Anda di halaman 1dari 17

KOPERASI,YAYAS

AN,KEKAYAAN
DAN DOKUMEN
PERUSAHAAN
KELOMPOK 6
Helpi
(1111220046)
Destia
(1111220034)
Muhammad Haikal
(1001230142)
Theofillus Eliezer
(1111220274)
KOPERASI
Secara literal, kata koprasi berasal dari bahasa Latin, yakni dari
kata cum yang berarti dengan, dan kata aperari yang berarti
bekerja. Dari dua kata tersebut dalam bahasa inggris dikenal
dengan istilah co dan operation. Dalam bahasa belanda
digunakan istilah cooperative vereneging yang artinya
bekerjasama dengan orang untuk mencapai suatu tujuan.

Koperasi diatur dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang


Perkoperasian sebagai pengganti UU No. 12 Tahun 1967. Dalam
Pasal 1 angka 1 UU Perkoperasian dinyatakan bahwa yang
dimaksud dengan koperasi adalah:

“Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan


hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan.”
Koperasi sebagai suatu organisasi atau badan usaha dibidang bisnis yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan/gotong royong memiliki fungsi dan peran diantaranya (Pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992):

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3. Memperoleh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan
koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokerasi ekonomi.

Prinsip Koperasi :
5. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
6. Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para
anggota. Para anggota itulah yang memegang dan melaksanakan tertinggi dalam Koperasi.
7. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota.
8. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
9. Kemandirian
Tata Cara Pendirian Koperasi
01 02
Rapat pembentukan koperasi hanya bisa
Permohonan pengesahaan harus dilakukan secara tertulis oleh
dilakukan oleh minimal dua puluh orang calon
para pendiri kepada pemerintah (Cq. Departemen yang membina
anggota.
Koperasi, sekarang Menteri Koperasi dan UKM), dengan
melampirkan:
03 - berita acara rapat pembentukan;
Pengesahan harus sudah dilakukan oleh - akta pendirian;
pemerintah paling lambat tiga bulan sejak - anggaran dasar.
permohonan diterima dengan
mengumumkannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
Keanggotaan
Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa Koperasi. Keanggotaan Koperasi dicatat dalam
buku daftar angota. Yang dapat menjadi anggota Koperasi ialah setiap warga negara Indonesia yang mampu
melakukan tindakan hukum atau Koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam
Anggaran Dasar. Keanggotaan Koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha
Koperasi. Keanggotaan Koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah syarat sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar dipenuhi.
Perangkat Organisasi Koperasi
Menurut ketentuan Pasal 21 UU No. 25 Tahun 1992, perangkat organisasi Koperasi terdiri dari sebagai berikut.
1. Rapat Anggota
Rapat anggota koperasi merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam pengelolaan koperasi, yang mempunyai kewenangan
menetapkan:
-Anggaran dasar;
-Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi;
-Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus, dan pengawas;
-Rencana kerja, rencana anggaran dan pendapatan dan belanja koperasi, serta laporan pengesahan keuangan;
-Pengesahan, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya;
-Pembagian sisa hasil usaha; dan
-Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi (Pasal 23 UU No. 25 Tahun 1992).

2. Pengurus Koperasi
Menurut ketentuan Pasal 29 UU No. 25 Tahun 1992, pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun. Pengurus koperasi bertugas:
-Mengelola koperasi dan usahanya;
-Mengajukan rancangan rencana anggran pendapatan dan belanja koperasi;
-Menyelenggarakan rapat anggota;
-Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksaan tugas; dan
-Memelihara daftar buku anggota dan pengurus
3. Pengawas
-Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksaan dan pengelolaan koperasi;
-Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan
Pembubaran
Koperasi
Pembubaran Koperasi dapat dilakukan berdasarkan :
-Keputusan Rapat Anggota, atau
-Keputusan Pemerintah.
Keputusan pembubaran oleh Pemerintah dilakukan apabila :
Terdapat bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan Kegiatannya
bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan. Keputusan pembubaran karena
alasan kegiatan Koperasi bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan dalam
ketentuan ini dilakukan apabila telah dibuktikan dengan keputusan pengadilan. Keputusan
pembubaran karena alasan kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan, antara lain
karena dinyatakan pailit.
Kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan
YAYASAN
Menurut UU No. 16 Tahun 2001, yayasan adalah badan hukum
yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan
untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. Dalam Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, diharapkan
Yayasan akan menjadi dasar hukum yang kuat dalam mengatur
kehidupan Yayasan di Indonesia, serta menjamin kepastian dan
ketertiban hukum agar Yayasan berfungsi sesuai dengan maksud
dan tujuannya berdasarkan prinsip keterbukaan dan akuntabilitas.
Pendirian Yayasan
1. Pendirian
Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih maupun badan hukum dengan memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya, sebagai kekayaa
awal.
2. Pengesahan
Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian akta pendirian yang dibuat oleh notaris memperoleh pengesahan dari Menter
3. Pengumuman
Akta pendirian Yayasan yang telah disahkan sebagai badan hukum atau perubahan Anggaran Dasar yang telah disetujui, wajib diumumkan
dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Pengumuman diajukan permohonannya oleh Pengurus Yayasan atau kuasanya kepada
Kantor Percetakan Negara Republik Indonesia dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal akta pendirian Yayasan
yang disahkan.

Organ Yayasan
-Pembina -Pengurus -Pengawas
Pembubaran Yayasan
Yayasan bubar karena:
Jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar berakhir;
Tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau tidak tercapai;
Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap berdasarkan alasan:
1. Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan;
2. Tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit; atau
3. Harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah pernyataan pailit dicabut.

Yayasan Masalah
Yayasan Al-Madinah yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial dan keagamaan
ini, menampung 45 anak yatim piatu. Akibat eksekusi itu, puluhan anak yang dibina
itu terpaksa harus mengungsi. “Dari sisi HAM, saya melihat bahwa setelah digusur
ada 45 anak yang berada di yayasan itu mengungsi di salah satu masjid, namun lokasi
itu juga sudah dipagari. Eksekusi ini adalah indikasi tindakan pelanggaran HAM. Hak
atas pendidikan, hak atas keadilan dan hak atas rasa aman,” tandas Lawalatta kepada
wartawan di Ambon, Senin (27/6).
KEKAYAAN PERUSAHAAN
Menurut H.M.N. Purwosutjipto, kekayaan perusahaan adalah segala macam urusan, baik yang bersifat
materiil atau inmaterial yang masuk dalam lingkungan perusahaan. Kemudian ditambah lagi, bahwa
kekayaan perusahaan adalah segala sesuatu yang berwujud benda dalam lingkungan perusahaan, seperti
gedung-gedung, peralatan kantor, mesin, piutang, nama perusahaan, merek, paten, dan goodwill.
Wujud Kekayaan Perusahaan
H.M.N. Purwosutjipto menyatakan bahwa dari apa yang telah diuraikan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa urusan perusahaan itu
terdiri dari:
● Benda Tetap (Benda Tidak Bergerak)
● Benda tetap yang berwujud, misalnya: tanah, kapal laut terdaftar, dan pesawat udara terdaftar;
● Benda tetap yang tidak berwujud, misalnya: hak tanggungan atas tanah, hipotik kapal laut, dan hipotik pesawat udara.
● Benda Bergerak
● Benda bergerak yang berwujud misalnya: peralatan kantor, mobil, dan barang dagangan;
● Benda bergerak tidak berwujud, misalnya: piutang, gadai, nama perusahaan, merek, paten, dan
● Bukan Benda, misalnya: langganan, rahasia perusahaan, dan relasi.

Goodwill
Goodwill merupakan salah satu unsur dari kekayaan perusahaan yang termasuk dalam kelompok benda
bergerak yang bersifat immaterial. Goodwill baru ada pada perusahaan yang berkembang baik, sehingga
mendapat banyak laba atau keuntungan.
Penjualan Kekayaan Perusahaan Secara En Block
Kekayaan perusahaan dapat dijual secara en bloc (bersama-sama, sehingga merupakan satu kesatuan). Dasar hukum yang
khusus untuk penjualan yang demikian itu tidak ada. Namun demikian, par analogian (secara analogis) dapat dirujuk Pasal
1573 KUHPerdata yang memperbolehkan penjualan harta warisan tanpa perincian, dari Pasal 1533 KUHPerdata yang
menentukan, bahwa penjualan piutang berikut segala sesuatu yang melekat padanya, seperti penanggungan (borghtocht), hak
istimewa, dan hak hipotik.

Penyerahan Kekayaan Perusahaan


-Penyerahan Benda tidak Bergerak
-Penyerahan Benda Bergerak
-Penyerahan piutang atas nama
-Penyerahan piutang atas pembawa
-Penyerahan piutang atas pengganti
-Penyerahan kendaraan bermotor
DOKUMEN PERUSAHAAN
Pengaturan hukum dokumen perusahaan yang ada di Indonesia saat ini
terdapat di dua tempat, yakni Pasal 7 sampai 12 KUHD dan UU No. 8
Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan

Sementara dalam UU No. 8 Tahun 1997 pada Pasal 1 butir 2


mendefinisikan dokumen perusahaan sebagai data, catatan dan atau
keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka
pelaksanaan kegiatan, baik tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun
terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, dan
didengar.
Macam-macam Dokumen Kewajiban Pembuatan Catatan Dokumen
Perusahaan Perusahaan
Dokumen perusahaan itu sendiri menurut Pasal 2 Pasal 8 ayat (1) jo Pasal 5 UUDP mewajibkan setiap perusahaan
UUDP terdiri dari dokumen keuangan dan dokumen membuat catatan yang terdiri dari neraca tahunan,
lainnya. Menurut Pasal 3 UUDP, dokumen keuangan perhitungan laba rugi tahunan, rekening jurnal transaksi
terdiri dari catatan, bukti pembukuan, dan data harian, atau setiap tulisan yang berisi keterangan mengenai
pendukung administrasi keuangan yang merupakan hak dan kewajiban serta hal-hal lain yang berkaitan dengan
bukti adanya hak dan kewajiban serta kegiatan usaha kegiatan usaha suatu perusahaan.
suatu perusahaan. .

Pengaturan pengalihan
Bentuk dokumen perusahaan diatur Pasal 12 sampai 16 UUDP Pasal 11 ayat (1) UUDP menentukan
bahwa, dokumen perusahaan dapat dialihkan ke dalam microfilm atau media lainnya. Penjelasan Pasal 11
ayat (1) UUDP menerangkan, bahwa yang dimaksud dengan microfilm adalah film yang memuat rekaman
bahan tertulis, tercetak dan tergambar dalam ukuran sangat kecil. Sedangkan yang dimaksud dengan
“media lainnya” adanya penyimpanan informasi yang bukan kertas dan mempunyai tingkat pengamanan
yang dapat menjamin keaslian dokumen yang dialihkan atau ditransformasikan, misalnya Compact Disk-
Read Only Memory (CD ROM) Write-Once-Read Many (Worm ).
Pemusnahan Dokumen Perusahaan
Pemusnahan data pendukung administrasi sebagaimana dimaksud Pasal 11 ayat (2) dilaksanakan berdasarkan
retensi. Pemusnahan dokumen perusahaan yang dialihkan ke dalam microfilm atau media lainnya menurut
Pasal 20 UUDP dapat segera dilaksanakan kecuali ditentukan lain oleh pimpinan perusahaan, berdasarkan
ketentuan Pasal 12 ayat (3) dan ayat (4) UUDP.
Pemusnahan dokumen perusahaan di atas dilakukan dengan pembuatan berita acara dengan mengingat persyaratan
yang ditentukan Pasal 21 UUDP Berita acara tersebut sekurang-kurangnya memuat:
- keterangan, tempat, hari, tanggal, dan bulan dilakukannya pemusnahan;
- keterangan tentang pelaksanaan pemusnahan; dan
- tanda tangan, dan nama jelas pejabat yang melaksanakan pemusnahan.

WAJIB PERUSAHAAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 37/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penyelenggaraan
Pendaftaran Perusahaan, ada beberapa hal baru mengenai waktu,tempat, dan cara pendaftaran. Dalam melakukan suatu
pendaftaran perusahaan harus disertai tempat,waktu, dan cara pendaftaran perusahaan, hal ini dilakukan agar pendaftaran
suatu perusahaan dapat dilakukan dengan baik.
Wajib daftar perusahaan dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan.
KEPERANTARAAN DALAM
BISNIS

Keperantaraan adalah perjanjian yang dilakukan antara seorang perantara dan prinsipal dimana
perantara mengikatkan diri kepada principal untuk melakukan suatu perbuatan hukum
kepentingan prinsipal. Pengertian keperantaraan ini sering dirumuskan sebagai perjanjian
antara seorang prinsipal dan seorang perantara, dimana prinsipal memberikan kewenangan
kepada perantara untuk mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga untuk kepentingan
prinsipal
. TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai