Kegiatan Belajar 2
Hukum Perseroan II
1. Direksi
23
HUKUM PERSEROAN
Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan. Setiap
anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang
bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya. Atas nama
Perseroan, pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dapat mengajukan
gugatan ke Pengadilan Negeri terhadap anggota Direksi yang karena
kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan kerugian pada Perseroan.
24
MODUL
HUKUM PERSEROAN
pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/4 bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara sah dan disetujui oleh paling sedikit
3/4 bagian dari jumlah suara tersebut.
c) Direksi wajib mendaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan:
(1) Akta Pendirian beserta surat pengesahan Menteri Hukum dan HAM
(yaitu setelah Perseroan memperoleh status badan hukum);
(2) Akta perubahan Anggaran Dasar beserta surat persetujuan Menteri
Hukum dan HAM atas perubahan tentang yang sifatnya mendasar
seperti dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) Undang-undang PT;
(3) Akta perubahan Anggaran Dasar beserta laporan kepada Menteri
Hukum dan HAM atas perubahan selain yang dimaksud Pasal 21
ayat (1) Undang-undang PT.
Dalam waktu paling lambat tiga puluh hari terhitung sejak pendaftaran,
Direksi melakukan permohonan pengumuman Perseroan dalam
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Selama pendaftaran dan
pengumuman tersebut belum dilakukan, maka anggota Direksi secara
tanggung renteng bertanggung jawab atas segala perbuatan hukum
yang dilakukan Perseroan. Selain itu, anggota Direksi juga
bertanggung jawab secara tanggung renteng atas semua kerugian yang
diderita pemegang saham yang beritikad baik, yang timbul akibat batal
demi hukum karena perolehan saham oleh Perseroan baik secara
langsung maupun tidak langsung bertentangan dengan ketentuan
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
d) Melaporkan kepemilikian sahamnya, dan atau keluarganya (istri/suami
dan anak-anaknya) kepada Perseroan tersebut dan Perseroan lain.
e) Mencatat pemindahan hak atas saham atas nama, tanggal dan hari
pemindahan hak tersebut dalam Daftar Pemegang Saham atau Daftar
Khusus.
f) Memberitahukan secara tertulis keputusan RUPS tentang pengurangan
modal Perseroan kepada semua Kreditor dan mengumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia serta dua surat kabar harian paling
lambat tujuh hari terhitung sejak tanggal keputusan.
g) Menyerahkan perhitungan tahunan Perseroan kepada akuntan publik
untuk diperiksa apabila:
(1) Bidang usaha Perseroan berkaitan dengan pengerahan dana
masyarakat (bank, asuransi, dan Reksa Dana);
(2) Perseroan mengeluarkan surat pengakuan utang (obligasi); atau
(3) Perseroan merupakan Perseroan Terbuka.
h) Menyelenggarakan RUPS tahunan dan untuk kepentingan Perseroan
berwenang menyelenggarakan RUPS lainnya.
25
HUKUM PERSEROAN
26
HUKUM PERSEROAN
1. Penggabungan (merger)
27
HUKUM PERSEROAN
2. Peleburan (konsolidasi)
28
HUKUM PERSEROAN
3. Pengambilalihan (akuisisi)
29
HUKUM PERSEROAN
30
HUKUM PERSEROAN
untuk menjual sahamnya sesuai dengan harga yang wajar. Dalam hal
hak-hak tersebut tidak dapat terlaksana, maka pemegang saham
minoritas dapat tidak menyetujui rencana penggabungan, peleburan,
dan pengambilalihan yang diajukan oleh Direksi dan melaksanakan
haknya, yaitu pemegang saham berhak meminta kepada Perseroan agar
sahamnya dibeli dengan harga yang wajar.
c) Keputusan RUPS mengenai penggabungan peleburan, dan
pengambilalihan Perseroan sah apabila diambil sesuai dengan
ketentuan UUPT, yaitu keputusan RUPS diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat, dan keputusan RUPS sah apabila dihadiri
oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/4 bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh
paling sedikit 3/4 bagian dari jumlah suara tersebut.
d) Direksi wajib mengumumkan dalam dua surat kabar mengenai rencana
penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan Perseroan paling
lambat empat belas hari sebelum pemanggilan RUPS, yang maksudnya
memberi kesempatan kepada pihak-pihak yang bersangkutan
mengetahui adanya rencana tersebut. Apabila mereka merasa
kepentingannya dirugikan jika rencana tersebut dilaksanakan, mereka
dapat mengambil langkah-langkah tertentu guna membela
kepentingannya.
e) Rancangan penggabungan Perseroan yang telah mendapatkan
persetujuan RUPS, dilaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM.
Rancangan peleburan Perseroan yang telah mendapat persetujuan
RUPS dilampirkan pada permohonan pengesahan Akta Pendirian
Perseroan hasil peleburan untuk mendapat pengesahan sebagai badan
hukum oleh Menteri Hukum dan HAM. Rancangan pengambilalihan
Perseroan yang telah mendapat persetujuan RUPS dilaporkan kepada
Menteri Hukum dan HAM.
f) Dalam hal terjadi penggabungan atau peleburan, maka Perseroan yang
menggabungkan diri atau meleburkan diri menjadi bubar. Pembubaran
tersebut dapat dilakukan dengan atau tanpa terlebih dulu mengadakan
likuidasi. Dalam hal pembubaran Perseroan tersebut tidak didahului
dengan likuidasi, maka aktiva dan pasiva Perseroan yang digabungkan
atau yang meleburkan diri, beralih karena hukum kepada Perseroan
hasil penggabungan atau peleburan dan pemegang saham Perseroan
yang digabungkan atau yang meleburkan diri menjadi pemegang saham
Perseroan hasil penggabungan atau peleburan.
g) Direksi Perseroan hasil penggabungan atau peleburan wajib
mengumumkan hasil penggabungan atau peleburan tersebut dalam dua
surat kabar harian paling lambat tiga puluh hari terhitung sejak
penggabungan atau peleburan selesai dilakukan. Ketentuan ini berlaku
pula terhadap Direksi Perseroan yang melakukan pengambilalihan,
pengambilalihan Perseroan dapat dilakukan oleh badan hukum atau
orang perseorangan. Dalam hal ini pengumuman wajib dilakukan
paling lambat tiga puluh hari terhitung sejak tanggal:
31
HUKUM PERSEROAN
1. Pemeriksaan Perseroan
32
HUKUM PERSEROAN
2. Pembubaran Perseroan
33
HUKUM PERSEROAN
34
HUKUM PERSEROAN
Dalam hal Perseroan sedang dalam proses likuidasi, maka pada surat
keluar dicantumkan kata-kata “dalam likuidasi” di belakang nama
Perseroan.
35
HUKUM PERSEROAN
LATIHAN
36
HUKUM PERSEROAN
37
HUKUM PERSEROAN
RANGKUMAN
38
HUKUM PERSEROAN
TES FORMATIF 2
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif
jawaban yang disediakan !
39
MODUL
HUKUM PERSEROAN
3) Ada Perseroan yang wajib memiliki paling sedikit dua orang anggota
Direksi apabila:
A. Bidang usahanya mengerahkan dana masyarakat.
B. Menerbitkan surat pengakuan utang.
C. Merupakan Perseroan terbuka.
D. Semua benar.
40
HUKUM PERSEROAN
Rumus:
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Tetapi bila tingkat
penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan
Belajar 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
41
MODUL
HUKUM PERSEROAN
Tes Formatif 1
1) D.
2) C.
3) A.
4) D.
5) D.
6) D.
7) B.
8) B.
9) A.
10) B.
Tes Formatif 2
1) B.
2) C.
3) D.
4) A.
5) D.
6) D.
7) A.
8) B.
9) D.
10) C.
42
HUKUM PERSEROAN
Daftar Pustaka
Fuady, Munir, Perseroan Terbatas, Edisi Revisi, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2007.
43