Anda di halaman 1dari 7

NAMA : YUYUN YUNENGSIH

NIM : 042064008

UPBJJ : BOGOR

1. Jelaskan pengertian lembaga social!

Secara umum, lembaga sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat selalu
berbeda antara satu dengan lembaga lainnya. Perbedaan dari lembaga sosial tersebut terjadi
karena proses maupun latar belakang yang melandasi terbentuknya dari lembaga sosial
tersebut.

Beberapa ahli turut mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian lembaga sosial :

1. Mayor Polak

Menurut Polak lembaga sosial merupakan suatu sistem sosial yang terkait dengan aturan yang
kompleks dengan berbagai macam adat istiadat untuk dapat mempertahankan seluruh nilai
penting dalam kehidupan bermasyarakat.

2.W. Hamilton

W. Hamilton berpendapat bahwa lembaga sosial merupakan sebuah prosedur maupun cara
hidup yang dilakukan oleh setiap kelompok masyarakat dan apabila terjadi pelanggaran,
maka pelanggar akan diberi sanksi sesuai dengan peraturan yang ia langgar.

3. Koentjaraningrat

Koentjaraningrat pun turut mengemukakan pendapatnya. Menurut Koentjaraningrat, lembaga


sosial merupakan suatu sistem dengan tata kelakuan serta hubungan yang memiliki pusat
pada aktivitas sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.

4. Soerjono Soekanto

Soerjono Soekanto memiliki pendapat yang berbeda dari Koentjaraningrat mengenai


pengertian lembaga sosial. Menurut Soerjono, lembaga sosial merupakan himpunan dari
norma pada segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan
bermasyarakat.
5. Peter L Berger

Berbeda pandangan dari para ahli lainnya, Peter L Berger mengemukakan pendapatnya
bahwa lembaga sosial merupakan prosedur yang dapat menyebabkan perbuatan manusia
ditekan oleh suatu pola tertentu dan dipaksa bergerak pada jalan yang dianggap sesuai dengan
keinginan masyarakat.

Dari pendapat mengenai pengertian lembaga sosial menurut para ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa lembaga sosial merupakan sistem sosial yang diciptakan melalui adat
istiadat dan disesuaikan pada setiap daerah yang berfungsi untuk mengatur pola maupun
serangkaian tata cara agar tercipta suatu hubungan bermasyarakat yang memiliki satu tujuan
utama.

2. Identifikasi lembaga sosial dalam masyarakat!

jenis-jenis lembaga sosial secara mendalam sebagai berikut :

1. Lembaga Keluarga Lembaga keluarga merupakan kebutuhan universal dan menjadi pusat
terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu. Lembaga keluarga juga dapat
digolongkan menjadi lembaga primer, karena para anggotanya saling mengandalkan kontak
langsung, serta keintiman dari para anggotanya.

2. Lembaga Agama Lembaga agama merupakan salah satu lembaga penting yang mengatur
kehidupan manusia. Menurut Durkheim (1966), agama adalah suatu sistem terpadu yang
terdiri atas kepercayaan dan praktik, yang berhubungan dengan hal suci. Kepercayaan dan
praktik tersebut mempersatukan semua orang beriman ke dalam suatu komunitas moral yang
dinamakan umat.

3. Lembaga Ekonomi Lembaga ekonomi adalah sarana yang distandarisasi untuk memelihara
ketertiban dalam proses produksi dan distribusi barang, serta jasa. Menurut Jonathan M.
Turner, yang dimaksud lembaga ekonomi adalah sekelompok status sosial, norma umum dan
peran relatif stabil, serta saling berhubungan di sekitar pengumpulan sumber-sumber daya
produksi dan distribusi barang serta jasa. Secara umum fungsi manifes (nyata) lembaga
ekonomi adalah mengatur hubungan antar pelaku ekonomi dan meningkatkan produktivitas
ekonomi semaksimal mungkin. Lembaga ekonomi juga berfungsi mengatur distribusi, serta
pemakaian barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia. 
4. Lembaga Politik Aristoteles menyebut, lembaga politik sebagai polis atau asosiasi politik
yang diartikannya sebagai asosiasi politik yang diartikannya sebagai asosiasi yang paling
berdaulat yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri. Dengan demikian, istilah lembaga
pemerintahan, politik, negara, maksudnya sama dan disebut sebagai lembaga politik, karena
dalam istilah politik sudah tercakup istilah pemerintah, negara, kekuasaan, kebijaksanaan,
dan sebagainya.

5. Lembaga Pendidikan Kebutuhan akan intensitas pengetahuan atau pendidikan pada setiap
masyarakat tertentu berbeda, pada masyarakat sederhana, pengetahuan dan keterampilan
seseorang cukup di dapat atau diperoleh dari keluarga atau kerabatnya. Namun, sejalan
perkembangan zaman, kebutuhan manusia bertambah pula. Dikenalnya pembagian kerja
yang menuntut keahlian tertentu dalam berbagai proses produksi, mendorong masyarakat
untuk memperdalam pengetahuannya. Sehingga, dibentuklah lembaga pendidikan formal
sebagai pelengkap lembaga pendidikan non-formal.

3. Jelaskan pengertian kontrol sosial!

Sebagai makhluk sosial yang dinamis, setiap individu dalam masyarakat akan selalu
berubah dan berkembang. Individu-individu itu akan selalu berinteraksi dengan yang lainnya
sehingga menghasilkan perubahan sosial, baik itu hasil interaksi yang bersifat kemajuan
maupun kemunduran. Perubahan-perubahan tersebut bias saja mengubah tatanan sosial yang
sudah ada sehingga menimbulkan ketakseimbangan system sosial.

Semisal, dengan adanya alat kontrasepsi (kondom) kaum muda tidak lagi melihat seks
sebagai sesuatu yang sacral untuk siklus reproduksi meneruskan generasi, melainkan
dipandang sebagai sebuah sarana rekreasi. Perubahan-perubahan seperti ini jelas menganggu
keseimbangan sosial dalam masyarakat yang menjunjung tinggi norma kesusilaan dan nilai-
nilai luhur sebuah perkawinan.

Kontrol sosial merupakan tindakan pengawasan yang dilakukan dari suatu kelompok
kepada kelompok lain guna memberikan arahan terhadap peran-peran individu atau
kelompok sebagai bagian dari anggota masyarakat agar tercipta situasi bahkan keadaan
kemasyarakatan yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pengertian Kontrol Sosial Menurut Para Ahli


Untuk mempelajari lebih dalam mengenai hakikat kontrol sosial, sebaiknya kita
memperhatikan terlebih dahulu beberpa definisi kontrol sosial sebagai berikut;

 Bruce C. Cohen

Kontrol sosial ialah metode atau cara-cara yang digunakan untuk mendorong seseorang agar
berperilaku selaras dengan kehendak-kehendak kelompok luas tertentu.

 Joseph S. Roucek

Kontrol sosial adalah segala proses yang sudah direncanakan atau yang belum diencanakan,
yang memiliki sifat mendidik, mengajak, bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi
kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku.

 Peter L. Berger

Kontrol sosial ialah berbagai cara atau upaya yang digunakan masyarakat untuk menertibkan
anggotanya yang menyimpang.

4. Jelaskan hasrat atau keinginan manusia yang sudah menjadi naluri manusia!

Karena sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu:

1. Keinginan untuk selalu menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (yaitu
masyarakat).

2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

Dengan demikian maka kesemuanya itu akan menimbulkan kelompok-kelompok sosial di


dalam kehidupan manusia ini. Kelompok-kelompok sosial tersebut merupakan himpunan atau
kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyangkut
kaitan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga adanya suatu kesadaran untuk saling
tolong menolong. Namun tidak semua kelompok dapat dikatakan sebagai suatu kelompok
sosial. Suatu kelompok dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memenuhi beberapa
persyaratan tertentu, diantaranya:
1. Adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa dia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan.

2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota kelompok yang satu dengan anggota
kelompok yang lain.

3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan diantara mereka
bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama, tujuan yang sama, ideologi
politik yang sama, dan sebagainya.

4. Berstuktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.

5. Bersistem dan berproses.

Adapun kelompok Sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri atas kumpulan individu-individu
yang hidup bersama. Kumpulan dari individu-individu tersebut kemudian mengadakan
hubungan timbal balik yang cukup intensif dan teratur. Dari kelompok sosial diharapkan
adanya pembagian tugas, struktur, serta norma-norma tertentu yang berlaku bagi mereka.

Faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial

      Pada proses pembentukan kelompok sosial pun demikian, ada faktor-faktor tertentu yang
mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam suatu kelompok sosial tertentu.
Adapun dorongan tersebut antara lain :

1. Dorongan untuk mempertahankan hidup

      Dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial yang telah ada,
maka secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha mampertahankan hidupnya,
karena kebutuhan hidupnya  tidak mungkin akan terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain
itu dengan adanya kelompok sosial, hubungan manusia semakin luas sehingga kemanapun ia
pergi akan senantiasa merasa aman.

    2. Dorongan untuk meneruskan keturunan

    Tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hidup mempunyai sifat alamiah yang sama,
yakni meneruskan keturunan. Dengan kelompok sosial itulah seseorang akan menemukan
pasangannya masing-masing, sehingga dengan demikian dorongan untuk meneruskan
keturunan ini dapat tercapai.

    3. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja


     Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan yang
efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal. Oleh sebab itu dengan adanya
kelompok sosial akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada
kelompok formal, dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang
dihasilkan akan dapat maksimal.

            Sementara itu, dalam pembentukan kelompok sosial ada dasarnya tersendiri. Dasar
pembentukan kelompok Sosial, diantaranya adalah:

    4. Common Ancestry (Kesatuan genealogis atau faktor keturunan)

Kesatuan genealogis adalah kelompok-kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan
darah dan keturunan. Diawali dari terbentuknya keluarga batih kemudian berkembang
menjadi keluarga besar hingga pada akhirnya berkembang menjadi kerabat. Melalui proses
yang sangat panjang kerabat-kerabat ini akan membentuk kelompok-kelompok suku bangsa
dalam kuantitas yang kecil, menengah hingga kelompok suku bangsa yang besar.

    5. Kesatuan religius

Kesatuan religius adalah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan agama atau
kepercayaan tertentu. Melalui kesamaan agama atau kepercayaan inilah terbangun
komunikasi dan kerjasama yang erat antara anggota yang tersebar di dalam lingkungan
negara, benua, bahkan seluruh penjuru dunia.

    6. Daerah asal yang sama – Kesatuan territorial ( community)

Kesatuan teritorial adalah kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat yang
terbentuk atas dasar persamaan wilayah tempat tinggal, misalnya RT, RW, kelurahan, desa,
kabupaten atau provinsi.

     7. Common Interest – Kesatuan kepentigan ( asosiasi)

Asosiasi atau kesatuan kepentingan adalah kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam
masyarakat yang terbentuk atas dasar persamaan-persamaan kepentingan. Perwujudan
konkritnya misalnya PSSI, kelompok-kelompok kesenian, koperasi dan lain sebagainya.
5. Jelaskan pengertian kerumunan sebagai bentuk kelompok sosial tidak teratur!

Kerumunan (Crowd) adalah suatu kumpulan dari orang-orang yang tidak teratur,


terjadi secara spontan, dan sifatnya hanya sementara. Kerumunan segera berakhir, setelah
orang-orang bubar. Ukuran utama adanya kerumunan, yaitu dengan adanya kehadiran dari
orang-orang secara fisik.

Menurut Soerjono Soekanto, definisi kelompok sosial adalah suatu kumpulan yang


nyata, teratur, dan tetap dari orang-orang yang melaksanakan peranannya yang saling
berkaitan guna mencapai tujuan yang sama.

Dari pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa kelompok sosial merupakan
kumpulan dua orang atau lebih yang membentuk suatu kesatuan dan berinteraksi.

Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial

Kumpulan individu dapat dikatakan sebagai kelompok sosial jika memenuhi syarat berikut:

 Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa dia adalah sebagian dari
kelompok yang bersangkutan.

 Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.

 Ada faktor atau alasan kepentingan yang dimiliki bersama agar hubungan antar
anggota terjalin erat.

 Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.

 Bersistem dan berproses.

 Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada


kesungguhan anggota dalam melaksanakan peranannya.

 Memiliki norma yang mengatur anggotanya.

Anda mungkin juga menyukai