Anda di halaman 1dari 8

Nama : Anisah Karim

NPM : 202302003

Mata Kuliah : Hukum Perusahaan dan Investasi (KUIS 2: 26 Desember 2022)

Dosen Pengampu : Ade Gunawan, S.H., M.Kn.

1. Perseroan Terbatas adalah merupakan salah satu badan usaha yang berbadan hukum,
jelaskan secara lengkap pengertian Perseroan Terbatas, beserta unsur-unsur yang melekat
pada pengertian Perseroan Terbatas!

Jawab:

▪ Perseroan Terbatas terdiri dari 2 kata, yakni perseroan dan terbatas yang masing-
masingnya memiliki makna tersendiri. Perseroan → sero = saham (UU PT), perseroan
= merupakan perkumpulan saham-saham. Saham merupakan surat berharga atas nama
(sudah dicantumkan nama nama pemilik saham dalam PT). Untuk pengalihan saham
dapat melalui cessie, pewarisan, hibah, dsb. Terbatas → mengacu pada
peranggungjawaban (adanya tanggung jawab terbatas antara para pemegang saham
dengan PT/Badan Hukumnya).

Lebih lanjut, berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 40 Tahun 2007 (UU PT) → PT
merupakan badan usaha berbadan hukum yang (persekutuan modal), didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU PT serta
peraturan pelaksanaannya.

▪ Berikut ini unsur-unsur yang melekat pada pengertian Perseroan Terbatas:

a) Merupakan badan usaha berbadan hukum;

Karena merupakan badan usaha berbadan hukum, maka ada pemisahan harta
kekayaan di dalam kelangsungan kegiatannya.

b) Adanya persekutuan modal dalam pendiriannya;

c) Didirikan berdasarkan perjanjian;

d) Adanya suatu kegiatan usaha;

Kegiatan usahanya dilakukan dengan modal dasar (modalnya → berasal dari saham-
saham). Kegiatan usaha tersebut juga harus telah memenuhi persyaratan sebgaimana
diatur dalam UU PT beserta peraturan pelaksanaannya.
2. Jelaskan bagaimana kita menentukan nama suatu PT pada saat pendirian PT tersebut?

Jawab:
Dalam menentukan nama suatu PT pada saat pendirian PT tersebut perihal penentuannya
dilakukan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan (sebagaimana diatur dalam PP No.
43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengajuan dan Pemakaian Nama

Perseroan Terbatas ). Berikut lebih rincinya:

Berdasarkan Pasal 2 PP No. 43/2011:

a) Setiap Perseroan harus memiliki Nama Perseroan.

b) Nama Perseroan hanya dapat dipakai setelah memperoleh persetujuan Menteri.

c) Nama Perseroan yang telah memperoleh persetujuan Menteri kemudian dimuat dalam
anggaran dasar Perseroan.
Berdasarkan Pasal 5 PP No. 43/2011, nama Perseroan yang diajukan harus memenuhi
persyaratan:
a) ditulis dengan huruf latin;
b) belum dipakai secara sah oleh Perseroan lain atau tidak sama pada pokoknya dengan
Nama Perseroan lain;
c) tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan;
d) tidak sama atau tidak mirip dengan nama lembaga negara, lembaga pemerintah, atau
lembaga internasional, kecuali mendapat izin dari lembaga yang bersangkutan;
e) tidak terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf atau rangkaian huruf yang tidak
membentuk kata;
f) tidak mempunyai arti sebagai Perseroan, badan hukum, atau persekutuan perdata;
g) tidak hanya menggunakan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha sebagai Nama
Perseroan; dan
h) sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, dalam hal maksud
dan tujuan serta kegiatan usaha akan digunakan sebagai bagian dari Nama Perseroan.
▪ Perihal Nama Perseroan yang diajukan disertai dengan singkatan, penggunaan
singkatan harus memenuhi persyaratan sebagaimana telah disebutkan di atas, kecuali
persyaratan pada huruf e.
▪ Maksud singkatan Nama Perseroan ialah berupa: a) singkatan yang terdiri atas huruf
depan Nama Perseroan; atau b) singkatan yang merupakan akronim dari Nama
Perseroan tersebut.

3. Di dalam PT terdapat beberapa macam modal didalamnya, pertanyaannya:

a) Jelaskan masing-masing macam modal yang di dalam PT!


b) Bagaimana cara para pendiri menentukan modal didalam PT pada saat pendirian!
apakah ada pembatasan minimal dalam penentuan modal di dalam PT, jelaskan
berdasarkan sumber hukumnya!

Jawab:

a) Macam-macam modal dalam PT, antara lain:


▪ Modal Dasar → modal keseluruhan (maksimal) yang akan dimiliki atau diharapkan
oleh PT (Pendirinya). Jadi, modal dasar merupakan keseluruhan nilai nominal
saham yang ada dalam perkumpulan saham (perseroan). Modal ini ditentukan
dalam anggaran dasar perseroan. Modal dasar terdiri atas sejumlah modal yang
berasal dari saham-saham yang dapat diterbitkan perseroan bersamaan dengan nilai
nominal setiap saham yang diterbitkannya itu.
▪ Modal yang Ditempatkan → modal yang disanggupi para pendiri untuk disetor ke
dalam kas perseroan pada saat perseroan itu didirikan. Modal ini dapat disetorkan
baik secara keseluruha ataupun sebagian dari modal dasarnya (minimal 25% dari
modal dasar).
▪ Modal yang Disetorkan → modal yang berupa sejumlah uang tunai ataupun bentuk
lainnya yang diserahkan para pendiri kepada kas perseroan saat perseroan itu
didirikan (merupakan proporsi saham yang benar-benar dibayar oleh pemegang
saham). Dalam artian, modal ini merupakan modal yang disetorkan oleh pemegang
saham ke dalam PT.

b) Cara para pendiri menentukan modal didalam PT pada saat pendirian ialah
berdasarkan kesepakatan para pihak pendirinya.
▪ Berdasarkan Pasal 32 UU PT, modal dasar → minimal 50 Juta. Namun setelah ada
PP No. 29 Tahun 2016, modal dasar → besaran minimalnya sesuai dengan
kesepakatan para pihak pendiri PT.
▪ Berdasarkan Pasal 33 ayat (1) UU PT, modal yang ditempatkan → minimal 25 %
dari modal dasar.

4. PT adalah merupakan badan usaha → sehingga dalam menjalankan kegiatan usahanya dia
memerlukan organ, sebutkan dan jelaskan organ-organ yang ada di dalam PT!

Jawab:

Berdasarkan Pasal 1 ayat (2) UU PT, berikut ini organ-organ yang ada di dalam PT (beserta
penjelasannya):

a) RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) → merupakan organ tertinggi di dalam PT


(kumpulan para pemegang saham). RUPS tidak boleh ikut campur dalam hal
menjalankan kegiatan PT kecuali bagi pemegang saham yang merangkap sebagai
organ PT yang lain (misal: ia sebagai pemegang saham dan juga sebagai Direksi).
RUPS memiliki wewenang khusus yang tidak dimiliki Direksi dan Dewan Komisaris
dalam batas yang ditentukan dalam UU dan/atau angaran dasar.

b) Direksi → salah satu organ perseroan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh
atas pengurusan perseroan (dalam menjalankan wewenangnya, harus sesuai dengan
maksud dan tujuan perseroan, serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar
Pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar). Jadi, Direksi merupakan organ
di dalam PT yang menjalankan keberlangsungan kegiatan usaha di dalam PT.

c) Komisaris (Badan Supervisi, Non Eksekutif, Independen) → organ perseroan yang


bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus berkenaan dengan
anggaran dasar dan memberi nasihat kepada Direksi (Komisaris bertugas mengawasi
kinerja dari Direksi guna kepentingan perseroan).

5. Coba saudara jelaskan secara lengkap apa mengenai RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham)! Bagaimana cara RUPS mengambil suatu keputusan di dalam suatu PT! Siapakah
pihak yang memiliki kewenangan untuk ”Menyelenggarakan” RUPS?

Jawab:

a) RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) → RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
→ merupakan organ tertinggi di dalam PT (kumpulan para pemegang saham). RUPS
tidak boleh ikut campur dalam hal menjalankan kegiatan PT kecuali bagi pemegang
saham yang merangkap sebagai organ PT yang lain (misal: ia sebagai pemegang
saham dan juga sebagai Direksi). RUPS memiliki wewenang khusus yang tidak
dimiliki Direksi dan Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam UU
dan/atau angaran dasar.

b) Berikut ini cara RUPS mengambil suatu keputusan di dalam suatu PT:
▪ Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Bila
musyawarah gagal menghasilkan keputusan, maka keputusan sah bila disetujui
lebih dari setengah jumlah suara. Seperti halnya Pasal 87 UU PT yang berbunyi
“Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan
adalah sah jika disetujui lebih dari ½ bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan
kecuali UU atau anggaran dasar menentukan bahwa keputusan adalah sah jika
disetujui oleh jumlah suara setuju lebih besar.
▪ RUPS tidak dapat mengambil keputusan yang bertentangan dengan hukum yang
berlaku;
▪ RUPS tidak boleh mengambil keputusan yang bertentangan dengan ketentuan
dsebagaimana diatur dalam anggaran dasarnya. Akan tetapi, berkenaan anggaran
dasar dapat diubah oleh RUPS asal memenuhi persyaratan untuk itu;
▪ RUPS tidak boleh mengambil keputusan yang bertentangan dengan kepentingan
yang dilindungi oleh hukum yakni kepentingan stakeholders, seperti: pemegang
saham minoritas, karyawan, kreditor, masyarakat sekitar, dsb.

▪ RUPS tidak boleh mengambil keputusan yang merupakan kewenangan dari direksi
dan dewan komisaris, sejauh kedua organ perusahaan tersebut tidak
menyalahgunakan kewenangannya.

c) Pihak yang memiliki kewenangan untuk ”Menyelenggarakan” RUPS → Berdasarkan


Pasal 79, dan Pasal 81 UU PT, yang berwenag ialah Direksi. Namun, dalam hal-hal
tertentu (berdasarkan penjelasan Pasal 81 ayat (2) UU PT, hal-hal tertentu yang
dimaksud ialah → misal: direksi berhalangan atau ada pertentangan kepentingan
antara direksi dengan perseroan) sesuai dengan ketentuan anggaran dasar, maka
pemanggilan atau penyelenggaraan RUPS dapat dilakukan oleh Komisaris.

6. Terdapat istilah Direksi dan Direktur, apakah istilah tersebut terdapat perbedaan? Dan
Apakah Direksi di dalam PT dapat diberhentikan oleh seorang pemegang saham saja,
jelaskan pendapat saudara secara lengkap?

Jawab:

a) Terdapat perbedaan pada istilah Direksi dan Direktur → Direksi = merupakan nama
organnya, sedangkan Direktur = merupakan orang yang menjabat sebagai Direksi

b) Apakah Direksi di dalam PT dapat diberhentikan oleh seorang pemegang saham saja,
jelaskan pendapat saudara secara lengkap → menurut saya pada hakikatnya tidak
dapat.

Hal tersebut dikarenakan perihal pemberhentian Direksi itu dilakukan oleh RUPS, di
mana RUPS sendiri merupakan ”kumpulan para pemegang saham (artinya ada lebih
dari satu pemegang saham → bukan satu pemegang saham saja).
Pemberhentian Direksi oleh para pemegang saham melalui RUPS diatur dalam UU
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) Pasal 105 ayat (1) serta Pasal
106 ayat (1) dan (4).

Lebih lanjut, mengingat para pemegang saham di dalam perseroan itu tidak memiliki
kekuasaan dalam hal apapun (mereka tidak boleh ikut campur dalam pengelolaan
perseroan → termasuk di dalamnya terkait pemberhentian Direksi). Pemegang saham
baru memiliki kekuasaaan tertentu terhadap perseroan ketika mereka (para pemegang
saham) bertemu dalam satu forum yang disebut dengan ”RUPS” → sehingga jika
berdasar pada hal tersebut, maka seorang pemegang saham saja tidak dapat melakukan
pemberhentian terhadap Direksi di dalam PT.

7. Apakah dimungkinkan atau diperbolehkan organ PT tersebut juga sebagai pemegang


saham di dalam PT?

Jawab:

Sangat dimungkinkan/diperbolehkan apabila seseorang pemegang saham juga merupakan


organ dari PT.

Misal: A sebagai pemegang saham dalam PT X, A juga merupakan Direksi dalam PT X.


Dalam hal ini → sebagai akibat hukumnya, maka A memiliki 2 kedudukan (sebagai
pemegang saham dan Direksi) dan memiliki kewenangan rangkap sebagaimana posisi
kedudukannya.

Lebih lanjut, dalam UU Cipta Kerja juga diatur perihal → pendirian PT dapat dilakukan
oleh satu orang sebagai Pemegang Saham sekaligus Direktur. Hal tersebut mengartikan
bahwa sangat dimungkinkan apabila seseorang pemegang saham juga merupakan organ
dari PT.

8. Bagi pemegang saham → akan memegang ”Saham” yang mana jumlah sesuai dengan
modal yang mereka masukan di dalam PT. Apakah saham tersebut dapat dialihkan kepada
orang lain? Dan bagaimana cara mengalihkannya? Apakah pemegang saham dapat sesuka
hatinya mengalihkan sahamnya kepada orang lain?

Jawab:

a) Saham tersebut tentu saja dapat dialihkan kepada orang lain.

b) Cara mengalihkan saham (pemindahan hak atas saham) dapat melalui → jual beli,
pengambilalihan, pewarisan, hibah, cessie, dsb.

c) Pemegang saham tidak dapat sesuka hatinya mengalihkan sahamnya kepada orang
lain → karena pengalihan saham merupakan perbuatan hukum, terdapat asspek-aspek
tertentu yang harus diperhatikan, misalnya: dalam hal pengalihannya tidak boleh
bertentangan dengan anggaran dasar yang ada dalam PT dan UU PT (dalam UU PT
ada tata cara perihal pemindahan hak atas saham, antara lain: 1) dilakukan dengan
akta pemindahan hak; 2) salinan akta pemindahan hak disampaikan secara tertulis
kepada PT; 3) Dilakukannya pencatatan dan pemberitahuan oleh direksi terkait
adanya pemindahan hak atas saham). Berdasarkan UU PT, 3 tata cara tersebut tidak
berlaku dalam hal peralihan saham yang terjadi karena pewarisan atau peralihan hak
sebagai akibat penggabungan, peleburan, atau pemisahan PT)

9. Jelaskan pendapat saudara bagimana tanggung jawab PT terhadap pihak ketiga jika terjadi
kerugian?

Jawab:

Perihal tanggung jawab PT terhadap pihak ketiga jika terjadi kerugian yaitu hanya sebatas
pada harta kekayaan yang dimiliki PT karena adanya pemisahan harta kekayaan antara
PT dengan pendirinya (jadi, pertanggungjawabannya tidak sampai kepada harta kekayaan
yang dimiliki pendiri PT/para pemegang saham). Hal yang demikian dikarenakan PT
merupakan Badan Usaha Berbadan Hukum sehingga memiliki hak dan kewajiban
sebagaimana layaknya manusia dalam hal melakukan pertanggungjawaban apabila
terdapat kerugian pihak ketiga yang disebabkan olehnya.
Namun berdasarkan Pasal 3 ayat (2) UU PT → Pemegang saham tetap dapat dimintai
pertanggungjawabannya terhadap perusahaan yang merugikan pihak ketiga, dalam hal-hal
sebagai berikut :
a) Persyaratan Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi;
b) Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung dengan
itikad buruk memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi;
c) Pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh Perseroan; atau
d) Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung secara
melawan hukum menggunakan kekayaan Perseroan, yang mengakibatkan kekayaan
Perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang Perseroan.

10. Jelaskan secara lengkap bagaimana cara membubarkan suatu PT?

Jawab:

Cara membubarka suatu PT → akan melalui 2 Tahapan RUPS

a) RUPS (TAHAPAN PERTAMA)

Agendanya, meliputi → Pembubaran PT dan Penunjukkan Likuidator

Catatan: Setiap surat keluar dari PT selama likuidasi, harap ditulis→” PT (likuidasi)”

▪ Dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal pembubaran, likuidator wajib


mengumumkan dalam surat kabar dan BNRI (Berita Negara Republik Indonesia )
yang memuat tentang: pembubaran perseroan, nama dan alamat perseroan, tata cara
pengajuan tagihan, jangka waktu pengajuan tagihan terhadap PT yang akan
melakukan pembubaran atau likuidasi (yaitu 60 hari sejak tanggal pengumuman
surat kabar).

▪ Selanjutnya, Notaris akan memberitahukan pembubaran PT kepada Kemenkumham.

▪ Lalu, Liquidator melakukan pemberesan harta kekayaan dan mengumumkan


rencana pembagian kekayaan hasil likuidasi dalam surat kabar dan Berita Negara
Republik Indonesia.

b) RUPS (TAHAPAN KEDUA)

Agendanya, meliputi → Pemberian Pelunasan dan Pembebasan atas


Pertanggungjawaban Likuidator. (kuorumnya ¾ dan keputusan ¾)

▪ Setelah RUPS tahapan kedua selesai dilakukan, maka yang harus diproses lebih lanjut
yaitu → mengumumkan hasil likuidasi dalam surat kabar sesuai dengan ketentuan Pasal
152 UU PT
▪ Kemudian, tahap akhirnya → Menteri akan mencatat berakhirnya Badan Hukum
Perseroan dan menghapus nama Perseroan dari daftar Nama Perseroan

Berdasarkan Pasal 142 ayat (1) UU PT, pembubaran PT dapat terjadi:


a) Berdasarkan keputusan RUPS;
b) Karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir;
c) Berdasarkan penetapan pengadilan;

d) Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah


mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit Perseroan tidak cukup untuk
membayar biaya kepailitan; karena harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailit
berada dalam keadaan insolvensi sebagaimana diatur dalam UU tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; atau

e) Karena dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga mewajibkan Perseroan melakukan


likuidasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai