Anda di halaman 1dari 48

BADAN USAHA

YANG BERBADAN HUKUM

PT
PERORANGAN
Konsep dan Definisi UMK-M

 Usaha Mikro
• Usaha Produktif milik orang perorangan; dan/atau
• Badan Usaha Perorangan.
 Usaha Kecil
• Usaha Ekonomi Produktif
• Berdiri Sendiri
• Dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
• Bukan merupakan anak perusahaan /cabang perusahaan dari usaha
menengah/usaha besar
 Usaha Menengah
• Usaha Ekonomi Produktif
• Berdiri Sendiri
• Dilakukan oleh orang peroranagn atau badan usaha
• Bukan merupakan anak perusahaan /cabang perusahaan dari usaha
menengah/usaha besar
Kriteria-Kriteria UMK-M Dalam UU CIPTA KERJA

Pasal 87 Perubahan Pasal 6 UU. No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha


Mikro, Kecil, dan Menengah
Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dapat memuat :
1. Modal Usaha;
2. Omzet;
3. Indikator Kekayaan bersih;
4. Hasil penjualan tahunan;
5. Nilai investasi;
6. Insentif dan disinsentif;
7. Penerapan teknologi ramah lingkungan;
8. Kandungan lokal;
9. Atau jumlah tenaga kerja sesuai dengan kriteria setiap sektor usaha.
PERSEROAN TERBATAS

Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengajuan
dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016 tentang Perubahan Modal
Dasar Perseroan Terbatas.
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja ( Pasal 153A,
153B, 153C, 153D, 153E, 153F, 153G dan 153H)
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 tentang
Modal Dasar Perseroan Terbatas serta Pendaftaran Pendirian, Perubahan
dan Pembubaran Perseroan Yang Memenuhi Kriteria Untuk Usaha Mikro
dan Kecil.
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2021 tentang Prosedur Pendirian Perseroan
Perseorangan
Pengertian-Pengertian

Nama asli dari Perseroan Terbatas adalah Naamloze Vennootsschap yang


disingkat NV, nama ini digunakan dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUHD) Pasal 36 yang secara harfiah bermakna persekutuan tanpa
nama.
Perseroan Terbatas terdiri dari 2 (dua) kata yaitu Perseroan dan Terbatas.
 Menurut Rudy Prasetyo, bahwa :
 Perseroan, artinya modal perseroan terbatas yang terdiri dari sero-sero atau
saham-saham;
 Terbatas, artinya tanggung jawab pemegang saham terbatas pada nilai
nominal semua saham yang dimilikinya.
 Menurut Ketentuan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, menjelaskan bahwa Perseroan Terbatas
“Adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam Undang-Undang ini serta peraturan”. pelaksanaannya.
Pengertian-Pengertian

 Menurut Ketentuan pasal 109 ayat (1) Undang-


Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
menjelaskan bahwa, Perseroan Terbatas :
“ Badan Hukum yang merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham atau Badan hukum perorangan
yang memenuhi kriteria Usaha Mikro dan Kecil
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan mengenai Usaha Mikro dan Kecil.
Pengertian-Pengertian

 Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020


tentang Cipta Kerja jo Permenkumham Nomor 11 Tahun 2021,
jenis Perseroan Terbatas menjadi 2 jenis yaitu :
1. Perseroan Terbatas dengan sebutan Persekutuan
Modal merupakan badan hukum persekutuan modal yang
didirikan berdasarkan perjanjian dan melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham ; dan
2. Perseroan Terbatas dengan sebutan Perseroan
Perorangan merupakan badan hukum perorangan yang
memenuhi kriteria untuk usaha mikro dan kecil sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai usaha
mikro dan kecil.
Pokok-Pokok Pengaturan PT. PeroranganUntuk UMK (Perseroan Untuk
UMK) Berdasarkan Pasal 109 UU Cipta Kerja

1. Mengubah definisi PT yang menampung Badan Hukum


perorangan UMK (Pasal 1 angka 1)
2. Pengecualian pendirian PT oleh 2 orang atau lebih (Pasal 7 ayat
(7) dan ayat (8))
3. Penambahan ketentuan terkait :
a. Pendirian PT Perorangan berdasarkan Surat
Pernyataan yang memuat Maksud dan Tujuan, Kegiatan
Usaha, Modal Dasar, dan Keterangan lain berkaitan dengan
Pendirian Perseroan (Pasal 153A & Pasal 153B)
b. Didaftarkan secara elektronik kepada Menteri Hukum
dan HAM dengan mengisi format isian (Pasal 153B)
c. Perubahan Pernyataan Pendirian Perseroan untuk UMK
ditetapkan oleh RUPS dan diberitahukan secara elektronik
kepada Menteri Hukum dan HAM (Pasal 153C)
Pokok-Pokok Pengaturan PT. PeroranganUntuk UMK (Perseroan Untuk
UMK) Berdasarkan Pasal 109 UU Cipta Kerja

d. Direksi Perseroan menjalankan Pengurusan Perseroan untuk


UMK bagi kepentingan Perseroan sesuai Maksud dan Tujuan
Perseroan (Pasal 153D)
e. Pemegang Saham Perseroan untuk UMK merupakan
Orang Perseorangan dan Pendiri Perseroan hanya dapat
mendirikan Perseroan Terbatas untuk UMK sejumlah 1 (satu)
Perseroan untuk dalam 1 (satu) tahun (Pasal 153E)
f. Direksi Perseroan untuk UMK Membuat Laporan
Keuangan dalam rangka mewujudkan Tata Kelola Perseroan
yang baik (Pasal 153F)
g. Pembubaran Perseroan untuk UMK dilakukan oleh
RUPS yang dituangkan dalam Pernyataan
Pembubaran dan diberitahukan secara elektronik kepada
Menteri Hukum dan HAM (Pasal 153G)
Pokok-Pokok Pengaturan PT. PeroranganUntuk UMK (Perseroan Untuk
UMK) Berdasarkan Pasal 109 UU Cipta Kerja

h. Perseroan untuk UMK yang sudah memenuhi


kriteria UMK harus Mengubah Statusnya
menjadi Perseroan Biasa (Pasal 153H)
i. Perseroan untuk UMK diberikan keringanan
biaya terkait Pendirian Badan Hukum (Pasal 153I)
j. Pemegang Saham Perseroan untuk UMK Tidak
bertanggung jawab secara pibadi atas
perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan
tidak bertanggung jawab atas kerugian Perseroan
melebihi Saham yang dimiliki (Pasal 153J)
PERSEROAN PERORANGAN

1.Pengertian
Perseroan Terbatas dengan sebutan Perseroan
Perorangan merupakan badan hukum perorangan yang
memenuhi kriteria untuk usaha mikro dan kecil
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
mengenai usaha mikro dan kecil.
Suatu PT dapat disebut sebagai Perseroan Perorangan
apabila :
a. Didirikan oleh 1 (satu) orang Pendiri;
b. Memenuhi kriteria UMK;
c. Pendiri dan Pemegang Sahamnya merupakan
Perorangan dan hanya 1 (satu) orang;
PERSEROAN PERORANGAN

d. Tidak didirikan dengan Akta Notaris tetapi dengan


Akta Pernyataan Pendirian Perseroan Peroranagn
yang dibuat sendiri oleh Pendiri;
e. Didaftarkan kepada Menteri baik secara elektronik
melalui SABH;
f. Ada Sertifikat Pernyataan Pendirian yang diterbitkan
oleh Menteri secara elektronik sebagai bukti
Pendiriannya.
g. Pendiri Perseroan hanya dapat mendirikan Perseroan
Terbatas untuk Usaha Mikro dan Kecil sejumlah 1
(satu) Perseroan untuk Usaha Mikro dan Kecil dalam
1 (satu) Tahun.
Pengertian-Pengertian

Berdasarkan Pengertian yang diberikan oleh UNDANG-UNDANG


NOMOR 11 TAHUN 2020 tentang CIPTA KERJA, bahwa Definisi atau
pengertian PERSEROAN TERBATAS menurut Pasal 109 ayat 1 jo Pasal
1 ayat (1) PP No. 8 Tahun 2021 tentang Modal Dasar Perseroan serta
Pendaftaran Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Perseroan yang
memenuhi kriteria untuk UMK adalah:

“Badan Hukum yang merupakan Persekutuan Modal,


didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan Modal Dasar yang seluruhnya terbagai dalam
Saham atau Badan Hukum Peroranagn yang memenuhi
kriteria USAHA MIKRO dan KECIL sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan mengenai Usaha
Mikro dan Kecil.”
PERSEROAN PERORANGAN

Peraturan Pemerintah mengenai Modal Dasar Perseroan serta Pendaftaran


Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Perseroan Yang memenuhi Kriteria untuk
Usaha Mikro dan Kecil yaitu merubah definisi Koperasi menjadi Perseroan
Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan yang memiliki unsur sebagai berikut :
1. Adalah Badan Hukum yang merupakan persekutuan modal;
2. Didirikan berdasarkan perjanjian;
3. Melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham ;
4. Atau Badan Hukum Perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro dan
Usaha Kecil sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang-undangan
mengenai Usaha Mikro dan Kecil.
Perseroan yang memenuhi kriteria untuk Usaha Mikro dan usaha Kecil
terdiri atas :
5. Perseroan yang didirikan oleh 2 (dua) orag atau lebih ; dan
6. Perseroan Perorangan yang didirikan oleh 1 (satu) orang.
KRITERIA UMK

Kriteria Usaha Mikro dan Usaha Kecil menurut Pasal 35 Peraturan


Pemerintah tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan
Koperasi dan UKM dapat dibagi dalam beberapa kriteria yaitu :
1. Kriteria untuk Pendirian atau Pendaftaran berdasarkan Modal
Usaha :
a. Usaha Mikro Kurang dari Rp. 1.000.000.000. (satu Miliar
rupiah);
b. Usaha Kecil Rp. 1.000.000.000,- sampai dengan Rp.
5.000.000.000,- (satu miliar rupiah sampai dengan lima miliar
rupiah);
c. Usaha Menengah Rp. 5.000.000.000,- sampai dengan Rp.
10.000.000.000,- (lima miliar rupiah sampai dengan sepuluh
miliar rupiah).
KRITERIA UMK

2.Kriteria berdasarkan Penjualan Tahunan dalam rangka Pembinaan


melalui Pemberian Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan yaitu :
a. Usaha Mikro Kurang dari Rp. 2.000.000.000,- (dua miliar rupiah);
b. Usaha Kecil Rp. 2.000.000.000,- sampai dengan Rp.
15.000.000.000,- (dua miliar rupiah sampai dengan lima belas miliar
rupiah);
c. Usaha Menengah Rp. 15.000.000.000,- sampai dengan Rp.
50.000.000.000,- (lima belas miliar rupiah sampai dengan lima puluh
miliar rupiah).
3. Kriteria berdasarkan Jumlah Tenaga kerja (menurut Badan Pusat
Statistik (BPS) yaitu :
d. Usaha Kecil jumlah Tenaga Kerja yang dipekerjakan antara 5 sampai 19
orang;
e. Usaha Menengah jumlah Tenaga Kerja yang dipekerjakan antara 20
sampai 99 orang
KRITERIA UMK
4. Kriteria atau klasifikasi berdasarkan Kekayaan bersih atau kepemilikan aset tidak
termasuk Tanah dan Bangunan tempat usaha dan Hasil Penjualan (Omset)
berdasarkan UU No. 20 Tahun 2008, yaitu :
a. USAHA MIKRO Kekayaan Bersih / Aset tidak termasuk Tanah dan Bangunan
tempat Usaha Maksimal Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan hasil
Penjualan (Omset) Maksimal Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah);

b. USAHA KECIL Kekayaan Bersih / Aset tidak termasuk Tanah dan Bangunan
tempat Usaha Maksimal Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan hasil Penjualan (Omset)
Maksimal Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.
2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta rupiah);

c. USAHA MENENGAH Kekayaan Bersih / Aset tidak termasuk Tanah dan


Bangunan tempat Usaha Maksimal Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) dan hasil
Penjualan (Omset) Maksimal Rp. Rp. 2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus
juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah).
PERSEROAN PERORANGAN

2. Dasar Hukum
Dasar Hukum Perseroan Perorangan adalah
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Undang-Undang Cipta Kerja yang dilakukan
penyisipan pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas yaitu pada Pasal
153A sampai dengan 153J, yang ditempatkan
diantara Pasal 153 dan Pasal 154.
PERSEROAN PERORANGAN

3. Proses Pendirian
Perseroan Perorangan didirikan oleh Warga
Negara Indonesia dengan mengisi
Pernyataan Pendirian dalam Bahasa
Indonesia.
Warga Negara Indonesia termaksud harus
memenuhi persyaratan :
a. Umur/berusia paling rendah 17 (tujuh
belas) tahun; dan
b. Cakap Hukum.
PERSEROAN PERORANGAN
 Sebagai bahan perbandingan, Malaysia mengenai adanya
Sendirian Berhad atau disingkat Sdn Bhd. Perusahaan jenis
ini dibatasi oleh saham yang artinya antara investor/pelaku
usaha dan perusahaan adalah 2 (dua) entitas hukum yang
terpisah. Pendaftaran Sdn Bhd diawali dengan prosedur
pemesanan nama seperti di Indonesia.
 Persyaratan yang diperlukan untuk pendaftaran badan hukum
perushaaan Sdn Bhd adalah :
1. Modal setor minimum RM 1 (satu ringgit Malaysia);
2. Minimal 1 (satu) orang pemegang saham;
3. Minimal 1 (satu) Direktur yang berusia setidaknya 18 Tahun
dan berdomisili di Malaysia. Direktur tersebut tidak boleh
orang yang pailit dan tidak pernah dihukum dan dipenjara
dalam 5 tahun terakhir;
PERSEROAN PERORANGAN
4. Setidaknya ada 1 (satu) orang Sekretaris Perusahaan
yang harus menjadi anggota salah satu badan
profesional yang ditentukan yang diakui oleh
Suruhanjaya Syarikat Malaysia (SSM) yaitu Komisi
Perusahaan Malaysia atau serupa Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia di Indonesia.
5. Perusahaan harus berkantor (terdaftar) di Malaysia
sebagai tempat korespondensi dan surat-surat
resmi. Hukum Malaysia mengizinkan penggunaan
kantor kesektariatan sebagai kantor terdaftar.
PERSEROAN PERORANGAN
Di Belanda, dikenal adanya “Besloten Vennootschap” atau disingkat
BV, yaitu suatu bentuk usaha swasta dengan status badan hukum.
Prosedur pendirian BV perorangan secara garis besar adalah sebagai
berikut :
1. Membuat Anggaran Dasar dengan Akta Notaris (dinamakan
inkorporasi);
2. Melakukan setoran modal awal minimal € 0,01 (tunai atau setara
dengan itu);
3. Melakukan pendaftaran ke KVK Commercial Register atau
Handelsregister (biasanya dilakukan oleh Notaris namun tanggung
jawab berada tetap pada pribadi pelaku usaha sampai pendaftaran
selesai);
4. Pendaftaran di Kantor (Administrasi) Pajak dan Bea Cukai Belanda
atau Belastingdienst juga diurus oleh Notaris.
PERSEROAN PERORANGAN
4. Syarat Pendirian Perseroan Perorangan
antara lain

1. Didirikan oleh 1 (satu) orang dan hanya dapat mendirikan 1 (satu)


Perseroan Terbatas dalam 1 (satu) Tahun;
2. Warga Negara Indonesia minimal berumur 17 (tujuh belas) tahun dan
cakap untuk melakukan perbuatan hukum;
3. Membuat Surat Pernyataan Pendirian berbahasa Indonesia yang memuat
Maksud dan Tujuan Perseroan, Kegiatan Usaha, Modal Dasar, dan
Keterangan lain yang berkaitan dengan Pendirian Perseroan Perseorangan;
4. Surat Pernyataan harus didaftarkan secara elektronik kepada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indoensia ;
5. Perubahan Pernyataan Pendirian Perseroan untuk Usaha Mikro dan Usaha
Kecil ditetapkan oleh RUPS dan diberitahukan secara elektronik kepada
Menteri;
PERSEROAN PERORANGAN

6. Tanpa Akta Notaris;


7. Sertifikat Pernyataan Pendaftaran;
8. Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak
(NPWP dan PKP);
9. Mendaftar pada Perizinan Berusaha (OSS);
10. Mendapatakan Perizinan Teknis Kementrian/Lembaga
Terkait/Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah;
11. Perizinan Komersial /Operasional (sesuai PP No. 7
Tahun 2021 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko dan Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 8 Tahun 2020).
PERSEROAN PERORANGAN

5. Format Pernyataan Pendirian

Pernyataan Pendirian didaftarkan secara elektronik kepada Menteri


dengan mengisi format isian yang memuat :
a. Nama dan Tempat Kedudukan Perseroan Perorangan;
b. Jangka waktu berdirinya Perseroan Perorangan;
c. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perseroan Perorangan;
d. Jumlah Modal Dasar, Modal Ditempatkan, dan Modal Disetor;
e. Nilai Nominal dan Jumlah Saham;
f. Alamat Perseroan Perorangan ; dan
g. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal,
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari Pendiri sekaligus Direktur
dan Pemegang Saham Perseroan Perorangan.
PERSEROAN PERORANGAN
6. Contoh Format Isian Pernyataan Pendirian

PERNYATAAN
PENDIRIAN PERSEROAN PERORANGAN
 
DATA PERSEROAN
 
1. Nama Perusahaan : PT.....
2. Tempat Kedudukan Perseroan :
Alamat Lengkap :
3. Jangka Waktu Berakhirnya Perseroan :
4. Maksud dan Tujuan :
Kegiatan Usaha :
5. Modal :
Modal Dasar :
Modal Ditempatkan :
Modal Disetor :
Nilai Nominal :
Jumlah Saham :
PERSEROAN PERORANGAN

DATA PENDIRI, PEMEGANG SAHAM, SEKALIGUS DIREKSI

a. Nama Lengkap:
b. Tempat dan Tanggal Lahir :
c. Pekerjaan :
d. Tempat Tinggal :
e. Kewarganegaraan :
f. Nomor Induk Kependudukan :
g. Nomor Pokok Wajib Pajak :

Pernyataan (Disclaimer) : Saya selaku Pendiri Perseroan Perorangan


PT...................................menyatakan bahwa dengan ini Saya menyatakan mendirikan
Perseroan Perorangan dengan nama PT...........................dengan ini saya bertanggung jawab
bahwa data yang Saya isikan tersebut telah benar adanya dan Saya bersedia untuk menaati
peraturan yang berkaitan dengan Perseroan Perorangan dan peraturan terkait lainnya.
Pemohon/Pendiri
PERSEROAN PERORANGAN

Catatan :
 Setiap perseroan wajib memiliki modal dasar perseroan.
 Besaran modal dasar Perseroan tersebut ditentukan
berdasarkan keputusan pendiri Perseroan.
 Perlu diperhatikan bahwa syarat modal suatu PT telah
mengalami perubahan rezim sejak tahun 2016.
sebelumnya, syarat Modal Perseroan paling sedikit Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) (lihat UUPT);
berdasarkan PP Nomor 29 Tahun 2016 tentang
Perubahan Modal Dasar Perseroan Terbatas, di mana
didalam Pasal 1 ayat 3 diatur bahwa :
PERSEROAN PERORANGAN

“ Besaran modal dasar Perseroan Terbatas (sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan
kesepakatan para pendiri Perseroan Terbatas”.
 Perubahan rezim dari Modal ditentukan menjadi modal
berdasarkan kesepakatan pendiri tersebut dimaksudkan
untuk :
a) memberikan kemudahan berusaha; dan
b) lebih menjamin ketertiban dunia usaha dalam investasi
dengan mengubah besaran modal dasar yang dirasakan
masih memberatkan bagi para pengusaha pemula.
PERSEROAN PERORANGAN

6. Status Badan Hukum

Pasal 7 UUPT menjelaskan bahwa Perseroan memperoleh Status Badan Hukum pada tanggal
diterbitkannya Surat Keputusan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, namun setelah berlakunya UU Cipta Kerja, pada Pasal 109 angka 2
disebutkan bahwa Perseroan memperoleh status Badan Hukum setelah DIDAFTARKAN
kepada Menteri dan mendapatkan Bukti Pendaftaran.
 
Perseroan Perorangan memperoleh status Badan Hukum setelah didaftarkan kepada Menteri dan
mendapatkan sertifikat pendaftaran secara elektronik dan akan diumumkan oleh Menteri dalam
laman resmi Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan tugas dan fungsi di bidang Administrasi
Hukum Umum (AHU).
 
Pernyataan Pendirian didaftarakan dengan mengisi format isian yang dilakukan oleh Pendiri
secara elektronik melalui SABH. Apabila Menteri menerima permohonan tersebut, maka Menteri
akan menerbitkan Sertifikat Pernyataan Pendirian secara elektronik, sertifikat tersebut dapat
dicetak oleh Pemohon secara mandiri dengan menggunakan kertas berwarna putih ukuran
F4/Folio.
PERSEROAN PERORANGAN

7. Organ Perseroan Perseorangan dan Tanggung Jawab Pemegang Saham

Dalam Perseroan Perorangan diurus oleh 1 (satu) orang dengan Jabatan


Direktur. DIREKSI PERSEROAN untuk Usaha Mikro dan Usaha
Kecil bertugas menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan
Perseroan sesuai dengan Maksud dan Tujuan Perseroan sesuai dengan
kebijakan yang dianggap tepat dalam batas yang ditentukan dalam
Undang-Undang, dan/atau Pernyataan Pendirian Perseroan.
Selain Direksi yang menjadi organ Perseroan, juga ada PEMEGANG
SAHAM Perseroan sebagai Organ Perseroan dan hanya Orang
Perseorangan yang dapat menjadi Pemegang Saham.
Pemegang Saham Perseroan untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil tidak
bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama
Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian Perseroan
melebihi saham yang dimiliki.
PERSEROAN PERORANGAN

8. Tanggung Jawab Pemegang Saham

Pemegang Saham Perseroan untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil tidak bertanggung
jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak
bertanggung jawab atas kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki.
Ketentuan tersebut tidak berlaku apabila :
Persyaratan Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi;
Pemegang Saham yang bersangkutan, baik langsung maupun tidak langsung
dengan iktikad buruk memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi;
Pemegang Saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum
yang dilakukan oleh Perseroan; atau
Pemegang Saham yang bersangkutan, baik langsung maupun tidak langsung
secara melawan hukum menggunakan kekayaan Perseroan, yang mengakibatkan
kekayaan Perseroan menjadi tidak cukup melunasi utang Perseroan.
PERSEROAN PERORANGAN
9. Modal Perseroan Perorangan

Sebagai suatu Perseroan Terbatas, Perseroan Perorangan juga wajib mempunyai Modal
Dasar, Modal Ditempatkan dan Modal Disetor. Besarnya Modal Dasar ditentukan oleh
Keputusan Pendiri Perseroan.
UUPT telah mengatur secara jelas dan tegas bahwa Modal Dasar Perseroan harus Disetor
atau Ditempatkan ke dalam Perseroan minimal 25 % (dua puluh lima persen) yang
dibuktikan dengan “Bukti Setor/Bukti Penyetoran yang sah” dan bukti termaksud
harus/wajib disampaikan secara elektronik kepada Menteri dalam waktu paling lambat 60
(enam puluh) hari terhitung sejak tanggal pengisian Pernyataan Pendirian.
Besarnya Modal Dasar untuk Perseroan Perorangan didasarkan pada Ketentuan UMK
dengan Kriteria :
a. USAHA MIKRO memiliki modal usaha sampai dengan paling banyak Rp.
1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) tidak termasuk Tanah dan Bangunan Tempat
Usaha;
b. USAHA KECIL memiliki modal usaha sampai dengan paling banyak Rp.
1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
5.000.000.000- (lima miliar rupiah) tidak termasuk Tanah dan Bangunan Tempat
Usaha.
PERSEROAN PERORANGAN
10. Kewajiban untuk Menyerahkan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Perseroan Perorangan dilaporkan kepada Menteri dengan


melakukan pengisian format isian penyampaian laporan keuangan secara elektronik
melalui SABH paling lama 6 (enam) bulan setelah akhir periode akuntansi berjalan.
Format isian penyampaian laporan keuangan termaksud memuat :
a. Laporan posisi keuangan;
b. Laporan laba dan rugi; dan
c. Catatan atas laporan keuangan tahun berjalan.
Laporan keuangan termaksud masuk dalam Daftar Perseroan Perorangan, dan atas
laporan tersebut Menteri menerbitkan bukti penerimaan laporan keuangan secara
elektronik.
Apabila Perseroan Perorangan tidak menyampaikan laporan keuangan termaksud
maka akan dikenakan sanksi adminisratif berupa :
d. Teguran tertulis;
e. Penghentian hak akses atas layanan; atau
f. Pencabutan status badan hukum.
PERSEROAN PERORANGAN

 Apabila dalam waktu 6 (enam) bulan Perseroan Perorangan tidak menyampaikan


laporan keuangan maka akan dikenakan teguran tertulis secara elektronik.
 Apabila 3 (tiga) bulan sejak teguran tertulis diberikan, ternyata Perseroan
Perorangan tetap tidak melaksanakan kewajibannya, maka Menteri akan
memberikan teguran tertulis kedua secara elektronik.
 Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah Perseroan perorangan
menerima teguran tertulis kedua tetap juga tidak melaksanakan kewajibannya
untuk menyampaikan laporan keuangan, maka Menteri akan menghentikan hak
akses Perseroan atas layanan SABH.
 Dalam hal Perseroan Perorangan tidak menyampaikan laporan keuangan selama
5 (lima) tahun sejak hak akses atas layanan SABH dihentikan, Menteri mencabut
status Badan Hukum Perseroan Perorangan yang bersangkutan, dan untuk itu
Menteri menerbitkan Surat Keterangan Pencabutan Status Badan Hukum
Perseroan Perorangan dan mengumumkan dalam laman resmi Direktorat
Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU).
PERSEROAN PERORANGAN

11. Perubahan Pernyataan Pendirian

Pernyataan Pendirian Perseroan Perorangan dapat dilakukan perubahan dengan


mengisi Format Isian Perubahan Pernyataan Pendirian Perseroan Perorangan dalam
Bahasa Indonesia.
Format Isian Perubahan memuat :
a. Nama dan Tempat Kedudukan Perseroan Perorangan;
b. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Perorangan;
c. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan usaha Perseroan Perorangan;
d. Jumlah Modal Dasar, Modal Ditempatkan, dan Modal Disetor;
e. Nilai Nominal dan Jumlah Saham;
f. Alamat Perseroan Perorangan; dan
g. Nama Lengkap, Tempat dan Tanggal lahir, Pekerjaan, Tempat Tinggal, Nomor
Induk Kependudukan, Nomor Pokok Wajib Pajak dari Pendiri sekaligus Direktur
dan Pemegang Saham Perseroan Perorangan.
Pernyataan peerubahan tersebut ditetapkan dengan Keputusan Pemegang Saham
Perseroan Perorangan yang mempunyai KEKUATAN HUKUM SAMA DENGAN
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS).
PERSEROAN PERORANGAN

Pernyataan Perubahan dimaksud diajukan kepada Menteri


secara elektronik untuk mendapatkan Sertifikat Pernyataan
Perubahan, dan pernyatan perubahan tersebut berlaku sejak
diterbitkannya Sertifikat Pernyataan Perubahan.
Terhadap Pernyataan Perubahan Pendirian Perseroan dapat
dilakukan perubahan lebih dari 1 (satu) kali melalui
perubahan pernyataan perubahan Perseroan Perorangan.
Perseroan Perorangan yang telah dinyatakan PAILIT tidak
dapat dilakukan perubahan kecuali atas persetujuan
Kurator. Persetujuan Kurator termaksud harus dilampirkan
dalam Pernyataan Perubahan.
PERSEROAN PERORANGAN

12. CONTOH FORMAT ISIAN PERUBAHAN PERNYATAAN PERUBAHAN PERSEROAN


PERORANGAN
PERUBAHAN PERNYATAAN PERUBAHAN
PERSEROAN PERORANGAN
DATA PERSEROAN
 
1. Nama Perusahaan : PT.....
2. Tempat Kedudukan Perseroan :
Alamat Lengkap :
3. Jangka Waktu Berakhirnya Perseroan :
4. Maksud dan Tujuan :
Kegiatan Usaha :
5. Modal :
Modal Dasar :
Modal Ditempatkan :
Modal Disetor :
Nilai Nominal :
Jumlah Saham :
PERSEROAN PERORANGAN

DATA PENDIRI, PEMEGANG SAHAM, SEKALIGUS DIREKSI


 
a. Nama Lengkap :
b. Tempat dan Tanggal Lahir :
c. Pekerjaan :
d. Tempat Tinggal :
e. Kewarganegaraan :
f. Nomor Induk Kependudukan :
g. Nomor Pokok Wajib Pajak :

Pernyataan (Disclaimer) : Bahwa Saya selaku Pemohon menyatakan bahwa dengan


ini Saya menyatakan Perubahan Pernyataan Perubahan PT...........................telah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemohon/Pendiri
PERSEROAN PERORANGAN

13. CONTOH FORMAT ISIAN PERUBAHAN PERNYATAAN PENDIRIAN PERSEROAN PERORANGAN

PERUBAHAN PERNYATAAN PENDIRIAN


PERSEROAN PERORANGAN

DATA PERSEROAN
 
1. Nama Perusahaan: PT.....
2. Tempat Kedudukan Perseroan :
Alamat Lengkap :
3. Jangka Waktu Berakhirnya Perseroan :
4. Maksud dan Tujuan :
Kegiatan Usaha :
5. Modal :
Modal Dasar :
Modal Ditempatkan :
Modal Disetor :
Nilai Nominal :
Jumlah Saham :
PERSEROAN PERORANGAN

DATA PENDIRI, PEMEGANG SAHAM, SEKALIGUS DIREKSI


 
a. Nama Lengkap :
b. Tempat dan Tanggal Lahir :
c. Pekerjaan :
d. Tempat Tinggal :
e. Kewarganegaraan :
f. Nomor Induk Kependudukan :
g. Nomor Pokok Wajib Pajak :

Pernyataan (Disclaimer) : Bahwa Saya selaku Pemohon menyatakan bahwa dengan


ini Saya menyatakan Perubahan Pernyataan Pendirian PT...........................telah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemohon/Pendiri
PERSEROAN PERORANGAN

14. Pembubaran dan Penghapusan Status Badan Hukum

Pembubaran Perseroan Perorangan ditetapkan dengan Keputusan Pemegang Saham


Perseroan Perorangan yang mempunyai kekuatan hukum sama dengan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham yang dituangkan dalam Pernyataan Pembubaran dan
diberitahukan secara elektronik kepada Menteri.

Pembubaran Perseroan Peroranagn dilakukan dengan mengisi format isian Pernyataan


Pembubaran secara elektronik melalui SABH.

Dalam hal Perseroan Perorangan dinyatakan pailit, penghapusan Perseroan Perorangan


dapat dilakukan setelah kurator melakukan pemberesan atas aset pailit.

Menteri mencatat berakhirnya status badan hukum Perseroan Perorangan dan


menghapus nama Perseroan Perorangan dari daftar Perseroan Perorangan terhitung
sejak Pernyataan Pembubaran didaftarkan secara elektronik.
PERSEROAN PERORANGAN

Pembubaran Perseroan Perorangan terjadi karena :


1. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Perseroan Perorangan yang mempunyai kekuatan hukum sama
dengan RUPS;
2. Jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam Pernyataan Pendirian atau Perubahannya telah berakhir;
3. Berdasarkan penetapan Pengadilan;
4. Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap, harta pailit Perseroan Perorangan tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan;
5. Harta pailit Perseroan Perorangan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan insolvensi
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang mengenai Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang; atau
6. Dicabutnya perizinan berusaha Perseroan Perorangan sehingga mewajibkan Perseroan Perorangan
melakukan likuidasi dengan mengisi Pernyataan Pembubaran.

Dalam hal Pembubaran disebabkan oleh ketentuan angka 1, 2, dan 4 di atas, Pemegang Saham harus
menunjuk Likuidator. Apabila tidak menunjuk Likuidator, maka Direksi bertindak sebagai Likuidator.
Dalam hal Perseroan Perorangan dinyatakan pailit, Penghapusan Perseroan Perorangan dapat dilakukan
setelah kurator melakukan pemberesan atas aset pailit. Menteri mencatat berakhirnya status badan hukum
Perseroan Perorangan dan menghapus nama Perseroan Perorangan dari daftar perseroan terhitung sejak
Pernyataan Pembubaran Didaftarkan secara elektronik.
PERSEROAN PERORANGAN

15. Perubahan Status Perseroan Perorangan menjadi Perseroan


Persekutuan Modal (Scaling Up)
Perseroan Perorangan harus mengubah status badan hukumnya menjadi
Perseroan jika :
a. Pemegang Saham menjadi lebih dari 1 (satu) orang; dan/atau
b. Tidak memenuhi kriteria Usaha Mikro dan Kecil sebagaimana diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Usaha Mikro dan
Kecil.
Perseroan Perorangan WAJIB membuat Laporan Keuangan dan dilaporkan
kepada Menteri dengan melakukan pengisian format isian penyampaian
Laporan Keuangan secara elektronik paling lambat 6 (enam) bulan setelah
akhir periode akuntansi berjalan. Maksudnya Periode Akuntansi berjalan
adalah periode akuntansi yang dihitung sejak tanggal Sertifikat diterbitkan.
Laporan Keuangan inilah yang menjadi database profil Perseroan Perorangan
dan dasar pertimbangan dalam menentukan kriteria Perseroan Perorangan.
PERSEROAN PERORANGAN

Perseroan Perorangan sebelum menjadi Perseroan Persekutuan


Modal, terlebih dahulu melakukan perubahan Status melalui AKTA
NOTARIS dan didaftarkan secara elektronik kepada Menteri.
Akta Notaris tersebut memuat :
a. Pernyataan Pemegang Saham yang memuat Perubahan Status
Perseroan Perorangan menjadi Perseroan Persekutuan Modal;
b. Perubahan Anggaran Dasar dari semula Pernyataan Pendirian
dan/atau Pernyataan Perubahan Perseroan Perorangan menjadi
Anggaran Dasar Perseroan Persekutuan Modal;
c. Data Perseroan berupa Susunan Pemegang Saham karena
pengalihan Saham dan/atau Perubahan Jumlah Kepemilikan
Saham yang dimiliki, Susunan Nama dan Jabatan Anggota Direksi
dan Dewan Komisaris.
ISSUE BARU

Kategori Perseroan Terbatas terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Badan Hukum yang
merupakan Persekutuan Modal dan Badan Hukum Perorangan yang memenuhi kriteria
Usaha Menengah dan Kecil (UMK).
Badan Hukum Persekutuan Modal merupakan bentuk PT dengan klasifikasi UUPT
sebelum diubah dengan UU Cipta Kerja (UUCK) yaitu Badan Hukum yang didirikan
oleh 2 (dua) orang atau lebih, sementara Badan Hukum Perorangan yang memenuhi
kriteria UMK merupakan bentuk baru yang diperkenalkan oleh UUPT sebagaimana
diubah dengan UU CK di mana klasifikasi Badan Hukum Perorangan UMK adalah
Badan Hukum yang didirikan oleh satu orang.
Sebenarnya UUPT sudah mengadopsi model PT Tunggal atau PT Perorangan (vide
Pasal 7 ayat (5) dan ayat (6) serta ayat (7) UUPT)
PT (Persero) yang sahamnya dimiliki 100 % oleh Negara pada hakikatnya PT. Tunggal
dengan 1 (satu) Pemegang Saham.
PT yang kemudian sahamnya dikuasai 1 (satu) orang akan bertanggung jawab pribadi,
apabila tidak mau menjual sahamnya ke pihak lain atau menerbitkan saham baru.
Jadi PT Tunggal bukan sesuatu yang baru sama sekali.
ISSUE BARU
 Latar belakang lahirnya PT Perorangan yang memenuhi kriteria UMK
memberi kemudahan terhadap UMK masuk dalam persaingan bisnis
global modern
 Star Up, Unicorn, dan sejenisnya menghendaki model PT dengan
Pemegang Saham Tunggal, diberi kemudahan dalam cara dan
persyaratan pendirian serta permodalan.
 Apabila berkembang menjadi bisnis yang besar maka harus merubah
dirinya menjadi PT dengan Persekutuan Modal dan sekian banyak
orang sebagai Pemegang Saham.
• Dengan demikian, Pendirian PT dengan lahirnya UU CK akan di bawa
ke kancah bisnis global, modern agar pelaku usaha kita tidak kalah
bersaing dengan Pelaku Usaha Bisnis Global yang sudah sangat
familier dan menyesuaikan dengan perkembangan tehnologi yang
semakin berkembang.
ISSUE BARU
• Kedepannya, Pelaku Usaha tidak lagi menggunakan Fa,
atau CV, tetapi menggunakan badan hukum PT Perorangan
atau PT Persekutuan Modal.
• Hal ini karena diberikan kemudahan berusaha baik dalam
bentuk modal maupun proses serta prosedur pendiriannya.
• Saat ini pada Ditjen AHU sudah tersedia layanan Aplikasi
Perseroan Perorangan yang dapat diunduh pada link URL
• http://ptp.ahu.go.id atau mau melihat atau memonitor PT
Perorangan yang sudah didirikan dapat dilihat pada link
• https://ptp.ahu.go.id/pengumuman/transaksi.

Anda mungkin juga menyukai