MANAJEMEN KEUANGAN
DAN AKUNTANSI
PAM.MM02.005.01
BUKU INFORMASI
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI 1
BAB I
KATA PENGANTAR
Kompeten di tempat kerja adalah seseorang yang telah dapat memenuhi persyaratan
jabatan/pekerjaan yang ditetapkan oleh pasar/tempat kerja. Tuntutan kualitas tersebut
didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi (kriteria unjuk kerja).
Materi pelatihan merupakan bagian dari suatu program pelatihan kerja berbasis
kompetensi yang menguraikan dan menjelaskan secara rinci rangkaian pencapaian
kompetensi kerja.
Pada materi pelatihan, aspek-aspek kompetensi dalam indikator unjuk kerja diuraikan
ke dalam bentuk modul pelatihan, agar dapat dipahami, dimengerti dan dikuasai oleh
peserta pelatihan. Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada pelatihan
konvensional/klasikal dan pelatihan individual/mandiri.
Yang dimaksud dengan pelatihan klasikal adalah pelatihan yang dilakukan dengan
melibatkan bantuan seorang pelatih atau pembimbing, dengan menggunakan proses
belajar mengajar sebagaimana biasanya. Sedangkan yang dimaksud dengan
pelatihan mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan secara mandiri oleh peserta,
dengan menambah unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan pelatih.
Modul merupakan uraian terkecil bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis
untuk membantu peserta pelatihan menguasai tujuan pelatihan. Modul akan
memandu pelatih/fasilitator menyampaikan bahan belajar dalam proses pelatihan
yang sesuai secara terinci.
a. Buku informasi
Buku Informasi adalah sumber pelatihan, baik untuk pelatih maupun untuk peserta
pelatihan.
b. Buku kerja
Buku kerja ini digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan
dan kegiatan praktik baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan
individual/mandiri.
c. Buku penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada buku kerja.
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah:
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama, atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama, atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.
1.4. Pengertian-pengertian
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan
serta pengalaman kerja, atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang
dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standarisasi
Standarisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan
belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang
dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut di tempat
kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar kompetensi
Standar kompetensi adalah standar kemampuan yang diperlukan pada rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan oleh pelaku atau pemangku jabatan kerja. Standar
kompetensi dinyatakan dalam format tertentu, yaitu: (i) unit kompetensi dari jabatan
kerja tersebut; (ii) elemen kompetensi dari tiap unit kompetensi, dan (iii) kriteria unjuk
kerja untuk tiap unit kompetensi.
Sertifikasi kompetensi
Sertifikasi kompetensi adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses
penilaian/uji kompetensi.
Sertifikat kompetensi
Sertifikat kompetensi adalah pengakuan tertulis yang diberikan oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi kepada seseorang yang dinyatakan kompeten, yaitu tenaga kerja
trampil atau ahli yang telah menguasai suatu kompetensi tertentu dan telah
memenuhi persyaratan berdasarkan disiplin keilmuan dan atau keahlian/ketrampilan
tertentu.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
Standar kompetensi kerja sektor air minum dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) sub
sektor, yaitu perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pengelolaan. Pada bidang
pengelolaan air minum diantaranya meliputi bidang manajemen.
Standar kompetensi
Merupakan pernyataan apa yang harus dikerjakan di tempat kerja, disusun dengan
pendekatan bidang pekerjaan. Standar kompetensi terbentuk atas sejumlah unit
kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
Unit kompetensi
Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya
standar kompetensi. Setiap unit kompetensi memiliki sejumlah elemen kompetensi.
Elemen kompetensi
Merupakan bagian terkecil dari unit kompetensi yang mengidentifikasikan sejumlah
fungsi tugas atau kegiatan yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi
tersebut.
Sedangkan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan unit kompetensi ini
adalah 7 JPL.
anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi anda sesuai dengan
level yang diperlukan.
Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi dalam
pengelolaan SPAM.
Elemen kompetensi yang harus dikuasai dalam unit kompetensi berikut kriteria unjuk
kerja terdapat pada tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1 Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi
melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi
1. Konteks variabel :
Unit ini berlaku untuk melaksanakan perencanaan, melaksanakan akuntansi dan
keuangan, melaksanakan pengendalian anggaran, dan menyusun laporan
keuangan yang digunakan untuk melaksanakan manajemen keuangan dan
akuntansi.
2. Kondisi penilaian :
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan
perencanaan, pelaksanaan akuntansi dan keuangan, pengendalian
anggaran, dan penyusunan laporan keuangan pada pelaksanaan
manajemen keuangan dan akuntansi.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek,
dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja.
5. Aspek kritis :
Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung
unit kompetensi ini, sebagai berikut :
5.1. Kesesuaian terhadap pedoman akuntansi.
5.2. Bentuk laporan.
5.3. Akurasi.
Kompetensi kunci dalam mencapai unjuk kerja yang disyaratkan terdapat pada tabel
2.2 di bawah ini.
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur
dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki
prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, namun sesi kelompok tetap
memberikan interaksi antara peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar terstruktur ini umumnya mencakup topik
tertentu.
BAB IV
MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI
Ruang lingkup manajemen keuangan dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu (i)
manajemen modal kerja (penggunaan dana), dan (ii) manajemen investasi
(mendapatkan dana).
Manajemen investasi berkaitan dengan perolehan aktiva produksi yang memiliki masa
manfaat dalam jangka waktu panjang serta upaya pendanaannya. Di perusahaan
pengelola SPAM (PDAM), investasi aktiva produksi adalah pembangunan sarana
pengolahan air minum, pipa transmisi, jaringan distribusi air minum.
Peran perusahaan pengelola air minum (misal PDAM) dalam dunia ekonomi
Indonesia adalah memberikan jasa penyediaan air minum yang berkualitas,
berkesinambungan, dan dengan tarif yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Potensi
usaha di bidang air minum masih sangat besar, dilihat dari masih banyaknya
permintaan sambungan air minum yang belum dapat dilayani. Dengan demikian
potensi bagi perusahaan penyelenggara SPAM untuk berkembang juga masih besar.
Namun terdapat banyak masalah dalam memenuhi permintaan konsumen, antara
lain:
Perencanaan keuangan pengelolaan SPAM merupakan salah satu kunci dari proses
perencanaan perusahaan secara keseluruhan, selain karena dana merupakan faktor
yang membatasi, juga karena perencanaan keuangan akan memberikan kerangka
untuk menentukan kemungkinan yang dihadapi perusahaan dari setiap alternatif
penerapan strategi bisnis yang dipilih oleh perusahaan.
Tenaga kerja Upah dan manfaat-manfaat sosial Jumlah staf, skala gaji,
bagi staf biaya manfaat
Bahan-bahan Pipa, suku cadang, pelumas, dan Jenis program
/ persediaan bahan-bahan lainnya yang digunakan pemeliharaan yang
dalam kegiatan O&M dilaksanakan
Bahan kimia Khlor, tawas, dan bahan kimia lain Kualitas sumber air,
dalam pengolahan air jumlah yang dimanfaatkan,
volume air yang diolah,
biaya satuan bahan kimia
Enerji Enerji untuk pemompaan, peralatan Efisiensi pompa, kapasitas
operasi, dan fasilitas penerangan pemompaan, tekanan
pompa
Transportasi Perjalanan dan transportasi staf Jumlah perjalanan yang
dalam pelaksanaan tugas dilakukan
Jasa-jasa Kontrak jasa-jasa untuk teknisi, Jasa-jasa yang diterima
perbaikan, pengecekan meteran, atau
pelayanan khusus lainnya yang
berkaitan dengan O&M
Pembelian air Biaya pembelian air dari pemasok Volume air yang dibeli dan
lainnya tingkat harga
Administrasi / Tenaga kerja, biaya jasa-jasa, biaya Jumlah sambungan,
manajemen lain untuk akuntansi, meteran/tagihan, jumlah karyawan
pengawasan, manajemen, badan/
dewan pengawas
Biaya operasi dan pemeliharaan (O&M) SPAM terdiri dari beberapa jenis biaya,
seperti terdapat pada tabel 4.1. Terlihat bahwa besaran biaya O&M dan perinciannya
sangat tergantung pada tempat (lokasi), sumber air baku, jenis teknologi yang
digunakan, biaya bahan, tingkat penggunaan jasa, dan banyak faktor lainnya. Namun
demikian, di hampir semua lokasi, porsi utama biaya O&M terdiri dari komponen
tenaga kerja/karyawan, enerji, bahan kimia, dan administrasi.
Dalam pelayanan air minum skala kecil, biaya tenaga kerja dan administrasi
cenderung dominan, namun dengan semakin bertambah besarnya skala pelayanan,
maka semakin besar pula porsi biaya-biaya enerji dan bahan kimia dalam biaya O&M
Sebagian dari biaya O&M sangat dipengaruhi oleh volume produksi, dan sebagian
lain tidak dipengaruhi. Sehingga biaya O&M dapat diklasifikasikan menjadi:
• Biaya tetap, merupakan biaya-biaya yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh
perubahan volume produksi, yaitu biaya tenaga kerja dan administrasi.
• Biaya tidak tetap (variabel) merupakan biaya-biaya yang secara langsung dan
secara keseluruhan tergantung pada volume produksi air bersih, yaitu biaya enerji
(khususnya untuk pemompaan), biaya bahan kimia.
3. Biaya transmisi dan distribusi, yaitu semua biaya operasi dan pemeliharaan yang
berkaitan dengan kegiatan transmisi dan distribusi air yang sudah diolah, meliputi:
a. Biaya operasi transmisi dan distribusi.
Termasuk di dalamnya adalah upah kerja, pemakaian bahan, pemakaian
pompa, dan pengeluaran lainnya yang berhubungan dengan pengoperasian
instalasi transmisi dan distribusi, terdiri dari:
i) Biaya pegawai (gaji, honor, lembur, tunjangan, insentif, pakaian dinas, dll)
yang berhubungan dengan pengoperasian dan pengawasan umum jaringan
transmisi dan distribusi.
ii) Biaya pemakaian bahan / perlengkapan.
iii) Biaya bahan bakar.
iv) Biaya listrik PLN.
v) Biaya pemakaian pipa persil (pipa yang dibeli untuk keperluan persil
pelanggan).
vi) Rupa-rupa biaya operasi.
4. Biaya kemitraan, yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan operasi dalam
rangka kerjasama dengan pihak swasta/ketiga.
5. Biaya air limbah, yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan operasi
pengelolaan air limbah.
6. Biaya umum dan administrasi, yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan
operasi umum meliputi kegiatan administrasi, umum, dan kegiatan pelayanan
pelanggan.
a. Biaya pegawai.
Termasuk di dalamnya adalah biaya-biaya pegawai yang berada di bawah
direktur administrasi dan keuangan, meliputi:
i) Gaji dan honor pegawai.
ii) Tunjangan yang melekat pada penghasilan tetap tiap bulan.
iii) Iuran pensiun yang menjadi beban perusahaan.
iv) Lembur.
v) Insentif / kesejahteraan karyawan, yaitu pengeluaran yang diberikan
kepada karyawan sebagai perangsang kerja, yang bukan merupakan
bagian dari penghasilan tetap tiap bulan.
vi) Pembinaan karyawan dan pakaian dinas, yaitu biaya-biaya untuk
keperluan pembinaan fisik dan mental karyawan, seperti olahraga.
vii) Bantuan dan sumbangan, yaitu biaya untuk sumbangan kemalangan,
kedukaan, dsb yang diberikan kepada karyawan.
viii) Pendidikan dan latihan, yaitu biaya pendidikan dan latihan untuk
meningkatkan ketrampilan dan kemampuan karyawan.
ix) Rupa-rupa biaya pegawai.
b. Biaya kantor.
Adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas kantor,
meliputi:
i) Biaya alat tulis dan foto copy.
ii) Pengadaan formulir cetakan.
iii) Perlengkapan computer.
iv) Biaya telpon, telex, telegram.
v) Biaya rapat dan tamu.
vi) Benda pos dan materai.
vii) Biaya listrik dan penerangan untuk kantor.
viii) Biaya cleaning service.
e. Biaya keuangan.
f. Biaya pemeliharaan.
Adalah biaya pemeliharaan atas aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan
fungsi administrasi dan umum, terdiri dari:
i) Pemeliharaan inventaris kantor (pemeliharaan, perbaikan, penggantian).
ii) Pemeliharaan kendaraan.
iii) Pemeliharaan bangunan umum, yang tidak dikategorikan sebagai bagian
dari kegiatan pengolahan (pabrik) air.
iv) Pemeliharaan instalasi yang digunakan untuk kegiatan umum, misal listrik
dan genset untuk penerangan kantor.
v) Pemeliharaan taman dan lapangan, misal pembersihan.
7. Biaya di luar usaha, yaitu biaya yang diperlukan di luar kegiatan pokok
perusahaan, meliputi:
a. Biaya lain-lain, meliputi:
i) Biaya bank, yaitu biaya-biaya administrasi bank dalam hubungannya
dengan simpanan giro bank.
ii) Kerugian penjualan persediaan barang usang, yaitu selisih negative dari
nilai barang dengan hasil penjualannya.
iii) Kerugian transaksi valuta asing, yaitu kerugian selisih kurs dalam
transaksi valuta asing.
iv) Kerugian penghapusan aktiva tetap, yaitu kerugian sebesar nilai buku dari
aktiva tetap yang dihapuskan.
v) Rupa-rupa biaya / kerugian, yaitu kerugian di luar usaha selain dari yang
disebut di atas
8. Kerugian luar biasa, yaitu transaksi yang bersifat tidak normal dan tidak
berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, serta diharapkan kejadian
tersebut tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Contoh adalah kebakaran
yang memusnahkan asset PDAM.
Dengan prinsip pemulihan biaya (cost recovery), pendapatan PDAM harus mencukupi
untuk menutup semua biaya / pengeluaran perusahaan, bisa menggantikan barang
modal pada waktu diperlukan, dan bisa memberikan suatu tingkat hasil investasi
tertentu diantaranya untuk pengembangan usaha perusahaan. Selain itu perlu
diperhitungkan pula biaya tingkat hasil usaha yang didukung atas dasar nilai asset
perusahaan yang layak, disebut return on assets (ROA).
3. Keuntungan luar biasa, yaitu transaksi yang bersifat tidak normal dan tidak
berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, serta diharapkan kejadian
tersebut tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Contoh adalah laba dari
pembatalan hutang kepada pemegang saham.
Tujuan RKAP adalah memperoleh laba dalam memberikan pelayanan air minum
kepada masyarakat.
• Estimasi hasil kegiatan yang dapat dicapai pada triwulan IV tahun berjalan.
• Dana yang tersedia.
• Kapasitas produksi.
• Kemungkinan-kemungkinan yang dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.
• Pertimbangan lainnya.
Selain itu RKAP juga harus mengacu pada laporan realisasi keuangan tahunan
(dalam beberapa tahun terakhir sesuai kebutuhan), laporan realisasi keuangan tahun
berjalan, serta perkembangan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Sesuai dengan rencana operasional yang terperinci secara bulanan, dapat disusun
anggaran perusahaan, antara lain anggaran pendapatan, anggaran operasi biaya,
anggaran kebutuhan alat, anggaran penerimaan kas, anggaran pembayaran kas.
Penyusunan rencana biaya meliputi biaya yang diperlukan untuk memproduksi air
sesuai dengan proyeksi jumlah sambungan pelanggan, serta rencana operasi dan
pemeliharaan yang akan dilakukan perusahaan pada tahun anggaran yang
bersangkutan. Penyusunan rencana biaya bertitik tolak dari rencana kegiatan tiap-
tiap bagian.
RKAP berlaku setelah disahkan oleh badan pengawas atau pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Jika RKAP yang diajukan tidak
disahkan oleh badan pengawas sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan,
maka PDAM menggunakan RKAP tahun yang paling akhir disahkan atau
berdasarkan Perda.
RKAP yang telah disetujui dapat digunakan oleh manajemen, dan didistribusikan ke
semua unit kerja, sebagai pedoman untuk pelaksanaan kerja.
Akuntansi adalah suatu istilah yang secara umum digunakan untuk menandai atau
menamai sistem pencatatan dalam perusahaan. Secara sederhana pembukuan atau
pencatatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengklasifikasian pencatatan dari
berbagai transaksi keuangan secara kronologis dan sistematis yang terjadi sampai
pada tersusunnya laporan keuangan, dan ikhtisar-ikhtisar yang diperlukan untuk
mendukung angka-angka laporan keuangan.
Yang dimaksud dengan transaksi keuangan adalah semua kegiatan yang dilakukan
perusahaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada harta, utang dan modal,
serta pendapatan dan biaya. Sedangkan secara kronologis berarti bahwa pencatatan
tersebut dilakukan secara berurutan menurut waktu/tanggal kejadian, dan secara
sistematis berarti bahwa pencatatan dilakukan menurut suatu cara tertentu sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Asumsi dasar akuntansi sesuai standar akuntansi keuangan (SAK) yang berlaku
adalah:
2. Metoda dasar akrual. Dengan metoda akrual diartikan bahwa pembukuan tidak
hanya sekedar pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran uang, akan
tetapi pencatatan terhadap setiap perubahan aktiva dan kewajiban, demikian juga
pendapatan dan biaya, dilakukan pada saat terjadinya atau diakuinya perubahan
yang dimaksud.
• Pengakuan pendapatan, baik pendapatan usaha maupun di luar usaha diakui
pada saat timbulnya transaksi dan/atau pada masa prestasi dinikmati.
Pendapatan penjualan air diakui, dicatat dan dilaporkan tiap-tiap bulan
berdasarkan rekening tagihan air yang diterbitkan pada bulan yang
bersangkutan walaupun penerimaan uangnya baru terjadi kemudian.
• Pengakuan biaya, diakui, dicatat dan dilaporkan dalam periode terjadinya
transaksi. Pembebanan biaya-biaya yang bersifat periodik seperti gaji, listrik,
dsb harus dikaitkan dengan periode dimana biaya tersebut menjadi beban,
walaupun pembayarannya belum dilakukan ataupun telah dibayar dimuka.
Manfaat yang diperoleh dengan adanya prosedur atau pedoman kerja dalam
perusahaan antara lain:
• Kegiatan dapat dilaksanakan dengan mudah dan cepat.
• Dapat dihindari hal-hal yang tidak perlu dilakukan.
• Pelaksanaan kegiatan mudah diawasi.
Prosedur atau pedoman kerja yang baik adalah bila memenuhi kriteria berikut:
• Sederhana.
• Mudah dilaksanakan.
• Mengandung unsur pengecekan intern (internal check) yang cukup baik.
• Ekonomis.
Prosedur akuntansi perusahaan daerah air minum adalah pedoman kerja yang telah
ditetapkan pada perusahaan, yang akan membantu mempermudah dan mempercepat
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi aspek keuangan perusahaan. Secara langsung misalnya pembayaran
gaji karyawan, penjualan air kepada pelanggan, pembelian alat, dsb. Secara tidak
langsung misalnya penerimaan karyawan baru, penghentian karyawan baru.
Hal-hal yang harus dijelaskan dalam pedoman kerja atau prosedur akuntansi adalah:
• Kegiatan yang harus dilakukan, secara berurutan.
• Pelaksanaan kegiatan.
• Formulir-formulir yang digunakan.
Pada tiap prosedur tersebut di atas, terdapat format-format yang telah ditetapkan
untuk digunakan dalam pencatatan, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.
Buku Laporan
pembantu pendukun
Prosedur dalam proses pembukuan dilakukan sebagai berikut (lihat gambar 4.1):
1. Kegiatan atau transaksi yang terjadi dicatat ke dalam dokumen yang merupakan
bukti dasar pembukuan.
2. Berdasarkan dokumen yang timbul, transaksi keuangan dicatat dalam buku harian
/ jurnal. Bila diperlukan, dokumen pendukung transaksi keuangan yang timbul
dicatat pula ke dalam buku pembantu.
3. Jumlah kumulatif transaksi yang ada pada buku harian / jurnal diposting ke dalam
buku besar.
4. Dari buku besar dibuat neraca lajur sebagai media perantara untuk memudahkan
penyusunan neraca dan laba-rugi. Selanjutnya rincian yang diperlukan untuk pos-
pos yang terdapat di dalam kedua laporan tadi dapat dibuat dalam buku
pembantu.
Secara keseluruhan terdapat enam (6) buku harian / jurnal, yang terdiri dari lima
(5) buku harian / jurnal khusus dan satu (1) buku harian / jurnal umum, yaitu:
a. Daftar voucher utang yang harus dibayar (DVUD).
Setiap transaksi biaya dan pembelian yang telah didukung oleh bukti-bukti
yang cukup harus segera dibuatkan bukti / pengakuan utang yang sah
(voucher), yang merupakan dasar pencatatan ke dalam DVUD. Selanjutnya
berdasarkan DVUD ini dibuatkan jurnal ke masing-masing perkiraan biaya /
aktiva yang bersangkutan dengan perkiraan lawan utang usaha / non usaha.
b. Jurnal rekening.
Dipergunakan untuk menjurnal semua rekening / penjualan air dan
pendapatan non air yang diterbitkan, termasuk semua koreksi atas rekening
penjualan air dan pendapatan non air.
c. Jurnal penerimaan kas / bank.
Dipergunakan untuk menjurnal semua transaksi penerimaan kas / bank.
d. Jurnal bayar kas / bank.
Dipergunakan untuk menjurnal semua transaksi pembayaran kas / bank.
e. Jurnal pemakaian bahan instalasi dan kimia.
2. Buku besar.
Transaksi yang telah dicatat di dalam buku-buku jurnal / harian pada tiap akhir
bulan diposting (dibukukan berdasarkan perkiraannya masing-masing) ke dalam
buku besar. Merupakan ringkasan atau gabungan dari perkiraan-perkiraan yang
sejenis, yang diperoleh dari saldo buku-buku jurnal (saldo akhir bulan). Angka-
angka saldo buku besar selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan neraca
lajur.
3. Buku pembantu.
Merupakan bagian dari buku besar atau perincian buku besar untuk perkiraan-
perkiraan tertentu, misalnya bagian terperinci dari perkiraan rekening air
diselenggarakan pada buku pembantu buku besar. Dari buku pembantu yang ada
dibuatkan daftar saldo pada setiap akhir bulan untuk dicocokkan dengan saldo
perkiraan buku besar yang bersangkutan.
Efisiensi adalah suatu hasil upaya yang sifatnya menguntungkan, dimana bekerja
dengan menggunakan biaya yang rendah tetapi memberikan hasil maksimal. Salah
satu cara dalam pencapaian efisiensi adalah dengan melakukan pemantauan
terhadap penggunaan biaya usaha. Pemantauan biaya usaha ini hanya mungkin
dilakukan jika perekaman transaksi keuangan atau akuntansi dilakukan secara teratur
dan baik. Melalui pencatatan akuntansi biaya, diharapkan pihak manajemen dapat
dengan mudah mengetahui di sektor atau unit kerja manakah yang terjadi
pemborosan atau in-efisiensi.
Misalnya pencatatan transaksi dilakukan dalam buku kas, buku penjualan air,
buku pembelian, dsb.
2. Pengolahan data. Transaksi di atas diproses secara terpisah sesuai sifatnya,
seperti penjualan, pembelian, pembayaran dsb. Dengan penggunaan buku besar,
data diproses sedemikian rupa sehingga pada pembukuan tersebut telah
diperoleh pemisahan transaksi menurut sifatnya. Manajemen akan dapat
memperoleh berbagai macam informasi sesuai kebutuhannya, misal jumlah
tunggakan, jumlah tagihan, hutang, dsb.
3. Analisa data. Dengan melihat saldo buku besar pada akhir periode pembukuan,
pihak manajemen dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Misalnya
dengan mengetahui adanya saldo buku besar perkiraan piutang yang semakin
membesar, dapat dilakukan langkah-langkah menggiatkan penagihan, penetapan
piutang ragu-ragu, dan sebagainya.
4. Penyusunan laporan. Sebagai langkah lanjutan dari mekanisme pencatatan data
transaksi dan pengolahan data adalah pembuatan neraca lajur, yang mengarah
pada usaha mengetahui posisi finansial perusahaan. Karena dengan mengetahui
rugi/laba, pihak manajemen dapat mengetahui derajat likuiditas, solvabilitas, dsb,
Bagi pihak ketiga, laporan keuangan merupakan informasi untuk menetapkan
pajak, derajat kepercayaan pemberian kredit, dsb.
Pengakuan atas penerimaan rekening air (piutang rekening air) adalah saat
pelanggan melakukan pembayaran, yang diperoleh melalui laporan
penerimaan penagihan air (LPP-A).
Cara pencatatan:
• Dokumen: laporan penerimaan penagihan air (LPP-A).
• Buku jurnal penerimaan kas / bank.
c. Penyisihan piutang rekening air.
Pembentukan penyisihan piutang rekening air dilakukan pada saat akhir tahun,
setelah perusahaan melakukan opname rekening air dan membuat daftar
umum piutang berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Cara pencatatan:
• Dokumen: daftar umur piutang.
• Buku jurnal umum.
d. Piutang ragu-ragu rekening air.
Pengakuan piutang ragu-ragu rekening air diberlakukan apabila piutang telah
berumur di atas 1 tahun s.d 2 tahun (75%) dan di atas 2 tahun (100%).
Cara pencatatan:
• Dokumen: daftar umur piutang.
• Buku jurnal umum.
e. Penghapusan piutang rekening air.
Daftar normatif yang telah disetujui oleh badan pengawas dan telah dibuatkan
surat keputusan Direksi, khusus hanya untuk piutang rekening air di atas 2
tahun (100%) yang sebelumnya telah dikelompokkkan ke dalam piutang ragu-
ragu rekening air.
Cara pencatatan:
• Dokumen: surat keputusan Direksi tentang penghapusan piutang air dan
persetujuan badan pengawas.
• Buku jurnal umum.
f. Penerimaan atas piutang rekening air yang telah dihapuskan.
Jika terdapat pembayaran atas piutang air yang telah dihapuskan, pembayaran
tersebut diberlakukan sebagai pendapatan lain-lain tahun berjalan.
Cara pencatatan:
• Dokumen: daftar piutang rekening air yang telah dihapuskan.
• Buku jurnal penerimaan kas/bank.
3. Pengelolaan persediaan.
Pelaksanaan kegiatan pembukuan yang berhubungan dengan kegiatan
pengelolaan persediaan meliputi:
a. Cara pencatatan pembelian dengan pembayaran tunai dan tenggang waktu:
i) Penerimaan barang yang dipesan:
• Dokumen: faktur pembelian, laporan penerimaan barang, dokumen
pendukung, selanjutnya dibuat voucher.
• Buku jurnal daftar voucher utang yang harus dibayar (DVUD).
• Buku pembantu, mencatat dalam kartu persediaan (KPS) untuk setiap
jenis barang yang diterima di kolom penerimaan.
ii) Pembayaran harga barang:
Secara teknis dapat dikatakan bahwa akuntansi adalah alat untuk memberikan
informasi pada manajemen mengenai kejadian finansial dan ekonomi perusahaan
selama periode tertentu, sehingga manajemen dapat mengetahui jalannya
operasional dengan seksama, dapat menguasai perusahaan, serta dapat
mengawasinya agar tercapai efisiensi. Selain untuk meningkatkan efisiensi,
laporan/data akuntansi ini juga diperlukan dalam pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan operasi, secara cepat dan tepat.
Proses pemantauan ini hanya dimungkinkan jika perekaman data operasional atau
pembukuan dilakukan secara tepat waktu dan terkini (up to date). Berdasarkan
perekaman data operasional transaksi yang berlangsung, pemantauan manajemen
tersebut dapat dilakukan secara berkala, yaitu melalui:
1. Laporan harian.
i) Laporan harian kas dan bank. Menggambarkan ikhtisar dari penerimaan dan
pengeluaran kas secara harian yang digolongkan menurut jenis penerimaan
dan pengeluarannya. Laporan ini digunakan untuk memantau posisi kas
harian dan sekaligus sebagai pedoman dalam merencanakan pembayaran.
Terdiri dari:
• Daftar harian penerimaan kas dan bank.
• Daftar harian pengeluaran kas dan bank.
2. Laporan bulanan.
i) Neraca.
Neraca memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan,
meliputi posisi harta, kewajiban dan modal aktiva pada tiap akhir bulan yang
Agar billing system dapat dilaksanakan secara sistematis, diperlukan adanya SOP
(manual) untuk semua kegiatan dalam billing system. SOP ini ditujukan agar
implementasi sistem dapat dilaksanakan secara efektif dan memudahkan manajemen
dalam melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja secara keseluruhan.
Selain itu berdasarkan hasil pemantauan terhadap pencatatan rekening air terdapat
beberapa aspek yang harus dikelola dengan baik, sebagai upaya guna
mengoptimalkan pendapatan, yaitu:
1. Meningkatkan hasil pembacaan meter (dan akurasi), melalui langkah-langkah:
i) Evaluasi kembali kembali subsidi.
• Periksa rata-rata dan total pemakaian air (m³).
• Periksa rata-rata dan total pendapatan.
• Periksa rata-rata harga penjualan air, dan subsidi yang diberikan
ii) Mengurangi pembacaan minimum dari meter air (gunakan meter air yang lebih
akurat).
iii) Periksa data konsumsi pelanggan (naik/turun) atau anomali data. Yang
dilanjutkan dengan pengecekan ke pelanggan.
iv) Mengurangi taksasi (estimasi) pembacaan meter air.
v) Gunakan alat bantu BIAS (billing inteligence advance system).
iii) Segera mengganti meter air yang rusak atau tidak berfungsi sempurna.
iv) Pekerjaan penggantian meter dapat dilakukan dengan pihak swasta
(outsourcing).
Neraca menunjukkan posisi keuangan pada suatu saat tentang aset, utang dan
modal. Laporan laba-rugi menggambarkan pencapaian prestasi perusahaan berupa
laba untuk suatu periode. Penyusunan neraca dan laba-rugi dilakukan berdasarkan
prinsip akrual, dimana dalam prinsip tersebut perhitungan pendapatan dan biaya tidak
identik dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Walaupun perusahaan mencatat
laba pada laporan laba-ruginya, belum tentu perusahaan tersebut memiliki uang tunai
yang cukup untuk membayar tagihan-tagihannya. Keputusan keuangan dibuat atas
dasar ketersediaan kas, yang dapat diketahui melalui laporan arus kas.
Laporan arus kas akan membantu dalam mengendalikan transaksi keuangan untuk
menjaga keseimbangan arus kas. Laporan ini membantu dalam menentukan kapan
diperlukan uang tunai untuk membayar tagihan-tagihan, dan membantu untuk
membuat keputusan usaha misalnya pengembangan usaha. Laporan arus kas hanya
berhubungan dengan aktivitas kas, yaitu kas keluar dan kas masuk. Laporan ini
membantu mengenali kapan perlu dilakukan peminjaman uang.
Selain itu, pengendalian juga dapat dilakukan secara insidentil berdasarkan rekaman
data transaksi lainnya. Misalnya dari saldo buku besar atau dari neraca bulanan
diketahui bahwa perkiraan piutang semakin membesar, maka dapat dilakukan
langkah-langkah menggiatkan penagihan, penetapan piutang ragu-ragu, dan
sebagainya.
anggaran berjalan. Selain itu dapat disajikan dalam bentuk persentase (%) dari
realisasi terhadap proyeksi pada tahun anggaran berjalan (lihat sub bab 4.1.4).
Sehingga, berdasarkan realisasi pada tiap pos dalam laporan laba-rugi, dapat
dilakukan pengendalian di tiap pos pembiayaan.
Selain itu, pengendalian dapat dilakukan berdasarkan perbandingan arus kas bulan
terakhir terhadap proyeksi/perkiraan arus kas pada bulan tersebut (lihat sub bab
4.1.4). Dari laporan ini dapat diketahui arah pengelolaan kas, sehingga dapat
dilakukan pengaturan guna pengendalian aliran kas agar dapat memenuhi target
yang telah ditetapkan pada tahun anggaran tersebut.
Hasil akhir dari proses pencatatan pembukuan terhadap transaksi keuangan (hasil
akuntansi) adalah laporan keuangan. Pada akhir periode tertentu, misalnya akhir
bulan atau akhir tahun, semua transaksi akan dibuat laporannya. Tiga laporan
keuangan utama, adalah necara, laporan laba-rugi, dan arus kas:
• Neraca menunjukkan saldo pada saat tertentu.
• Laporan laba-rugi menjelaskan secara detail dari mana perusahaan memperoleh
laba.
• Laporan arus kas menggambarkan darimana saja kas perusahaan diperoleh dan
digunakan untuk keperluan pembiayaan apa saja.
• Dapat disertai dengan ikhtisar-ikhtisar yang diperlukan untuk mendukung angka-
angka laporan keuangan.
Perusahaan yang telah go public harus tunduk pada persyaratan ketat dalam
membuat laporan keuangan, dimana pedoman standar akuntansi dan keuangan
(PSAK) merupakan aturan dasar untuk membuat laporan keuangan. Khusus untuk
PDAM, laporan keuangan mengacu pada pedoman akuntansi perusahaan daerah air
minum, diterbitkan oleh kantor Menteri Negara Otonomi Daerah, tahun 2000.
Pedoman tersebut memberikan kerangka informasi apa saja yang termasuk di dalam
laporan keuangan PDAM (penyelenggara SPAM).
Beberapa prinsip penting di bawah ini harus diperhatikan dalam penyusunan laporan:
1. Lengkap. Laporan harus menyajikan informasi yang lengkap mengenai hasil
kegiatan periode berjalan yang disajikan secara komparatif dengan periode yang
lalu dan dengan angka proyeksi/anggaran. Penjelasan dan informasi tambahan
yang dipandang perlu harus disertakan untuk menghindari adanya penafsiran
yang menyesatkan.
2. Informatif. Laporan harus menyajikan informasi yang mudah dipahami oleh
pemakai.
3. Relevan. Laporan harus berisi informasi-informasi penting yang dengan tepat
dapat memenuhi kebutuhan manajemen.
4. Akurat. Laporan harus menyajikan informasi yang dapat diandalkan
kecermatannya.
5. Tepat waktu. Laporan harus disiapkan/disajikan tepat pada waktu yang diperlukan
atau segera setelah berakhirnya periode pelaporan.
Agar laporan dapat bermanfaat sebagaimana yang dikehendaki maka setiap jenjang
manajemen yang menerima laporan wajib mengkaji laporan dimaksud dan
mendapatkan penjelasan lebih lanjut terhadap hal-hal menyimpang dari
rencana/anggaran dan/atau yang meragukan. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan
fungsi pengawasan oleh atasan dalam rangka mewujudkan sistem pengendalian
manajemen yang sehat dapat berjalan secara efektif.
• Daftar utang jangka panjang, adalah posisi utang-utang jangka panjang yaitu
utang yang jatuh tempo pengembaliannya lebih dari 1 (satu) tahun. Informasi
yang perlu disajikan adalah jumlah pokok pinjaman yang jatuh tempo, saat
jatuh tempo, dan beban bunga yang harus dibayar. Sumber data untuk mengisi
daftar ini adalah buku pembantu utang.
3. Laporan arus kas. Sumber data laporan arus kas tergantung pada metode yang
digunakan, yaitu:
• Metode langsung
Sumber data adalah laporan harian kas dan bank selama 1 bulan. Apabila pos-
pos tercantum dalam laporan harian kas dan laporan arus kas adalah sama,
maka pengisian pos-pos dalam laporan ini adalah dengan menjumlahkan
seluruh data pada laporan harian kas dan bank selama 1 bulan dan
selanjutnya dipindahkan ke dalam laporan arus kas. Sumber data lainnya
adalah anggaran arus kas serta laporan arus kas bulan lalu.
• Metode tidak langsung
Sumber data yang digunakan pada laporan ini adalah data neraca bulan ini
dan bulan lalu, untuk melihat kenaikan atau penurunan aktiva lancar dan
kewajiban jangka pendek, selanjutnya dipindahkan ke dalam laporan arus kas.
Sumber data lainnya adalah anggaran arus kas serta laporan arus kas bulan
lalu.
4.5.2 Verifikasi
Kas dalam laporan arus kas sering diperluas pengertiannya menjadi kas dan setara
kas (cash and cash equivalent), yaitu:
• Kas (cash on hand).
• Bank (cash on bank).
• Deposito berjangka (unrestricted time deposit).
• Surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari 3 bulan (short term investment <
three months).
Dalam laporan arus kas, aktivitas dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Aktivitas operasi.
Adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh laba, atau
aktivitas rutin perusahaan. Termasuk di dalamnya antara lain:
• Menjual barang (dalam hal ini menjual air).
• Membeli barang (jasa) dari pemasok (supplier).
• Membayar biaya operasi (gaji, sewa, asuransi, dll).
• Membayar bunga utang.
• Membayar pajak.
Secara umum arus kas operasi diharapkan positif, artinya lebih banyak kas
dihasilkan dari kegiatan operasi dibandingkan yang digunakan untuk kegiatan
operasi. Walaupun demikian, ada kalanya arus kas operasi perusahaan menjadi
negatif karena perusahaan sedang bermasalah.
2. Aktivitas investasi.
Berhubungan dengan bagaimana perusahaan menangani kapasitas operasinya.
Termasuk di dalamnya antara lain:
• Memperoleh atau menjual aktiva tetap.
• Membeli atau menjual anak perusahaan.
Lebih/(kurang)
Nama akun ...X1 ...X0
Jumlah %
Pada umumnya arus kas investasi adalah negatif, artinya perusahaan yang
normal cenderung untuk menambah kapasitas, sementara perusahaan yang
bangkrut cenderung menjual kapasitas.
3. Aktivitas pendanaan.
Pendanaan (financing) berhubungan dengan pengelolaan sumber dana
perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah:
Terdapat dua format laporan arus kas, yaitu metode langsung (direct method) dan
metoda tidak langsung (indirect method). Perbedaan format hanya pada format
pelaporan arus kas dari aktivitas operasi saja. Pada metode langsung, sumber data
adalah laporan harian kas dan bank. Pengisian pos-pos dalam laporan metode ini
adalah dengan memindahkan data pada laporan harian kas dan bank selama 1 bulan
ke dalam laporan arus kas. Sumber data lainnya adalah anggaran arus kas serta
laporan arus kas bulan lalu.
Sedangkan pada metode tidak langsung, sumber data yang digunakan pada laporan
ini adalah data neraca, untuk melihat kenaikan atau penurunan aktiva lancar dan
kewajiban jangka pendek, selanjutnya dipindahkan ke dalam laporan arus kas.
Sedangkan format untuk arus kas investasi dan pendanaan tidak memiliki perbedaan.
Sejak tahun 2002, bentuk laporan arus kas perusahaan publik adalah langsung
(direct)
Laporan laba-rugi (profit and loss statement) merupakan ringkasan dari pendapatan
yang diterima perusahaan dengan biaya–biaya operasional yang terjadi karena
adanya penjualan pada periode yang sama. Laporan laba-rugi atau laporan
pendapatan (income statement) tidak bersifat seketika atau tunai (cash basis),
melainkan bersifat akumulatif (accrual). Disajikan secara komparatif dengan
perhitungan laba-rugi tahun lalu.
Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 53 dari 61
Buku informasi Versi 2009
Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul
SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01
Laporan laba-rugi disusun berdasarkan rekaman data transaksi yang valid dengan
menggunakan format standar yang telah ditetapkan. Sumber data penyusunan
laporan laba-rugi adalah saldo sesuai buku besar, dan didukung dengan daftar rincian
biaya yang terjadi pada tiap kelompok pembebanan biaya PDAM, yang dibedakan
atas biaya operasi dan pemeliharaan. Untuk biaya penyusutan dan amortisasi,
digabung seluruhnya dan dikelompokkan dalam pos tersendiri.
Format dasar pelaporan laba-rugi yang digunakan di PDAM adalah format multiple
step sesuai Pedoman Akuntansi PDAM tahun 2000. Dalam format ini laba ditampilkan
secara bertahap sebagaimana terlihat pada tabel 4.3.
Prinsip (pos-pos) yang umum terdapat pada laporan laba-rugi adalah sebagai berikut:
2. Biaya langsung usaha atau biaya operasional yang diperlukan dalam pengelolaan
SPAM.
3. Biaya tidak langsung atau beban usaha, terdiri dari biaya umum dan administrasi,
misalnya biaya personalia, bagian umum, direksi, dan lain-lain.
4. Pendapatan dan biaya lain-lain. Pendapatan yang sifatnya nonoperasional (di luar
kegiatan pokok perusahaan) dikelompokkan sebagai pendapatan lain-lain sesuai
yang telah dijelaskan pada sub bab 4.1.3. Demikian juga biaya lain-lain adalah
biaya di luar kegiatan pokok perusahaan, sebagaimana diuraikan pada sub bab
4.1.2.3. Hal ini dilakukan untuk memisahkan pendapatan lain-lain dari kegiatan
utama, sehingga laporan keuangan dapat lebih fokus.
Laba bersih sering juga disebut sebagai net income atau bottom line. Laba bersih
inilah yang merupakan hak pemilik. Laba bersih akan menambah saldo laba apabila
tidak dibagi sebagai dividen. Dividen dibagi sesuai dengan hasil rapat umum
Lebih / (kurang)
Uraian ....X1 ....X0
Jumlah %
PENDAPATAN USAHA
• Penjualan air
• Pendapatan non air
• Pendapatan kemitraan
• Pendapatan air limbah
Tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu
tanggal tertentu, biasanya pada waktu tutup buku atau akhir tahun fiskal. Neraca
disajikan secara komparatif dengan neraca akhir tahun lalu.
Neraca keuangan disusun berdasarkan pada rekaman data transaksi yang valid yang
telah diolah dari laporan keuangan yang telah diuraikan di atas, yaitu:
• Laporan aliran kas, dimana saldo akhir dari laporan aliran kas akan menjadi salah
satu pos di neraca, yaitu aktiva lancar (kas).
• Laporan laba-rugi, dimana laba bersih dari laporan laba-rugi menjadi salah satu
pos di neraca, yaitu modal (laba/ rugi tahun berjalan).
Format standar neraca menggambarkan aset perusahaan pada sisi kiri halaman,
yang sering disebut sebagai debet, serta kewajiban (utang) serta modal dicatat pada
sisi kanan (kredit), sebagaimana terdapat pada tabel 4.4. Neraca harus selalu
seimbang (utang = piutang), yang dapat dinyatakan melalui persamaan:
1. Aktiva.
Aktiva (aset) adalah saldo debet (debit balance) yang berisi segala sesuatu yang
dimiliki perusahaan. Aktiva terbagi dalam dua kategori, yaitu aktiva lancar dan
aktiva tetap.
a. Aktiva lancar (current assets) berhubungan dengan segala sesuatu yang
dapat dicairkan ke dalam uang tunai (kas) dalam kurun waktu kurang dari 1
tahun. Contoh: uang kas dan bank, piutang, persediaan, piutang wesel,
investasi jangka pendek, pembayaran dimuka.
b. Aktiva tetap (fixed assets) sering disebut sebagai aktiva jangka panjang, umur
ekonomisnya lebih dari satu tahun dan digunakan untuk operasi perusahaan
itu sendiri. Contoh: gedung, pabrik, mesin, kendaraan, peralatan, mebel dan
peralatan kantor, investasi jangka panjang, aktiva tidak berwujud (nilai buku
setelah depresiasi).
Tabel 4.4 Format standar neraca sesuai pedoman akuntansi PDAM tahun 2000
• Modal
• Modal hibah
• Selisih penilaian kembali
aktiva tetap
• Cadangan
• Laba ditahan / (akumulasi
kerugian)
• Laba (rugi) tahun berjalan
Jumlah modal dan cadangan
2. Utang.
Kewajiban (liabilities) merupakan saldo kredit atau utang perusahaan. Adalah
semua kewajiban keuangan perusahaan yang belum terpenuhi. Kewajiban dibagi
dalam dua kategori yaitu utang lancar dan utang jangka panjang.
a. Utang lancar (current liabilities) adalah kewajiban keuangan perusahaan yang
pelunasannya wajib dilakukan dalam jangka pendek (kurun waktu satu tahun)
dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Meliputi: utang dagang,
utang pajak, utang jangka panjang yang segera jatuh tempo, sewa, upah,
penghasilan yang diterima dimuka.
b. Utang jangka panjang (long term debt) adalah kewajiban perusahaan yang
jangka waktu pembayarannya (jatuh tempo) dalam jangka panjang (lebih dari
1 tahun). Meliputi: obligasi, utang hipotik, dan pinjaman jangka panjang.
3. Modal.
Selisih antara aktiva dan kewajiban merupakan net worth yang sering disebut
juga sebagai modal pemegang saham (stockholders’ equity) untuk perusahaan
yang telah go public. Artinya, setelah seluruh tagihan dan wesel dibayar, sisanya
merupakan net worth. Definisi lain, net worth merupakan hak pemilik/pemegang
saham setelah semua kewajiban dibayar.
atau
Modal berasal dari setoran pemilik, dan sebagai tanda bahwa pemilik
menyerahkan modal, perusahaan menerbitkan saham. Laba merupakan
komponen modal juga, namun modal saham berasal dari pemilik sedangkan laba
berasal dari operasi perusahaan. Dengan demikian laba merupakan hak pemilik.
Akan tetapi tidak selalu semua laba tahun yang bersangkutan diambil seluruhnya
oleh pemilik. Pemilik perusahaan dapat mengijinkan perusahaan untuk menahan
sebagian dari labanya, atau
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Pelatih
Peran pelatih adalah untuk:
• Membantu anda dalam merencanakan proses belajar.
• Membimbing anda dalam melakukan tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belaja.
• Membantu anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan anda mengenai proses belajar anda.
• Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
anda perlukan untuk belajar anda.
• Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
• Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
2. Penilai
Penilai bertugas melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di
tempat kerja.
Penilai akan:
• Melaksanakan penilaian apabila anda telah siap dan merencanakan proses
belajar dan penilaian selanjutnya dengan anda.
• Menjelaskan kepada anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
mendiskusikan rencana pelatihan selanjutnya dengan anda.
• Mencatat pencapaian / perolehan anda.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam pelatihan berbasis kompetensi adalam mendorong pada
fleksibilitas dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit
kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-
sumber alternatif lain yang lebih baik, atau jika ternyata sumber-sumber yang
direkomendasi dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.