto
politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah
analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi
kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh
dalam dunia politik.
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme
di awalabad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani
hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan
tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme
antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai
teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju
dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional.
Komunisme atauMarxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai
komunis di seluruh dunia. sedangkan komunis internasional merupakan racikan ideologi ini
berasal dari pemikiranLenin sehingga dapat pula disebut "Marxisme-Leninisme".
Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat
produksi melalui peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai
dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar (lihat: The Holy Family [1]), namun
pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai
membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank.
Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai
alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada
individu. pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh
karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat
secara merata, Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan
yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung
demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam
paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham
liberalisme.
Secara umum komunisme berlandasan pada teori Materialisme Dialektika dan
Materialisme Historis oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan mitos, takhayul
dan agama dengan demikian tidak ada pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip
bahwa "agama dianggap candu" yang membuat orang berangan-angan yang membatasi
rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal
yang nyata (kebenaran materi).

1.1 Ajaran Karl Marx


Pada permulaan abad ke 19 keadaan kaum buruh di Eropa Barat menyedihkan, seperti
upah rendah,jam kerja yang panjang,tenaga perempuan dan anak yang di salah gunakan
sebagai tenaga murah dan keadaan di pabrik sangat membahayakan. Keadaan ini banyak
menggugah hati banyak orang termasuk Karl Marx. Ia mengecam keadaan ekonomi dan
social sekelilingnya,akan tetapi ia berpendapat bahwa masyarakat tidak dapat di perbaiki
secara tambal sulam dan harus di ubah secara radikal melalui pendobrakan sendi sendinya.
Untuk keperluan itu menyusun suatu teori social yang menurutnya di dasar hukum hukum
ilmiah dankarena itu past terlaksana. Untuk membedakan ajarannya dari gagasan gagasan
sosialis Utopi ia menamakan ajaranya sosialisme ilmiah.
Sejak masa mahasiswa Marx menerbitkan banyak karangan,di antaranya yang pling
terkenal adalah Manifesto komunis dan Das apital. Ia sangat tertarik pada gagasan gagasan
filsuf Jerman George Hegel (1170-1831) mengenai dialektik. Dalam menjelaskan proses
dialektik, Hegel mngatakan bahwa proses ini dilandasi oleh dua gagasan; pertama gagasan
bahwa semua berkembang; kedua ,gagasan bahwa semua mempunyai hubungan satu sama
lain.
Marx tertarik oleh gagasan yang di kembangkan oleh Hegel. Untuk melandasi teori
social ia merumuskan dulu teori mengenai materialism dialektis,kemudian konsep-konsep
itu dipakainya untuk menganalisa sejarah perkembangan masyarakat yang di namakanya
materialism historis.
Berdasarkan hokum dialektika,masyarakat telah berkembang menjadi masyarakat
kapitalis dimana Marx berada. Perkembangan ini menurut Marx adalah tidak
terelakan,karena sudah merupakan hokum social. Dalam usaha mencapai rakyat
komunis,kaum protelar akan memainkan peranan penting,mereka merebut kekuasaan dari
tangan kapitalis,mengambil alih segala alat produksi dan melalui tahap transisi yang
dinamakan diktaktor proletariat akhirnya akan tercapailah masyarakat komunis.
Masyarakat yang diharapkan Marx merupakan masyarakat dimana tidak ada kelas
sosial dimana manusia di bebaskan dari keterkaitanya kepada milik pribadi, dan dimana
tidak ada eksploitasi penindasan serta paksaan, dikatakan Marx : “force is the midwife of
every old society pregnant with a new one”.
Tulisan Marx banyak sekali menyita perhatian,akan tetapi tafsiranya berbeda beda.
Di antara pendukungnya terdapat orang orang seperti Eduard Bernstein (1850-1932),yang
secara umum menyatakan menerima analisa Marx tetapi berpendapat bahwa tujuanya dapat
di capai tanpa revolusi,yakni secara damai melalui jalan parlementerdan atas dasar hak
pilih umum. Karena begitu menyimpang dari adanya konsep mengenai perlunya revolusi,ia
disebut revisionis. Seorang pengikut lain yang terkenal ialah Karl Kautsy (1854-1938).
Kautsky tergolong orang yang lebih ortodoks di bandingkan dengan Bernstein dalam
menafsirkan tulisan Marx,namun oleh golongan lenin disebut Marxis Murtad.
⦁ Nilai-nilai Komunisme
Undang-undang dasar 1918 mencerminkan tahap pertama revolusi, yang memusnahkan
golongan-golongan yang dianggap penindas, seperti tuan tanah, pejabat agama, pengusaha,
dan polisi Czar. Beberapa gagasan Lenin ialah: pertama, melihat pentingnya peranan kaum
petani dalam menyelenggarakan revolusi, kedua, melihat peranan suatu partai politik yang
militant yang terdiri atas professional revolusionaries untuk memimpin kaum proletar dan
merumuskan cara-cara merebut kekuasaan, ketiga, melihat imperialisme sebagai gejala yang
memperpanjang hidup kapitalisme. Lenin juga mengintrodusir istilah ‘sosialisme” untuk
masa yang oleh Marx disebut “tahap pertama masyarakat komunis”.
Pada tahun 1936 undang-undang dasar lama diganti oleh undang-undang dasar baru yang
secara formal menetapkan tercapainya sosialisme dan berakhirnya tahap pertama dari
revolusi. Dengan demikian secara resmi dimulai tahap kedua, yaitu menyelenggarakan
transformasi masyarakat kea rah masyarakat komunis.
Stalin dikecam dengan kesalahan-kesalahan yang dianggap merugikan rakyat Uni Sovyet
dank arena mengembangkan kultus individu. Doktrin Marxisme-Leninisme ditinjau kembali
dalam rangka perkembangan-perkembangan baru yang telal terjadi sesudah Perang Dunia II.
Dalam hubungan ini perlu diperhatikan program partai komunis yang disahkan oleh kongres
ke-22  pada tahun 1961, yang banyak memuat pemikiran baru.
Proses liberalisasi yang diakibatkan oleh gerakan destalinisasi itu mempunyai pengaruh
besar atas negara-negara komunis. Supermasi Uni Sovyet terhadap negara-negara komunis
lainnya sudah berkurang dan ditantang terutama oleh Mao Zedong yang menganggap dirinya
penafsir yang paling murni mengenai ajaran Marxisme-Leninisme.
Di masa kepemimpinannya (1991-2000)  Boris Yeltsin berupaya untuk melakukan
reformasi ekonomi yang lebih radikal. Kesulitan ekonomi yang ditandai dengan antre
panjang untuk memperoleh kebutuhan hidup sehari-hari yang menjadi pemandangan umum
sejak krisis di tahun 1989 perlahan menghilang. Yeltsin berusaha untuk memperluas basis
dukungan menjelang pemilihan presiden 1996 menghadapi Genady Zyuganov. Strategi yang
dilakukan untuk memenangkan kampanye adalah dengan program loans for share, yang
artinya ia menawarkan sumber daya natural yang strategis kepada kelompok pengusaha
besar/pihak swasta dan dipertukarkan dengan pinjaman kepada pemerintah.
Pencapaian di masa jabatannya adalah keberhasilan mencegah komunisme untuk kembali
berkuasa di Republik Rusia. Kebijakan pertahanan dan kebijakan luar negeri yang ditempuh
di masa kepemimpinannya adalah mengurangi belanja pertahanan hampir 90% dan bekerja
sama dengan Amerika Serikat dalam strategi pengurangan nuklir di Rusia.

⦁ Pandangan Mengenai Negara dan Demokrasi


Golongan Komunis selalu bersikap AMBIVALEN terhadap Negara Marx yang di
hadapkan dengan aparatur kenegaraan yang di anggap menghalangi cita-citanya , berpendapat
Negativ terhadap Negara. Negara dianggapnya sebagai suatu alat pemaksa yang akhirnya akan
melenyap sendiri dengan munculnya masyarakan Komunis. Marx dan Engles Berkata :
“Negara taklain tak bukan hanyalah mesin yang dipakai oleh suatu kelas untuk menndas kelas
lain. Negara akhirnya akan lenyap pada saat komunisme tercapai karna tidak ada lagi yang di
tindas.
Lenin mendukung sepenuhnya dua gagasam Marx itu. Dikantor Proletariat, yang
merupakan transisi dari masyarakat kapitalis kemasyarakat komunis, merupakan Negara
dalam arti kata itu pula. Dikatakan bahwa di kantor Proletariat : “organisasi pelopor dari
orang-orang yang di tindas, sebagai kelas pengeuasa untuk menghancurkan kaum penindas.
Gagasan ini tercermin dalam Undang-Undang Dasar Unisoviet 1918. Demokrasi ini menurut
Lenin bersifat demokrasi untuk mayoritas dari rakyat dan peenindasan dengan kekerasan
terhadap kaum pengisap dan penindas. Menurut Lenin demokrasi ini sudah merupakan
perbaikan terhadap Demokrasi Berjuasi yang menurut Lenin merupakan demokrasi untuk
minoritas terhadap mayoritas yang tidak mempunyai Hak Demokratis. Pemimpin-pemimpin
pengganti lenin menganggap perlu mengubah gagasan tersebut karena di hadapkan kenyataan
bahwa komunisme di Unisoviet pada suatu ketika mungkin akan tercapai. Stalin dan
Khrushchev di usahakan menagguhkan saat itu. Stalin mengungkapkan dua syarat untuk
melenyapkan Negara yaitu syarat internal dan external. Menurut program parta yang di terima
dakam kongres ke22 tahun 1961 berbunyi : “demokrasi proleta makin lama makin menjadi
demokrasi sosialis dari rakyat seluruhnya”.
Komunis tidah hanya merupakan system politik tetapi juga mencerminkan suatu gaya
hidup yang berdasarkan nilai-nilai tertentu :
⦁ Gagasan monoisme (sebagai lawan pluralisme). Gagasan ini menolak adanya golongan-
golongan di dalam masyarakat sebab di anggap bahwa setiap golongan yang berlainan aliran
pikirannya merupakan perpecahan
⦁ Kekerasan di pandang sebagai alat yang sah dan harus di pakai untuk mencapai komunisme
⦁ Negara merupakan alat mencapainya komunisme.
Mekanisme untuk menyelanggarakan asas-asas itu :
⦁ System satu partai : untuk mengarahkan semua tenaga dan potensi kearah terbentuknya
komunisme.
⦁ Soviet tertinggi secara formal memegang semua kekuasaan yaitu Legislatif Exsekutif dan
Yudikatif, sebab marxisme-leninisme menolak gagasan rias politika.
⦁ Pemilihan umum dewasa ini bersifat rahasia tetapi tidak ada kemerdekaan politik dan
pencalonan di dasarkan atas system calon tunggal untuk setiap kursinya.

⦁ Kritik Terhadap Komunisme dan Runtuhnya Komunisme


Kecaman terhadap komunisme datang baik dari kalangan non-komunis dan anti-komunis
maupun dari dunia komunis sendiri. Dari dunia non-komunis kritik terutama ditujukan kepada
unsure paksaandan kekerasan, kepada pembatasan atas kebebasan-kebebasan politik, seperti
menyatakan pendapat, dan kepada diabaikannya martabat perorangan untuk “kepentingan
umum” yang pada hakikatnya ditentukan dan dirumuskan oleh suatu elite yang kecil .
Dari kalangan komunis sendiri dikenal pola Yugoslavia dan bentuk ekstrem dalam diri Milovan
Djilas yang secara politis dan ekonomis merpakan penyimpangan yang paling jauh dari pola
yang pernah digariskan oleh Uni Soviet. Dari dalam Uni Soviet sendiri akhir-akhir ini terdegar
pula suara-suara kritik dan perbedaan pendapat sekalipun masih suara minoritas yang lemah
dari kelompok kecil cendikiawan yang bergerak dibidang kesustraan dan ilmiah. Suara kritik
dan perbedaan pendapat dari kalangan ilmiawan dianggap lebih serius. Andrei Sakharov (yang
kadang-kadang disebut bapak bom hydrogen Uni Soviet) dan Alexander Solzhenitsyn
(pemegang hadiah nobel yang sarjana merangkap pengarang) termasuk cendikiawan yang
memperjuangkan kebebasan berpikir sebagai sesuatu yang perlu untuk setiap masyarakat yang
ingin maju.
Keruntuhan rezim komunis sejak 1989 di berbagai Negara memunculkan teori dan penjelasan.
Lesli Holmes, dalam bukunya, mencoba ,merangkum beragam pendekatan dengan berbagai
kelebihan dan kekurangannya yang berkembang untuk menjelaskan kejatuhan rezim
komunisme di berbagai Negara (terutama di Uni Soviet dan Negara-negara eropa timur sejak
1989. Beragam pendekatan itu menjelaskan kejatuhan rezim komunis karena faktor Gorbachev,
kegagalan ekonomi, peran kekuatan oposisi, kompetisi dengan Negara barat, koreksi dan
reinterpretasi pada ajararan Marxisme, jangkauan wilayah yang terlalu luas (imperial
overstretch), teori perbandingan tentang revolusi, teori perbandingan tentang modernisasi dan
toeri tentang krisis legitimasi.

Beberapa ahli menafsirkan sejarah berdasarkan pertarungan kelas dan faktor ekonomi.
Aliran ini lahir di Jerman di bawah asuhan Marx dan Indirest, maka kemudian disebut sebagai
Marxisme. Kemudian menjelma dalam bentuk revolusi di Rusia pada tahun 1917 M, awal
berdirinya Uni Sovyet, dengan planning dari gerakan Yahudi. Lalu berkembang melakukan
ekspansi dengan tangan besi dan kekerasan. Komunisme selalu menggunakan kekerasan walau
kadang dia pakai demokrasi, namun hanya untuk sarana kalau belum memiliki kekuatan.
Umat Islam di penjuru dunia banyak terluka dengan ideologi ini, karena jelas menentang
Tuhan. Dan banyak bangsa-bangsa yang hilang dari peredaran sejarah lantaran ulah aliran ini,
terutama di negri-negri komunis, seperti Sovyet, juga Cina dan beberapa negara lain di Afrika.
Kalau kita lebih mendalam lagi, siapa tokoh-tokoh mereka? Secara teoritis komunisme itu
peletak dasarnya adalah Karl Marx. Dia seorang Yahudi berkebangsaan Jerman. Hidup pada
tahun 1818 – 1883 M. Dia seorang cucu Yahudi terkenal bernama Murkoy Marx. Karl Marx
adalah seorang yang egoistis, tidak punya prinsip yang jelas, pendendam dan materialistis.
Karya-karya yang terkenal antara lain, Manifesto Komunis tahun 1848, Das Kapital 1767.
Dalam membuat teorinya Karl Marx dibantu oleh Frederick Angel. Dia hidup 1820 – 1895. Dia
yang membantu menyebarkan ajaran komunisme ini dan dialah juga yang membiayai hidup
Karl Marx dan keluarganya hingga akhir hayat. Dari teman dekatnya ini (Angel), karya-karya
yang ditulis antara lain, Asal Usul Keluarga, Orang-orang Khusus dan Negara, Dualisme Dalam
Alam, Sosialisme Khurafat, dan Sosialisme Ilmiah.
Ada tokoh lain, yaitu Lenin. Dia yang melakukan revolusi berdarah di Rusia pada tahun 1917
M. Seorang diktator yang amat ditakuti. Tokoh ini berhati kejam, diktator dalam memaksakan
pendapatnya dan dendam terhadap umat manusia. Ia lahir 1870 M dan meninggal 1924 M. Ada
beberapa sumber yang mengatakan bahwa Lenin asal-usulnya seorang Yahudi, yang kemudian
diganti dengan nama Rusia. Ia seorang Yahudi yang kemudian diganti dengan nama Rusia. Ia
hampir mirip dengan Trotski. Dan Leninlah yang telah menjabarkan komunisme di dalam
praktek nyata. Dia memiliki banyak buku pidato dan brosur, tapi di antara karangan yang sangat
penting adalah yang dikenal dengan Bunga Rampai.
Doktrin-doktrin yang penting supaya kita mengenal komunis harus kita ketahui. Karena
komunis ini tidak selalu gerakannya terbuka, banyak terselubung. Terutama ketika dia masih
memiliki kekuatan yang sedikit atau lemah. Jadi untuk mengenal komunisme tidak hanya
dilihat dari zhahirnya saja, tapi juga jalan pikirannya. Meskipun seseorang tidak mengaku
bahwa dia bukan komunis tapi kalau pikiran-pikirannya, perilakunya komunis, dia adalah
seorang komunis. Misalnya doktrin yang penting itu adalah, mereka mengingkari wujud Allah
dan segala yang ghaib, karena materialisme itu. Bahwa materi adalah asas segala-galanya.
Iman mereka (kalau mau disebut iman) ada tiga; percaya kepada Marx, Lenin dan Stalin, dan
mengkufuri tiga; mengkufuri Allah, Agama dan mengingkari hak milik pribadi. Doktrin yang
lain, ditafsirkannya sejarah umat manusia dengan pertarungan antara kaum borjuis dan kaum
proletar. Kaum borjuis adalah kaum yang kaya dan proletar adalah rakyat biasa. Pertarungan itu
menurut mereka berakhir dengan kediktatoran kaum proletar. Diperanginya agama karena
dianggap sebagai racun masyarakat dan dianggap sebagai babunya kapitalis. Makanya di
Indonesia dulu mereka membuat provokasi bahwa haji-haji adalah kaum borjuis. Karena
umumnya mereka adalah orang-orang kaya. Jadi, babunya agama itu dianggap babunya
kapitalis. Imperialis dan eksploitasi, atau gerakan-gerakan yang berorientasi pada eksploitasi
karena menganggap agama dijadikan sebagai alat untuk menyihir orang, yang kemudian
keuntungannya diambil oleh elit agama itu.
Kalau kita perhatikan, sesungguhnya gerakan-gerakan anti Islam atau gerakan anti tauhid itu
ujung-ujungnya selalu Yahudi, kenapa? Karena Yahudi itu jumlahnya tidak pernah bertambah
atau pertambahannya sangat sedikit. Karena Yahudi itu adalah satu kelompok yang merasa ras
paling tinggi dan dia selalu eksklusif. Jadi Yahudi itu adalah sebuah agama sekaligus bangsa.
Sampai sekarang jumlah Yahudi itu + 15 juta. Karena jumlahnya kecil dan mereka ingin
survive terus, mereka melakukan gerakan-gerakan terselubung dalam berbagai model. Jadi
orang-orang Yahudi adalah bangsa yang tertindas dan butuh kepada agamanya untuk
mendapatkan hak-haknya yang direbut oleh pihak lain. Padahal mereka itu tertindas sepanjang
sejarah dan mereka diaspora karena kelakuannya sendiri.
Oleh Syeikh Al Maroghi dalam satu bukunya bangsa Yahudi itu adalah bangsa yang memiliki
75 sifat yang terjahat dan superlatif. Bangsa yang paling banyak membunuh nabi, paling
banyak memakan riba, paling banyak mengutak-atik wahyu/kitab suci. Satu-satunya kitab suci
yang tidak bisa ditakhrif adalah Al-Quran. Oleh karena itu musuh bebuyutan orang Yahudi
adalah orang Islam, karena perilaku, karakter dan sejarah Yahudi tidak bisa dipalsukan, tidak
bisa diubah. Sedangkan di dalam Injil, perilaku Yahudi itu sudah diobrak-abrik oleh orang
Yahudi sendiri, sehingga orang Nashara tidak mampu melakukan perlawanan terhadap Yahudi
meskipun mereka tidak suka terhadap Yahudi. Ketika mereka berdiaspora seluruh dunia itu dan
dialah suku yang sampai hari kiamat akan survive, itu adalah bukti bahwa Allah SWT
memperlihatkan bukti kepada umat manusia tentang kelakuan orang Yahudi dengan segala
karakternya itu. Bila kita melihat secara sosiologis, bangsa-bangsa atau suku-suku di dunia ini
banyak yang hilang. Baik hilang karena tidak bisa bertahan atau berintegrasi dengan kelompok
lain menjadi suku baru. Tapi untuk Yahudi tidak.
Doktrin komunisme lainnya adalah dalam konteks moral. Dikatakan bahwa moral itu relatif,
moral adalah sebuah akibat daripada alat-alat produksi. Doktrin yang lain, diperintahnya rakyat
dengan tangan besi dan kekerasan. Tidak ada kesempatan bagi mereka untuk mengaktifkan
daya berpikirnya. Negara adalah partai dan partai adalah negara, pemimpin politik pusat yang
pertama dalam revolusi Volsfik terdiri dari 4 orang. Semua orang Yahudi kecuali satu. Ini
menunjukkan sejauh mana keterikatan antara komunisme dengan agama Yahudi. Mereka
mengatakan bahwa Al-Quran disusun pada masa pemerintahan Utsman RA dan kemudian
mengalami beberapa perubahan sampai abad ke-8. Dicapnya bahwa Al Quran adalah senjata
untuk menebarkan candu bagi masyarakat.
Kaitannya dengan Yahudi, komunisme tidak menyembunyikan langkah-langkah dan aktivitas
yang dilakukan bersama orang-orang Yahudi di dalam mencapai tujuan mereka. Seminggu
setelah revolusi, semenjak itu pula dikeluarkan sebuah keputusan yang mempunyai dua sisi
kepentingan, untuk memenuhi kebutuhan dan hak orang Yahudi. Pertama mereka mengatakan
memerangi orang Yahudi dianggap sama dengan memerangi bangsa kelas tertinggi dan harus
dihukum oleh undang-undang, Kedua, pengakuan akan hak-hak orang Yahudi untuk
mendirikan negaranya di Palestina.
Marx mengatakan, bahwa dirinya telah berhubungan dengan filosof Zionis, peletak dasar teori
Zionisme yaitu Mosehis. Wilayah-wilayah  yang berkembang gerakan komunisme antara lain
adalah Sovyet, Cina, Cekoslowakia, Hongaria, Bulgaria, Polandia, Jerman Timur, Rumania,
Yugoslavia, Albania dan Kuba. Yang masih kokoh sampai sekarang adalah Kuba, sedangkan di
Sovyet di mana komunisme sudah 70 tahun itu sudah rontok. Pertanyaannya sekarang, apakah
komunisme saat ini sudah mati? Sebagai sebuah ideologi tentu tidak akan mati. Karena akarnya
Yahudi, maka berbanding lurus dengan perkembangan ideologi-ideologi lain yang menjadi
musuh atau saingannya. Bila ideologi musuhnya (Islam) itu melemah, maka komunisme akan
menguat. Sebaliknya, bila Islam berkembang luas maka otomatis komunisme akan melemah.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunisme adalah sebuah ideology. Yaitu paham yang merupakan sebagai bentuk reaksi
atas perkembangan masyarakat kapitalis yang merupakan cara berpikir masyarakat
liberal.Penganut paham ini berasal dari manifest der kommunistischen yang ditulis oleh Karl
Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali ditertibkan pada 21
februari 1848, teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan
kelas(Sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi
salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Komunsime muncul sebenarnya sebagai reaksi penindasan rakyat kecil oleh kalangan
kapitalis yang didukung oleh pemerintah. Bertolak belakang dengan individualisme
kapitalisme, paham komunisme yang dicetuskan melalui pemikiran Karl Marx memandang
bahwa hakikat kebabasan dan hak individu itu tidak ada. Paham komunisme dalam
memandang hakikat hubungan Negara dengan agama meletakkan pada pandangan
filosofisnya yaitu materialisme diakletis dan materialisme historis. Hakikat kenyataan
tertinggi menurut komunsime adalah materi.

3.2 Saran
Dari hasil pembahasan di atas, aaran-saran yang ingin penulis ajukan adalah:
1. Penulis berharap dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, semakin
berkembang juga ilmu dan pemikiran para ilmuan dan politikus untuk membangun Negara
yang lebih baik
2. Penulis berharap para wakil rakyat yang membela rakyat dapat melakukan segala hal
dengan sebaik-baiknya dan dilakukan dengan jujur.
3. Penulis berharap semua Negara dapat hidup dengan baik damai dan menjadi Negara
yang maju apapun faham atau ideologi yang dianut oleh suatu Negara itu.

DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, Miriam (2008). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama.
http://budieindra.blogspot.com/2013/12/komunisme.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme IDEOLOGI KOMUNISME

Anda mungkin juga menyukai