Anda di halaman 1dari 69

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

HANDBOOK
PANDUAN STANDAR KUALITAS &
TATA LAKSANA PELATIHAN
SKEMA NORMAL
Judul Handbook
Panduan Standar Kualitas &
Tata Laksana Pelatihan Skema Normal

Versi 1.0

Tanggal Rilis Jumat, 6 Januari 2023

Tanggal Berlaku Jumat, 6 Januari 2023

Disusun oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja

Ditujukan kepada Mitra Platform Digital, Lembaga Pelatihan, dan Tim Asesor
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2

KATA PENGANTAR 6

BAB 1
PENDAHULUAN 7

A. DASAR HUKUM 7

B. LATAR BELAKANG 7

C. TUJUAN 9

BAB 2
PANDUAN STANDAR KUALITAS PELATIHAN 10

A. PENGANTAR UMUM 10

B. RAGAM PELAKSANAAN MODA PELATIHAN SKEMA NORMAL 12

1. Pelatihan Berbasis Daring 12

1.1. Pelatihan Webinar 12

1.2. Pelatihan Bauran Daring 12

2. Pelatihan Berbasis Luring 13

2.1. Pelatihan Luring 13

2.2. Pelatihan Video Conference 13

2.3. Pelatihan Bauran Luring 13

C. ASPEK 1: KESESUAIAN DENGAN KEBUTUHAN PASAR KERJA 14

D. ASPEK 2: PERSYARATAN UTAMA 22

1. Metode Interaktif 22

2. Standar Harga Pelatihan 23

3. Sertifikat Pelatihan 23

4. Referensi Penyusunan Kurikulum Pelatihan 24

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

2
E. ASPEK 3: KURIKULUM 25

1. Alasan Penyusunan Modul 26

2. Penjabaran Aspek Kompetensi 27

3. Tujuan Pelatihan 28

4. Perencanaan Evaluasi Efektivitas Pelatihan 34

5. Materi Pelatihan 36

6. Rangkaian Kegiatan Pelatihan 37

7. Perangkat Evaluasi Efektivitas Pelatihan 48

8. Tenaga Pelatih 51

9. Asisten Tenaga Pelatih 53

10. Fasilitator 55

F. ASPEK 4: ADMINISTRATIF 56

1. Umum 56

1.1. Judul Pelatihan 56

1.2. Deskripsi Pelatihan 56

1.3. Kelompok Sasaran/Target Peserta 56

2. Pelatihan berbasis Daring 57

2.1. Kualitas Produk Materi Pelatihan 57

2.2. LMS (Learning Management System) 57

2.3. Durasi Pelatihan 57

2.4. Penggunaan Alat/Materi Pendukung 58

2.5. Rasio Tenaga Pelatih 58

2.6. Tugas Praktik Mandiri 58

3. Pelatihan berbasis Luring 59

3.1. Kualitas Produk Materi Pelatihan 59

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

3
3.2. Durasi Pelatihan 59

3.2. Fasilitas Pelatihan (Ruang Kelas Fisik/Sarana & Prasarana) 60

3.4. Rasio Alat Peraga dan Peserta 61

3.5. Rasio Tenaga Pelatih dan Peserta 61

BAB 3
PANDUAN TATA LAKSANA PELATIHAN 63

1. Pendaftaran Program Pelatihan 63

2. Penambahan Kapasitas Serapan Program di dalam Ekosistem 63

3. Pelaksanaan Pelatihan & Kepesertaan 64

3.1. Pelaksanaan Pelatihan 64

3.2. Kehadiran & Capaian Peserta 64

3.3. Penggantian Jadwal Pelatihan 64

3.4. Pelaporan Pelatihan 65

3.5. Arsip Pelaksanaan Pelatihan 65

4. Komponen Kelengkapan Sertifikat Pelatihan 66

GLOSSARIUM 67

DAFTAR PUSTAKA 69

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkat dan rahmat-Nya,
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) dapat menyelesaikan Panduan Standar
Kualitas dan Tata Laksana Pelatihan Skema Normal 2023.

Panduan ini merupakan pedoman bagi para Lembaga Pelatihan, Mitra Platform Digital dan Tim
Ahli Independen dalam mempersiapkan ekosistem pelatihan pada Program Kartu Prakerja
Skema Normal.

Semoga Panduan Standar Kualitas dan Tata Laksana Pelatihan Skema Normal ini bisa
memberikan nafas baru bagi peningkatan kompetensi angkatan kerja di Indonesia. Untuk
Indonesia yang lebih mampu dan lebih maju.

Jakarta, 6 Januari 2023

Kurniasih Suditomo
Direktur Kemitraan, Komunikasi, dan Pengembangan Ekosistem

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

5
BAB 1
PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM
Dasar Hukum Program Kartu Prakerja adalah sebagai berikut:

1. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui
Program Kartu Prakerja sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 76
Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020 tentang
Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja dan Peraturan Presiden
Nomor 113 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun
2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja (“Perpres
36/2020”);

2. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 17 Tahun 2022 tentang


Peraturan Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan
Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui
Program Kartu Prakerja (“Permenko Ekon 17/2022”).

B. LATAR BELAKANG
Dalam Buku II Nota Keuangan dan Rancangan APBN Tahun Anggaran 2020 dijelaskan bahwa
salah satu bentuk kegiatan dari Prioritas Program Pertama Pemerintahan Kabinet Indonesia
Maju adalah kualitas Sumber Daya Manusia yang kompatibel terhadap Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). Untuk mencapai prioritas tersebut, Pemerintah berusaha untuk mendorong
peningkatan keterampilan dan daya saing angkatan kerja Indonesia, yang salah satunya melalui
Program Kartu Prakerja.

Program Kartu Prakerja (“Program”) dikembangkan dengan latar belakang adanya keluhan dari
para pencari kerja yang mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan dan, di sisi lain,
kompetensi yang didapat dari lembaga pendidikan seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja. Program ini pada hakikatnya disiapkan untuk menghilangkan atau minimal
mempersempit gap tersebut. Selain itu, Program ini juga diarahkan untuk mendorong

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

6
peningkatan keterampilan yang dibutuhkan saat ini dan masa mendatang terutama dalam
menghadapi era revolusi industri 4.0 dan teknologi digital.

Berdasarkan Perpres 36/2020 tujuan Program ini adalah: i) mengembangkan kompetensi


angkatan kerja, ii) meningkatkan produktivitas, dan daya saing angkatan kerja; dan/atau iii)
mengembangkan kewirausahaan.

Masalah yang sering kali muncul dalam proses peningkatan kompetensi angkatan kerja melalui
pelatihan adalah ketidaksinkronan antara penyediaan pelatihan dengan kebutuhan pasar yang
dinamis. Selain itu, kualitas pelatihan yang ditunjukkan dengan, antara lain, silabus, tenaga
pengajar, materi, alat bantu ajar, juga berpengaruh pada pencapaian tujuan suatu program
pelatihan. Oleh karena itu, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (“MPPKP”) menjalin
kerjasama dengan beberapa lembaga independen yang terdiri dari berbagai ahli di bidang
pengembangan maupun pengelolaan pelatihan serta bidang terkait lainnya untuk melakukan
asesmen terhadap pelatihan yang diusulkan masuk ke dalam ekosistem Program. Hal ini sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 37 ayat (4) Pemenko Ekon 17/2022.

Berdasarkan Pasal 35 ayat (8) Permenko Ekon 17/2022, MPPKP memiliki tugas mengatur lebih
lanjut ketentuan teknis mengenai syarat, kriteria, dan mekanisme Pelatihan untuk melengkapi
seluruh ketentuan yang telah diatur dalam Permenko Ekon 17/2020. Sehubungan dengan itu,
MPPKP menyusun dokumen Standar Kualitas Pelatihan ini. Dokumen ini berisi seluruh kriteria
dan persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku, standar pelatihan yang akan menjadi penilaian,
serta alat bantu untuk Platform Digital dalam memeriksa pelatihan yang diusulkan oleh Platform
Digital. Adapun standar pelatihan ini akan berlaku pada Skema Normal dimana bantuan
difokuskan lebih besar pada bantuan pelatihan yang dapat digunakan oleh Penerima Kartu
Prakerja (“Penerima”) untuk belanja pelatihan berdasarkan kebutuhan sesuai tujuan Program.

Panduan ini berfungsi sebagai pedoman bagi seluruh pihak yang terlibat dalam proses asesmen
agar tersedia standar penilaian yang adil, transparan, dan objektif. Panduan ini juga ditujukan
sebagai referensi bagi tim internal maupun tim independen yang ditunjuk oleh MPPKP dalam
melakukan pemantauan terhadap penyelenggaraan dan konten pelatihan sehingga terjaga
konsistensi kualitas pelatihan dalam Program ini.

Untuk menyederhanakan proses asesmen oleh tim ahli independen, MPPKP melakukan
penyempurnaan terhadap parameter dan indikator yang digunakan dalam proses asesmen oleh
tim ahli independen. Ketentuan dalam panduan ini berlaku sejak tanggal disahkan dan berfungsi
sebagai pedoman bagi Platform Digital dalam melakukan pemeriksaan usulan pelatihan dari
Lembaga Pelatihan secara adil, transparan, dan objektif. Untuk kelengkapan terkait mekanisme

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

7
pengajuan serta tugas dan kewajiban rinci Platform Digital terkait pelatihan akan dijelaskan
lebih lanjut melalui panduan terpisah.

C. TUJUAN

Secara umum, dokumen Panduan Standar Kualitas & Tata Laksana Pelatihan Skema Normal ini
disusun dengan tujuan:

Memastikan seluruh Pelatihan dalam ekosistem Program Kartu Prakerja memenuhi syarat
dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Permenko Ekon 17/2022 serta standar kualitas
yang ditetapkan oleh Manajemen Pelaksana untuk pelaksanaan di dalam Skema Normal.

Adapun tujuan khusus dari dokumen ini adalah:

1) Sebagai pedoman bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pengajuan pelatihan pada
Program Kartu Prakerja untuk Skema Normal; dan

2) Khusus bagi Platform Digital, sebagai acuan dalam memberikan informasi kepada
Lembaga Pelatihan dan menyelenggarakan fungsi dan tugasnya dalam memfasilitasi
pemilihan Pelatihan yang diselenggarakan Lembaga Pelatihan sebagaimana diatur pada
Pasal 45 butir (e) Permenko Ekon 17/2022.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

8
BAB 2
PANDUAN STANDAR KUALITAS PELATIHAN

A. PENGANTAR UMUM
Standar Kualitas Pelatihan Skema Normal ini disusun dengan pemahaman bahwa pada
skema normal ini, para penerima manfaat Kartu Prakerja mendapatkan kesempatan untuk
belajar dengan dua kecenderungan basis Moda Pelatihan yaitu, Pelatihan Daring (Online) dan
Pelatihan Luring (Offline). Sedangkan, Moda Pelatihan Bauran dikategorikan secara spesifik ke
dalam kecenderungan Moda Pelatihan Daring atau Luring. Dengan demikian, Standar Kualitas
Pelatihan Skema Normal yang disampaikan di bawah sudah ditentukan untuk mampu
mengakomodir setiap keunggulan tanpa mengesampingkan perbedaan dari masing-masing
moda pelaksanaan pelatihan.

Standar Kualitas Pelatihan Skema Normal ini disusun dengan pemahaman bahwa seluruh
pelatihan yang masuk ke dalam ekosistem Program Kartu Prakerja merupakan pelatihan yang
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi untuk okupasi tertentu. Dengan demikian, Standar
Kualitas Pelatihan Skema Normal yang disampaikan di bawah tidak bermaksud untuk
memangkas, melainkan untuk mewadahi keberagaman okupasi yang ada di industri.

Standar Kualitas Pelatihan Skema Normal ini disusun dengan pemahaman bahwa setiap
aspek ataupun butir-butir penilaian standar yang disampaikan di bawah ini bukan merupakan
titik akhir, melainkan sebagai titik mulai. Dengan demikian, setelah proses pengajuan Program
atau Modul Pelatihan diterima — yang berarti kualitas Program atau Modul Pelatihan tersebut
telah lolos kurasi dan memenuhi standar — pada praktiknya, masih terdapat keleluasaan bagi
para pihak yang mengajukan pelatihan untuk terus melakukan perbaikan sehingga terjadi
perbaikan terus-menerus ke arah yang lebih baik selama tidak menyimpang dari butir-butir
standar kualitas yang sudah ditentukan.

Standar Kualitas Pelatihan Skema Normal ini disusun dengan pemahaman bahwa seluruh
pengalaman belajar yang dirancang dalam Program Kartu Prakerja ini ditujukan untuk
pembelajar dewasa. Dengan demikian, seluruh proses perancangan standar kualitas, secara
umum, merujuk pada “Experiential Learning Theory” (Kolb, 1984), “Transformative Learning”
(Mezirow, 1995), “Project-Based Learning” (Dewey, 1897).

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

9
Standar Kualitas Pelatihan Skema Normal ini secara umum, terbagi menjadi 4 (empat)
aspek utama yaitu:

1. Aspek Kesesuaian dengan Kebutuhan Pasar,


2. Aspek Persyaratan Utama,
3. Aspek Kurikulum, dan
4. Aspek Administratif.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

10
B. RAGAM PELAKSANAAN MODA PELATIHAN SKEMA NORMAL
Dalam pelaksanaan Pelatihan Skema Normal terdapat beberapa moda pelatihan dengan basis
kecenderungan ke arah Daring dan Luring. Pelatihan Bauran akan dikategorikan secara spesifik
di bawah kecenderungan pelaksanaan moda pelatihan. Perbedaan mendasar antara moda
pelatihan berbasis Daring dan Luring adalah keterlaksanaan kegiatan pelatihan secara tatap
muka di dalam ruang kelas.

Pada pelatihan berbasis Daring dengan ragam penggabungan format pelatihannya tidak ada
kegiatan pelatihan secara tatap muka di dalam ruang kelas. Untuk pelatihan berbasis Luring,
dengan ragam penggabungan format pelatihannya, selalu ada kegiatan pelatihan tatap muka di
dalam ruang kelas.

Pada pelaksanaan Skema Normal, pengaktivasian Moda Pelatihan ditentukan oleh MPPKP.
Adapun berikut adalah ragam pelaksanaan moda pelatihan Skema Normal.

1. Pelatihan Berbasis Daring

Pelatihan Daring adalah kegiatan pelatihan yang dilakukan secara online.

1.1. Pelatihan Webinar


Peserta pelatihan dan tenaga pelatih/pengajar melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada
waktu yang bersamaan secara online synchronous dengan metode Live Webinar

1.2. Pelatihan Bauran Daring


Pelatihan dilakukan kombinasi secara online menggunakan platform Learning Management
System — Self-Paced Learning (asynchronous) dan Live Webinar (synchronous).

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

11
2. Pelatihan Berbasis Luring

2.1. Pelatihan Luring


Pelatihan Luring adalah pelatihan seluruh materi disampaikan secara synchronous dan bertemu
secara tatap muka dimana pengajar dan peserta hadir di dalam satu ruang dan waktu yang
sama.

2.2. Pelatihan Video Conference


Pelatihan Video Conference adalah pelatihan dimana;

● Seluruh penyampaiannya materinya dilakukan secara synchronous,


● Seluruh Peserta hadir dan bertemu sekaligus dan berada di Fasilitas Pelatihan yang
sama,
● Tenaga Pelatih Utama tidak hadir dalam lokasi fasilitas yang sama dan menyampaikan
materi secara live webinar,
● Asisten Tenaga Pelatih hadir di lokasi fasilitas yang sama untuk pelaksanaan Unjuk
Keterampilan.

2.3. Pelatihan Bauran Luring


Pelatihan Bauran Luring adalah pelatihan dimana sebagian materi disampaikan secara
asynchronous melalui LMS Online. Kemudian, materi sisanya disampaikan secara synchronous
secara tatap muka offline dimana pengajar dan peserta hadir di dalam satu ruang dan waktu
yang sama.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

12
C. ASPEK 1: KESESUAIAN DENGAN KEBUTUHAN PASAR KERJA
Aspek ini melihat kesesuaian Pelatihan yang diajukan dengan kebutuhan pasar kerja. Pelatihan
yang ada di ekosistem Program Kartu Prakerja berbasis pada Kompetensi Kerja dan/atau
kewirausahaan dengan mempertimbangkan Standar Kompetensi Kerja Nasional, Internasional,
atau Khusus. Pada saat ini, pelatihan yang ada wajib berbasis kompetensi kerja. Kompetensi
yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja merupakan segala pengetahuan, sikap, dan
keterampilan untuk menghasilkan produk atau jasa yang keberadaannya dibutuhkan oleh pasar
kerja atau mendukung suatu okupasi.

Berdasarkan Pasal 36 ayat (2) huruf (c) Permenko Ekon 17/2022, Lembaga Pelatihan wajib
menyelenggarakan Pelatihan yang berbasis Kompetensi Kerja dan/atau kewirausahaan yang
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dengan mempertimbangkan Standar Kompetensi
Kerja Nasional, Internasional, atau Khusus. Untuk kesesuaian dengan kebutuhan pasar kerja,
MPPKP memutuskan untuk menggunakan beberapa rujukan resmi terkait okupasi atau jenis
pekerjaan di Indonesia, yakni sebagai berikut:

1. Indonesia’s Occupational Tasks and Skills (IndoTaSK) 2020 World Bank dan
Bappenas. Terdapat 51 bidang pekerjaan kritis beserta dengan kompetensinya yang
dibutuhkan oleh pasar kerja. Adapun 51 okupasi tersebut antara lain:

NO OKUPASI NO OKUPASI

Manajer layanan dan administrasi bisnis


1 27 Agen kliring dan forwarding
yang tidak diklasifikasikan di tempat lain

2 Manajer penjualan dan pemasaran 28 Pengawas kantor

3 Manajer konstruksi 29 Teknisi jaringan dan sistem komputer

Manajer pasokan, distribusi, dan


4 30 Pegawai kantor umum
Manajer terkait lainnya
Manajer cabang layanan keuangan dan
5 31 Sekretaris (umum)
asuransi

6 Insinyur industri dan produksi 32 Petugas data entry

7 Insinyur sipil 33 Penagih utang dan pekerja terkait

8 Insinyur mekanik 34 Petugas informasi contact center

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

13
NO OKUPASI NO OKUPASI

Insinyur yang tidak diklasifikasikan di


9 35 Pegawai personalia
tempat lain
Pengawas kebersihan dan tata graha di
10 Arsitek bangunan 36
kantor, hotel, dan lainnya

11 Desainer grafis dan multimedia 37 Penjual dari pintu ke pintu

Profesional kesehatan dan kebersihan Penjual melalui contact center


12 38
lingkungan dan pekerjaan (telesales)
Pekerja penjualan yang tidak
13 Analis keuangan 39
diklasifikasikan di tempat lain
Mekanik dan reparasi mesin pertanian
14 Profesional periklanan dan pemasaran 40
dan industri
Pekerja kerajinan di bidang tekstil, kulit,
15 Pengembang perangkat lunak 41
dan bahan terkait

16 Wartawan 42 Mekanik dan tukang listrik

Operator mesin pabrik produk kimia


17 Teknisi ilmu kimia dan fisika 43
dan operator mesin lainnya

18 Teknisi teknik sipil 44 Operator mesin produk karet

19 Teknisi teknik mesin 45 Perakit mesin mekanik

20 Juru gambar 46 Pengemudi mobil, taxi, dan van

21 Pengawas manufaktur 47 Operator truk lifting

22 Pengawas konstruksi 48 Pekerja kebun dan hortikultura

Buruh manufaktur yang tidak


23 Operator pembangkit listrik 49
diklasifikasikan di tempat lain
Pengawas dan rekanan pengawas
24 50 Pengisi rak
lingkungan dan kesehatan kerja
Kurir, pengiriman paket dan porter
25 Perwakilan penjualan komersial 51
bagasi

26 Pembelian

Referensi detil dapat dibaca di:


https://pubdocs.worldbank.org/en/988441621616646826/Indotask-SP-English.pdf

2. Laporan Kemenko Ekonomi bersama World Bank mengenai Indonesia’


Critical Occupation List (COL) 2018 berisi 35 jenis pekerjaan yang diperlukan dan

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

14
strategis. COL 2018 dibuat berdasarkan praktik baik yang sudah diterapkan secara
internasional di Inggris, Malaysia dan Australia untuk menentukan daftar pekerjaan
yang mengalami kekurangan dalam pemenuhan pekerja dan nantinya bisa digunakan
sebagai informasi dalam pembuatan kebijakan dan program terkait pasar kerja.

Untuk bisa dimasukan ke dalam daftar ini, suatu pekerjaan harus memenuhi dua
kriteria: (1) mengalami kekurangan pekerja dan (2) harus bisa memenuhi kebutuhan
yang strategis bagi ekonomi Indonesia. Pekerjaan yang ada di dalam daftar COL ini
mewakili berbagai sektor seperti manufaktur, telekomunikasi dan IT, akomodasi dan
industri makanan, konstruksi, Informasi dan Teknologi Komunikasi, dan berbagai
industri pelayanan profesional lainnya. Ke-35 okupasi tersebut adalah:

NO OKUPASI OKUPASI SPESIFIK YANG BERKAITAN

Manajer Pertanian dan


1 Manajer Proyek di Pertanian dan Perkebunan
Perkebunan

Kepala Chemistry Manufacturing and Control; Pengawas


Biokimia; Pengawas Mikrobiologi; Pengawas Fisikokimia;
Profesional Bioteknologi Pengawas Kualitas
2
dan Biokimia di Manufaktur Pengawas Pengendalian Dokumen Jaminan; Pengawas
Kualifikasi, Validasi, dan Kalibrasi; Manajer Pengelolaan
Lingkungan

Pemimpin dan Manajer


3 Pemimpin dan Manajer Proyek Konstruksi
Proyek Konstruksi

Manajer Logistik dan


4 Manajer gudang; Manajer Gateway ; Manajer Bea Cukai
Manajer Bea Cukai

Manajer Area, Manajer


Manajer Area, Manajer Cabang dan Manajer Regional di
5 Cabang, dan Manajer
Ritel
Regional di Ritel

Manajer Sumber Daya


6 Manajer Sumber Daya Manusia
Manusia

Manajer Hubungan;
Manajer Hubungan; Manajer Brand; Manajer Hubungan
7 Manajer Brand; Manajer
Masyarakat
Hubungan Masyarakat

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

15
NO OKUPASI OKUPASI SPESIFIK YANG BERKAITAN

Manajer Perencanaan
Produksi dan Pengendalian Manajer Perencanaan Produksi dan Pengendalian
8
Persediaan; Manajer Persediaan ; Manajer Merchandising
Merchandising

Manajer Penelitian dan Pengembangan; Manajer QA & QC;


Manajer Penelitian dan
9 Manajer Keberlanjutan; Manajer Peningkatan
Pengembangan
Berkelanjutan; Manajer Perencanaan Perusahaan

10 Aktuaris; penjamin emisi Aktuaris; penjamin emisi

Ahli Manajemen Data; Ilmuwan Data; Insinyur Operasi


Profesional dalam Intelijen
11 Pengembang; Insinyur Data Besar; Insinyur Jaringan;
Bisnis
Analis Sistem; Analis Intelijen Bisnis

Pengembang Aplikasi; Pengembang Backend; Pengembang


Pengembang Aplikasi dan
12 Web; Insinyur Perangkat Lunak; Programmer; Pengembang
Sistem
Aplikasi Seluler

Arsitek Solusi Cloud dan


13 Arsitek Solusi Cloud; Desainer UI/UX
Desainer UI/UX

Insinyur Jalan; Insinyur Drainase; Insinyur Sanitasi; Ahli


14 Teknik Sipil
Limbah

Teknologi Pangan; Teknisi Teknik Pangan; Insinyur Kimia;


15 Insinyur Kimia
Insinyur Penelitian dan Pengembangan

Insinyur Lingkungan,
16 Insinyur Produksi dan Teknik Lingkungan; Insinyur Produksi; Process Engineer
Insinyur Proses

Peneliti Biokimia dan


17 Peneliti Biokimia; Ilmuwan Biologi
Ilmuwan Biologi

Ahli anestesi; Spesialis Patologi Klinik; Dokter anak; Ahli


18 Dokter Spesialis
bedah; Ahli saraf

Spesialis Metode
19 Perencana Kurikulum
Pendidikan

Senior Legal Officer dan


20 Pejabat/Staf Legal; Asisten Manajer Umum
Asisten Manajer Umum

Spesialis Penelitian dan Pengembangan; Medical Scientific


Profesional dalam
21 Liaison; Spesialis Pemasaran Digital; Petugas Lisensi;
Manajemen Bisnis
Spesialis Pengembangan Bisnis

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

16
NO OKUPASI OKUPASI SPESIFIK YANG BERKAITAN

22 Surveyor Surveyor

Teknisi Teknik Grafis Logam; Teknisi Produksi; Teknisi


23 Teknisi Teknik Mesin
Seamer/Perakitan

24 Drafter Drafter

25 Teknisi Kapal Spesialis Teknis Kapal

Inspektur Keselamatan, Pengontrol kualitas; Quality Assurance; Spesialis Kesehatan


26
Kesehatan, dan Kualitas dan Keselamatan Kerja

Bendahara (di Industri


27 Bendahara (di Industri Perbankan)
Perbankan)

Natural Raw Materials Natural Raw Materials


28
Buyers Buyers

Desainer Grafis, Desainer


29 Perancang grafis; Desainer Tata Letak; Pembuat animasi
Tata Letak, dan Animator

Petani Terampil untuk


Petani terampil untuk pertanian organik dan berkelanjutan
30 Pertanian Organik dan
(beras dan hortikultura)
Berkelanjutan

Petani Terampil untuk


Petani terampil untuk panen kelapa sawit dan perkebunan
31 Perkebunan Kelapa Sawit
coklat berkelanjutan
dan Coklat

Tukang Las (untuk Industri Tukang las (untuk tukang las bawah air, dan manufaktur
32
Bawah Air dan Makanan) makanan dan minuman)

Penenun dan Pengrajin


33 Penenun; pengrajin batik
Batik

Operator Pembangkit
34 Operator Pembangkit Listrik
Listrik

35 Pengemudi Truk Berat Pengemudi Truk Berat atau Forklift

Referensi detil dapat dibaca di:


https://pubdocs.worldbank.org/en/299251621815417114/COL-Design-OP-020419.pdf

3. The Future of Jobs Report 2020 World Economic Forum. Terdapat 15 kompetensi
lunak (soft skills) yang dibutuhkan lintas pekerjaan hingga tahun 2025. Referensi detil

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

17
dapat dilihat di https://www.weforum.org/reports/the-future-of-jobs-report-2020. Ke-15
keterampilan lunak (soft skills) itu adalah:
1. Berfikir analisis dan inovasi
2. Belajar aktif dan belajar strategi
3. Penyelesaian masalah kompleks
4. Berpikir kritis dan analisa
5. Kreativitas, originalitas dan inovasi
6. Kepemimpinan dan pengaruh sosial
7. Penggunaan teknologi, monitoring dan kontrol
8. Desain teknologi dan programming
9. Resiliensi, toleransi terhadap stress dan fleksibilitas
10. Penalaran, penyelesaian masalah dan pengembangan ide
11. Intelegensi emosional
12. Penyelesaian masalah/Pengalaman Pengguna (Troubleshooting/User Experience)
13. Orientasi terhadap pelayanan
14. Analisa sistem dan evaluasi
15. Persuasi dan negosiasi
Disamping itu, 20 daftar pekerjaan yang diprediksi meningkat (increasing demand) di
masa depan yang dapat menjadi referensi pelatihan adalah sebagai berikut:
1. Data Analysts and Scientists
2. AI and Machine Learning Specialists
3. Big Data Specialists
4. Digital Marketing and Strategy Specialists
5. Process Automation Specialists
6. Business Development Professionals
7. Digital Transformation Specialists
8. Information Security Analysts
9. Software and Applications Developers
10. Internet of Things Specialists
11. Project Managers
12. Business Services and Administration Managers
13. Database and Network Professionals
14. Robotics Engineers
15. Strategic Advisors
16. Management and Organization Analysts
17. FinTech Engineers
18. Mechanics and Machinery Repairs
19. Organizational Development Specialists

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

18
20. Risk Management Specialists

4. Indonesia’s Online Vacancy Outlook 2020 dari World Bank. Terdapat 30 okupasi
yang memiliki tingkat pembukaan lowongan pekerjaan tinggi atau aktif dicari di pasar
kerja pada platform-platform online.
Referensi detil dapat dibaca pada:
https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/36947?locale-attribute=en

NO KBJI OKUPASI

1 1120 Managing directors and chief executives

2 1211 Finance managers

3 1212 Human resource managers

4 1219 Business services and administration managers not elsewhere classified

5 1221 Sales and marketing managers

6 1321 Manufacturing managers

7 1324 Supply, distribution and related managers

8 1346 Financial and insurance services branch managers

9 2166 Graphic and multimedia designers

10 2359 Teaching professionals not elsewhere classified

11 2411 Accountants

12 2421 Management and organization analysts

13 2423 Personnel and careers professionals

14 2431 Advertising and marketing professionals

15 2432 Public relations professionals

16 2433 Technical and medical sales professionals (excluding ICT)

17 2511 Systems analysts

18 2512 Software developers

19 2514 Applications programmers

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

19
NO KBJI OKUPASI

20 2519 Software and applications developers and analysts not elsewhere classified

21 2521 Database designers and administrators

22 2529 Database and network professionals not elsewhere classified

23 3313 Accounting associate professionals

24 3322 Commercial sales representatives

25 3513 Computer network and systems technicians

26 4110 General office clerks

27 4120 Secretaries (general)

28 4226 Receptionists (general)

29 5221 Shop keepers (penjaga toko)

30 9329 Manufacturing labourers not elsewhere classified

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

20
D. ASPEK 2: PERSYARATAN UTAMA
Aspek ini membahas hal-hal yang dilihat secara eksplisit diatur oleh Permenko Ekon 17/2022:

1. Metode Interaktif
Sub aspek ini merupakan penilaian terkait pemenuhan syarat serta ketepatan dalam memilih
metode interaktif dan kesesuaian dengan prinsip pembelajaran daring dan luring. Setiap
pelatihan tentu memiliki desain pembelajaran yang telah ditetapkan, oleh karena itu setiap
penyelenggara pelatihan dapat memilih metode interaktif yang sesuai dan/atau mendukung
desain pembelajaran peserta.

Pasal 35 ayat (3) Permenko Ekon 17/2022 mengatur bahwa pelatihan yang dilakukan secara
daring (dalam jaringan/online) dan/atau luring (luar jaringan/offline) wajib bersifat interaktif.
Tujuan utama dari ketentuan tersebut adalah agar seluruh peserta penerima Program Kartu
Prakerja dipastikan benar-benar mengikuti pelatihan sebelum mendapatkan sertifikat sebagai
tanda penyelesaian pelatihan dan bukti memperoleh keterampilan dari pelatihan yang dipilih
dan diikutinya dengan menggunakan fasilitas yang disediakan Program Kartu Pekerja.

Pada pelaksanaannya, metode interaktif ini disesuaikan dengan moda pelaksanaan pelatihan.
Untuk pelatihan berbasis daring, sesuai yang dijabarkan pada sub-bab di atas, MPPKP
menggunakan pendekatan pembelajaran melalui dua format yaitu; Pelatihan Webinar dan
Pelatihan Bauran Daring (Webinar dengan adanya materi tambahan melalui LMS).
Format-format tersebut dipilih dengan menitikberatkan pada pelaksanaan format Webinar untuk
membuka ruang interaksi langsung antara peserta dengan tenaga pelatih dalam satuan waktu
yang sama walaupun terpisah jarak dan ruang.

Untuk pelatihan berbasis Luring, sesuai yang dijabarkan pada sub-bab di atas, MPPKP
menggunakan pendekatan pembelajaran melalui tiga format yaitu; Pelatihan Luring, Video
Conference, dan Pelatihan Bauran Luring. Format-format tersebut dipilih untuk menitikberatkan
interaksi secara langsung pada ruang dan waktu yang sama antara peserta dan tenaga pelatih.

Adapun secara umum, Metode Interaktif ini kemudian disesuaikan pada seluruh moda pelatihan
dengan menitikberatkan pada rasio pembelajaran bersifat praktik 70% dan teori 30%.
Komposisi rasio pembelajaran tersebut tercermin pada pelaksanaan aktivitas Practice (dimana
peserta mendapatkan kesempatan pembelajaran untuk mencoba berlatih keterampilan secara
praktik langsung) pada setiap sesi pelatihan dan sesi Evaluasi Akhir Pelatihan yang tidak hanya
menitikberatkan pada Post-Test tetapi juga pelaksanaan Unjuk Keterampilan.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

21
2. Standar Harga Pelatihan
Sub aspek ini merupakan penjelasan bahwa dalam menentukan standar harga pelatihan, MPPKP
mengacu pada ketentuan yang diatur dalam Permenko Ekon 17/2022, yaitu sebagai berikut:

1. Tidak boleh melebihi harga pelatihan yang identik di luar Program Kartu Prakerja
[Pasal 35 ayat (6)]; dan
2. Tidak melebihi besaran bantuan Pelatihan [Pasal 35 ayat (4)].

Selain berdasarkan ketentuan tersebut, standar harga untuk pelatihan yang ditawarkan bagi
penerima Program Kartu Prakerja harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) Maksimal sama dengan harga pelatihan identik yang ditawarkan kepada peserta
umum (bukan Penerima Kartu Prakerja), yang dilihat berdasarkan informasi pada
URL di tempat penjualan umum, yang harus disampaikan pada saat pengajuan
usulan pelatihan melalui formulir elektronik;

b) Maksimal sama dengan besaran bantuan Pelatihan, yang dilihat berdasarkan


informasi pada URL di tempat penjualan lainnya , yang harus disampaikan pada saat
pengajuan usulan pelatihan melalui formulir elektronik;

c) Pelatihan yang dijual di beberapa Platform Digital harus ditawarkan dengan


harga yang sama, dilihat berdasarkan harga yang disampaikan pada saat
pengajuan usulan pelatihan melalui formulir elektronik;

d) Harga yang ditawarkan sesuai dengan perhitungan dasar harga pelatihan dan
sudah dibandingkan dengan harga pelatihan sejenis yang ada di pasaran.

3. Sertifikat Pelatihan
Sub aspek ini merupakan penjelasan bahwa berdasarkan Pasal 23 ayat (1) Permenko Ekon
17/2022, Sertifikat pelatihan adalah penanda bahwa Penerima Kartu Prakerja telah
menyelesaikan proses Pelatihan. Pasal 23 ayat (3) Permenko Ekon 17/2022 mengatur bahwa
Penerima Kartu Prakerja yang telah mengikuti dan menyelesaikan Pelatihan sesuai dengan
syarat dan ketentuan masing-masing Lembaga Pelatihan berhak mendapatkan Sertifikat
Pelatihan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Sertifikat Penyelesaian diberikan kepada seluruh peserta yang telah mengikuti


seluruh materi pelatihan dan menyelesaikan Evaluasi Akhir sampai dengan Unjuk
Keterampilan. Bagi peserta yang mendapatkan nilai Unjuk Keterampilan mencapai skor
80 atau lebih mendapatkan Sertifikat Berpredikat.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

22
MPPKP akan melakukan pemeriksaan pada sertifikat dummy untuk memastikan seluruh
informasi yang tercantum sudah sesuai dengan Panduan Tata Laksana.

4. Referensi Penyusunan Kurikulum Pelatihan


Sub aspek ini merupakan penjelasan bahwa berdasarkan Pasal 36 ayat (2) Permenko Ekon
17/2022, penyusunan kurikulum pelatihan yang tertuang dalam Rancangan Program Pelatihan
(RPP) wajib mempertimbangkan suatu Standar Kompetensi Kerja Nasional, Internasional, atau
Khusus yang terdaftar dan diakui ataupun yang dikeluarkan dari Asosiasi Internasional yang
menaungi para pekerja di bidang pekerjaan tersebut.

Pertimbangan yang dimaksud berupa rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan bidang pekerjaannya,
atau minimal menyebutkan 1 Unit Kompetensi (satuan terkecil pada pengelompokan
kompetensi suatu Standar Kompetensi Kerja) untuk dijadikan acuan dan
diterjemahkan menjadi salah satu dari Tujuan Khusus pada Rancangan Program
Pelatihan.

Jika menggunakan rujukan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, maka seluruh Elemen
Kompetensi yang termasuk dalam 1 Unit Kompetensi yang dijadikan acuan wajib diterjemahkan
menjadi bagian dari rangkaian aktivitas atau materi dalam sesi pelatihan.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

23
E. ASPEK 3: KURIKULUM
Aspek Kurikulum ini meninjau koherensi struktur berpikir pada proses perancangan sebuah
Program Pelatihan untuk mendorong kompetensi okupasi tertentu. Berikut adalah diagram yang
menggambarkan koherensi struktur perancangan pada Program Pelatihan atau Modul Pelatihan;

Secara praktis, terdapat 7 (tujuh) dimensi penilaian yang menjadi standar kualitas kurikulum
pelatihan pada Skema Normal dan 3 (tiga) dimensi yang menjadi standar kualitas terkait Tenaga
Pelatih (termasuk Asisten Tenaga Pelatih dan Fasilitator). Setiap dimensi penilaian memiliki
tujuan dan kekuatan masing-masing dalam memberikan gambaran utuh pada suatu Program
Pelatihan. Ketidaktepatan proses pengisian atau penulisan pada suatu dimensi penilaian
berpotensi menyebabkan ketidaktepatan pada dimensi penilaian lainnya. Dengan demikian,
diperlukan pemahaman, penyikapan, dan keterampilan menulis tertentu untuk dapat
menyampaikan Rancangan Program Pelatihan & Profil Tenaga Pelatih (termasuk Asisten Tenaga
Pelatih & Fasilitator) secara tepat. Di bawah ini adalah penjelasan lanjutan dari setiap dimensi
penilaian pada Aspek Kurikulum.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

24
1. Alasan Penyusunan Modul

Sub aspek ini merupakan penjelasan dimensi penilaian yang memuat bahwa suatu Program
atau Modul Pelatihan disusun karena terdapat kesenjangan (gap) antara temuan di lapangan
secara faktual dengan gambaran ideal dalam perspektif produktivitas, kompetisi, konteks
terkini, dan standar kerja di industri untuk okupasi tertentu.

Secara operasionalisasi penulisan pada form, Alasan Penyusunan Modul ini disampaikan
dalam 2 (dua) kolom isian yaitu Kondisi Ideal dan Kondisi Faktual, berikut penjelasan
lengkapnya:

● Kondisi Ideal
Kondisi Ideal adalah penggambaran terkait kompetensi yang seharusnya dikuasai oleh
seseorang yang ingin berhasil dalam okupasi tertentu. Secara operasional dapat
dituliskan dalam bentuk kalimat yang mendeskripsikan situasi ideal dengan pengayaan
perspektif, baik itu memuat perhitungan produktivitas, kompetisi, konteks terkini,
maupun standar kerja di industri untuk okupasi tertentu.

● Kondisi Faktual
Kondisi Faktual adalah penggambaran terkait terkait penguasaan kompetensi yang saat
ini umumnya dimiliki oleh seseorang dalam okupasi tertentu. Secara operasional dapat
dituliskan dalam bentuk kalimat untuk mendeskripsikan situasi faktual yang memuat
perbandingan atau kesenjangan (gap) terhadap situasi ideal.

Contoh:
Pada pelatihan “Menggunakan Bahasa Inggris untuk Korespondensi Ekspor
bagi Pemilik UMKM”, maka dapat dituliskan,

Kondisi Ideal
Pengusaha UMKM bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris sehingga mampu
membuat penawaran ataupun merespon kesempatan pengembangan bisnis berbasis
ekspor.

Kondisi Faktual
Ketidakmampuan berkorespondensi dalam Bahasa Inggris dengan baik dapat
menghambat pengusaha UMKM untuk mengoptimalisasi peluang bisnis ekspor.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

25
2. Penjabaran Aspek Kompetensi

Sub aspek ini merupakan penjelasan aspek-aspek kompetensi yang perlu dipelajari oleh peserta
pelatihan dalam Program atau Modul Pelatihan bagi okupasi tertentu. Berikut ini merupakan
aspek-aspek kompetensi yang perlu dicantumkan;

● Aspek Kompetensi di ranah Pengetahuan (Kognitif)


Aspek-aspek kompetensi di ranah Pengetahuan (Kognitif) menekankan pada
peningkatan kemampuan berpikir pada peserta pelatihan dalam menyusun, mengolah
informasi, dan menyampaikan kembali informasi yang sudah diterima. Umumnya, aspek
dasar kompetensi di ranah Pengetahuan berupa pola pikir, framework, tata cara, teori,
dan common truth/sense.

Contoh:
Pada pelatihan, “Strategi Pemasaran Digital”, maka dapat ditulis butir-butir ranah
Pengetahuan (Kognitif) seperti;

○ Strategi Pemasaran
○ Informasi Ragam Platform Pemasaran Digital & Media Sosial
○ Fitur-Fitur pada Platform Pemasaran Digital

● Aspek Kompetensi di ranah Sikap Kerja (Afektif)


Aspek-aspek kompetensi di ranah sikap menekankan perubahan pada sikap dan nilai
sosial yang diterapkan oleh peserta pelatihan. Aspek dasar kompetensi di ranah Sikap
Kerja (Afektif) terbangun sebagai pendukung kompetensi ranah Pengetahuan (Kognitif).
Umumnya, aspek dasar kompetensi di ranah Sikap (Afektif) berupa kualitas kerja yang
ditekankan sebagai standar sikap terhadap konteks pekerjaan tertentu.

Contoh:
Pada pelatihan, “Komunikasi Efektif pada Dunia Kerja”, maka dapat ditulis
butir-butir ranah Sikap Kerja (Afektif) seperti:

○ Berkomunikasi secara efektif


○ Keterlibatan diri secara penuh dalam proses berkomunikasi
○ Pentingnya memiliki pikiran positif dalam berkomunikasi
○ Pentingnya konsistensi dalam berkomunikasi

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

26
● Aspek Kompetensi di ranah Keterampilan (Psikomotor)
Aspek-aspek kompetensi di ranah Keterampilan menekankan perubahan pada perubahan
tingkah laku yang bisa diamati dan diukur. Aspek kompetensi di ranah Keterampilan
(Psikomotor) merupakan aspek pembentuk kompetensi gabungan dari aspek di ranah
Pengetahuan (Kognitif) dan Sikap Kerja (Afektif). Umumnya, aspek kompetensi di ranah
Keterampilan berupa tindakan nyata yang bisa dilihat dan dievaluasi.

Contoh:
Pada pelatihan, “Teknik Presentasi”, maka dapat ditulis butir-butir ranah Keterampilan
(Psikomotor) seperti:

● Menampilkan penguasaan dalam menyusun materi presentasi.


● Menampilkan posisi tubuh (gesture) yang ideal pada saat presentasi.
● Menampilkan kualitas vokal (volume, artikulasi, intonasi, dan tempo bicara) yang
ideal pada saat presentasi.
● Menampilkan penguasaan minimal terhadap teknik olah tubuh dan vokal.

3. Tujuan Pelatihan

Sub Aspek ini merupakan penjabaran lengkap terkait capaian Program yang berupa perubahan
pengetahuan, sikap, keterampilan dari peserta pelatihan setelah menyelesaikan Program.

3.1. Standardisasi Kerangka Penentuan Tujuan Pelatihan


Standardisasi Tujuan Pelatihan pada ekosistem Kartu Prakerja Skema Normal ini merujuk pada
Taksonomi Bloom (Bloom, 1959) yang secara spesifik mengkategorisasikan bahwa terdapat
tingkatan tertentu yang diurutkan berdasarkan tingkat kesulitan pencapaian pembelajaran
dalam proses pengembangan aspek Pengetahuan (Kognitif), Sikap Kerja (Afektif), dan
Keterampilan (Psikomotor).

Program Pelatihan pada ekosistem Kartu Prakerja Skema Normal ini ditujukan untuk mencapai
pencapaian pembelajaran di Tingkatan — 3 pada aspek Keterampilan (Psikomotor), sehingga
secara langsung perlu didukung juga dengan pencapaian pembelajaran di Tingkatan — 3 juga
pada aspek Pengetahuan (Kognitif), dan Sikap Kerja (Afektif). Berikut adalah penjelasan
standarisasi tingkatan kategorisasi pencapaian pembelajaran secara lengkapnya merujuk pada
Taksonomi Bloom;

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

27
ASPEK KETERAMPILAN KERJA (PSIKOMOTOR)

TINGKATAN BLOOM DEFINISI KATA KERJA AKTIF (TUJUAN)

BUKAN STANDAR

1 Persepsi Menggunakan kepe- kaan memilih, mendeskripsikan, mendeteksi,


indrawi untuk mengarahkan membedakan, mengidentifikasi, mengisolasi,
anggota tubuh di situasi yang menghubungkan, memilih
diharapkan

2 Kesiagaan Mengetahui dan mencoba suatu memulai, menunjukkan, menjelaskan, bergerak,


keterampilan berdasarkan memproses, bereaksi, menyatakan, melakukan
tahapan yang diberikan secara sukarela

STANDAR MINIMAL

3 Berespon sesuai Melakukan proses imitasi meniru, mengikuti, bereaksi, membuat ulang,
Arahan terhadap suatu keterampilan merespon, menjiplak
melalui proses trial-error

STANDAR OPTIMAL

4 Mekanistik Menunjukkan penguasaan merakit, mengkalibrasi, mengkonstruksi,


(kemampuan dasar) kemampuan akan pola membongkar, menata, mengencangkan,
keterampilan yang sederhana memperbaiki, menggiling, memanaskan,
(dasar). terbiasa melakukan mengukur, membengkokan, mencampurkan,
keterampilan yang dipelajari membuat sketsa

5 Memberikan Respon Menunjukkan penguasaan sama dengan dengan level 4 - mekanistik, namun
Kompleks yang Nyata kemampuan akan pola secara kualitas lebih baik. misal : lebih cepat,
keterampilan yang rumit lebih akurat, dsb

6 Adaptasi Menguasai suatu kemampuan melakukan penyesuaian, melakukan perubahan,


dan mampu memodifikasi sesuai menyusun ulang, mengorganisasi ulang, merevisi,
dengan kebutuhan membuat variasi

7 Menampilkan Mampu membuat pola atau menyusun, membangun, mengombinasikan,


Orisinalitas gerakan baru untuk mengkonstruksi, membuat, merancang,
menyesuaikan di suatu situasi menginisiasi, membuat, menghasilkan suatu
atau permasalahan rancangan baru (original)

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

28
ASPEK PENGETAHUAN (KOGNITIF)

TINGKATAN DEFINISI KATA KERJA AKTIF (TUJUAN)

BUKAN STANDAR

1 Mengingat Mampu mengingat kembali mengenali, membuat, menjelaskan,


materi pembelajaran/ informasi mengidentifikasi

2 Memahami Mampu memahami materi atau menginterpretasi, merangkum, menyimpulkan


informasi

STANDAR MINIMAL

3 Mengaplikasikan Mampu menerapkan informasi mengimplementasikan, melakukan,


dalam situasi nyata melaksanakan, menggunakan, mengeksekusi,
menyelesaikan

STANDAR OPTIMAL

4 Menganalisis Mampu menguraikan suatu membandingkan, mengorganisasikan,


materi dan menganalisa setiap mendekonstruksi
bagian

5 Mengevaluasi Mampu membuat penilaian memeriksa, membuat hipotesis, mengkritisi,


kebenaran, ketepatan, dan menilai
kejelasan dari suatu informasi

6 Menciptakan Mampu membuat suatu pola merancang, membangun, merencanakan,


atau struktur baru dari berbagai menghasilkan
elemen

ASPEK SIKAP KERJA (AFEKTIF)

TINGKATAN DEFINISI KATA KERJA AKTIF (TUJUAN)

BUKAN STANDAR

1 Menerima Konsep Memperhatikan situasi yang ada bertanya, memilih, menjelaskan, mengikuti,
dan memiliki keinginan untuk mengidentifikasi, mengenali
mendengarkan

2 Merespon Konsep Berpartisipasi aktif dan menjawab, mengikuti, mendiskusikan, membantu


memberikan respon pada menampilkan, berlatih, memilih, menulis,
stimulus membaca, melafalkan

STANDAR MINIMAL

3 Menghargai Mengetahui dan menunjukkan melengkapi, mendemonstrasikan, membedakan,


atau mengekspresikan nilai yang menjelaskan, menunjukkan inisiatif, bergabung,
dianut membenarkan, memberi usulan, menulis laporan

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

29
TINGKATAN DEFINISI KATA KERJA AKTIF (TUJUAN)

STANDAR OPTIMAL

4 Mengorganisasi Mampu mengorganisasikan mematuhi aturan, mengubah, mengatur,


nilai-nilai dengan mengombinasikan, membandingkan, melengkapi,
membandingkan satu nilai membela, memformulasikan, mengintegrasikan,
dengan nilai yang lain memodifikasi, membuat urutan

5 Menginternalisasi Memiliki sistem nilai yang menampilkan, menunjukkan, mempengaruhi


mengontrol perilaku secara orang lain, mempraktekkan, mengusulkan,
konsisten dan menjadi mempertanyakan, melayani, menyelesaikan
karakteristik dari individu persoalan, memverifikasi
tersebut

3.2. Standardisasi Operasionalisasi Penulisan Tujuan Pelatihan


Secara operasionalisasi penulisan pada form, komponen kelengkapan Tujuan Pelatihan
merujuk pada “ABCD Model of Writing Learning Objectives” (Mager, 1962) dengan pemaparan
muatannya sebagai berikut:

● (A) Audience — Audiens


Memuat subjek yang mengikuti pelatihan. Secara penulisan pada form bisa dituangkan
dengan kata benda seperti; “Peserta”, “Calon Operator”, “Staff”, dan lainnya.

● (B) Behavior — Perilaku


Memuat kejelasan perubahan perilaku termasuk di dalamnya pemahaman, sikap,
keterampilan dari peserta setelah mengikuti Program atau Modul Pelatihan. Secara
penulisan pada form bisa ditampilkan dengan menggunakan kata kerja yang sesuai
dengan tingkatan tujuan pembelajaran sesuai dengan aspek kompetensinya dipaparkan
di atas. Misalnya, untuk Tujuan Pembelajaran pada Aspek Pengetahuan dikejar untuk
mencapai Tingkat 5, maka kata kerja yang bisa dipakai adalah “memeriksa'' kemudian
diikuti dengan materi pembelajarannya. Misalnya, “memeriksa tingkat ketepatan
pelaksanaan pemasangan sprei sesuai dengan standar operasional yang ditetapkan.”

● (C) Condition — Situasi/Kondisi


Memuat situasi atau kondisi prasyarat dimana perubahan perilaku tersebut menjadi
penting atau memiliki nilai tambah ketika dihadapkan dengan perspektif produktivitas,
kompetisi, konteks terkini, ataupun standar industri. Secara penulisan pada form bisa
ditampilkan dengan memberikan kata depan “pada,” “sesuai,” atau lainnya, kemudian

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

30
dilanjutkan dengan deskripsi lengkap dari prasyarat situasi atau kondisi tersebut,
seperti; “pada saat presentasi singkat,” “pada pengisian formulir evaluasi reaksi,” dan
lainnya.

● (D) Degree — Ukuran/Indikator


Memuat ukuran atau indikator keberhasilan. Secara penulisan pada form bisa
dituangkan dengan kata bilangan yang memuat ukuran repetisi/kecepatan/ketepatan
ataupun kata benda yang menjadi acuan keberhasilan, seperti: “dengan nilai akhir 8
dari 10 nilai sempurna”, “sesuai standar penilaian yang ditentukan pada bahan bacaan”,
dan lainnya.

Untuk mempertajam kerangka perancangan Program atau Modul Pelatihan, Tujuan Pelatihan
terbagi menjadi 2 (dua) tingkatan, yaitu Tujuan Umum Pelatihan dan Tujuan Khusus
Pelatihan.

Tujuan Umum Pelatihan adalah capaian umum bagi para peserta pelatihan setelah
menyelesaikan Program atau Modul Pelatihan.

Tujuan Khusus Pelatihan adalah capaian khusus bagi para peserta pelatihan untuk
menunjang pencapaian Tujuan Utama Pelatihan selama mengikuti Program atau Modul
Pelatihan ini.

Contoh (1):
Untuk pelatihan “Belajar Mengembangkan Model Database dengan Bahasa
Pemrograman untuk Menjadi Analis Database” maka tujuan umum dan tujuan khusus
pelatihan dapat dituliskan sebagai berikut;

Tujuan Umum
Peserta pelatihan (A) mampu membuat modelling menggunakan Python (B) dengan
menunjukkan minimal 60 persen penguasaan materi (D) pada saat praktik mandiri (C).

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:

● Menggunakan fungsionalitas serta fitur dari Python yang digunakan untuk data
science untuk mengidentifikasi dan menganalisis dataset;
● Memahami Practical Statistics yang digunakan untuk data science untuk menguji
dataset;

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

31
● Membuat Query struktur Data Frame untuk cleaning and processing dataset;
● Membuat visualisasi dasar hingga lanjutan untuk representasi data;
● Membuat fitur Machine Learning untuk analisa dan pengujian data;
● Menggunakan alat/teknik scikit-learn untuk membuat dan mengevaluasi Machine
Learning Model;
● Mengimplementasikan Supervised dan Unsupervised Learning untuk
memecahkan kasus nyata dari dataset yang diberikan;
● Berpikir kritis dan analitis, mampu menginterpretasikan informasi yang didapat
dari pengolahan data, serta memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif.

Contoh (2):
Untuk pelatihan “Belajar Budidaya Ikan Air Tawar Bagi Pembudidaya Pemula”
maka tujuan umum dan tujuan khusus pelatihan dapat dituliskan sebagai berikut;

Tujuan Umum
Peserta pelatihan (A) mampu menunjukkan minimal 60 persen penguasaan (D)
langkah-langkah pemijahan alami ikan lele (B) pada saat praktik mandiri (C).

Tujuan Khusus
Di akhir pelatihan, peserta mampu:

● Mengingat tren budidaya perikanan (ikan lele) & pengurusan sertifikasi;


● Menguraikan pentingnya keterampilan berjualan ikan lele;
● Memahami proses strategi pemasaran ikan lele sederhana;
● Memahami pelaksanaan tahapan budidaya ikan lele secara umum;
● Memahami tahapan khusus dari pembibitan hingga pemanenan/penyakit;
● Merencanakan bisnis budidaya ikan lele;
● Menerapkan langkah-langkah budidaya ikan lele secara praktis;
● Menyatakan pandangan positif tentang proses budidaya ikan lele;
● Menyatakan pentingnya pengetahuan terkait penjualan/pembukuan bisnis.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penulisan operasionalisasi Tujuan Khusus;
● Jumlah butir Tujuan Khusus paling tidak sama dengan jumlah sesi yang akan dibawakan
pada dalam rangkaian pelatihan.
● Tujuan Khusus secara spesifik merupakan muatan langsung dari Unit Kompetensi yang
dijadikan rujukan perancangan pelatihan.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

32
● Minimal wajib terdapat 1 (satu) Tujuan Khusus yang memuat secara spesifik 1 (satu)
Unit Kompetensi yang dijadikan rujukan perancangan program pelatihan.

4. Perencanaan Evaluasi Efektivitas Pelatihan

Sub aspek ini merupakan penjabaran dimensi penilaian yang memuat perencanaan evaluasi
efektivitas pelatihan sebagai bentuk ukuran keberhasilan dari suatu Program atau Modul
Pelatihan. Dengan demikian, setiap Tujuan Pelatihan perlu ada perencanaan dan perangkat
evaluasi untuk mengukurnya tingkat keberhasilan perubahan perilaku sesuai dengan tingkatan
dan ranah pemahamannya.

Proses penyusunan perencanaan evaluasi efektivitas merujuk pada “4 Levels Training Evaluation
Model” (Kirkpatrick, 1959). Mengingat tujuan dan keterbatasan teknis pelaksanaan dari Program
Kartu Prakerja, maka tingkat evaluasi yang diwajibkan adalah Level 1 — Reaksi, Level 2 —
Pengetahuan, dan Level 2 — Keterampilan.

Secara operasionalisasi penulisan pada form, perencanaan evaluasi untuk setiap level bisa
dituangkan dalam penjabaran dari butir-butir dari mulai Waktu Pelaksanaan Evaluasi, Perangkat
Evaluasi, Aspek Evaluasi, dan Ukuran Keberhasilan Evaluasi. Adapun berikut pemaparan
lengkapnya mengenai Perencanaan Evaluasi Efektivitas Pelatihan termasuk contoh-contohnya;

Level 1 — Reaksi (Reaction)


Perencanaan Evaluasi Efektivitas Pelatihan pada level ini bertujuan untuk mengukur
tingkat reaksi kepuasan peserta pada Program atau Modul Pelatihan yang diikutinya.
Adapun komponen yang perlu diukur pada level ini adalah kualitas dari: Aspek Kurikulum
(Materi & Metode Pelatihan) dan Aspek Teknis (Tenaga Pelatih, Sarana & Prasarana
Penyelenggaraan Pelatihan. Umumnya, Waktu Pelaksanaan Evaluasi Efektivitas Pelatihan
Level 1 — Reaksi (Reaction) dilakukan pada akhir sesi pelatihan.

Level 2 — Pemahaman (Learning)


Perencanaan Evaluasi Efektivitas Pelatihan pada level ini mengukur perubahan
pengetahuan dan pemahaman pada peserta setelah mengikuti Program atau Modul
Pelatihan. Adapun komponen yang diukur pada level ini adalah perubahan pada ranah
Pengetahuan dan/atau Keterampilan.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

33
Contoh (1);

Waktu Pelaksanaan Evaluasi

● Pre-Test di awal pelatihan (sebelum materi diberikan)


● Post-Test di akhir pelatihan (setelah seluruh materi diajarkan)

Perangkat Evaluasi
Lembar Pre-Test dan Post-Test dengan soal Pilihan Berganda, berisi:
● Pengetahuan umum dari topik (Kognitif)
● Contoh situasi sederhana untuk direspon (Afektif, Psikomotor)

Aspek Evaluasi & Ukuran Keberhasilan


● Peningkatan Pengetahuan Umum

Contoh (2):

Waktu Pelaksanaan Evaluasi


Kuis di setiap akhir Sesi Pelatihan

Perangkat Evaluasi
Lembar Kuis dengan Soal Pilihan Berganda, berisi:
● Pengetahuan umum dari topik (Kognitif)
● Contoh situasi sederhana untuk direspon (Afektif, Psikomotor)

Aspek Evaluasi & Ukuran Keberhasilan


● Nilai Akhir Kuis: minimal 80%

Pelatihan dapat dinyatakan EFEKTIF apabila peserta menunjukkan adanya peningkatan


pengetahuan dan/atau keterampilan setelah mempelajari materi.

Level 2 — Keterampilan
Perencanaan Evaluasi Efektivitas Pelatihan pada level ini mengukur perubahan kebiasaan
atau keterampilan pada peserta setelah pelatihan berlangsung. Proses evaluasi pada
level ini setidak-tidaknya mendorong peserta untuk unjuk kompetensi melalui adanya
Unjuk Keterampilan, baik secara perorangan maupun kelompok dengan adanya alokasi
waktu/durasi untuk proses pengerjaan tugas terlebih dulu.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

34
Contoh:

Waktu Pelaksanaan Evaluasi


Sesi Unjuk Keterampilan

Perangkat Evaluasi
Memberikan Unjuk Keterampilan untuk presentasi ide penjualan sederhana secara
tertulis setelah pelatihan selesai untuk menguji proficiency/keahlian dari peserta
pelatihan dalam menggunakan Bahasa Inggris secara tertulis.

Contoh Ide Topik Presentasi/Karya:


● Copywriting penawaran produk untuk caption di Instagram
● Email penawaran kepada konsumen akhir.
● Email penawaran kerjasama
● Dokumen presentasi penjualan

Aspek Evaluasi & Ukuran Keberhasilan


Menunjukkan konsistensi kemampuan penggunaan Bahasa Inggris dengan dengan
standar yang sudah ditetapkan selama Pelatihan untuk menjawab tantangan presentasi
atau karya dengan waktu persiapan presentasi/pembuatan karya yang sudah
ditentukan.

Pelatihan dapat dinyatakan EFEKTIF apabila peserta berhasil mengerjakan Unjuk


Keterampilan/mempresentasikan hasil pekerjaannya dan menunjukan adanya
kelengkapan berproses sebagaimana yang sudah disampaikan selama Pelatihan dan
membuat/menyesuaikan keterbatasannya secara personal untuk tetap mencapai hasil
sesuai dengan Rubrik Penilaian yang ditetapkan.

5. Materi Pelatihan

Sub Aspek ini merupakan penjelasan dimensi penilaian yang memuat penjabaran lengkap
terkait materi dan topik pelatihan per sesinya untuk mencapai Tujuan Umum Pelatihan ataupun
Tujuan Khusus Pelatihan. Secara operasional penulisan pada formulir, setiap Tujuan Khusus
Pelatihan terwakilkan setidaknya oleh 1 (satu) materi pelatihan.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

35
Contoh;
Pada pelatihan “Menyusun Strategi Negosiasi untuk Manajer Pemasaran”, materi-materi
pelatihan nya adalah:

1. Perkenalan Tentang Negosiasi dan Tipe Negosiasi


2. Preparation dan Opening Position
3. Strategi dan Pendekatan Negosiasi
4. Cara Komunikasi dalam Bernegosiasi
5. Kesalahan dalam Bernegosiasi
6. Bargaining, Movement, dan Closing

6. Rangkaian Kegiatan Pelatihan

Sub aspek ini merupakan penjelasan dimensi penilaian yang memuat runutan kegiatan
termasuk estimasi durasi pelaksanaan dari setiap kegiatan sebagai bentuk panduan
pelaksanaan pelatihan bagi Tenaga Pelatih dan/atau Peserta Pelatihan. Rangkaian Kegiatan
Pelatihan dibagi menjadi 2 (dua) komponen utama; Alur Besar dan Kelengkapan Komponen
Aktivitas pada Rangkaian Sesi Pelatihan & Sesi Presentasi/Unjuk Kompetensi.

6.1. Alur Besar


Alur Besar merupakan penggambaran umum dari alur pelatihan yang memuat di dalamnya: Sesi
Pembuka, Rangkaian Sesi Pelatihan, Sesi Presentasi/Unjuk Kompetensi, dan Sesi Penutup.
Adapun berikut penjelasan dari setiap muatan di dalam Alur Besar yang ditentukan:

6.1.1. Sesi Pembuka


Sesi Pembuka ini dilakukan di setiap permulaan Program atau Modul Pelatihan. Sesi
Pembuka ini bertujuan untuk mendorong terjadinya pembentukan komitmen belajar
pada Peserta Pelatihan. Adapun berikut adalah topik/komponen yang perlu dimuat di
Sesi Pembuka sebagai standar kualitas:

● Pemutaran Video Induksi dan Safeguarding


Materi video akan disediakan oleh MPPKP yang berisi pengenalan program Kartu
Prakerja dan panduan keselamatan bagi peserta dan lembaga pelatihan.

● Perkenalan Lembaga Pelatihan & Tenaga Pelatih


Perkenalan Lembaga Pelatihan & Tenaga Pelatih ini bertujuan untuk membantu
peserta pelatihan untuk membangun kredibilitas dan rasa percaya kepada

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

36
Tenaga Pelatih. Dengan terbangunnya kredibilitas dan rasa percaya kepada
Tenaga Pelatih maka akan lebih mudah pada sesi-sesi pelaksanaan pelatihan
selanjutnya bagi Tenaga Pelatih memberikan instruksi. Secara teknis, proses
perkenalan Lembaga Pelatihan & Tenaga Pelatih bisa disampaikan dengan
beberapa pilihan di bawah yang bisa dikembangkan secara lebih spesifik.
○ Pemaparan Slide Presentasi berisi Profil, Portfolio, CV sebanyak 1 - 3 slide

● Penjelasan Urgensi Pelatihan & Komitmen bagi Peserta (What’s In It for Me)
Penjelasan Urgensi Pelatihan bagi Peserta ini bertujuan untuk mendorong
peserta untuk berkomitmen dalam proses pembelajaran yang akan dilalui selama
program berlangsung, sekaligus juga membagi tanggung jawab keberhasilan
pembelajaran kepada peserta pelatihan. Secara teknis, proses penjelasan Urgensi
Pelatihan bagi Peserta bisa disampaikan dengan beberapa pilihan di bawah yang
bisa dikembangkan secara lebih spesifik:
○ Refleksi Pribadi terhadap Pengalaman dengan Topik Pelatihan berkaitan
○ Menonton Video terkait manfaat dari Topik Pelatihan berkaitan

● Pelaksanaan Ice Breaking


Pelaksanaan Ice Breaking dilakukan di Sesi Pembuka dengan tujuan untuk
mencairkan suasana dan membuat proses pelatihan menjadi terjadi dalam iklim
belajar yang menyenangkan dan rileks. Selain itu, pelaksanaan Ice Breaking ini
bertujuan untuk membangun iklim pembelajaran menjadi iklim pembelajaran
berkelompok juga membangun kedekatan antara instruktur dan peserta sehingga
peserta dapat terlibat lebih dalam dan mampu mencapai tujuan pelatihan
dengan baik.

Secara teknis, proses pelaksanaan Ice Breaking dapat disampaikan dengan


pilihan di bawah yang bisa dikembangkan secara lebih spesifik:
○ Permainan dengan bantuan aplikasi interaktif di website
○ Permainan kelompok yang bersifat teka-teki atau aktivitas olah tubuh

● Penjelasan Singkat tentang Tujuan, Materi, dan Durasi Pelatihan


Penjelasan Singkat tentang Tujuan, Materi dan Durasi Pelatihan ini bertujuan
untuk memberikan gambaran awal bagi para peserta pelatihan sehingga para
peserta pelatihan bisa mengantisipasi dan mengalokasikan energi dan
konsentrasinya secara lebih terukur. Secara teknis, proses penjelasan singkat

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

37
tentang Tujuan, Materi, dan Durasi Pelatihan ini bisa disampaikan dengan pilihan
di bawah yang bisa dikembangkan secara lebih spesifik:
○ Pemaparan Tabel Tujuan/Rangkaian Acara dalam 1 slide presentasi

● Pelaksanaan Pre-Test
Pelaksanaan Pre-Test ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan
terhadap program pelatihan yang dipilih oleh peserta pelatihan sebelum Sesi
Pelatihan dimulai. Secara teknis, proses pelaksanaan Pre-Test bisa disampaikan
dengan pilihan di bawah yang bisa dikembangkan secara lebih spesifik:
○ Penggunaan aplikasi form/soal di aplikasi internet ataupun LMS untuk
bank soal dan juga tampilan antarmuka peserta untuk melakukan tes
○ Tidak diperkenankan untuk menggunakan kertas soal cetak dan alat tulis
pensil/pulpen

6.1.2. Rangkaian Sesi Pelatihan


Secara umum, pelaksanaan Sesi Pelatihan disesuaikan dengan kecenderungan teknis
pelaksanaan Moda Pelatihan baik itu secara Daring atau Luring — termasuk proses
pembelajaran yang mengikutinya baik itu synchronous maupun asynchronous learning.
Jumlah Sesi Pelatihan dalam rangkaian Sesi Pelatihan/Belajar secara umum
setidak-setidaknya sejajar dengan jumlah Tujuan Khusus Pelatihan dalam
sebuah Program atau Modul Pelatihan. Penjelasan lengkap terkait standar kualitas
dan kelengkapan komponen aktivitas Sesi Pelatihan/Belajar dibahas kemudian secara
terpisah sebagai komponen utama kedua setelah Alur Besar pada Rangkaian Kegiatan
Pelatihan.

6.1.3. Pelaksanaan Evaluasi Akhir Pelatihan


Pelaksanaan Evaluasi Akhir ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan
peserta pelatihan dari sebelum dan sesudah mengikuti Program atau Modul Pelatihan
dan menandai berakhirnya Rangkaian Sesi Pelatihan.

Pelaksanaan Evaluasi Akhir dimulai dengan pelaksanaan Post-Test sebagai bentuk


evaluasi Level 2 — Learning (Pemahaman) untuk menjadi pembanding dari hasil
Pre-Test yang sudah dilaksanakan di awal pelatihan. Lalu, setelah Post-Test dapat
dilaksanakan Evaluasi Akhir Pelatihan Level 2 — Behaviour (Keterampilan) dilaksanakan
Unjuk Keterampilan yang secara teknis dan format disesuaikan dengan masing-masing

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

38
moda pelatihan. Dengan demikian, berikut adalah alur Pelaksanaan Evaluasi Akhir
Pelatihan;

● Pelaksanaan Evaluasi Akhir Pelatihan Level 2 Pemahaman: Post-Test


Pelaksanaan Post-Test ini bertujuan untuk mengukur tingkat peningkatan
pengetahuan dari hasil mengikuti program pelatihan. Secara teknis, proses
pelaksanaan Post-Test bisa disampaikan dengan pilihan di bawah yang bisa
dikembangkan secara lebih spesifik;
○ Penggunaan aplikasi form/soal di internet ataupun LMS untuk bank soal
dan juga tampilan antarmuka peserta untuk melakukan tes
○ Pengumuman perbandingan nilai Post-Test dan Pre-Test untuk
masing-masing peserta

● Pelaksanaan Evaluasi Akhir Pelatihan Level 2 Keterampilan: Unjuk Keterampilan


Sesuai dengan sub aspek Perencanaan Evaluasi Efektivitas Pelatihan bahwa pada
Skema Normal, setiap Program Pelatihan diwajibkan untuk memberikan evaluasi
sampai dengan Level 2 — Behavior (Keterampilan). Adapun penjelasan lebih
lengkap terkait format dan penyesuaian standar aktivitas Unjuk Keterampilan
terhadap setiap moda pelatihan dibahas kemudian secara terpisah di bagian lebih
lanjut sebagai Standar Kelengkapan Komponen Aktivitas Unjuk Keterampilan.

6.1.4. Sesi Penutup


Sesi Penutup ini dilakukan di setiap akhir Program atau Modul Pelatihan. Sesi Penutup ini
bertujuan untuk menutup dan memberikan peserta kesempatan untuk menyimpulkan
hasil pembelajaran yang didapatkan selama pelatihan. Berikut adalah topik/komponen
yang perlu dimuat di dalam rangkaian Sesi Penutup sebagai standar kualitas;

● Pengisian Feedback Form


Pengisian Feedback Form bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap
keberlangsungan program pelatihan, performa tenaga pelatih, sarana dan
prasarana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, serta materi pembelajaran
yang digunakan selama pelatihan berlangsung.

Secara teknis, proses pelaksanaan Pengisian Feedback Form bisa disampaikan


dengan pilihan di bawah yang bisa dikembangkan secara lebih spesifik:

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

39
○ Penggunaan aplikasi form/soal di internet untuk bank soal dan juga
tampilan antarmuka peserta untuk melakukan tes

● Penulisan Reflective Journal


Penulisan Reflective Journal bertujuan untuk memberikan ruang bagi peserta
untuk menuliskan hasil pembelajarannya secara ringkas dari rangkaian program
pelatihan yang sudah diikutinya. Penulisan Reflective Journal ini dilakukan tepat
sebelum rangkaian sesi pelatihan selesai.

Secara teknis, proses pelaksanaan Penulisan Reflective Journal ini menggunakan


aplikasi form/soal di internet dengan lembar pengisian berupa jawaban esai/isian
deskriptif. Adapun pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk penulisan Reflective
Journal ini distandarisasi oleh pihak MPPKP.

● Penutupan Rangkaian Kegiatan Pelatihan


Penutupan Rangkaian Kegiatan Pelatihan bertujuan untuk menutup rangkaian
kegiatan pelatihan dan pernyataan resmi bahwa rangkaian kegiatan pelatihan
sudah selesai. Secara teknis, proses pelaksanaan Penutupan Rangkaian Kegiatan
Pelatihan bisa disampaikan dengan pilihan di bawah yang bisa dikembangkan
secara lebih spesifik:
○ Penyampaian ucapan “Terima Kasih” melalui slide presentasi

6.2. Standardisasi Komponen Aktivitas pada Sesi Pelatihan


Untuk mendukung pencapaian Tujuan Pelatihan, setiap Sesi Pelatihan dirancang menjadi
rangkaian aktivitas. Secara khusus, terdapat 3 (tiga) komponen aktivitas pelatihan yang menjadi
standar kualitas pada setiap Sesi Pelatihan mengacu pada Instructional Design yang digunakan
Association of Talent Development, berikut pemaparannya.

● Aktivitas Commit
Aktivitas dimana peserta disadarkan mengenai pentingnya materi yang akan diajarkan
pada sesi ini, sehingga mereka akan termotivasi dan berkomitmen untuk mengikuti sesi.
Pada pelaksanaannya, aktivitas Commit ini mirip dengan Penjelasan Urgensi Pelatihan &
Komitmen bagi Peserta (What’s In It for Me) di Sesi Pembuka pada Alur Besar Rangkaian
Kegiatan Pelatihan, namun dengan penekanan lebih spesifik pada setiap Sesi Pelatihan
sesuai dari tujuan per sesinya. Tahap ini bisa dilakukan dengan cara, misalnya:
○ Membaca artikel dari koran atau majalah mengenai topik pembahasan terkait
dan melakukan diskusi singkat setelahnya.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

40
○ Melakukan kegiatan “small-talk” membahas topik sederhana

● Aktivitas Process
Aktivitas dimana peserta memperoleh dan mengolah berbagai informasi yang relevan
dengan materi pembelajaran yang akan diberikan. Sasaran dari aktivitas ini adalah
pemaparan pada aspek kompetensi ranah kognitif. Tahap ini bisa dilakukan dengan cara,
misalnya:

○ Memberikan penjelasan dan tanya jawab di kelas/webinar


○ Meminta peserta untuk membaca, artikel, buku, e-book atau e-slide
○ Meminta peserta menonton film tutorial
○ Meminta peserta mengakses website, journal, dsb

● Aktivitas Practice
Aktivitas dimana peserta memperoleh kesempatan untuk menguji apakah pemahaman
yang didapatnya di tahap process sudah benar. Pada tahap ini pengajar perlu
menunjukkan yang benar dan yang salah atau memberi umpan balik. Sasaran dari
aktivitas ini bisa mencakup aspek kompetensi di ranah kognitif, afektif, atau psikomotor.
Tahap ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti meminta peserta untuk,
misalnya:
○ Mengerjakan soal kuis
○ Membuat soal untuk grup lain
○ Melakukan debat pro - kontra
○ Mengikuti permainan pengujian
○ Membuat skema atau mind map

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

41
Rangkaian sesi pelatihan tentunya dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk
membantu peserta untuk mencapai tujuan pelatihan yang ingin dicapai. Variasi metode
pembelajaran yang dapat digunakan oleh Lembaga Pelatihan, diantaranya, namun tidak
terbatas pada sebagai berikut:

No Kegiatan No Kegiatan No Kegiatan

1 Ceramah 11 Demonstrasi 21 Mindmap

2 Debat 12 Diskusi Panel 22 Web Browsing

3 Diskusi Kelompok 13 Praktek Langsung 23 Teka Teki Silang

4 Games 14 Diskusi Refleksi

5 Role Play 15 Tes Tertulis

6 Studi Kasus 16 Tes Lisan

7 Putar Film/Video 17 Kerja Kolaboratif

8 Curah Pendapat 18 Peer Teaching

9 Jigsaw 19 Tanya Jawab

10 Simulasi 20 Polling/Kuis

Untuk Program Pelatihan yang dirancang dengan merujuk pada Unit Kompetensi di Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, maka pada perancangan aktivitas di dalam sesi pelatihan
wajib mempertimbangkan Elemen Kompetensi sebagai bagian dari aktivitas Process ataupun
aktivitas Practice.

6.3. Standardisasi Komponen Aktivitas pada Unjuk Keterampilan


Pada pelaksanaannya, terbebas dari moda pelatihan apapun, terdapat 3 komponen aktivitas
wajib sebagai ketentuan pelaksanaan Unjuk Keterampilan, yaitu:

● Pemberian Instruksi
Pemberian Instruksi adalah tahapan belajar dimana peserta pelatihan diberikan instruksi
oleh Tenaga Pelatih terkait lingkup Unjuk Keterampilan yang menjadi aktivitas Evaluasi
Akhir Pelatihan. Pemberian Instruksi ini bertujuan memberikan kejelasan bagi peserta

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

42
pelatihan untuk bereksplorasi memenuhi tantangan instruksi dari sesi unjuk
keterampilan dalam batasan yang ditentukan pada instruksinya. Instruksi ini harus
relevan dengan Tujuan Pelatihan yang dirancang.

Secara teknis, Pemberian Instruksi disampaikan dengan beberapa pilihan di bawah ini
yang bisa dikembangkan secara lebih spesifik (Contoh, tetapi tidak hanya terbatas
pada):
○ Pemaparan Instruksi melalui Presentation Slides
○ Pemaparan Contoh/Referensi Hasil lewat video berdurasi < 1 menit
○ Pemaparan Contoh/Referensi Hasil lewat koleksi foto

● Persiapan/Waktu Pengerjaan bagi Peserta


Persiapan/Waktu Pengerjaan dari Peserta adalah tahapan dimana para peserta pelatihan
diberikan waktu untuk menjalankan rangkaian instruksi unjuk keterampilan.
Persiapan/Waktu Pengerjaan unjuk keterampilan ini bisa diawasi ataupun dilakukan
secara mandiri oleh peserta mengacu pada instruksi, moda pelaksanaan pelatihan, dan
ketersediaan fasilitas yang disediakan oleh Lembaga Pelatihan.

● Penyertaan Hasil Unjuk Keterampilan dari Peserta


Penyertaan Hasil Unjuk Keterampilan dari Peserta adalah tahapan dimana para peserta
mengumpulkan hasil unjuk keterampilannya kepada Tim Penilai Unjuk Keterampilan
yang ditentukan dan disediakan oleh Lembaga Pelatihan, bisa termasuk di dalamnya
Tenaga Pelatih ataupun Tim Akademik yang disediakan oleh Lembaga Pelatihan.

Adapun berikut penjelasan lebih lanjut mengenai ketentuan Unjuk Keterampilan sesuai dengan
kecenderungan Moda Pelatihan, yaitu berbasis Daring atau Luring.

6.3.1. Unjuk Keterampilan untuk Moda Pelatihan berbasis Daring


Terdapat ketentuan dasar dari pelaksanaan aktivitas Unjuk Keterampilan sebagai bentuk
Evaluasi Akhir Pelatihan Level 3 untuk Moda Pelatihan berbasis During:

● Pemberian Instruksi Unjuk Keterampilan diberikan maksimal 1 x 24 jam


setelah Post-Test.
● Pemberian Instruksi Unjuk Keterampilan dapat diberikan melalui sesi Webinar
atau LMS.
● Unjuk Keterampilan dikerjakan secara perorangan, tidak berkelompok.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

43
● Seluruh aktivitas dalam Waktu Pengerjaan Tugas bagi peserta dilakukan mandiri,
kecuali diatur di dalam Instruksi Unjuk Keterampilan.
● Penyertaan Hasil Unjuk Keterampilan dilakukan oleh Peserta maksimal 3 x 24
jam setelah Instruksi Unjuk Keterampilan diberikan, dengan tata cara
penyertaan hasil yang diatur sesuai pada Instruksi Unjuk Keterampilan.
● Pemeriksaan Hasil Unjuk Keterampilan dilakukan untuk setiap peserta pelatihan
dinilai dengan menggunakan Rubrik Penilaian yang disusun sesuai dengan
Instruksi Unjuk Keterampilan & Tujuan Pelatihan.
● Pemeriksaan Hasil dan Pemberian Nilai Unjuk Keterampilan dilakukan dari
Lembaga Pelatihan maksimal 2 x 24 jam setelah tenggat maksimal dari
Penyertaan Hasil Unjuk Keterampilan oleh Peserta.

Adapun berikut beberapa format untuk Unjuk Keterampilan, namun tidak terbatas, dan
dapat disesuaikan dengan keterampilan ataupun Tujuan Pelatihan yang hendak dicapai
pada Program Pelatihan:

1. Presentasi
dalam bentuk dokumen yang diunduh di media penyimpanan data Online
berbasis Cloud: Github, OneDrive, Dropbox, Google Drive dengan format
a. Presentasi menggunakan Power Point
b. Infografis
c. Postingan yang bersifat kompleks dan dapat dibagikan di sosial media
peserta pelatihan
d. Film pendek berdurasi kurang dari 5 menit
e. Contoh Coding
f. File dengan format khusus, contoh: psd, ai, pdf, jpeg
g. Video dengan format dan kompresi yang memadai untuk upload dan
penilaian

2. Karya Tulis
dapat berbentuk:
a. Tulisan akademik atau non-akademik dan dibagi ke dalam 3 paragraf:
i. Paragraf pembuka
ii. Paragraf isi
iii. Paragraf penutup
b. Tulisan contoh surat tanpa ketentuan paragraf

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

44
3. Demonstrasi
Mendemonstrasikan keterampilan yang dicapai dalam pelatihan yang sudah
diselesaikan dalam bentuk pertemuan online seperti Zoom Meeting, Google Meet,
atau Microsoft Teams. Demonstrasi yang tidak dapat dilakukan secara langsung
dapat didokumentasikan berupa video.

6.3.2. Unjuk Keterampilan untuk Pelatihan berbasis Luring


Terdapat ketentuan dasar dari pelaksanaan aktivitas Unjuk Keterampilan untuk Moda
Pelatihan berbasis Luring:

● Pemberian Instruksi Unjuk Keterampilan diberikan setelah pelaksanaan


Post-Test.
● Pemberian Instruksi Unjuk Keterampilan diberikan di hari yang sama dengan hari
pelaksanaan Unjuk Keterampilan.
● Unjuk Keterampilan dikerjakan secara perorangan, disesuaikan dengan standar
penggunaan Fasilitas & Alat Peraga yang diatur pada Aspek Administrasi dan
juga Tujuan Pelatihan yang hendak dicapai.
● Selama Persiapan/Pengerjaan Unjuk Keterampilan, aktivitas peserta diawasi dan
difasilitasi oleh seluruh Tenaga Pelatih yang terlibat di dalam ruang kelas.
● Penyertaan Hasil Unjuk Keterampilan langsung dilakukan setelah durasi
Persiapan/Pengerjaan Unjuk Keterampilan selesai, dengan tata cara penyertaan
yang diatur sesuai pada Instruksi Unjuk Keterampilan.
● Pemeriksaan Hasil Unjuk Keterampilan dilakukan untuk setiap peserta pelatihan
menggunakan Rubrik Penilaian yang disusun sesuai dengan Instruksi Unjuk
Keterampilan & Tujuan Pelatihan.
● Seluruh Sesi Unjuk Keterampilan ini dilaksanakan dengan durasi minimal 120
menit dan maksimal 360 menit.

Adapun berikut adalah bentuk-bentuk pengayaan aktivitas Unjuk Keterampilan yang


dapat dilakukan setelah Penyertaan Hasil sudah diterima oleh Tenaga Pelatih untuk
dinilai, namun tidak terbatas pada, dan harus relevan dengan alokasi waktu pada
rangkaian pelatihan, keterampilan, dan Tujuan Pelatihan yang ingin dicapai;

1. Presentasi Unjuk Keterampilan dari Peserta


Presentasi Unjuk Keterampilan adalah aktivitas pelatihan dimana perwakilan dari
peserta pelatihan dipilih secara acak untuk menampilkan hasil Unjuk

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

45
Keterampilan dan menceritakan terkait hasil dan proses selama pelaksanaan
Unjuk Keterampilan di hadapan para peserta pelatihan lainnya.

Pada tahapan ini, Tenaga Pelatih menjadi moderator sekaligus pembawa acara
yang akan menentukan urutan presentasi dan menentukan sekaligus membatasi
durasi presentasi sesuai dengan instruksi yang sudah disampaikan.

Adapun ketentuan yang perlu diperhatikan adalah setidak-tidaknya terdapat


20% perwakilan dari peserta pelatihan yang melakukan presentasi dan/atau
presentasi hasil Unjuk Keterampilan di hadapan seluruh peserta pelatihan.

2. Peer Review
Peer Review adalah aktivitas pelatihan dimana setiap peserta diperkenankan
untuk melihat hasil Unjuk Keterampilan dari seluruh peserta pelatihan. Melalui
peer review ini setiap peserta mendapatkan kesempatan untuk melakukan
self-reflection dan membandingkan hasil Unjuk Keterampilan yang dikerjakan
oleh diri sendiri/kelompok sendiri dengan keterampilan peserta lain/kelompok
lain yang mengikuti pelatihan.

3. Pemberian Komentar/Diskusi Tanya Jawab


Pemberian Komentar/Diskusi Tanya Jawab adalah aktivitas pelatihan dimana para
peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk saling memberi komentar baik
secara tulisan maupun lisan kepada para perwakilan peserta yang sudah
melakukan presentasi maupun yang tidak mendapatkan kesempatan presentasi.

Secara teknis, proses pelaksanaan Pemberian Komentar/Diskusi Tanya Jawab ini


bisa dilakukan dengan cara berikut, namun tidak terbatas, dan bisa disesuaikan
dengan situasi pelaksanaan pelatihan:

○ Menyampaikan pertanyaan pemantik;


■ “Apa saja nilai atau gagasan positif dari presentasi dan/atau karya
Unjuk Keterampilan yang sudah dibuat oleh peserta perwakilan?”
■ “Apa saja rekomendasi perbaikan yang bisa dilakukan dari
presentasi dan/atau karya yang sudah dibuat oleh peserta
perwakilan?

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

46
○ Meminta para peserta lain yang tidak presentasi untuk menuliskan
jawaban-jawaban dari pertanyaan pemantik tersebut pada catatan pribadi.
○ Meminta para peserta yang memiliki komentar untuk menyampaikan
jawaban ataupun komentar ke tengah ruang kelas.
○ Membuka diskusi dengan peserta pelatihan terkait komentar yang sudah
disampaikan ataupun menyimpulkan komentar yang masuk ke dalam
tengah diskusi.

7. Perangkat Evaluasi Efektivitas Pelatihan

Sub aspek ini merupakan penjelasan dimensi penilaian yang memuat perangkat/alat uji/alat
ukur dalam bentuk kumpulan soal/pertanyaan untuk mengukur efektivitas pelatihan sesuai
dengan Perencanaan Evaluasi Efektivitas Pelatihan.

Adapun berikut muatan Perangkat Evaluasi Efektivitas Pelatihan yang ditentukan sebagai
standar kualitas pelatihan:

1. Evaluasi Level 2 — Pemahaman pada Awal Pelatihan (Pre-Test) dengan ketentuan:


● Minimal 20 pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pemahaman dan/atau
pengetahuan atas kompetensi yang dituju
● Mencakup pertanyaan yang mewakili ukuran peningkatan Pengetahuan
(Kognitif), peningkatan Sikap Kerja (Afektif) dengan proporsi jumlah soal
yang jelas untuk setiap pengukuran peningkatan pada setiap aspek
● Terdapat 3 bank soal yang harus diacak untuk setiap peserta (user) yang
mengerjakan Pre-Test;
● Pilihan soal dipilih dengan mekanisme yang memudahkan dalam
mengkuantifikasi jawaban dengan cepat dan terukur yaitu berupa pilihan
berganda, benar/salah, mencocokkan pilihan, dan/atau kombinasi
ketiganya;
● Pelaksanaan Pre-Test menggunakan LMS atau aplikasi digital;
● Tidak ada umpan balik perihal jawaban yang benar atau salah;
● Tidak ada informasi perihal kunci jawaban dalam lembar Pre-Test maupun
modul Pelatihan.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

47
2. Evaluasi Akhir Pelatihan Level 2 — Pemahaman dalam bentuk Post-Test dengan
ketentuan:
● Minimal 20 pertanyaan yang sama dengan Pre-Test; Namun hasil dari
Post-Test dapat menjadi acuan seberapa besar peningkatan pengetahuan peserta
pelatihan sebelum dan setelah mengikuti program pelatihan;
● Soal Post-Test tidak boleh menggunakan soal yang sama dengan kuis;
● Mencakup pertanyaan yang mewakili ukuran peningkatan Pengetahuan
(Kognitif), peningkatan Sikap Kerja (Afektif) termasuk juga semua tujuan
khusus pelatihan dan aktivitas pelatihan yang disampaikan selama pelatihan
● Peserta yang berhak untuk mengikuti Unjuk Keterampilan, adalah peserta yang
mendapatkan nilai Post-Test minimal 60;
● Pilihan soal dipilih dengan mekanisme yang memudahkan dalam
mengkuantifikasi jawaban dengan cepat dan terukur yaitu jawaban berupa
pilihan berganda, benar/salah, mencocokkan pilihan, dan/atau
kombinasi ketiganya;
● Urutan soal harus berbeda dengan urutan pada Pre-Test dan selanjutnya
urutan pertanyaan teracak setiap percobaan oleh peserta (user);
● Pelaksanaan Post-Test menggunakan LMS atau aplikasi digital;
● Tidak ada umpan balik perihal jawaban yang benar atau salah; dan
● Tidak ada informasi perihal kunci jawaban dalam lembar Post-Test maupun
modul pelatihan.

3. Kuis pada setiap penutupan Sesi Pelatihan dengan ketentuan dan teknis pelaksanaan
masing-masing sesuai dengan moda pelatihannya;

Moda Pelatihan berbasis Daring


● Minimal 5 pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pemahaman dan/atau
pengetahuan pada Materi atau Topik Pelatihan yang baru saja disampaikan
sesuai dengan Tujuan Pelatihan;
● Soal yang terdapat pada Kuis tidak diperbolehkan ada soal yang sama dengan
soal Pre-Test maupun Post-Test;
● Minimum 80% dijawab dengan benar sebagai syarat untuk melanjutkan ke
rangkaian kegiatan pelatihan berikutnya;
● Pelaksanaan Kuis menggunakan LMS atau aplikasi digital.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

48
Moda Pelatihan berbasis Luring

● Minimal 5 pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pemahaman dan/atau


pengetahuan pada Materi atau Topik Pelatihan yang baru saja disampaikan
sesuai dengan Tujuan Pelatihan;
● Soal yang terdapat pada Kuis tidak diperbolehkan ada soal yang sama dengan
soal Pre-Test maupun Post-Test;
● Dapat dilakukan dalam soal yang disampaikan melalui aplikasi digital atau LMS.

4. Evaluasi Akhir Pelatihan Level 2 — Keterampilan dalam bentuk Unjuk Keterampilan wajib
memiliki Rubrik Penilaian.

Rubrik Penilaian Unjuk Keterampilan

Rubrik Penilaian adalah panduan penilaian yang berisikan sekumpulan kriteria yang
harus dipenuhi oleh peserta dan digunakan untuk mendapatkan gambaran secara
komprehensif & objektif terkait pencapaian kinerja peserta dengan tujuan pelatihan
yang ingin dicapai.

Rubrik Penilaian yang disusun oleh Lembaga Pelatihan perlu mencakup identitas rubrik
(nama pelatihan, kompetensi, indikator/tujuan pembelajaran), aktivitas, aspek penilaian,
skala penilaian, kriteria penilaian, dan penjelasan setiap kriteria. Lembaga Pelatihan
wajib memiliki rubrik penilaian dengan ketentuan sebagai berikut:

● Rubrik Penilaian terdiri minimal dari 4 komponen/aspek penilaian


● Setiap komponen/aspek penilaian dapat memiliki bobot tertentu yang tidak rata
namun tetap seimbang jika dihadapkan dengan Tujuan Pelatihan
● Setiap komponen/aspek penilaian dibuat penilaiannya dalam skala likert dengan
nilai minimum 1 dan nilai maksimum 4, dengan rentang satuan terkecil adalah
per 0,5

Contoh Rubrik Penilaian

Judul Pelatihan : Okupasi Petugas Data Entri

Tujuan Belajar : Peserta mampu menghasilkan data sesuai dengan tugas


yang diberikan, menggunakan Microsoft Excel, dengan
memenuhi nilai minimal 80%

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

49
Tugas : Memasukan entri 2 (dua) set data ke Microsoft Excel

Aspek & Bobot Penilaian : Ketepatan Data (50%)


Kerapihan Format (25%)
Kemampuan Menggunakan Software (15%)
Waktu Penyelesaian (10%)

ASPEK 1 2 3 4

Ketepatan Terdapat >7 Terdapat 4-7 Terdapat 1-3 Tidak ada


Data (50%) Kesalahan Entri Kesalahan Entri Kesalahan Entri kesalahan entri

Kerapihan Dokumen tidak Menggunakan Menggunakan Menggunakan


Format (25%) menggunakan format yang format yang format yang
format yang diberikan, namun diberikan, diberikan,
diberikan, ukuran ukuran & jenis namun ukuran dengan ukuran
& jenis font tidak font tidak font tidak & jenis font
konsisten konsisten konsisten yang konsisten

Kemampuan Tidak Terdapat 2-3 Terdapat 1 Seluruh fungsi


Menggunakan menggunakan fungsi yang tidak fungsi yang yang digunakan
Software satupun fungsi sesuai tidak sesuai sesuai
(15%) yang sesuai penggunaannya penggunaannya penggunaannya
penggunaannya

Waktu Mengumpulkan Terlambat Mengumpulkan Mengumpulkan


Penyelesaian tugas terlambat mengumpulkan sesuai batas sebelum batas
(10%) lebih dari 15 maksimal 15 waktu waktu
menit menit

8. Tenaga Pelatih

Sub Aspek ini menyatakan Pasal 36 ayat (2) huruf (f) Permenko Ekon 17/2022 yang mengatur
bahwa Lembaga Pelatihan wajib menyediakan tenaga pelatih yang memiliki kualifikasi
kompetensi yang relevan dengan materi Pelatihan yang diajarkannya. Oleh karena itu, MPPKP
menetapkan kriteria penilaian terhadap tenaga pelatih, yaitu sebagai berikut:

1. Memiliki kualifikasi kompetensi yang relevan, yang dibuktikan dengan riwayat


pengalaman di bidang yang relevan dengan materi Pelatihan, yang dapat diakses secara
offline dengan bukti dokumen, dan secara online dengan melihat profil LinkedIn yang
bisa diverifikasi.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

50
2. Memiliki komunikasi yang baik dalam menyampaikan materi.

Adapun di dalam penilaian Tenaga Pelatih ini, dapat dijabarkan beberapa peranan seorang
tenaga pelatih/pengajar dalam sebuah pelatihan, yaitu:

1. Sebagai pengajar harus mampu menyampaikan informasi yang diperlukan oleh peserta
pelatihan.

2. Sebagai pemimpin proses pembelajaran harus mampu merencanakan, melaksanakan,


mengawasi, dan mengevaluasi keseluruhan program pelatihan.

3. Sebagai pembimbing harus mampu memberikan penjelasan yang lebih komprehensif


kepada peserta pelatihan yang memiliki kendala dalam pemahaman materi
pembelajaran.

4. Sebagai fasilitator harus mampu menciptakan kondisi belajar yang interaktif.

5. Sebagai ekspeditor harus mampu menelaah dan menelusuri sumber-sumber informasi


yang diperlukan sebagai pendukung proses pembelajaran.

Tenaga Pelatih adalah orang yang bertanggungjawab untuk menyampaikan suatu Pelatihan atau
Modul Pelatihan dan membangun segala interaksi dan dinamika dengan Peserta Pelatihan untuk
mencapai Tujuan Pelatihan sesuai dengan yang rancangan Program atau Modul Pelatihan.
Dengan demikian, kualitas Tenaga Pelatih memiliki peranan penting untuk mencapai standar
kualitas pelatihan yang sudah ditentukan. Kualitas Tenaga Pelatih utamanya ditentukan
oleh Pengalaman Kerja atau Pengalaman Mengajar selama setidaknya 5 tahun.

Pengalaman Bekerja di Bidang Relevan


Pengalaman Bekerja di Bidang Relevan setidaknya selama 5 tahun adalah dimensi
penilaian untuk mengetahui kesesuaian antara pengalaman bekerja dari Tenaga Pelatih
dengan Program atau Modul Pelatihan yang dibawakannya. Tingkat relevansi ini penting
mengingat ekosistem dan tujuan Kartu Prakerja adalah lingkup pendidikan vokasional.
Dengan demikian, Pengalaman Bekerja di bidang-bidang tidak relevan atau tidak berada
dalam ruang lingkup yang sebanding dan sejalan dengan Program atau Modul Pelatihan
tidak perlu dicantumkan.

Secara praktis, operasionalisasi penulisan setiap butir pengalaman kerja perlu memuat:

● Nama Jabatan/Peran pada Pengalaman Kerja tersebut.


● Nama Instansi yang mempekerjakan pada Pengalaman Kerja tersebut.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

51
● Tahun Kerja dari Jabatan/Peran pada Pengalaman Kerja tersebut.
● Penjelasan Gambaran Umum Jabatan/Peranan pada Pengalaman tersebut dalam
susunan paragraf.

Pengalaman Mengajar/Memberikan Pelatihan


Pengalaman mengajar/memberikan pelatihan setidaknya selama 5 tahun terakhir adalah
dimensi penilaian untuk mengetahui jam terbang dari Tenaga Pelatih Utama dalam
menjadi Tenaga Pelatih. Dengan demikian, Pengalaman Mengajar walaupun tidak sesuai
dengan Program atau Modul Pelatihan yang diajukan dapat dicantumkan.

Secara praktis, operasionalisasi penulisan setiap butir pengalaman mengajar perlu


memuat:

● Nama Program atau Modul Pelatihan yang dibawakan;


● Instansi/Lembaga Pelatihan yang menugaskan pembawaan Program atau Modul;
● Tahun Pelaksanaan Pelatihan dari Program/Modul Pelatihan yang dibawakan;
● Jumlah Peserta Pelatihan dari Program atau Modul yang dibawakan;

Untuk proses verifikasi, seluruh butir dimensi penilaian Pengalaman Kerja, & Pengalaman
Mengajar, serta Sertifikasi, maupun Pengalaman lainnya disertakan:

● Surat Referensi (reference letter) dari organisasi/lembaga tempat Tenaga Pelatih


pernah/sedang bekerja sebagai Profesional/Instruktur/Pelatih;
● Narahubung (contact person) sejumlah 2 (dua) orang dari organisasi/lembaga
tempat Tenaga Pelatih pernah/sedang bekerja sebagai Profesional/Pelatih
(Instruktur);
● Ketersediaan dan kesesuaian laman profil LinkedIn dari Tenaga Pelatih dengan
informasi dan keterangan yang disampaikan pada Pengalaman Kerja dan/atau
Pengalaman Mengajar;
● Sertifikat dan/atau dokumen lain sebagai bukti pendukung kualifikasi Tenaga
Pelatih.

9. Asisten Tenaga Pelatih

Asisten Tenaga Pelatih adalah seorang di bawah kendali dan arahan dari Tenaga Pelatih yang
bertanggungjawab untuk membantu penyelenggaraan pelatihan. Peranan Asisten Tenaga
Pelatih ini diwajibkan untuk ada dalam moda pelatihan Webinar dan Video

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

52
Conference. Kualitas Asisten Tenaga Pelatih utamanya ditentukan oleh Pengalaman
Kerja atau Pengalaman Mengajar dalam 2 tahun terakhir.

Pengalaman Bekerja di Bidang Relevan 2 Tahun Terakhir


Pengalaman Bekerja di Bidang Relevan 2 Tahun Terakhir adalah dimensi penilaian untuk
mengetahui kesesuaian antara pengalaman bekerja dari Asisten Tenaga Pelatih dengan
Program atau Modul Pelatihan yang dibawakannya. Tingkat relevansi ini penting
mengingat ekosistem dan tujuan Kartu Prakerja adalah lingkup pendidikan vokasional.
Dengan demikian, Pengalaman Bekerja di bidang-bidang tidak relevan atau tidak berada
dalam ruang lingkup yang sebanding dan sejalan dengan Program atau Modul Pelatihan
tidak perlu dicantumkan.

Secara praktis, operasionalisasi penulisan setiap butir pengalaman kerja perlu memuat;

● Nama Jabatan/Peran pada Pengalaman Kerja tersebut.


● Nama Instansi yang Mempekerjakan pada Pengalaman Kerja tersebut.
● Tahun Kerja dari Jabatan/Peran pada Pengalaman Kerja tersebut.
● Penjelasan Gambaran Umum Jabatan/Peranan pada Pengalaman tersebut dalam
susunan paragraf.

Pengalaman Memberikan Pelatihan 2 Tahun Terakhir


Pengalaman Memberikan Pelatihan 2 Tahun Terakhir adalah dimensi penilaian untuk
mengetahui jam terbang dari Asisten Tenaga Pelatih dalam menjadi Tenaga Pelatih.
Dengan demikian, Pengalaman Mengajar Pelatihan walaupun tidak sesuai dengan
Program atau Modul Pelatihan yang diajukan dapat dicantumkan.

Secara praktis, operasionalisasi penulisan setiap butir pengalaman mengajar perlu


memuat:

● Nama Program atau Modul Pelatihan yang dibawakan.


● Instansi/Lembaga Pelatihan yang menugaskan pembawaan Program atau Modul.
● Tahun Pelaksanaan Pelatihan dari Program/Modul Pelatihan yang dibawakan.
● Jumlah Peserta Pelatihan dari Program atau Modul yang dibawakan.

Untuk proses verifikasi, seluruh butir dimensi penilaian Pengalaman Kerja, & Pengalaman
Mengajar, serta Sertifikasi, maupun Pengalaman lainnya disertakan:

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

53
● Surat Referensi (reference letter) dari organisasi/lembaga tempat Tenaga Pelatih
pernah/sedang bekerja sebagai Profesional/Instruktur/Pelatih;
● Narahubung (contact person) sejumlah 2 (dua) orang dari organisasi/lembaga
tempat Tenaga Pelatih pernah/sedang bekerja sebagai Profesional/Pelatih
(Instruktur);
● Ketersediaan dan kesesuaian laman profil LinkedIn dari Tenaga Pelatih dengan
informasi dan keterangan yang disampaikan pada Pengalaman Kerja dan/atau
Pengalaman Mengajar;
● Sertifikat dan/atau dokumen lain sebagai bukti pendukung kualifikasi Asisten
Tenaga Pelatih.

10. Fasilitator

Pada pelaksanaan Pelatihan Luring, tenaga pelatih diwajibkan untuk dibantu oleh
fasilitator. Peranan fasilitator adalah untuk membantu memfasilitasi sesi praktek. Fasilitator
tidak diperkenankan untuk menyampaikan materi inti pelatihan kepada peserta, namun
diperbolehkan untuk berperan sebagai pemandu sesi Ice Breaking, Energizer atau memberikan
instruksi Pre-Test/Post-Test.

Untuk proses verifikasi fasilitator, perlu mencantumkan laman profil LinkedIn yang dapat diakses
dan diperbaharui secara berkala dengan informasi/keterangan yang sesuai pada pengalaman
yang disampaikan pada form tenaga pelatih.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

54
F. ASPEK 4: ADMINISTRATIF

1. Umum

1.1. Judul Pelatihan


Sub aspek ini menjelaskan bahwa Judul Pelatihan merepresentasikan substansi dari Pelatihan
sehingga dapat mudah ditangkap secara sekilas baik oleh Penerima Kartu Prakerja maupun
khalayak umum. Oleh sebab itu, MPPKP menetapkan beberapa ketentuan terkait dengan judul
dari Pelatihan yang ditawarkan kepada Penerima Kartu Prakerja, yaitu sebagai berikut:

● Mencakup kompetensi yang mengacu ke suatu okupasi yang termasuk di dalam ke


Kewirausahaan dengan bidang yang termasuk di dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI); atau mengacu ke kompetensi pendukung.
● Usulan akan diprioritaskan pada okupasi yang memiliki referensi pada Indonesia’s
Occupational Tasks and Skills (IndoTask), Indonesia’s Critical Occupation List
(COL), WEF The Future of Jobs Report, World Bank Indonesia’s Online
Vacancy Outlook, Menggunakan Bahasa Indonesia (kecuali untuk istilah teknis yang
spesifik) yang mudah dipahami oleh calon peserta dari kelompok sasaran yang dituju.
● Tidak menggunakan kata-kata yang tidak relevan, seperti “cara cepat”, “cara jitu”,
“kiat”, “tips”, “trik”, dan sebagainya.

1.2. Deskripsi Pelatihan


Sub aspek ini menjelaskan bahwa Lembaga Pelatihan dan Platform Digital wajib menampilkan
deskripsi Pelatihan di situs mikro masing-masing. Dalam deskripsi tersebut harus terdapat
informasi yang menjelaskan substansi dari Pelatihan. Deskripsi Pelatihan harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut:

● Menjelaskan tentang kompetensi dan okupasi yang akan dilatih sesuai tujuan
Pelatihan;
● Menggunakan Bahasa Indonesia (kecuali untuk istilah teknis yang spesifik) yang
mudah dipahami oleh calon peserta dari kelompok sasaran yang dituju.

1.3. Kelompok Sasaran/Target Peserta


Sub Aspek ini mencakup informasi mengenai kualifikasi atau syarat/prasyarat peserta untuk
mengikuti Pelatihan, diantaranya informasi tentang kepemilikan sarana dan prasarana atau alat

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

55
pembelajaran, latar belakang pengalaman, dan/atau keterampilan tertentu yang harus dimiliki
sebelum mengambil pelatihan. Kelompok sasaran harus sesuai dengan kompetensi dan okupasi
yang disebut di judul serta materi yang terdapat di dalam konten pelatihan.

2. Pelatihan berbasis Daring

2.1. Kualitas Produk Materi Pelatihan


Produk Materi mencakup hal-hal yang berpengaruh pada pengalaman belajar peserta. Dalam
hal ini, dapat mencakup kemudahan peserta untuk masuk ke LMS atau webinar, video ataupun
sarana yang digunakan dalam pembelajaran. Dalam Pelatihan Daring, kualitas produk materi
penting untuk mendukung pembelajaran peserta. Oleh sebab itu, diwajibkan bahwa kualitas
video pembelajaran yang disampaikan harus tersedia dalam format high resolution. Juga, video
tidak boleh dipercepat sebelum peserta pelatihan selesai menonton video tersebut secara utuh.

2.2. LMS (Learning Management System)


Sub aspek ini merupakan penilaian terhadap efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran yang
secara keseluruhan menggunakan LMS. Setiap Lembaga Pelatihan diharuskan untuk
mencantumkan semua materi pelatihan dari Sesi Pembukaan sampai dengan Sesi Unjuk
Keterampilan Pelatihan di dalam LMS.

2.3. Durasi Pelatihan


Sub aspek ini merupakan penilaian terhadap efektivitas dan efisiensi durasi Pelatihan dan durasi
materi berdasarkan tujuan dari Pelatihan. Durasi Pelatihan adalah total perkiraan waktu peserta
untuk menyelesaikan suatu modul pelatihan. Selain itu, terdapat juga durasi sesi/aktivitas
(misal: membaca ebook dan permainan/studi kasus) yang perlu dicantumkan secara detail.
Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut:

● Total durasi minimal 15 jam yaitu mencakup seluruh materi yang berupa
penyampaian substansi latih/ajar (tidak termasuk Evaluasi Belajar, Tugas Praktik Mandiri,
Unjuk Keterampilan, dan Sesi Pengayaan);
● Durasi total maupun per materi harus efektif dalam mencapai tujuan Pelatihan
Informasi terkait pelatihan dijabarkan dan ditampilkan secara lengkap pada laman
di Platform Digital, termasuk RPP (Rancangan Program Pelatihan);
● Pelatihan Daring memiliki durasi maksimum 3 jam dan minimum 2 jam per harinya;
● Durasi aktivitas Practice per sesi adalah ⅓ dari durasi sesi tersebut;
● Pelatihan menampilkan jadwal dan jumlah kelas yang tersedia;

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

56
● Pelatihan dengan mode webinar harus memiliki 100% sesi berupa live webinar.

Secara umum, urutan sesi Pelatihan Daring adalah sebagai berikut:

2.4. Penggunaan Alat/Materi Pendukung


Penggunaan alat dan/atau materi pendukung adalah alat-alat yang terkait dengan materi dan
dapat menunjang pemahaman peserta. Sedangkan materi pendukung antara lain referensi
video/buku/artikel tambahan untuk peserta.

2.5. Rasio Tenaga Pelatih


Untuk moda pelatihan webinar, rasio maksimum tenaga pelatih dengan kapasitas maksimum
peserta per pertemuan adalah 1:50. Dengan ketentuan ini, maka untuk setiap penambahan
peserta dari peserta ke-51 - peserta ke-100 peserta, maka pada jadwal pelatihan yang sama
diperlukan ruang kelas digital (breakout room) terpisah yang dikelola oleh 1 tenaga pelatih
tambahan. Adapun ketentuan jumlah maksimal di dalam 1 jadwal moda pelatihan webinar
adalah 150 peserta.

Dalam pelaksanaan pelatihan, 1 tenaga pelatih harus didampingi oleh asisten tenaga
pelatih. Asisten Tenaga Pelatih berperan untuk membantu pelaksanaan pelatihan, namun tidak
menyampaikan materi pelatihan inti. Asisten Tenaga Pelatih dapat membantu pelaksanaan
ice-breaking, tanya jawab, ataupun mengelola ruang kelas digital (breakout room).

2.6. Tugas Praktik Mandiri


Tugas Praktik Mandiri adalah tugas yang diberikan pada setiap akhir sesi pelatihan moda
Webinar. Tugas Praktik Mandiri ini bertujuan untuk memberikan kesempatan berlatih
Keterampilan bagi peserta atas materi yang sudah dilatih di sesi sebelumnya ataupun
mempersiapkan untuk materi pelatihan selanjutnya. Adapun berikut ketentuan dari Tugas
Praktik Mandiri;

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

57
● Bobot Durasi pengerjaan Tugas Praktik Mandiri minimal dikerjakan dalam waktu
30 menit, sehingga, Total Bobot Durasi Tugas Praktik Mandiri minimal
mencapai 120 menit.
● Instruksi Tugas Praktik Mandiri disampaikan di setiap akhir Sesi Pelatihan,
untuk kemudian Instruksi Tugas Praktik Mandiri tersebut dapat dilihat dan diakses
kembali oleh peserta pada LMS.
● Hasil Pengerjaan Tugas Praktik Mandiri dari Peserta Pelatihan wajib
disertakan pada LMS dan didokumentasikan sebagai bagian dari Arsip Pelatihan

3. Pelatihan berbasis Luring

3.1. Kualitas Produk Materi Pelatihan


Materi Pelatihan ini merupakan materi yang dijadikan acuan oleh peserta selama pelatihan
berlangsung sehingga berpengaruh pada pengalaman belajar peserta. Materi Pelatihan/Materi
Ajar berupa slide adalah materi pembelajaran yang dibuat melalui program perancangan
presentasi seperti Microsoft Powerpoint, Google Slides, ataupun Canva kemudian ditampilkan
pada Layar melalui Proyektor untuk membantu proses pembelajaran peserta dan penyampaian
materi selama pelatihan. Adapun berikut adalah ketentuannya;

● Slide Presentasi dibuat melalui program perancangan presentasi seperti Microsoft


Powerpoint, Google Slides, Canva, ataupun program/aplikasi sejenisnya.
● Slide Presentasi dirancang dengan warna kontras antara warna latar dengan warna teks
sehingga teks bisa terbaca dengan baik.
● Slide Presentasi dirancang dengan penggunaan gaya huruf non dekoratif sehingga teks
bisa terbaca dengan baik.
● Ukuran huruf yang ditampilkan pada setiap slide tidak lebih kecil dari 10 pt sehingga
teks bisa terbaca dengan baik.
● Materi video yang disertakan ditampilkan secara full screen saat disampaikan dengan
kualitas resolusi minimal 360p atau 640p x 360p.
● Materi gambar yang disertakan tidak mengalami stretch sehingga peserta bisa
memahami dimensi informasi visual pada gambar dengan jelas.

3.2. Durasi Pelatihan


Sub aspek ini merupakan penilaian terhadap efektivitas dan efisiensi Durasi Pelatihan termasuk
di dalamnya Durasi per Sesi Pelatihan yang dialokasikan untuk memenuhi Tujuan Pelatihan.
Adapun ketentuannya secara umum adalah sebagai berikut:

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

58
● Total durasi minimal 15 jam dalam setiap program pelatihan yaitu mencakup
seluruh materi yang berupa penyampaian substansi latih/ajar termasuk di dalamnya
Evaluasi Akhir Pelatihan dalam bentuk Unjuk Keterampilan yang minimal dilaksanakan
dalam 120 menit dan maksimal 180 menit
● Total durasi maksimal 8 jam pelatihan dalam 1 hari pelatihan mencakup seluruh
materi yang berupa penyampaian substansi latih/ajar ataupun termasuk di dalamnya
Evaluasi Akhir Pelatihan Pelatihan paling cepat dimulai pukul 08.00 pada hari
pelatihan dan pelatihan paling lama selesai pukul 21.00 pada setiap hari
pelatihan — belum termasuk waktu Istirahat Siang & Rehat Sore
● Dalam setiap hari pelaksanaan, terdapat waktu untuk Istirahat Siang (Sholat & Makan
Siang) setidak-tidaknya dari pukul 12.00 - 13.00 (minimal durasi 1 jam), dan Rehat Sore
Sore (Sholat & Snack Sore) setidak-tidaknya dari pukul 15.00 - 15.15 (minimal 15 menit)
● Total durasi aktivitas Practice dan Unjuk Keterampilan harus minimal 70% dari total
durasi pelatihan.

Secara umum, urutan sesi Pelatihan Luring adalah sebagai berikut:

Secara khusus, Durasi per Sesi Pelatihan Luring memiliki ketentuan sebagai berikut;
● Total Durasi Sesi Pembuka maksimal 20 menit
● Total Durasi Pelaksanaan Pre-Test maksimal 20 menit
● Total Durasi Pelaksanaan Post-Test maksimal 20 menit
● Total Durasi Pelaksanaan Unjuk Keterampilan minimal 120 menit
● Total Durasi Pelaksanaan Sesi Penutup maksimal 20 menit

3.2. Fasilitas Pelatihan (Ruang Kelas Fisik/Sarana & Prasarana)


Sub aspek ini merupakan penilaian terhadap kualitas fasilitas ruang kelas termasuk di dalamnya
adalah sarana dan prasarana penunjangnya untuk pelaksanaan pelatihan Luring/Bauran Luring.
Adapun berikut ini adalah dimensi penilaiannya:

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

59
● Luas Area minimal 1 m2 untuk ruang diam/gerak untuk per kuota peserta pelatihan
(contoh: jika kuota maksimal kelas 20 orang, maka area minimal ruangan adalah 1 m2 x
20 kuota peserta);
● Luas Area minimal 4 m2 untuk ruang gerak tenaga pelatih;
● Tingkat Pencahayaan dalam rentang 75 - 300 lux;
● Alat Bantu Visual untuk Pemaparan Materi Presentasi melalui Proyektor/Layar TV;
● Tersedia koneksi jaringan internet dengan kecepatan minimal 1 Mbps — untuk program
yang tidak menggunakan komputer sebagai alat peraga atau tersedia koneksi jaringan
internet dengan kecepatan minimal 15 Mbps untuk program yang menggunakan
komputer sebagai alat peraga;
● Terdapat toilet dengan air bersih mengalir, saluran air yang lancar, dan tidak berbau;
● Terdapat ruangan yang dapat digunakan sebagai tempat ibadah yang tidak berbau, dan
terdapat pencahayaan.

Khusus untuk pelaksanaan Video Conference


Lembaga Pelatihan perlu menyediakan setidak-tidaknya:
● 1 set speaker & 2 buah microphone yang berfungsi;
● 1 set kamera untuk Tenaga Pelatih memantau aktivitas Pelatihan.

3.4. Rasio Alat Peraga dan Peserta


Alat peraga digunakan sebagai bentuk penunjang pengalaman pembelajaran selama pelatihan.
Rasio penggunaan alat peraga dibandingkan dengan jumlah peserta rasio minimal di 1:5 —
dengan ketentuan 1 (satu) alat peraga diperuntukkan digunakan secara bergiliran/berkelompok
oleh 5 peserta selama pelatihan. Terdapat pengecualian untuk pelatihan yang menggunakan
komputer sebagai alat peraga, dimana alat peraga diwajibkan di rasio 1:1. Pada sesi Unjuk
Keterampilan, setiap peserta diwajibkan mendapatkan kesempatan untuk menggunakan Alat
Peraga secara perorangan.

3.5. Rasio Tenaga Pelatih dan Peserta


Untuk moda pelatihan yang memang berbasis Luring — dengan fokus pelaksanaan Sesi
Pelatihan dalam pertemuan di dalam ruang kelas, rasio maksimum jumlah Tenaga Pelatih di
dalam 1 ruang kelas adalah 1:20. Untuk proses pengadaan pelatihan dengan kapasitas
maksimal 40 peserta, maka diperlukan 2 (dua) tenaga pelatih yang secara bersamaan dengan
membagi tugas secara proporsional dan seimbang untuk memandu pelatihan. Adapun
ketentuan jumlah maksimal di dalam 1 (satu) jadwal moda pelatihan adalah 40 peserta.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

60
Dalam pelaksanaan aktivitas Practice dan Unjuk Keterampilan, Tenaga Pelatih harus dibantu
oleh fasilitator. Fasilitator berperan untuk membantu mobilisasi peserta, mengarahkan
penggunaan alat peraga, atau memantau keberjalanan aktivitas Practice dan saat Unjuk
Keterampilan.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

61
BAB 3
PANDUAN TATA LAKSANA PELATIHAN
Tata Laksana Pelatihan ini merupakan Panduan untuk para Mitra Lembaga Pelatihan bisa
memahami terkait pelaksanaan dari Program Pelatihan pada Program Kartu Prakerja Skema
Normal ini. Adapun berikut yang perlu diperhatikan;

1. Pendaftaran Program Pelatihan

Setiap Program Pelatihan yang tergabung dalam ekosistem Program Kartu Prakerja terikat pada
Judul, Set Tenaga Pelatih, Jadwal, dan juga Lokasi Pelatihan (khusus untuk Pelatihan berbasis
Luring). Dengan demikian, bagi setiap mitra Lembaga Pelatihan yang hendak mengajukan
proses pengajuan Program Pelatihan perlu mengisi formulir pendaftaran pelatihan yang
mencakup data dan informasi terkait pelatihan melalui 3 formulir, yaitu:

● Rancangan Program Pelatihan (RPP)


● Profil Tenaga Pelatih (PTP)
● Fasilitas, Sarana & Prasarana (FSP)

untuk kemudian dinilai oleh Asesor sebelum akhirnya masuk ke dalam ekosistem Kartu Prakerja.

2. Penambahan Kapasitas Serapan Program di dalam Ekosistem

Setiap Program Pelatihan yang sudah lolos penilaian dapat meningkatkan penyerapan peserta
dengan menambah Jadwal, Jumlah Tenaga Pelatih, ataupun Lokasi Pelatihan (khusus untuk
pelatihan Luring). Adapun berikut adalah tata laksana untuk penambahan kapasitas serapan
program:

● Penambahan Jadwal Pelatihan hanya dapat dilakukan pada setiap akhir bulan untuk
bulan berikutnya;
● Penambahan Jadwal Pelatihan yang berfungsi untuk penambahan kuota pelatihan hanya
dapat dilakukan jika Jadwal Pelatihan yang tersedia sebelumnya terbukti kurang atau
belum mencukupi kebutuhan jumlah peminat pelatihan dari peserta Program Kartu
Prakerja;
● Penambahan Tenaga Pelatih memerlukan proses pengisian form Profil Tenaga Pelatih
yang akan dinilai kemudian oleh Asesor sebelum akhirnya masuk ke dalam Ekosistem
Kartu Prakerja;

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

62
● Penambahan Lokasi Pelatihan memerlukan proses pengisian form Fasilitas, Sarana, dan
Prasarana yang akan dinilai kemudian oleh Asesor sebelum akhirnya masuk ke dalam
Ekosistem Kartu Prakerja.

3. Pelaksanaan Pelatihan & Kepesertaan

Berikut adalah aspek yang perlu diperhatikan pada setiap pelaksanaan Pelatihan pada ekosistem
Program Kartu Prakerja:

3.1. Pelaksanaan Pelatihan


● Pelatihan wajib diselenggarakan dengan minimum 1 peserta hadir;
● Pelatihan diselenggarakan secara sekuensial sesuai dengan Rancangan
Program Pelatihan (RPP) yang telah diajukan;
● Pada setiap sesi, saat memasuki aktivitas Practice, Lembaga Pelatihan perlu
memberikan slide presentasi penanda sebagai pemberitahuan kepada peserta
bahwa sesi Practice akan dimulai dan sedang berlangsung;
● Pada Pelatihan Luring, Lembaga Pelatihan wajib melakukan verifikasi peserta
melalui aplikasi verifikasi yang disediakan oleh MPPKP;
● Pada Pelatihan Daring, Lembaga Pelatihan wajib melakukan integrasi API
dengan sistem MPPKP untuk verifikasi redeemed code.

3.2. Kehadiran & Capaian Peserta


● Peserta minimum kehadiran 80% dari seluruh rangkaian kegiatan pelatihan untuk
dapat mengikuti Post-Test dan dapat dinyatakan bahwa peserta tersebut mengikuti
kegiatan pelatihan Program Kartu Prakerja;
● Peserta minimum mencapai nilai 60 pada Post-Test untuk dapat mengikuti sesi
Unjuk Keterampilan;
● Peserta mendapatkan Sertifikat setelah mengikuti sesi Unjuk Keterampilan
tanpa ada prasyarat minimum nilai dari sesi Unjuk Keterampilan;
● Peserta yang mendapatkan nilai minimum 80 pada Unjuk Keterampilan akan
mendapat Sertifikat dengan Predikat.

3.3. Penggantian Jadwal Pelatihan


● Pada Pelatihan Daring, peserta tidak dapat mengajukan penggantian jadwal pelatihan
yang telah dipilih.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

63
● Pada pelatihan Luring, peserta dapat mengajukan penggantian jadwal pelatihan yang
telah dipilih maksimal 1 (satu) kali melalui Lembaga Pelatihan yang kemudian
diberitahukan ke MPPKP melalui aplikasi verifikasi yang dibuat oleh MPPKP maksimal H-2
Pelatihan dengan menyertakan alasan.

3.4. Pelaporan Pelatihan


Untuk kepentingan akuntabilitas dari mitra Lembaga Pelatihan dan juga pemanfaatan secara riil
dari pelaksanaan Program Kartu Prakerja, terdapat 2 (dua) laporan yang perlu disiapkan
oleh mitra Lembaga Pelatihan setiap harinya, yaitu;

● Laporan Redemption Pelatihan yang memuat redemption code yang telah


di-redeem oleh peserta setiap harinya;
● Laporan Penyelesaian Pelatihan yang memuat nilai Pre-Test, Post-Test, Unjuk
Keterampilan dan juga tautan untuk penyerahan Sertifikat Penyelesaian Pelatihan bagi
Peserta.

3.5. Arsip Pelaksanaan Pelatihan


Adapun berikut adalah beberapa dokumen yang perlu diarsip selama keberjalanan pelaksanaan
pelatihan di dalam ekosistem Kartu Prakerja untuk menjadi data pendukung dalam pemanfaatan
dan pelaksanaan di lapangan dari Program Kartu Prakerja.

● Materi Pelatihan termasuk di dalamnya seluruh dokumen penunjang dan bahan ajar
yang digunakan selama pelatihan dalam setiap jadwal pelatihan.
● Rekap Nilai Evaluasi Peserta termasuk di dalamnya nilai Pre-Test, Post-Test, Kuis,
dan juga Unjuk Keterampilan untuk setiap jadwal pelatihan.
● Arsip Foto/Video Dokumentasi Pelaksanaan Pelatihan untuk setiap pelaksanaan
seluruh sesi pelatihan dalam setiap jadwal pelatihan.
● Daftar Hadir (Tingkat Presensi Peserta) memuat di dalamnya seluruh peserta yang
hadir dari awal sampai akhir dalam setiap jadwal pelatihan, mencakup namun tidak
terbatas pada peserta yang juga melakukan penggantian jadwal.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

64
4. Komponen Kelengkapan Sertifikat Pelatihan

Sertifikat Pelatihan yang diberikan pada Skema Normal ini mencakup informasi terkait;

● Identitas Pelatihan yang terdiri dari informasi Program Pelatihan yang diikuti peserta
secara umum, termasuk:
○ Identitas Nama dan Logo Lembaga Pelatihan
○ Nama Tenaga Pelatih
○ Judul Pelatihan
○ Durasi Pelatihan
● Validasi & Verifikasi Sertifikat Pelatihan yang terdiri dari informasi:
○ Tanda Tangan & Nama Jelas Pimpinan Lembaga Pelatihan
○ Logo “Kartu Prakerja”
○ Nomor Sertifikat
○ QR Sertifikat dengan tautan yang berlaku minimal 3 tahun
○ Untuk Program Pelatihan yang diperiksa dan diverifikasi oleh Tim Ahli
Independen dari Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja (DUDIKA) wajib
menyematkan Logo Asosiasi Tim Ahli Independen DUDIKA terkait.
● Daftar Unit Kompetensi yang menjadi rujukan perancangan Program Pelatihan
mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional, Internasional, atau Khusus ataupun
yang dikeluarkan Asosiasi Internasional yang dijadikan dasar perancangan Program
Pelatihan.
● Predikat “Sangat Baik” untuk lulusan dengan capaian Nilai Unjuk
Keterampilan ≥ 80 dan tidak ada keterangan Predikat apapun untuk capaian Nilai
Unjuk Keterampilan lainnya.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

65
GLOSSARIUM
1. Alat Peraga adalah peralatan yang disiapkan untuk menunjang pelaksanaan pelatihan
dimana para peserta mencoba keterampilan secara langsung.
2. Asesmen adalah proses pengumpulan informasi dan penilaian yang relevan terhadap suatu
lembaga.
3. Asisten Tenaga Pelatih adalah tenaga pelatih yang membantu Tenaga Pelatih untuk
untuk membantu proses pelaksanaan pelatihan.
4. Asynchronous Learning adalah pembelajaran dimana pembelajar, tenaga
pelatih/pengajar, dan peserta lainnya tidak berada pada ruang, waktu dan proses belajar
yang sama. Contohnya, seperti kelas pelatihan yang disampaikan melalui video yang sudah
direkam sebelumnya.
5. Fasilitas Pelatihan adalah ruang kelas termasuk sarana dan prasarana di dalamnya yang
menunjang pelaksanaan pelatihan secara tatap muka.
6. Fasilitator adalah seseorang yang membantu tenaga pelatih untuk menjalankan sesi
praktek dan unjuk keterampilan di pelatihan luring.
7. Kartu Prakerja adalah kartu penanda atau identitas yang diberikan kepada penerima
manfaat Program Kartu Prakerja.
8. Kompetensi Kerja adalah kemampuan setiap individu mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang mampu membawa produktivitas pada suatu organisasi kerja.
9. Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan
pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematis
atas dasar norma-norma yang berlaku dan dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran
bagi pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2004: 3).
10. Learning Management System (LMS) adalah perangkat lunak berbasis aplikasi atau
web yang digunakan untuk mengadministrasi, mendokumentasi, menelusuri,
mengimplementasikan dan mengevaluasi program pelatihan.
11. Lembaga Pelatihan adalah instansi pemerintah, badan usaha milik negara, badan usaha
milik daerah atau swasta yang memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan pelatihan.
12. Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) adalah unit yang
melaksanakan Program Kartu Prakerja.
13. Pelatihan adalah keseluruhan kegiatan untuk memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan Kompetensi Kerja dan/atau kewirausahaan, produktivitas, disiplin, sikap,
dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

66
14. Pelatihan Bauran Luring adalah kegiatan pelatihan yang menggabungkan metode belajar
asynchronous melalui platform Learning Management System (LMS) untuk kemudian terjadi
pembelajaran synchronous secara tatap muka.
15. Pelatihan Daring kegiatan pelatihan yang dilakukan secara online baik secara synchronous
(metode belajar Live Webinar).
16. Pelatihan Video Conference adalah kegiatan pelatihan yang seluruh penyampaian
materinya dilakukan secara synchronous dimana peserta hadir dalam ruang kelas ditemani
oleh Asisten Tenaga Pelatih dengan kehadiran Tenaga Pelatih Utama secara online.
17. Platform Digital adalah mitra resmi pemerintah dalam pelaksanaan Program Kartu
Prakerja yang dilakukan melalui aplikasi, situs internet, dan/atau layanan konten lembaga
berbasis internet.
18. Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja yang
ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja,
dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
19. Program Pelatihan atau Modul Pelatihan adalah media pembelajaran yang
dipergunakan untuk meningkatkan kompetensi peserta pelatihan guna mencapai tujuan
umum dan khusus dari pelatihan terkait.
20. Program Pelatihan yang Identik paling sedikit memiliki kesamaan pada materi,
evaluasi, dan Lembaga Pelatihan yang menyelenggarakan.
21. Rancangan Program Pelatihan (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan
dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus (Kunandar, 2011: 263).
22. Silabus adalah rencana pembelajaran yang dibuat berdasarkan standar kompetensi, materi
pokok pembelajaran, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi penilaian, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, penilaian dan alokasi waktu (Kusnandar, 2011).
23. Synchronous Learning adalah proses belajar dimana para peserta pelatihan dan tenaga
pelatih/pengajar melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada waktu yang bersamaan,
Contohnya: Live Webinar atau Kelas Pelatihan Luring.
24. Tagging (label) adalah jenis metadata yang membantu untuk menjelaskan suatu hal dan
memungkinkan hal tersebut ditemukan ketika melakukan pencarian.
25. Tenaga Pelatih adalah tenaga pelatih yang memberikan substansi utama dalam modul
Pelatihan dan ditampilkan di setiap topik pembelajaran yang dibawakan.
26. Pelatihan Luring adalah pelatihan seluruh materi disampaikan secara synchronous dan
bertemu secara tatap muka dimana pengajar dan peserta hadir di dalam satu ruang dan
waktu yang sama.

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

67
DAFTAR PUSTAKA

Kolb, David. (1984). Experiential Learning: Experience As The Source Of Learning And
Development. New Jersey, Amerika Serikat : Prentice Hall

Mezirow, Jack. (1991). Transformative Dimensions of Adult Learning. San Francisco, Amerika
Serikat: Jossey-Bass.

Bloom, Benjamin Samuel. (1956). Taxonomy of Educational Objectives. Boston, Amerika: Allyn
& Bacon.

Dewey, John. (1897). My Pedagogic Creed. The School Journal, Volume LIV, No. 3 (16 Januari,
1897), halaman 77 - 80

© Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja — 2023

68

Anda mungkin juga menyukai