Anda di halaman 1dari 2

INSTITUSI SOSIAL

A. PENGERTIAN INSTITUSI SOSIAL MENURUT PARA AHLI


Adapun pengertian Institusi sosial menurut pemikiran beberapa para ahli sebagai berikut:

👉 Leopold Von Weise dan Becker Institusi sosial adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antar
kelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu beserta pola-polanya yang sesuai dengan minat kepentingan
individu dan kelompoknya.

👉 Robert Mac Ivor dan C.H. Page Institusi sosial adalah prosedur atau tatacara yang telah diciptakan untuk
mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.

👉 Koentjaraningrat Institusi sosial adalah sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada akatifitas sosial
untuk memenuhi kompleksnya kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat

👉Soerjono Soekanto Institusi sosial adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu
kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa : Institusi sosial adalah
sistem sosial yang diciptakan melalui adat istiadat dan disesuaikan pada setiap daerah yang berfungsi untuk
mengatur pola maupun serangkaian tata cara agar tercipta suatu hubungan bermasyarakat yang memiliki satu tujuan
utama

👉Menurut Koentjaraningrat (Nerika, 2014), institusi sosial merupakan satuan norma khusus yang menata
serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan masyarakat. Proses
institusionalisasi (pelembagaan) dalam masyarakat terjadi apabila suatu kelompok memutuskan bahwa seperangkat
norma, nilai-nilai, dan peranan tertentu dianggap sangat penting bagi kelangsungan hidupnya, sehingga para
anggotanya diminta untuk mematuhinya.
Proses pertumbuhan institusionalisasi meliputi beberapa tahap sebagai berikut:
1) Diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat tanpa ada kalangan yang menolak.
2) Norma tersebut menjiwai seluruh anggota masyarakat
3) Norma tersebut harus mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat.
Untuk dapat membedakan kekuatan mengikat dari pada norma-norma tersebut, maka secara sosiologis dikenal
adanya empat pengertian:
1) Cara (usage) Cara atau usage ini banyak menunjuk pada suatu perbuatan antara individu dengan individu lainnya
dalam hubungan bermasyarakat. Norma ini mempunyai kekuatan yang lemah karena penyimpangan terhadapnya
tak akan mengakibatkan hukuman yang berat, akan tetapi hanya sekedar celaan saja dari individu yang
dihubunginya.
2) Kebiasaan (folkways) Kebiasaan atau folkways ini mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar dari pada
cara atau usage, karena kebiasaan ini berulang-ulang yang menunjukkan bahwa banyak orang yang menyukainya.
Pelanggaran atau penyimpangan dari kebiasaan ini akan mengakibatkan seseorang dianggap menyimpang dari
kebiasaan umum dalam masyarakat.
3) Tata kelakuan (mores) Menurut Mac Iver dan H. Page, tata kelakuan adalah kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam
masyarakat yang diterima sebagai nama-nama pengatur dalam masyarakat itu. Tata kelakuan merupakan
pencerminan dari sifatsifat yang hidup dalam kelompok manusia sebagai alat pengawas, alat pemaksa, alat untuk
melarang sesuatu terhadap anggota-anggotanya agar menyesuaikan perbuatan-perbuatan dengan tata kelakuan
tersebut.
4) Adat istiadat (custom) Adat kebisaan atau custom ini bisa terjadi tata kelakuan yang kekal serta kuat intregasinya
dengan pola perikelakuan masyarakat. Anggota masyarakat yang melanggar adat kebisaan akan menderita sanksi
yanfg keras yang kadang-kadang secara tidak langsung diperlakukan. Adat kebiasaan ini masih banyak ditemui di
negara Indonesia, terutama di daerah-daerah yang masih teguh adat kebiasaan.
B. Macam-Macam Institusi Sosial
1. Institusi Sosial Berdasarkan Signifikansinya Institusi sosial
Berdasarkan signifikansinya terbagi menjadi dua yakni Basic institutions dan Subsidiary institution.

Basic institutions merupakan institusi yang keberadaannya sentral atau penting di dalam masyarakat, contohnya
lembaga keluarga, Seperti yang kita ketahui, beberapa orang memilih untuk berkeluarga karena ingin memiliki
keturunan sehingga dapat menjaga kelangsungan populasi manusia. Selain itu, keluarga juga berfungsi sebagai
sosialisasi primer sehingga bisa mengajari manusia cara hidup, seperti cara berbicara, cara berjalan, dan lainnya.

Subsidiary institution merupakan institusi yang keberadaanya sebagai pelengkap dalam masyarakat contohnya
lembaga pariwisata. Fungsi institusi sosial ini yakni hanya sebagai pelengkap dan tidak sepenting keluarga. Institusi

2. Institusi Sosial Berdasarkan Perkembangannya


Macam-macam institusi sosial berdasarkan perkembangannya terbagi menjadi dua yakni crescive institutions dan
enacted institutions.
Crescive institutions dibentuk secara spontan dan tumbuh secara bertahap seiring berjalannya waktu, contohnya
lembaga pernikahan meskipun kita tahu bahwa pernikahan sudah ada sejak zaman dahulu, namun di zaman dahulu
belum ada nih undang-undang yang mengatur pernikahan. Sehingga, seiring berjalannya waktu terciptalah lembaga
pernikahan yang berfungsi untuk melindungi dan keharmonisan rumah tangga.
Enacted institutions dibentuk secara sengaja demi memenuhi kepentingan tertentu, contohnya lembaga
pendidikan.
3. Institusi Sosial Berdasarkan Penerimaan
Masyarakat Institusi sosial berdasarkan penerimaan masyarakat terbagi menjadi dua yakni approved institutions dan
unsanctioned institutions
Approved institutions merupakan institusi yang keberadaannya diterima oleh masyarakat. Sebagai contoh,
lembaga hukum yang berfungsi untuk melindungi hak dan kewajiban warga negara.
Unsanctioned institutions merupakan institusi yang keberadaannya tidak diterima oleh masyarakat. Sebagai
contoh, kelompok teroris dan kelompok kriminal.
4. Institusi Sosial Berdasarkan Penyebaran dan Keanggotaanya
Institusi sosial berdasarkan penyebaran dan keanggotaannya terbagi menjadi dua yaitu general institutions dan
restricted institutions.
General institutions merupakan institusi yang tersebar luas dan berguna untuk masyarakat umum. Sebagai contoh,
lembaga agama yang keberadaannya dibutuhkan seluruh masyarakat.
Restricted institutions merupakan institusi yang terbatas yang dipahami oleh kelompok masyarakat tertentu saja.
Sebagai contoh, MUI hanya untuk agama Islam dan Oikumene hanya untuk agama Kristen.
5. Institusi Sosial Berdasarkan Peranannya
Macam-macam institusi sosial berdasarkan peranannya terbagi menjadi dua yaitu operative institutions dan
regulative institutions.
Operative institutions merupakan institusi yang fokusnya menjalankan aktivitas tertentu dalam masyarakat.
Sebagai contoh kepolisian yang berfungsi untuk menjaga keamanan.
Regulative institutions merupakan institusi yang fokusnya mengawasi jalannya aktivitas tertentu dalam
masyarakat. Sebagai contoh KPK yang berfokus dalam mengawasi tindak korupsi.

Anda mungkin juga menyukai