Struktur Organisasi
Contoh Perusahaan : PT. Telkom
Perusahaan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu
persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Modalnya terdiri dari saham-
saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa
perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan Terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam
anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan
sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham
yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang
terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan
perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham.
Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh
para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau
ruginya perseroan terbatas tersebut.
Mekanisme Pendirian PT
Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat oleh notaris )
yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan terbatas, modal, bidang usaha, alamat
perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin dari menteri kehakiman,
harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU mengenai Perseroan Terbatas (UU
No. 1 tahun 1995) Perseroan Terbatas harus didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat, tetapi
setelah berlakunya UU NO. 1 tahun 1995 tersebut, maka akta pendirian tersebut harus
didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan tahun 1982)
(dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan negeri, dan perkembangan tetapi
selanjutnya sesuai UU No. 40 tahun 2007, kewajiban pendaftaran di Kantor Pendaftaran
Perusahaan tersebut ditiadakan juga. Sedangkan tahapan pengumuman dalam Berita Negara
Republik Indonesia (BNRI ) tetap berlaku, hanya yang pada saat UU No. 1 tahun 1995 berlaku
pengumuman tersebut merupakan kewajiban Direksi PT yang bersangkutan tetapi sesuai dengan
UU NO. 40 tahun 2007 diubah menjadi merupakan kewenangan/kewajiban Menteri Hukum dan
HAM.
Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai badan hukum dan perseroan
terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan perjanjian-perjanjian dan kekayaan
perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya.
Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik modal terpisah juga
ada pemisahan antara pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan. Pengelolaan perusahaan
dapat diserahkan kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya (profesional). Struktur organisasi
perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan komisaris.
Dalam PT, para pemegang saham melimpahkan wewenangnya kepada direksi untuk
menjalankan dan mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang usaha
perusahaan. Dalam kaitan dengan tugas tersebut, direksi berwenang untuk mewakili perusahaan,
mengadakan perjanjian dan kontrak, dan sebagainya. Apabila terjadi kerugian yang amat besar
(diatas 50 %) maka direksi harus melaporkannya ke para pemegang saham dan pihak ketiga,
untuk kemudian dirapatkan.
Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja jajaran direksi perusahaan. Komisaris bisa
memeriksa pembukuan, menegur direksi, memberi petunjuk, bahkan bila perlu memberhentikan
direksi dengan menyelenggarakan RUPS untuk mengambil keputusan apakah direksi akan
diberhentikan atau tidak.
Dalam RUPS/Rapat Umum Pemegang Saham, semua pemegang saham sebesar/sekecil apapun
sahamnya memiliki hak untuk mengeluarkan suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas masalah-
masalah yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dan kebijakan perusahaan yang harus
dilaksanakan segera. Bila pemegang saham berhalangan, dia bisa melempar suara miliknya ke
pemegang lain yang disebut proxy. Hasil RUPS biasanya dilimpahkan ke komisaris untuk
diteruskan ke direksi untuk dijalankan.
Isi RUPS :
1. Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang saham sebuah perusahaan tidak
memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan
potensial yang terbatas tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan
terhadap saham. Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam
usaha yang beresiko, tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan
di saham perusahaan.
2. Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari
pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas modal, yang dapat
menjadi investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang lebih
panjang daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan penyebaran.
Kelebihan ini juga sangat penting dalam periode pertengahan, ketika tanah disumbangkan
kepada Gereja (sebuah perusahaan) yang tidak akan mengumpulkan biaya feudal yang
seorang tuan tanah dapat mengklaim ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat
Statute of Mortmain.
3. Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan pengelolaan modal
yang efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan ekspansi. Dan dengan
menempatkan orang yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan juga
adanya pemisahan antara pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas
pokok dan fungsi masing-masing.
1. Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT tidaklah mudah. Selain
biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan akta notaris dan izin khusus untuk
usaha tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan
keluar sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat
personel. Hubungan antar perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku.
Syarat Pendirian PT
Berikut ini adalah syarat-syarat yang perlu dipenuhi untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT).
Setelah mendirikan perusahaan tentunya dibutuhkan rekening bank sebagai alat transaksi
perusahaan. Artikel ini akan membahas solusi perbankan untuk perusahaan atau usaha Anda.
Kemudahan Transaksi, Produk Perbankan dan Layanan Perbankan yang disediakan menjadi
faktor utama memilih bank untuk usaha atau perusahaan PT atau CV.
Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No. 40/2007 adalah sebagai berikut:
Sebelum mengajukan permintaan untuk mendirikan perseroan terbatas, ada baiknya sudah
diperoleh kesepakatan sebagai berikut;
Pendiri Perseroan
Anda harus menetapkan Nama Para Pendiri Perseroan dengan ketentuan seperti dibawah ini;
Anda harus menetapkan Nama dan Tempat kedudukan perseroan melakukan kegiatan usaha
seperti dibawah;
Mengingat pemakaian PT tidak boleh sama atau mirip sekali dengan Nama PT yang
sudah ada maka yang perlu siapkan adalah 2 atau 3 pilihan nama PT, usahakan nama PT
mencerminkan kegiatan usaha anda.
Sebelum akta dibuat Notaris akan melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk
mengetahui Nama PT tersebut bisa gunakan atau tidak? Jika bisa sebaiknya anda
langsung melakukan pemesanan untuk menghindari nama tersebut akan digunakan oleh
pihak lain.
Pemakaian nama Perseroan Terbatas diatur oleh Peraturan Pemerintah No.26 tahun 1998
tentang Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.
Kedudukan perseroan harus berada di wilayah Republik Indonesia dengan menyebutkan
nama Kota dimana perseroan melakukan kegiatan usaha sebagai Kantor Pusat.
Anda harus menetapkan Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha seperti di bawah;
Setiap perseroan yang didirikan dapat melakukan kegiatan usaha yang sama dengan
perseroan lain atau berbeda, bersifat khusus atau umum sesuai dengan keinginan para
pendiri perseroan. Namun ada beberapa bidang usaha yang hanya bisa didirikan dengan
ketentuan modal tertentu sesuai dengan peraturan yang mengatur kegiatan usaha tersebut.
Modal Perseroan
Anda harus menetapkan besarnya Modal Dasar, modal ditempatkan, modal disetor serta siapa
saja yang menjadi Pemegang saham dan berapa jumlahnya seperti dibawah ini;
Perseroan Terbatas harus memiliki modal dasar minimal Rp. 50.000.000,- (limapuluh
juta) kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang atau Peraturan yang mengatur tentang
pelaksanaan kegiatan usaha tertentu di Indonesia.
Dari modal dasar tersebut minimal 25% (duapuluhlima persen) atau sebesar Rp.
12.500.000,- (duabelasjuta limaratus ribu) harus sudah ditempatkan dan disetor penuh
pada saat akan mengajukan permohonan Persetujuan Menteri Hukum dan HAM RI.
Untuk menentukan besarnya modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor ada
strateginya. Karena semua itu tergantung pada jenis/kelas SIUP yang di inginkan.
Penentuan kelas SIUP bukan berdasarkan besarnya modal dasar, melainkan berdasarkan
besarnya modal disetor ke kas Perseroan.
Besarnya modal disetor sebaiknya maksimum sampai dengan 50% dari modal dasar,
untuk memberikan kesempatan bagi Perusahaan apabila sewaktu-waktu akan
mengeluarkan saham dalam simpanan, tidak perlu meningkatkan modal dasar lagi.
Namun demikian, boleh juga modal dasar = Modal disetor. Tergantung dari kebutuhan.
Pemegang saham untuk pertama kali adalah Pendiri Perseroan jumlahnya minimal 2
(dua) orang, jadi anda tentukan sendiri berapa jumlah modal yang ditempatkan dan
disetor oleh para pendiri perseroan
Komposisi Saham
Pengurus Perseroan
Anda harus menetapkan siapa saja yang akan diangkat dan menjadi Pengurus Perseroan yaitu;
Direktur dan Komisaris.
Jumlah pengurus dalam perseroan minimal 2 (dua) orang, satu sebagai Direktur dan satu
lagi sebagai Komisaris.
Jika jumlah pengurus lebih dari 2 (dua) orang, misalnya yang akan menjadi Direktur ada
2 dan Komisaris 1 orang, maka salah satu Direktur diangkat menjadi Direktur Utama
begitu juga jika komisaris ada 2 orang maka salah satu diangkat menjadi Komisaris
Utama.
Dalam hal ini pendiri perseroan dapat diangkat sebagai Direktur atau Komisaris atau
mengangkat sesorang menjadi Direktur atau Komisaris didalam Perseroan.
Dalam hal ini anda selaku pendiri dapat menetapkan jangka waktu berdirinya perseroan: selama
10 tahun, 20 tahun atau lebih atau bahkan tidak perlu ditentukan lamanya artinya berlaku seumur
hidup.
Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui
pasar modal (go public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum, diperjualbelikan melalui
bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan tersebut.
PT tertutup
Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari kalangan
tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga saja atau kalangan
terbatas dan tidak dijual kepada umum.
Setelah mendirikan perusahaan tentunya dibutuhkan rekening bank sebagai alat transaksi
perusahaan. Artikel ini akan membahas solusi perbankan untuk perusahaan atau usaha Anda.
Kemudahan Transaksi, Produk Perbankan dan Layanan Perbankan yang disediakan menjadi
faktor utama memilih bank untuk usaha atau perusahaan PT atau CV Anda
PT kosong
Perseroan terbatas kosong adalah perseroan terbatas yang sudah tidak aktif menjalankan
usahanya dan hanya tinggal nama saja.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengurus pendaftaran perseoran terbatas (PT) adalah sebagai
berikut:
Setelah mendirikan perusahaan tentunya dibutuhkan rekening bank sebagai alat transaksi
perusahaan. Artikel ini akan membahas solusi perbankan untuk perusahaan atau usaha Anda.
Kemudahan Transaksi, Produk Perbankan dan Layanan Perbankan yang disediakan menjadi
faktor utama memilih bank untuk usaha atau perusahaan PT atau CV Anda.
Total waktu yang dibuthkan untuk membuat perusahaan perseoran terbatas (PT) adalah 55-72.
Pada tahun 2011, Telkom telah melakukan penyesuaian tugas dan fungsi pada beberapa unit
strategis yaitu:
1. Mengubah nama Direktorat IT, Solution & Supply menjadi Direktorat IT, Solution &
Strategic Portfolio menyusul penambahan fungsi Strategic Investment & Corporate
Planning yang merupakan implikasi dari diintegrasikannya unit Strategic Investment &
Corporate Planning ke dalam direktorat tersebut untuk mengkondisikan penyelarasan
proses corporate planning & strategic investment. Kemudian agar lebih fokus pada
pengelolaan IT, Service serta Strategic Planning & Strategic Portfolio, terdapat
pengalihan beberapa fungsi dari direktorat ini kepada direktorat lain, yaitu pengalihan
fungsi supply management yang terdiri dari supply planning & control serta supply center
kepada Direktorat Compliance & Risk Management. Pengalihan fungsi ini membantu
Direktorat IT, Solution & Strategic Portfolio untuk fokus pada pelaksanaan fungsinya.
2. Penambahan fungsi supply management pada Direktorat Compliance & Risk
Management dilakukan dengan tujuan untuk menyelaraskan proses supply management
dengan proses compliance dan perimbangan beban kerja direktorat.
3. Perubahan struktur organisasi Internal Audit yang diselaraskan dengan kebutuhan proses
audit secara komprehensif (end to end).
4. Penggabungan Departemen Corporate Communication dan Departemen Corporate Affair
untuk memastikan proses kerja yang lebih efektif dan efisien.
Berikut ini adalah struktur organisasi Telkom yang berlaku selama tahun 2011:
Direktorat Keuangan
Fokus pada pengelolaan keuangan Perusahaan serta mengendalikan operasi keuangan secara
terpusat melalui unit Finance, Billing & Collection Center.
Fokus pada manajemen SDM Perusahaan serta penyelenggaraan operasional SDM secara
terpusat melalui unit Human Resources Center, serta pengendalian operasi unit: Learning Center,
HR Assessment Center, Management Consulting Center dan Community Development Center.
Fokus pada pengelolaan Infrastructure Planning & Development, Network Operation Policy, dan
pengendalian operasional infrastruktur melalui Divisi Infrastruktur Telekomunikasi, Divisi
Access, dan Maintenance Service Center.
Direktorat Konsumer
Fokus dalam pengelolaan bisnis segmen konsumer serta pengendalian operasi Divisi Consumer
Services Barat dan Divisi Consumer Services Timur serta Divisi Telkom Flexi.
Fokus pada pengelolaan bisnis segmen Enterprise & Wholesale serta pengelolaan Divisi
Enterprise Service, Divisi Business Service dan Divisi Carrier & Interconnection Service.
Fokus pada pengelolaan fungsi Risk Management, Legal dan Compliance, Business
Effectiveness, Security & Safety, dan Supply Planning & Control, serta pengendalian operasi
unit Supply Center.
Fokus pada pengelolaan IT Strategy & Policy, Service Strategy & Tariff, dan pengelolaan fungsi
Strategic Investment & Corporate Planning, serta pengendalian operasi unit-unit: Divisi
Multimedia, Information System Center serta R&D Center.