Anda di halaman 1dari 82

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN

MEMPERBAIKI SISTEM/KOMPONEN
BAHAN BAKAR DIESEL
OTO.KR02.018.01

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

DAFTAR ISI

Daftar Isi ......................................................................................................... 1

BAB I PENGANTAR ....................................................................................... 2

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ................................2


1.2. Penjelasan Modul ..........................................................................2
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC).............................................3
1.4. Pengertian-pengertian Istilah .........................................................4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ...................................................................... 6

2.1. Peta Paket Pelatihan ....................................................................6


2.2. Pengertian Unit Standar ...............................................................6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ...................................................7
2.3.1. Judul Unit .......................................................................7
2.3.2. Kode Unit ........................................................................7
2.3.3. Deskripsi Unit ..................................................................7
2.3.4. Elemen Kompetensi .........................................................8
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja .........................................................8
2.3.6. Batasan Variabel .............................................................8
2.3.7. Panduan Penilaian ...........................................................9
2.3.8. Kompetensi Kunci ............................................................10

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ............................................... 11

3.1. Strategi Pelatihan .........................................................................11


3.2. Metode Belajar ............................................................................12

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI .............................................................. 13

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN


KOMPETENSI ..................................................................................... 28

5.1. Sumber Daya Manusia ..................................................................28


5.2. Sumber-sumber Perpustakaan ......................................................29
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ................................................30

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 1 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

BAB I
PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)

 Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?


Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar
dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan
oleh Kriteria Unjuk Kerja.

 Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh


keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara
efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual / mandiri :
 Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
 Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.

Isi Modul

Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta
pelatihan.

Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
 Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari
dan memahami informasi.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 2 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

 Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian


keterampilan peserta pelatihan.
 Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.

Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
 Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
 Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
 Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
 Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
 Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
 Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
 Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :


 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
 Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
 Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
 Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
 Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

 Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency)

Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan
kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar
kembali.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 3 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.

1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah

Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan
serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses
pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan
kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan
suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi


Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan
membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang
dipersyaratkan.

Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai
suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan
serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja
pada kompetensi yang dipelajari.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 4 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek
tersebut ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah
hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi
unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta
pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu
kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh
Lembaga Sertifikasi Profesi.

Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian /
uji kompetensi.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 5 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

BAB II
STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul –


modul lain yang berkaitan diantaranya :
OTO.KR02.017.01 Memelihara/Servis Sistem Injektor Bahan Bakar Diesel
OTO.KR01.016.01: Mengikuti prosedur , kesehatan dan keselamatan kerja

2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi

Apakah Unit Standar Kompetensi?

Setiap Standar Kompetensi menentukan :


a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai
kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Standar Kompetensi ini?

Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk


“Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Standar Kompetensi ini dapat diselesaikan?

Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian


kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin
membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam
keterampilan tertentu.
Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai
kompetensi?

Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih


Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan
memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi
Anda sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 6 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

2.3. Unit Standar Kompetensi Kerja Yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi


peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
 menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja
telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Judul Unit : Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar Diesel

2.3.2 Kode Unit : OTO.KR02.018.01

2.3.3 Deskripsi Unit


Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
perbaikan termasuk melepas dan mengganti sistem/komponen bahan bakar diesel
untuk kendaraan ringan

Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan fundamental
pengenalan fungsi dan cara kerja serta memelihara/servis sistem injektor bahan
bakar diesel

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 7 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

2.3.4 Elemen Kompetensi


2.3.5 Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance


Criteria )
1. Memperbaiki, melepas 1.1 Perbaikan, melepas dan mengganti
dan mengganti komponen sistem / komponen injeksi bahan bakar
sistem injeksi bahan bakar diesel dilaksanakan tanpa menyebabkan
diesel kerusakan terhadap komponen atau
system lainnya.
Informasi yang benar diakses dari
1.2 spesifikasi pabrik dan dipahami.

1.3 Komponen injeksi bahan bakar diesel


diperbaiki, diuji, diganti berdasarkan
spesifikasi yang ditentukan oleh pabrik.

1.4 Komponen injeksi bahan bakar diesel diuji


untuk memenuhi persyaratan kerja.

Seluruh kegiatan perbaikan dan


1.5 pelepasan dilaksanakan berdasarkan SOP
(Standard Operation Procedures),
undang-undang K 3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja), peraturan perundang-
undangan dan prosedur/ kebijakan
perusahaan.

2.3.6 Batasan Variabel

1. Batasan konteks:

Standar kompetensi ini digunakan untuk kendaraan ringan.

2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:

2.1. spesifikasi pabrik kendaraan


2.2. SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
2.3. persyaratan ditempat kerja/industri
2.4. perundang-undangan pemerintah

3. Pelaksanaan K 3 harus memenuhi:


3.1. undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
3.2. ketentuan di bidang industri
Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar
Diesel Halaman: 8 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

4. Sumber-sumber dapat termasuk:

4.1. peralatan tangan/hand tools, peralatan pembersih


4.2. penguji pompa, penguji injektor, penguji peralatan elektrik/elektronik,
peralatan pemaju otomatis (injection timing), pengatur semprotan
(governor/bost control), pengukur aliran bahan bakar

5. Kegiatan:

Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus termasuk:
pelepasan dan penggantian komponen, pembongkaran, pembersihan,
pengukuran, inspeksi visual, penilaian, pelumasan, pengujian, penyetelan

6. Variabel-variabel lain dapat termasuk:

Sistem kontrol mekanis, hidrolis dan elektronik termasuk kontrol kecepatan

2.3.7. Panduan Penilaian

1. Konteks:

1.1 Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan
tidak melalui pekerjaan.
1.2 Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang
diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika
kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan
melalui simulasi.
1.3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan
langsung.
1.4 Kompetensi harus dinilai sesuai konteks kualifikasi yang sedang
diperhatikan.

2. Aspek-aspek penting:

Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan


kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang
berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut:

2.1. pemahaman dan komunikasi informasi operasional


2.2. pengujian sistem/komponen, prosedur perbaikan dan penggantian
2.3. kebersihan lingkungan tempat kerja

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 9 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

3. Pengetahuan dasar:

3.1. prosedur perbaikan


3.2. persyaratan keamanan perlengkapan kerja
3.3. bagan spesifikasi pabrik
3.4. prosedur pengujian
3.5. persyaratan keselamatan diri
3.6. prosedur penanganan secara manual
3.7. konstruksi komponen dan kerja yang sesuai terhadap penggunaan.

4. Penilaian praktek:

4.1. mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik


4.2. menggunakan alat dan perlengkapan yang sesuai
4.3. menyimpan catatan/data pelanggan/perusahaan
4.4. menggunakan prosedur pengujian sesuai dengan persyaratan teknik dan
undang-undang
4.5. mengidentifikasi kerusakan sistem bahan bakar
4.6. memperbaiki komponen sistem bahan bakar
4.7. melepas dan mengganti komponen/sensor yang sesuai
4.8. menggunakan teknik penanganan secara manual

5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan:

5.1. melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana


kemajuan ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.
5.2. melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan
kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh
pengawas.
5.3. melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri
dan bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya.

2.3.8. Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 2
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 10 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang


sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung
jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan
belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun
sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran


a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat
pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan
pengetahuan Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik


a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau
orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda
temukan.

Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Penilaian
a. Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 11 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

3.2. Metode Belajar

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa
kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar
dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat
untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur


dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar
memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok
memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar tersetruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 12 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
MEMPERBAIKI SISTEM/KOMPONEN BAHAN BAKAR DIESEL

Pembakaran dalam ruang bakar silinder terjadi dengan pengabutan sejumlah bahan
bakar yang disemprotkan menentang udara bersuhu tinggi, pengabutan bahan bakar
dengan sempurna dimungkinkan oleh suatu alat pengabut (injektor) yang ditempatkan
dengan mulutnya menghadap ke dalam ruang bakar silinder, udara bersuhu tinggi
dihasilkan oleh gerakan torak dalam langkah pemampatan sehingga pada suatu batas
tekanan tertentu, timbul peletusan sendiri dan berlangsunglah pembakaran yang tiba-
tiba. Jadi pada motor diesel tidaklah diperlukan letusan bunga api dari luar semacam
busi pada motor bensin, oleh sebab itu sistem bahan bakar motor diesel berfungsi
sebagai sistem penyalaan.

Untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna di dalam ruang bahan bakar silinder
selamanya diperlukan dua hal yaitu : tekanan injeksi bahan bakar dari mulut pengkabut
dan tekanan kompresi udara didalam ruang bakar silinder yang cukup tinggi menurut
batas tekanan tertentu yang sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuatannya motor
tersebut, biasanya tekanan injeksi sekitar 180 – 350 barometer dan tekanan kompresi
antara 30-55 barometer.

1. Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel

1.1. Menentukan kesalahan Injektor

Sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasi dengan cara


mengendorkan pipa injektor pada masing-masing injektor pada waktu yang berbeda.
Cara ini menghilangkan tekanan kerja masuk ke injektor. Sebuah injektor yang bagus
apabila dikendorkan pipanya akan menghasilakn penurunan putaran (Rpm) pada
mesin yang menunjukan silinder yang sedang bekerja sekarang tidak berfungsi. Pada
injektor yang terganggu penurunan putaran mesin tidak sebesar pada mesin yang
injektornya bekerja. Ini merupakan tes yang teliti, walaupun tidak semata-mata
menunjukkan bahwa penyebabnya adalah injektor tetapi bisa saja karena hilangnya
tekanan kompresi, atau kerusakan yang yang berasal dari pompa injeksi.

Prosedur pengujian injektor dapat mendeteksi kerusakan injeksi, apakah injektor


yang rusak atau bagian mesin yang lain. Prosedur pengujian injektor dapat dengan
cara untuk memindahkan injektor (yang dianalisa tidak bekerja) dengan injektor lain
(dari silinder yang disinyalir bekerja), jika gangguan berpindah ke silinder yang lain
yang ditukar injektornya berarti gangguan benar berasal dari injektor, tetapi apabila
gangguan tetap pada silnder yang terdahulu berarti ganguan bukan berasal dari
injektor tetapi dari bagian lain pada silinder tersebut atau dari pompa injeksi.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 13 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Gambar 1 : Pengendoran Pipa Injektor Selama Pengetesan Penelusuran Injektor

1.2. Mendudukan Injektor ketika menservis

Perhatian utama berkaitan dengan pemegangan atau penjepitan injektor selama


mengoverhaul atau menservis berkenaan dengan kemungkinan kerusakan akibat
pendukungan ang tidak tepat. Injektor merupakan sebuah unit yang memiliki
toleransi halus, perubahan kecil pada body injektor akibat pemegangan yang tidak
tepat pada ragum / penjepit akan menyebabkan kemacetan pada injektor. Sebuah
injektor memerlukan perawatan yang khusus seperti yang ditunjukkan pada gambar
2 dan 3. Pemegangan atau penjepitan dirancang untuk mencegah terjadinya
kerusakan pada body injektor akibat dari pemegangan yang tidak tepat. Tersedia dua
rancangan satu untuk dudukan injektor lubang banyak dan satunya untuk pemegang
injektor jenis pintel. Selalu gunakan pemegang / penjepitan. Jangan jepit langsung
pada ragum.

Gambar 2 : Cara Tepat Pemegangan Injektor

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 14 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Gambar 3 : Cara Tepat Penjepitan Injektor Tipe Ulir

1.3. Bentuk-bentuk Penyemprotan Lubang Banyak

Pada gambar 4 dibawah ini menunjukkan bentuk penyemprotan yang baik dan
buruk pada injektor pada lubang banyak.
Catatan : Beberapa macam injektor lubang banyak mempunyai arah
semprotan tertentu seperti ditunjukkan dalam gambar 5, dimana
satu sisi pada penyemprotan injektor lubangnya terhalang. Ini
memang dibuat dan injektor tersebut berfungsi dengan benar.
Bentuk semprotan ini dirancang pada arah agar bahan bakar
teraduk langsung didalam ruang bakar pada banyak rancangan.

Gambar 4 : Bentuk Semprotan Baik dan Buruk untuk Nosel Injektor Lubang Banyak

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 15 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Gambar 5 : Bentuk Semprotan Konis Nosel Injektor Ketika Terbuka.

2. Servis, Pengetesan dan Perbaikan Pompa Injeksi

2.1. Tanda-tanda Timing Pada mesin Diesel

Pada Lazimnya mesin diesel menyediakan dua set tanda saat injeksi dengan
tujuan untuk saat injeksi silinder engine dn saat injeksi bahan bakar. Kedua tanda
injeksi tersebut berhubungan antara antara satu dengan yang lainnya ketika
menempatkan saat injeksi silinder nomor satu. Tanda injeksi yang pertama pada
mesin yang terdapat pada peredam getaran poros engkol (pulli) atau pada roda
gaya mesin yang digunakan untuk mengidentifikasi dimana pompa injeksi bahan
bakar akan mulai memompa. Yaitu beberapa derajat sebelum TMA pada silinder
pertama saat langkah kompresi. Kedua variasi tanda tersebut ditunjukkan pada
gambar 6 (sisi kiri).

Gambar 6 : Menunjukkan Dua Rancangan Tanda-tanda Saat Injeksi Engine (sisi kiri) dan Dua Rancangan
Tanda-tanda Saat Injeksi Pompa (sisi kanan)

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 16 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Tanda injeksi yang kedua terdapat pada pompa injeksi yangg mana tanda
tersebut memastikan bahwa plunyer pompa mulai menyalurkan (menyemprot)
bahan bakar ke injektor. Tanda-tanda tersebut ditunjukkan pada gambar 6 (sisi
kanan) yang dapat terletak pada dudukan pompa atau pada kopling penggerak
pompa injeksi. Banyak tanda saat injeksi menyediakan tanda derajat pemajuan
pemompaan atau mundur untuk keperluan penyetelan saat injeksi pompa.

2.2. Penyetelan Pompa Injeksi Bahan Bakar

Penyetelan saat injeksi pompa injeksi bahan bakar memerlukan cara yang
sederhana pada dengan mengendorkan baut-baut pengunci dudukan pompa
pipa-pipa pemyalur tekanan tinggi. Dengan pompa yang bebas bergerak akan
dapat digeser pada slot (celah) sampai titik yang terbatas dan pipa bahan bakar
dikencangkan lagi.Terdapat banyak cara yang berbeda dalam penempatan saat
injeksi pompa,yang mana banyak rancangan yang menentukan saat injeksi mesin
beberapa derajat sebelum TMA. Pada titik ini bodi pompa injeksi digeer mendekati
atau menjauhi blok mesin sambil diperiksa posisinya dengan dial indikator (Pompa
Injeksi Jenis VE) atau sambil memperhatikan berhentinya pembocoran bahan
bakar dari pipa leher angsa (pada pompa Injeksi Jenis Sebaris).Pipa tekaan tinggi
dan pemberi harus dilepas pada saat penyetelan saat injeksi untuk mencegah
kerusakan pipa . Ssetelah selesai penyetelan dan dikencangkan
pengikatannya,pipa – pipa bahan bakar harus dibleeding dari kandungan udara.

Gambar 7 : Alur penyesuaian penyetelan pada dudukan pompa

2.3. Cara Lain Penyetelan Saat Injeksi (Bukan Cara Berhentinya Bahan Bakar)

Cara baru pada penyetelan saat injeksi pompa bahan bakar dengan menggunakan
pipa kapiler dengan memperhatikan naiknya bahan bakar pada pipa tersebut, cara
ini kurang teliti dibandingkan dengan cara memperhatikan berakhirnya pembocoran

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 17 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

dengan pipa leher angsa. Sebagai cara penyetelan saat injeksi yang asli. Namun
demikian cara baru ini memiliki kelebihan yaitu dapat melihat lebih tepat saat
mulainya memompa dengan melihat proses gerakan bahan bakar, juga lebih sering
digunakan karena tidak harus memompa pompa pemberi untuk menghasilkan
aliran bahan bakar yang tetap saat menggunakan pipa leher angsa, keuntungan
lainnya adalah tidak perlu melepas katup penyalur dan rangkaian pegasnya.

Cara pengetesan in perlu melepas pipa tekanan tinggi silinder nomor satu dari
pompa injeksi dan mengganti dengan pipa khusus (pipa kapiler transparan atau
pipa tekanan tinggi yang telah lama) Engine perlu diputar dengan tangan atau
dengan menstart engine sampai bahan bakar nampak diujung atas pipa. Kelebihan
bahanbakar diusap sampai permukaannya rata seperti ditunjukkan pada gambar 8
(B), Engine kemudian diputarkan perlahan dengan tangan searah putarannya
sambil memperhatikan pada pipa pemeriksaan sampai bahan bakar mulai naik,
Gambar 8 (C). Pada saat bahan bakar mulai naik itulah saat injeksi yang tepat
sedang terjadi pada engine tersebut.

Gambar 8 : Menunjukkan Proses Pengusapan Bahan Bakar pada Pipa Pemeriksaan


Sampai Rata dengan Ujungya dan Pembacaan Saat Injeksi ketika Bahan Bakar Mulai
Naik

Penyetelan saat injeksi cara sederhana ini perlu memutar poros engkol sampai
tanda timing sebesar 180 belum TMA. Dengan pompa injeksi kendor dan pipa-pipa
kendor,pompa diputarkan ke arah yang sesuai sampai bahan bakar bergerak pada
pipa pemeriksaan. Pada titik ini pompa injeksi dikencangkan kembali.

2.3.1. Prosedur Selain Pembocoran Saat Injeksi

1. Pembuatan dari pipa tekanan tinggi bekas seperti ditunjukkan pada gambar (A).

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 18 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

2. Lepas pipa tekanan tinggi nomor 1 (Satu) dari pipa injeksi.


3. Pasangkan pipa pemeriksaan yang telah dibuat pompa untuk silinder nomor 1
gambar (B).

4. Putar engin dengan tangan atau dengan motor starter sampai bahan bakar keluar
dari pipa pemeriksaan seperti ditunjukkan pada gambar C.

5. Usap kelebihan bahan bakar pada ujung pipa pemeriksaan sampai bahan bakar
rata dengan ujung pipa pemeriksaan. Lihat gambar 8.
6. Putar poros engkol dengan tangan searah putaran kerja sampai bahan bakar
mulai membengkak di ujung pipa seperti yang ditunjukkan pada gambar (D).

7. Berhentilah memutar poros engkol,lihat tanda saat injeksi pada engin.

2.3.2. Pelepasan Katup Penyalur

Saat injeksi pada pompa injeksi sebaris diperiksa dengan pipa leher angsa dengan
prinsip berhentinya pembocoran bahan bakar,seperti tertulis May & Crouse yang
memerlukan pelepasan rangkaian katup penyalur. Prosdur inin memerlukan
pemompaan pompa tangan untuk menghasilkan aliran bebas keluar dari pipa leher

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 19 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

angsa selama pengetesan. Proses ini tidak mungkin terjadi apabila terpasang katup
penyalur dengan pegas penekan yang tertekan oleh pemegang pegas,sehingga
menghasilkan penutupan yang rapat. Hanya tekanan yang tinggi dari bahan bakar
yang dapat mengangkat dudukan piston katup dan tidak mungkin dengan
pengoperasian pompa tangan. Adanya hambatan aliran akibat terpasangnya katup
penyalur menyebabkan pengetesan tidak efektif,sehingga katup penyalur dan pegas
harus dilepas untuk memungkinkan aliran bebas hambatan dari pipa leher angsa
selama prosedur pengetesan saat injeksi.

Gambar 9. Pelepasan Katup Penyalur dan Pegas

2.4. Prosedur Penyetelan Saat Injeksi dengan Selenoid Elektrik Pemutusan


Aliran

Selenoid Pemutus aliran bahan bakar listrik dirancang untuk memutuskan aliran
bahan bakar ke dalam pompa injeksi ketika Kunci Kontak dimatikan, dimana
seketika aliran diberhentikan danengin mati. Apabila Kunci Kontak di ON-kan
selenoid dialiri listrik dan ebuka saluran sehingga bahan bakar dapat mengalir
masuk ke pompa injeksi. Selama pemeriksaan saat injeksi yang dilengkapi dengan
selenoid pemutus aliran bahan bakar, Kunci Kontak harus di ON-kan untuk
membuka selenoid sehingga bahan bakar dapat mengalir terus menerus pada
pompa injeksi.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 20 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Gambar 10 : Selenoid Pemutus Aliran Bahan Bakar Saat Membuka dan Menutup.

2.5. Pengujian Pompa Injeksi pada Meja Penguji

Pengujian, penservisan dan pembongkaran pada Meja Penguji pompa injeksi diesel
meliputi prosedur pemeriksaan dan penyetelan lima langkah kerja pompa.
Pengetesan pada Meja Penguji umumnya dlakukan oleh bengkel servis khusus
pompa injeksi, sebagaimana disebutkan pada buku May and Course, yang
menyebtkan beberapa ide pembongkaran dan prosedur pengetesan. Standar
pengetesan pada meja penguji dan prosedur pembongkaran untuk pompa injeksi
dijelaskan sebagai berikut :
1. Hasil Pemompaan Pompa
Bahan bakar tersapur diperiksa pada bermacam posisi pembukaan katup,
terutama pada pembukaan penuh, dengan mengukur volume (jumlah bahan
bakar) yang melewati tiap injektor selama 200 kali pemompaan.

2. Pengesetan Bahan Bakar Maximum


Penyaluran bahan bakar maximum diperiksa untuk meyakinkan bahwa mesin
dapat hidup dan menghasilkan tenaga yang maximal pada saat diperlukan
pemborosan bahan bakar atau untuk mencegah kepatan berlebihan pada
engine.

3. Kerja Governor
Kerja Governor dipaksa untuk eyakinkan kerja pengaturan penyaluran bahan
bakar saat ideal dan kecepatan maksimum, berkaitan dengan posisi katup gas
dan beban engine.

4. Kerja Pompa Pengalir & Penyetelan Tekanan

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 21 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Pompa pengalir diperiksa alirannya dan tekanannya untuk meyakinkan bekerja


dengan benar dan tekanannya ter-regulasi (teratur) dengan benar.

5. Kerja Kelengkapan Pemaju Kecepatan


Kerja Kelengkapan pemaju diuji untuk meyakinkan pemajuan saat injeksi
bekerja dengan benar sesuai dengan kecepatan engine.

3. Kesalahan-kesalahan yang Terjadi pada Busi Pemanas

Seperti yang kita ketahui bahwa busi pemanas berfungsi untuk memanaskan saluran
masuk udara atau pada ruang bakar untuk menyediakan panas dan mempermudah
peyalaan campuran bahan bakar pada saat star dingin dan engine hidup masih
dingin. Apabila terdapat gangguan pada busi pemanas maka ada silinder yang
terganggu dan kesalahan ini seperi halnya kalau sistem bahan bakarnya terganggu.
Gejalanya adalah permasalahan sulit dihidupkan saat dingin, hidup pincang saat idel
dan engine dingin dan banyak mengeluarkan asap putih dari knalpot.
Masalah sulit dihidupkan ini merupakan campuran dari hilangnya panas udara masu
dari busi pemanas dan kurangnya temperatur panas yang dihasilkan selama langkah
kompresi,sehingga tidak cukup panas untuk membakar campuran udara / bahan
bakar. Terdapat satu atau lebih kerusakan busi pemanas pada engine silinder banyak
mungkin cukup untuk mennghambat penstarteran engine saat dingin.
Putaran pincang saat dingin merupakan hasil dari silinder yang memiliki masalah busi
pemanasnya yang belum hidup sementara silinder lain hidup. Masalah ini akan hilang
setelah engine menjadi panas.
Masalah asap putih akibat dari pembakaran tidak lengkap yang terjadi pada silinder
yang terganggu busi pemanasnya.

3.1. Servis, Pengetesan, & Perbaikan Busi Pemanas & Pemanasan Saluran
Masuk

Meskipn sistem busi pemanasan & sistem pemanasan saluran masuk tidak
termasuk pada pengetesan dan perbaikan sistem bahan bakar namun perlu untuk
mencegah terjadinya masalah pada saat menstarter engine dan engine pincang
saat dingin.
Busi pemanas dan pemanasan saluran masuk umumnya bekerja secara elektrik dan
dilengkapi pewaktu dengan perbedaan dalam cara pengoperasiannya. Kedua sistem
tersebut sangat mirip pada saat kunci kontak diputar posisi memanaskan, dimana
sistem tersebut bersumber tegangan dri 6 volt sampai 24 volt sebagai sumber
untuk menghidpkan atau untuk menentukan waktu yang disebut “waktu
pemanasan”. Pengetesan busi pemanas dapat dilakukan dengan mengukur
tegangan, sistem waktu pemanasan dalam detik, arus yang mengalir secara
individual atau menyeluruh. Penjelasan prosedur pengetesan untuk busi pemanas
dan pemanas saluran pemasukan seperti berikut :

3.1.1. Pengetesan Tahanan Busi Pemanas

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 22 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Cara pertama untuk mengetes sistem pemanasan adalah untuk memeriksa


pemanasnya (dalam hal ini busi-busi pemanas) yaitu tahanan dalam busi
pemanas. Pemanas menggunakann sebuah kumparan pemanas untuk
memanaskan (panas merah membara) pada saat arus mengalirinya, kumparan
tahanan ini dapat diukur besar tahanannya menggunakan Ohm-meter sederhana
atau Multi meter. Busi pemanas dapat diperiksa selama tertancap di engine tetapi
harus saling dipisahkan untuk mencegah hasil pengukuran yan tidak tepat, hal ini
dengan melepas batang atau kawat pemberi arus. Kabel positif Ohm-meter
dipasangkan pada kutub positif busi pemanas dan kabel negatif dipasangkan ke
blok mesin untuk massa. Busi pemanas aka terbaca besar tahanan spesifiknya.
Bila tidak terbaca besar tahanannya menandakan putus, dan bila tahanannya
terlalu besar atau terlalu kecil dari tahanan yang semestinya menunjukkan
kerusakan pada kumparan pemanas.

Gambar 11 : Prosedur Pengetesan Tahanan Dalam Busi pemanas enggunakan Ohm-meter

3.1.2. Langkah Pengetesan Busi Pemanas

1. Lepas batang atau kawat dari tiap-tiap busi pemanas, untuk mencegah kesalahan
pembacaan pengetesan.
2. Dengan Ohm-meter yang telah dikalibrasi ke posisi nol, tempatkan terminal positif
alat ukur (merah) ke terminal busi pemanas yang dites.
3. Tempatka terminal negatif alat ukur (hitam) ke casis atau bodi mesin.
4. Putar kunci kontak pada posisi pemanasan dan lihat skala pada Ohm-meter,
semestinya menunjukkan besar tahanan tertentu sesuai spesifikasi pabrik
pembuat.
5. Bila tidak terdapat tahanan atau hasil menunjukkan rangkaian terputus berarti
busi pemanas putus, sebaliknya bila terbaca lebih besar atau lebih kecil
tahanannya dai spesifikasi pabrik, menunjukkan kerusakan pada kumparan
pemanas rusak.
6. Dalam kedua masalah diatas busi pemanas perlu diganti.

Besarnya tegangan pada busi pemanas dari perusahaan pembuat bervariasi, pada
umumnya tegangan kerjanya kurang (lebih rendah) dari tegangan baterai,

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 23 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

maksudnya untuk mengatasi bila sedang dilakukan penstarteran mesin yang


mana tegangan akan turun (drop), misalnya untuk sistem dengan tegangan
baterai 12 volt akan turun jadi kira-kira 9 volt, dan tegangan kerja busi pemanas
dapat berkisar antara 5,5 volt sampai 9 volt.

Catatan : Pemasangan langsung tegangan 12 volt kebsi pemanas 5,5 volt tau 9 volt
akan langsung memutuskan busi pemanas, dan merusak busi pemanas.

Pada sistem busi pemanas perlu diperiksa tegangan yang bekerja untuk
mengoperasikannya, jika tegangan tidak mencukupi maka busi pemanas tidak
berfungsi secara efektif (tidak memanaskan ruang kepala silinder) dan bila
tegangan terlallu besar ukur positif ke terminal positif akan merusakan busi
pemanas.
Untuk memeriksa tegangan sangat sederhana yaitu digunakan volt meter dengan
menghubungkan kabel alat ukur positif ke terminal positif busi pemanas dan kabel
alat ukur negaif ke body / massa. Pada saat busi pemanas di operasikan volt
meter akan menunjukkan hasil tegangan kerja pada sistem.

3.1.3. Langkah Pengetesan Tegangan Busi Pemanas

1. Dengan volt meter yang dikalibrasi ke posisi nol tempatkan kabel alat ukur positif
(merah) ke terminal pengetesan busi pemanas.
2. Kabel alat ukur negatif (hitam) ke casis atau body engine.
3. Putar kunci kontak ke posisi pemanasan busi pemanas dan lihat skala pada volt
meter.
4. Baca tingkat tegangan pada busi pemanas dari skala volt meter, hasilnya
semestinya sesuai dengan spesifikasi perusahaan pembuat.
5. Tidak adanya tegangan atau open loop menunjukkan kemacetan circuit busi
pemanas atau time relay (open circuit), tetapi apabila lebih tinggi atau lebih
rendahnya tegangannya lakukan pemeriksaan tahanan rangkaian untuk
menentukan letak kesalahan rangkaian.
6. Dalam kedua masalah diatas pada sistem rangkaian busi pemanas memerlukan
pengetesan lebih lanjut.

Gambar 12 : Pengetesan Tegangan Kerja Sebuah Unit Pemanas Saluran Masuk dengan

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 24 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Volt-meter

3.1.4. Pengetesan Waktu Pemanasan

Lamanya waktu pemanasan busi pemanas bergantung pada besar arus kerja
selama pemanasan. Waktu pemanasan dipengaruhi temperatur engine yang
diukur oleh sebuah sensor temperatur engine. Pada saat temperatur mesin
bertambah waktu pemanasan akan berkurang, semakin pendek.

Catatan : Beberapa busi pemanas atau pemanasan saluran masuk tidak


menggunakan pengatur waktu pemanasan. Waku pemanasan tetap tidak
tergantung temperatur mesin.

Pengetesan waktu pemanasan dengan mengukur adanya tegangan dari mulainya


pemanasan. Setelah beberapa detik tegangan tersebut hilang. Catat waktu
pemutusannya dan ukur pada temperatur mesin yang berbeda untuk
dibandingkan dengan spesifikasi pabrik pembuat. Bila tidak sama berarti ada
gangguan. Kemungkinan sensor temperatur engine rusak atau perlu pemeriksaan
lanjutan.

3.2. Langkah Mendiagnose Waktu Pemanasan Busi Pemanas

1. Pada pengetesan ini biasana digunakan volt meter untuk mendeteksi pada saat
busi pemanas terdapat arus ON lalu OFF yang berarti busi pemanas berheti
bekerja, gunakan sebuah Stop watch.
2. Dengan Volt-meter yang telah dikalibrasi ke posisi nol, tempatkan kabel alat ukur
positif (merah) keterminal pengetesan busi pemanas.
3. Kabel alatukur negatif (hitam) tempatkan ke casis atau blok engine.
4. Putar kunci kontak ke posisi pemanasan busi pemanas sambil melihat skala pada
volt meter.
5. Baca adanya tegangan pada busi pemanas dari skala volt-meter, setelah
beberapa saat terjadi pengurangan tegangan dengan segera dan matikan Stop
watch. Waktu pemanasan harus sesuai spesifikasi pabrik pembuat.
6. Apabila waktu pemanasan menunjukkan hasil tidak sesuai kemungkinan adanya
kesalahan dengan pewaktu busi pemanas atau kemungkinan pada sensor
temperatur air pendingin engine.
7. Kedua masalah diatas memerlukan pengetean kelistrikan lebih lanjut.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 25 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Gambar 13 : Grafik Pemanasan Busi dalam Detik dan Temperatur Cairan Pendingin

3.2.1. Pengetesan Besarnya Arus

Sistem busi pemanas akan menunjukkan arus (besarnya arus kerja normal, sesuai
spesifikasi mannual pabrik). Pengetesan besarnya arus menggunakan amper-
meter menunjukkan sistem berfungsi dengan benar. Jika sebuah busi pemanas
pada mesin 4 silinder menunjukkan sebesar 10 amper maka keseluruhan arus
kerja pada sistem ini mencapai 40 amper, jika hasil pengetesan pengukuran
kurang, misanya 30 amper menunjukkan satu busi pemanas tidak bekerja dengan
benar, apabila arus kerjanya lebih tinggi dari pada spesifkasinya mungkin ada
kesalahan pada tahanan busi pemanas. Untuk pemeriksaan besarnya arus busi
pemanas dengan amper-meter dipasangkan secara seri dengan kabel sumber
tegangan ke busi pemanas, dimana kabel positif amper-meter dipasang pada
kabel sumber an terminal negatif ke busi pemanas pertama. Kemudian operasikan
saklar pemanas dan arus akan teraca pada amper-meter.

3.2.2. Langkah Mendiagnose Arus Kerja Busi Pemanas

1. Lepaskan kabel sumber tegangan busi pemanas pertama.


2. Dengan amper-meter yag telah dikallibrasi ke posisi nol, hubungkan kabel positif
amper-meter (merah) ke kabel sumber tegangan busi nomor satu dan
hubungkan kabel negatif (hitam) amper-meter ke busi pemanas.
3. Putaran kunci kontak ke posisi pemanas.
4. Baca besarnya arus sistem busi pemanas pertama pada skal amper, semestinya
sesuai dengan spesifikasi pabrk pembuat.
5. Apabila arus yang mengalir kurang menunjukkan kerusakan pada busi pemanas
(tidak berfungsi), Apabila arusnya terlalu besar menunjukkan kemungkinan tidak
benarnya tahanan pada rangkaian, bagaimanapun menunjukkan kerusakan busi
pemanas.
6. Pengetesan ini dapat dilakukan secara keseluruhan sistem atau pada setiap busi
pemanas secara individual.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 26 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

4. Prosedur Penggantian Komponen

Langkah Keselamatan Pelepasan Pompa Injeksi & Injektor

Pelepasan, penyimpanan, pengangkutan dan pemasangan komponen-komponen


sistem bahan bakar diesel memerlukan beberapa langkah penanganan / tindakan
pencegahan yang harus diperhatikan. Tindakan pencegahan ini perlu untuk
meyakinkan bahwa tidak ada masalah (partikel kotoran / debu atau air) yang
terdapat selama dilakukan pemasangan. Injektor dan pompa injeksi merupakan
komponen yang toleransinya halus yang mudah rusak atau terganggu oleh partikel
asing. Selama melepas pipa-pipa bahan bakar termasuk pipa pada pompa injeksi
atau pipa pembocor bahan bakar dan pipa pada injektor, ujung pipa harus disumbat
dengan tutup plastik.

Catatan : Jangan menggunakan kain lap atau serabut kain akan masuk ke
komponen. Penutupan ujung pipa mencegah masuknya kotoran ke
komponen. Injektor diesel juga semestinya ditutup plastik untuk mencegah
kerusakan ujung nozle atau pasak pada saat penyimpanan atau
pengangkutan.

Super hati-hati harus dilakukan ketika memasang pompa injeksi untuk mencegah
ketidak tepatan pemasangan saat penyemprotan dan terlalu tegangannya
pemasangan sabuk timing karet. Ketidak tepatan saat penyemprotan akan
menyebabkan kemampuan engine yang jelek dan boros pemakaian bahan bakar.
Perhatian harus dilakukan untuk mengidentifikasi tanda saat penyemprotan pada
roda-roda gigi sebelum pelepasan komponen juga bila mungkin diberi tanda pada
sabuk timing untuk meyakinkan pemasangan kembali nantinya pada arah putaran
ynag sama. Kelebihan tegangan pada pemasangan sabuk timing harus dihindarkan
untuk mencegah suara penggerakan yang keras dan keausan yang cepat atau
kemungkinan roek. Selalu konsultasi dengan bku manual pabrik pembuat untuk
prosedur penetapan saat penyemprotan dan prosedur pengencangan sabuk timing
bergigi.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 27 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih

Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai

Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat


kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar
dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja / sesama peserta pelatihan

Teman kerja Anda/sesame peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 28 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses


pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis
2. Lembar kerja
3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh tugas kerja
5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber
yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-
sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber daftar pustaka dan bacaan yang dapat dipergunakan :


Judul : OPKR 20-018B
Pengarang : IAPSD
Penerbit : IAPSD
Tahun terbit : 2000

Judul : New Step 1


Pengarang : Team Toyota Astra Motor
Penerbit : PT. TAM
Tahun terbit : 1992

Judul : Motor Diesel pada Mobil


Pengarang : Drs. Daryanto
Penerbit : Yrama Widya
Tahun terbit : 2004

Judul : Engine Grup Step 2


Pengarang : Team Toyota Astra Motor
Penerbit : PT. TAM
Tahun terbit : 1992

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 29 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

1. Peralatan yang dipergunakan :

1. Multi meter
2. Nozzle Tester
3. Stop Watch
4. Injection Pump Tester
5. Kunci-kunci dan obeng +.-

2. Bahan yang dibutuhkan

1. Solar
2. Solenoid Fuel Diesel
3. Pompa Injeksi
4. Glow Plug
5. Switch
6. Kabel
7. Sabun
8. Majun

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 30 dari 30
Buku Informasi Versi : 2007
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN

MEMPERBAIKI SISTEM/KOMPONEN
BAHAN BAKAR DIESEL
OTO.KR02.018.01

BUKU KERJA

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

DAFTAR ISI

Daftar Isi ...............................................................................................................1

BAB I STANDAR KOMPETENSI .............................................................................2

1.1 Unit Kompetensi yang Dipelajari ...................................................2


1.2 Judul Unit ....................................................................................2
1.3 Kode Unit ....................................................................................2
1.4 Deskripsi Unit ..............................................................................2
1.5 Kemampuan Awal ........................................................................2
1.6 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja .................................3
1.7 Batasan Variabel ..........................................................................4
1.8 Panduan Penilaian ........................................................................5
1.9 Kompetensi Kunci ........................................................................6

BAB II TAHAPAN BELAJAR ...................................................................................7

BAB III TUGAS TEORI DAN UNJUK KERJA .............................................................9

3.1. Tugas Tertulis ................................................................................ 9


3.2. Tugas Unjuk Kerja.......................................................................... 17
3.3. Daftar Cek Unjuk Kerja................................................................... 28

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 1 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

BAB I
STANDAR KOMPETENSI

1.1. Unit Standar Kompetensi Kerja Yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi


peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.


 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
 menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk
kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

1. 2 Judul Unit

Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar Diesel

1. 3 Kode Unit

OTO.KR02.018.01

1. 4 Deskripsi Unit

Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan perbaikan


termasuk melepas dan mengganti sistem/komponen bahan bakar diesel untuk
kendaraan ringan

1. 5 Kemampuan Awal

Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan fundamental


pengenalan fungsi dan cara kerja serta memelihara/servis sistem injektor bahan bakar
diesel

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 2 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

1. 6 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )


1. Memperbaiki, melepas 1.1 Perbaikan, melepas dan mengganti sistem
dan mengganti / komponen injeksi bahan bakar diesel
komponen sistem injeksi dilaksanakan tanpa menyebabkan
bahan bakar diesel kerusakan terhadap komponen atau
system lainnya.
Informasi yang benar diakses dari
1.2 spesifikasi pabrik dan dipahami.

Komponen injeksi bahan bakar diesel


1.3
diperbaiki, diuji, diganti berdasarkan
spesifikasi yang ditentukan oleh pabrik.

Komponen injeksi bahan bakar diesel diuji


1.4 untuk memenuhi persyaratan kerja.

Seluruh kegiatan perbaikan dan pelepasan


1.5 dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard
Operation Procedures), undang-undang K
3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja),
peraturan perundang-undangan dan
prosedur/ kebijakan perusahaan.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 3 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

1. 7 Batasan Variabel

1. Batasan konteks:

Standar kompetensi ini digunakan untuk kendaraan ringan.

2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:

2.1. spesifikasi pabrik kendaraan


2.2. SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
2.3. persyaratan ditempat kerja/industri
2.4. perundang-undangan pemerintah

3. Pelaksanaan K 3 harus memenuhi:

3.1. undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


3.2. ketentuan di bidang industri

4. Sumber-sumber dapat termasuk:

4.1. peralatan tangan/hand tools, peralatan pembersih


4.2. penguji pompa, penguji injektor, penguji peralatan elektrik/elektronik,
peralatan pemaju otomatis (injection timing), pengatur semprotan
(governor/bost control), pengukur aliran bahan bakar

5. Kegiatan:

Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus termasuk:
pelepasan dan penggantian komponen, pembongkaran, pembersihan,
pengukuran, inspeksi visual, penilaian, pelumasan, pengujian, penyetelan

6. Variabel-variabel lain dapat termasuk:

Sistem kontrol mekanis, hidrolis dan elektronik termasuk kontrol kecepatan

1.8. Panduan Penilaian

1. Konteks:

1.1 Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan
tidak melalui pekerjaan.
1.2 Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang
diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 4 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan


melalui simulasi.
1.3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan
langsung.
1.4 Kompetensi harus dinilai sesuai konteks kualifikasi yang sedang
diperhatikan.

2. Aspek-aspek penting:

Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan


kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang
berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut:

2.1. pemahaman dan komunikasi informasi operasional


2.2. pengujian sistem/komponen, prosedur perbaikan dan penggantian
2.3. kebersihan lingkungan tempat kerja

3. Pengetahuan dasar:

3.1. prosedur perbaikan


3.2. persyaratan keamanan perlengkapan kerja
3.3. bagan spesifikasi pabrik
3.4. prosedur pengujian
3.5. persyaratan keselamatan diri
3.6. prosedur penanganan secara manual
3.7. konstruksi komponen dan kerja yang sesuai terhadap penggunaan.

4. Penilaian praktek:

4.1. mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik


4.2. menggunakan alat dan perlengkapan yang sesuai
4.3. menyimpan catatan/data pelanggan/perusahaan
4.4. menggunakan prosedur pengujian sesuai dengan persyaratan teknik dan
undang-undang
4.5. mengidentifikasi kerusakan sistem bahan bakar
4.6. memperbaiki komponen sistem bahan bakar
4.7. melepas dan mengganti komponen/sensor yang sesuai
4.8. menggunakan teknik penanganan secara manual

5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan:

5.1. melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana


kemajuan ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 5 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

5.2. melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan
kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh
pengawas.
5.3. melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri
dan bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya.

1.9. Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 2
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

Tingkat Kemampuan yang harus ditunjukan dalam menguasai kompetensi ini adalah

Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan
tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor
2 Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan
peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara
otonom supervisor melakukan pengecekan
3 Melakuakan aktifitas-aktifitas kompleks dan non rutin, yang diatur
sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 6 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

BAB II
TAHAPAN BELAJAR

Langkah-langkah /tahapan belajar

 Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi
seluruh rincian yang tertuang dalam standar kompetensi.
 Isi perencanaan merupakan kaitan antara criteria unjuk kerja dengan pokok-
pokok keterampilan dan pengetahuan.

KUK Indikator Kerja Tahapan Belajar Sumber


1.1 Perbaikan, melepas Dapat Pengenalan Buku
dan mengganti sistem / memperbaiki, Komponen Sistem Informasi
komponen injeksi melepas dan komponen injeksi OTO.KR02.0
bahan bakar diesel mengganti sistem bahan bakar diesel 18.01
dilaksanakan tanpa komponen injeksi
menyebabkan bahan bakar
kerusakan terhadap diesel
komponen atau system
lainnya.

1.2 Informasi yang benar Mengakses Mengumpulkan Buku Manual


diakses dari spesifikasi informasi didalam data dan informasi servis
pabrik dan dipahami. penilaian dan mengenai
membandingkan spesifikasi pabrik
dengan standar
1.3 Komponen injeksi Mengidentifikasi Cara Kerja Sistem Buku
bahan bakar diesel kerusakan Komponen Sistem Informasi
diperbaiki, diuji, diganti Komponen Sistem komponen injeksi OTO.KR02.0
berdasarkan spesifikasi komponen injeksi bahan bakar diesel 18.01
yang ditentukan bahan bakar
oleh pabrik. diesel Pemeriksaan Sistem
Komponen Sistem
komponen injeksi
bahan bakar diesel
1.4 Komponen injeksi Dapat Mengumpulkan Buku
bahan bakar diesel diuji membandingkan data dan informasi Informasi
untuk memenuhi hasil pemeriksaan mengenai OTO.KR02.0
persyaratan kerja. dengan standar spesifikasi pabrik 18.01

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 7 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

1.5 Seluruh kegiatan Dapat Pengetahuan Buku


perbaikan dan menjelaskan tentang peraturan Informasi
pelepasan dilaksanakan ketentuan- bengkel OTO.KR02.0
berdasarkan SOP ketentuan yang Pengenalan tentang 18.01
(Standard Operation berhubungan sistimatis
Procedures), undang- dengan kegiatan pemeliharaan dan
undang K 3 pemeliharaan dan perbaikan
(Keselamatan dan perbaikan sesuai Pemahaman
Kesehatan Kerja), dengan peraturan gangguan pada
peraturan perundang- yang berlaku sistem pendingin
undangan dan
prosedur/ kebijakan
perusahaan

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 8 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

BAB III
TUGAS TEORI DAN PRAKTIK

3.1. Tugas Tertulis

Test tertuli dapat digunankan oleh panitia untuk mengidentifikasi kesiapan Anda untuk
melaksanakan penilaian unjuk kerja.

Penilaian akan menggunakan satu atau lebih pertanyaan untuk setiap elemen, jika
penilai kurang puas dengan kesiapan Anda dalam melakukan Penilaian Unjuk Kerja,
maka rencana pelatihan atau Penilaian Unjuk Kerja ulang /remidial akan dibicarakan
antara Anda dengan Penilai.

TUGAS 1.

Pertanyaan 1
Sebutkan empat (4) jenis pompa pengalir system bahan bakar diesel pada kendaraan
ringan?

Jawaban :

1. .........................................

2. .........................................

3. .........................................

4. .........................................

Pertanyaan 2
Sebutkan nama bagian dari pompa pada gambar dibawah ini?

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 9 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Jawaban
1. ................................... 2. ...................................

3. ................................... 4. ...................................

5. ................................... 6. ...................................

7. ................................... 8. ...................................
9.

Pertanyaan 3
Beri nama semua bagian pompa tipe vane pada gambar dibawah ini?

Jawaban

Pertanyaan 4
Sebutkan bagaimana kerja pompa jenis vane mereduksi penyaluran bahan bakar ketika
jumlah bahan bakar pada pompa injeksi cukup?

Jawaban

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 10 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Pertanyaan 5
Sebutkan fungsi dari tuas pompa pengalir tangan yang dipasangkan pada kebanyakan
pompa penyalur jenis plunyer maupun diafrahma sistem bahan bakar diesel?

Jawaban

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Pertanyaan 6

Sebutkan dua tipe lain dari pompa pengalir yang banyak digunakan pada sistem bahan
bakar disel yang dipasangkan dengan pompa injeksi yang menggunakan pompa
penyalur jenis Vane.

Jawaban

1. .............................................

2. .............................................

Pertanyaan 7
Jelaskan mengapa penyaringan sistem bahan bakar disel sangat utama untuk
meyakinkan kerja yang efisien dan jelaskan bagaimana saringan bahan bakar
menghasilkan penyaringan pada bahan bakar disel.

Jawaban

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Pertanyaan 8
Sebutkan dua kemungkinan tempat untuk saringan bahan bakar yang dipasangkan pada
sistem bahan bakar disel.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 11 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Jawaban

1. ........................................................................................................................

2. .........................................................................................................................

Pertanyaan 9
Sebutkan enam tipe rancangan saringan bahan bakar yang digunakan pada sistem
bahan bakar kendaraan ringan?

Jawaban

1. ......................................

2. ......................................

3. ......................................

4. ......................................

5. ......................................

6. ......................................

Pertanyaan 10
Jelaskan perbedaan dasar kerja antara sebuah elemen saringan bahan bakar dan sebuah
pemisah air bahan bakar.

Jawaban

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Pertanyaan 11
Jelaskan kerja dari saklar indicator/penunjuk yang dipasangkan pada pemisah air sistem
bahan bakar diesel kendaraan ringan?

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 12 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Jawaban

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Pertanyaan 12

Sebutkan tiga jenis governor pompa injeksi yang digunkan untuk mengontrol kecepatan
idel dan maksimum engin kendaraan ringan?

Jawaban

1. ...........................

2. ..........................

3. .........................

Pertanyaan 13
Jelaskan prinsip kerja ketiga jenis governor sistem bahan bakar diesel?

Jawaban

1. Governor sentrifugal
................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................
.
2. Governor hidrolik
................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................
3. Governor Pneumatic
................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 13 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Pertanyaan 14
Sebutkan kerja dari katup penyalur (delivery valve) pada pompa injeksi dengan tiga
kondisi kerja yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Jawaban

a. ..............................................................................................................................

...............................................................................................................................

................................................................................................................................

b. ..............................................................................................................................

...............................................................................................................................

................................................................................................................................

c. ..............................................................................................................................

...............................................................................................................................

................................................................................................................................

Pertanyaan 15

Sebutkan tiga jenis kelengkapan starter yang belum digunakan pada sistem bahan bakar
diesel ? jelaskan

Jawaban

1. Busi Pemanas
................................................................................................................................

................................................................................................................................

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 14 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

2. Elemen Pemanas Saluran Masuk


................................................................................................................................

................................................................................................................................
.

3. Penambah bahan bakar


................................................................................................................................

................................................................................................................................
.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 15 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 1

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

YA

Apakah pertanyaan 1 sampai 15 telah dijawab dengan benar ?

Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 16 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

3.2. TUGAS UNJUK KERJA

TUGAS 1

Melepas Nosel Injeksi

Bahan dan peralatan :


1. Kunci set nosel injeksi (SST)
2. Majun

Langkah Kerja Melepas Nosel Injeksi :

1. Melepas sambungan glow plug.


2. Melepas pipa-pipainjeksi (
tekanan tinggi )
a. Kendorkan mur union pada
4 pipa injeksi
b. Lepaskan kedua murnya,
dua kleman atas, 4 pipa
injeksi dan 2 kleman bawah

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 17 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

3. Melepas pipa balik nosel


a. Lepaskan selang bahan bakar dari
pipa balik nosel
b. Lepaskan 4 buah mur, pipa balik
(leakage pipe), dan 4 buah gasket

4. Melepas Nosel Injeksi


Gunakan SST untuk melepas 4
nosel injeksi, dudukannya serta
gasket-gasketnya

5. Tempatkan nosel injeksi dalam


urutan yang benar untuk
memudahkan saat pemasangan

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 18 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

TUGAS 2

Mengetes Tekanan Injeksi

Bahan dan peralatan :


1. Kunci set nosel injeksi
2. Tester nosel injeksi
3. nosel injeksi
4. shim penyetel

Langkah kerja Mengetes Tekanan Injeksi:

1. Pompakan handle tester


beberapa kali dengan tujuan
untuk menyemprotkan solar
dari nosel fitting dan kemudian
keraskan fitting

2. Pasang nosel injeksi pada


tester nosel injeksi dan
keluarkan udara dari mur
union.

3. Pompakan handle tester


beberapa kali secepat mungkin
untuk membersihkan carbon
dari lubang injeksi

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 19 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

4. Pompakan handle tester


perlahan-lahan sambil
mengamati prssure gauge.
5. Baca pressure gauge saat
tekanan injeksi mulai turun

Tekanan membuka :
Nosel baru : ............. kg/cm2
Nosel lama : .............. kg/cm2

Nosel bekerja dengan sempurna


apabila mengeluarkan suara
mendesis dan apabila tekanan
membukanya tidak sesuai spesifikasi
bongkar penahan nosel ganti shim
penyetel pada bagian atas pegas
penekan
Penyetelan tekanan membuka
(opening pressure) : ...........
kg/cm2

6. Ada bermacam-macam shim


penyetel setiap ketebalan 0,025
mm akan merubah tekan
penginjeksian kira-kira 3,5
2
kg/cm dan hanya satu shim
penyetel yang harus digunakan

7. Harus tidak terdapat tetesan


setelah penginjeksian

8. Mengetes bentuk semprotan


a. Pompa handle tester 15 sampai
60 kali (nosel model lama) atau
30 sampai 60 kali (nosel model
baru) permenit
b. Periksa bentuk semprotan, bila
bentuk semprotannya tidak
benar selama penyemprotan
maka nosel harus diganti atau di
bersihkan

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 20 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

TUGAS 3

Mengetes kebocoran Nosel Injeksi

Bahan dan peralatan :


1. Kunci set nosel injeksi
2. Tester nosel injeksi
3. nosel injeksi

Langkah kerja Mengetes Kebocoran Nosel Injeksi:

1. Dengan melakukan penekanan


pada kira-kira .......... kg/cm2
dibawah tekanan pembukaan,
periksa bahwa tidak terdapat
tetesan selama 10 detik dari
lubang injeksi ataau dari
sekeliling mur penguncinya
(retaining nut)

2. Apabila nossel menetes selama


10 detik, ganti atau bersihkan dan
dioverhaul nosel assy.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 21 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

TUGAS 4

Membongkar, membersihkan , memeriksa dan merakit nosel Injeksi

Bahan dan peralatan :


1. Kunci set nosel injeksi
2. Tester nosel injeksi
3. nosel injeksi
4. Shim Penyetel
5. Peralatan pembersih nosel ( batang kayu dan sikat kawat)
6. Majun
7. Ragum/klem
8. Kunci momen

Langkah kerja :
A. Membongkar Nosel Injeksi

1. Gunakan SST untuk melepas mur


yang menahan nosel
Perhatian : saat nosel
dibongkar, berhati-hati jangan
sampai komponen bagian
dalamnya jatuh
2. Lepaskan pegas penekan, shim,
pressure pin, distance piese dan
nosel assy.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 22 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

B. Membersihkan Nosel Injeksi :

1. Untuk membersihkan nosel, gunakan


batang kayu dan sikat kawat,
cucilah didalam solar yang bersih.

Petunjuk : jangan menyentuh


permukaan nosel dengan jari anda.

2. Gunakan batang kayu untuk


membersihkan carbon yang
mengeras pada tepi jarum nosel.

3. Gunakan sikat kawat untuk


membersihkan carbon dari bagian
luar body nosel (kecuali untuk
membersihkan permukaan)

4. Periksalah bahwa dudukan body


nosel tidak terbakar atau berkarat.
5. Periksalah bagian tepi dari jarum
nosel dari karat atau rusak.

Apabila ditemui salah satu dari kondisi


seperti diatas ganti nosel
keseluruhannya.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 23 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

C. Memeriksa Nosel Assy

1. Cuci nosel dalam solar yang bersih.


PETUNJUK : jangan sentuh permukaan
nosel dengan jari anda.

2. Miringkan body nosel kira-kira .......o


dan tarik jarumnya keluar kurang lebih
1/3 dari panjangnya
3. Saat dibebaskan, jarum akan turun
kedalam bodynya dengan lembut oleh
karena beratnya sendiri.
4. Ulangi test ini, dan setiap kali putar
jarumnya perlahan, apabila jarum tidak
meluncur bebas, ganti nosel keseluruhan

5. Ada 8 cara prosedur membersihkan


Nozzle, yaitu :
5.1. Bersihkan carbon pada nozzle
dengan sikat kuningan
5.2. bersihkan lubang kecil pada nozzle
dengan kawat
5.3. Bersihkan fuel gallery dengan alat
special pembersih
5.4. Bersihkan ujung nozzle dengan
shaped scraper
5.5. bersihkan dudukan needle dengan
scraper
5.6. bersihkan lubang spray dengan
kawat khusus untuk membuang
kotoran yang menempel pada lubang
tersebut
5.7. Bersihkan batang needle dengan
sikat
5.8. rakit kembali nozzle pada holder.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 24 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

D. Merakit Nosel

1. Merakit penahan nosel injeksi


a. Rakitlah, mur yang menahan
penahan nosel, nosel assy distance
piece, pressure pin, pegas penekan,
shim penyetel dan body penahan nosel.
Kemudian keraskan mur penahan
dengan jari anda.
b. Menggunakan SST, keraskan mur
penahan momen 375 kg-cm
Perhatian : Pengerasan yang berlebihan
dapat menyebabkan nosel berubah
bentuk dan pengerasan pada jarumnya
atau problem lainnya.

2. Lakukan test penekanan dan test


bentuk penyemprotan

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 25 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

TUGAS 5

Memasang Nosel Injeksi

Bahan dan peralatan :


1. Kunci set nosel injeksi (SST)
2. Majun

Langkah Kerja Memasang Nosel Injeksi :

1. Memasang Nosel Injeksi

a. Tempatkan 4 gasket baru dan


ke 4 dudukan nosel ke dalam
lubangnosel injeksi dari kepala
selinder.

b. Gunakan SST untuk memasang


ke 4 nosel injeksi

c. Momen : 650 kg-cm

2. Memasang pipa balik nosel


(Nozzle Leakage Pipe)
a. Pasangkan keempat gasket yang
baru dan pipa balik dengan mur
momen : 300 kg-cm
b. Sambungkan selang bahan
bakar ke pipa balik.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 26 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

3. Memasang Pipa Injeksi


a. Tempatkan kedua klamp
bawah pada intake
manifold
b. Pasang ke 4 pipa injeksi
Momen : 250 kg-cm.
c. Kunci pipa injeksi dengan
dua klamp atas dan
bautnya
4. Pasangkan sambungan glow
plug
5. Hidupkan mesin dan periksa
kebocoran bahan bakar.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 27 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

3.3. Daftar Cek Unjuk Kerja

Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar kompetensi

Kode Unit OTO.KR20.018.01

Judul Unit Memperbaiki sistem/komponen Bahan


bakar Diesel

Nomor Elemen Ya Tidak Kriteria Unjuk kerja Ya Tidak


1 1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
Kondisi Unjuk Kerja
Penunjang Keterampilan dan Pengetahuan
Aspek-aspek Penting dalam pengujian

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 28 dari 28
Buku Kerja Versi : 2007
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN

MEMPERBAIKI SISTEM/ KOMPONEN


BAHAN BAKAR DIESEL
OTO.KR02.018.01

BUKU PENILAIAN

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

DAFTAR ISI

Daftar Isi ...............................................................................................................1

BAB I KONSEP PENILAIAN...................................................................................2

1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai ...............................................2


1.2. Tipe Penilaian ..............................................................................2

BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN ........................................................................3

2.1. Kunci Jawaban Tugas-tugas Teori .................................................3


2.2. Daftar Check Unjuk Kerja (Praktek) ...............................................9

LEMBAR PENILAIAN

Buku-buku Referensi untuk bahan pelatihan yang telah direkomendasikan:

- Data Buku Manual


- Data Buku Pendukung Teori

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 1 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

BAB I
KONSEP PENILAIAN

1.1. Bagaimana Anda akan Dinilai

Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan


membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja
tugas-tugas Anda dan sikap Anda terhadap pekerjaan. Anda akan dinilai untuk
menentukan apakah Anda telah mencapai kompetensi sesuai dengan standar
yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja.
Pada pelatihan berdasarkan kompetensi, pendekatan yang banyak digunakan
untuk penilaian adalah “Penilaian berdasarkan criteria/Criterion-Referenced
Assessment”. Pendekatan ini mengukur unjuk kerja Anda terhadap sejumlah
standar. Standar yang digunakan dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja.
Penilaian dapat dilaksanakan dengan tujuan sebagai bantuan dan dukungan
belajar. Tipe penilaian ini adalah formatif dan merupakan proses yang sedang
berjalan.
Penilaian juga dapat dilaksanakan untuk menentukan apakah Anda telah
mencapai hasil program belajar (contohnya pencapaian kompetensi dalam Unit).
Tipe penilaian ini adalah sumatif dan merupakan penilaian akhir.
Penilaian dapat dilaksanakan di industri (ditempat kerja) atau dilembaga pelatihan
(diluar tempat kerja). Jika memungkinkan, sebaiknya penilaian dilaksanakan
ditempat kerja sehingga penilai dapat mengamati Anda melakukan kegiatan
normal ditempat kerja.

1.2. Tipe Penilaian

Test Tertulis
Test tertulis akan menilai pengetahuan Anda dan pemahaman konsep dan prinsip
yang merupakan dasar unjuk kerja tugas-tugas Anda. Test tertulis biasanya
berupa seri pertanyaan pilihan ganda atau beberapa bentuk test tertulis objectif
lainnya, yaitu tes dimana setiap pertanyaan memiliki satu jawaban benar.

Test Unjuk Kerja

Test unjuk kerja akan menilai kompetensi Anda dalam menampilkan tugas-tugas
elemen terhadap standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja. Oleh sebab
itu Anda akan menerapkan pengetahuan dan pemahaman Anda terhadap unjuk
kerja tugas-tugas.

Penilai biasanya menggunakan daftar cek analisis elemen sebagai pedoman untuk
menentukan kompetensi Anda dan akan memberikan umpan balik mengenai
unjuk kerja dan jika perlu, merencanakan pelatihan lanjutan jika Anda belum
mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 2 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN

2.1. Kunci Jawaban Tugas Tertulis

TUGAS 1.

Pertanyaan 1

Sebutkan empat (4) jenis pompa pengalir system bahan bakar diesel pada kendaraan
ringan?

Jawaban :

1. Pompa Pengalir Jenis Vane


2. Pompa Pengalir Jenis Gear
3. Pompa Pengalir jenis Plunyer
4. Ponpa pengalir jenis Diafragma

Pertanyaan 2

Sebutkan nama bagian dari pompa pada gambar dibawah ini?

Jawaban
1. Katup masuk 2. Tuas Penggerak

3. Diafragma 4. Kam

5. Batang penarik 6. Katup Tekan

7. Sambungan Tuas 8. Pegas Pengembali

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 3 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Pertanyaan 3

Beri nama semua bagian pompa tipe vane pada gambar dibawah ini?

Jawaban

Pertanyaan 4
Sebutkan bagaimana kerja pompa jenis vane mereduksi penyaluran bahan bakar ketika
jumlah bahan bakar pada pompa injeksi cukup?

Jawaban

Ketika bahan bakar pada pompa penuh pompa injeksi tidak memerlukan tambahan
bahan bakar, tekanan bahan bakar yang dibangkitkan akan melebihi kekuatan pegas
katup regulator tekanan dan katup terbuka sehingga kelebihan bahan bakar akan
mengalir kembali ke sisi pemasukan pompa.

Pertanyaan 5

Sebutkan fungsi dari tuas pompa pengalir tangan yang dipasangkan pada kebanyakan
pompa penyalur jenis plunyer maupun diafrahma sistem bahan bakar diesel?

Jawaban

Pompa tangan yang digunakan untuk dioperasikan dengan tangan mengangkat bahan
bakar dari tangki selama melakukan pengisian solar kedalam sistem dan untuk
membuang udara keluar sistem.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 4 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Pertanyaan 6

Sebutkan dua tipe lain dari pompa pengalir yang banyak digunakan pada sistem bahan
bakar disel yang dipasangkan dengan pompa injeksi yang menggunakan pompa
penyalur jenis Vane.

Jawaban

1. Tipe plunyer saringan primer


2. Tipe diafrahma saringan primer

Pertanyaan 7

Jelaskan mengapa penyaringan sistem bahan bakar disel sangat utama untuk
meyakinkan kerja yang efisien dan jelaskan bagaimana saringan bahan bakar
menghasilkan penyaringan pada bahan bakar disel.

Jawaban

Pencemaran bahan bakar disel merupakan peringatan utama pada komponen sistem
bahan bakar disel,karena celah yang pressisi (sangat halus) pada pompa tekanan tinggi
dan mekanisme injector, 2 s/d 4 mikron,memerlukan pemberian bahan bakar yang
bersih. Pencemar bahan bakar disel terdapat tiga macam yaitu debu,partikel-partikel
kotoran air dan zat biologi. Saringan menggunakan sebuah elemen penyaring halus
untuk mencegah partikel-partikel pencemar dapa lewat melaluinya.

Pertanyaan 8

Sebutkan dua kemungkinan tempat untuk saringan bahan bakar yang dipasangkan pada
sistem bahan bakar disel.

Jawaban

1. Saringan mungkin dipasangkan antara pemisah air (water sedimenter) dan pompa
pengalir.
2. Saringan mungkin dipasangkan antara pompa pengalir dan pompa injeksi bahan
bakar.

Pertanyaan 9

Sebutkan enam tipe rancangan saringan bahan bakar yang digunakan pada sistem
bahan bakar kendaraan ringan?

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 5 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Jawaban

1. Elemen dapat distur (disposible element)


2. Logam sintered
3. Saringan menyudut
4. Kain dan Felt
5. Kertas dilipat
6. Anyaman Logam

Pertanyaan 10

Jelaskan perbedaan dasar kerja antara sebuah elemen saringan bahan bakar dan sebuah
pemisah air bahan bakar.

Jawaban

Sebuah pemisah air,menyaring air dan partikel-partikel kecil berat sampai besar dan
menampungnya pada mangkok penampung.
Sementara saringan bahan bakar,menyaring air dan partikel-partikel pencemar kecil
sampai sangat halus.

Pertanyaan 11

Jelaskan kerja dari saklar indicator/penunjuk yang dipasangkan pada pemisah air sistem
bahan bakar diesel kendaraan ringan?

Jawaban

Sebuah penunjuk tionggi permukaan air yang dipasangkan pada pemisah air .Indikator
memiliki pelampung yang mengontrol penutupan sebuah saklar rangkaian lampu
peringatan ketika dinaikkan oleh air atau partikel pencemar.

Pertanyaan 12

Sebutkan tiga jenis governor pompa injeksi yang digunkan untuk mengontrol kecepatan
idel dan maksimum engin kendaraan ringan?

Jawaban

1. Governor sentrifugal
2. Governor hidrolik
3. Governor Pneumatic

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 6 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Pertanyaan 13

Jelaskan prinsip kerja ketiga jenis governor sistem bahan bakar diesel?

Jawaban

1. Governor sentrifugal
Governor ini dilengkapi dengan bobot/bandul sentrifugal.Ketika pompa injeksi
berputar,gaya sentrifugal mengembangkan bobot sentrifugal yang diteruskan untuk
mengatur posisi dari batang pengatur.
2. Governor hidrolik
Governor ini dilengkapi dengan oli tidak tetap atau tekanan bahan bakar dari
kecepatan putar mesin yang mengerakkan pompa pengalir untuk menggerakkan
piston pemaju saat injeksi yang akan mengontrol posisi batang pengatur bahan
bakar.
3. Governor Pneumatic
Governor ini dilengkapi selang vakum ke saluran pengisapan (intakemanifold) setelah
sebuah gas untuk menggerakkan sebuah diafrahma yang mengoperasikan batang
pengatur bahan bakar.

Pertanyaan 14

Sebutkan kerja dari katup penyalur (delivery valve) pada pompa injeksi dengan tiga
kondisi kerja yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Jawaban

A. Ketika tekanan didalam ruang pemompaan naik akibat gerakan naik plunyer,tekanan
tinggi bahan bakar mendorong katup penyalur terbuka dari kedudukannya melawan
kekuatan pegas dan bahan bakar tersalurkan ke injektor.
B. Setelah penginjeksian,piston perapat pada katup masuk ek silinder yang
menghasilkan penurunan tekanan mendadak pada injektor sehingga penginjeksian
berhenti seketika. Penurunan tekanan mendadak ini memungkinkan jarum injektor
menutup dengan cepat dan rapat mencegah tetesan.
C. Untuk menjaga sebuah tekanan rendah bahan bakar pada injektor bahan bakar dan
pipa injektor. Langkah terbatas katup memungkinkan permukaan duduknya rapat

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 7 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

dengan permukaan pengantarnya,hal ini menahan tekanan rendah bahan bakar yang
membantu mempercepat pembangkitan tekanan tinggi lagi selama penyaluran bahan
bakar selanjutnya.

Pertanyaan 15

Sebutkan tiga jenis kelengkapan starter yang belum digunakan pada sistem bahan bakar
diesel ? jelaskan

Jawaban

1. Busi Pemanas
Busi Pemanas dioperasikan secara elektrik,unit pemanas yang dialiri arus listrik untuk
memanaskan busi pemanas. Elemen pemanas menyediakan sebuah kenaikan
temperatur udara yang dimampatkan pada ruang bakar.

2. Elemen Pemanas Saluran Masuk


Kelengkapan ini bekerja dengan prinsip yang sama seperti busi pemanas yang
memanaskan awal udara sebelum masuk ke ruang bakar untuk membantu proses
pembakaran. Kelengkapan kumparan pemanas terdapat pada saluran masuk udara
untuk memanaskan udara ketika engin awal dihidupkan.

3. Penambah bahan bakar


Kelengkapan ini dapat mengatur batang pengatur (control back) kearah
pemompaan maksimum,sehingga memungkinkan pompa injeksi menyalurkan jumlah
bahan bakar lebih. Lebihnya bahan bakar menghasilkan campuran kaya sehingga
mudah terbakar untuk proses awal menghidupkan engin.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 8 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

2.2. TUGAS UNJUK KERJA

TUGAS 1

Melepas Nosel Injeksi

Bahan dan peralatan :


1. Kunci set nosel injeksi (SST)
2. Majun

Langkah Kerja Melepas Nosel Injeksi :

1. Melepas sambungan glow plug.


2. Melepas pipa-pipainjeksi (
tekanan tinggi )
a. Kendorkan mur union pada 4
pipa injeksi
b. Lepaskan kedua murnya, dua
kleman atas, 4 pipa injeksi
dan 2 kleman bawah

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 9 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

3. Melepas pipa balik nosel


a. Lepaskan selang bahan bakar dari
pipa balik nosel
b. Lepaskan 4 buah mur, pipa balik
(leakage pipe), dan 4 buah gasket

4. Melepas Nosel Injeksi


Gunakan SST untuk melepas 4
nosel injeksi, dudukannya serta
gasket-gasketnya

5. Tempatkan nosel injeksi dalam


urutan yang benar untuk
memudahkan saat pemasangan

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 10 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

TUGAS 2

Mengetes Tekanan Injeksi

Bahan dan peralatan :


1. Kunci set nosel injeksi
2. Tester nosel injeksi
3. nosel injeksi
4. shim penyetel

Langkah kerja Mengetes Tekanan Injeksi:

1. Pompakan handle tester


beberapa kali dengan tujuan
untuk menyemprotkan solar dari
nosel fitting dan kemudian
keraskan fitting

2. Pasang nosel injeksi pada tester


nosel injeksi dan keluarkan
udara dari mur union.

3. Pompakan handle tester


beberapa kali secepat mungkin
untuk membersihkan carbon
dari lubang injeksi

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 11 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

4. Pompakan handle tester


perlahan-lahan sambil
mengamati prssure gauge.
5. Baca pressure gauge saat
tekanan injeksi mulai turun

Tekanan membuka :
Nosel baru : 151 – 159 kg/cm2
Nosel lama : 145 – 155 kg/cm2

Nosel bekerja dengan sempurna


apabila mengeluarkan suara mendesis
dan apabila tekanan membukanya
tidak sesuai spesifikasi bongkar
penahan nosel ganti shim penyetel
pada bagian atas pegas penekan
Penyetelan tekanan membuka
(opening pressure) : 145 – 155
kg/cm2

6. Ada bermacam-macam shim


penyetel setiap ketebalan 0,025
mm akan merubah tekan
penginjeksian kira-kira 3,5
2
kg/cm dan hanya satu shim
penyetel yang harus digunakan

7. Harus tidak terdapat tetesan


setelah penginjeksian

8. Mengetes bentuk semprotan


a. Pompa handle tester 15 sampai
60 kali (nosel model lama) atau
30 sampai 60 kali (nosel model
baru) permenit
b. Periksa bentuk semprotan, bila
bentuk semprotannya tidak
benar selama penyemprotan
maka nosel harus diganti atau di
bersihkan

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 12 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

TUGAS 3

Mengetes kebocoran Nosel Injeksi

Bahan dan peralatan :


1. Kunci set nosel injeksi
2. Tester nosel injeksi
3. nosel injeksi

Langkah kerja Mengetes Kebocoran Nosel Injeksi:

1. Dengan melakukan penekanan


pada kira-kira 10-20 kg/cm2
dibawah tekanan pembukaan,
periksa bahwa tidak terdapat
tetesan selama 10 detik dari
lubang injeksi ataau dari sekeliling
mur penguncinya (retaining nut)

2. Apabila nossel menetes selama 10


detik, ganti atau bersihkan dan
dioverhaul nosel assy.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 13 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

TUGAS 4

Membongkar, membersihkan , memeriksa dan merakit nosel Injeksi

Bahan dan peralatan :


1. Kunci set nosel injeksi
2. Tester nosel injeksi
3. nosel injeksi
4. Shim Penyetel
5. Peralatan pembersih nosel ( batang kayu dan sikat kawat)
6. Majun
7. Ragum/klem
8. Kunci momen

Langkah kerja :
A. Membongkar Nosel Injeksi

1. Gunakan SST untuk melepas mur


yang menahan nosel
Perhatian : saat nosel dibongkar,
berhati-hati jangan sampai
komponen bagian dalamnya jatuh
2. Lepaskan pegas penekan, shim,
pressure pin, distance piese dan
nosel assy.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 14 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

B. Membersihkan Nosel Injeksi :

1. Untuk membersihkan nosel, gunakan


batang kayu dan sikat kawat,
cucilah didalam solar yang bersih.

Petunjuk : jangan menyentuh


permukaan nosel dengan jari anda.

2. Gunakan batang kayu untuk


membersihkan carbon yang
mengeras pada tepi jarum nosel.

3. Gunakan sikat kawat untuk


membersihkan carbon dari bagian
luar body nosel (kecuali untuk
membersihkan permukaan)

4. Periksalah bahwa dudukan body


nosel tidak terbakar atau berkarat.
5. Periksalah bagian tepi dari jarum
nosel dari karat atau rusak.

Apabila ditemui salah satu dari kondisi


seperti diatas ganti nosel
keseluruhannya.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 15 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

C. Memeriksa Nosel Assy

1. Cuci nosel dalam solar yang bersih.


PETUNJUK : jangan sentuh permukaan
nosel dengan jari anda.

2. Miringkan body nosel kira-kira 60o dan


tarik jarumnya keluar kurang lebih 1/3
dari panjangnya
3. Saat dibebaskan, jarum akan turun
kedalam bodynya dengan lembut oleh
karena beratnya sendiri.
4. Ulangi test ini, dan setiap kali putar
jarumnya perlahan, apabila jarum tidak
meluncur bebas, ganti nosel keseluruhan

5. Ada 8 cara prosedur membersihkan


Nozzle, yaitu :
5.1. Bersihkan carbon pada nozzle
dengan sikat kuningan
5.2. bersihkan lubang kecil pada nozzle
dengan kawat
5.3. Bersihkan fuel gallery dengan alat
special pembersih
5.4. Bersihkan ujung nozzle dengan
shaped scraper
5.5. bersihkan dudukan needle dengan
scraper
5.6. bersihkan lubang spray dengan
kawat khusus untuk membuang
kotoran yang menempel pada lubang
tersebut
5.7. Bersihkan batang needle dengan
sikat
5.8. rakit kembali nozzle pada holder.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 16 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

D. Merakit Nosel

1. Merakit penahan nosel injeksi


a. Rakitlah, mur yang menahan
penahan nosel, nosel assy distance
piece, pressure pin, pegas penekan,
shim penyetel dan body penahan nosel.
Kemudian keraskan mur penahan
dengan jari anda.
b. Menggunakan SST, keraskan mur
penahan momen 375 kg-cm
Perhatian : Pengerasan yang berlebihan
dapat menyebabkan nosel berubah
bentuk dan pengerasan pada jarumnya
atau problem lainnya.

2. Lakukan test penekanan dan test


bentuk penyemprotan

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 17 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

TUGAS 5

Memasang Nosel Injeksi

Bahan dan peralatan :


1. Kunci set nosel injeksi (SST)
2. Majun

Langkah Kerja Memasang Nosel Injeksi :

1. Memasang Nosel Injeksi

a. Tempatkan 4 gasket baru dan


ke 4 dudukan nosel ke dalam
lubangnosel injeksi dari kepala
selinder.

b. Gunakan SST untuk memasang


ke 4 nosel injeksi

c. Momen : 650 kg-cm

2. Memasang pipa balik nosel


(Nozzle Leakage Pipe)
a. Pasangkan keempat gasket yang
baru dan pipa balik dengan mur
momen : 300 kg-cm
b. Sambungkan selang bahan
bakar ke pipa balik.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 18 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

3. Memasang Pipa Injeksi


a. Tempatkan kedua klamp
bawah pada intake
manifold
b. Pasang ke 4 pipa injeksi
Momen : 250 kg-cm.
c. Kunci pipa injeksi dengan
dua klamp atas dan
bautnya
4. Pasangkan sambungan glow
plug
5. Hidupkan mesin dan periksa
kebocoran bahan bakar.

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 19 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

2.2. CHECK LIST TEORI & PRAKTEK

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditanda tangani

Ya
Apakah semua petunjuk keselamatan kerja diikuti?

Apakah peserta pelatihan mampu memilih dan menggunakan peralatan


uji yang sesuai?

Apakah peserta pelatihan mampu memperbaiki sistem komponen bahan


bakar diesel ?

Apakah peserta pelatihan mampu Mengidentifikasi sistem komponen


bahan bakar diesel ?

Apakah peserta pelatihan mampu membandingkan hasil pemeriksaan


dengan sistem komponen bahan bakar diesel ?

Apakah peserta pelatihan sudah mengumpulkan, menganalisa dan


mengelompokkan semua informasi menurut prosedur dan kriteria yang
sudah ditetapkan

Apakah peserta pelatihan sudah memberikan ide dan informasi yang


tepat sesuai dengan standart yang dibutuhkan

Apakah peserta pelatihan telah merencanakan dan menyusun kegiatan-


kegiatan yang tujuannya telah diperiksa oleh pelatih

Apakah peserta pelatihan menggunakan sumber-sumber yang


menguntungkan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan

Tanda tangan Peserta : ....................................

Tanda tangan Pelatih : .....................................

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 20 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR02.018.01

Lembar Penilaian

Memperbaiki sistem/komponen bahan bakar diesel


Unit :
OTO.KR02.018.01
Nama Peserta Pelatihan : ……………………………………..
Nama Pelatih : ……………………………………..
Kompeten

Peserta Dinilai
Kompetensi Yang Dicapai

Umpan Balik Untuk peserta :

Tanda Tangan :

Peserta sudah diberitahu tentang Tanda tangan Penilai :


hasil penilaian dan alasan-alasan
mengambil keputusan
Tanggal :

Saya sudah diberitahu tentang hasil Tanda Tangan Peserta Pelatihan :


penilaian dan alasan mengambil
keputusan tersebut
Tanggal :

Judul Modul: Memperbaiki Sistem / Komponen Bahan Bakar


Diesel Halaman: 21 dari 21
Buku Penilaian Versi : 2007

Anda mungkin juga menyukai