Anda di halaman 1dari 34

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR LISTRIK
SUB SEKTOR INSTALASI
PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

MEMELIHARA DAN
MEMPERBAIKI INSTALASI LISTRIK
BANGUNAN SEDERHANA
(RUMAH TINGGAL, SEKOLAH,
RUMAH IBADAH)
KTL.IH02.101.01

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

DAFTAR ISI

BAB I PENGANTAR Hal


1.1 Konsep Dasar Competency Based Training (CBT 2
1.2 Penjelasan Modul 2
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini 3
1.4 Pengertian-pengertian/Istilah 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI


2.1 Peta Paket Pelatihan 5
2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi 5
2.3 Unit Kompetensi yang dipelajari 6
2.3.1 Judul Unit 6
2.3.2 Kode Unit 6
2.3.3 Deskripsi Unit 6
2.3.4 Elemen Kompetensi 7
2.3.5 Kriteria Unjuk Kerja 7
2.3.6 Batasan Variabel 8
2.3.7 Panduan Penilaian 9
2.3.8 Kompetensi Kunci 9

BAB III STRATEGI DAN METODE BELAJAR


3.1 Strategi Belajar 10
3.2 Metode Belajar 11

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI


4.1 Merencanakan dan mempersiapkan pemeliharaan dan 12
perbaikan instalasi listrik
4.2 Memelihara dan memperbaiki instalasi listrik 15
4.3 Memeriksa pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik 27
4.4 Membuat laporan 29

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK


PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1 Sumber Daya Manusia 31
5.2 Sumber-sumber Perpustakaan 32
5.3 Daftar Peralatan dan Bahan 33

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 1 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

BAB I
PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)

 Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?


Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar
dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan
oleh Kriteria Unjuk Kerja.
 Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?
Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh
keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara
efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual / mandiri :
 Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
 Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.

Isi Modul

Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta.

Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
 Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari
dan memahami informasi.
 Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
 Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 2 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
 Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
 Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
 Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
 Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
 Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
 Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
 Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :


 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
 Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
 Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
 Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
 Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current


Competency)
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi
terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 3 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah

Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu
yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi


Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan
mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti
yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan
belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang
dipelajari.

Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat
kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta
memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.

Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 4 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA

2.1. Peta Paket Pelatihan

Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul-modul lain yang
berkaitan diantaranya:

2.1.1 Modul Memelihara dan memperbaiki instalasi listrik bangunan gedung (kampus,
perkantoran, hotel, apartemen, pasar swalayan, gedung olah raga).

2.1.2 Modul Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan Industri Kecil

2.1.3 Modul Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan Industri Menengah

2.1.4 Modul Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan Industri Besar

2.1.5 Modul Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Lampu Tanda (Lampu Lalu Lintas,
Papan Reklame, Lampu Kabut).

2.1.6 Modul Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Pencahayaan Kolam


Renang

2.1.7 Modul Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan Rumah Sakit

2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi

Apakah Unit Standar Kompetensi?


Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai
kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Standar Kompetensi ini?
Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk
“Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 5 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Berapa lama Unit Standar Kompetensi ini dapat diselesaikan?


Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian
kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin
membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam
keterampilan tertentu.

Berapa banyak kesempatan untuk mencapai kompetensi?


Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih
Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan
Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan
level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3 Unit Standar Kompetensi Kerja Yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi


peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
 menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk
kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Judul Unit : Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik


Bangunan Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah,
Rumah Ibadah)

2.3.2 Kode Unit : KTL.IH02.101.01

2.3.3 Deskripsi Unit

Deskripsi unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan


prosedur pemeliharaan dan perbaikan yang diperlukan
untuk pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik
bangunan sederhana tegangan rendah fase tunggal dan
fase tiga, sesuai instruksi manual dan Standing
Operation Procedure (SOP) yang berlaku

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 6 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

2.3.4 Elemen Kompetensi dan


2.3.5 Kriteria Unjuk Kerja

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01. Merencanakan dan 1.1 Perintah kerja yang diterima dipahami untuk
Mempersiapkan memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
pemeliharaan dan
perbaikan instalasi 1.2 Gambar satu garis instalasi listrik dan dokumen
listrik pemasangan instalasi diperiksa sesuai SOP dan
peraturan yang berlaku.

1.3 Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat


dilaksanakan sesuai SOP.

1.4 Alat kerja, alat K3 dan alat bantu disiapkan sesuai


SOP dalam kondisi dapat bekerja dengan baik dan
aman.

1.5 Personil berwenang dihubungi untuk memastikan


bahwa pekerjaan telah dikoor-dinasikan secara efektif
dengan pihak terkait lainnya sesuai SOP.

1.6 Ketentuan dan Prosedur K3 dipahami sesuai standar


yang berlaku.

02. Memelihara dan 2.1 Penyambungan dan terminasi kabel dengan bagian
memperbaiki instalasi lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan SOP.
listrik
2.2 Pemasangan peralatan pengaman instalasi diperiksa
sesuai instruksi manual peralatan dan SOP.

2.3 Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa


kelayakannya sesuai SOP dan dokumen pemasangan.

2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrtik


dilaksanakan sesuai SOP.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 7 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

03. Memeriksa 3.1 Putaran phase R, S dan T diperiksa dengan alat


pemeliharaan dan pemeriksa putaran fase, sesuai instruksi manual.
perbaikan instalasi.
3.2 Pengukuran beban PHB untuk masing-masing
jurusan instalasi dan percabangan dilaksanakan
sesuai SOP.

3.3 Penyimpangan operasi yang terjadi dilaku-kan


identifikasi sesuai SOP.

3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif


pemecahannya dan dilaporkan sesuai SOP.

04. Membuat laporan 4.1 Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai prosedur dan format yang ditetapkan
perusahaan.

4.2 Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat sesuai


prosedur perusahaan.

2.3.6 Batasan Variabel


Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:
1. Standing Operation Procedure (SOP) pemeliharaan dan perbaikan instalasi
listrik tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga yang terkait
2. Dokumen dari instalasi dan peralatan yang terpasang.
3. Instruksi manual dari peralatan yang terpasang
4. Prosedur Perusahaan tentang pembuatan laporan dan Berita Acara.
5. Peralatan K3 & peralatan bantu yg terkait dengan pelaksanaan uji unit
kompetensi ini.
6. Ketentuan dan Prosedur K3 yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi
ini
7. Kompetensi yang diketahui sebelumnya adalah :
7.1. Melaksanakan ketentuan mengenai K3.
7.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk Memelihara dan
memperbaiki instalasi tegangan rendah
7.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi
7.4. Menggunakan peralatan ukur besaran listrik.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 8 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

2.3.7 Panduan Penilaian

1. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan :


1.1. Pengetahuan :
1.1.1. Bahan Listrik.
1.1.2. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik.
1.1.3. Teori Listrik Dasar
Instalasi listrik penerangan dan tenaga tegangan rendah.
Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan SOP
1.2. Keterampilan :
1.2.1. Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi listrik
1.2.2. Orientasi lapangan pada operasi instalasi listrik
1.2.3. PUIL 2000

2. Ruang Lingkup Pengujian:


2.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Klasifikasi pendidikan formal : Setara SLTA (SMK Listrik atau SMU IPA)
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan
tempat kerja
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

2.3.8 Kompetensi Kunci

Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini:


NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan,mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 9 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

BAB III
STRATEGI BELAJAR DAN METODE BELAJAR

3.1 Strategi Belajar


Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang
“diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab
terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar
Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan
rencana yang telah dibuat.

Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran


a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat
pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik


a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang
yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda
temukan.

Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 10 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

3.2 Metode Belajar


Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri


Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan
secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk
mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur
dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki
prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan
interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 11 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI

Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur pemeliharaan dan perbaikan
yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik bangunan sederhana
tegangan rendah fase tunggal dan fase tiga, sesuai instruksi manual dan Standing
Operation Procedure (SOP) yang berlaku.

4.1 Merencanakan dan Mempersiapkan Pemeliharaan dan


Perbaikan Instalasi Listrik
Perencanaan adalah fungsi dasar manajemen. Agar resiko yang ditanggung itu relatif
kecil, hendaknya semua kegiatan/perkerjaan, tindakan dan kebijakan direncanakan
terlebih dahulu. Sedangkan persiapan merupakan tindak lanjut dari perencanaan, dimana
didalam persiapan semua material dan perlengkapan yang dibutuhkan dikumpulkan dan
diperiksa sebelum pekerjaan benar benar dilaksanakan. Perencanaan dan persiapan
memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang seluruh pekerjaan.

4.1.1 Memeriksa perintah kerja


Perintah kerja yang telah diberikan diperiksa untuk memastikan bahwa perintah tersebut
dapat dilaksanakan sesuai dengan SOP/Prosedur Operasi Standar.

4.1.2 Memeriksa gambar pengawatan


Tahap yang cukup penting sebelum memulai perbaikan instalasi listrik adalah memeriksa
gambar pengawatan dan mempelajarinya. Tahap ini cukup penting karena dengan
memeriksa gambar pengawatan dan mempelajarinya seseorang dapat dengan segera
memahami instalasi listrik yang akan didiagnosis kerusakannya. Berikut contoh diagram
pengawatan intalasi listrik bangunan sederhana.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 12 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Gambar 4.1. Denah dan diagram pengawatan instalasi listrik rumah tinggal

4.1.3 Menyusun rencana kerja


Merupakan kegiatan membuat urutan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan yang
paling efisien. Dalam menyusun rencana kerja diprioritaskan bagian-bagian yang mudah
dikerjakan terlebih dahulu, kemudian baru bagian yang sulit.
Langkah dibawah ini hanya merupakan salah satu contoh praktis dalam melakukan
perbaikan instalasi listrik bangunan sederhana yang biasan dikerjakan oleh instalatir;
 diagnose kerusakan / trouble shooting
 analisis perbaikan
 pelaksanaan perbaikan
 pengujian hasil perbaikan

4.1.4 Menyiapkan alat kerja, bahan, perlengkapan K3 dan alat bantu


Peralatan dan bahan bahan yang dibutuhkan dikumpulkan untuk kemudian diperiksa
satu persatu untuk memastikan bahwa peralatan dan bahan bahan tersebut dalam
kondisi baik dan dapat digunakan.
Peralatan yang dibutuhkan :
2.2 Tool kit (alat-alat listrik yang dikemas dalam satu set yang didalamnya terdapat:
Obeng + dan Obeng – dengan berbagai macam ukuran, Tang, Solder, Palu,
Testpen, Multitester/Avo meter)
2.3 Alat pengukur isolasi (Megger)
2.4 Alat khusus sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan
2.5 Peralatan dan perlengkapan serta sarana penunjang, yang diperlukan untuk
pekerjaan perawatan dan perbaikan rutin

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 13 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Bahan yang dibutuhkan :


 Kabel-kabel listrik
 Isolasi listrik
 Sepatu kabel
 Saklar
 Lampu pijar
 Lampu TL
 Fiting lampu
 MCB dan Sekring
 Kotak kontak
 KWH meter

Kelengkapan Kerja yang dibutuhkan :


 Tangga
 Sarung tangan
 Helmet
 Pakaian kerja

4.1.5 Mengkoordinasikan pekerjaan


Setelah rencana kerja disusun, pihak yang terkait dalam hal ini adalah anggota tim yang
terlibat dalam penyelesaian pekerjaan dihubungi untuk memastikan bahwa pekerjaan
dikoordinasikan secara efektif sehingga tidak terjadi kesalahpahaman pada saat
pelaksanaan pekerjaan

4.1.6 Memahami ketentuan dan prosedur K3


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu tindakan untuk pencegahan supaya
tidak terjadi kecelakaan pada waktu melakukan atau tidak suatu kegiatan pekerjaan
yang mungkin dapat terjadi kepada si pekerja maupun kepada orang lain, mesin, alat
dan lingkungan kapan saja dan dimana saja.

Alat-alat keselamatan kerja antara lain:


1. Pakaian kerja atau baju pelindung;
2. Safety shoes
3. Topi atau helm
4. Sarung tangan (Gloves)
5. Kacamata
6. Masker

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 14 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Pencegahan terjadinya kecelakaan ditempat kerja/praktek harus memperhatikan


beberapa factor antara lain :
 Pastikan sempurna alat-alat
 Pastikan sempurna pakaian kerja
 Harus disiplin dalam menggunakan alat-alat
 Harus hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan
 Pastikan sudah memahami & menguasai cara kerja suatu mesin atau alat
 Pastikan kondisi tubuh sebelum bekerja dalam keadaan sehat

Disiplin pribadi saat kerja


Setiap pekerja (siswa), dalam suatu industri maupun institusi pendidikan harus
mempunyai disiplin terutama pribadinya sendiri seperti :
 Disiplin terhadap waktu kerja
 Disiplin terhadap janji baik pribadi ataupun dalam pekerjaan
 Disiplin dalam menempatkan suatu kebenaran dalam tempatnya
 Tidak menyimpang dari apa yang ditugaskan
 Hormat pada atasan maupun bawahan

Tanggung jawab pekerja atau siswa terhadap K3


Pekerja atau siswa mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :
 Harus mentaati peraturan dan intruksi yang benar dari atasannya
 Bertindak benar dan tepat pada waktu terjadinya kecelakaan
 melaporkan segera, bila mana terjadi kecelakaan
 menyelidiki dan menerangkan penyebab terjadinya kecelakaan atau kerusakan
pada mesin
 Bekerja dengan penuh konsentrasi dan hati-hati

4.2 Memelihara dan Memperbaiki Instalasi Listrik


4.2.1 Memeriksa sambungan dan terminasi kabel dengan bagian lainnya

DIPERBAIKI SESUAI PROSEDUR ( SOP)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 15 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

4.2.1.1 Prosedur Standar Operasi yang perlu diperhatikan (SOP)

Sebelum melaksanakan perbaikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Prosedur Perbaikan Sirkit
Prosedur sebelum seorang instalatir memperbaiki sikrit yang rusak adalah:
1. rencanakan dan diskusikan pekerjaan yang akan dilakukan,
2. turunkan pemutus sirkitnya (perhatikan Tabel Beban jangan sampai
salah pemutus sirkit yang melayani sirkit lain karena ada pada PHB yang
sama),
3. gantungkan Tanda Bahaya Pribadi pada pemutus sirkit tersebut (kunci
bila perlu PHB-nya),
4. periksalah alat uji yang akan dipakai,
5. lakukan perbaikan sampai selesai (bila harus ditinggal pasanglah Tanda
Tidak Bisa Dipakai pada bagian sirkit yang belum selesai),
6. perikasalah sirkit dengan menggunakan alat uji listrik (perbaiki
kembali bila masih ada yang salah).
7. beritahu rekan kerja lain sebelum menaikkan pemutus sirkit yang
diturunkan tadi,
8. ambil kembali Tanda Bahaya Pribadi jangan ditinggalkan.
9. naikkan pemutus sirkit yang diturunkan

Alasan Pemutusan Aliran Listrik


Alasan mengapa sirkit atau peralatan listrik perlu terlebih dahulu diputuskan dari sumber
tegangan pada saat perbaikan ialah supaya instalatir yang memperbaikinya tidak terkena
kejut listrik.

Tabel Beban
Seharusnya tabel ini ada di setiap PHB. Setiap instalatir yang memasang pertama kali
harus membuatnya dengan baik dan mudah dibaca. Jadi apabila instalatir lain ingin
memeriksa atau memperbaiki tidak akan memakan waktu yang lama.

Tabel ini diperlukan untuk mengetahui dengan jelas:


1. banyaknya kelompok beban,
2. jenis-jenis perlengkapan daya yang dipakai setiap ruang di rumah, misalnya
lampu 40W atau kotak kontak 300W.

Tabel ini dipasang atau diletakkan pada pintu bagian dalam PHB sehingga
mempermudah instalatir untuk memperbaiki atau memasang tanda bahaya.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 16 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

TABEL BEBAN PHB

KELOMPOK NO BEBAN JENIS BEBAN LETAK BEBAN


BEBAN
MCB UTAMA, SEMUA
6A
MCB 1, 4A 1/1 KK 300 W Ruang tamu
2/1 Lampu TL 2 x 40W
3/1 KK 100W Ruang tidur
4/1 Lampu pijar 40W
5/1 KK 300W Ruang makan dan
6/1 Lampu pijar 40W dapur
7/1 Lampu pijar 60 W
MCB 2, 4A 1/2 Lampu pijar 40W Kamar mandi
2/2 Lampu pijar 40W Teras samping
3/2 Lampu pijar 40W Taman
4/2 Lampu TL 2 x 40W Ruang baca
5/2 KK 300W
6/2 Lampu pijar 40W Ruang tidur anak
7/2 KK 100W
8/2 Lampu pijar 60 W Halaman belakang

TABEL 4.1. TABEL BEBAN

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 17 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Perlengkapan Hubung Bagi (PHB)

Perhatikan foto PHB di bawah ini dengan baik.

Gambar 4.2. PHB

Dari foto di atas kita dapat mengetahui:


1. letak Tabel Beban adalah di pintu bagian dalam PHB sehingga mudah dilihat,
2. MCB utama diletakkan di bagian paling kiri barisan MCB,
3. semua MCB diberi penandaan sehingga dapat mempermudah pemeriksaan.

b. Tanda Bahaya Pribadi


DIGUNAKAN UNTUK MENJAGA KESELAMATAN

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 18 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Ukuran
Ukuran tanda ini tidak ditentukan asalkan mudah dibaca oleh orang lain. Walau
dimensinya berbeda tetapi tulisan BERBAHAYA-nya haruslah terlihat dengan jelas.

TANDA PRIBADI TANDA PRIBADI

BERBAHAYA BERBAHAYA

JANGAN JANGAN
DIOPERASIKAN DIOPERASIKAN
NYAWA SESEORANG MUNGKIN SEDANG
DALAM BAHAYA BILA ANDA MEMINDAHKANNYA
DIPERBAIKI OLEH : AKAN
DITINDAK SESUAI HUKUM YANG
DEPARTEMEN :
BERLAKU
TANGGAL :
JAM : HANYA BOLEH DIPINDAHKAN OLEH ORANG
YANG BERSANGKUTAN ATAU PEKERJA LAIN
SESUAI DENGAN PROSEDUR

BAGIAN DEPAN BAGIAN BELAKANG

Gambar 4.3. TANDA BAHAYA PRIBADI

Kegunaan
Setiap orang / instalatir harus memiliki dan memakai Tanda Bahaya Pribadi pada saat
ia bekerja untuk menjaga keselamatannya. Tanda Bahaya Pribadi dipakai untuk
menunjukkan pemutus sirkit yang melayani instalasi, tidak boleh
dioperasikan.

Contoh Pemasangan
Bila ada 3 orang instalatir memperbaiki sirkit yang sama di suatu rumah maka tanda
ini dipasang bersamaan pada pemutus sirkit yang sama.
Perhatikan contoh pemasangan Tanda Bahaya Pribadi di bawah ini. MCB 3
diturunkan, jadi pada saat itu sirkit yang dilayaninya sedang dalam perbaikkan.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 19 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Gambar 4.4. PEMASANGAN TANDA BAHAYA PRIBADI

c. Tanda Tidak Bisa Dipakai

DIGUNAKAN DENGAN BAIK

Ukuran
Ukuran tanda ini tidak ditentukan asalkan mudah dibaca oleh orang lain. Walau
dimensinya berbeda tetapi tulisan BERBAHAYA-nya haruslah terlihat dengan jelas.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 20 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

BERBAHAYA BERBAHAYA

TIDAK BISA JANGAN PINDAHKAN


TANDA INI
DIPAKAI
JANGAN DIOPERASIKAN
ALASAN :
DIPERBAIKI OLEH :

DEPARTEMEN ;

TANGGAL :

JAM :

LIHAT DIBALIKNYA LIHAT DIBALIKNYA

BAGIAN DEPAN BAGIAN BELAKANG

Gambar 1.1.2
Gambar 4.5. TANDA TIDAK BISA DIPAKAI

Kegunaan
Tanda Tidak Bisa Dipakai digunakan apabila instalatir meninggalkan
peralatan yang sedang diperbaiki dalam waktu yang cukup lama
Tanda ini digunakan supaya orang lain tahu apabila ada peralatan yang digantungkan
tanda ini contohnya seperti motor listrik, kotak-kontak, kotak sambung yang sedang
diperbaiki sambungannya, kotak alarm, dll maka tidak boleh diutak-atik walaupun
sudah mengerti bagaimana cara memperbaikinya. Barangkali perbaikan suatu
peralatan listrik memakan waktu yang cukup lama dan instalatir yang memperbikinya
sedang tidak ditempat mungkin sedang istirahat.

Contoh Pemasangan
Setiap peralatan listrik yang belum selesai diperbaiki harus digantung tanda ini.
Apabila sampai peralatan yang rusak dipakai bekerja oleh orang lain bisa sangat fatal
akibatnya misalnya terkena kejut listrik.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 21 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Gambar 4.6. PEMASANGAN TANDA TIDAK BISA DIPAKAI

Lain-lain
Hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam penggunaan tanda ini ialah:
1. Tempatkan peralatan dengan tanda ini pada tempat seharusnya misalnya di
gudang, tidak tergeletak di sembarang tempat,
2. Siapkan banyak Tanda Tidak Bisa Dipakai di gudang supaya dapat digunakan
setiap ada peralatan yang rusak.

4.2.1.2 Pemeriksaan sambungan dan terminasi kabel dengan bagian lainnya


Salah satu tahapan yang harus dikerjakan dalam perbaikan instalasi listrik adalah
memeriksa sambungan dan terminasi kabel dengan bagian lainnya. Hal ini dilakukan
untuk mengatahui: ada tidaknya aliran listrik dalam suatu penghantar; baik tidaknya
hubungan/sambungan pada penghantar; kebocoran yang terjadi pada pengahantar
maupun isolator; dan adanya hubungan singkat yang terjadi pada suatu instalasi listrik.

Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa alat antara lain:


 Testpen
 Multimeter
 Mega Ohmmeter

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 22 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Testpen
Tespen digunakan untuk memeriksa adanya aliran listrik dalam suatu penghantar.
Bentuknya sudah menjadi satu dengan batang obeng yang terbuat dari bahan plastik.

Gambar 4.7. Testpen

Prosedur pemeriksaan dengan testpen adalah sebagai berikut:


 Tempelkan ujung testpen (yang luncip) ke terminal yang ingin diperiksa
 Pegang ujung testpen (yang bulat) dengan ujung jari
 Jika testpen menyala, menandakan ada aliran listrik yang sampai ke
terminal tersebut.

Multimeter
Alat ini digunakan untuk memeriksa baik tidaknya hubungan-hubungan atau sambungan
penghantar dalam suatu instalasi. Dengan menggunakan multimeter dapat diketahui
pemasangan instalasi yang meliputi: pemasangan kabel, penyambungan kabel dan
pekerjaan lainya dalam instalasi, multimeter juga dapat dipakai untuk mengukur
besarnya tegangan listrik yang mengalir di dalam suatu penghantar misalnya tegangan
fasa dengan nol atau antara fasa dengan fasa.

(a). Digital Multimeter (b). Analog Multimeter

Gambar 4.8. Multimeter

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 23 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Prosedur pemeriksaan dengan multimeter adalah sebagai berikut:


 Posisikan saklar ke Ohmmeter
 Hubungkan kabel merah multimeter ke salah satu ujung kabel instalasi yang
ingin diperiksa
 Kemudian hubungkan kabel hitam multimeter pada ujung yang lain
 Jika jarum multimeter analog bergerak atau display multimeter digital
menunjukan suatu nilai tahanan tertentu, itu menandakan sambungan atau
terminasi kabel dengan bagian lainnya dalam keadaan baik.

Mega Ohm Meter (Megger)


Megger termasuk alat ukur yang presisi yang dapat digunakan untuk mengukur tahanan
isolasi dalam batas tidak terhingga (~). Dengan menggunakan megger pengukuran suatu
instalasi hasilnya akan lebih baik daripada menggunakan multimeter, karena selain dapat
mengetahui adanya hubungan singkat juga dapat mengetahui adanya suatu kebocoran
yang terjadi pada penghantar ataupun pipa pelindung.

Gambar 4.9. Megger

Prosedur pemeriksaan resistansi isolasi seluruh instalasi adalah sebagai berikut:


 Putar / tekan sakelar pemilih ke skala Mohm (jika Megger mempunyai
variasi skala)
 On-kan semua MCB dan sakelar
 Off-kan semua peralatan listrik.
 Putuskan kabel dari Terminal Pembumian ke Terminal Netral pada PHB.
 Hubungkan satu kabel Megger ke Terminal Pembumian.
 Hubungkan kabel yang lainnya ke L dan N (yang dikopel) Saluran Utama
Pelanggan.
 Lihatlah nilai yang resistans isolasi yang terukur (harus minimal 0,5
M.)

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 24 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Kabel dari terminal pembumian ke


terminal netral diputus

Terminal pembumian

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Terminal netral

Semua MCB
Kondisi on

M C B l a m p u IV
M CB pompa

M C B l a m p u II I
M C B l a m p u II
M C B la m p u I
MCB Utama

PHB
Kabel L dan N
dikopel
N Nilai minamal
M

L 0
0,2
5M Ohm 0,5
5
10 20 100
200
1000

MEGGER

Gambar 4.10. Pengukuran Resistansi Seluruh Instalasi

 Hubungkan kabel Megger ke penghantar L Saluran Utama Pelanggan dan kabel


yang satunya tetap di Terminal Pembumian.
 Lihatlah nilai yang resistans isolasi yang terukur (harus minimal 0,5 M.)

Kabel dari terminal pembumian ke


terminal netral diputus

Terminal pembumian

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Terminal netral

Semua MCB
Kondisi on
M C B l a m p u IV
M CB pompa

M C B l a m p u II I
M C B l a m p u II
M C B la m p u I
MCB Utama

PHB

Nilai minamal 0
0,2
5M Ohm 0,5
5
10 20 100
200
1000

MEGGER
N L

Gambar 4.11. Pengukuran Resistansi Isolasi Seluruh Instalasi

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 25 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

 Pindahkan kabel ke penghantar N Saluran Utama Pelanggan.


 Lihalah nilai yang resistans isolasi yang terukur (harus minimal 0,5 M.)

Kabel dari terminal pembumian ke


terminal netral diputus

Terminal pembumian

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Terminal netral

Semua MCB
Kondisi on

M C B l a m p u IV
M CB pompa

M C B l a m p u II I
M C B l a m p u II
M C B la m p u I
MCB Utama

PHB

Nilai minamal 0
0,2
5M Ohm 0,5
5
10 20 100
200
1000

MEGGER
N
L

Gambar 4.12 Pengukuran Resistansi Isolasi Seluruh Isolasi

Pemeriksaan tahanan isolasi pada instalasi satu phasa, hantaran yang diukur yaitu:
- Phasa – Netral
- Phasa – pentanahan

Pemeriksaan tahanan isolasi pada instalasi tiga phasa, hantaran yang diukur yaitu:
- Phasa R – Netral
- Phasa S – Netral
- Phasa T – Netral
- Phasa R – Pentanahan
- Phasa S – Pentanahan
- Phasa T – Pentanahan
- Phasa R – Phasa S
- Phasa R – Phasa T
- Phasa S – Phasa T

Pada suatu instalasi listrik, kawat fase, netral dan nol (PE) mempunyai kode warna
yang berbeda sehingga dapat memudahkan dalam pengerjaan pemeriksaan kabel.
Sesuai dengan peraturan yang berlaku (PUIL) pemberian kode warna hantaran
adalah sebagai berikut:

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 26 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Untuk instalasi satu fase:


 Fase berwarna hitam
 Netral berwarna biru
 Pentanahan (PE) berwarna loreng hijau-kuning

Untuk instalasi tiga fase:


 Fasa R berwarna merah
 Fasa S berwarna kuning
 Fasa T berwarna hitam
 Pentanahan (PE) berwarna loreng hijau-kuning

4.2.2 Memeriksa pemasangan peralatan pengaman instalasi


Peralatan pengaman instalasi listrik seperti MCB, Sekring harus diperiksa dengan teliti.
Apakah pemasangannya sudah benar dan sesuai dengan kebutuhan daya diperlukan oleh
beban. Jika MCB atau sekring tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan daya beban maka
MCB atau sekring tersebut harus diganti.

4.2.3 Memeriksa perlengkapan utama dan pelengkap instalasi


Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi listrik seperti saklar, stopkontak, lampu,
fiting lampu, box panel, kotak sambung, dan lain lain harus diperiksa kelayakannya. Jika
perlengkapan tersebut sudah tidak layak atau tidak aman lagi untuk dipakai dalam
rangkaian instalasi listrik, gantilah perlengkapan tersebut dengan yang baru.

4.2.4 Pemberian tegangan pada instalasi listrik


Setelah rangkaian intalasi listrik selesai diperbaiki, maka tahap selanjutnya adalah
memberikan tegangan tersebut sesuai dengan kebutuhan beban pada rangkaian instalasi
listrik tersebut. Pemberian tegangan ini dilakukan dengan menaikan kembali posisi MCB
utama pada PHB.

4.3 Memeriksa Pemeliharaan dan Perbaikan Instalasi Listrik


4.3.1 Memeriksa putaran phase R, S dan T
Untuk instalasi listrik yang menggunakan sumber 3 phase harus dilakukan pemeriksaan
putaran phase R, S dan T nya. Pekerjaan ini dilakukan dengan dengan menggunakan alat
pemeriksa putaran fase.

4.3.2 Pengukuran beban PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan


percabangan
Pengukuran beban PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan ini
dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur Watt meter atau KWH meter. Pengukuran
ini bertujuan untuk mengetahui apakah besarnya daya beban yang terukur sudah sesuai
dengan daya yang tertera pada tabel beban. Pengukuran dilakukan pada tiap tiap PHB.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 27 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Dalam menghubungkan Kwh meter, kumparan arus dihubung seri dengan


pemakai, sedang kumparan tegangan dihubung langsung pada jala-jala/sumber.
Hubungan Kwh meter dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.

S.1 Skema hubungan KWH meter 1 phase


S.2
S.1 = spoel arus, dihubung seri dengan alat
pemakai
S.2 = spoel tegangan, dihubung langsung
pada jala-jala atau sumber tegangan.

F BEBAN
N

Gambar 4.13 Skema hubungan KWH meter 1 fase

R
S ALAT
T PEMAKAI
N

Gambar 4.14 Skema hubungan KWH meter 3 fase dengan penghantar netral

4.3.3 Pengidentifikasian penyimpangan operasi yang terjadi


Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan penyimpangan operasi atau kesalahan
kesalahan yang masih mungkin terjadi setelah dilaksanakan kegiatan perbaikan.
Penyimpangan itu dapat berupa daya beban yang diukur tidak sesuai dengan yang
tertera pada tabel beban ataupun masih adanya peralatan instalasi listrik yang bekerja
tidak sesuai dengan diharapkan. Penyimpangan yang terjadi itu kemudian dicatat dalam
sebuah laporan singkat.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 28 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

4.3.4 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya


Berdasarkan catatan yang telah dibuat tentang penemuan penyimpangan unjuk kerja
yang terjadi, langkah selanjutnya adalah melakukan analisa untuk menemukan alternatif
pemecahan atau solusi untuk mengatasi penyimpangan penyimpangan tersebut.

4.4 Membuat Laporan


4.4.1 Membuat berita acara kegiatan
Berita acara kegiatan adalah laporan suatu kegiatan yang memuat keterangan meliputi;
nama kegiatan, orang yang melaksanakannya, waktu pelaksanaan, dan tahap tahap
kegiatan yang dilakukan dari awal hingga selesainya pelaksanaan pekerjaan tersebut.

4.4.2 Membuat laporan sesuai format yang berlaku


Laporan dipergunakan untuk mempresentasikan / menyajikan informasi-informasi faktual
secara ringkas (concise) dan akurat, tanpa rincian-rincian yang tidak relevan. Tujuannya
untuk membantu dalam pengambilan keputusan, menetapkan perubahan dan atau
peningkatan (improvement) serta pemecahan masalah. Laporan memuat fakta logis
yang berurutan, yang dinyatakan tanpa keterlibatan personal dan dipengaruhi oleh
subjektivitas penulisnya.

Susunan suatu laporan


Jika membuat laporan, maka maka harus jelas dalam pikiran anda, apa yang akan
disampaikan dan bagaimana susunannya

Susunan suatu laporan dapat terdiri atas:


 Heading
Laporan hendaknya mempunyai heading, yang menjelaskan sementara kepada
pembaca, tentang apa laporan tersebut. Dengan heading juga ada catatan kecil
yang menyatakan kepada siapa laporan tersebut ditujukan.
 Pendahuluan
Meskipun tidak terlalu panjang, pendahuluan suatu laporan adalah sangat penting,
karena akan memberikan “over view” tentang isi laporan, dan pembaca akan
mengetahui apakah laporan tersebut berkenaan dan berkepentingan dengannya.
Rangkuman harus akurat dan tidak boleh menyimpang, dan menyatakan secara
singkat isi dan maksud laporan
 Isi laporan
Isi laporan biasanya merupakan bagian terbesar dari suatu laporan, yang secara
jelas menyatakan masalah dan segala sapek yang berkaitan dan juga berisinkan
analisis masalah, sifat masalah dan penyebabnya. Karena masalah yang dilaporkan
berbeda-beda, maka tidak ada ketentuan yang baku untuk menulis isi laporan.
Masing-masing laporan mempunyai kepentingan yang berbeda, jika perlu dibagi
kedalam judul dan sub-judul.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 29 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

Laporan mungkin berkenaan dengan:


» Suatu test/pemeriksaan yang telah dilakukan
» Suatu dimensi yang telah diambil berkenaan dengan produk
» Mungkin sketch untuk menglklarifikasi atau menjelaskan
» Jumlah komponen atau memerlukan komponen dari supplier
Isi laporan memuat semua informasi yang penting. Jika memuat banyak hal, jangan
ragu-ragu untuk membuat judul-judul dan sub judul, sehingga jelas bagi yang
membuatnya maupun yang harus membaca dan memahaminya.
 Kesimpulan
Kesimpulan akan menyimpulkan semua informasi yang telah dikumpulkan di dalam
isi laporan. Kadang-kadang kesimpulan dapat diitemasi, sehingga pembaca dapat
lebih mudan menemukan dan mengikutinya serta memahaminya. Yang penting
adalah bahwa kesimpulan harus konsisten dengan apa yang telah ditulis dalam
laporan. Jika tidak, laporan akan kehilangan kredibilatasnya. Jika laporan cukup
singkat dan hanya berkenaan dengan satu masalah yang sederhana, maka
kesimpulannya mungkin termasuk rekomendasi dan saran-saran. Tetapi jika laporan
cukup panjang, dan berkaitan dengan sejumlah masalah dan kemungkinan, maka
rekomendasi dapat ditempatkan pada judul lain yang terpisah. Jika ada saran-saran
berkenaan dengan sejumlah point dan digabungkan dengan kesimpulan, laporan
akan nampak kacau balau dan pembaca tidak akan memperoleh gambaran yang
jelas tentang apa yang ingin anda sampaikan.
 Rekomendasi
Rekomendasi adalah suatu saran. Rekomendasi yang anda buat haruslah
menyuarakan dan berdasarkan pada fakta yang ada pada isi laporan. Rekomendasi
dapat diitemasi . Saran yang anda ajukan harus didefinisikan dengan baik, ringkas
dan menyampaikan ide secara tepat.
 Penutup laporan
Penutup laporan adalah penanda tanganan. Anda harus menuliskan nama dan
seksi/bagian dari mana anda berasal, kemudian tanda tangan atas nama anda
sendiri. Jika laporan telah selesai dibuat/ditulis, baca kembali untuk memeriksa
kesalahan ejaan, dan ketidak tepatan tata bahasa. Adalah hal yang baik jika orang
lain suruh membaca dan memeriksa. Orang lain biasanya lebih objektif dari pada
penulisnya sendiri.
Jika anda tidak puas dengan tulisan laporan anda, tulislah ulang dan yakinkan tulisan
anda bersih dan rapih. Anda dapat mengeditnya sendiri pada komputer atau
menyuruh orang lain. Jika laporan lebih dari satu lember, berilah halaman untuk
setiap halamannya dan distaple bersama-sama. Sebelum menyampaikan laporan
kepada orang yang dituju, buatlah salinan/copi untuk arsip anda sendiri.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 30 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1 Sumber Daya Manusia

Pelatih
Pelatih anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Pelatih adalah untuk :
a. Membantu anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membangtu anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk
menjawab pertanyaan anda mengenai proses belajar anda.
d. Membangtu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang anda perlukan untuk belajar anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan.

Penilai
Penilai anda melaksanakan program pelatihan tertruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
a. melaksanakan penilaian apabila anda telah siap dan merencanakan
proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan anda.
b. Menjelaskan kepada anda mengenai bagian yang perlu untuk
diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan
anda
c. Mencatat pencapaian / perolehan anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihan


Teman kerja anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan
ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam
lingkungan belajar/kerja anda dan dapat meninkatkan pengalaman belajar anda.

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 31 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

5.2 Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses


pembelajaran ketika peserta sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :


 Buku referensi (text book)
 Lembar kerja
 Diagram-diagram, gambar
 Contoh tugas kerja
 Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber


yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber
sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :

Judul : Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL


2000)
Pengarang : Badan Standarisasi Nasional
Penerbit : Yayasan PUIL
Tahun Terbit : 2000

Judul : Mendemontrasikan pemutusan listrik dengan


aman
Pengarang : -
Penerbit : Ditjend Binapendagri - Depnakertrans
Tahun Terbit : 2004

Judul : Teknik Listrik Instalasi Penerangan


Pengarang : F. Suryatmo
Penerbit : Rineka Cipta
Tahun Terbit : 2002

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 32 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik KTL.IH02.101.01

5.3 Daftar Peralatan / Bahan


Peralatan dan bahan yang dibutuhkan antara lain :
 Tool set (obeng, tang, Alat ukur/Multimeter, dll)
 Kabel
 PHB
 Perlengkapan daya/power suply (MCB, sekring, dll)
 Perlengkapan K3
 Lampu
 Karton
 Spidol

Judul Modul: Memelihara Dan Memperbaiki Instalasi Listrik Bangunan


Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) Halaman: 33 dari 33
Buku Informasi Versi: 2007

Anda mungkin juga menyukai