Institusi Sosial
A. Pengertian
the concept of social institution is important to social thinking1 Di dalam sosiologi, yang dimaksud dengan Institusi Sosial adalah suatu sistem yang menunjukan bahwa peranan sosial dan norma-norma saling berkaitan yang telah disusun guna mencapai suatu tujuan atau kegiatan dan oleh masyarakat dianggap penting. Lembaga Sosial juga dapat diartikan sebagai seperangkat aturan atau cara untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sebagai individu ataupun sebagai makhluk sosial. Istilah lembaga Sosial diperkenalkan oleh Koentjaraningrat, yang merupakan terjemahan dari social institution (institusi sosial). Selain yang disebutkan diatas, institusi sosial dapat diartikan sebagai keyakinan yang terorganisasi dan aturan-aturan yang menetapkan tentang bagaimana cara masyarakat untuk mencari dan menentukan kebutuhan dasarnya. Di masa lalu, kebutuhan-kebutuhan ini berpusat pada lima dasar instutusi sosial: keluarga, agama, pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan atau politik. Sekarang ini, media, olahraga, ilmu pengetahuan, dan obat-obatan dapat dikatagorikan sebagai institusi sosial. Apakah perbedaan antara grup dan dan institusi sosial? grup adalah sesuatu yang tersusun atas orang-orang yang terspesifik dan dapat diidentifikasi, sedangkan sebuah institusi adalah jalan yang telah terstandarisasi tentang bagaimana cara melakukan sesuatu. Konsep suatu keluarga dapat membedakan konsep keduanya. Ketika kita membicarakan tentang keluarga saya atau keluarga anda kita merujuk kepada keluarga yang spesifik. Ketika kita merujuk pada keluarga sebagai suatu instutusi sosial,, kita membicarakan tentang ideologi-ideologi dan pola terstruktur tentang behavior yang mengorganisasi kehidupan berkeluarga. Karena institusi sengaja dibentuk, maka tidak serta merta ia menjadi sempurna. Proses untuk membuat institusi menjadi makin efektif disebut penginstitusionalan. Di setiap negara tentunya proses ini akan berbeda-beda sesuai kebutuhan masing-masing. Hukum merupakan institusi sosial yang tujuannya adalah untuk menyelenggarakan keadilan dalam masyarakat. Penyelenggaraan tersebut berkaitan dengan tingkat kemampuan masyarakat itu sendiri untuk melaksanakannya. Oleh karena itu, terdapat perbedaan cara dalam penyelenggaraannya di berbagai tempat. Perbedaan ini berhubungan erat dengan persediaan perlengkapan yang terdapat dalam masyarakat. Sehingga sebagai institusi sosial, kita dapat melihat hukum dalam kerangka yang luas, melibatkan berbagai proses dan kekuatan dalam masyarakat.
Margaret L. Andersen and Howard F. Taylor, Sociology : The Essentials(USA:Cencage Learning, 2009),103.
Menurut Horton dan Hunt, fungsi lembaga terbagi dalam dua bentuk, yaitu : 1. Fungsi manifest atau fungsi nyata, yaitu fungsi iinstitusi yang disadari atau diakui oleh seluruh masyarakat. Misalnya, keluarga harus menanamkan nilai dan norma yang baik kepada anak, lembaga ekonomi harus menghasilkan dan mendistribusikan barang kebutuhan pokok, dan sekolah harus memberikan pendidikan secara formal kepada siswa-siswanya. 2. Fungsi laten atau fungsi terselubung, yaitu fungsi institusi yang tidak disadari dan mungkin tidak dikehendaki atau jika diakui dianggap sebagai hasil sampingan yang biasanya tidak dapat diramalkan. Misalnya, lembaga ekonomi tidak hanya memproduksi dan mendistribusikan kebutuhan pokok, tetapi ketika perusahaan tidak dapat memproduksi barang maka dapat meningkatkan pengangguran dan menimbulkan perbedaan kekayaan (kesenjangan sosiail). Institusi pendidikan juga tidak hanya mendidik anak-anak, namun juga menyelenggarakan hiburan.
Teori-teori fungsional menekankan bahwa institusi nasional ada karna mereka menjalankan lima tugas yang esensial yaitu : 1. Replacing members : masyrakat dan grup-grup didalamnya harus mempunyai suatu cara-cara yang disetujui tentang pergantian member yang telah meninggal dunia atau pergi. 2. Teaching new Members : orang-orang yang lahir di dalam suatu kemasyarakatan atau berpindah ke kemasyarakatan tersebut harus belajar tentang nilai nilai dan adat-adat di dalamnya. 3. Producing, distributing and Consuming goods and service : semua bentuk kemasyarakatan harus menyediakan dan mendistribusikan barang dan jasa untuk anggota-anggota mereka. 4. Preserving Order : setiap grup atau masyarakat harus mempertahankan ketertiban di dalam wilayah batasannya dan menjaganya dari seranganserangan luar. 5. Protecting and Mantaining the Sense of Purpose : untuk memotivasi anggota di dalamnya untuk bekerja sama satu sama lain, tujuan (sense of purpose) dibutuhkan.
Referensi dan Sumber : L. Andersen, Margaret and Howard F. Taylor (2009). Sociology : The Essentials. USA:Cencage Learning. Kendall, Diana (2010). Sociologi in Our Times : The Essentials. USA:Cencage Learning. Waluya, bagja (2007). Sosiologi : Menyelami fenomena Sosial di Masyarakat. Bandung: PT Setia Purna Inves. Murdiyatmoko, Janu (2007). Sosiologi : Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Bandung: PT Grafindo Media Pratama. Hukum Sebagai Institusi Sosial : http://giskacumalimahuruf.wordpress.com/2009/06/14/hukum-sebagaiinstitusi-sosial/