Anda di halaman 1dari 10

Ujian Tengah Semester

kelas A2
Mata kulian Pemeriksaan Akuntansi II

NAMA : RADIKA NURUL AINI

NPM : 184022481

KELAS/ SEMESTER : A2 AKUNTANSI/ ENAM (6)

MATA KULIAH : PEMERIKSAAN AKUNTANSI II

DOSEN : Dr. Miswaty,SE.,Msi.,Ak.,CA

1. Jelaskan sistem informasi akuntansi yang membentuk siklus pendapatan dalam suatu
perusahaan manufaktur dan jasa?
❖ sistem informasi akuntansi yang membentuk siklus pendapatan dalam suatu perusahaan
manufaktur adalah sistem penjualan kredit, sistem penjualan tunai, sistem retur
penjualan, sistem pencadangan kerugian piutang, dan sistem penghapusan piutang.

2. jelaskan prosedur yang termasuk dalam sistem informasi akuntansi berikut ini:
a. Penjualan kredit :
b. Penjualan tunai:
c. Retur penjualan :
d. Pencadangan kerugian piutang:
e. Penghapusan piutang:
❖ Prosedur dalam sistem informasi akuntansi
a. Penjualan kredit :
order penjualan, persetujuan kredit, pengiriman barang, penagihan, pencatatan
piutang, pencatatan pendapatan penjualan kredit, pencatatan kos produk jadi yang
dijual
b. Penjualan tunai:
order penjualan, penerimaan kas, penyerahan barang, pencatatan penerimaan kas,
pencatatan penjualan tunai, pencatatan kos produk jadi dijual.
c. Retur penjualan :
penerimaan barang, pencatatan piutang usaha, pencatatan retur penjualan
d. Pencadangan kerugian piutang:
pembuatan bukti memorial, pencatatan cadangan kerugian piutang
e. Penghapusan piutang:
pembuatan bukti memorial, pencatatan penghapusan piutang.

3. jelaskan tujuan audit terhadap siklus pendapatan


❖ Tujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti kompeten yang
mencukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut saldo dan
transaksi siklus pendapatan. Untuk mencapai setiap tujuan audit spesifik ini, auditor
dapat menggunakan berbagai bagian dari perencanaan audit dan metodologi pengujian
audit .
Kelompok asersi Tujuan terhadap golongan Tujuan terhadap saldo akun
transaksi
Keberadaan dan keterjadian Transaksi kredit dan tunai piutang usaha
sesuai dg yg diserahkan ke mencerminkan jumlah yang
customer. terutang oleh customer yang
Transaksi adjustment ada pada tanggal neraca
penjualan sesuai
pengurangan penjualan krn
retur penjualan,
pencadangan kerugian
piutang dn penghapusan
piutang yang di otorisasi
Kelengkapan Semua transaksi adjustmen Piutang usaha mencakup
dan penjualan thp penjualan semua klaim kepada
yang terjadi customet pada tanggal
neraca.
Hak dan kewajiban Entitas memiliki ha katas Oiutang usaha pada tanggal
piutang usaha dank as neraca mencerminkan klaim
sebagai hasil transaksi resmi entitas kepada
dalam siklus pendapatan customer
Penilaian dan alokasi Semua transaksi penjualan Piutang usaha mncerminkan
dan adjustment penjualan klaim yang baik pada
telah dicatat dalam jurnal, tanggal neraca dan sesuai
diringkas,dan diposting ke dengan jumlah buku
akun dg benar pembantu piutang.
Cadangan kergian piutang
mencerminkan estimasi
yang masuk akal beda
antara jumlah piutang bruto
dengan nilai piutang usaha
bersih yang dapat
direalisasikan
Penyajian dan Ringkasasn transaksi Piutang usaha di identifikasi
pengungkapan penjulan dan adjustment dan diklasifikasi dengan
penjualan mendukung semestinya dalam neraca
penyajian angka penjualan Pengungkapan memadai
dan piutang usaha dalam telah dibuat berkaitan
laporan keuangan, baik dengan piutang usaha yang
klasifikasi maupun digadaikan
pengungkapan

4. Untuk merancang program audit untuk pengujian pengendalian, tahap-tahap yang harus
dilalui oleh auditor, jelaskan.
❖ Tahap yang harus dilalui oleh auditor:
1) Fungsi terkait
2) Dokumen
3) Catatan akuntansi
4) Bagan alir sistem informasi akuntansi
5) Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan dan prosedur audit
untuk pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor
6) Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan
7) Penyususnan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi
yang bersangkutan
8) Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang
bersangkutan

5. Sebutkan fungsi-fungsi terkait dalam sistem penjualan kredit suatu perusahaan manufaktur.
❖ Fungsi-fungsi terkait sistem penjualan kredit manufaktur:
Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
Fungsi penjualan Bagian order penjualan
Fungsi penyimpanan barang Bagian gudang
Fungsi pengiriman barang Bagian pengiriman
Fungsi penagihan Bagian penagihan
Fungsi pencatatan piutang Bagian piutang
Fungsi akuntansi biaya Bagian akuntansi biaya
Fungsi akuntansi umum Bagian akuntansi umum
Fungsi penerimaan barang Bagian penerimaan barang

6. Sebutkan pula organisasi yang bertanggungjawab atas masing-masing fungsi tersebut dan
jelaskan pula peranya masing-masing
❖ Organisasi yang bertanggungjawab atas masing-masing fungsi:
1) Bagian Kredit : Dalam transaksi penjualan kredit dengan kartu kredit, fungsi ini
bertanggung jawab atas pemberian kartu kredit kepada pelanggan terpilih.
Sebelum seorang pelanggan diberi kartu kredit, ia harus mengajukan permintaan
menjadi anggota kartu kredit perusahaan dengan mengisi formulir permintaan
menjadi anggota. Fungsi kredit melakukan pengumpulan informasi tentang
kemampuan keuangan calon anggota dengan meminta fotokopi rekening koran
bank; keterangan gaji atau pendapatan calon anggota dari perusahaan tempatnya
bekerja, dan dari sumber-sumber lain.
2) Bagian Penjualan : Dalam sistem penjualan dengan kartu kredit, fungsi
penjualan bertanggung jawab melayani kebutuhan pelanggan atas barang. Fungsi
penjualan mengisi faktur penjualan kartu kredit untuk memungkinkan fungsi
gudang dan fungsi pengiriman melaksanakan penyerahan barang kepada
pelanggan.
3) Bagian Gudang : Dalam sistem penjualan ini, fungsi gudang menyediakan
barang yang diperlukan oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam
tembusan faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi penjualan.
4) Bagian Pengiriman : Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang
yang kuantitas, mutu, dan spesifikasinya sesuai dengan yang tercantum dalam
tembusan faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi penjualan.
Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk memperoleh tanda tangan dari
pelanggan di atas faktur penjualan kartu kredit sebagai bukti telah diterimanya
barang yang dibeli oleh pelanggan.
5) Bagian Akuntansi : Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi
bertambahnya piutang kepada pelanggan ke dalam kartu piutang berdasarkan
faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi pengiriman. Di samping
itu, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan transaksi penjualan di
dalam jurnal penjualan.
6) Bagian Penagihan : Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat surat tagihan
secara periodik kepada pemegang kartu kredit.

7. Jelaskan Aktivitas utama siklus pengeluaran


❖ Terdapat 4 aktivitas siklus pengeluaran:
1) Memesan barang, persediaan dan jasa (ordering materials, supplies and
services).
Aktivitas pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau
perlengkapan. Tahapan ini melibatkan penentuan atas apa, kapan dan berapa banyak
barang/perlengkapan/jasa yang dibeli dan selanjutnya memilih pemasok.
2) Menerima dan menyimpang barang, persediaan, dan jasa ( receiving materials,
supplies and services).
Aktivitas kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan
barang yang dipesan. Departemen penerimaan yang bertanggungjawab dalam
menerima barang yang dikirim oleh pelanggan. Biasanya departemen penerimaan ini
kemudian melaporkan barang yang diterima ke manajer gudang, yang kemudian
dilaporkan ke kepala departemen produksi. Departemen penyimpanan barang, yang
juga bertanggung jawab pada manajer gudang, bertanggungjawab atas penyimpanan
barang. Informasi mengenai penerimaan barang yang dipesan harus dikomunikasikan
ke fungsi pengendalian persediaan untuk memutkhirkan catatan persediaan.
3) Memberikan persetujuan atas tagihan pemasok (approving supplier invoices).
Aktivitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui tagihan dari pemasok
untuk dibayar. Departemen utang memberikan persetujuan atas tagihan- tagihan dari
pemasok untuk dibayar. Kewajiban hukum untuk membayar kepada pemasok akan
muncul setelah barang diterima. Untuk beberapa alasan praktis, hampir sebagian
besar perusahaan hanya akan mencatat utang setelah barang diterima dan tagihan
disetujui oleh departemen utang. Ketika tagihan diterima, departemen utang harus
mencocokannya dengan pesanan pembelian dan laporan penerimaan barang.
Kombinasi dari tagihan pemasok dan dokumentasi pendukung lainnya dinamakan
voucher package.
4) Pengeluaran kas (cash disbursement).
Aktivitas terakhir dari siklus pengeluaran adalah melakukan pembayaran kas kepada
pemasok. Kasir, yang melaporkan ke bendahara, bertanggungjawab untuk membayar
kepada pemasok. Pemisahan tugas penanggung jawab kas yang dilakukan oleh kasir,
dari fungsi otorisasi dan pencatatan kas, masing-masing harus dilakukan oleh
departemen pembelian dan departemen utang. Pembayaran dilakukan ketika
departemen utang dagang mengirimkan voucher package(tagihan pemasok dan
dokumen pendukung lainnya) ke kasir.

8. Manajemen akan menetapkan asersi implisit atau eksplisit tentang transaksi dan
saldo siklus pengeluaran dalam laporan keuangan perusahaan asersi – asersi ini.
Definisikanlah tujuan audit siklus pengeluaran.

Kelompok
Kategori
Transaksi Tujuan Audit Spesifik
Asersi
atas Saldo
Eksistensi Transaksi Mencatat pembelian barang, jasa, dan aktiva produktif yang
atau Kejadian diterima selama periode berjalan (EO1)
Mencatat transaksi pengeluaran kas yang dilakukan selama
periode berjalan kepada pemasok dan kreditor (EO2)
Mencatat utang usaha yang mencerminkan jumlah utang
perusahaan per tanggal neraca (EO3)

Saldo
Kelengkapan Transaksi Semua pembelian (C1) dan pengeluaran kas (C2) yang
dilakukan selama periode berjalan telah dicatat.
Saldo Utang usaha meliputi semua jumlah yang terutang kepada
pemasok barang dan jasa per tanggal nerca (R1)
Hak dan Transaksi Perusahaan bertanggung jawab atas utang yang berasal dari
Kewajiban pencatatan transaksi pembelian (R1).
Saldo Utang usaha merupakan kewajiban perusahaan per tanggal
neraca
Penilaian atau Transaksi Semua transaksi pembelian (VA1)dan pengeluaran kas
Alokasi (VA2)telah dinilai dengan menggunakan GAAP dan
dijurnal, diikhtisarkan, serta diposting dengan benar.
Saldo Utang usaha dinyatakan dalam jumlah yang benar (VA3).
Saldo beban yang berkaitan telah sesuai dengan GAAP.
Penyajian dan Transaksi Rincian pembelian (PD1) dan pengeluaran kas (PD2)
Pengungkapan mendukung penyajian dalam laporan keuangan termasuk
klasifikasi dan pengungkapannya yang berkaitan.
Saldo Utang usaha (PD4) telah diidentifikasi dan diklasifikasi
dengan benar dalam laporan keuangan.
Pengungkapan yang memadai yang telah dibuat berkaitan
dengan komitmen, kewajiban kontijen, dan penjaminan
serta utang pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(PD5)

9 . Sebelum merancang program audit pengeluaran, Mengapa auditor harus


mempertimbangkan bisnis klien, kekuatan pasar eksternal yang menggerakkan
sektor bisnis, dan bagaimana kekuatan t e r s e b u t m e m p e n g a r u h i s i k l u s
pengerluaran perusahaan. Jelaskan.
❖ Setiap perusahaan menghadapi kekuatan pasar yang berbeda, sehingga membuat
permintaan atas arus perusahaan juga berbeda.
Pemahaman tentang bisnis dan industri ini akan membantu auditor dalam memahami
risiko bisnis klien. Selain itu, pemahaman ini juga akan membantu auditor dalam
membuat pertimbangan tentang:
- Materialitas siklus pengeluaran bagi pemakai laporan keuangan
- Risiko inheren dalam siklus pengeluaran
- Pengendalian internal kunci dimana auditor berharap dapat menentukan risiko
pengendalian bisnis
- Pemberian jasa bernilai tambah

10. J e l a s k a n Materialitas siklus pengeluaran bagi pemakai laporan keuangan


❖ Materialitas siklus pengeluaran bagi pemakai laporan keuangan. Siklus pengeluaran
merupakan proses inti bagi banyak industri dan mencerminkan jumlah serta volume
transaksi dalam siklus ini di mana risiko terjadinya salah saji yang material adalah tinggi.
Beberapa dari akun itu, seperti persediaan, properti, pabrik dan peralatan, serta jenis
beban utama yang secara individual dapat bersifat material terhadap laporan keuangan.
Dalam situasi ini, auditor berusaha mencapai tingkat risiko yang rendah bahwa transaksi
siklus pengeluaran merupakan sumber terjadinya salah saji yang material dalam laporan
keuangan.
11. jelaskan Resiko inheren dalam siklus pengeluaran
❖ Dalam menilai risiko inheren untuk asersi-asersi siklus pengeluaran, auditor harus
mempertimbangkan faktor-faktor penting yang bisa mempengaruhi asersi-asersi
diseluruh laporan keuangan, serta faktor-faktor yang berkaitan dengan asersi spesifik
dalam siklus pengeluaran. Faktor-faktor penting yang dapat memotivasi manajemen
untuk menyalahsajikan asersi-asersi siklus pengeluaran meliputi:
a. Tekanan untuk menetapkan terlalu rendah beban agar dapat membuat laporan yang
memenuhi target profitabilitas atau norma industri yang telah ditetapkan, yang dalam
kenyataan tidak tercapai akibat faktor-faktor seperti kondisi ekonomi global, nasional
atau regional yang mempengaruhi biaya operasi, dampak perkembangan teknologi
terhadap produktivitas perusahaan, atau manajemen yang tidak baik.
b. Tekanan untuk menetapkan terlalu rendah hutang agar bisa membuat laporan yang
menunjukkan tingkat modal kerja yang lebih tinggi pada saat perusahaan sedang
menghadapi masalah likuiditas atau keraguan tentang kelangsungan usahanya.

12. Jelaskan resiko Pengendalian siklus pengeluaran


❖ Dalam memahami risiko pengendalian yang timbul dalam transaksi pengeluaran kas
harus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan salah saji, pengendalian yang
dibutuhkan, serta kemungkinan pengujian yang harus dilakukan berikut ini:
a. Terhadap transaksi pembayaran hutang.
- Kemungkinan adanya pengeluaran cek untuk pembelian yang tidak disetujui,
harus dikendalikan dengan cara penandatanganan cek melakukan penelaahan
terhadap kelengkapan pendukung voucher dan persetujuannya. Auditor dapat
melakukan pengujian dengan cara observasi apakah penandatanganan cek
melakukan pengecekan dengan bebas terhadap dokumen pendukung.
- Kemungkinan voucher dibayar dua kali, dikendalikan dengan pemberian cap
terhadap voucher dan dokumen pendukungnya bila telah dibayar. Auditor dapat
melakukan pengujian apakah semua pembayaran diberi cap.
- Check mungkin dibayarkan untuk jumlah yang salah, dikendalikan dengan
pengecekkan oleh pihak yang bebas mengenai kesesuaian jumlah dalam check
dengan voucher-nya.
- Check mungkin dirubah setelah ditandatangani, dikendalikan dengan
pengecekan pemberian tanda cek yang dikirim. Auditor dapa melakukan
pengujian dengan melakukan wawancara tentang prosedur pengiriman check,
dan observasi proses pengiriman check.
b. Terhadap transaksi pengeluaran kas.
- Check mungkin tidak dicatat, dikendalikan dengan check yang bemomor urut
tercetak. Auditor melakukan pengujian terhadap penggunaan dokumen
bemomor urut tercetak.
- Kesalahan-kesalahan dalam pencatatan check, dikendalikan dengan pembuatan
rekonsiliasi bank secara periodik oleh pihak yang bebas. Auditor dapat
melakukan pengujian terhadap bank rekonsiliasi.
- Check tidak dicatat dengan segera, dikendalikan oleh pihak yang bebas untuk
mencocokkan tanggal check dan tanggal pencatatannya. Pengujian yang
dilakukan dengan memperlihatkan kembali adanya kebebasan dalam
pengecekan.

Anda mungkin juga menyukai