Stambuk: 6161101190044
Kelas: B
FAKULTAS HUKUM
1.LATAR BELAKANG
Sehari sebelum rakyat Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaannya yang ke-62, yaitu pada
Perseroaan Terbatas (diumumkan dalam berita Negara Nomor 106 Tahun 2007 dengan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 bukanlah hal yang baru, Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 ini merupakan revisi dari UU No.1 tahun 1995 (diumumkan dalam Lembaran
Negara Nomer 13 Tahun 1995 dengan penjelasan nya diumumkan dalam Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3587) tentang Perseroan Terbatas. Karena terlampau banyak yang dirasakan perlu
untuk ditambah dalam UU 1995, maka dinyatakan UU 1995 tersebut secara total dicabut dan
sebelumnya telah diatur dalam Pasal 36 sampai dengan Pasal 56 Wetboek vsn koophandel voor
Nerderlansnhe Indie atau disingkat WvK (yang setelah kita merdeka kita kenal dan kita sebuts
ebagai Kitab Undang-Undang Hukum Dagang/KUHD), yang di sana sini dilakukan penyesuaian
dengan apa yang diperlukan setelah kita merdeka. Naamloze vennootschap (yang singkat dengan
NV) demikian sebutan yang dipergunakan oleh WvK untuk institusi yang sekarang kita sebut
2.RUMUSAN MASALAH
Didalam PT ini kita akan mengetahui apa saja syarat-syarat pendirian Perseroan Terbatas (PT) ,
Struktur Permodalan PT, Organ-Organ Perseroan Terbatas, dan mengapa atau apa permasalahan
PT dibubarkan.
BAB II PEMBAHASAN
Terbatas secara hukum dianggap sebagai suatu badan hukum, terpisah dari individu-individu
yang memilikinya. Dalam pengertianya, Perseroan Terbatas (PT) merupakan badan hukum
yang didirikan bedasarkan Perjanjian, biasanya izin pendirian PT akan diberikan sepanjang
yang ada. Syarat-syarat pendirian PT ini dapat langsung dilihat dari UU No.1 tahun 1995
Pasal 7 yaitu :
1. Perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat
2. Setiap pendiri perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan
didirikan
3. Dalam hal setelah perseroan disahkan pemegang saham menjadi kurang dari dua
orang, maka dalam waktu paling lama enam bulan terhitung sejak keadaan tersebut,
4. Ketentuan dua orang atau lebih ini, tidak berlaku bagi Perseroan BUMN
itu sendiri, karena persyaratan itulah yang disebut perjanjian awal supaya terbentuknya
Perseroan Terbatas (PT). Selain syarat di atas dalam pendirian sebuah PT juga terdapat
syarat materiil yang juga merupakan syarat yang harus dipenuhi ketika ingin menditikan
4. Pada saat pendirian perseroan, paling sedikit 25% dari modal dasar harus telah
5. Setiap penempatan modal harus telah disetorkan paling sedikit 50% dari nilai
Sebuah PT didirikan dengan akte notaris. Akte harus mendapatkan pengesahan dari mentri
kehakiman, Untuk mendapat izin dari menteri kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar.
bahwa para pendiri tidak bertindak sebagai kedok belaka untuk orang asing.
kemudian didaftarkan pada pengadilan Negeri dan diumumkan dalam berita Negara
Perseroan Terbatas merupakan bentuk yang banyak dipilih pada saat ini terutama untuk
bisnis-bisnis yang besar. Bentuk ini memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk
menyertakan modalnya kedalam bisnis tersebut dengan cara membeli saham yang dikeluarkan
oleh perusahan itu, dengan membeli saham suatu perusahaan masyarakat akan menjadi ikut serta
memiliki perusahaan itu atau dengan kata lain mereka menjadi pemilik perusahaan tersebut. Atas
pemilikan saham itu maka mereka oara pemegang saham itu lalu berhak memperoleh pembaian
nilai nimonal saham sesuatu PT yang maksimal dapat diterbitkan PT. Jelasnya yang
dimaksud dengan modal dasar tersebut tidak lain daripada hasil perkalian antara
yang terdiri dari komponen jumlah saham dan nilai nominalnya itu, tidak berarti
untuk hanya diterbitkan sebagian, dan sebagian lagi disimpan dahulu untuk
telah disetor oleh para pemegang saham pada kas perseroan. Diatur pada pasal 34 UU
No.40 tahun 2007. Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang
dan/atau dalam bentuk lainnya (Pasal 34 ayat 1). Penyetoran atas modal saham
tunai,
berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan sesuai dengan harga pasar atau oleh para
2. Penyetoran dalam bentuk benda tidak bergerak harus diumumkan dalam satu surat
kabar atau lebih dalam jangka waktu 14 hari setelah akta pendirian ditandatangani.
mempunyai organ, yang terdiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Direksi (Pengurus),
dan Komisaris, sebagaimana disebutkan dalam pasal 1 ayat (2) UUPT. Dalam UU PT
a) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah Organ Perseroan yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang
ditentukan dalam undang-undang ini dan/atau anggaran dasar. (pasal 1 ayat (4) UU PT)
b) Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada
Kriteria sanksi yang mengacu pada bubarnya suatu PT (akta pendiriannya gugur) atau dapat
1. Jika akta pendirian dari suatu perseroan terbatas tidak/belum diajukan permohonan
pengesahannya ke Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam jangka waktu 60 hari sejak
Untuk akta pendirian perseroan terbatas yang didirikan sebelum tanggal 16 Agustus 2007,
pengesahannya. Namun demikian, apabila lewat dari tanggal 23 Desember 2007 belum diajukan
juga permohonan pengesahannya, maka Perseroan terbatas tersebut datanya akan dihapus dari
menjadi tinggal 1 orang saja, dan setelah lewat jangka waktu 6 bulan sejak terjadinya peristiwa
tersebut tidak memasukkan Pemegang saham baru, maka atas permintaan dari yang
berkepentingan, PT tersebut dapat digugat untuk dibubarkan melalui Pengadilan Negeri (ps. 7
3. Jika anggaran dasar PT yang sudah disahkan tidak disesuaikan dengan ketentuan yang diatur
dalam UUPT No 40/2007, dalam jangka waktu 1 th sejak UUPT diundangkan (max tanggal 16
Agustus 2008) maka PT tersebut dapat digugat untuk dibubarkan melalui Pengadilan Negeri
36) dan tidak disesuaikan/dirubah dalam waktu 1 th sejak UU No. 40/2007 diundangkan, maka
Disamping sanksi bubar atau dapat dibubarkannya suatu PT berdasarkan hal2 tersebut, dalam
Sebagaimana diketahui dalam UU No. 1/1995 yang kurang memberikan sanksi yang tegas dalam
penerapannya, maka tampak bahwa UU No. 40/2007 lebih tegas dalam memberikan sanksi-
sanksi. Hal merupakan merupakan salah satu “unsur pemaksa” agar ketentuan-ketentuan yang
Salah satu sanksi , adalah: bubar atau dapat di gugat untuk dibubarkannya suatu Perseroan
terbatas. Sanksi bubar atau dapat dibubarkannya suatu PT ini selain harus diwaspadai oleh PT
yang bersangkutan, juga harus diwaspadai oleh para kreditur PT tersebut. Sebab, apabila debitur
atau nasabah dari kreditur tersebut ternyata tiba2 bubar atau digugat untuk bubar, maka tentu saja
kreditur yang akan terkena dampaknya atas keamanan kredit yang telah diberikannya.
Menurut ketentuan pasal 142 Undang-Undang PT, pembubaran Perseroan Terbatas dapat
terjadi karena:
a. Keputusan RUPS
b. Jangka waktu berdirinya PT yang ditetapkan dalam anggaran dasar sudah berakhir
c. Penepatan pengadilan
d. Terjadi kepailitan
KESIMPULAN
Nomor 40 Tahun 2007 ini merupakan revisi dari UU No.1 tahun 1995 (diumumkan dalam
Lembaran Negara Nomer 13 Tahun 1995 dengan penjelasan nya diumumkan dalam Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3587) tentang Perseroan Terbatas. Karena terlampau banyak yang
dirasakan perlu untuk ditambah dalam UU 1995, maka dinyatakan UU 1995 tersebut secara total
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, dan secara total diberlakukan UU 2007.
Syarat-syarat pendirian PT dapat dilihat dari UU No. 1/1995 Pasal 7 Tentang Pendirian PT,
Capitaal/Paid Capitaal).
Organ-organ diperseroan terbatas terdiri daari, rapat umum Pemegang saham (RUPS),
Bubarnya suatu Perseroan Terbatas itu berpengaruh pada sanksi-sanksi yang akan diterima
DAFTAR PUSTAKA
Syarifin, Pipin. Dkk. Hukum Dagang Di Indonesia. Bandung: CV Pustaka Setia. 2012