SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR SEPEDA MOTOR
BUKU INFORMASI
DAFTAR ISI
Daftar Isi.......................................................................................................1
BAB I
PENGANTAR
Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja,
sesuai dengan standar yang telah disetujui.
Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual
/ mandiri :
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Isi Modul
Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan
dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual /
mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
- Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari
dan memahami informasi.
- Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan
peserta pelatihan.
- Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja
Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta
pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA
Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul –modul lain
yang berkaitan diantaranya :
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Standar Kompetensi ini?
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda
kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level
yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja
telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
1. Batasan konteks:
5. Kegiatan:
Kegiatan harus dilakukan pada kondisi kerja normal dan harus termasuk:
5.1 Mendiagnosis, memilah, melepas dan mengganti, membongkar dan menyetel.
5.2 Mengidentifikasi secara visual dan pengujian.
5.3 Perbandingan komponen/kendaraan.
1. Konteks:
1.1 Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan
tidak melalui pekerjaan.
1.2 Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatiha`n yang
diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika
kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan
melalui simulasi.
1.3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan
langsung.
1.4 Kompetensi harus dinilai sesuai konteks kualifikasi yang sedang
diperhatikan
2. Aspek-aspek penting:
3. Pengetahuan dasar:
4. Penilaian praktek:
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
a. Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa
kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar
dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat
untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar tersetruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
BAB IV
Meskipun kita hanya membicarakan kondisi mesin yang kurang baik, fenomenanya
sangatlah luas, banyak penyebab yang mungkin bisa kita telusuri sekalipun kita hanya
berbicara mengenai salah satu kerusakan.
Untuk melihat penyebab kerusakan tersebut satu persatu, dibutuhkan kerja dan usaha
yang sangat besar, dengan melihat sumber-sumber kerusakan secara sistimatis. Teknisi
pemula dapat mempelajari teknik-teknik yang bisa diterapkan secara cepat. Namun jika
mereka langsung bekerja tanpa terlebih dahulu melakukan perencanaan, teknisi
berpenqalaman pun akan melupakan sesuatu, dan pekerjaannya akan menjadi dua kali
lebih rumit dari yang seharusnya.
Oleh karena itu ketika kita mencari sumber-sumber kerusakan, yang paling penting adalah
mencoba memperkirakan sumber masalah. Untuk mencari sumber kerusakan secara
efisien, memperkirakan sumber masalah yang mungkin terjadi memungkinkan anda untuk
rnemfokuskan perhatian pada pemeriksaan lokasi-lokasi kerusakan dan menghilangkan
pekerjaan pekerjaan yang tidak perlu. Dibandingkan teknisi pemula, teknisi
berpengalaman dapat menentukan penyebab masalah dengan lebih cepat sebab sudah
memilki teknik berdasarkan teori dan pengetahuan yang mendalam.
Setiap orang mungkin pernah mengalami kejadian berikut. Anda dihadapkan pada mesin
sepeda motor yang tidak berfungsi dengan baik. Tanpa pengetahuan secara pasti apa
yang salah dengan mesin tersebut, anda yang mendadak menjadi teknisi baru langsung
melakukan pemeriksaan sistim bahan bakar, sistim pembakaran atau mesin dengan cara
membongkar terlebih dahulu, kemudian setelah mencari sumber masalah kesana kemari,
barulah anda menemukan penyebab masalahnya.
Di sisi lain, ketika teknisi berpengalaman menghadapi masalah serupa, dia akan
menghidupkan mesin dan sambil mengotak- atik mesin, ia akan menemukan sumber
masalahnya.
Perbedaan cara berpikir teknisi pemula dengan teknisi yang sudah berpengalaman
dalam mengatasi troubleshooting, seperti yang tercantum dalam tabel dibawah ini:
Dengan menanyakan hal-hal di atas anda dapat memperkirakan sistim mana yang
terkena masalah dan dapat mempersempit ruang lingkup yang perlu diperiksa
2. Menilai Apakah Masalah Itu Merupakan Kegagalan Fungsi Atau Bukan
Dalam era sekarang ini 10 orang dapat saja memiliki 10 atau bahkan 100 kesukaan yang
berbeda, dan keluhan yang datang ke bengkel sangatlah berfariasi. Oleh karena itu, ketika
pelanggan mengeluhkan satu masalah, anda harus menilai apakah gejala-gejala yang terlihat
menunjukkan suatu kerusakaran atau itu hanya merupakan karakter dari sepeda motor
tersebut. Menerima keluhan yang tidak dapat kita perbaiki bukan hanya membuang-buang
waktu, tetapi juga akan menghilangkan kepercayaan konsumen terhadap kita.
Misal, jika pelanggan mengeluh bahwa sepeda motornya sangat boros bahan bakarnya,
berarti kemungkinan bahwa tingkat konsumsi bahan bakar pelanggan tersebut sangat tinggi
atau pelanqgan tersebut membandingkan sepeda motonya dengan tingkat konsumsi bahan
bakar sepeda motor yang digunakan untuk berkendara dalam kota secara normal dengan
kondisi yang surdah disetel. Dalam kasus seperti ini tindakan yang paling baik adalah
menganggap keluhan itu sebagai kesalahan pelanggan, dan tentunya itu harus dibedakan
dengan kerusakan sepeda motor.
(Kerusakan berarti adanya ketidak normalan pada bagian sepeda motor, sehingga bagian itu
tidak berfungsi)
Pengetahuan mengenai fungsi dan konstruksi sepeda motor sangatlah diperlukan dalam
menentukan penyebab kerusakan.
Namun demikian, untuk menentukan penyebab kerusakan secara akurat, anda harus
melihatnya dari berbagai sudut pandang seperti :
Adakah informasi mengenai kerusakan tersebut pada catatan perbaikan sepeda motor
sebelumnya?
Jika kerusakan itu telah terjadi beberapa kali, adakah gejala - gejala umum yang sering
terjadi ?
Apakah kebiasaan pemakai sepeda motor oleh pelanggan mempengaruhi kinerja sepeda
motor tersebut ?
Apakah penyebab kerusakan tersebut masalahnya sama pada waktu-waktu sebelumnya ?
Sepeda Motor
Bagian Chassis
Fenomena
Kegagalan
Fungsi
Pemeriksaan secara tuntas dilakukan untuk melihat performa keamanan, dan pencegahan
polusi, dan berfungsi sebagai pengecekan akhir bahwa tindakan perbaikan sudah
dilakukan sesuai petunjuk yang ada.
Setelah kendaraan selesai diperiksa secara tuntas, kendaraan itu dikembalikan kepada
pelanggan. Jadi orang yang melakukan pemeriksaan akhir bertanggung jawab atas
perbaikan sepeda motor tersebut. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa pemeriksaan
sudah dilakukan secara tuntas dan akurat pemeriksaan akhir tidak boleh dilakukan oleh
orang yang memperbaiki kendaraan tersebut, tetapi harus dilakukan oleh orang lain atau
seseorang yang dapat melakukan pemeriksaan secara eksklusif dalam hal ini kepala
mekanik.
Pertimbangan-pertimbangan lain
Ketika kendaraan diserahkan, informasikan kepada pelanggan mengenai perkiraan secara
umum.
Ketika anda menemukan kegagalan fungsi lain selama proses perbaikan, anda harus
menghubungi pelanggan dan menanyakan apakah pelanggan menginginkan perbaikan
tambahan atau tidak ?
Ketika anda melakukan perbaikan, anda harus selalu berhati-hati untuk menghindari lecet
pada kendaraan yang anda perbaiki.
Jika proses perbaikan sudah selesai, bersihkan kendaraan
Jika anda akan mengembalikan kendaraan yang sudah selesai diperbaiki, berilah
semacam keterangan yang menjelaskan tentang perbaikan yang sudah dikerjakan secara
rinci, anda juga harus menjelaskan kepada pelanggan dan tunjukkan bagian-bagian yang
anda ganti
Meski ada beberapa cara dalam penggunaan diagram sebab akibat, disini kita
menggunakan satu metoda yang memperlihatkan lapisan "penyebab masalah" (kegagalan
fungsi)
Tulang Sedang
Fenomena
Penyabab/
Nama
Bagian Lapisan
(Sistim)
Dalam hal ini, ukurlah tekanan kompresi, periksa kebersihan klep, dan lainnya sehingga
penyebabnya dapat ditemukan
2. Sistim Bahan Bakar
Jika terjadi kegagalan fungsi dalam sistim bahan bakar dan udara, jika bahan bakar tidak
dapat disediakan maka mesin akan sulit dihidupkan.
Jika kegagalan fungsi itu terjadi dalam sistim bahan bakar, fenomena tersebut mudah
untuk dipastikan dan penyebabnya sering bisa dicari dan dipecahkan, seperti "bahan
bakar tidak mengalir" dan campuran yang cukup untuk menghidupkan mesin tidak
tercapai, atau campuran terlalu banyak sehingga mesin tidak dapat dihidupkan. oleh
sebab itu, fenomena seperti ini harus diperiksa dengan cermat
3. Sistim pengapian
Satu penyebab masalah didalam sistim pengapian, adalah tidak ada pijaran api yang
cukup kuat sehingga mengakibatkan kegagalan pengapian dan pembakaran dalam yang
tidak normal. Namun demikian, mekanisme pembakaran pada mesin-mesin model
sekarang ini, menunjukkan kinerja yang tinggi, dan fenomena kegagalan fungsi bisa
dibagi menjadi dua, yaitu ada pijaran api, atau tidak. Jika "timing" pembakaran tidak
tepat, pembakaran secara normal tidak akan terjadi
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Teman kerja Anda/sesame peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
5.3.1. BAHAN
5.3.2. PERALATAN
1. Obeng Ketok
2. Kunci Set Yang Sesuai
3. Alat-alat Pembersih (Kompresor)
4. Alat Ukur