Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

Sejarah Pemikiran Ekonomi Mahzab Sosialis

Dosen Pengampu:

Dr. Fahimul Amri, M.Pd

Disusun Oleh:

Wahyu Krisna Firmansyah (232006)

Mochammad Erwin Aji Praswara (232028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

JOMBANG

2023/2024
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas limpahan rahmat,
taufik, hidayah serta inayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tanpa halangan apapun. Adapun tujuan dari penyusunan makalah
yang berjudul Sejarah Pemikiran Ekonomi Mahzab Sosialis ini adalah sebagai
pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.

Ucapan terima kasih tak lupa kami tujukan kepada mereka-mereka yang
turut mendukung terselesaikannya makalah ini antara lain :

1. Allah SWT yang selalu memberi kami kesehatan jasmani dan rohani.
2. Bapak Dr. Fahimul Amri, M.Pd selaku dosen pengampu kami dalam
mata kuliah ini.
3. Terima kasih juga kepada dukungan teman teman untuk menyelesaikan
makalah ini.

Saya, penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari


penyusunan makalah ini. Maka dari itu, kritik dan saran sangat saya harapkan
demi terciptanya makalah yang lebih baik pada kesempatan selanjutnya. Dan
semoga dengan hadirnya makalah kami ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca sekalian.

Jombang, 17 November 2024

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................................

Daftar Isi......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................

A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................

D. Pemikiran Ekonomi Aliran Sosialis......................................................................


E. Perkembangan Pemikiran Aliran Ekonomi...........................................................
F. Kontribusi Pemikiran Ekonomi Karl Marx.........................................................
G. Sosialisasi Revolusioner......................................................................................

BAB III PENUTUP...................................................................................

H. Simpulan..............................................................................................................
I. Saran....................................................................................................................

Daftar Pustaka...........................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahzab sosialis ekonomi merupakan salah satu aliran pemikiran ekonomi


yang memiliki pengaruh yang signifikan dalam sejarah perkembangan sistem
ekonomi. Mahzab ini menekankan pada redistribusi kekayaan, pengendalian
negara terhadap sumber daya ekonomi, dan kesetaraan sosial. Dalam makalah ini,
kita akan menggali lebih dalam prinsip-prinsip, sejarah, serta implikasi dari
mahzab sosialis ekonomi, serta bagaimana mahzab ini masih relevan dalam
konteks modern.

salah satu dari beberapa aliran pemikiran ekonomi yang muncul sebagai
alternatif terhadap kapitalisme pada abad ke-19 dan ke-20. Mahzab sosialis
mengusung gagasan bahwa produksi dan distribusi kekayaan harus dikendalikan
secara kolektif oleh masyarakat, bukan oleh individu atau perusahaan swasta.
Dalam makalah ini, akan dibahas sejarah pemikiran ekonomi mahzab sosialis
beserta tokoh-tokoh kunci dan konsep-konsep utamanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sosialisme?
2. Bagaimana pemikiran Karl Marx mempengaruhi perkembangan
pemikiran ekonomi??
3. Bagaimana perkembangan pemikiran ekonomi dari zaman kuno
hingga era modern?
4. Apa saja kontribusi tokoh-tokoh penting dalam sejarah pemikiran
ekonomi pada setiap periode ini?
C. Tujuan
1. Menjabarkan tentang sejarah pemikiran ekonomi.
2. Dapat mengetahui tokoh tokoh dalam sejarah pemikiran ekonomi

1
BAB II

PEMBAHASAN

D. Pemikiran Ekonomi Aliran Sosialis

Sosialisme berasal dari kata “societas” bahasa Yunani yang


berarti“Masyarakat”. Dari sini maka benarlah bila dikatakan bahwa sosialisme
adalah “paham yang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat, namun
bukan berarti altruisme ataupun kolektifisme, sosialisme dalam arti gerakan
dan paham adalah meliputi segala aspek kehidupan”. Dalam Webster’s World
University Dictionary memberi definisi sosialisme yaitu “suatu sistem sosial
yang mengambil segala kebutuhan pokok, modal dan industri di bawah
pengawasan umum dan berusaha kepada pembagian yang bermanfaat secara
sama rata”. Definisi terakhir yang mungkin dapat memberikan gambaran
umum terkait sosialisme adalah menurut Mohammad Hatta, meskipun agak
sedikit berbeda dengan definisi yang lain namun memiliki persamaam yaitu
“semua sosialisme menghendaki suatu pergaulan hidup, di mana tidak ada lagi
penindasan dan penghisapan dan dijamin bagi rakyat, tiap-tiap orang,
kemakmuran dan kepastian penghidupan serta perkembangan kepribadian”
(Hatta: 1992).

Di Prancis istilah sosialisme pertama kali muncul sekitar tahun 1830,


ketika terdapat keinginan agar alat-alat produksi dimiliki secara bersama untuk
melayani semua kebutuhan masyarakat, bukan monopoli atas kaum kapitalis.
Sosialisme atau Sosialism (dalam bahasa Inggris) secara etimologi berasal dari
bahasa latin socius yang berarti sahabat atau teman. Sosialis adalah penganut
paham sosialisme yang mendasarkan diri pada cita-cita bahwa bumi beserta
kekayaanya adalah milik Bersama.

Sementara beberapa literature lainnya yang juga membahas tentang


sosialisme menyebutkan bahwa perkataan sosialisme pertama dipakai orang
pada tahun 1803 oleh pendeta Italia Giuliani. Dimana pada pemakaiannya,
istilah sosialisme diberi arti yang sama dengan “Catholicisme”, dimana kata
tersebut dilawankan dengan “Prothestanisme”.

2
Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks
yang berbeda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa
istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada
abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan
memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi
menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir
elite.

Istilah “sosialisme” ini juga sering disandingkan dengan istilah


“komunisme”. Sebelum kita pelajari lebih lanjut, perlu kita pahami terlebih
dahulu bahwa sosialisme dan komunisme adalah dua istilah yang berbeda.
Sosialisme merupakan bentuk pemikiran ekonomi yang berkembang menjadi
suatu bentuk sistem ekonomi, sedangkan komunisme adalah bentuk ideologi
politik yang dianut oleh suatu negara. Ditinjau dari bentuk gagasannya,
sosialisme beranggapan bahwa semua individu harus memiliki akses terhadap
pasar atas pemakaian barang publik dan memperbolehkan untuk beraktualisasi
diri. Industri skala besar merupakan usaha kolektif dan karenanya
pengembalian dari industri harus menguntungkan masyarakat secara
keseluruhan. Sedangkan komunisme beranggapan bahwa semua orang sama
dan karenanya perbedaan kelas di dalam suatu masyarakat tidaklah rasional.
Pemerintahan harus menguasai sarana produksi dan lahan dalam suatu negara.
Orang harus bekerja untuk pemerintah dan hasil yang terkumpul harus
dibagikan dengan sama rata.

Komunisme itu sendiri berasal ketika terjadinya revolusi Prancis yang


kemudian sedikit banyak dipengaruhi oleh ajaran Karl Marx (Marxisme)
sehingga kecenderungan konsep sosialisme ala Marx sering diidentikkan
dengan komunisme. Meskipun kedua istilah tersebut secara pengertian dan
gagasan berbeda, namun memiliki hubungan yang erat, bahwa fakta negara
negara yang berideologi komunis, cenderung menggunakan sistem ekonomi
sosialis, meskipun tidak secara penuh mampu menerapkannya.

Kehadiran sosialisme pada umumnya bertolak dari rasa kekecewaan (a


sense of disillusion), penindasan, atau frustasi terhadap ketidakefisiensian,

3
serta ketidakadilan dari sistem kapitalis. Sistem ekonomi sosialis mempunyai
tujuan kamakmuran bersama, filosofi ekonomi sosialis adalah bagaimana
mendapatkan kesejahteraan, perkembangan sosialis dimulai dari kritik
terhadap kapitalisme yang ada waktu itu kaum kapitalis dan kaum borjuis
mendapat legitimasi gereja untuk mengeksploitasi buruh. Inilah yang
menjadikan Karl Marx mengkritik sistem kapitalis sebagai ekonomi yang
tidak sesuai dengan aspek kemasyarakatan.

Adapun prinsip dasar atau cita-cita pemikiran aliran sosialis adalah sebagai
berikut:

1. Keyakinan etis bahwa perekonomian harus diarahkan pada kesejahteraan


segenap orang, bukan untuk keuntungan segelintir orang, sehingga sebagian besar
alat-alat produksi harus dikuasi oleh negara.

2. Sosialisme adalah bentuk cita-cita etis tentang masyarakat yang solider dengan
tuntutan penghapusan hak milik pribadi. Segala bentuk barang yang memiliki
nilai manfaat banyak untuk kehidupan masyarakat dimiliki dan diatur oleh
pemerintah dan atau dimiliki secara kolektif kemudian diatur bersama untuk
kepentingan bersama. Maka setiap diri individu sangat dibatasi dalam soal hak
kepemilikannya. Muaranya sama yaitu pemerataan kesejahteraan.

3. Setiap individu diberikan Batasan dalam kegiatan ekonominya. Mereka tidak


menggunakan kegiatan ekonomi luar negeri. Semua kegiatan ekonomi yang
berhubungan dengan luar negri harus sepenuhnya diatur oleh pemerintah atau
negara. Langkah ini ditempuh dalam upaya kembali kepada prinsip dasar yaitu
pemerataan kesejahteraan. Melihat hubungan ekonomi dengan pihak luar negeri
sekalanya cukup besar.

4. Sumber ketidakadilan sosial adalah hak milik pribadi atas alat-alat produksi.

E. Perkembangan Pemikiran Aliran Ekonomi

4
Sosialisme muncul di akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 yang berawal
dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani berdasarkan prinsip
solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian, yang dengan sistem ini
menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak, ketimbang hanya segelintir
elite. Secara umum gerakan sosialisme terjadi sebagai reaksi dari perubahan
ekonomi dan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri. Revolusi industri ini
memang memberikan keberkahan buat para pemilik pabrik pada saat itu, tetapi di
lain pihak para pekerja justru malah semakin miskin. Semakin menyebar ide
sistem industri kapitalis, maka reaksi dalam bentuk pemikiran-pemikiran sosialis
pun semakin meningkat.

Meskipun banyak pemikir sebelumnya yang juga menyampaikan ide-ide


yang serupa dengan sosialisme, pemikir pertama yang mungkin dapat dijuluki
sosialis adalah François Noël Babeuf yang pemikiran-pemikirannya muncul
selama revolusi Prancis. Dia sangat memperjuangkan doktrin pertarungan kelas
antara kaum pemodal dengan kaum buruh yang kemudian hari diperjuangkan
dengan lebih keras oleh Marxisme.

Para pemikir sosialis setelah Babeuf ini kemudian ternyata lebih moderat
dan mereka biasanya dijuluki kaum “utopian socialists”, seperti de Saint-Simon,
Charles Fourier, dan Robert Owen. Mereka lebih moderat dalam artian tidak
terlalu mengedepan pertentangan kelas dan perjuangan kekerasan tetapi
mengedepankan kerjasama daripada kompetisi. Saint-Simon berpendapat bahwa
negara yang harus mengatur produksi dan distribusi, sedangkan Fourier dan Owen
lebih mempercayai bahwa yang harus berperan besar adalah komunitas kolektif
kecil. Karena itu kemudian muncul perkampungan komunitas (communistic
settlements) yang menjadi cikal bakal berdirinya konsep koperasi saat ini, dan
kemudia mulai berkembang di beberapa tempat di Eropa dan Amerika Serikat,
seperti New Harmony (Indiana) dan Brook Farm (Massachussets).

Setelah kaum utopian ini, kemudian muncul para pemikir yang ide idenya
lebih ke arah politik, misalnya Louis Blanc. Blanc sendiri kemudian menjadi
anggota pemerintahan provisional Prancis di tahun 1848. Sebaliknya juga muncul
para anarkis seperti Pierre Joseph Proudhon dan radikalis (insurrectionist)

5
Auhuste Blanqui yang juga sangat berpengaruh di antara kaum sosialis di awal
dan pertengahan abad ke-19.

Mari kita coba sedikit mundur ke belakang, bahwa pada tahun 1840-an,
istilah komunisme mulai muncul untuk menyebut sayap kiri yang militan dari
Paham sosialisme. Istilah ini biasanya dirujukkan kepada tulisan Etienne Cabet
dengan teori-teorinya tentang kepemilikan umum. Istilah ini kemudian digunakan
oleh Karl Marx dan Friedrich Engels untuk menggambarkan pergerakan yang
membela perjuangan kelas dan mengaruskan revolusi untuk menciptakan sebuah
masyarakat kerjasama (society of cooperation). Karl Marx adalah anak dari
pasangan Hirschel and Henrietta Marx. Ia lahir di Trier, Germany, tahun 1818.

Sosialisme merupakan sebagai sebuah ideologi. Karena ia memiliki ide


dasar sekaligus metode pemecahan terhadap berbagai masalah kehidupan. Secara
historis, gagasan sosialisme -include komunisme- merupakan antitesis dari
kekuatan hegemonik di Eropa era aufklarung. Dalam Manifesto Communist,
Marx mencita-citakan masyarakat tanpa kelas. Teori Dialektika materialisme
menjadi metode baku yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dialektika materialisme merupakan cara pandang peristiwa alam yang bersifat
dialogue, yaitu metode pembahasan dan penelitian yang membongkar kontradiksi
pemikiran dan benturan antar berbagai pandangan melalui diskusi atau dialog.
Disamping karena argumentasi dan pandangannya terhadap berbagai peristiwa
alam ini bersifat materi. Cara pandang seperti ini juga diimplementasikan dalam
pembahasan tentang kehidupan masyarakat berikut berbagai kasus yang terjadi di
dalamnya.

Teori Marx telah memberikan inspirasi besar bagi orang-orang kritis waktu
itu. Puncaknya, Vladimir Illich Ulyanov (Lenin) mendirikan negara Komunis
pertama -Uni Soviet- dengan sebuah revolusi berdarah menggulingkan kekuasaan
Tsar. Sebagai ideolog komunis terkemuka, Lenin telah meletakkan dasar-dasar
pemerintahan komunis dengan tangan besinya. Semangat perlawanan ala Lenin
juga diikuti oleh rezim-rezim komunis lainnya. Jutaan nyawa harus meregang
akibat pemerintahan otoriter yang dipraktekkan oleh mereka. Amartya Sen dalam

6
The Black Book of Communism memperkirakan jumlah orang yang tewas akibat
sosialisme-komunisme mencapai angka 100 juta (Chomsky, 2003).

Terlepas dari semua permasalahan tersebut para ahli sepakat bahwa gerakan
sosialisme tersusun dalam kerangka teori yang sistematis setelah tahun 1825.
Pendorong utama dirumuskannya cita-cita dan gerakan sosialisme adalah adanya
penindasan manusia atas sesama. Sistem kapitalisme yang membawa kepada
politik “exploitation de l’home par l’home” dan tingkat kesenjangan yang sangat
tinggi.

Memang pada awalnya kapitalisme tidaklah buruk, bila suatu keluarga


berupaya mencari penghasilan dengan membangun sebuah usaha, maka para
tenaga kerjanya kemungkinan adalah para anggota keluarganya. Hal tersebut yang
menjadikannya kaya, namun apabila kekayaan mereka semakin melimpah dan
usahanya semakin luas maka akan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang
semakin banyak pula, disitulah mereka akan mengambil tenaga kerja dari keluarga
lainnya guna mengeruk keuntungan yang lebih besar, sehingga mereka juga akan
dikategorikan Kapitalis. Karena laba dari usaha tersebut hanya dirasakan oleh
pemilik modalnya, sedangkan buruh tidak mendapatkan imbalan yang seimbang
untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Namun ada hal yang perlu
diperhatikan dari hal tersebut, yaitu meskipun pemilik modal telah mengirimkan
hasil produksinya ke pasar, dan kemudian para buruh menjual jasanya kepada
para pemilik modal, tetapi perbedaan antara keduanya sangatlah jauh.

Perlu diketahui bahwa sebelum lahirnya sosialisme, permasalahpermasalah


di atas muncul akibat dari adanya Revolusi Industri dan Revolusi Prancis, dimana
masyarakat mulai beralih kegiatan ekonomi, mulai dari agraris menjadi industri.
Masyarakat yang menghasilkan kebutuhan untuk diri sendiri, dan menciptakan
tata pikir individualistik dan hanya mementingkan diri sendiri. Memang secara
fakta revolusi Industri tersebut juga membawa dampak kemajuan yang luar biasa,
namun sebagai kompensasinya para petani berbondong-bondong menjadi urban
untuk menjual tenaganya sebagai buruh pabrik, sehingga menciptakan penderitaan
dan kesengsaraan kaum petani.

7
Persoalan-persoalan yang timbul akibat adanya revolusi industri tersebut
melahirkan sikap anti kapitalistik di kalangan kaum buruh, yang kemudian
memunculkan kembali cita-cita sosialisme untuk menghapus penindasan
kapitalisme, meskipun ternyata diganti dengan penindasan ala komunis yang tidak
kalah mengerikan. Sentralisasi kekuasaan yang absolut melahirkan slogan “negara
adalah saya”. Dan dalam perkembangannya, bermunculanlah berbagai varian
pemikiran dari ideologi sosialisme ini, seperti (1) Sosialisme Utopis; (2) Sosialis
Demokrat, (3) Komunisme; (4) Anarkhisme; (5) Sindikalisme; (6) Sosialisme
Marxis; dan (7) Sosialis Ilmiah.

Sosialisme Utopis merupakan sebuah istilah untuk mendefinisikan awal


mula perkembangan pemikiran sosialisme modern. Sosialis Demokrat adalah jenis
sosialisme yang menolak metode transisi tersentralisasi, elitis, atau otoriter dari
kapitalisme menuju sosialisme yang mendukung pergerakan masyarakat bawah
dengan tujuan segera menciptakan demokrasi ekonomi yang terdesentralisasi.
Istilah ini sering dipakai para sosialis yang memilih transisi ke sosialisme melalui
pemilu atau revolusi massal yang dilakukan dari bawah untuk membedakan
dirinya dari para sosialis otoriter yang menuntut dibentuknya negara satu partai.
Paham ini dikenal bertentangan dengan paham Marxis-Leninis dan Maois.

Komunisme dalam bahasa Latin adalah communis, dan jika dalam bahasa
Inggris: common, adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial,
dan ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan
aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikian bersama alat produksi dan tidak
adanya kelas sosial, uang, dan negara. Sedangkan Anarkhisme atau dapat disebut
Anarkhisme sosialis adalah filsafat politik yang menganjurkan masyarakat tanpa
negara atau sering didefinisikan sebagai lembaga sukarela yang mengatur diri
sendiri.

Sindikalisme merupakan sebuah jenis sistem ekonomi yang dicetuskan


sebagai pengganti kapitalisme dan alternatif bagi sosialisme negara dengan
memanfaatkan federasi serikat dagang atau serikat industri kolektif. Sistem ini
adalah suatu bentuk korporatisme ekonomi sosialis yang menyerukan penyatuan
kepentingan berbagai unit non-kompetitif untuk merundingkan dan mengelola

8
ekonomi. Berbeda lagi dengan Sosialisme Marxis yaitu sebuah paham yang
berdasar pada pandangan-pandangan Karl Marx, paham ini biasa disebut dengan
Marxisme yang mencakup materialism dialektis dan materialism historis serta
penerapannya pada kehidupan sosial. Sedangkan Sosialisme ilmiah adalah istilah
yang pertama kali digunakan oleh Friedrich Engels untuk menjelaskan teori
sosial-politik-ekonomi yang dipioneri oleh Karl Marx. Alasan utama mengapa
bentuk sosialismenya "sosialisme ilmiah" karena berkebalikan dengan "sosialisme
utopis", yaitu berdasarkan pada metode ilmiah, oleh karena itu teorinya memiliki
standar empirik, dimana pengamatan sangat penting bagi perkembangan teori dan
menghasilkan perubahan dan/atau falsibilitas elemen teori tersebut.

Terlepas dari berbagai aliran sosialisme yang telah dibahas di atas, untuk
lebih memudahkan kita dalam mempelajarai pemikiran sosialisme saat ini kita
akan mendiskusikan dan membagi perkembangan pemikiran ekonomi aliran
sosialisme menjadi 2 bagian, yaitu: (1) Sosialis Utopis; dan (2) Sosialis Ilmiah.

a. Sosialis Utopis
Sosialisme pada dasarnya bukanlah hal yang baru, gagasan ini sudah
ada sejak jaman Yunani kuno, dimana Plato berpendapat bahwa negara
hanya akan baik kalau dipimpin dan diperintah oleh orang-orang baik serta
negarawan ulung, yang disaring dari seluruh anggota masyarakat. Karena
gagasannya ini Plato dianggap sebagai pendiri ajaran sosialisme atau
sering disebut dengan kaum “Perintis Sosialis” yang juga lebih dikenal
dengan masa Pra-Klasik pada zaman Yunani kuno. Menurut Plato, sistem
pemerintahan yang baik adalah berbentuk totaliterisme, dikendalikan dan
dipimpin oleh orang terpandai dan terpilih. Dalam buku Republika nya
Plato juga telah menyodorkan ajaran politik yang sangat sosialis yaitu
“para penguasa yang menentukan jatuh bangunnya negara tidak boleh
memiliki harta kekayaan pribadi kecuali kebutuhan pokok. Mereka juga
tidak diperkenankan untuk turut campur tangan dengan urusan emas dan
perak dalam bentuk apapun juga” (Rapar: 1988) .
Sosialisme Utopis merupakan sebuah istilah untuk mendefinisikan
awal mula pemikiran sosialisme modern. Para sosialis utopis tidak pernah

9
benar-benar menggunakan istilah ini untuk menyebut diri mereka. Istilah
"Sosialisme Utopis" awalnya diperkenalkan oleh Karl Marx dan kemudian
digunakan oleh pemikirpemikir sosialis setelahnya, untuk menggambarkan
awal kaum sosialis intelektual yang menciptakan hipotetis masa datang
dari penganut paham egalitarian dan masyarakat komunal tanpa semata-
mata memperhatikan diri mereka sendiri dengan suatu cara di mana
komunitas masyarakat seperti itu bisa diciptakan atau diperjuangkan.
Istilah “Utopia atau Utopis” sendiri sebenarnya berasal dari bahasa
Yunani antara potongan kata “ou” yang berarti “tidak” dan “topos” yang
berarti “tempat”, maka yang dimaksud dari Utopis atau Utopia adalah
tempat yang adanya hanya dalam angan-angan atau “negeri antah
brantah”, seperti yang dituliskan dalam karya novel salah satu tokoh
Sosialis Utopis yang terkenal yaitu Sir Thomas More (1480 – 1539)
dimana More memimpikan suatu negara impian, dimana semua milik
merupakan milik bersama. Semua orang tinggal dalam suatu tempat
bersama. Makanan serta segala kebutuhan lainnya disediakan secara
bersama-sama pula. Orang tidak perlu bekerja mati matian dalam waktu
lama, melainkan cukup sekedar dapat memenuhi kebutuhannya saja dan
toleransi hidup ditanamkan.
Sosialis Utopis ini merupakan pemikiran tentang sebuah kehidupan
sosial yang kontroversial dengan negara-negara Eropa dimana pengaturan
sosial selayaknya tertata sempurna. Penggambaran Utopia sendiri adalah
sebuah Pulau Utopia dan daerah sekitarnya (Tallstoria, Nolandia, dan
Aircastle) yang tidak ada pengacara karena kesederhanaan hukum,
kemudian pertemuan pertemuan sosial dilakukan secara terbuka dengan
tetap mendorong para pesertanya untuk berperilaku baik, kepemilikan
bersama menggantikan hak milik pribadi, kaum pria dan wanita menerima
pendidikan yang setara, serta adanya toleransi beragama yang nyaris
sempurna kecuali bagi kaum ateis, yang dipandang rendah meskipun
diperbolehkan.
Adapun beberapa tokoh gerakan sosialisme Utopis yang terkenal
antara lain: (1) Comte Henri de Saint Simon (1760 – 1825); (2) Charles

10
Fourier (1772 – 1837); (3) Robert Owen (1771 – 1858); (4) Louis Blanc
(1811 – 1882).
Comte Henri de Saint Simon (1760 – 1825)
Comte Henri de Saint Simon adalah tokoh sosialis yang hidup di
kota Paris, ia merupakan seorang pemikir yang sangat optimis. Ia tidak
menginginkan adanya uniformitas, melainkan ia menghendaki adanya
kesamaan dalam kesempatan.
Simon ingin memberikan upah kepada kaum buruh atas prestasi
bukan menurut kebutuhan, hal tersebut dikatakannya setelah ia melihat
perkembangan revolusi Industri secara besar-besaran di Eropa. Pandangan
sosialisnya seakan hanya sebagai gambaran awal bagi state sosialisme.
Tata baru yang tercapai karena kehancuran atau dihancurkannya tata
hidup yang lama haruslah bersifat ilmiah dan industrial. Dihancurkannya
orde sebelumnya walalupun perlu tidaklah cukup itu saja, namun orde
tersenut harus diikuti oleh sesuatu hal yang lebih baik daripada
individualisme anarchistis. Peperangan haruslah dilenyapkan dari
masyarakat, pada masyarakat yangbaru semua moralitas harus segera
dicapai dengan asas bahwa, manusia satu sama lainnya harus berlaku
seakan-akan mereka bersaudara.
Charles Fourier (1772 – 1837)
Charles Fourier merupakan tokoh sosialis yang masa hidupnya
sekitar tahun 1772 – 1837. Ia berharap agar dunia dapat berubah kea rah
system yang lebih baik. Ketika ia melihat pertarungan antara kaum
kapitalis dengan kaum buruh, ia mengusulkan untk membangun sebuah
perumahan yang memisahkan kelompok-kelompok politik dan ekonomi.
Dengan dibangunnya perumahan untuk kaum buruh, ia berharap dapat
segera menghentikan pertarungan dan pertentangan ekonomi antara kaum
kapitalis dan kaum buruh.
Dalam perumahan itu atau yang disebut “Phallanx Steres” mereka
akan hidup Bersama dimana produksi serta konsumsi dilaksankan atas
dasar kooperatif. Jadi dalam koloni kecil itu semua saling membagi dan
melaksanakan tugas yang disesuaikan dengan keahlian pribadi, kemudian

11
dikombinasikan dengan manajemen yang efisien untuk memperbanyak
produksi dan simpanan sehingga akhir usia produktif terdapat dana
pensiun. (Winardi: 1977).
Robert Owen (1771 – 1858)
Robert Owen anak seorang pengusaha tekstil di Glasgow -
Skotlandia, masa hidupnya antara tahun 1771 – 1858. Jika dibandingkan
dengan tokoh sosialis sebelumnya, pandangan sosialisnya tidak bersifat
integral, karena hanya mementingkan perbaikan masyarakat dan
penyelesaian masalah kaum kapitalis dengan kaum buruh.
Bentuk “kapitalis yang penuh kasih” ciptaannya membuahkan hasil
yang cukup bagus, sehingga banyak pengamat ekonomi di suluruh dunia
memujinya. Dia adalah pendukung kuat perubahan social, mendukung
pembentukan “desa kerja sama” di seluruh Inggris, dia juga mendukung
Undang Undang tenaga kerja anak-anak, dan 10 jam kerja sehari.
Sebagai manajer pabrik, keadaan buruk yang dihadapi kaum buruh
berupa perumahan kumuh, pakaian yang tidak layak, kekurangan makanan
dan jam kerja yang sangat Panjang adalah masalah yang sangat
mengganggu pikirannya. Owen membantu pembentukan serikat-serikat
kerja, ia tanpa henti-hentinya menyuarakan kebaikan koperasi. Gerakan
koperasi di Inggris sebagian besar mendapat inspirasi dari pemikirannya,
begitu pula gerakan kaum buruh. (Abdulgani: 1965).
Keberhasilannya di New Lanark sebagian besar karena prinsip
ekonomi dan social yang sehat, tetapi seperti banyak reformis lainnya, dia
melangkah terlalu jauh ketika mendirikan masyarakat Utopian yang
dinamakan New Harmony. Kemudian yang awalnya dia seorang Kapitalis
berubah pemikiran menjadi seorang sosialis. New Harmony secara resmi
didirikan pada 4 Juli 1826. Owen sendiri yang mengumumkan kebebasan
“dari hak milik pribadi, Agama yang rasional dan perkawinan”. Namun
dalam dua tahun eksperimen tersebut gagal total, mengalami penipuan,
kekurangan perencanaan, dan uang. Owen kehilangan seperlima
kekayaannya dan kemudian menghabiskan sisa hidupnya untuk menulis
dan mendalami spiritualisme. (Skousen: 2009)

12
Pierre Joseph Proudhon (1809-1865 )
Pierre Joseph Proudhon adalah tokoh sosialis yang percaya akan
kesamaan dan ia adalaha musuh utama terhadap pemilikan pribadi dalam
dunia usaha. Tetapi juga sangat berbeda dengan kaum sosialis pada
umumnya, karena ia juga menentang pemerintahan. Bentuk tertinggi
dalam memimpin negara adalah harmony anarchi dan orde.
Dia merupakan pemikir yang mempunyai pengaruh jauh lebih besar
terhadap perkembangan anarkisme; seorang penulis yang betul-betul
berbakat dan ‘serba tahu’ dan merupakan tokoh yang dapat dibanggakan
oleh sosialisme modern. Proudhon sangat menekuni kehidupan intelektual
dan sosial pada zamanya, dan kritik-kritik sosialnya didasari oleh
pengalaman hidup. Di antara pemikir-pemikir sosialis pada zamannya,
dialah yang paling mampu mengerti sebab-sebab penyakit sosial dan juga
merupakan seseorang yang mempunyai visi yang sangat luas. Dia
mempunyai keyakinan bahwa sebuah evolusi dalam kehidupan intelektual
dan sosial menuju ke tingkat yang lebih tinggi harus tidak dibatasi dengan
rumus-rumus abstrak.
Louis Blanc (1811 – 1882)
Louis Blanc lahir pada tanggal 29 Oktober 1811 – 6 Desember
1882), Ia merupakan seorang politisi dan sejarawan Perancis. Seorang
sosialis yang menyukai reformasi, dia menuntut pembentukan koperasi
untuk menjamin pekerjaan kaum miskin kota.
Setelah Revolusi Prancis tahun 1848, Blanc menjadi anggota
pemerintahan sementara dan mulai menganjurkan pembentukan koperasi,
dimana pembentukan koperasi tersebut pada awalnya dibantu pemerintah,
namun pada akhirnya akan dikontrol oleh pekerja itu sendiri. Akan tetapi
anjuran Blanc tersebut tidak berhasil, dan di antara kecenderungan pekerja
radikal dan Garda Nasional, dia dipaksa ke pengasingan. Blanc kembali ke
Perancis pada 1870, sebelum berakhirnya Perang Perancis-Prusia, dan
kemudian menjabat sebagai anggota Majelis Nasional. Meski dia tidak
mendukung Komune Paris, dia berhasil mengusulkan amnesti bagi
Communard.

13
Menurut Blanc konflik-konflik yang terjadi di dalam masyarakat
barat sebagian besar disebabkan oleh persaingan di mana golongan
proletary selalu menjadi korban. Kapitalisme akan hilang dengan
sendirinya bila gagasannya dapat diwujukan secara nyata. Namun
gagasannya mendapat tantangan dari politikus yang menyangkal ide ide
dan pandangan-pandangannya.
b. Sosialis Ilmiah
Sewaktu terjadi polemik tentang istilah sosialisme utopia dan istilah
sosialisme ilmiah maka dengan tegas Engels menjelaskan, Marx-lah yang
meningkatkan paham sosialisme jadi suatu ilmu. Sebabnya ialah karena
Marx yang membeberkan dua penemuan baru dalam perkembangan
masyarakat saat itu; pertama, konsep tentang historis materialisme; kedua,
konsep tentang rahasia produksi sistem kapitalisme yang berdasarkan nilai
lebih. Dengan dasar penemuan dua masalah tersebut, Engels menamakan
sosialisme Marx sebagai sosialisme ilmiah (Abdulgani: 1965).
Marxisme yang kita kenal sekarang, bangkit pada tahun 1848
dengan kitab sucinya “Manifesto Komunis” hasil karya Marx dan Engels.
Marxisme atau Sosialisme ilmiah kemudian menyebar luas dengan
mendirikan gerakan-gerakan internasional pertama dengan kebangkitan
Partai Sosialisme Demokrat di Eropa.
Pada saat itu Marx mengecam semua konsepsi sosialisme seperti
pikiran Robert Owen, Forier dan lainnya yang dikatakan sosialisme utopis
sebagai angan angan kosong. Karena mereka tidak menunjukkan jalan
bagaimana mencapainya. Marx sendiri menolak untuk memberi gambaran
sosialisme, sebab sosialisme ilmiah tidak dapat menjadi koki di masa
datang. Sosialisme bukanlah pendapat pujangga yang hendak
memperbaharui dunia, tapi merupakan peristiwa yang tidak terelakkan
sebagai akibat pertentangan kelas bourjuis dengan kelas proletar
(Hatta:1992).
Kaum sosialisme ilmiah mengatakan bahwa sosialisme bukan suatu
susunan masyarakat yang diangan angankan, dihayalkan atau dikejar-
kejar, namun sosialisme adalah suatu sistem masyarakat yang tidak boleh

14
tidak tentu akan datang, sebagai tingkatan perjalanannya pergaulan hidup.
Jadi datangnya masyarakat sosialis adalah berdasarkan hukum alam,
perjalanan itu menunjukkan adanya evolusi ke arah sosialisme.
Ajaran-ajaran sosialisme ilmiah meliputi bidang filsafat, ekonomi
dan sejarah yang didasarkan atas penyelidikan ilmiah. Sosialisme ilmiah
ini dipengaruhi oleh ajaran filsafat Hegel, Feurbach, Darwin serta
pemikiran filsafat lainnya. Lenin menyatakan bahwa Marx pada
hakekatnya melanjutkan serta melengkapi tiga aliran ideologi terbesar
abad ke-19, yaitu: (1) Filsafat Jerman Klasik; (2) Political Economy
Inggris Klasik; (3) Sosialisme Prancis dan doktrin revolusi politik Prancis.
Secara umum pandangan dan pemikiran sosialisme ilmiah adalah
sebagai berikut:

1. Pertentangan kelas yang didasarkan pada teori dialektika


materialisme.
2. Agama dipandang sebagai candu, hal ini didasarkan atas pemikiran
Hegel yang diterapkan secara terbalik oleh Karl Marx, bahwa “akal itu
kebalikan dari materi” tidak seperti pendapat Hegel bahwa “materi itu
kebalikan dari akal”.
3. Paham materialisme historis, dimana Marx melihat sejarah
perkembangan umat manusia adalah sejarah pertentangan antara kelas
borjuis dengan kelas proletar.
4. Sosialisme ilmiah sebagai sistem politik bagi masyarakat, maka
sosialisme harus lahir dan bangsa terpaksa melakukan perjuangan
kelas untuk menciptakan revolusi. Sebab perubahan masalah sosial
ekonomi yang mendasar tidak mungkin dicapai tanpa revolusi.

Tokoh-Tokoh Sosialis Ilmiah

Karl Marx (1818 – 1883) Biografi Singkat Karl Marx

15
Karl Marx lahir di Trier, Prussia, pada 5 Mei 1818 (Beilharz, 2005).
Ayahnya adalah seorang pengacara, memiliki kehidupan keluarga kelas
menengah. Kedua orang tuanya berasal dari keluarga rabbi, tetapi karena alasan-
alasan bisnis, sang ayah telah berpindah agama ke Lutheranisme saat Marx masih
sangat muda.

Pada 1841 Marx menerima gelar doktornya di bidang filsafat dari


Universitas Berlin. Disertasi Marx adalah suatu risalah filosofis yang menjadi
dasar pemikiran-pemikirannya di kemudian hari. Pikiran-pikiran Marx semasa
kuliah begitu dipengaruhi oleh G.W.F. Hegel (1770 – 1831) dan Ludwig
Feuerbach (1804 – 1872). Dari Hegel, Marx mengembangkan “Materialisme
dialektis” yakni “semua kemajuan dicapai melalui konflik”. Dari The Essence of
Christianity (1841) karya Feuerbach, Marx merasionalkan pandangan mistisnya
tentang agama dan penolakannya terhadap ajaran Kristen. Menurutnya “Tuhan
tidak menciptakan manusia; manusialah yang menciptakan Tuhan!” Engels
mendeskripsikan dampak buku Feuer-bach: “Dalam sekali Dayung… buku ini
mengembalikan materialisme ke singgasananya… sihir telah dihancurkan…
semangat menjalar ke seluruh dunia; kita sementara ini adalah Feuerbachian”
(Padover: 1978).

Pada tahun 1842 Marx bekerja sebentar sebagai editor koran Jerman, yang
membela kebebasan berbicara. Dia mengundurkan diri ketika lembaga sensor
negara membuatnya tidak mungkin untuk melanjutkan pekerjaannya. Kemudian
pada tahun 1843 Marx menikahi tetangganya yang bernama Jenny von
Westphalen, meski mendapat keberatan dari keluarganya. Jenny yang 4 tahun
lebih tua dari Marx merupakan putri dari Baron Johann Ludwig Westphlen,
seorang bangsawan kaya yang mewakili pemerintah Rusia di dewan kota.

Kurang dari setahun Marx dan istrinya pindah ke Paris, dan di sana dia
menjadi editor majalah bulanan Jerman. Dan di sini dia tidak begitu tertarik
dengan aliran Laissez Faire Perancis, kemudian dia bergabung dengan para
sosialis Perancis radikal, antara lain Proudhon dan Louis Blanc. Dia menyaksikan
sendiri perjuangan kelas buruh. Dia kemudian menulis tentang aliensi dan
penderitaan buruh di bawah kapitalisme yang dipublikasikan dengan judul The

16
Economic and Philosophical Manuscripts of 1844, sebuah kompilasi artikel yang
baru terbit pada 1932 (Skousen: 2009).

Di Paris inilah Marx juga bertemu dengan Friedrich Engel rekan


seperjuangannya. Pengaruh Engels terhadap Marx ada dua sisi: (1) kekayaan
Engels yang cukup banyak membantu Marx selama bertahun-tahun; (2) Engels
adalah orang yang memiliki peran penting dalam mengarahkan pemikiran Marx
ke arah ekonomi politik.

Kehidupan Marx di Paris tidak berlangsung lama, dia diusir dari Paris
dikarenakan memicu revolusi Jerman. Kemudian dia pergi ke Brussel, yang
menjadi awal pengasingannya selamanya. Di Brussel Belgia inilah Marx dan
Engels ditugaskan oleh Liga Keadilan, yang kemudian hari berganti nama menjadi
Liga Komunis di London, untuk menulis pamphlet yang terkenal, yaitu The
Communist Manifesto.

The Communist Manifesto yang versi terakhirnya ditulis Marx adalah


semacam seruan untuk berjuang, sebuah refleksi yang kuat tentang abad mesin
dan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh para lelaki, perempuan, anak-anak yang
masuk ke kota-kota yang kacau, bekerja selama enam belas jam sehari, dan sering
hidup di tempat kumuh.

Karya Marx berpuncak dalam buku klasiknya yang terkenal yaitu Das
Kapital yang dipublikasikan di Jerman pada 1867. Capital (Judul bukunya dalam
bahasa Inggris) memperkenalkan determinasi ekonomi dan teori “Eksploitif” baru
tentang kapitalisme berdasarkan hukum “ilmiah” universal yang ditemukan oleh
Marx. Edisi inggrisnya baru muncul pada tahun1887 dan edisi Amerikanya
menjadi best seller dan 5000 ekslempar terjual cepat karena Capital dipromosikan
sebagai buku yang memberi tahu pembacanya tentang “Bagaimana cara
mengakumulasikan kapital” – yakni cara mendapatkan uang (Padover: 1978).

Marx berusia 49 tahun saat dia mempublikasikan Capital, namun dia tak
mau menulis buku-buku yang panjang, dia lebih memilih membaca, melakukan
penelitian, dan mencatat banyak buku dan artikel dengan topik yang beragam,
seperti matematika, kimia, dan bahasa asing. Marx kesulitan dalam menyelesaikan

17
sesuatu menjelang akhir hayatnya, khususnya yang berkaitan dengan ilmu
ekonomi, termasuk Capital. Ini yang membuat Engels akhirnya mengedit dan
mempublikasikannya sendiri.

Marx adalah sosok yang sakit di sepanjang hidupnya, dia mengalami sakit
yang luar biasa dan berkepanjangan, tenggorokannya kering, influenza, rematik,
bronchitis, sakit gigi, sakit liver, mata bengkak, laryngitis, insomnia, bisul, dan
radang kulit yang begitu parah. Hingga akhirnya pada 17 Maret 1883, Marx
meninggal dalam keadaan duduk di kursinya dan dimakamkan di Highgate
Cemetery London.

F. Kontribusi Pemikiran Ekonomi Karl Marx

Model Eksploitasi Kapitalisme Ala Marx

Dalam Capital, yang dipublikasikan pada 1867, Karl Marx berusaha


memperkenalkan model alternatif untuk ekonomi klasik Adam Smith. Sistem ini
dimaksudkan untuk menunjukkan secara “ilmiah” bahwa sistem kapitalisme
mengandung cacat fatal, yakni hanya menguntungkan kapitalisme dan bisnis besar
dengan mengeksploitasi buruh, dan kapitalisme akan mengalami krisis yang pada
akhirnya akan menghancurkan dirinya sendiri.

1. Teori Nilai Kerja

Marx merasa bahwa sistem Ricardian cocok untuk model eksploitasi.


Ricardo memfokuskan pada produksi dan bagaiamana produksi didistribusikan di
antara kelas-kelas besar, pemilik tanah, buruh, dan kapitalis. Ricardo dan
penerusnya J.S. Mill berusaha menganalisa ekonomi dari sudut pandang kelas
ketimbang dari segi tindakan individu.

J.B. Say tidak memfokuskan pada utilitas subjektif dari individu, tetapi
Marx menolak Say dan mengikuti Ricardo dengan berkonsentrasi pada produksi
“komuditas” tunggal dan homogen, dan pendistribusian pendapatan dari produksi
komoditas ke dalam kelas kelas.

18
Dalam sistem kelas Ricardo, buruh memainkan peran kritis dalam
menentukan nilai. Ricardon dan Marx mengklaim bahwa tenaga kerja adalah satu-
satunya penghasil nilai. Nilai suatu “komoditas” harus sama dengan jumlah rata-
rata dari jam kerja yang dipakai dalam menciptakan komoditas itu (Skousen:
2009).

19
2. Teori Nilai Surplus

Jika tenaga kerja adalah salah satunya penentu nilai, lalu ke mana profit dan
bunganya? Marx menyebut profit dan bunga sebagai “Nilai Surplus”.

Kemudian Marx mengembangkan rumus matematika untuk teori nilai


surplusnya tersebut. Dengan Tingkat profit (p) atau eksploitasi adalah sama
dengan nilai surplus (s) dibagi dengan nilai produk akhir (r). Jadi:

Marx juga membagi nilai produk akhir menjadi dua bentuk kapital (modal),
yakni kapital konstan (c) dan Kapital variabel (v). kapital konstan
mepresentasikan pabrik dan peralatan seperti mesin. Kapital variabel adalah biaya
tenaga kerja. Sehingga persamaan untuk tingkat profit menjadi:

Marx berpendapat bahwa profit dan eksploitasi dapat dinaikkan dengan


memperpanjang hari kerja dan memperkerjakan perempuan dan anak-anak dengan
upah yang lebih rendah ketimbang lelaki dewasa. Kemudian mesin dan kemajuan
teknologi menurut Marx hanya menguntungkan kapitalis, bukan tenaga kerjanya
atau buruhnya. Marx mengatkan bahwa buruh seharusnya menerima nilai penuh
dari produk yang mereka hasilkan. Pemilik tanah yang mendapatkan sewa dan
kapitalis yang mendapatkan profit dan bunga mengeksploitasi buruh dan
merampas hasil kerja mereka. (Skousen: 2009)

Menurunnya Profit dan Akumulasi Kapital

Marx cenderung memandang mesin dan teknologi secara negatif, akumulasi


kapital akan terus bertambah besar guna menghadapi persaingan dan menjaga
agar upah tidak naik.

20
Melihat dari rumus Marx terkait profit di atas, kita dapat melihat bahwa
penambahan mesin artinya ‘c’ (kapital konstan) menaik dan karenanya
menurunkan profit. Para usaha-usaha besar menjadi lebih terkonsentrasi
memproduksi komoditas yang lebih murah, yang “selalu berakibat
menghancurkan kapitalis yang kecil-kecil”. Sementara itu buruh menjadi semakin
menderita, karena kemampuannya membeli barang konsumen semakin menurun,
dan semakin banyak pengangguran di industri “industrial reserve army”.
(Skousen: 2009)

G. Sosialisme Revolusioner

Meskipun konsep sosialisme Marx dianggap sebagai suatu yang tak


terelakkan, Marx merasa bahwa bahwa untuk mencapainya diperlukan revolusi.
Marx mendeklarasikan arah revolusioner ini dalam buku The Communist
Manifesto pada tahun 1848, dalam first Internasional pada 1860, dan di Paris
Commune pada 1871. Dalam The Communist Manifesto terdapat sepuluh
program rencana revolusioner (Marx dan Engel: 1964):

1. Penghapusan pendapatan yang progresif atau bertahap.


2. Pajak pendapatan yang progresif atau bertahap.
3. Penghapusan semua hak warisan.
4. Penyitaan properti dari semua emigran dan pemberontak.
5. Sentralisasi kredit di tangan negara dengan menggunakan bank nasional
dengan modal negara dan monopoli eksklusif.
6. Sentralisasi alat-alat komunikasi dan transportasi di tangan negara.
7. Perluasan pabrik-pabrik dan alat-alat produksi milik negara; menanami
tanah-tanah yang menganggur, dan meningkatkan kesuburan tanah secara
umum sesuai dengan rendana bersama.
8. Kewajiban yang setara bagi semua untuk bekerja. Pembentukan tentara
industrial, khususnya untuk pertanian.
9. Kombinasi agrikultural dengan industri manufaktur, penghapusan bertahap
perbedaan antara desa dan kota, dengan distribusi yang lebih seimbang
kepada seluruh masyarakat.

21
10. Pendidikan bebas untuk anak-anak di sekolah publik. Penghapusan tenaga
kerja anak-anak di pabrik. Kombinasi pendidikan dengan produksi
industri.

BAB III

PENUTUP

H. Simpulan

Mahzab sosialis ekonomi merupakan salah satu aliran pemikiran ekonomi


yang memiliki dampak yang signifikan dalam sejarah dan masih memiliki
relevansi dalam konteks modern. Prinsip-prinsip redistribusi kekayaan,
pengendalian negara terhadap sektor kunci ekonomi, dan pentingnya
kesejahteraan sosial tetap menjadi bahan diskusi dan implementasi dalam upaya
mencapai masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan. Meskipun mungkin tidak
lagi menjadi satu-satunya model yang dominan, namun kontribusi mahzab sosialis
dalam memperjuangkan keadilan ekonomi dan sosial tetap menjadi sumber
inspirasi bagi banyak gerakan dan kebijakan saat ini.

I. Saran

Dengan demikian makalah yang kami buat, semoga bermanfaat bagi


penulis khususnya dan bermanfaat juga bagi teman teman semuanya. Yang
menjadi saran dalam makalah ini, bahwa masih banyak kekurangan dari sumber
penulis. Oleh karena itu, mohon kritik dan saran agar pembuatan makalah
berikutnya lebih baik.

22
DAFTAR PUSTAKA

Abdulgani, Ruslan. Sosialisme Indonesia. Jakarta: Prapanca. 1965

Ahmad, ZA. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Jakarta: Pustaka Antara. 1950

BBC Hulton Picture Library. Henri de Saint-Simon, lithograph by L. Deymaru,


19th century. (November
2017).https://www.britannica.com/biography/Henride-Saint-Simon

Chomsky, Noam. Hegemony or Survival: America's Quest for Global


Domination, New York: Metropolitan Books. 2003

Courtesy of the National Portrait Gallery, London. Robert Owen, detail of a


watercolour by Auguste Hervieu, 1829, London. (November 2017).
https://www.britannica.com/biography/Robert-Owen

De Pernel. Jean Charles Léonard Simonde de Sismondi. (November 2017).


https://en.wikipedia.org/wiki/Jean_Charles_L%C3%A9onard_de_Sismond
i#/media/File:Jean_Charles_de_Sismondi.

Giraudon/Art Resource. Pierre-Joseph Proudhon, detail of an oil painting by


Gustave Courbet, c. 1865; in the Musée du Petit Palais, Paris. (November
2017). https://www.britannica.com/topic/anarchism

Hasibuan. Sejarah Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Erlangga. 1987

Hatta, M. Beberapa Pokok Pikiran ed 1. Jakarta: UI Press. 1992

Hchristophersen. Adam August Müller (1811-1844). (November 2017).


https://da.wikipedia.org/wiki/Fil:Adam_Mueller_1811-
1844.jpg#/media/File:Adam_Mueller_1811-1844.jpg

Karl Marx’ Oekonomische Lehren, by Karl Kautsky, 1887. Karl Marx.


(November 2017). https://www.britannica.com/biography/Karl-Marx

Library of Congress, Washington, D.C. Charles Fourier. (November 2017).


https://www.britannica.com/biography/Charles-Fourier

23
Marx & Engels. the Communist Manifesto. New York: Mothly Review Press,
1964

Mises, Ludwig von. The Anti-Capitalist Mentality. Spring Mills. PA: Libertarian
Press. 1972

N. Gregory Mankiw. Pengantar Ekonomi (terjemahan edisi 2nd). Erlangga, 2003


NNDB. Henry Charles Carey. (November 2017).

Oxford Science Archive/Heritage-Images. Friedrich Engel, 1879. (November


2017). https://www.britannica.com/biography/Friedrich-Engels

Padover, Saul K. Karl Marx: An Intimate Biography. New York: McGraw Hill
1978

Plekhanov (modify Cahyono). Sosialisme Utopian Abad XIX. Edy Cahyono


Experience: 2005

Pratama Rahardja dan Mandala Manurung. Teori Ekonomi Mikro Pengantar (edisi
ketiga). Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2006

Rapar. Filsafat Politik Aristoteles. Jakarta: Rajawali Press. 1988

Rothbard. Classical Economics. Hants: Edward Elgar. 1995

Skousen, Mark. Sang Maestro: Teori-Teori Ekonomi Modern. Jakarta: Kencana.


2009

Stafford, William. John Stuart Mill. London: Macmillan. 1998

Sutrisno. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset. 1984

Thomas Gainsborough - National Portrait Gallery: NPG 928. Portrait of James


Maitland, 8th Earl of Lauderdale. (November 2017).
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/aa/James_Maitland%2
C_8th_Earl_of_Lauderdale_by_Thomas_Gainsborough.jpg

Viollet. Louis Blanc. (November 2017).


https://www.britannica.com/biography/LouisBlanc Webster’s World

24
University Dictionary. Woshington: Publisher Company. 1965

Winardi. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi. Bandung: Tarsito. 1977

25

Anda mungkin juga menyukai