Anda di halaman 1dari 6

Perseroan terbatas

1. Umum
1.1. Perseroan terbatas (PT) (bahasa Belanda: Naamloze Vennootschap)
adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki
modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian
sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-
saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan
bisa dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
1.2. Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal
perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan
terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki
harta kekayaan sendiri.
1.3. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti
pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab
yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang
perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang
tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham.
1.4. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut
dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham
akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang
besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh
perseroan terbatas.
1.5. Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi.
Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka
mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya
perseroan terbatas tersebut.

2. Pengertian PT (Perseroan Terbatas)


Segala informasi mengenai Perseroan Terbatas (PT) yang perlu diketahui
sebelum memutuskan untuk mendirikan badan usaha ini.
Pertumbuhan sektor ekonomi di Indonesia tak lepas dari berdirinya berbagai
badan usaha. Salah satunya adalah Perseroan Terbatas atau PT. Sebenarnya,
apa itu PT dan apa saja yang menjadi ciri dari badan usaha ini? Apa saja nilai
keunggulan dan kelemahan yang dimilikinya? Berikut ulasan lengkapnya.
2.1. Pengertian Perseroan Terbatas (PT)
2.1.1. Sederhananya, pengertian PT adalah salah satu jenis badan
usaha yang dilindungi oleh hukum dengan modal yang terdiri
dari saham. Seseorang dikatakan sebagai pemilik PT apabila
memiliki bagian saham sebesar dari jumlah yang
ditanamkannya.
2.1.2. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yang
membahas mengenai Perseroan Terbatas (PT), dikatakan
bahwa perusahaan berjenis Perseroan Terbatas adalah suatu
badan usaha yang berbentuk badan hukum yang didirikan
berdasarkan perjanjian dan melakukan kegiatan usaha dengan
modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham atau disebut
juga dengan persekutuan modal.
2.1.3. Dalam menjalankan perusahaan berjenis Perseroan Terbatas,
modal saham yang dimiliki bisa dijual kepada pihak lain.
Artinya, sangat memungkinkan terjadi perubahan organisasi
atau kepemilikan perusahaan tanpa harus membubarkan dan
mendirikan perusahaan kembali.
2.1.4. Selain itu, oleh karena dibentuk berdasarkan kesepakatan, maka
bisa dipastikan bahwa PT didirikan oleh minimal 2 (dua) orang.
Pembuatan perjanjian ini harus diketahui oleh notaris dan
dibuatkan aktanya untuk mendapatkan pengesahan dari
Menteri Hukum dan HAM sebelum resmi menjadi perusahaan
berjenis PT.

3. Modal Perseroan Terbatas


Lalu, dari mana saja asal modal untuk mendirikan sebuah perusahaan PT?
Pada dasarnya, sumber pendanaan dalam sebuah PT terbagi menjadi 3
(tiga), yaitu:
3.1. Modal Dasar
Ini merupakan modal perusahaan yang bisa menilai seberapa besar
perusahaan tersebut. Adanya modal ini akan membantu perusahaan
dalam menentukan kelasnya, apakah termasuk kelas besar, menengah,
atau perusahaan PT kelas kecil.
3.2. Modal yang Ditempatkan
Modal ini mengacu pada kesanggupan para pemilik terkait jumlah
modal yang ditanamkan pada perusahaan. Pasal 33 Undang-Undang
Perseroan Terbatas menyatakan bahwa jumlah minimal modal yang
ditempatkan adalah sebesar 25% dari Modal Dasar perusahaan.

3.3. Modal yang Disetorkan


Modal setor menjadi jenis sumber dana PT yang paling dianggap
nyata karena menunjukkan jumlah modal yang disetor oleh para
pemegang saham. Besarnya modal setor untuk PT adalah paling
sedikit 25% dari Modal Dasar. Artinya, besarannya sama dengan
modal yang ditempatkan oleh para pemegang saham.

4. Jenis Perusahaan Perseroan Terbatas


Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas atau
UUPT mengklasifikasikan perusahaan PT ke dalam 3 (tiga) jenis, yaitu:
4.1. Perseroan Terbatas (PT) Tertutup
Salah satu ciri khas perusahaan PT tertutup adalah para pemegang
saham yang hanya berasal dari kalangan tertentu atau orang-orang
yang sudah saling mengenal sebelumnya, seperti misalnya dalam
perusahaan keluarga.
4.2. Perseroan Terbatas (PT) Publik
Pasal 1 ayat 8 UUPT menyebutkan bahwa Perseroan Publik adalah
jenis perseroan yang telah memenuhi kriteria jumlah pemegang
saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturannya.
Sementara itu, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 mengenai Pasar
Modal atau UUPM Pasal 1 ayau 22 menyebutkan, sebuah perusahaan
dikatakan perseroan publik apabila saham telah dimiliki oleh
sedikitnya 300 orang dengan jumlah modal yang disetorkan minimal
sebesar Rp3 juta.
4.3. Perseroan Terbatas (PT) Terbuka (Tbk.)
Disebutkan dalam Pasal 1 ayat 7 UUPT, bahwa PT Terbuka
melakukan penawaran saham secara terbuka. Tidak hanya itu, PT
jenis ini juga harus mampu memenuhi segala persyaratan yang
dibutuhkan untuk PT Publik, dengan melakukan penawaran pada
Bursa Efek alias menjual saham kepada masyarakat.

5. Keunggulan dan Kelemahan Perseroan Terbatas


Setiap badan usaha pasti memiliki keunggulan dan kelemahan. Lalu, apa
saja nilai lebih dari sebuah perusahaan Perseroan Terbatas?
Bentuk badan hukum membuat PT terjamin eksistensinya, meski terjadi
pergantian kepemilikan.
5.1. Mudah mendapatkan sumber dana, sehingga turut memudahkan
untuk melebarkan sayap perusahaan.
5.2. Perpindahan saham dari pemilik sebelumnya ke pemilik baru bisa
dilakukan dengan lebih mudah.

6. Sementara itu, kelemahan dari PT adalah:


6.1. Butuh dana besar untuk mendirikannya.
6.2. Proses pendiriannya cenderung rumit.
6.3. Terkadang transparansi tidak terjadi, terlebih yang berkaitan dengan
angka profit.
Perkembangan digital berbasis internet yang kian melesat memberikan
dampak yang begitu besar bagi dunia, tak terkecuali Indonesia. Salah satu
akibat yang nyata terlihat adalah munculnya ponsel pintar dengan
kecanggihan yang semakin mumpuni. Tak hanya itu, perubahan pun jelas
terlihat di berbagai sektor negara, terutama ekonomi.
Perubahan ini ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru,
atau yang lebih dikenal dengan start-up. Memang, adanya perusahaan baru
ini cukup membantu mengatasi tingginya angka pengangguran di Tanah
Air. Meskipun demikian, tak sedikit ditemukan bahwa beberapa
perusahaan baru ini didirikan tanpa melalui prosedur yang benar. Padahal,
agar dapat diakui secara sah di mata hukum, setiap perusahaan yang
didirikan harus memenuhi segala syarat dan prosedur pendirian PT.
Perseroan Terbatas atau PT sendiri merupakan sebuah bentuk badan
hukum yang melindungi segala aktivitas yang berlangsung di dalamnya,
tak terkecuali dalam hal permodalan yang berupa penanaman saham. Hal
ini disebabkan karena dalam PT, berlaku sistem jual beli saham, sehingga
pihak yang memiliki saham tertinggi berhak atas kepemilikan perusahaan
yang didirikan.
7. Syarat Pendirian PT
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah yang tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, ada
beberapa hal yang harus dipenuhi untuk bisa mendirikan sebuah
perusahaan. Dalam hal pendirian PT, ada pun persyaratan yang harus
dimiliki antara lain:
7.1. Perusahaan berjenis Perseroan Terbatas (PT) harus didirikan oleh
minimal dua orang atau lebih.
7.2. Telah memiliki akta asli dari notaris dalam Bahasa Indonesia yang
telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Ham.
7.3. Menyiapkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) masing-masing
pendiri atau pemegang saham.
7.4. Menyiapkan fotokopi Kartu Keluarga (KK) bagi pihak pendiri yang
akan menjabat sebagai direktur.
7.5. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) direktur disertai dengan
pas foto berukuran 3×4 berwarna sebanyak dua lembar.
7.6. Menyiapkan nama PT. Nama wajib terdiri dari tiga suku kata tanpa
mengandung bahasa atau serapan asing.
7.7. Menyiapkan lokasi. Jika menyewa ruang kantor, pendiri wajib
menyertakan salinan PBB dan bukti kepemilikan tempat usaha.
Lokasi pendirian PT tidak boleh berada di wilayah pemukiman
warga.
7.8. Memiliki modal disetor minimal 25% dari modal dasar.

8. Keuntungan Membuat Legalitas Usaha


Pendirian PT dengan mengantongi legalitas atau izin usaha tentu akan
memberikan manfaat dan keuntungan tersendiri, terutama dalam hal
eksistensi perusahaan. Ada pun keuntungan yang akan Anda dapatkan
dengan memiliki legalitas usaha saat mendirikan perusahaan adalah
sebagai berikut.
8.1. Menjamin Perusahaan Terlindungi Secara Hukum
Perusahaan yang telah memiliki legalitas usaha artinya telah diakui
secara sah oleh hukum yang berlaku. Dengan demikian, perusahaan
bebas dari segala pelanggaran dan tentu saja para pelaku di dalamnya
akan lebih nyaman dalam melaksanakan kegiatan usaha.
8.2. Bukti Kepatuhan pada Peraturan dan Hukum yang Berlaku
Pendirian PT dengan mengantongi legalitas dan perizinan usaha
menunjukkan bahwa perusahaan Anda telah sepenuhnya patuh pada
peraturan dan hukum yang berlaku. Kepatuhan ini juga menjadi
cerminan disiplin pendiri yang paling dasar.
8.3. Sarana untuk Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan
Jika perusahaan Anda bergerak dalam bidang pelayanan kepada
masyarakat atau klien, tentu kredibilitas menjadi hal yang perlu
menjadi perhatian utama. salah satu caranya adalah dengan memiliki
legalitas usaha yang sah.
8.4. Kemudahan untuk Mengikuti Beragam Tender
Ada beberapa perusahaan yang bidang usahanya berkaitan erat
dengan tender. Umumnya, syarat utama untuk bisa mengikuti tender
ini adalah perusahaan harus memiliki ijin usaha.
8.5. Sarana untuk Memperluas Sayap Bisnis

Anda mungkin juga menyukai