TINJAUAN PUSTAKA
Wanprestasi adalah cidera janji didalam suatu perjanjian yang telah disepakati.
Dasar hukum mengenai wanprestasi diatur didalam Pasal 1238 KUHPerdata, yakni
debitur lalai dengan surat perintah atau surat kesepakatan yang telah disetujui
bersama dan terjadi pelanggaran dengan aturan yang telah tertuang didalamnya
sehingga tidak terlaksananya kesepakatan yang ada.
Adapun akibat akibat hukum yang terjadi akibat wanprestasi dan
tertuang didalam aturan yang mengikatnya, diantaranya;
a. Pasal 1238 KUHPerdata
b. Pasal 1244 dan 1245 mengenai wanprestasi keadaan memaksa (overmatch
force majour). Overmatch bersifat mutlak dan relatif. Overmatch bersifat
mutlak hanya bisa dilakukan oleh pihak debitur dengan pengorbanan besar,
sehingga kreditur tidak dapat menuntut pelaksanaan perikatan tersebut.
Overmatch relatif dilakukan debitur dengan pengorbanan yang demikian
besarnya sehingga tidak lagi sepantasnya pihak kreditur menuntut pelaksanaan
perikatan tersebut.
c. KUHD Pasal 80,81,82,83,84,85 mengenai akibat hukum wanprestasi di
perjanjian komisi.
d. Serta KUHD Buku 1 BAB V bagian 1
B. HIPOTESIS
Menurut hal hal diatas mengenai Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang diatur
dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2008 sudah diperluas mengenai definisi serta
telah diutarakan mengenai modal dan omzet yang harus didapat tahunannya, namun
didalam nya belum lengkap mengatur mengenai wanprestasi yang terjadi. Sehingga
pada pembahasan ini memiliki kesempatan untuk memberikan sudut pandang hukum
yang luas terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah apabila terjadi wanprestasi.
Dengan berlakunya undang undang cipta kerja memberi keuntungan serta
kesempatan pada Usaha Mikro kecil dan menengah berubah atau lebih berkembang
menjadi Perseroan Terbatas dikarenakan sekarang Perseroan terbatas dapat didirikan
dengan Perorangan. Perseroan terbatas lebih banyak memuat dasar hukum serta aturan
aturan yang melindungi, yaitu KUHPerdata serta Hukum Dagang. KUHPerdata
melekat pada Hukum Dagang sehingga memudahkan kita untuk memberikan
perlindungan hukum akibat wanprestasi yang terjadi. Dengan adanya Hukum Dagang
membantu pada penelitian ini memberikan peluang menjabarkan mengenai usaha usaha
yang dapat dikembangkan dari UMKM kepada Perseroan. Sehingga memudahkan saya
melihat lebih dalam kontrak kontrak yang dibuat dan akibat nya serta terjadinya
pelanggaran yang lebih banyak dilakukan oleh debitu dan kreditur maupun oleh pelaku
usaha dengan konsumen. Oleh sebab itu dengan berubahnya UMKM menjadi
Perseroan Perorangan menjadikan perlindungan hukum lebih luas lagi, seandainya ada
pelanggaran antara pelaku usaha dengan konsumen dalam kontrak yang diatur didalam
hukum dagang kita bisa melibatkan Undang Undang yang mengatur mengenai
Perlindungan terhadap Konsumen.
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian yang saya lakukan berguna untuk mahasiswa, pelaku usaha,
serta konsumen yang terlibat langsung didalam pembahasan UMKM, PT, serta
Perlindungan Konsumen. Penelitian ini juga bermanfaat untuk melihat aspek aspek
hukum yang ada serta memberikan sudut pandang hukum baru untuk masyarakat yang
awam terhadap aturan aturan yang mengikat. Manfaat penelitian ini juga memasukan
hukum hukum baru yang telah disahkan oleh Pemerintah Indonesia untuk melindungi
hal hal terkait didalam penelitian ini. Hal hal yang baru tersebut juga bermanfaat untuk
peneliti baru dalam menambah bahasan materi demi menunjang muatan isi serta
pembahasan yang dilakukan. Terutama manfaat penelitian ini untuk penulis yyaitu
menambahnya ilmu pengetahuna mengenai akibat akibat hukum serta aspek hukum
yang terdapat pada isi bahasan.