Anda di halaman 1dari 11

Pengertian PT atau Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu
persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari
saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat
dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam
anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan
sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham
yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang
terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan
perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang
saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian
keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan
yang diperoleh perseroan terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang
diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan
untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
Mekanisme Pendirian PT

Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat oleh notaris
) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan terbatas, modal, bidang usaha,
alamat perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin dari menteri
kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan


Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang
Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar. (sesuai
dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40 Tahun 2007, keduanya tentang perseroan
terbatas)

Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU mengenai Perseroan Terbatas


(UU No. 1 tahun 1995) Perseroan Terbatas harus didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat,
tetapi setelah berlakunya UU NO. 1 tahun 1995 tersebut, maka akta pendirian tersebut harus
didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan tahun
1982) (dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan negeri, dan perkembangan
tetapi selanjutnya sesuai UU No. 40 tahun 2007, kewajiban pendaftaran di Kantor
Pendaftaran Perusahaan tersebut ditiadakan juga. Sedangkan tahapan pengumuman dalam
Berita Negara Republik Indonesia (BNRI ) tetap berlaku, hanya yang pada saat UU No. 1
tahun 1995 berlaku pengumuman tersebut merupakan kewajiban Direksi PT yang
bersangkutan tetapi sesuai dengan UU NO. 40 tahun 2007 diubah menjadi merupakan
kewenangan/kewajiban Menteri Hukum dan HAM.

Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai badan hukum dan perseroan
terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan perjanjian-perjanjian dan kekayaan
perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya.
Modal dasar perseroan adalah jumlah modal yang dicantumkan dalam akta pendirian sampai
jumlah maksimal bila seluruh saham dikeluarkan. Selain modal dasar, dalam perseroan
terbatas juga terdapat modal yang ditempatkan, modal yang disetorkan dan modal bayar.
Modal yang ditempatkan merupakan jumlah yang disanggupi untuk dimasukkan, yang pada
waktu pendiriannya merupakan jumlah yang disertakan oleh para persero pendiri. Modal
yang disetor merupakan modal yang dimasukkan dalam perusahaan. Modal bayar merupakan
modal yang diwujudkan dalam jumlah uang.

Pembagian Wewenang Dalam PT

Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik modal terpisah
juga ada pemisahan antara pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan. Pengelolaan
perusahaan dapat diserahkan kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya (profesional).
Struktur organisasi perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan komisaris.
Dalam PT, para pemegang saham melimpahkan wewenangnya kepada direksi untuk
menjalankan dan mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang usaha
perusahaan. Dalam kaitan dengan tugas tersebut, direksi berwenang untuk mewakili
perusahaan, mengadakan perjanjian dan kontrak, dan sebagainya. Apabila terjadi kerugian
yang amat besar (diatas 50 %) maka direksi harus melaporkannya ke para pemegang saham
dan pihak ketiga, untuk kemudian dirapatkan.
Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja jajaran direksi perusahaan. Komisaris
bisa memeriksa pembukuan, menegur direksi, memberi petunjuk, bahkan bila perlu
memberhentikan direksi dengan menyelenggarakan RUPS untuk mengambil keputusan
apakah direksi akan diberhentikan atau tidak.
Dalam RUPS/Rapat Umum Pemegang Saham, semua pemegang saham sebesar/sekecil
apapun sahamnya memiliki hak untuk mengeluarkan suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas
masalah-masalah yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dan kebijakan perusahaan yang
harus dilaksanakan segera. Bila pemegang saham berhalangan, dia bisa melempar suara
miliknya ke pemegang lain yang disebut proxy. Hasil RUPS biasanya dilimpahkan ke
komisaris untuk diteruskan ke direksi untuk dijalankan.
Isi RUPS :

Menentukan direksi dan pengangkatan komisaris


Memberhentikan direksi atau komisaris
Menetapkan besar gaji direksi dan komisaris
Mengevaluasi kinerja perusahaan
Memutuskan rencana penambahan/pengurangan saham perusahaan
Menentukan kebijakan perusahaan
Mengumumkan pembagian laba (dividen)

Keuntungan Membentuk Perusahaan Perseroan Terbatas

Keuntungan utama membentuk perusahaan perseroan terbatas adalah:


1. Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang saham sebuah perusahaan tidak
memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan potensial
yang terbatas tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap saham.
Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang beresiko,
tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan di saham perusahaan.
2. Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari pemegang
sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas modal, yang dapat menjadi
investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang lebih panjang daripada
aset perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan penyebaran. Kelebihan ini juga
sangat penting dalam periode pertengahan, ketika tanah disumbangkan kepada Gereja (sebuah
perusahaan) yang tidak akan mengumpulkan biaya feudal yang seorang tuan tanah dapat
mengklaim ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat Statute of Mortmain.
3. Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan pengelolaan modal yang
efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan ekspansi. Dan dengan menempatkan orang
yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan juga adanya pemisahan antara
pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Kelemahan Perusahaan Perseroan Terbatas
1. Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT tidaklah mudah. Selain
biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan akta notaris dan izin khusus untuk usaha
tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan keluar
sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat personel.
Hubungan antar perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku.
Hal-hal hasil RUPS yang harus mendapatkan pengesahan dan yang hanya cukup didaftarkan

Menurut Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 hal-hal dari hasil RUPS
yang perlu mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perubahan atas nama perseroan dan/atau tempat kedudukan Perseroaan;


Perubahan Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha perseroaan;
Perubahan jangka waktu berdirinya Perseroaan;
Perubahan besarnya modal dasar;
Perubahan pengurangan modal ditempatkan dan disetor; dan/atau
Perubahan Perseroaan dari status tertutup menjadi terbuka atau bisa juga sebaliknya

Sementara itu hasil RUPS yang cukup didaftarkan saja adalah:


1. Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi
2. Penambahan modal ditempatkan atau disetor

Persiapan Pendirian Perseroan Terbatas


(PT)

Sebelum mengajukan permintaan untuk mendirikan perseroan terbatas (PT), ada baiknya
sudah diperoleh kesepakatan sebagai berikut;
Pendiri Perseroan

Anda harus menetapkan Nama Para Pendiri Perseroan dengan ketentuan seperti dibawah ini;

Jumlah Pendiri minimal 2 (dua) orang.


Pendiri harus Warga Negara Indonesia kecuali pendirian PT yang dimaksud adalah dalam
rangka fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA).
Para pendiri pada saat perseroan ini didirikan yaitu saat Pembuatan Akta Pendirian PT harus
menjadi Pemegang Saham didalam Perseroan.
Para pendiri juga dapat diangkat sebagai salah satu pengurus baik sebagai Direktur atau
Komisaris dan jika Anggota
Direktur atau Komisaris lebih dari satu orang maka salah satu dapat diangkat menjadi
Direktur Utama atau Komisaris Utama.

Nama Perseroan Terbatas (PT)

Anda harus menetapkan Nama dan Tempat kedudukan perseroan melakukan kegiatan usaha
seperti dibawah;

Mengingat pemakaian PT tidak boleh sama atau mirip sekali dengan Nama PT yang sudah
ada maka yang perlu siapkan adalah 2 atau 3 pilihan nama PT, usahakan nama PT
mencerminkan kegiatan usaha anda.
Sebelum akta dibuat Notaris akan melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk mengetahui
Nama PT tersebut bisa gunakan atau tidak? Jika bisa sebaiknya anda langsung melakukan
pemesanan untuk menghindari nama tersebut akan digunakan oleh pihak lain.
Pemakaian nama Perseroan Terbatas diatur oleh Peraturan Pemerintah No.26 tahun 1998
tentang Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.
Kedudukan perseroan harus berada di wilayah Republik Indonesia dengan menyebutkan
nama Kota dimana perseroan melakukan kegiatan usaha sebagai Kantor Pusat.

Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha

Anda harus menetapkan Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha seperti di bawah;

Setiap perseroan yang didirikan dapat melakukan kegiatan usaha yang sama dengan perseroan
lain atau berbeda, bersifat khusus atau umum sesuai dengan keinginan para pendiri perseroan.
Namun ada beberapa bidang usaha yang hanya bisa didirikan dengan ketentuan modal
tertentu sesuai dengan peraturan yang mengatur kegiatan usaha tersebut.

Maksud dan tujuan perseroan ada di lampiran


Modal Perseroan

Anda harus menetapkan besarnya Modal Dasar, modal ditempatkan, modal disetor serta siapa
saja yang menjadi Pemegang saham dan berapa jumlahnya seperti dibawah ini;

Perseroan Terbatas harus memiliki modal dasar minimal Rp. 50.000.000,- (limapuluh juta)
kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang (UNDANG-UNDANG REPUBLIK

INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS atau


Peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan usaha tertentu di Indonesia).
Dari modal dasar tersebut minimal 25% (duapuluhlima persen) atau sebesar Rp. 12.500.000,(duabelasjuta limaratus ribu) harus sudah ditempatkan dan disetor penuh pada saat akan
mengajukan permohonan Persetujuan Menteri Hukum dan HAM RI. Untuk menentukan
besarnya modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor ada strateginya. Karena semua
itu tergantung pada jenis/kelas SIUP yang di inginkan. Penentuan kelas SIUP bukan
berdasarkan besarnya modal dasar, melainkan berdasarkan besarnya modal disetor ke kas
Perseroan.
Besarnya modal disetor sebaiknya maksimum sampai dengan 50% dari modal dasar, untuk
memberikan kesempatan bagi Perusahaan apabila sewaktu-waktu akan mengeluarkan saham
dalam simpanan, tidak perlu meningkatkan modal dasar lagi. Namun demikian, boleh juga
modal dasar = Modal disetor. Tergantung dari kebutuhan.
Pemegang saham untuk pertama kali adalah Pendiri Perseroan jumlahnya minimal 2 (dua)
orang, jadi anda tentukan sendiri berapa jumlah modal yang ditempatkan dan disetor oleh
para pendiri perseroan

Komposisi Saham

Jumlah saham yang diambil oleh masing-masing pendiri (presentase).


Misalnya: A = 25% B = 50% C = 25%
Pengurus Perseroan

Anda harus menetapkan siapa saja yang akan diangkat dan menjadi Pengurus Perseroan
yaitu; Direktur dan Komisaris.

Jumlah pengurus dalam perseroan minimal 2 (dua) orang, satu sebagai Direktur dan satu lagi
sebagai Komisaris.
Jika jumlah pengurus lebih dari 2 (dua) orang, misalnya yang akan menjadi Direktur ada 2
dan Komisaris 1 orang, maka salah satu Direktur diangkat menjadi Direktur Utama begitu
juga jika komisaris ada 2 orang maka salah satu diangkat menjadi Komisaris Utama.
Dalam hal ini pendiri perseroan dapat diangkat sebagai Direktur atau Komisaris atau
mengangkat sesorang menjadi Direktur atau Komisaris didalam Perseroan.

Jangka Waktu Berdirinya Perseroan

Dalam hal ini anda selaku pendiri dapat menetapkan jangka waktu berdirinya perseroan:
selama 10 tahun, 20 tahun atau lebih atau bahkan tidak perlu ditentukan lamanya artinya
berlaku seumur hidup.

Syarat Pendirian PT
Berikut ini adalah syarat-syarat yang perlu dipenuhi untuk mendirikan Perseroan Terbatas
(PT).
Syarat umum pendirian Perseroan Terbatas (PT)
1. Copy KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang
2. Copy KK penanggung jawab / Direktur

3.
4.
5.
6.
7.

Nomor NPWP Penanggung jawab


Pas photo penanggung jawab ukuran 3X4 = 2 lbr berwarna
Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan
Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung
Perkantoran
8. Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di
lingkungan perumahan) khusus luar jakarta
9. Kantor berada di Wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah
pemukiman.
10. Siap di survey
Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No. 40/2007 adalah sebagai berikut:
1. Pendiri minimal 2 orang atau lebih (ps. 7(1))
2. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia
3. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan
(ps. 7 ayat 2 & ayat 3)
4. Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri kehakiman dan diumumkan dalam BNRI
(ps. 7 ayat 4)
5. Modal dasar minimal Rp. 50jt dan modal disetor minimal 25% dari modal dasar (ps.
32, ps 33)
6. Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris (ps. 92 ayat 3 & ps. 108 ayat 3)
7. Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut hukum
Indonesia, kecuali PT. PMA

Dokumen Yang
Pendirian PT

Dibutuhkan

Untuk

Dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus pembuatan Perseroan Terbatas (PT)

Copy KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang


Copy KK penanggung jawab / Direktur
Nomor NPWP Penanggung jawab
Pas photo penanggung jawab ukuran 34 2 lbr berwarna
Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan berikut bukti lunasnya

Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha


Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung
Perkantoran
Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di
lingkungan perumahan khusus luar jakarta
Stempel perusahaan (sudah ada yang sementara untuk pengurusan ijin-ijin)
Foto kantor tampak depan, tampak dalam (ruangan berisi meja, kursi, komputer
berikut 1-2 orang pegawainya). Biasanya ini dilakukan untuk mempermudah pada
waktu survey lokasi untuk PKP atau SIUP.

Lama Waktu Pendaftaran PT


Waktu yang dibutuhkan untuk mengurus pendaftaran perseoran terbatas (PT) adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Akta Pendirian Perusahaan dari Notaris, 2-3 hari


Surat Keterangan Domisili Perusahaan, 4-5 hari
NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak, 1-2 hari
Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, 28-38 hari
SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan termasuk Inspeksi, 10-12 hari
TDP Tanda Daftar Perusahaan, 10-12 hari

Total waktu yang dibuthkan untuk membuat perusahaan perseoran terbatas (PT) adalah 5572.

Hasil Pendirian PT
Dokumen yang didapat setelah pembuatan PT selesai:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Akta Pendirian Perusahaan dari Notaris


Surat Keterangan Domisili Perusahaan
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
SK Pengesahan dari Menkumham
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

Sumber : www.perusahaan.web.id

Syarat Perseroan Terbatas


Perusahaan Publik (Tbk).

Menjadi

Sebuah Perusahaan dapat menjual sahamnya kepada masyarakat umum atau lebih tepatnya
menarik modal tambahan dari publik untuk tujuan pengembangan perusahaaan.
Misalkan : PT. Mulia Tehnik Makmur tumbuh secara signifikan sampai skala tertentu, dapat
mengambil langkah mencari mudal usaha lagi dalam jumlah besar dengan menerbitkan
saham dan menjualnya kepada publik. Strategi ini dikenal dengan istilah Go Public.

Untuk menjadi perusahaan publik, tentu saja ada banyak syarat yang harus dipenuhi. Antara
lain secara garis besar :

Perusahaan merupakan badan hukum yang sah dan telah mentaati peraturan
pemerintah selama ini, termasuk mengantongi izin usaha, izin domisili, membayar
pajak, dll
Perusahaan telah mencapai skala usaha tertentu atau relatif cukup besar yang
menyangkut perputaran uang lebih dari ratusan miliar rupiah. Hal ini dapat dibuktikan
misalnya Kapasitas produksi, aktualisasi pesanan yang diterima, jumlah aset, nilai
penjualan konkret, dll.
Perusahaan menunjukan kinerja yang baik berdasarkan bukti-bukti konkrit yang
diperlihatkan dalam bentuk berbagai materi. Misalnya laporan keuangan, neraca,
pencatatan positif rekening dibank, dll.
Perusahaan harus Untung, harus!, masa mau bangrut cari suntikan modal dari publik.
Perusahaan sudah diaudit dan dinyatakan sehat oleh auditor publik.
Perusahaan tidak melanggar aturan Departemen Tenaga Kerja dalam pengelolaan
sumber daya manusia.
Perusahaan taat membayar pajak,
Mempunyai reputasi baik, serta bermasa depan cemerlang.
Ada pihak yang memberi jaminan terhadap perusahaanyang akan go public, yaitu
sebuah institusi legal yang direstui Bapepam ( Badan Pengawas Pasar Modal)

Perlu diingat, meskipun semua perusahaan yang go public layak dianggap sehat, namun
hendaknya memperhatikan usia dan reputasi sebuah perusahaan sebelum membeli
sahamnya. Ada perusahaan publik yang sahamnya langsung nyungseppadahal belum
lama masuk bursa atau kemudian merugi.

SYARAT-SYARAT UMUM MENDIRIKAN PT GO PUBLIC


1. Laporan Keuangan Harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik
2. Syarat 2 administrasi pendirian PT harus lengkap (NPWP, Akta2 pendirian
perusahaan, dan surat2 keputusan dr pemerintah)
3. Harus ada Underwriter atau penjamin yg akan melakukan penawaran Saham Perdana.
(Initial Public Offering)
4. Track record perusahaan yang baik dari segi financial maupun kinerja perusahaan
keseluruhan

5. Ada tujuan yg jelas Atas penerbitan Saham apakah untuk ekspansi atau tujuan lainnya
(bisa di tanyakan di Bapepam)
Sedangkan akte-akte Notariil yang diperlukan untuk perusahaan yang akan melakukan GO
PUBLIC (IPO = Initial Public Offering) di berbagai perusahaan (baik holding company
maupun anak perusahaan), pada umumnya berupa :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI OBLIGASI


PERJANJIAN PERWALIAMANATAN
PERJANJIAN AGEN PEMBAYARAN
PENGAKUAN HUTANG
PERUBAHAN ADDENDUM PENJAMINAN EMISI OBLIGASI
PERUBAHAN ADDENDUM PERJANJIAN AGEN PEMBAYARAN
PERUBAHAN ADDENDUM PERJANJIAN
PERUBAHAN ADDENDUM PERJANJIAN AGEN PEMBAYARAN
PERJANJIAN KESANGGUPAN PEMBELIAN SISA SHM PNWRN UMUM
TERBATAS
10. PERNYATAAN KESANGGUPAN
11. PERNYATAAN PENERBITAN WARAN
12. PERJANJIAN PENGADAAN BARANG CETAKAN
13. PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI WARAN
14. PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI HAK MEMESAN EFEK
TERLEBIH DAHULU DALAM PENAWARAN UMUM TERBATAS
Proses Go Public
Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam
maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya dengan
menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar
perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan
penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk
saham (equity). Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan
menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go publik. Untuk
go publik, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai
dengan persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua
persyaratan yang ditetapkan BAPEPAM-LK.
Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau
Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual
saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal
dan Peraturan Pelaksanaannya.
Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut:

Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh Penjamin
Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk
Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai dengan
jumlah Efek yang tersedia;
Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa.

Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan berikut:


1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling awal perusahaan yang
akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum saham.
Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi
serta lembaga dan profesi penunjang pasar yaitu:
1. Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya
dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan
penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan
prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.
1. Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan
atas laporan keuangan calon emiten.
1. Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan
nilai wajar dari aktiva tetap tersebut;
1. Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
1. Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjianperjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten
menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK menyatakan
Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
3. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham
kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-agen
penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu
diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal,
saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli
seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada
pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham
dicatatkan di Bursa Efek.
4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia.
1. Laporan Keuangan Harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik

2. Syarat 2 administrasi pendirian PT harus lengkap (NPWP, Akta2 pendirian


perusahaan, dan surat2 keputusan dr pemerintah)
3. Harus ada Underwriter atau penjamin yg akan melakukan penawaran Saham Perdana.
(Initial Public Offering)
4. Track record perusahaan yang baik dari segi financial maupun kinerja perusahaan
keseluruhan
5. Ada tujuan yg jelas Atas penerbitan Saham apakah untuk ekspansi atau tujuan lainnya
(bisa di tanyakan di Bapepam)

Anda mungkin juga menyukai