Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahma
t dan karunia-Nya sehingga Laporan Praktik Kerja Industri ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pengalaman yang telah didapatkan selama mengikuti PKL mulai tanggal 04 April 2022 sampai
dengan 30 September 2022, penulis mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman
terutama yang berkaitan dengan kompetensi keahlian penyusun yaitu bidang kelistrikan yang
ada di lapangan.
Tujuan dilaksanakannya PKL atau Prakerin ini sebagai salah satu syarat program
pembelajaran SMK sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang dan juga sebagai kegiatan
siswa untuk menambah pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja ataupun pendidikan
yang lebih tinggi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan ser
ta bimbingannya selama ini sehingga program PKL ataupun Prakerin dapat berlangsung dengan
baik dan juga penyusunan laporan ini dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari m
asih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini sehingga penulis mengharapkan kritik dan s
aran yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih atas bimbingan dan dorongan
semua pihak sehingga program PKL ataupun Prakerin telah selesai. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Visensius Tamba,S.Pd.,M.Si. Selaku kepala SMK Negeri 1 Nassau
2. Bapak Minarto Marpaung,S.Pd. Selaku pembimbing Lapangan dari Sekolah
3. Bapak Saut Tua Hasibuan selaku pimpinan PT PLN (Persero) Cabang Balige
4. Bapak Daniel Naiborhu Selaku Pembimbing Lapangan dari PT PLN (persero) wilayah
Parsoburan
5. Orang tua penulis yang terus berjuang untuk kemajuan pendidikan kami
6. Bapak dan Ibu guru SMK Negeri 1 Nassau yang telah membimbing penulis
7. Seluruh teman-teman di SMK Negeri 1 Nassau, khususnya kelas XII TITL

Penulis mohon maaf jika di dalam laporan ini terdapat banyak kesalahan sehingga penulis
secara terbuka menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan laporan di
kemudian hari.

Nassau, Oktober 2022

Penulis

Emelita Pangaribuan

P
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................... i

Lembar Pengesahan....................................................................................ii

Kata Pengantar............................................................................................iii

Daftar Isi ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................1

B. Maksud dan Tujuan...............................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya .............................................4

B. Prinsip Kerja dan Komponen PJU Tenaga Surya..............................5

C. Standar Penerangan Jalan

D. Kelebihan PJU TS

E. Kekurangan PJU TS

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI DAN TEORINYA

1. Auguste Comte (1798-1857)


Auguste Comte merupakan ilmuwan asal Pera

ncis yang juga mendapat julukan sebagai Bapak So

siologi. Istilah sosiologi pertama kalinya juga dike

mukakan oleh Comte di tahun 1839. Berikut beberapa isi dari teori dari Augusthe Comte s

ebagai tokoh dalam sosiologi:

 Sebelumnya, penggunaan istilah fisika sosial digunakan yang diadaptasi daro Adhol

pe Quetelet digunakan untuk menunjukkan studi statistika yang berkaitan dengan ge

jala miral.

 Kemudian Comte mengubahnya menjadi sosiologi yang menandakan sebagai ilmu

yang baru untuk masyarakat.

 Comte merupakan tokoh yang menganut aliran positivisme yang cukup terkenal. Pe

nganut positivis ini percaya jika masyarakat merupakan salah satu bagian dari alam

yang mana menggunakan metode penelitian empiris digunakan untuk hukum-huku

m sosial

2. Herbet Spencer (1820-1903)


Merupakan seorang filsuf asal Inggris seka

ligus pemikir dari teori liberal klasik yang terke

muka. Meskipun sebagian besar dari karya-kary

a nya menuliskan tentang politik namun dirinya lebih dikenal dengan julukan ” Bapak

Darwinisme Sosial”. Spencer menganalisis masyarakat dengan mengibaratkan sebagai s

istem evolusi. Beberapa teori yang ditemukan dalam Herbet Spencer dalam perumusan

nya sebagai tokoh sosiologi:

 Menurut Specer, objek sosiologi yang utama adalah keluarga, agama, politik, indust

ri, serta pengendalian sosial. Termasuk pula di dalamnya yaitu masyarakat setempat

pembagian kerja, asosiasi, pelapisan sosial, ilmu pengetahuan, dan penelitian meng

enai keindahan dan kesenian.

 Di tahun 1879, Specer mengemukakan mengenai teori Evolusi Sosial yang sampai s

aat ini masih digunakan meskipun banyak mengalapi perubahan. 

 Specer meyakini jika masyarakat mengalami evolusi, dari yang awalnya merupakan

masyarakat primitif dan kemudian menjadi masyarakat Industri.

 Sebagai organisme, manusia berevolusi sendiri terlepas dari tanggung jawab dan ke

mauannya serta dibawah suatu hukum.

3. Emile Durkheim (1859-1917)


Durkheim lebih membicarakan tentang kesa

daran kolektif yang digunakan sebagai kekuatan

moral untuk mengikat individu di dalam suatu m

asyarakat. Melalui tulisannya yaitu The Division

of Labor in Society, Durkheim menggunakan pendekatan kolektivis untuk sebuah pemah

aman jika masyarakat dapat dikatakan modern atau primitif. Solidaritas tersebut dalam be

ntuk nilai, adat istiadat, serta kepercayaan yang diyakini bersama.

Pada masyarakat primitif, mereka dipersatukan dengan ikatan moral yang kuat serta mem

iliki hubungan yang terjalin yang dinamakan Solidaritas Mekanik. Sedangkan untuk mas

yarakat modern, kesadaran kolektif tersebut menurun dikarenakan adanya ikatan dengan

pembagian kerja yang rumit serta saling ketergantungan yang disebut Solidaritas Organik

sebagai berikut landasan politik dari Emile Durkheim sebagai tokoh sosiologi yang dia r

umuskan:

 Di karya selanjutnya yaitu The Role of Sociological Method, Dhurkeim menjelaska

n mengenai cara kerja yang dikenal dengan fakta sosial yaitu fakta-fakta yang beras

al dari luar individu yang mana dapat mengontrol individu tersebut agar bisa berpiki

r, bertindak, serta memiliki daya paksa.

 Fakta sosial sendiri terbagi menjadi dua yaitu material dan nonmaterial. Selanjutnya

Durkheim juga mampu membuktikan jika ada pengaruh antara fakta sosial dengan p

ola bunuh diri.

 Hal ini beliau simpulkan jika ada 4 jenis tipe bunuh diri yaitu egoistik, altruistik, an

omik, serta fatalistik.

4. Karl Marx (1818-1883)


Karl Marx menggunakan pendekatan material

isme historis mempercayai jika penggerak dari seja

rah manusia meurpakan konflik kelas. Marx berpe

ndapat jika kekusaan serta kekayaan yang ada tidak terdistribusi merata di dalam masyarak

at sehingga membuat adanya kaum penguasa dengan memiliki alat produksi yang selalu te

rlibat masalah oleh kaum buruh yang mengalami eksploitasi.

Ilmu sosiologi Marxis lebih menjelaskan mengenai kapitalisme yang mana produksi komo

ditas dapat mempengaruhi keseluruhan dari pengejaran keuntungan. Hal ini karena nilai-ni

lai produksi telah meresap ke segala bidang hidup. Tingkat keuntungan yang didapat akan

menentukan berapa banyak layanan yang akan diberikan. Hal inilah yang dimaksudkan ole

h Marx jika infrastruktur ekonomi akan sangat menentukan suprastruktur.

Pendekatan sosiologi Marxis memang memiliki kesimpulan mengenai ide pembaruan sosi

al yang mana sudah dibuktikan sebagai ide yang cukup cermelang di abad XX, berikut ini

rinciannya.

 Masyarakat dibangun dengan dasar konflik

 Masyarakat harus dilihat sebagai bentuk totalitas di dalam ekonomi yang mana menja

di faktor dominan.

 Penggerak dasar dari segala perubahan sosial yang ada adalah ekonomi.

 Perkembangan serta perubahan sejarah tidak terjadi secara acak namun bisa dilihat dar

i hubungan antara manusia dengan kelompok ekonomi.

 Individu memang dibentuk masyarakat namun bisa mengubah masyarakat itu sendiri

melalui tindakan yang rasional dengan didasarkan pada premis-premis ilmiah.

 Bekerja di lingkup masyarakat kapitalis bisa menyebabkan keterasingan.

 Melalui kritik yang ada, manusia bisa memahami serta mengubag posisi dari sejarah

mereka sendiri.

5. Max Weber (1846-1920)


Teori yang dikemukakan oleh Max Weber tidak sep

endapat dengan Marx, yang mana menyatakan jika ekon

omi menjadi kekuatan pokok perubahan sosial. Dari kary

anya yaitu “Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme”, Weber berpendapat jika kebangkitan

pandangan suatu religius tertentu (Protestanisme) lah yang membawa masyarakat menuju per

kembangan kapitalismen. Kaum Protestan yang memiliki tradisi Kalvinis menyatakan jika ke

suksesan finansial menjadi tanda utama jika Tuhan berpihak pada mereka. Sehingga untuk m

endapatkan tanda ini, maka mereka akan menjalani gaya hidup yang hemat, rajin menabung, s

erta menginvestasikan keuntungannya agar bisa mendapatkan modal yang banyak.

Pandangan lainnya dari Weber adalah mengenai perilaku individu yang bisa mempengaruhi

masyarakat secara luas, hal ini lah yang dinamakan sebagai Tindakan Sosial. Menurutnya, tin

dakan sosial bisa dipahami asalkan kita dapat memahami ide, niat, nilai, serta kepercayaan se

bagai bentuk dari motivasi sosial. Pendekatan inilah yang dinamakan Verstehen. 

6. Georg Simmel (1859-1919)


Georg Simmel memang terkenal dengan karya

nya yang menjelaskan spesifik mengenai tindakan s

erta interaksi individual, misalnya saja pada bentuk i

nteraksi, tipe berinteraksi, pelacuran, kemiskinan, se

rta masalah-masalah dalam skala kecil. Bahkan karya-karya dari Simmel ini menjadi rujuka

n dari tokoh-tokoh dalam sosiologi yang berada di Amerika, dan juga ada beberapa landasan

teori yah sebagai berikut:

 Salah satu karyanya yang cukup terkenal adalah mengenai Filsafat Uang. Simmel m

emang dikenal sebagai ahli sosiologi yang sikapnya cenderung menentang modernis

asi atau yang dikenal dengan bervisi pesimistik.

 Pandangan ini sering dikenal dengan Pesimisme Budaya. Menurutnya, modernisasi

membuat manusia tumbuh dan berkembang tanpa kualitas karena terjebak dengan ra

sionalitasnya sendiri.

Selain itu gejala monetisasi yang berlangsung di berbagai aspek kehidupan nyatanya dapat

membelenggu masyarakat terutama pada hal pembekuan kreativitas individu, bahkan dala

m hal ini dapat mengubah kesadaran. Hal ini dikarenakan adanya uang yang menjadi alat p

embayaran namun kekuatan dapat menjadi pembebas manusia atas manusia. Sehingga uan

g tak hanya dijadikan sebagai alat namun sebagai tujuan.

7. Ferdinand Tonnies (1855-1936)


Ferdinand Tonnies telah mengkaji bentuk dan pola ikat

an sosial serta organisasi yang mana menghasilkan klasifika

si sosial. Menurut Tonnies, masyarakat memiliki sifat gemei

nschaft atau gesselschaft. Masyarakat gemeinschaft merupa

kan masyarakat yang memiliki hubungan sosial yang tertutu

p, dihargai oleh setiap anggotanya, serta didasar atas kepatu

han sosial dan hubungan kekeluargaan.

 Sedangkan untuk masyarakat gesselschaft merupa

kan masyarakat yang memiliki hubungan kekeluargaan yang sudah memudar, hubu

ngan sosialnya lebih cenderung ke impersonal karena pembagian kerja yang rumit.

 Bentuk dari masyarakat seperti ini dapat terlihat pada masyarakat perkotaan. Teori y

ang dimiliki oleh Tonnies ini memang akhirnya berhasil untuk membedakan antara

konsep tradisional dengan modern di dalam lingkup sosial dengan menggunakan ge

meinschaft dan gesselschaft.

8. Herbert Marcuse (1898-1979)

Herbert Marcuse, seorang ilmuwan Je

rm an yang juga anggota dari Mazhab Frankur

t i ni menjadi terkenal di tahun 1960an dikare

na kan adanya dukungan kepada gerakan radi

kal dan antikemapanan. 

Berikut beberapa paham yang ditemukan dalam teori Herbert Marcuse dalam keterangannya seb

agai berikut:

 Bahkan Herbert Marcuse diberi julukan sebagai “Kakek Teroris” karena kritikannya

kepada masyarakat kapitalis.

 Pada karyanya yaitu One Dimensional Man di tahun 1964 menyatakan jika kapitalis

me mencaiptakan kebutuhan dan kesadaran yang palsu serta budaya massa yang ma

na memperbudak pekerja.

9. Leopold Von Wiese (1876-1949)


Von Wiese yang merupakan ilmuwan asal Jerman me

nyat akan jika sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersi

fat e mpiris dan berdiri sendiri. Objek sosiologi sendiri merupaka

n pe nelitian terhadap hubungan antara manusia dengan manusia

lain nya yang menjadi kenyataan sosial. Sehingga menurutnya o

bjek khusus dari ilmu sosiologi merupakan proses sosial atau inte

raks i sosial. Penelitian selanjutnya difokuskan kepada struktur s

osial yang mana menjadi saluran dari hubungan manusia.

Berikut arti dari perumusan dan beberapa teori penting dalam tokoh Leopold Von Wiese sebagai

tokoh dalam sosiologi:

 Menurut Wiese, sosiologi merupakan penelitian yang memfokuskan pada hubungan

antara manusia yang mana merupakan kenyataan sosial.

 Wiese meneliti mengenai klasifikasi proses-proses sosial yang ditekankan pada pros

es sosial asosiatif dan disosiatif.

 Dari kategori proses tersebut kemudian dibagi kembali menjadi proses yang lebih k

ecil.

 Sosiologi harus memusatkan perhatiannya kepada hubungan-hubungan manusia tan

pa dikaitkan dengan tujuan dan kaidah yang ada. Sosiologi juga harus memulai den

gan observasi kepada perilaku konkrit tertentu.

10. Antonio Gramsci (1891-1937)

Ahli sosiologi asal Italia ini merupakan salah

satu orang pemikir kunci dari pendefinisian ulang

perdepatan tentang kelas dan kekuasaan. Konsep

nya adalah mengenai Hegemoni yang mana mend

iskusikan tentang kompleksitas dari masyarakat m

odern.
Berikut beberapa landasan teori yang diajarkan Antonio Gramsi dalam masa terkenalnya sebagai

tokoh dalam sosiologi:

 Gramsci berpendapat jika kaum Borjouis memiliki kuasa bukan karena adanya paks

aan namun dikarenakan adanya persetujuan, pemebntukan aliansi politik dengan kel

ompok lainnya serta bekerja secara ideologis agar dapat mendominasi di dalam mas

yarakat.

 Ide tentang hegemoni (memenangkan kekuasaan atas dasar persetujuan masyarakat)

ini memang menjadi hal yang menarik dikarenakan di kenyataannya individu selalu

memiliki reaksi serta mendefinisikan ulang mengenai masyarakat dan kebudayaan d

i tempat mereka berada.

 Ide-ide dari Gramsci ini memang banyak  memiliki pengaruh pada studi mengenai k

ebudayaan populer.

11. George Herbert Mead (1863-1931)

Merupakan salah satu tokoh dari sentra interaksioni

sm e simbolik yang memiliki gambaran mengenai pembentuk

an diri atau yang dikenal dengan tahap sosialisasi di dalam p

eng gamabaran pertumbuhan anak. Menurutnya pertumbuhan

ana k terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap bermain (play stage), t

aha p permainan (game stage), serta tahap pengambilan peran

orang lain ( taking role the other), berikut teori yang dijelaskan dalam George dalam tokoh sosio

logi:

 Manusia tidak akan bereaksi kepada dunia di sekitarnya secara langsung, namun me

reka akan bereaksi kepada makna yang dihubungkan dengan kejadian ataupun bend

a yang ada di sekitaran mereka.

12. Lester Frank Ward (1841-1913)

M enurutnya, Sosiologi memiliki tujuan untuk melakukan

pe nelitian mengenai kemajuan-kemajuan manusia. Lester


Frank Ward sendiri membedakan antara ilmu sosiologi murni yang berfokus pada asal serta perk

embangan gejala sosial dengan ilmu sosiologi terapan yang lebih mengkhususkan pada perubaha

n-perubahan yang terjadi di masyarakat dikarenakan adanya usaha-usaha manusia. Ward menyat

akan jika manusia berkembang dari tingkatan yang rendah menuju status seperti saat ini, berikut

teori yah:

Berikut beberapa teori yang ditemukan dalam perumusannya Lester Frank Ward dalam dia menj

adi tokoh dalam sosiologi:

 Ward meyakini jika masyarakat kuno dapat ditandai dengan kesederhanan dan kemi

skinan moral.

 Sedangkan pada masyarakat modern dapat ditandai dengan hal yang lebih kompleks

bahagia, serta mendapatkan kebebasan yang berlebih.

 Sosiologi terapan meliputi kesadaran dalam menggunakan ilmu pengetahuan ilmiah

yang digunakan untuk dapat mencapai kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dar

i sebelumnya.

13. Vilfredo Pareto (1848-1923)

Menurut Vilfredo Pareto, sosiologi didasarkan atas obervasi yang dilakukan terhadap tinda

kan-tindakan, percobaan terhadap fakta serta rumus-rumus yang matematis. Masyarakat adalah s

istem kekuatan yang sangat seimbang, keseimbangan itu tergantung dari ciri ciri tingkah laku ser

ta tindakan manusia. Serta tindakan-tindakan tersebut tergantung dari keinginan dan dorongan y

ang ada di dalam diri manusia.

 Pareto memang dikenal akan kriteria efisiensi ekonominya, bahkan dirinya juga dia

kui sebagai pendiri ilmu sosiologi di abad ke 20 bersama dengan Durkheim dan We

ber.

 Penekanan teori pareto lebih kepada akar-akar hukum yang ada di sumber-sumber y

ang menentang analisis mengenai rasional ortodoks dan pembangunanya yang mem

benarkan logis di atas pondasi non-logos.

 Di dalam karyanya yang berjudul “The Mind and Society” , Pareto mencoba menya

ngkan pernyataan Marxisme dengan menggunakan eksistensi kasl penguasa atau ya

ng dikenal dengan kelompok elite.


 Pareto menyatakan jika kaum elite tak perlu mendapat posisi dikarenakan supremasi

ekonomisnya serta perubahan sosial dan politik dapat terjadi dikarenakan sirkulasi k

aum elite yang tidak didukung dengan faktor-faktor ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai