Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu
persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari
saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat
dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam
anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan
sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham
yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang
terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan
perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang
saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian
keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan
yang diperoleh perseroan terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang
diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan
untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
Mekanisme Pendirian PT
Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat oleh notaris
) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan terbatas, modal, bidang usaha,
alamat perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin dari menteri
kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai badan hukum dan perseroan
terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan perjanjian-perjanjian dan kekayaan
perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya.
Modal dasar perseroan adalah jumlah modal yang dicantumkan dalam akta pendirian sampai
jumlah maksimal bila seluruh saham dikeluarkan. Selain modal dasar, dalam perseroan
terbatas juga terdapat modal yang ditempatkan, modal yang disetorkan dan modal bayar.
Modal yang ditempatkan merupakan jumlah yang disanggupi untuk dimasukkan, yang pada
waktu pendiriannya merupakan jumlah yang disertakan oleh para persero pendiri. Modal
yang disetor merupakan modal yang dimasukkan dalam perusahaan. Modal bayar merupakan
modal yang diwujudkan dalam jumlah uang.
Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik modal terpisah
juga ada pemisahan antara pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan. Pengelolaan
perusahaan dapat diserahkan kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya (profesional).
Struktur organisasi perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan komisaris.
Dalam PT, para pemegang saham melimpahkan wewenangnya kepada direksi untuk
menjalankan dan mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang usaha
perusahaan. Dalam kaitan dengan tugas tersebut, direksi berwenang untuk mewakili
perusahaan, mengadakan perjanjian dan kontrak, dan sebagainya. Apabila terjadi kerugian
yang amat besar (diatas 50 %) maka direksi harus melaporkannya ke para pemegang saham
dan pihak ketiga, untuk kemudian dirapatkan.
Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja jajaran direksi perusahaan. Komisaris
bisa memeriksa pembukuan, menegur direksi, memberi petunjuk, bahkan bila perlu
memberhentikan direksi dengan menyelenggarakan RUPS untuk mengambil keputusan
apakah direksi akan diberhentikan atau tidak.
Dalam RUPS/Rapat Umum Pemegang Saham, semua pemegang saham sebesar/sekecil
apapun sahamnya memiliki hak untuk mengeluarkan suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas
masalah-masalah yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dan kebijakan perusahaan yang
harus dilaksanakan segera. Bila pemegang saham berhalangan, dia bisa melempar suara
miliknya ke pemegang lain yang disebut proxy. Hasil RUPS biasanya dilimpahkan ke
komisaris untuk diteruskan ke direksi untuk dijalankan.
Isi RUPS :
Menurut Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 hal-hal dari hasil RUPS
yang perlu mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sebelum mengajukan permintaan untuk mendirikan perseroan terbatas (PT), ada baiknya
sudah diperoleh kesepakatan sebagai berikut;
Pendiri Perseroan
Anda harus menetapkan Nama Para Pendiri Perseroan dengan ketentuan seperti dibawah ini;
Anda harus menetapkan Nama dan Tempat kedudukan perseroan melakukan kegiatan usaha
seperti dibawah;
Mengingat pemakaian PT tidak boleh sama atau mirip sekali dengan Nama PT yang sudah
ada maka yang perlu siapkan adalah 2 atau 3 pilihan nama PT, usahakan nama PT
mencerminkan kegiatan usaha anda.
Sebelum akta dibuat Notaris akan melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk mengetahui
Nama PT tersebut bisa gunakan atau tidak? Jika bisa sebaiknya anda langsung melakukan
pemesanan untuk menghindari nama tersebut akan digunakan oleh pihak lain.
Pemakaian nama Perseroan Terbatas diatur oleh Peraturan Pemerintah No.26 tahun 1998
tentang Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.
Kedudukan perseroan harus berada di wilayah Republik Indonesia dengan menyebutkan
nama Kota dimana perseroan melakukan kegiatan usaha sebagai Kantor Pusat.
Anda harus menetapkan Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha seperti di bawah;
Setiap perseroan yang didirikan dapat melakukan kegiatan usaha yang sama dengan perseroan
lain atau berbeda, bersifat khusus atau umum sesuai dengan keinginan para pendiri perseroan.
Namun ada beberapa bidang usaha yang hanya bisa didirikan dengan ketentuan modal
tertentu sesuai dengan peraturan yang mengatur kegiatan usaha tersebut.
Anda harus menetapkan besarnya Modal Dasar, modal ditempatkan, modal disetor serta siapa
saja yang menjadi Pemegang saham dan berapa jumlahnya seperti dibawah ini;
Perseroan Terbatas harus memiliki modal dasar minimal Rp. 50.000.000,- (limapuluh juta)
kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang (UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Komposisi Saham
Anda harus menetapkan siapa saja yang akan diangkat dan menjadi Pengurus Perseroan
yaitu; Direktur dan Komisaris.
Jumlah pengurus dalam perseroan minimal 2 (dua) orang, satu sebagai Direktur dan satu lagi
sebagai Komisaris.
Jika jumlah pengurus lebih dari 2 (dua) orang, misalnya yang akan menjadi Direktur ada 2
dan Komisaris 1 orang, maka salah satu Direktur diangkat menjadi Direktur Utama begitu
juga jika komisaris ada 2 orang maka salah satu diangkat menjadi Komisaris Utama.
Dalam hal ini pendiri perseroan dapat diangkat sebagai Direktur atau Komisaris atau
mengangkat sesorang menjadi Direktur atau Komisaris didalam Perseroan.
Dalam hal ini anda selaku pendiri dapat menetapkan jangka waktu berdirinya perseroan:
selama 10 tahun, 20 tahun atau lebih atau bahkan tidak perlu ditentukan lamanya artinya
berlaku seumur hidup.
Syarat Pendirian PT
Berikut ini adalah syarat-syarat yang perlu dipenuhi untuk mendirikan Perseroan Terbatas
(PT).
Syarat umum pendirian Perseroan Terbatas (PT)
1. Copy KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang
2. Copy KK penanggung jawab / Direktur
3.
4.
5.
6.
7.
Dokumen Yang
Pendirian PT
Dibutuhkan
Untuk
Total waktu yang dibuthkan untuk membuat perusahaan perseoran terbatas (PT) adalah 5572.
Hasil Pendirian PT
Dokumen yang didapat setelah pembuatan PT selesai:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sumber : www.perusahaan.web.id
Menjadi
Sebuah Perusahaan dapat menjual sahamnya kepada masyarakat umum atau lebih tepatnya
menarik modal tambahan dari publik untuk tujuan pengembangan perusahaaan.
Misalkan : PT. Mulia Tehnik Makmur tumbuh secara signifikan sampai skala tertentu, dapat
mengambil langkah mencari mudal usaha lagi dalam jumlah besar dengan menerbitkan
saham dan menjualnya kepada publik. Strategi ini dikenal dengan istilah Go Public.
Untuk menjadi perusahaan publik, tentu saja ada banyak syarat yang harus dipenuhi. Antara
lain secara garis besar :
Perusahaan merupakan badan hukum yang sah dan telah mentaati peraturan
pemerintah selama ini, termasuk mengantongi izin usaha, izin domisili, membayar
pajak, dll
Perusahaan telah mencapai skala usaha tertentu atau relatif cukup besar yang
menyangkut perputaran uang lebih dari ratusan miliar rupiah. Hal ini dapat dibuktikan
misalnya Kapasitas produksi, aktualisasi pesanan yang diterima, jumlah aset, nilai
penjualan konkret, dll.
Perusahaan menunjukan kinerja yang baik berdasarkan bukti-bukti konkrit yang
diperlihatkan dalam bentuk berbagai materi. Misalnya laporan keuangan, neraca,
pencatatan positif rekening dibank, dll.
Perusahaan harus Untung, harus!, masa mau bangrut cari suntikan modal dari publik.
Perusahaan sudah diaudit dan dinyatakan sehat oleh auditor publik.
Perusahaan tidak melanggar aturan Departemen Tenaga Kerja dalam pengelolaan
sumber daya manusia.
Perusahaan taat membayar pajak,
Mempunyai reputasi baik, serta bermasa depan cemerlang.
Ada pihak yang memberi jaminan terhadap perusahaanyang akan go public, yaitu
sebuah institusi legal yang direstui Bapepam ( Badan Pengawas Pasar Modal)
Perlu diingat, meskipun semua perusahaan yang go public layak dianggap sehat, namun
hendaknya memperhatikan usia dan reputasi sebuah perusahaan sebelum membeli
sahamnya. Ada perusahaan publik yang sahamnya langsung nyungseppadahal belum
lama masuk bursa atau kemudian merugi.
5. Ada tujuan yg jelas Atas penerbitan Saham apakah untuk ekspansi atau tujuan lainnya
(bisa di tanyakan di Bapepam)
Sedangkan akte-akte Notariil yang diperlukan untuk perusahaan yang akan melakukan GO
PUBLIC (IPO = Initial Public Offering) di berbagai perusahaan (baik holding company
maupun anak perusahaan), pada umumnya berupa :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh Penjamin
Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk
Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai dengan
jumlah Efek yang tersedia;
Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa.