Anda di halaman 1dari 5

Nama:Marthinus Hans Godlif Papuara Ick

NIM:1312200347

Prosedur Pendirian PT

Perseroan Terbatas (PT) sebelumnya diaturdalam Pasal35-36 KUHDagang569 danJo.


Ordonansi 717. Indonesiche Maatschapij Op Anndelen (IMA) S.1939 No.Kemudian melalui
program pembangunan hukum maka pemerintah berhasil membuat Undang-Undang
Perseroan Terbatas (PT) yaitu UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang mulai
berlaku tanggal 7 Maret 1996, dan disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007.Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal,
didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
undangundang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Secara garis besar,alur pendirian PT sebagai berikut:
1) Pendiri
 Cakap untuk bertindak secara hukum
 Di dirikan minimal oleh dua subjek hukum
 Pembuatan akta yang di lakukan oleh pendiri melalui notaris,pembuatan akta
dapat di lakukan oleh orang yang di berikan surat kuasa oleh pendiri

2)Akta Pendirian
 Di buat oleh notaris menggunakan bahasa Indonesia
 Yang di muat dalam Akta pendirian adalah:
1. anggaran dasar
2. Nama,tempat/tanggal lahir,tempat tinggal, pekerjaan, kewarganegaraan
dari direksi dan komisaris .
3. Nama pemegang saham,rincian jumlah saham yang di pegang,saham
yang di tempatkan,Dan yang di setor penuh saat pendirian

3)Pengesahan
 Di lakukan oleh MENKUHAM dengan permintaan dari pendiri atau penerima kuasa
 Pengajuan paling lambat 60 hari dari pendirian akta
 Di ajukan dengan menggunakan jasa teknologi informasi
 Permohonan fisik paling lambat 30 hari dari pernyataan tidak keberatan dari mentri
 Mentri memberikan respon paling lambat 14 hari di hitung dari permohonan fisik di
terima

4) Pendaftaran
 Di daftar dalam “Daftar Perusahaan” yang di selenggarakan oleh MENKUHAM
 Tanggal pendaftaran disamakan dengan tanggal pengesahan
 Daftar perusahaan dapat di akses oleh umum

5) Pengumuman
 Mentri mengumumkan dalam berita negara akta pendirian dan pengesahan
badan hukum
 Diumumkan paling lambat 14 hari sejak di terbitkan surat keputusan

Adapun ciri-ciri Perseroan Terbatas ialah:


 Berbadan hukum memiliki harta kekayaan yang terpisah dengan harta pribadi.
 Modal terdiri dari saham-saham sehingga tanggung jawab pemegang saham terbatas
pada sejumlah saham yang dimasukkannya.
 Sistemnya lebih tertutup sehingga segala teknis pengoperasian, pembubaran dan
aturan lainnya diatur berdasarkan UU.

Pendiriannya Perseroan Terbatas harus dengan akta notaris dan memiliki anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga yang harus disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM, dan kewajiban
mendaftarkan/ mengumumkan berada dipundak direksi. Selanjutnya didaftarkan ke
Departemen Perindustrian dan perdagangan dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara.
Dengan telah dipergunakannya sistem komputerisasi maka pengesahan akta Perseroan
Terbatas hanya memakan waktu30.

Khas Perseroan yaitu nama Terbatas Perseroan sebagai Terbatas Badan tidak Hukum boleh
sama memiliki dengan karakter atau mirip yang dengan terkenal, akan ditolak perusahaan
manakala oleh Menteri lain nama atau Hukum itu sama sama dengan dan atau HAM.nama
mirip perusahaan-perusahaanmakan pengesahannya
Pengesahan: secara sebelum Pertanggungjawaban mengambil terang Perseroan Pribadi atau
alih tegas Terbatas dan sampai bahwa mengukuhkan atas menjadi Perseroan ke segala harta
Badan hal pribadinya secara Terbatas yang hukum tertulis. Dilakukan yang kecuali
dinyatakan belum Kalau oleh dinyatakanmendapatPerseroanpendirimenerima Terbatas itu
belum mendapat pengesahan maka PT itu sama saja dengan maatschaap atau seperti CV.

Di dalam praktik dikenal beberapa jenis Perseroan Terbatas yaitu


1)Perseroan Terbatas yang Tertutup
PT Tertutup ialah perseoran di mana tidak setiap orang dapat ikut serta dalam modalnya
dengan memberi satu atau beberapa saham. Suatu kritcria untuk dapat mengatakan adanya
perseroan tertutup ialah bahwa surat sahamnya seluruhnya dikeluarkan atas nama PT. Dalam
akta pendirian sering dimuat ketentuannya yang mengatur siapa-siapa yang diperkenankan
ikut dalam modal. Tetapi yang sering terjadi ialah bahwa yang diperkenankan membeli surat
saham ialah hanya orang-orang yang mempunyai hubungan tertentu, misalnya hubungan
keluarga.

2)Perseroan Terbatas yang Terbuka

Perseroan Terbatas Terbuka ialah perseroan yang terbuka untuk setiap orang. Seseorang dapat
ikut serta dalam modalnya dengan membeli satu/lebih surat saham lazimnya tidak tertulis atas
nama.

3)Perseroan Terbatas Umum


Perseroan umum adalah perseroan terbuka, yang kebutuhan modalnya didapat dari umum
dengan jalan dijual sahamnya dalam bursa (Pasar Modal).
4)Perseroan Terbatas Perseorangan
Perseroan Terbatas tidak mungkin didirikan oleh satu orang saja, karena perseoran
merupakan suatu perjanjian, dan perjanjian hanya mungkin dilakukan oleh paling sedikit atas
dua orang. Akan tetapi setelah Perseroan Terbatas berdiri mungkin sekali semua saham jatuh
disatu tangan schingga hanya ada seorang pemegang saham saja yang menjadi direkturnya.
Agar suatu perseroan bisa melaksanakan usahanya dengan baik maka diperlukan permodalan.
Pasal 31 sampai dengan Pasal 47 UUPT mengatur tentang Modal Perseroan. Penjelasan
Pasal41 UndangUndang Perseroan Terbatas (UUPT) menyatakan bahwa modal Perseroan
adalah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor. Modal Perseroan yang dimaksud
ini adalah modal yang tersebut di dalam Anggaran dasar.
Modal dasar Perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham. Modal dasar Perseroan
tersebut paling sedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Pada saat pendirian Perseroan Terbatas, modal harus ditempatkan dan disetor penuh oleh
pendiri paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar yang telah ditetapkan.
Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan atau dalam bentuk
lainnya. Jika penyetoran modal saham dilakukan dalam bentuk lain, penilaian setoran modal
saham ditentukan berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan sesuai dengan harga pasar atau
oleh ahli yang tidak terafiliasi dengan Perseroan, dan jika dalam bentuk barang tidak
bergerak, maka harus diumumkan dalam satu surat kabar atau lebih, dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari setelah akta pendirian ditandatangani atau setelah RUPS memutuskan
penyetoran saham tersebut.
Selanjutnya agar suatu perseroan bisa melaksanakan usahanya maka seperti halnya manusia,
suatu perseroan memerlukan adanya alat kelengkapannya. Namun tidak seperti manusia,
Perseroan Terbatas sebagai subjek hukum buatan tidak mungkin dapat bertindak sendiri. PT
sebagai subjek hukum buatan (artificial person) memerlukan orangorang yang memiliki
kehendak yang akan menjalankan perseroan tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan
pendirian perseroan. Orangorang yang akan menjalankan, mengelola dan mengurus perseroan
ini, dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas disebut dengan istilah organ perseroan. Di
dalam Pasal 1 ayat 2 UUPT menentukan adanya tiga organ (alat perlengkapan) PT yaitu
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi, dan Komisaris.
Secara singkat berturut-turut akan dijelaskan pemahaman tentang Rapat Umum Pemegang
saham, Direksi dan Komisaris, sebagai berikut:
Rapat Umum Pemegang SahamUUPT menentukan bahwa RUPS adalah
Menurut Perseroan Pasal 1 angka yang mempunyai 4 wewenang yang tidak diberikan Organ
kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang ini
dan/atau anggaran dasar. Kewenangankewenangan tersebut di antaranya adalah mengangkat
dan memberhentikan direksi dan komisaris, RUPS berhak memperoleh segala keterangan
yang berkaitan dengan kepentingan Perseroan dari Direksi dan, atau Komisaris, memberikan
persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan tugas
pengawasan Dewan Komisaris dilakukan oleh RUPS.

1)Direksi
Menurut Pasal 92 ayat 1 UUPT, direksi adalah Organ Perseroan yang bertanggung jawab
penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili
Perseroan di dalam maupun di luar Pengadilan sesuai dengan Anggaran Dasar.

Kedudukan Direksi pada dasarnya bertindak sebagai eksekutif pada Perseroan, tindakan
Direksi dibatasi oleh Anggaran Dasar Perseroan. Apabila Direksi dalam kepengurusannya
dalam Perseroan bertindak melampaui wewenangnya, maka anggota Direksi tersebut
bertanggung jawab secara pribadi.

2)Komisaris

Dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas perkataan Komisaris meliputi baik dua


pengertian, yang pertama adalah organ perseroan yang lazimnya dikenal dengan nama Dewan
Komisaris, dan anggota Dewan Komisaris tersebut. Undang-Undang Perseroan Terbatas
memberikan hak sepenuhnya kepada pendirimaupunpemegang saham perseroan untuk
menentukan sendiri wewenang dan kewajiban Komisaris dalam perseroan. Tugas Komisaris
menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas, yaitu mengawasi kebijaksanaan
Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi perseroan.
Dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dikatakan bahwa Komisaris wajib dengan itikad
baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan perseroan. Segala
kesalahan dan kelalaian oleh Komisaris dalam menjalankan tugasnya melahirkan
pertanggungjawaban pribadi dari komisaris bersangkutan kepada perseroan dan pemegang
saham perseroan
Kelangsungan eksistensi suatu PT bisa saja berakhir karena sebabsebab tertentu, yang
menyebabkan PT itu dalam status bubar. Menurut Pasal 142 ayat 1 UUPT, pembubaran suatu
Perseroan Terbatas dapat terjadi karena alasan-alasan sebagai berikut.
Berdasarkan keputusan RUPS.
Karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir.
Berdasarkan penetapan pengadilan.
Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, harta pailit Perseroan tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan.

Karena harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan insolvensi
sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang.
Karena dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga mewajibkan Perseroan melakukan likuidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tindakan-tindakan yang dilakukan jika terjadi pembubaran Perse-Roan adalah:

Wajib diikuti dengan likuidasi yang dilakukan oleh likuidator atauKurator; dan Perseroan
tidak dapat melakukan perbuatan hukum, kecuali diperlukan untuk membereskan semua
urusan Perseroan dalam rangka likuidasi.

Anda mungkin juga menyukai