Anda di halaman 1dari 4

NAMA : YUYUN YUNENGSIH

NIM : 042064008

UPBJJ : BOGOR

1. Jelaskan awal munculnya sosiologi sebagai ilmu pengetahuan!

Sosiologi muncul selama awal pertengahan abad ke-19. Auguste Comte dianggap sebagai
pendiri sosiologi, karena dialah yang pertama kali menekankan perlunya menggunakan ilmu
pengetahuan untuk membantu memecahkan masalah-masalah sosial dan memperbaiki
masyarakat.

Pemicu lahirnya ilmu sosiologi adalah peristiwa Revolusi Industri di Inggris dan Revolusi
Sosial di Perancis.

Sosiologi sendiri muncul akibat tekanan/ancaman yang dirasakan oleh masyarakat


terhadap hal-hal dan nilai-nilai yang selama ini sudah dianggap benar dan nyaman dalam
tatanan kehidupan mereka, khususnya dalam bidang sosial karena masalah
masalah sosial yang terjadi tidak mampu terjawab oleh tradisi lama.
Istilah sosiologi digunakan pertama kali oleh Auguste Comte dalam bukunya yang
berjudul Cours De Philosophie Positive yang diterbitkan pada tahun 1838 M dan kemudian
dipopulerkan oleh Herbert Spencer pada tahun 1876 melalui penerbitan bukunya yang
berjudul Principles of Sociology.

2. Identifikasi printis-printis sosilogi, dan mengidentifikasi sosiologi


sesudah comte!

Sosiologi sendiri secara “resmi” memisahkan diri dari filsafat pada abad 19 yang
ditandai dengan terbitnya tulisan Auguste Comte. Tulisan yang berjudul Positive Philosophy
merupakan awal lahirnya sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Tulisan yang terbit pada tahun
1842 ini mengukuhkan Comte sebagai bapak sosiologi. Lahirnya tulisan Comte pada
dasarnya adalah bentuk keprihatinan terhadap kondisi masyarakat Eropa pada saat itu
(Soekanto, 1982: 10-12). Pokok perhatian sosiologi di Eropa adalah pada kesejahteraan
masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat.
1) Auguste Comte Jika kita lihat dalam sejarah awal munculnya Sosiologi, Comte
(1798-1857) pada awalnya bermaksud memberi nama fisika sosial, bagi ilmu yang
akan diciptakannya. Namun hal tersebut tidak terwujud dikarenakan istilah fisika IPS-
SOSIOLOGI | 21 sosial telah digunakan oleh Saint Simon terlebih dahulu (Coser,
1977). Sumbangan pemikiran Comte tertuang dalam sebuah karya yang berjudul
Course de Philosophie Positive, yang berisi tentang “hukum kemajuan manusia” atau
“hukum tiga tahap perkembangan intelektual”. Comte menyebutkan bahwa sejarah
pemikiran manusia melewati tiga tahap yang mendaki, yaitu: teologi, metafisika, dan
positif.
Oleh karena memperkenalkan metode positif, maka Comte dianggap sebagai
perintis positivisme. Seperti kita ketahui bahwa ciri dari metode positif ialah bahwa
obyek yang dikaji harus berupa fakta, lalu kajian harus bermanfaat serta mengarah ke
kepastian dan kecermatan. Menurut Comte, metode yang dapat digunakan untuk
melakukan kajian positivistik ialah pengamatan, perbandingan, eksperimen atau
metode historis.
2) Emille Durkheim Emile Durkheim (1858-1917) dipandang sebagai salah satu
peletak dan pencetus sosiologi modern. Ia mendirikan fakultas sosiologi pertama di
sebuah universitas Eropa pada 1895 dan menerbitkan salah satu jurnal pertama yang
diabdikan kepada ilmu sosial, L‟Annee Sociologique (1896)
3) Max Weber Max Weber (1864-1920) adalah seorang sosiolog Jerman banyak
memberikan perhatian kepada manusia yang bertindak. Dikatakannya, bahwa
kesatuan dari kehidupan manusia itu adalah tindakan sosial. Tindakan pada pikiran
dan kemauan manusia itu sendiri.
4) Karl Marx Karl Marx (1818-1881) lebih dikenal sebagai seorang tokoh sejarah
ekonomi, filsafat dan aktivis yang mengembangkan teori sosialisme. Dalam
perkembanganya, gagasan-gagasan Marx berkembang menjadi ideologi dikenal
dengan istilah Marxisme.. Sumbangan Marx terhadap ilmu sosiologi terletak pada
teori kelas.
5) Herbert Spencer Herbert Spencer (1820-1903) adalah sosiolog asal Inggris.
Perhatian utama Spencer adalah melacak atau menemukan proses evolusi sosial
melalui masyarakat secara historis dan sosiologis. Spencer memandang masyarakat
sebagai suatu kesatuan dan perkembangan yang utuh dengan hubunganhubungan
fungsional dan menopang dalam organisme biologis. Dalam hal ini, Spencer
merupakan seorang pelopor dari paham fungsionalis strukturalis kontemporer.

3. Jelaskan ruang lingkup proses social!

Menurutnya Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi merupakan ilmu


yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial. 
Max Weber
Max Weber menjelaskan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang berhubungan dengan
pemahaman interorientasi mengenai tindakan sosial dan juga berhubungan dengan suatu
penjelasan sebab akibat mengenai arah dan konsekuensi tindakan itu.
Ruang Lingkup Sosiologi mencakup pengetahuan dasar pengkajian kemasyarakatan, yaitu
sebagai berikut. 
1. Nilai-nilai dan norma-norma sosial yang mendasari atau memengaruhi sikap dan
perilaku anggota masyarakat dalam melakukan hubungan sosial.
2. Kedudukan dan peran sosial individu dalam keluarga, kelompok sosial, dan
masyarakat.
3. Masyarakat dan kebudayaan daerah sebagai submasyarakat serta kebudayaan nasional
Indonesia.
4. Perubahan sosial budaya yang terus-menerus berlangsung yang disebabkan oleh
faktor faktor internal maupun eksternal. 
5. Masalah-masalah sosial budaya yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. 

4. Identifikasi proses social asosiatif, dan proses social dissosiatif!

Proses asosiatif terdiri dari kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Sedangkan interaksi
sosial disosiatif mengarah pada pertentangan antara pihak yang terlibat. Bentuk-bentuk
proses disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik.
Menurut Soerjono Soekanto, asosiatif merupakan hubungan masyarakat dalam bentuk
penyatuan, sedangkan diasosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah pada bentuk
pemisahan dan terbagi.
Contoh dari interaksi disosiatif adalah perkelahian antarpelajar, karena perkelahian
merupakan bentuk kontak sosial negatif yang mengarah pada konflik dan kekerasan.
Sedangkan interaksi sosial asosiatif merupakan jenis interaksi sosial yang mengarah pada
persatuan dan dapat meningkatkan hubungan solidaritas.

Jelaskan pengertian dan agen-agen sosialisasi!

Agen sosialisasi adalah orang, kelompok, atau lembaga yang mengajari atau


memengaruhi orang lain untuk dapat menyesuaikan diri dengan nilai-nilai dan norma yang
berlaku dalam suatu lingkungan masyarakat. Pesan-pesan yang disampaikan agen sosialisasi
berlainan dan tidak selamanya sejalan dengan satu sama lain.
 Keluarga
Keluarga adalah agen sosialisasi yang dimana paling kecil yang dimana terdapt ayah,
ibu, saudara kandung hingga kepada saudara angkat yang dimaan kemudian belum
menikah dan juga kemudian akan tinggal secara bersama ke dalam sebuah rumah.
 Teman pergaulan
Teman pergaulan disini adalah sbeuah kelompok yang dimana bersifat rekreatif dan
juga akan dapat memberikan sebuah bentuk proses dari sosialisasi yang paling dekat
setelah dari keluarga. Pengaruh paling besar dari pergaulan yang apling besar akan
didapatkan setelah memasuki masa remaja.
 Lembaga pendidikan formal
Hal ini dikarenakan lembaga pendidikan akan memberikan ilmu untuk, membaca,
menulis, hingga berhitung yang dimana didalamnya termasuk pula, kemandirian,
prestasi, hingga univeralisme yang termasuk kekhasan.
 Media massa
Berperan untuk memberikan berbagai macam informasi yang ada di dalam
lingkungan masyarakat
 Agen lainnya
Berbagai macam bentuk hal yang dimana berada di atas yang membantu seseorang
untuk membentuk pemikirannya.

Anda mungkin juga menyukai