NPM : 213014905
KELAS :C
SOAL :
1. Jelaskan tentang hukum perdata dengan hukum dagang dari pandangan sarjana dan sebutkan
pasal yang membuktikan hubungan tersebut ?
JAWABAN :
Hukum perdata dan hukum dagang merupakan dua jenis hukum yang berbeda, namun
saling terkait dalam mengatur hubungan-hubungan antara individu dan badan usaha.
Hukum perdata adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antar individu seperti
dalam hal perjanjian, perceraian, pembagian harta bersama, hukum keluarga, dll.
Sementara hukum dagang adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara
individu atau badan usaha dengan badan usaha lainnya, seperti dalam hal perjanjian jual
beli, perjanjian kerjasama, dll.
Pasal 1 UU No. 7 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman
Modal, yang menyatakan bahwa UU tersebut mengatur mengenai "penanaman modal,
pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengusahaan modal"
Pasal 1 UU No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang
menyatakan bahwa UU tersebut mengatur mengenai "usaha mikro, usaha kecil, dan usaha
menengah, pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah serta pengembangan usaha
mikro,kecil, menegah.
JAWABAN :
Persekutuan komanditer adalah bentuk usaha yang terdiri dari beberapa orang yang
bertanggung jawab secara pribadi dan sebagian lainnya hanya bertanggung jawab sesuai
dengan jumlah modal yang diinvestasikan. Dalam persekutuan komanditer, ada pemilik
modal yang disebut komanditer yang bertanggung jawab secara pribadi atas utang
perusahaan, sementara pemilik modal lainnya disebut mitra yang hanya bertanggung
jawab sesuai dengan jumlah modal yang diinvestasikan.
Perseroan terbatas (PT) adalah bentuk usaha yang memiliki modal yang terbagi dalam
bentuk saham, dan para pemegang saham hanya bertanggung jawab sesuai dengan
jumlah saham yang dimiliki. Dalam PT, tanggung jawab pemegang saham terbatas pada
jumlah modal yang diinvestasikan dan tidak perlu bertanggung jawab atas utang
perusahaan. Kedua bentuk usaha ini memiliki perbedaan dalam hal tanggung jawab
pemilik modal, persekutuan komanditer bertanggung jawab secara pribadi dan PT hanya
bertanggung jawab sesuai dengan jumlah modal yang diinvestasikan.
4. Sebutkan menurut saudara peraturan mana saja yang dibuat oleh pemerintah untuk
menggantikan dan memperbarui isi KUHD ?
JAWABAN :
Beberapa peraturan pemerintah yang dibuat untuk menggantikan dan memperbarui isi
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) di Indonesia antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Tenaga Kerja
8. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Arbitrase dan Konflik Keagamaan.
Semua peraturan tersebut diatas merupakan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk
menggantikan dan memperbarui isi KUHD. Namun peraturan-peraturan tersebut tidak
semuanya terkait dengan KUHD, beberapa diantaranya adalah peraturan yang dikeluarkan
untuk mengatur bidang lain selain KUHD.
6. Apa yang menjadi input pandangan saudara terkait dosen pengampu mata khusunya mata
kuliah hukum dagang?
JAWABAN :
Menurut pandangan saya terkait cara perkuliahan yang diberikan khususnya mata kuliah hukum
dagang sangat demokratis dalam memberikan kebebasan kepada mahasiswa agar berinovatif
dan kreatif dalam mencari wawasan ilmu hukum dagang sehingga kami tidak dibebani atau
tuntutan mencari materi dalam satu patokan buku atau makalah tertentu terlebih lagi bagi
mahasiswa yang sudah mempunyai bidang usaha tertentu sangat membantu untuk
mengembangkan praktek hukum dagang dilapangan
Beberapa hal yang diharapkan dari dosen pengampu mata kuliah hukum dagang adalah:
1. Memiliki keahlian dan kompetensi yang cukup dalam bidang hukum dagang: Dosen harus memiliki
pengetahuan yang cukup dalam bidang hukum dagang agar dapat menyampaikan materi dengan jelas
dan tepat.
2. Memiliki metode pengajaran yang efektif: Dosen harus mampu menyampaikan materi dengan metode
pengajaran yang efektif dan menarik agar dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar.
3. Mengutamakan interaksi dengan mahasiswa: Dosen harus mampu memfasilitasi interaksi dengan
mahasiswa, memberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi, serta memberikan feedback yang
berkualitas.
4. Memiliki sikap yang profesional: Dosen harus memiliki sikap yang profesional, menghormati mahasiswa,
dan menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh mahasiswa.
5. Mengupdate pengetahuan: Dosen harus mengupdate pengetahuan mereka dengan konten terbaru
dalam bidang hukum dagang agar dapat menyampaikan materi yang relevan dan up-to-date.
Secara umum, dosen pengampu mata kuliah hukum dagang diharapkan dapat memberikan pengalaman
belajar yang berkualitas dan menyampaikan materi yang relevan dan up-to-date.