Anda di halaman 1dari 4

NAMA : EKO SUMARDI

NPM : 213014902
KELAS :C
MATA KULIAH : SOSIOLOGI HUKUM
DOSEN PENGAMPU : ANNA FATMAWATI ANGGRAINI, S.H.,M.H
TANGGAL : 03 NOVEMBER 2022

UTS SOSIOLOGI HUKUM


HUKUM DAN INSTITUSI SOSIAL
1. Pengertian Institusi Sosial
 Definisi Institusi Sosial Menurut Koentjaraningrat
“sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada akatifitas sosial untuk
memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat”
 Institusi sosial adalah sistem sosial yang diciptakan melalui adat istiadat dan
disesuaikan pada setiap daerah yang berfungsi untuk mengatur pola maupun
serangkaian tata cara agar tercipta suatu hubungan bermasyarakat yang memiliki
satu tujuan utama.

2. Hubungan Antara Hukum Dengan Institusi Sosial


 Menjalankan fungsi-fungsi sosial untuk memenuhi kebutuhan dalam masyarakat
agar tercipta keadilan dan ketentraman.

3. Proses Pertumbuhan Institusi Sosial


 Norma-norma Masyarakat
 Cara atau Usage
Norma sosial jenis ini memiliki daya pengikat yang paling lemah karena sanksi
yang diberikan jika dilanggar biasanya hanya berupa cemoohan. Contoh dari
norma sosial jenis cara adalah ketika kamu sedang makan tidak boleh berbicara,
jadi ketika norma tersebut dilanggar kamu akan ditegur atau diperingati oleh
orang-orang yang ada.
 Kebiasaan atau Folkways
Normal sosial jenis ini memiliki daya pengikat yang lebih kuat daripada norma
jenis cara atau usage karena merupakan suatu aturan yang akan dilakukan secara
berulang-ulang. Contoh dari norma sosial jenis kebiasaan adalah kita sebagai
manusia harus menghormati orang yang lebih tua dibandingkan kita, jika norma
tersebut dilanggar maka sanksi yang diterima akan berbeda-beda tergantung
seberapa sering kita melakukan hal tersebut dan apakah ada niat untuk merubah
diri menjadi lebih baik.
 Kelakuan atau Mores
Norma sosial jenis ini memiliki daya pengikat yang lebih kuat daripada norma
jenis kebiasaan atau Folkways karena norma jenis merupakan suatu aturan yang
telah disepakati dalam lingkungan masyarakat dan dijadikan nilai standar bagi
orang di dalam lingkungan tersebut, jika norma sosial jenis tata kelakuan
atau mores ini dilanggar maka sanksi yang diterima akan lebih berat. Contoh dari
norma sosial jenis ini adalah larangan berzina atau hubungan terlarang, dimana
jika dilanggar maka akan diadili secara hukum yang berlaku di suatu daerah.
 Adat Istiadat atau Custom
Dan yang terakhir, norma sosial ini memiliki daya pengikat yang paling tinggi
daripada normal sosial lain, karena memiliki sifat turun temurun yang sudah
menjadi kewajiban orang di lingkungan tersebut, dan jika normal sosial jenis adat
istiadat atau custom ini dilanggar maka akan mendapatkan sanksi yang berat.
Contoh dari norma sosial jenis ini adalah larangan orang Batak menikah dengan
orang yang memiliki marga sama.

 Sistem Pengendalian Sosial (Social Control)

 Pengendalian sosial preventif


Jenis pengendalian sosial berdasarkan waktu pelaksanaannya yang pertama
adalah pengendalian sosial preventif yang merupakan sebuah pengendalian yang
terjadi pada lingkungan masyarakat sebelum adanya atau terjadinya sebuah
perilaku yang menyimpang. Pengendalian sosial preventif ini biasanya dilakukan
oleh seseorang melalui sosialisasi mengenai norma-norma yang ada, pendidikan
masyarakat sekitar, penyuluhan masyarakat, serta memberikan nasihat serta
konsekuensi agar tidak terjadinya penyimpangan sosial.

 Pengendalian sosial represif


Jenis pengendalian sosial berdasarkan waktu pelaksanaannya yang kedua
adalah pengendalian sosial represif yang merupakan sebuah pengendalian yang
terjadi pada sebuah lingkungan masyarakat setelah adanya terjadi perilaku
menyimpang di masyarakat. Pengendalian sosial represif ini sendiri biasanya
berbentuk sebuah upaya yang dilakukan melalui memberikan konsekuensi bagi
yang melanggar, hukuman yang sepadan, nasehat serta penyuluhan agar tidak
mengulanginya lagi dan sadar bahwa hal tersebut merupakan kesalahan.
Berdasarkan petugas pelaksananya, jenis pengendalian sosial juga dapat dibagi
menjadi dua yaitu, pengendalian formal serta pengendalian informal.

4. Ciri – ciri Institusi Sosial


 Institusi sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku yang terwujud
melalui aktivitas-aktivitas masyarakat dan hasil-hasilnya.
 Institusi sosial juga dicirikan oleh suatu tingkat kekekalan tertentu.
 Institusi sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu.
 Terdapat alat – alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan institusi
Sosial.
 Institusi sosial biasanya juga ditandai oleh lambang-lambang atau simbol-simbol
tertentu.
 Institusi sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang merumuskan tujuan,
tata tertib, dan lain-lain.

5. Fungsi Institusi Sosial


 Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat
 Menjaga keutuhan masyaraka
 Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian
sosial (sosial control)

6. Jenis-jenis Institusi Sosial

 Lembaga Agama
Lembaga agama merupakan lembaga yang mengatur kehidupan manusia dalam
beragama, lembaga agama adalah sistem keyakinan serta praktik agama yang
dilakukan oleh masyarakat yang meyakini kepercayaan tersebut.

 Lembaga Hukum
Lembaga hukum adalah lembaga yang memiliki tugas untuk menegakkan aturan
berkaitan tingkah laku para anggota masyarakat baik secara tertulis ataupun tidak,
sehingga dipandang sebagai lembaga yang sentralis tanpa adanya pandang bulu, dan
berlaku secara univerisal.

 Lembaga Budaya ( Kebiasaan)


Lembaga budaya merupakan lembaga publik yang ada dalam suatu negara dan
berperan dalam pengembangan budaya, seni, lingkungan, ilmu pengetahuan serta
pendidikan dalam masyarakat yang ada di suatu daerah maupun suatu negara.
Lembaga kebudayaan yang berbentuk lembaga swadaya masyarakat atau LSM,
paguyuban, sanggar adalah elemen yang memiliki peran dalam pelestarian seni serta
budaya di daerah atau negara tersebut.

 Lembaga Kesehatan
Lembaga kesehatan merupakan hal penting dalam suatu kelompok masyarakat yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Salah satu contoh lembaga kesehatan di tingkat desa adalah posyandu. Fungsi utama
posyandu adalah untuk melayani imunisasi bayi, pengecekan kesehatan untuk ibu
hamil, dan pelayanan kesehatan lansia. Posyandu juga berfungsi untuk membantu
puskesmas (lembaga kesehatan tingkat kecamatan) dalam memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan masyarakat dalam lingkup area yang cukup luas.
 Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan juga merupakan lembaga sosial primer yang diakui oleh
masyarakat dan berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat. Lembaga pendidikan
merupakan lembaga tempat berlangsungnya proses pendidikan yang memiliki tujuan
untuk mengubah tingkah laku individu menjadi lebih baik. Lembaga pendidikan
sendiri kemudian dibedakan menjadi tiga yaitu pendidikan formal, pendidikan non
formal serta pendidikan informal. Salin itu, lembaga pendidikan juga dapat dikatakan
sebagai lembaga lanjutan setelah lembaga keluarga.

 Lembaga Ekonomi
Seperti halnya dengan dua jenis lembaga sosial sebelumnya, lembaga ekonomi
merupakan lembaga yang memiliki kegiatan pada bidang ekonomi untuk mencapai
tujuan agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Lembaga ekonomi ini termasuk dalam
lembaga sosial karena mengatur hubungan antar manusia dalam memenuhi kebutuhan
pokok.

 Lembaga Politik
Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang memiliki bentuk kegiatan dalam
kelompok masyarakat dengan proses pembentukannya serta pembagian kekuasaannya
ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Lembaga politik dapat berupa pemerintahan
yang memiliki peran sebagai pemelihara keamanan serta ketertiban dan melayani dan
melindungi masyarakat.

7. Conformity dan Deviation


a) Conformity
proses penyesuaian diri dengan masyarakat dengan cara mengindahkan kaidah
dan nilai-nilai masyarakat
b) Deviation
penyimpangan terhadap kaidah-kaidah dan nilai-nilai dalam masyarakat

Anda mungkin juga menyukai