DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Rahmawati (184022469)
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat, karunia
terutama kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini dengan baik. Tanpa adanya kesempatan, mustahil penulis
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini secara tuntas. Tugas kelompok ini
memuat tentang “Biaya Overhead Pabrik” dan sebagai tugas kelompok guna
menambah nilai.
Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki tugas kami.
Kami berharap semoga tugas mata kuliah Akuntansi Biaya I ini bisa
bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
B. Tujuan ...............................................................................................................1
D. Anggaran Kas…………………………………………………………………4
F. Persediaan……………………………………………………………………..6
G. Piutang Usaha…………………………………………………………………6
I. Pinjaman Bank……………………………………………………………….....7
A. Kesimpulan ......................................................................................................13
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam sebuah perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur yang
didominasi oleh kegiatan untuk memproduksi suatu produk berupa barang,
tentunya dalam melakukan kegiatan produksi yang didalamnya melibatkan unsur
input-proses-output. Sangat sering terjadi peristiwa ataupun kejadian diluar
perkiraan perusahaan. Baik dalam hubungan kepada suplair, pada saat pemrosesan
ataupun dalam melakukan distribusi barang kepada pelanggan.
Dalam dunia acounting sangatlah penting dalam melakukan pencatatan
dalam berbagai kegiatan yang dilakukan terkhusus dalam hal yang berada diluar
dugaan seperti dalam kasus BOP (biaya over head pabrik). Dalam melakukan
perhitungan terhadap BOP ada beberapa langkah dan metode yang perlu diketahui
dan dijalankan, langkah-langkah tersebut akan dipaparkan dalam makalah ini.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah BOP itu ?
2. Bagaimanakah penggolongan bop ?
3. Bagaimanakah langkah-langkah dalam penentuan tarif BOP ?
4. Bagaimanakah Pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif?
5. Bagaimanakah Pembebanan BOP sesungguhnya?
6. Bagaimanakah perlakuan terhadap selisih BOP ?
1.3.TUJUAN PEULISAN
1. Mengetahui pengertian BOP, penggolongan dan penentuan BOP.
2. Mengetahui penentuan tarif BOP dan pembebanan BOP.
3. Sebagai referensi untuk pembuatan makalah kedepannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan Penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau
bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila
dibandingkan harga pokok produksi tersebut.
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya
tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu.
Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah,tunjangan, dan biaya
kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut.
Tenaga kerja tidak langsung terdiri dari :
(2) Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi, seperti : kepala
departemen produksi, karyawan administrasi pabrik, mandor.
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-
biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan ekuipmen,
perkakas laboratorium, alat kerja, dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik.
Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara lain
adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik
PLN dan sebagainya.
(1) Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang tidak berubah
dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.
(2) Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
(3) Biaya overhead pabrik semi variabel adalah biaya overhead pabrik yang
berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
(1) Biaya overhead pabrik langsung departemen adalah biaya overhead pabrik
yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh
departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut.
Contoh biaya ini : gaji mandor departemen produksi, biaya depresiasi mesin, dan
biaya bahan penolong.
(2) Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen adalah biaya overhead
pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Contoh biaya
ini : biaya depresiasi, pemeiliharaan dan asuransi gedung pabrik.
Alasan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar tarif
yang ditentukan di Muka adalah sebagai berikut :
1. Pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi
seringkali mengakibatkan berubah-ubahnya harga pokok per satuan produk yang
dihasilkan dari bulan yang satu ke bulan yang lain. Apabila harga-harga bahan,
baik bahan baku maupun bahan penolong, serta tarif upah, baik upah tenaga kerja
langsung maupu tidak langsung mengalami kenaikan,maka wajar juga apabila
terdapat kenaikan harga pokok produksi persatuan dalam bulan terjadinya
kenaikan tersebut. Apabila biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
dibebankan kepada produk, maka harga pokok produksi per satuan mungkin akan
berfluktuasi karena sebab berikut ini :
Produk yang dihasilkan pada bulan yang volume produksinya rendah akan
dibebani biaya overhead pabrik tetap per satuan yang tinggi, sedangkan produk
yang dihasilkan pada bulan yang volume produksinya tinggi akan dibebani
dengan biaya overhead pabrik tetap per satuan yang rendah.
d. Biaya overhead pabrik tertentu sering terjadi secara teratur pada waktu-waktu
tertentu.
- Kapasitas praktis
- Kapasitas normal
- Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
Penentuan kapasitas praktis dan kapasitas normal dapat dilakukan dengan lebih
dulu menentukan kapasitas teoritis, yaitu volume produksi maksimum yang dapat
dihasilkan oleh pabrik.
Penetuan tarif biaya overhead pabrik atas dasar kapasitas praktis atau kapasitas
normal merupakan pendekatan jangka panjang, yang menghubungkan tingkat
kegiatan perusahaan dengan kapasitas fisik pabrik dan tidak dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan penjualan yang bersifat sementara.
Ada berbagai macam dasar yang dapat dipaki untuk membebankan biaya
overhead pabrik kepada produk diantaranya adalah
Rumus :
Rumus :
dipakai
Rumus :
Rumus :
Taksiran biaya overhead pabrik = Tarif biaya overhead per jam tenaga kerja
langsung
Rumus :
Taksiran overhead pabrik = Tarif biaya overhead pabrik per jam mesin
b. Harus diperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan tersebut dan
eratnya hubungan sifat-sifat tersebut dengan dasar pembebanan yang akan
dipakai.
Setelah tarif biaya overhead pabrik ditentukan sebesar Rp. 140 per jam
mesin, maka produk yang di produksi sesungguhnya dibebani dengan biaya
overhead pabrik dengan menggunakan tarif tersebut.
Contoh :
Contoh :
Jurnal yang dibuat PT. Eliona Sari untuk mencatat biaya overhead
pabrik yang sesungguhnya terjadi :
Catatan :
Metode I
Metode II
Biaya overhead pabrik tetap yang dibebankan kepada produk Rp. XXX
Metode II
a. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi lebih besar atau lebih kecil
bila dibandingkan dengan biaya overhead pabrik yang dianggarkan (yang
digunakan untuk menghitung tarif biaya overhead pabrik atas dasar kapasitas
normal, yang telah disesuaikan pada tingkat kapasitas sesungguhnya.
b. Kegiatanpr produksi lebih besar atau kurang untuk menyerap bagian biaya
overhead pabrik tetap untuk bulan tertentu.
Setiap akhir bulan, biaya overhead pabrik yang kurang atau lebih
dibebankan dipindahkan dari rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya ke
rekening selisih biaya overhead pabrik. Rekening selisih biaya overhead pabrik
dicantumkan dalam neraca sebagai beban yang ditangguhkan. Hal ini dilakukan
dengan alsan bahwa selisih biaya overhead pabrik yang terjadi dalam bulan
tertentu akan diimbangi dengan selisih biaya overhead pabrik pada bulan
berikutnya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada dasarnya BOP adalah semua biaya produksi yang termasuk kedalam
biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung dan biaya-biaya
produksi lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan atau dibedakan
langsung pada suatu proses produksi.
Anggaran biaya overhead pabrik disediakan untuk berbagai macam tingkat
produksi. Jumlah biayanya dipecah menjadi kompenen-kompenen tetap
(dinyatakan tarif dan didasarkan atas jam kerja langsung). Hubungan yang erat
antara biaya standar dan metode pengendalian anggaran (budgetary control
methode) bersifat penting, khususnya untuk analisis overhead pabrik. Overhead
pebrik aktual tidak hanya dibandingkan terhadap overhead yang diterapkan
(applied overhead cost), tetapi juga terhadap anggaran yang didasarkan pada
kegiatan aktual dan standar yang diizinkan untuk produksi aktual.
DAFTAR PUSTAKA