Anda di halaman 1dari 16

“Perbedaan antara badan usaha, koprasi dan Yayasan ”

Disusun oleh Kelompok 1

1. Fadhilah Shabirah (2261201048)


1. Febri Sukmawati (2261201050)
2. Deya Para Meta (2261201054)
3. Leo Chandra (2261201052)
4. Fery Africo (2261201053)
5. Marsanda (2261201040)
 
1. 1 Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari kata “co” dan “operation” yang mengandung arti bekerja sama untuk mencapai tujuan. Oleh karena
itu, secara umum koperasi dapat diartikan sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan
yang memberikan kebebasan untuk masuk dan keluar menjadi anggota, dengan kerjasama secara kekeluargaan
menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan anggotanya.

Koperasi diatur dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian sebagai pengganti UU No. 12 Tahun 1967. Dalam
Pasal 1 angka 1 UU Perkoperasian dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan koperasi adalah:

“Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.”

Dengan pengertian diatas jelas bahwa koperasi harus berbadan hukum. Caranya untuk memperoleh badan hukum ini
adalah akta pendirian koperasi tersebut harus disahkan oleh pemerintah, yang kemudian akta pendiriannya itu harus
diumumkan dalam Tambahan Berita Negara (Pasal 9 sampai dengan 14 UU No. 25 Tahun 1992).
2. Jenis-Jenis Koperasi
Jenis-jenis koperasi dibagi menjadi 2 (dua) yaitu jenis koperasi berdasarkan usaha dan keanggotaanya. Jika dilihat dari
berdasarkan usaha dapat dibagi menjadi Koperasi Konsumen, Koperasi Produsen, Koperasi Jasa dan Koperasi Simpan
Pinjam. Jika dilihat berdasarkan keanggotaannya yaitu Koperasi Fungsional dan Koperasi non Fungsional, Koperasi
Fungsional disini seperti Koperasi Pegawai Negeri, Koperasi TNI, Koperasi Pasar (KOPPAS), Koperasi Unit Desa
(KUD), dan Koperasi Sekolah.
 
 
3. Fungsi dan Peran Koperasi
Koperasi sebagai suatu organisasi atau badan usaha dibidang bisnis yang berdasarkan atas asas kekeluargaan/gotong
royong memiliki fungsi dan peran diantaranya (Pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992):
1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2) Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3) Memperoleh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai
sokogurunya.
4) Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokerasi ekonomi.

 
2. Tata Cara Pendirian Koperasi
1) Rapat pembentukan

2) Permohonan pengesahaan

2. Keanggotaan
Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa Koperasi. Keanggotaan Koperasi dicatat dalam buku daftar
angota. Yang dapat menjadi anggota Koperasi ialah setiap warga negara Indonesia yang mampu
melakukan tindakan hukum atau Koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
Keanggotaan Koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha Koperasi.
Keanggotaan Koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah syarat sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dipenuhi.
Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan. Keanggotaan Koperasi pada dasarnya tidak dapat dipindah-
tangankan karena persyaratan untuk menjadi anggota Koperasi adalah kepentingan ekonomi yang melekat pada anggota
yang bersangkutan, dalam hal anggota Koperasi meninggal dunia, keaanggotaannya dapat diteruskan oleh ahli waris yang
memenuhi syarat dalam Anggaran Dasar. Hal ini dimaksudkan untuk
memelihara kepentingan ahli waris dan mempermudah proses mereka untuk menjadi anggota.
Setiap anggota mempunyai kewajiban :
a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota;
b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi;
c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan.
 
Setiap anggota mempunyai hak :
a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota;
b. Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas;
c. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar;
d. Mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta maupun tidak diminta;
e. Memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota;
f. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar.

2. Perangkat Organisasi Koperasi


Menurut ketentuan Pasal 21 UU No. 25 Tahun 1992, perangkat organisasi Koperasi terdiri dari sebagai berikut.
1) Rapat Anggota

2) Pengurus Koperasi

3) Pengawas
2. Modal dan Sisa Hasil Usaha Koperasi

Modal dalam Koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota dan bukan untuk sekedar mencari
keuntungan. Oleh karena itu balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan tidak
didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti tidak
melebihi suku bunga yang berlaku dipasar.

Sementara itu, modal pinjaman dapat berasal dari :

1) Anggota;
2) Koperasi lainnya dan/ atau anggotanya;
3) Bank dan lembaga keuangan lainnya;
4) Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya;
5) Sumber lain yang sah.
 
1.Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha Lainnya
Perbedaan koperasi dengan bentuk badan usaha lainnya jika dibuat dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut.

Berdasarkan
Koperasi Badan Usaha Lain
Unsur

Orang-oorang yang tidak bermodal sehingga Tidak perlu banyak jumlahnya, karena
1. Para Pihak untuk mendapatkan modal yang besar harus masing-masing mempunyai modal yang
banyak anggotanya. besar.

Untuk kemakmuran bersama, yakni kebutuhan


1. Tujuan Untuk mencari keuntungan.
masing-masing anggota.

Dikumpulkan dari simpanan-simpanan, pinjaman- Terdiri atas masukan-masukan para


1. Modal pinjaman, penyisihan hasil usaha, termasuk dana sekutu yang dilakukan sekali saja dengan
cadangan, serta sumber lain yang sah. jumlah yang besar.

Pembagian hasil usaha (SHU) dibagikan kepada


Pembagian hasil usaha atau keuntungan
1. Pembagian Hasil semua anggota sebanding dengan jasa usaha
akan dibagi sebanding dengan jumlah
Usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota
pemasukan modal.
setelah dikurangi dengan dana cadangan.
2. Pembubaran Koperasi
a) Cara Pembubaran Koperasi
Pembubaran Koperasi dapat dilakukan berdasarkan :
a. Keputusan Rapat Anggota, atau
b. Keputusan Pemerintah.

Keputusan pembubaran oleh Pemerintah dilakukan apabila :


c. Terdapat bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan Undang-undang ini;
d. Kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan. Keputusan pembubaran karena alasan
kegiatan Koperasi bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan dalam ketentuan ini dilakukan apabila
telah dibuktikan dengan keputusan pengadilan. Keputusan pembubaran karena alasan kelangsungan hidupnya tidak
dapat lagi diharapkan, antara lain karena dinyatakan pailit.
C. Kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.
 
Keputusan pembubaran Koperasi oleh Pemerintah dikeluarkan dalam waktu paling lambat 4 (empat) bulan terhitung
sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan rencana pembubaran tersebut oleh Koperasi yang bersangkutan.
Dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan sejak tanggal penerimaan pemberitahuan, Koperasi yang
bersangkutan berhak mengajukan keberatan. Keputusan Pemerintah mengenai diterima atau ditolaknya keberatan
atas rencana pembubaran diberikan paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal diterimanya pernyataan keberatan
tersebut.
Keputusan pembubaran Koperasi oleh Rapat Anggota diberitahukan secara tertulis oleh Kuasa Rapat Anggota
kepada:
a. Semua kreditor;
b. Pemerintah.
 
Pemberitahuan kepada semua kreditor dilakukan oleh Pemerintah, dalam hal pembubaran tersebut berlangsung
berdasarkan keputusan Pemerintah. Selama pemberitahuan pembubaran Koperasi belum berlaku baginya. Dalam
pemberitahuan disebutkan :
c. Nama dan alamat Penyelesai, dan
d. Ketentuan bahwa semua kreditor dapat mengajukan tagihan dalam jangka waktu (3) tiga bulan sesudah tanggal diterimanya
surat pemberitahuan pembubaran.
a) Penyelesaian
Penyelesaian dilakukan oleh penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut Penyelesai. Untuk penyelesaian
berdasarkan keputusan Rapat Anggota, Penyelesai ditunjuk oleh Rapat Anggota.
Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan Pemerintah, Penyelesai ditunjuk oleh Pemerintah. Selama dalam proses
penyelesaian, Koperasi tersebut tetap ada dengan sebutan ”Koperasi dalam penyelesaian”. Hal ini menegaskan bahwa
“Koperasi dalam penyelesaian”, hak dan kewajibannya masih tetap ada untuk menyelesaikan seluruh urusannya.
 
Penyelesaian segera dilaksanakan setelah dikeluarkan keputusan pembubaran Koperasi. Penyelesai bertanggung
jawab kepada Kuasa Rapat Anggota dalam hal Penyelesai ditunjuk oleh Rapat Anggota dan kepada Pemerintah
dalam hal Penyelesai ditunjuk oleh Pemerintah.
Penyelesai mempunyai hak, wewenang, dan kewajiban sebagai berikut:
a. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama ”Koperasi dalam penyelesaian”.
b. Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan;
c. Memanggil pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama;
d. Memperoleh, memeriksa, dan menggunakan segala catatan dan arsip Koperasi;
e. Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari pembayaran hutang
lainnya;
f. Menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan sisa kewajiban Koperasi;
g. Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota;
h. Membuat berita acara penyelesaian.
Dalam hal terjadi pembubaran Koperasi, anggota hanya menanggung kerugian sebatas simpanan pokok, simpanan
wajib dan modal penyertaan yang dimilikinya.

a) Hapusnya Status Badan Hukum

Pemerintah mengumumkan pembubaran Koperasi dalam Berita Negara Republik Indonesia. Status badan hukum
Koperasi hapus sejak tanggal pengumuman pembubaran Koperasi tersebut dalam Berita Negara Republik Indonesia.

 
 
1. Yayasan
1. Pengertian Yayasan

Menurut UU No. 16 Tahun 2001, yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai
anggota. Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, diharapkan Yayasan akan menjadi dasar hukum
yang kuat dalam mengatur kehidupan Yayasan di Indonesia, serta menjamin kepastian dan ketertiban hukum agar Yayasan
berfungsi sesuai dengan maksud dan tujuannya berdasarkan prinsip keterbukaan dan akuntabilitas.

2. Pendirian Yayasan

a) Pendirian

b) Pengesahan

c) Pengumuman
2. Organ Yayasan
Yayasan sebagai badan hukum berbeda dengan badan hukum lainnya seperti Perseroan Terbatas ataupun Koperasi, yayasan
tidak memiliki anggota ataupun persero. Yayasan hanya memiliki organ-organ yang berfungsi sebagai pengelola yayasan,
yaitu pembina, pengurus dan pengawas.

3. Pembubaran Yayasan
Yayasan bubar karena:
a. Jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar berakhir;
b. Tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau tidak tercapai;
c. Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap berdasarkan alasan:
1) Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan;
2) Tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit; atau
3) Harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah pernyataan pailit dicabut.
1. Kesimpulan
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dalam menjalankan usahanya,
koperasi memiliki prinsip, serta fungsi dan perannya sebagai salah satu badan hukum yang ada di Indonesia. Syarat untuk menjadi
anggota koperasi yaitu setiap warga negara Indonesia yang mampu melakukan tindakan hukum atau Koperasi yang memenuhi
persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Dalam pengelolaan organisasinya, terdapat 3 perangkat organisasi
Koperasi, yaitu rapat anggota, pengurus dan pengawas. Modal koperasi dapat bersumber dari modal sendiri, modal pinjaman, maupun
modal penyertaan.
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang
sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. Yayasan sebagai badan hukum berbeda dengan badan hukum
lainnya seperti Perseroan Terbatas ataupun Koperasi, yayasan tidak memiliki anggota ataupun persero. Yayasan hanya memiliki organ-
organ yang berfungsi sebagai pengelola yayasan, yaitu pembina, pengurus dan pengawas. 
 

2. Saran

Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah
ini. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan kami.

Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga
mengharapkan makalah ini sangat bermaanfaat untuk kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai