Anda di halaman 1dari 24

ADE WAHYUDI., ST.

,
MT
OUTLINE MATERI

1. Definisi Pranata Sosial


2. Ciri-Ciri Pranata Sosial
3. Tipe-Tipe Pranata Sosial
4. Norma Sosial
5. Pranata sosial pokok
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, manusia hidup dalam suatu lingkungan yang
berpranata. Artinya, segala tindakan dan perilakunya diatur menurut
cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Dalam studi
sosiologi dan antropologi, cara-cara tersebut yang telah disekapati
bersama itu disebut pranata sosial, atau dalam istilah lain disebut
lembaga sosial, atau terkadang disebut juga dengan organisasi sosial
atau lembaga kemasyarakatan. Contoh, seorang mahasiswa di
lingkungan kampus akan terikat dengan berbagai macam peraturan
yang wajib ia patuhi dan laksanakan dengan baik, seperti mengerjakan
tugas, mengikuti ujian, membuat presentasi.dll. Disamping itu, ia juga
berhak mendapatkan pelayanan misalnya pengajaran, menerima
informasi yang semuanya diikat dalam suatu norma/peraturan.
Menurut antropologi yaitu S.F Nadel menjelaskan bahwa seidaknya
terdapat lima pranata sosial yang terdapat dalam lingkungan
masyarakat, yaitu (1) keluarga,(2) pendidikan, (3) ekonomi, (4) politik,
(5) dan agama.
PRANATA SOSIAL
I. Pranata sosial atau lembaga sosial (Sosial Institution) atau organisasi sosial, adalah
suatu himpunan norma yang mengatur segala tindakan dan perilaku manusia
dalam memenuhi kebutuhannya dalam kedidupan bermasyarakat.
II. Robert Melver dan C.H Page,1984 (Sosiolog) menjelaskan pranata sosial merupakan
lembaga sosial sebagai prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk
mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok
masyarakat
III. Leopold Von Wiese dan Becker,1984 (Sosiolog) lembaga sosial adalah jaringan proses
hubungan antar manusia dan antar kelompok yang
berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan
kepentingan individu dan kelompoknya
IV. Horton dan Hunt (1987) mendefinisikan pranata sosial sebagai lembaga sosial, yaitu
sistem norma untuk mencapai tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat
dipandang penting.
V. W.G Sumner, melihat lembaga dari sudut pandang
kebudayaan. Pranata sosial adalah lembaga sosial yang merupakan perbuatan,
cita-cita, sikap, dan perlengkapan kebudayaan yang mempunyai sikap kekal serta
yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pranata sosial berkaitan dengan:
1.Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan saling
mempengaruhi
2.Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan
dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup dan kespakatan
bersama
3.Seperangkat cara yang mengatur hubungan antar warga
masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur.
4.Bertujuan agar ada keteraturan dan integrasi di dalam masyarakat.
FUNGSI PRANATA SOSIAL
Menurut Koentjaningrat (1979) fungsi pranata sosial adalah:
1.Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau
bersikap (kaidah sosial) di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang
menyangkut kebutuhan-kebutuhan hidup.
2.Menjaga keutuhan masyarakat melalui norma yang terdapat dalam suatu lembaga masyarakat sehingga
mampu mengatur dan menata pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat secara adil dan memadai.
3.Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (social
control). Artinya, sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya melalui
pemberlakuan sanksi bagi untuk meluruskan perilaku masyarakat yang menyimpang dari norma-norma
yang berlaku.
Sumber:
agsasman3yk.wordpres.com
CIRI-CIRI PRANATA
SOSIAL
Menurut Gillin dalam General Features of Social Institution ciri-ciri pranata sosial adalah:

1.Adanya tujuan, dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tertulis atau tidak tertulis

2.Diambil dari nilai-nilai dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat

3.Adanya prasarana pendukung, seperti bangunan dan lambang tertentu

4.Di dalam pranata sosial akan ditemukan unsur budaya dan unsur struktural, yaitu berupa norma dan
peranan sosial.

5.Pranata sosial dapat dikatakan sebagai suatu adat kebiasaan dalam kehidupan bersama yang
mempunyai saksi yang dibentuk oleh kewibawaan masyarakat (orang yang disegani, tokoh masyarakat)
Menurut Harsojo (1986), ciri-ciri pranata sosial adalah:
1.Pranata sosial berfungsi sebagai satu unit dalam sistem
kebudayaan yang merupakan satu kesatuan yang bulat.
2.Pranata sosial biasanya mempunyai berbagai tujuan yang jelas
3.Pranata sosial biasanya relatif kokoh
4.Pranata sosial dalam melakukan fungsinya sering
mempergunakan hasil kebudayaan material
5.Sifat karakteristik yang ada pada pranata sosial adalah
lambang
6.Pranata sosial biasanya mempunyai tradisi tertulis atau lisan
yang jelas.
UNSUR-UNSUR PRANATA
SOSIAL
Suatu lembaga atau organisasi sosial dikatakan sebagai pranata sosial apabila
memenuhi persyaratan (Suhandi,1987) ;

1.Harus memiliki aturan atau norma yang hidup dalam ingatan atau yang
tertulis.

2.Aktivitas-aktivitas bersama itu harus memiliki suatus sistem hubungan yang


didasarkan atas norma tertentu

3.Aktivitas-aktivitas bersama itu harus memiliki tujuan untuk memenuhi


kebutuhan-kebutuhan tertentu yang disadari dan dipahami oleh kelompok
masyarakat bersangkutan

4.Harus memiliki peralatan dan perlengkapan.

Dengan demikian bahwa pranata sosial adalah merupakan norma yang ada di
masyarakat, dimana warga masyarakatnya memiliki fungsi masing-masing
untuk mendukung pranata sosial tersebut agar berfungsi bagi keteraturan dan
integrasi sosial.
TIPE-TIPE PRANATA
SOSIAL
Menurut Soekanto (1984), pranata sosial diklasifikasikan menjadi lima kelompok,
yaitu:
1.Crescive institutions dan enacted institutions
Crescive institutions dan enacted institutions, merupakan klasifikasi pranata sosial
berdasarkan perkembangannya.
1.Crescive institutions disebut juga pranata sosial primer,
merupakan lembaga yang secara tak disengaja tumbuh dari adat istiadat
masyarakat. Contohnya: hak milik, pembagian harta warisan, perkawinan antar
suku, agama, dan seterusnya.
2.Enacted institutions adalah pranata sosial yang dengan segaja dibentuk untuk
memenuhi tujuan tertentu. Contohnya: lembaga utang piutang, lembaga
perdagangan, dan lembaga-lembaga pendidikan, yang kesemuanya berakar pada
kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat. Pengalaman melaksanakan kebiasaan-
kebiasaan tersebut kemudian disistematisasi dan diatur untuk kemudian
dituangkan ke dalam lembaga-lembaga yang disahkan oleh negara.
2. Basic institutions dan subsidiary institutions.
Pranata sosial tipe ini merupakan pengklasifikasian berdasarkan nilai-
nilai yang diterima masyarakat.
•Basic institutions merupakan lembaga sosial yang sangat penting (pokok)
untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
Contoh: Keluarga, Sekolah.
•Subsidiary institutions dipandang relatif kurang penting dan lahir sebagai
pranata sosial untuk melengkapi aktivitas kebutuhan pokok. Misalnya:
Kegiatan-kegiatan untuk rekreasi, pariwista, hiburan yang berorientasi
untuk menghilangkan stress dan kebosanan.
Ukuran untuk menentukan suatu lembaga sosial penting atau tidak/kurang
penting itu bergantung kepada penilaian masyarakat (bersifat relatif).
Misalnya: pada masyarakat pedesaan memandang penting pranata sosial
yang mengatur pengairan sawah (mata pencaharian), sedangkan
masyarakat kota memandang penting pranata sosial yang mengatur
ketersediaan untuk kebutuhan keamanan/security.
3. Approved atau social sanctioned institutions dan unsanctioned institutions.
Kedua tipe pranata sosial ini merupakan pengkalsifikasian berdasarkan penerimaan
masyarakat terhadap pranata sosial.
• Approved atau social sanctioned institutions adalah lembaga-lembaga sosial yang
diterima masyarakat, seperti: sekolah, perusahaan dagang, pendidikan, kesehatan,
pemerintahan, dan lain-lain.
• Unsanctioned institutions adalah lembaga sosial yang ditolak
keberadaannya oleh masyarakat, walau kadang-kadang masyarakat itu sendiri tidak
berhasil memberantasnya. Misalnya, kelompok penjahat, perampok, pemeras, prostitusi,
narkoba, dll.
4. General Institutions and Restricted Institutions
Kedua pranata sosial ini merupakan hasil pengklasifikasian berdasarkan pada
penyebarannya. Misalnya: pranata agama adalah suatu general institutions, karena
hampir dikenal oleh seluruh masyarakat di dunia. Sedangkan pranata agama Islam,
Kristen, Budha, Hindu, dan lainnya, merupakan restrictedinstiutions karena dianut oleh
masyarakat-masyarakat tertentu di dunia. Misalnya, agama Islam banyak dianut oleh
masyarakat di negara Arab Saudi, Indonesia, dan Malaysia, sedangkan di Eropa mayoritas
pemeluk agama Kristen.
5. Operative institutions dan regulative institutions.
Pranata sosial ini merupakan pengklasifikasian berdasarkan
fungsinya bagi masyarakat.
Operative institutions adalah pranata sosial yang berfungsi sebagai
lembaga yang menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan
untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, seperti: lembaga
industri, lembaga perdagangan (profit oriented), Retail, dll.
Regulative institutions adalah pranata sosial yang bertujuan untuk
mengawasi adat - istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi
bagian mutlak lembaga itu sendiri. Contoh: kejaksaan dan
pengadilan.
Klasifikasi lembaga-lembaga sosial tersebut menunjukkan bahwa di dalam setiap
masyarakat akan dijumpai bermacam-macam lembaga sosial. Setiap masyarakat
mempunyai sistem nilai yang menentukan lembaga sosial manakah yang dianggap sebagai
pusat dan yang kemudian dianggap berada di atas lembaga-lembaga sosial lainnya.

Secara garis besar, munculnya pranata sosial dapat diklasifikasikan ke dalam dua cara, yakni
secara tidak terencana dan secara terencana.
oSecara tidak terencana artinya bahwa lembaga tersebut lahir secara bertahap (berangsur-
angsur) dalam praktik kehidupan masyarakat. Hal ini biasanya terjadi ketika manusia
dihadapkan pada masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Contoh, dalam kehidupan ekonomi, ketika sistem barter (tukar barang) sudah dianggap tidak
efisien, maka masyarakat menggunakan mata uang untuk mendapatkan barang yang diinginkan
dari orang lain (terdapat tahapan seiring dengan perkembangan zaman)
oSecara terencana berarti bahwa lembaga sosial muncul melalui suatu
perencanaan yang matang oleh seorang atau kelompok orang yang memiliki kekuasaan dan
wewenang. Contoh, untuk meningkatkan kesejahteraan petani maka pemerintah membentuk
KUD yang bisa menampung hasil panen dan membelinya dengan harga yang menguntungkan
petani.
NILAI DAN NORMA
SOSIAL
Norma merupakan peraturan atau wujud konkrit dari nilai yang merupakan pedoman, berisi
suatu keharusan bagi individu atau masyarakat, dapat juga norma dikatakansebagai cara
untuk melakukan tindakan dan perilaku yang dibenarkan untuk mewujudkan nilai-nilai.

Nilai adalah ‘ukuran’ yang dihargai oleh masyarakat.


Jadi nilai adalah sesuatu yang abstrak. Oleh karena itu, untuk melaksanakan nilai,
diperlukan norma sebagai pedoman berprilaku, baik berupa suatu keharusan,
anjuran maupun larangan. Dengan kata lain, norma sosial ialah ukuran sosial yang
menentukan apa yang harus dilakukan, apa yang harus dimiliki, dipercayai, dan
dikehendaki oleh seseorang sebagai anggota suatu masyarakat yang didasarkan kpd
peraturan yang berlaku. Contoh : Nilai-Nilai Agama Islam yang diyakini dan
dijanalankan oleh umat Islam.

Jadi, norma merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
Bila nilai adalah sesuatu yang baik, diinginkan dan dicita-citakan oleh masyarakat,
maka norma merupakan aturan bertindak atau berbuat yang dibenarkan untuk
mewujudkan cita-cita tersebut.
JENIS-JENIS NORMA SOSIAL
1. Norma kesopanan/etika

Adalah norma yang berpangkal pada aturan tingkah laku yang diakui di masyarakat, seperti cara berpakaian, cara bersikap
dan berbicara dalam bergaul. Norma ini bersifat relatif, berarti terdapat perbedaan yang disesuaikan dengan tempat,
lingkungan, dan waktu.

2 Norma Kesusilaaan

Norma ini mengatur bagaimana seseorang dapat berperilaku secara baik dengan pertimbangan moral atau didasarkan pada
hati nurani atau ahlak manusia. Norma ini bersifat universal, dimana setiap orang di seluruh dunia mengakui dan
menganut norma ini.

3. Norma Agama

Didasarkan pada ajaran atau akidah suatu agama. Norma ini menuntut ketaatan mutlak setiap penganutnya. Dalam norma
agama terdapat kajian terkait pahala dan dosa.

Norma Hukum

Norma ini merupakan jenis norma yang paling jelas dan kuat ikatannya karena merupakan norma yang baku. Didasarkan
pada perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dengan ketentuan yang sah dan
terdapat penegak hukum sebagai pihak yang berwenang menjatuhkan sanksi.

Norma Kebiasaan

Didasarkan pada hasil perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam bentuk yang sama
sehingga menjadi suatu kebiasaan. Contoh: Mudik di hari raya.
PRANATA KELUARGA
o Pranata keluarga adalah pranata yang berfungsi untuk
menata atau mengatur aktivitas warga masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan mempertahankan kelangsungan
hidupnya.
o Keluarga merupakan pranata sosial dasar dan bersifat
universal. Keluarga merupakan
pusat terpenting dari pranata-pranata lainnya. Di masyarakat
mana pun di dunia ini, akan selalu dijumpai pranata
keluarga.
o Terdapat fungsi yang terdiri dari (1) fungsi reproduksi, (2)
fungsi kasih sayang, (3) fungsi sosialisasi/pendidikan, (4)
fungsi ekonomi, (5) fungsi proteksi, (6) penentuan status
keturunan, (7) pemeliharan.

.
PRANATA AGAMA
o Definisi agama menurut pandangan sosiologi dapat dilihat antara lain pada definisi menurut
Emmile Durkheim, bahwa agama adalah suatu sistem kepercayaan dan praktik-praktik (tingkah
laku) yang berhubungan dengan hal-hal yang dianggap suci atau sakral (sacred), dan
menyatukan semua penganutnya ke dalam satu komunitas moral yang disebut umat (church).
o Agama diyakini oleh para penganutnya sebagai hal yang berpijak pada: (1) sesuatu yang
dianggap sacred (suci), (2) bersifat supranatural, dan (3) ajaran bersumber dari Tuhan yang
diturunkan melalui para Nabi atau Rasul
o Pranata agama mempunyai fungsi utama mengatur aktivitas warga masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan berhubungan dengan sesuatu yang dianggap suci atau sakral tersebut.
o Pranata agama berhubungan dengan segenap komponen yang berkaitan dengan kehidupan
beragama, yaitu: (1) sistem keyakinan, (2) emosi keagamaan, (3) sistem ritual atau upacara
keagamaan, (4) alat-alat ritual, (5) umat, yakni satuan sosial yang terdiri atas orang-orang yang
memiliki sistem keyakinan (agama) yang sama.
PRANATA EKONOMI
o Kegiatan produksi, meliputi berbagai aktivitas produksi baik yang tradisional
seperti berburu dan meramu, ladang berpindah (shifting cultivation), bercocok
tanam menetap di ladang, di sawah, beternak, perikanan, maupun aktivitas
produksi modern yakni industri yang menghasilkan barang, jasa-jasa,
maupun informasi.
o Kegiatan konsumsi, meliputi aktivitas mengkonsumsi barang dan jasa yang
diproduksi sendiri (subsistence economic) maupun aktivitas memperoleh
barang dan jasa di pasar.
o Kegiatan distribusi, meliputi berbagai pertukaran barang dan jasa
(resiprositas), berbagai bentuk mekanisme pemerataan (leveling mechanism),
berbagai macam redistribusi, berbagai bentuk pertukaran di pasar baik yang
secara tunai maupun berdasarkan kepercayaan (berbagai macam kredit).
PRANATA POLITIK
James W. Vender Zanden menyebutkan bahwa pranata politik di
masyarakat manapun pada dasarnya memiliki empat fungsi, yaitu:
Pemaksaan norma (enforcement norms) / wajib dipatuhi
Merencanakan dan mengarahkan serta menengahi pertentangan
kepentingan (arbritasi) / mengatasi konflik
Melindungi masyarakat dari serangan musuh yang berasal dari luar
masyarakatnya,baik dengan diplomasi maupun kekerasan (perang) / negara

Dalam rumusan lain, pranata politik berfungsi:


•Memelihara ketertiban di dalam (internal order)
•Menjaga keamanan dari luar (external security)
•Melaksanakan kesejahteraan umum (general welfare)
PRANATA PENDIDIKAN
o Lembaga pendidikan mempunyai fungsi utama menata tentang proses
sosialisasi ilmu pengetahuan, teknologi, seni (IPTEKS) maupun kebudayaan
kepada para generasi penerus bangsa.
o Pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan formal (SD,SMP,SMA,S1,S2,S3)
dan pendidikan informal (Bimbel, Short Course, Foundation).
o Membantu orang untuk sanggup mencari nafkah bagi kehidupannya kelak
o Menolong orang untuk mengembangkan potensi diri untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya
o Melestarikan kebudayaan
o Mengembangkan kemampuan berfikir dan berbicara secara rasional
o Meningkatkan taraf kesehatan dengan cara melatih jasmani melalui olah raga
dan pengetahuan tentang kesehatan
o Menciptakan warga negara yang cinta tanah air melalui pelajaran
kewarganegaraan
HUBUNGAN PRANATA SOSIAL
TIDAK ADA SATUPUN PRANATA SOSIAL YANG
OTONOM/TUNGGAL, DALAM ARTI DAPAT MENGHINDARI
PENGARUH DARI PRANATA SOSIAL LAIN. TERJADI HUBUNGAN
YANG SALING MEMPENGARUHI DI ANTARA LEMBAGALEMBAGA
SOSIAL YANG ADA DALAM MASYARAKAT

Pranata Pendidikan Pranata Ekonomi

Pranata Keluarga

Pranata Agama Pranata Politik


OVERVIEW MATERI
I. Pranata sosial atau lembaga sosial (Sosial Institution) atau organisasi
sosial, adalah suatu himpunan norma yang mengatur segala tindakan dan
perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya dalam kedidupan
bermasyarakat.
II. Ciri-ciri pranata sosial terdiri dari tujuan, nilai-nilai serta adat-istiadat,
sarana pendukung, budaya structural,dll
III. Tipe-tipe pranata sosial yaitu Crescive institutions dan enacted institutions,
Basic institutions dan subsidiary institutions, Approved atau social
sanctioned institutions dan unsanctioned institutions, General Institutions
and Restricted Institutions, Operative institutions dan regulative institutions.
IV. Norma merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
Bila nilai adalah sesuatu yang baik, diinginkan dan dicita-citakan oleh
masyarakat, maka norma merupakan aturan bertindak atau berbuat yang
dibenarkan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
V. Pranata sosial terdiri dari pranata keluarga, pranata pendidikan, pranata
ekonomi, pranata politik dan pranata agama.

Anda mungkin juga menyukai