Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Norma merupakan aturan-aturan perilaku dalam interaksi sosial warga
masyarakat. Norma-norma biasanya saling berhubungan dan membentuk jaringan norma
yang disebut sistem norma. Sistem norma tersebut akan membantu warga masyarakat
memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Sistem norma yang
mengatur atau membantu warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, kita
sebut pranata atau lembaga sosial.
Dalam suatu negara tentunya memiliki lembaga-lembaga sosial. Lembagalembaga sosial tersebut diantaranya, lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga
ekonomi, lembaga agama, dan lembaga politik. Lembaga-lembaga sosial tersebut
memiliki karakteristik tersendiri yakni memiliki simbol.
Suatu negara yang tidak memiliki lembaga sosial, akan mengalami kehancuran.
Oleh sebab itu, lembaga sosial berperan penting dalam suatu negara.

1.2.

Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terkandung dalam makalah ini, yakni sebagai
berikut :

1)

Apa yang dimaksud lembaga sosial

2)

Bagaimana proses pertumbuhan lembaga sosial

3)

Bagaimana proses terbentuknya lembaga sosial

4)

Apa fungsi dari lembaga sosial

5)

Apa saja karakteristik lembaga sosial

6)

Apa saja tipe-tipe lembaga sosial

7)

Apa syarat-syarat lembaga sosial

8)

Apa ciri-ciri lembaga sosial

9)

Apa sifat khusus lembaga social

1.3.

Tujuan Perumusan Masalah


Tujuan kami menyusun makalah yang bertemakan LEMBAGA SOSIAL ini
tidak lain ialah untuk mengetahui :

v Mengetahui pengertian lembaga sosial


v Proses pertumbuhan lembaga sosial
v Proses terbentuknya lembaga sosial
v Fungsi lembaga sosial
v Karakteristik lembaga sosial tipe-tipe lembaga sosial
v Syarat-syarat lembaga sosial
v Ciri-ciri lembaga sosial
v Sifat khusus lembaga sosial
1.4.

Sistematika Penulisan
Penulisan ini disajikan dengan menggunakan sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, meliputi : Latar Belakang Masalah ; Perumusan Masalah ;
Tujuan Masalah dan Sistematika Penulisan.
BAB II Pembahasan, meliputi : Pengertian Lembaga Sosial ; Proses Pertumbuhan
Lembaga Sosial ; Proses Terbentuknya Lemabaga Sosial ; Fungsi Lembaga Sosial ;
Karateristik Lembaga Sosial ; Syarat-syarat Lembaga Sosial ; Ciri-ciri Lembaga Sosial
dan Sifat Khusus Lembaga Soisal.
BAB III Penutup, meliputi : Kesimpulan

BAB II
PEMBAHASAN
LEMBAGA SOSIAL
2.1.

Pengertian Lembaga Sosial


Istilah lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris social
institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma sosial
serta bentuk atau organ sosial. Dalam hal ini Koentjara Ningrat lebih mengutamakan nilai
dan norma sehingga ia menerjemahkan social institution itu sebagai pranata social.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menerjemahkan social institution
sebagai lembaga kemasyarakatan. Hal ini juga dikemukakan oleh Soerjono Soekanto.
Ada beberapa definisi lembaga sosial menurut para sosiolog.

1)

Menurut Paul Horton dan Chester L. Hurt


Lembaga sosial adalah sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang
menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat.

2)

Menurut Peter L Berger


Lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan
oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan
keinginan masyarakat.

3)

Menurut Mayor Polak


Lembaga sosial adalah suatu kompleks atau sistem peraturan-permaturan dan adat istiadat
yang memperntahankan nilai-nilai yang penting

4)

Menurut W Hamilton
Lembaga sosial adalah tata cara kehidupan kelompok, yang apabila dilangga akan
dijatuhi berbagai derajat sanksi

5)

Menurut Robert Maclver dan C.H. Page


Lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antar manusia yang tergantung dalam suatu kelompok masyarakat

6)

Menurut Leopold Von Wiese dan Becker

Lembaga sosial adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok yang
berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan
kepentingan individu dan kelompoknya
7)

Menurut Koenjaraningrat
Lembaga sosial atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada
aktivitas untuk memenuhi kompleksitas khusus dalam kehidupan manusia

8)

Menurut Soerjono Soekanto


Lembaga sosial atau himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu
kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial berkaitan
dengan hal-hal berikut :

a)

Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan mempengaruhi

b)

Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah dan dipertahankan sesuai dengan
kebutuhan hidup

c)

Seperangkat norma yang mengatur hubungan antar warga masyarakat agar dapat
berjalan dengan tertib dan teratur.
Lembaga sosial merupakan wadah dari sekumpulan norma atau kaidah yang
mengatur penduduknya dalam rangka mewujudkan kebutuhan masyarakat yang bersifat
khusus.
Untuk memfmungsikan sekumpulan norma atau gagasan, setiap lembaga sosial
memiliki beberapa asosiasi atau organisasi.
Lembaga sosial sangat erat hubungannya dengan asosiasi. Asosiasi merupakan
perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki perangkat peraturan, aturan main (tata
tertib) yang disebut lembaga sosial. Asosiasi juga memiliki anggota dan tujuan yang jelas.
Jadi lembaga sosial bersifat abstrak dan asosiasi bersifat konkret.
Perkawinan

Lembaga

Asosiasi / Organisasi
Kantor Urusan Agama (KUA)

Pendidikan

Perguruan tinggi, SMA, SMP, SD

Agama

Mesjid, gereja, pura, wihara

Pemerintahan

Partai, parlemen

Perekonomian
PT, Firma, CV
Tabel 3.1 Hubungan antar Lembaga Sosial dan Asosiasi
4

2.2.

Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial


Secara garis besar, timbulnya lembaga sosial dapat diklasifikasikan ke dalam dua
cara berikut :

1)

Secara Tidak Terencana


Artinya, lembaga sosial itu lahir secara bertahap (berangsur-angsur) dalam praktek
kehidupan masyarakat. Hal ini biasanya terjadi ketika manusia dihadapkan pada masalahmasalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Contoh :

Dalam kehidupan ekonomi, ketika sistem barter (tukar barang) sudah diangap tidak
efisien maka masyarakat menggunakan mata uang untuk mendapatkan barang yang
diinginkan dari orang lain.

2)

Secara Terencana
Artinya, lembaga sosial muncul melalui suatu perencanaan yang matang oleh seorang
atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang. Misalnya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kota yang penghasilannya terus
menurun akibat lahan usaha dan lahan pertanian yang kurang memadai, pemerintah
membentuk institusi atau lembaga transmigrasi

2.3.

Proses Terbentuknya Lembaga Sosial


Terbentuknya lembaga sosial, melalui proses sebagai berikut :

a)

Membentuk norma mengikat dalam masyarakat


Pada dasarnya manusia telah dikodratkan sebagai makhluk sosial yaitu makhluk yang
tidak dapat hidup sendiri. Dalam memenuhi kebutuhannya harus berinteraksi dengan
orang lain untuk bekerja sama.
Interaksi sosial dapat dinamakan lembaga sosial jika ada dua hal yaitu :

1)

Tata kelakuan yang baku yang berupa norma atau adat istiadat baik yang tertulis
maupun lisan

2)

Kelompok manusia yang melakukan kegiatan bersama dan saling berinteraksi sesuai
dengan norma yang ada
Tingkatan-tingkatan norma menurut kuat lemahnya daya ikat, yaitu :

1)

Cara (usage)

2)

Kebiasaan (folkways)

3)

Tata kelakuan (mores)

4)

Adat istiadat (custom)

5)

Norma agama

6)

Norma hukum (laws)

7)

Mode atau fashion

b)

Proses norma menjadi lembaga sosial


Adapun proses norma menjadi lembaga sosial adalah :

1)

Proses pelembagaan (institutionalized)


Yaitu, norma sosial baru menjadi bagian dari salah satu lembaga sosial. Berdasarkan
proses pelembagaan, lembaga sosial dibedakan menjadi dua yaitu :

a)

Lembaga sosial sebagai peraturan yaitu norma yang mengatur dan membatasi perilaku
orang
Contoh : lembaga agama mengatur cara-cara ibadah dll

b)

Lembaga sosial yang benar-benar berlaku yaitu norma yang membantu pelaksanaan
pola-pola kemasyarakatan

2)

Proses Internalisasi (Internalized)


Yaitu dimana norma telah mendarah daging atau menjadi bagian dari hidup
masyarakatnya

2.4.

Fungsi Lembaga Sosial


Secara umum, fungsi lembaga sosial dapat kita bedakan atas dua bentuk, yakni
fungsi manifes dan fungsi laten.

1)

Fungsi manifes (nyata)


Adalah fungsi lembaga sosial yang disadari dan menjadi harapan banyak orang.

Contohnya : lembaga keluarga berfungsi sebagai tempat sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai dan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat
Lembaga ekonomi berfungsi mengatur sistem produksi, distribusi, dan konsumsi barang
yang dibutuhkan oleh anggota masyarakat

2)

Fungsi laten atau fungsi lembaga sosial yang tidak disadari dan bukan menjadi tujuan
utama banyak orang. Dengan kata lain fungsi laten atau fungsi yang tidak tampak di
permukaan dan tidak diharapkan masyarakat, tetapi ada.

Contohnya : Dalam lembaga keluarga, perkawinan dijadikan sarana untuk menutupi rasa malu dari
anggapan yang mengatakan bahwa orang yang tidak menikah berarti tidak laku
Dalam lembaga politik, pemilu dijadikan sarana mendapatkan kekuasaan semata karena
dengan kekuasaan seseorang dapat memupuk kekayaan sebanyak-banyaknya
2.5.

Karakteristik Lembaga Sosial


Karakteristik atau ciri-ciri lembaga sosial adalah sebagai berikut :

1)

Memiliki simbol sendiri setiap lembaga sosial memiliki simbol tersendiri yang
digunakan untuk menandai suatu kekhasan atau memberi ciri khusus dari setiap lembaga.
Dengan demikian, lembaga sosial tersebut dapat memberi identitas tertentu bagi anggota
masyarakat yang terlibat didalamnya.

Contohnya : Dalam lembaga hukum terdapat simbol seorang wanita memegang timbangan dan pedang
dengan mata tertutup
Dalam lembaga keluarga, terdapat simbol cincin kawin
Dalam lembaga politik terdapat simbol bendera
2)

Memiliki tata tertib dan tradisi. Lembaga sosial memiliki tata tertib dan tradisi yang
tertulis maupun tidak tertulis yang disajikan panutan bagi pengikutnya.

Contohnya : Dalam lembaga keluarga, terdapat aturan tentang bagaimana menghormati orang yang
lebih tua dan melindungi orang yang lebih muda.
Dalam lembaga kepolisian, terdapat aturan bagaimana menciptakan ketertiban dan
keamanan masyarakat.
3)

Usianya lebih lama. Pada umumnya, usia lembaga sosial lebih lama dibandingkan
dengan usia orang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya lembaga sosial yang diwariskan
dari generasi ke generasi.

Contohnya : Dalam lembaga keluarga, sistem pertunangan atau perwarisan sudah ada sejak dahulu dan
hingga sekarang masih dianut oleh masyarakat

4)

Memiliki alat kelengkapan. Lembaga sosial memiliki alat kelengkapan tertentu yang
digunakan untuk mewujudkan tujuan lembaga sosial tersebut :

Contohnya : Bajak dalam lembaga ekonomi digunakan untuk membajak sawah agar siap ditanami
Buku dalam lembaga pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan proses belajar
mengajar
5)

Memiliki ideologi. Lembaga sosial memiliki ideologi sendiri. Ideologi atau sistem
gagasan mendasar ini dimiliki secara bersama dan dianggap ideal bagi para pendukung
lembaga

6)

Memiliki tingkat kekebalan / daya tahan. Lembaga yang sudah terbentuk tidak akan
lenyap begitu saja

Contohnya : Lembaga pendidikan memiliki kurikulum yang mengatur kegiatan belajar mengajar agar
tujuan belajar dapat diwujudkan
Adat istiadat dalam lembaga sosial dijadikan pedoman perilaku dalam kehidupan
masyarakat
2.6.

Tipe-tipe Lembaga Sosial


Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :

1)

Berdasarkan sudut perkembangannya

a)

Crescive institution, yaitu lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat
istiadat masyarakat

b)

Enacted institution, yaitu lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu
tujuan tertentu

Contohnya : Lembaga utang piutang dan lembaga pendidikan, meskipun jenis itu dibentuk dengan
sengaja, tetapi tetap berakar pada kebiasaan yang berlaku di masyarakat.
2)
a)

Berdasarkan sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat


Basic institution, yaitu lembaga sosial yang penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat

Contohnya : keluarga, sekolah dan negara


b)

Sussidiary institution, yaitu lembaga sosial yang berkaitan dengan hal yang dianggap
oleh masyarakat kurang penting, seperti rekreasi. Ukuran yang digunakan untuk
menentukan penting atau tidaknya suatu lembaga sosial sangat bergantung pada situasi
dan kondisi masyarakat yang bersangkutan.

Contohnya : mentraktir makan teman-teman saat gajian pertama


3)
a)

Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat


Approved dan sanactioned institution, yaitu lembaga sosial yang diterima oleh
masyarakat

Contohnya : Lembaga sekolah dan perusahaan dagang


b)

Unsationed institution, yaitu lembaga sosial yang ditolak masyarakat meskipun


masyarakat tidak mampu memberantasnya

Contohnya : sindikat kejahatan, pelacuran dan perjudian


4)

Berdasrakan sudut penyebarannya

a)

General institution, yaitu lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat
dunia.

Contohnya : Lembaga agama


b)

Restructed institution, yaitu lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat
tertentu.

Contohnya : Lembaga agama Islam, Kristen Protestan, Hindu dan Budha. Masing-masing pemeluk
mengenal lembaga agamanya masing-masing
5)

Berdasarkan sudut fungsinya

a)

Operative institution, yaitu lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau
cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan

Contohnya : lembaga industri


b)

Regulative institution, yaitu lembaga sosial yang bertujuan mengawasi adat istiadat
atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat.

Contohnya : Lembaga hukum, seperti kejaksaan dan pengadilan

2.7.

Syarat-syarat Lembaga Sosial


Syarat-syarat terbentuknya lembaga sosial antara lain :

1)

Suatu tata kelakuan yang baku, yang berupa norma-norma dan adat istiadat yang hidup
dalam ingatan atau tertulis

2)

Kelompok-kelompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling


berhubungan menurut sistem norma-norma tersebut

3)

Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan


tertentu, yang disadari dan dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan

4)

Mempunyai perlengkapan dan peralatan

5)

Sistem aktivitas manusia dalam kurun waktu tertentu

2.8.

Ciri-ciri Lembaga Sosial


Dalam lembaga sosial harus :

1)

Memiliki tingkat kekekalan tertentu

2)

Mempunyai satu atau beberapa tujuan

3)

Memiliki alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan

4)

Memiliki lambang, simbol (logo) tertentu yang menggambarkan tujuan dan fungsi
lembaga yang bersangkutan

5)

Memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis

6)

Lembaga sosial menyangkut kebutuhan dasar (basic need)

7)

Lembaga sosial merupakan suatu cara (bertindak) yang mengikat

8)

Merupakan sistem pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang tersusun atau
berstruktur

2.9.

Sifat Khusus Lembaga Sosial


Berdasarkan ciri-ciri lembaga sosial diatas, Mayor Polak mendeskripsikan sifat
khas dari lembaga sosial adalah :

a)

Lembaga Keluarga

1)

Pola sikap dan kelakuan seperti cinta kasih, penghormatan dan tanggung jawab

2)

Lambang-lambang seperti cincin kawin, pusaka dan gambar pelambang

3)

Unsur pakaian kedudayaan seperti rumah, kamar, perabot dll

10

4)

Kode-kode tertulis atau lisan seperti silsilah, surat wasiat dll

5)

Rasionalisasi dan sublimasi (ideologi) seperti romantika cinta dll

b)

Lembaga ekonomi
Sifat khas lembaga ekonomi menurut Mayor Polak adalah :

1)

Pola sikap dan pada kelakuan seperti efisiensi, penghematan, kegiatan dan keuntungan

2)

Lambang-lambang seperti cap, semboyan, gambar dan reklame

3)

Unsur-unsur pemakaian kebudayaan seperti toko, kantor dan pabrik

4)

Kode-kode tertulis atau lisan seperti kontrak, anggaran, saham dan kertaskertasberharga

5)

Rasionalisasi dan sublimasi (ideologi) seperti teori liberal, hak kaum buruh, dan
kewibawaan managemen

c)

Lembaga pendidikan
Sifat khas lembaga pendidikan menurut Mayor Polak adalah :

1)

Pola sikap dan pola kelakuan seperti hasrat akan pengetahuan, konsentrasi dan disiplin
belajar

2)

Lambang-lambang seperti panji sekolah, warna sekolah, gambar lambang dan lagu
sekolah

3)

Unsur-unsur pemakaian kebudayaan seperti perpustakaan, buku-buku dan lapangan


olah raga

4)
5)

Kode-kode tertulis atau lisan seperti kurikulum, gelar dan aturan ujian
Rasionalisasi dan sublimasi (ideologi) seperti kebebasan akademis, dan tridarma
perguruan tinggi

11

BAB III
PENUTUP
3.1.
1)

Kesimpulan
Lembaga sosial merupakan wadah dari sekumpulan norma atau kaidah yang mengatur
pendukungnya dalam rangka menwujudkan kebutuhan masyarakat yang bersifat khusus

2)

Proses pertumbuhan lembaga sosial, secara garis besar dapat diklasifikasikan ke dalam
dua cara. Dua cara tersebut yakni : secara tidak terencana (muncul secara bertahap) dan
secara terencana (melalui suatu perencanaan)

3)

Proses terbentuknya lembaga sosial yaitu melalui proses membentuk norma mengikat
dalam masyarakat dan proses norma menjadi lembaga sosial

4)

Fungsi lembaga sosial dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yakni fungsi manifes dan
fungsi laten. Fungsi manifes artinya fungsi nyata, sedangkan fungsi laten artinya fungsi
yang tidak tampak

5)

Lembaga sosial memiliki karakteristik yakni :

Memiliki simbol

Memiliki tata tertib dan tradisi

Usianya lebih lama

Memiliki alat kelengkapan

Memiliki ideologi

Memiliki tingkat kekebalan / daya tahan

6)

Tipe-tipe lembaga sosial, menurut Gillin dan John Philip Gillin dapat diklasifikasikan
sebagai berikut : berdasarkan sudut pandangnya (Crescive institution dan enacted
institution) : berdasarkan sudut sistem nilai yang diterima masyarakat (Basic institution
dan Sussidiary institution) berdasarkan sudut penerimaan masyarakat (Approved dan
Sanactioned institution dan Unsactioned institution) berdasarkan sudut penyebarannya
(General institution, Restucted institution) berdasarkan sudut fungsinya (Operative
institution, Regulative institution)

7)

Lembaga sosial akan terbentuk apabila telah memenuhi syarat-syarat yang telah
ditentukan. Selain itu, lembaga sosial yang juga memiliki ciri-ciri dan sifat khusus yang
dimilikinya.

12

DAFTAR PUSTAKA
http://irwanseptiawan90.blogspot.co.id/2015/05/makalah-lembaga-sosial-zona-iailm.html

13

Anda mungkin juga menyukai