Anda di halaman 1dari 5

Ira Sriwulandari 190110100012

Institusi Sosial
A. Pengertian
the concept of social institution is important to social thinking1 Di dalam sosiologi, yang dimaksud dengan Institusi Sosial adalah suatu sistem yang menunjukan bahwa peranan sosial dan norma-norma saling berkaitan yang telah disusun guna mencapai suatu tujuan atau kegiatan dan oleh masyarakat dianggap penting. Lembaga Sosial juga dapat diartikan sebagai seperangkat aturan atau cara untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sebagai individu ataupun sebagai makhluk sosial. Istilah lembaga Sosial diperkenalkan oleh Koentjaraningrat, yang merupakan terjemahan dari social institution (institusi sosial). Selain yang disebutkan diatas, institusi sosial dapat diartikan sebagai keyakinan yang terorganisasi dan aturan-aturan yang menetapkan tentang bagaimana cara masyarakat untuk mencari dan menentukan kebutuhan dasarnya. Di masa lalu, kebutuhan-kebutuhan ini berpusat pada lima dasar instutusi sosial: keluarga, agama, pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan atau politik. Sekarang ini, media, olahraga, ilmu pengetahuan, dan obat-obatan dapat dikatagorikan sebagai institusi sosial. Apakah perbedaan antara grup dan dan institusi sosial? grup adalah sesuatu yang tersusun atas orang-orang yang terspesifik dan dapat diidentifikasi, sedangkan sebuah institusi adalah jalan yang telah terstandarisasi tentang bagaimana cara melakukan sesuatu. Konsep suatu keluarga dapat membedakan konsep keduanya. Ketika kita membicarakan tentang keluarga saya atau keluarga anda kita merujuk kepada keluarga yang spesifik. Ketika kita merujuk pada keluarga sebagai suatu instutusi sosial,, kita membicarakan tentang ideologi-ideologi dan pola terstruktur tentang behavior yang mengorganisasi kehidupan berkeluarga. Karena institusi sengaja dibentuk, maka tidak serta merta ia menjadi sempurna. Proses untuk membuat institusi menjadi makin efektif disebut penginstitusionalan. Di setiap negara tentunya proses ini akan berbeda-beda sesuai kebutuhan masing-masing. Hukum merupakan institusi sosial yang tujuannya adalah untuk menyelenggarakan keadilan dalam masyarakat. Penyelenggaraan tersebut berkaitan dengan tingkat kemampuan masyarakat itu sendiri untuk melaksanakannya. Oleh karena itu, terdapat perbedaan cara dalam penyelenggaraannya di berbagai tempat. Perbedaan ini berhubungan erat dengan persediaan perlengkapan yang terdapat dalam masyarakat. Sehingga sebagai institusi sosial, kita dapat melihat hukum dalam kerangka yang luas, melibatkan berbagai proses dan kekuatan dalam masyarakat.

Margaret L. Andersen and Howard F. Taylor, Sociology : The Essentials(USA:Cencage Learning, 2009),103.

B. Ciri-Ciri Institusi Sosial


Beberapa ciri umum dari institusi nasional yang dipapakarkan oleh Gillin dalam karyanya yanng berjudul General Features of Social Institution, yaitu sebagai berikut: a. Lembaga sosial adalah organisasi dari pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktifitas-aktifitas kemasyarakatan dan hasihasilnya. Lembaga sosial teridiri atas adat-istiadat, tata kelakuan, dan kebiasaan, dan unsur-unsur budaya lainnya yang secara langsung ataupun tidak langsung tergabung dalam satu unit yang fungsional. b. Setiap lembaga sosial memiliki tingkat kekekalan tertentu. Sistem-sistem kepercayaan dan aneka macam tindakan baru akan menjadi bagian dari lembaga sosial setelah melalui waktu yang relatif lama. Misalnya, suatu sistem pendidikan tertentu baru akan dapat diterapkan seluruhnya setelah melalui suatu masa percobaan. c. Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Misalnya, lembaga ekonomi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. d. Lembaga Sosial memiliki alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan. Misalnya, bangunan, peralatan, dan mesin-mesin. e. Lembaga sosial biasanya memiliki lambang-lambang. Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Contohnya, setiap negara di dunia memiliki bendera sebagai lambang atau panji-panji kebesaran sebagai ciri yang membedakan negara satu dengan negara yang lainnya. f. Lembaga sosial memiliki suatu tradisi tertulis maupun tidak tertulis yang merumuskan tujuannya dan tata tertib yang berlaku.

C. Fungsi-fungsi Institusi Nasional


Institusi Sosial bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia. Menurut Soejono Soekanto, pada dasarnya institusi sosial memiliki beberapa fungsi, diantaranya : a. Memberikan pedoman kepada anggota-anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalahmasalah yang muncul dan berkembang di lingkungan masyarakat, terutama yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan. b. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan. c. Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap anggotaanggotanya.

Menurut Horton dan Hunt, fungsi lembaga terbagi dalam dua bentuk, yaitu : 1. Fungsi manifest atau fungsi nyata, yaitu fungsi iinstitusi yang disadari atau diakui oleh seluruh masyarakat. Misalnya, keluarga harus menanamkan nilai dan norma yang baik kepada anak, lembaga ekonomi harus menghasilkan dan mendistribusikan barang kebutuhan pokok, dan sekolah harus memberikan pendidikan secara formal kepada siswa-siswanya. 2. Fungsi laten atau fungsi terselubung, yaitu fungsi institusi yang tidak disadari dan mungkin tidak dikehendaki atau jika diakui dianggap sebagai hasil sampingan yang biasanya tidak dapat diramalkan. Misalnya, lembaga ekonomi tidak hanya memproduksi dan mendistribusikan kebutuhan pokok, tetapi ketika perusahaan tidak dapat memproduksi barang maka dapat meningkatkan pengangguran dan menimbulkan perbedaan kekayaan (kesenjangan sosiail). Institusi pendidikan juga tidak hanya mendidik anak-anak, namun juga menyelenggarakan hiburan.

D. Tujuan dan Peran Institusi Sosial


Menurut Koentjaraningrat terdapat delapan macam tujuan lembaga nasional, yaitu sebagai berikut. a. Lembaga sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial dan kekerabatan (domestic institution). Contohnya, perkawinan, keluarga, dan pengasuhan anak b. Lembaga sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencarian hidup,memproduksi, menimbun, mendistribusikan barang. Contohnya, pertanaian, perikanan, pertenakan, koperasi, dan perdangangan. c. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan. Contohnya, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, tempat-tempat kursus, dan pesantren. d. Lembaga sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia. Contohnya, ilmu pengetahuan, metode ilmiah, dan e. Lembaga sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rohani atau batin dalam menyatakan rasa keindahan dan kreasi. Contohnya, seni rupa, seni lukis, seni suara, drama, dan lainnya. f. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan dan alam gaib (religious institution). Contohnya, masjid, gereja, kebaktian, doa, tahlilan, dan selamatan. g. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan yang mengatur kehidupan berkelompok dan bernegara (political institution). Contohnya, pemerintahan, kepolisisan, kehakiman, dan partai politik. h. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan jasmani manusia (somatic institution). Contohnya, pemeliharaan kesehatan, kecantikan, dan kedokteran.

Teori-teori fungsional menekankan bahwa institusi nasional ada karna mereka menjalankan lima tugas yang esensial yaitu : 1. Replacing members : masyrakat dan grup-grup didalamnya harus mempunyai suatu cara-cara yang disetujui tentang pergantian member yang telah meninggal dunia atau pergi. 2. Teaching new Members : orang-orang yang lahir di dalam suatu kemasyarakatan atau berpindah ke kemasyarakatan tersebut harus belajar tentang nilai nilai dan adat-adat di dalamnya. 3. Producing, distributing and Consuming goods and service : semua bentuk kemasyarakatan harus menyediakan dan mendistribusikan barang dan jasa untuk anggota-anggota mereka. 4. Preserving Order : setiap grup atau masyarakat harus mempertahankan ketertiban di dalam wilayah batasannya dan menjaganya dari seranganserangan luar. 5. Protecting and Mantaining the Sense of Purpose : untuk memotivasi anggota di dalamnya untuk bekerja sama satu sama lain, tujuan (sense of purpose) dibutuhkan.

Referensi dan Sumber : L. Andersen, Margaret and Howard F. Taylor (2009). Sociology : The Essentials. USA:Cencage Learning. Kendall, Diana (2010). Sociologi in Our Times : The Essentials. USA:Cencage Learning. Waluya, bagja (2007). Sosiologi : Menyelami fenomena Sosial di Masyarakat. Bandung: PT Setia Purna Inves. Murdiyatmoko, Janu (2007). Sosiologi : Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Bandung: PT Grafindo Media Pratama. Hukum Sebagai Institusi Sosial : http://giskacumalimahuruf.wordpress.com/2009/06/14/hukum-sebagaiinstitusi-sosial/

Anda mungkin juga menyukai